• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANADI UPT PUSKESMAS PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANADI UPT PUSKESMAS PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “S”

MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANADI UPT PUSKESMAS PUNGGING KABUPATEN

MOJOKERTO DITA DEVY JAYANTI

1415401013

Asuhan Kebidanan, ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, KB.

DESCRIPTION

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014, AKI di Jawa Timur tercatat 93,52 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB Provinsi Jawa Timur tahun 2013 tercatat 27,23 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya mengatasi faktor – faktor yang berhubungan dengan kematian ibu dan bayi, harus dilakukan dengan berfokus dalam meningkatkan mutu pelayanan yaitu Pelayanan Komprehensif.

Pelayanan Komprehensif yaitu pelayanan yang dilakukan secara lengkap dan berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus sampai KB.Pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP.Pemberian asuhan kebidanan ini dilakukan tanggal 13 Pebruari – 05 Mei 2017.

Hasil asuhan kebidanan komprehensif pada Ny “S” didapatkan keluhan yang masih fisiologis dan telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien masa hamil sampai KB. Pada saat hamil tua,ibu tidak melakukan hubungan seksual dengan suami, dikarenakan takut. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu konseling manfaat melakukan hubungan seksual, yang dapat membuka jalan lahir pada saat proses persalinan. Pada saat hamil tua kondisi kehamilan ibu telah hamil lewat waktu yaitu mencapai 2 minggu, dan juga bayi dalam kondisi letak sungsang sehingga mengharuskan ibu untuk operasi SC.

Asuhan kebidanan komprehensif ini sangat membantu Ny “S” dalam melewati masa hamil sampai KB. Diharapkan asuhan kebidanan komprehensif dapat diterima oleh pasien sehingga mengurangi rasa khawatir akan masalah yang muncul, serta dapat diterapkan dan dilakukan dengan pemberian komunikasi, informasi dan edukasi yang tepat oleh petugas kesehatan.

ABSTRACT

Midwifery Care In Mrs."S" Pregnancy, Parturition, Post Partum, Neonatal and Family Planning at UPT Puskesmas Pungging Mojokerto. Final report. DIII Midwifery Study Program Poltekkes Majapahit. Dita Devy Jayanti; Farida Yuliani; Nurun Ayati.

East Java Provincial Health Office in 2014, IMR in East Java recorded 93.52 per 100,000 live births and East Java Province MMR in 2013 recorded 27.23 per 1,000 live births. One effort to overcome factors related to maternal and infant mortality, should be done by focusing on improving the quality of service that is Comprehensive Service.

(2)

Comprehensive service was a complete and continuous service to pregnant women, parturition, post partum, neonatal until family planning.Implementation was done with approach to midwifery management and documentation SOAP. Midwife care was conducted on 13 February - 05 May 2017.

Comprehensive midwifery care in Mrs."S" obtained a complaint that was still physiological and has been done in accordance with the conditions and needs of patients during pregnancy until family planning. At the time of third trimester, the mother did not have sex with her husband, due to fear. Management that can be done was gave counseling about benefits of sexual intercourse, which can open the birth canal during the birth process. At the time of pregnancy the mother's pregnancy condition has been surpassing the date estimated for about 2 weeks, and also the baby in the breech so that required the mother to do SC surgery.

Comprehensive midwifery care was very helpful for Mrs."S" in passing the pregnancy to family planning. It is expected that comprehensive midwifery care can be accepted by patients so as to reduce the fear of problems that arise, and can be applied and conducted by providing appropriate communication, information and education by health workers.

Keywords: Midwifery Care, Pregnant Mother, Parturition, post partum, Neonatal, Family Planning (KB).

Contributor : 1. Farida Yuliani, S.ST., S.KM., M.Kes

2. Nurun Ayati Khasanah, S.ST., S.KM., M.Kes Date : 16 Mei 2017

Type material : Laporan asuhan kebidanan Identyfer : -

Ringht : Open document A. PENDAHULUAN

Angka Kematian Maternal (maternal mortality rate) adalah jumlah kematian maternal yang diperhitungkan terhadap 1.000 atau 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan karena komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung, kanker dan lain-lain(Sarwono, 2014).

Progam Nasional MDG’s (Millenium Development Goals) sebelum berakhir, dicanangkan program baru pengganti MDG’s yaitu SDG’s (Sustainable Development Goals), yang masa berlakunya Januari 2016 hingga Desember 2030 yang memiliki 17 tujuan salah satunya yaitu kesehatan dan kesejahteraan (Eridani, 2015). Tantangan bagi Bangsa Indonesia adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 305 per kelahiran hidup (SDKI, 2015). AKI pada tahun 2014 sebesar 93,52 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2014 sebesar 26,66%(Dinkes Jatim, 2014).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Angka Kematian Ibu (AKI) cenderung turun pada tahun 2013 hingga tahun 2014. AKI pada tahun 2014 sebanyak 15 kasus yang terdiri dari 8 kasus kematian ibu hamil, dan 7 kasus kematian ibu nifas. Penyebab kematian ibu di sarana pelayanan kesehatan, pada umumnya disebabkan karena 3 T (terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan transportasi dan terlambat penanganan di sarana pelayanan

(3)

kesehatan) dan 4 Terlalu (terlalu tua, terlalu banyak, terlalu muda, terlalu dekat jarak kehamilannya) (Dinkes, Kab. Mojokerto, 2014).

Penyebab lain kematian pada ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan antepartum dan post partum, keracunan kehamilan (PreEklamsi), perdarahan saat atau setelah persalinan, infeksi masa nifas dan penyebab yang lainnya.Penyebab kematian ibu tahun 2013-2014 terjadi peningkatan pada faktor Pendarahan dan infeksi (Dinkes Kab. Mojokerto, 2014).

Penyebab tingginya AKI juga disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab-sebab penanggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas; kurangnya pengertian dan dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil (Sarwono, 2014). Penyebab langsung kematian bayi adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (asfiksia).

Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini (Dinkes, 2013).

Berdasarkan kondisi ini pemerintah berupaya menurunkan AKI dan AKB bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan lembaga-lembaga lainnya. Pelayanan kesehatan primer diperkirakan dapat menurunkan AKI dengan sistem rujukan yang efektif, pemerintah juga mengadakan penyediaan biaya operasional, posyandu, pemberian makanan tambahan, imnisasi, dan penyelenggaraan pendidikan tentang gizi dan kesehatan kaum perempuan. (Kemenkes RI, 2014).

Upaya bidan adalah meningkatkan kualitas keselamatan ibu dan bayi terutama dengan melaksanakan pelayanan antenatal care, pertolongan persalinan, kunjungan nifas, kunjungan neonatus, dan pelayanan KB yang baik yang bertujuan untuk memonitor, mendeteksi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. (Kemenkes RI, 2014).

B. METODE

Penelitian ini dilakukan dengan asuhan kebidanan secara continuity of care, variabel dalam penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada Ny. “S” mulai dari hamil sampai dengan KB dengan melakukan kunjungan sesuai jadwal di UPT Puskesmas Pungging dimulai tanggal 10 Maret 2017 sampai 30 April 2017. C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kunjungan pertama kehamilan trimester III dengan melakukan pengkajian data subjektif berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya. Memberikan asuhan kebidanan pada Ny.S usia 35 tahun GIV P20002 UK 38 minggu, ibu mengeluh nyeri pada pinggangnya.

Menurut teori (Deitra Leonard Lowdermilk.Shannon E Perry, 2013) yang mengatakan bahwa nyeri pinggang pada kehamilan trimester III merupakan ketidaknyamanan fisiologis, relaksasi sendi simfisis dan sakroiliaka karena hormon, menyebabkan panggul yang tidak stabil, kelengkungan kurva lumbal dan servikotorasik semakin besar disebabkan oleh perubahan pusat gravitasi akibat pembesaran perut, itulah yang membuat pinggang terasa nyeri.

(4)

Sakit punggung dapat disebabkan oleh relaksasi sendi sakroiliaka yang teregang diperburuk dengan perubahan postur. Otot abdomen menjadi semakin teregang selama hamil sehingga otot rektus abdominalis terpisah pada trimester ketiga.Hal ini dapat memperburuk sakit punggung. (Kamariyah, 2014)

Penatalaksanaan yang diberikan yaitu dengan cara mempertahankan postur, istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktifitas fisik yang berat.

Hasil pemeriksaan usia kehamilan 39 minggu Ny “S” mengeluh sering BAK. Hal ini fisiologis dialami pada ibu hamil trimester III, sesuai dengan pendapat Maulana (2010), bahwa membesarnya rahim anda akan menekan dan menurunkan kapasitas kandung kemih, daya tampung kandung kemih yang tertekan oleh kepala semakin sedikit, sehingga kandung kemih harus sering mengosongkan kantungnya. Dan pada saat hamil ibu lebih sering minum, yang menyebabkan sering buang air kecil. Sehingga keluhan yang dirasakan oleh Ny “S” merupakan hal yang wajar dan fisiologis yang terjadi pada kehamilan ditrimester III. Penatalaksanaan yang diberikan pada ibu yang mengalami keluhan yaitu menganjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan pada malam hari, agar ibu tidak sering BAK dan bisa beristirahat, sehingga pola istirahat tidur ibu tidak terganggu.

Ibu mengatakan selama hamil tidak melakukan hubungan seksual dengan suami, menurut dr. Boyke SpOG, hubungan intim pada saat kehamilan 8 bulan atau mendekati persalinan sangat dianjurkan, karena dapat membantu membuka jalan lahir, selain itu dapat melepaskan hormone oksitosin, endorphin dan DHEA. Hormon oksitosin bermanfaat untuk mendorong pengerahan serat otot yang akan banyak digunakan pada kontraksi. Hormone endorphin bermanfaat rileksasi dan kondisi tidak tegang pada saat mendekati proses persalinan, dan hormone DHEA bermanfaat untuk memperkuat tulang dan otot. Dalam hal diatas terjadi kesenjangan antara fakta dan teori, dikarenakan rasa kecemasan dan ketakutan ibu untuk melakukan hubungan seksual dikehamilannya yang sudah mendekati masa persalinan. Penatalaksanaan yang dapat diberikan adalah konseling mengenai manfaat melakukan hubungan seksual pada saat kehamilan tua.

Hasil pemeriksaan selama hamil trimester III, tekanan darah ibu adalah 110/70 mmHg pada kunjungan pertama, 110/70 mmHg pada kunjungan kedua dan 110/70 mmHg pada kunjungan ketiga. Menurut Hani, e.l (2010) tekanan darah ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik, perubahan sistolik dan diastolik lebih tinggi dapat menandakan keracunan kehamilan. Dilihat dari hasil pemeriksaan tekanan darah selama trimester III, tekanan darah Ny “S” masih dalam batas normal.

Pada kunjungan persalinan di dapatkan data bahwa Ny “S” tidak mengeluh kenceng-kenceng. sejak pukul 11.00 WIB. Dilakukan pemeriksaan dalam belum ada pembukaan, namun ketuban sedikit keluar.

Menurut (Myles, 2009) Ketuban pecah, masa fisiologis optimal bagi membran untuk mengalami ruptur spontan adalah pada akhir kala satu persalinan setelah serviks berdilatasi penuh dan tidak ada lagi yang menopang kantong forewater. Membran kadang kala ruptur beberapa hari sebelum persalinan atau selama kala 1. Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny “S” tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek, karena keluarnya ketuban yang pada Ny “S” masih dalam batas fisiologis.

(5)

Menurut Sarwono Prawirohardjo 2010 Seksio Sesare adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (intact) dilakukan apabila terjadi kasus gawat darurat dimana kecepatan waktu untuk melakukan tindakan indikasinya seperti CPD, Plasenta previa, Disfungsi uterus, janin besar, gawat janin, letak lintang. Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny “S” ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek karena tidak adanya pembukaan . Sehingga kala I persalinan berjalan tidak normal serta ditemukan adanya penyulit yaitu letak lintang, dan fase laten yang perlu rujukan untuk tindakan SC .

Kunjungan nifas dilakukan 4 kali yaitu dalam waktu 6-8 jam, 7 hari, 2 minggu dan 6 minggu. Kunjungan nifas yang pertama pada tanggal 30 Maret 2017 jam 23.00 WIB, tekanan darah ibu : 100/80 mmHg, Nadi : 78 x/menit, suhu : 36,6˚C, kontraksi uterus keras, TFU 2 jari dibawah pusat, lochea rubra ± 50 cc dan ibu mengeluh nyeri pada jahitan bekas operasi.

Kunjungan kedua pada tanggal 4 April 2017 jam 14.00 WIB, tekanan darah ibu : 110/80 mmHg, nadi : 78 x/menit, suhu : 37 ˚C, pernapasan 20 x/menit, TFU pertengahan antara pusat dan sympishis, lochea sanguinolenta ± 15 cc, ASI sudah keluar.

Kunjungan ketiga pada tanggal 12 April 2017 jam 11.00 WIB, tekanan darah ibu : 110/80 mmHg, nadi : 78 x/menit, suhu : 36,3 ˚C, pernapasan 20 x/menit, TFU sudah tidak teraba, lochea serosa jumlah sedikit ± 5 cc, ibu mengatakan masih nyeri pada luka bekas SC.

Kunjungan keempat pada tanggal 10 Mei 2017 jam 14.00 WIB, tekanan darah ibu : 110/80 mmHg, nadi : 82 x/menit, suhu : 36,3 ˚C, pernapasan 20 x/menit, TFU tidak teraba, lochea alba, ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Menurut (Ambarwati & Wulandari, 2010), Lochea rubra berwarna merah tua selama 2 hari pasca persalinan, lochea sanguinolenta berwarna kuning berisi darah dan lendir 3-7 postpartum, lochea serosa berwarna kuning pada hari ke 7-14 postpartum, dan lochea alba cairan putih setelah 2 minggu sampai 6 minggu postpartum. Menurut (Reeder e.l., 2011) asupan nutrisi yang adekuat dapat mempercepat fase pemulihan dan tenaga pulih dengan cepat.kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk produksi ASI yang cukup. Menurut myles (2009) perawatan payudara perlu dilakukan untuk memperlancar produksi ASI.

Menurut (Nugroho e.l., 2014), mobilisasi dini secara bertahap sangatlah penting karena dapat memperbaiki fungsi – fungsi organ dan ibu merasa lebih sehat

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Ny “S” maka ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kondisi pasien yakni pengaruh budaya sekitar yang masih melekat pada Ny “S” sehingga menyebabkan Ny. “S” tidak berani duduk dibawah sehingga fungsi-fungsi organ masih kaku. Namun setelah dilakukan gerakan senam nifas membuat Ny. “S” menjadi berani dan nyaman untuk duduk dibawah.

Pengkajian bayi Ny “S” pada kunjungan pertama, by Ny “S” dalam keadaan sehat dan normal. Tanda-tanda vital nya dalm batas normal BB 3250g, PB 51 cm dan keadaan tali pusat normal tidak ada tanda infeksi. Pada kunjungan kedua by Ny “S” dalam keadaan sehat, namun kulit bayi terlihat sedikit kuning, tanda-tanda vital dalam batas normal BB 3250g, PB 51cm dan keadaan tali pusat sudah

(6)

terlepas. Pada kunjungan ketiga by Ny “S” dalam keadaan sehat. Tanda-tanda vital dalam batas normal BB awal lahir 3250g, PB 51cm.

Menurut (Sukarni & Sudarti, 2014), Ikterus adalah diskolorasi kuning penumpukan pada kulit / organ lain akibat penumpukan bilirubin dalam darah, namun ikterus tersebut masih tergolong fisiologis.

Bayi hanya boleh diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan / MP-ASI (Dewi,2013). Menurut (Prawirohardjo, 2010) Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan by Ny “S” ditemukan kesenjangan teori dengan pasien karena bayi dalam posisi letak lintang, namun keadaan bayi sehat dan normal.

Kunjungan keluarga berencana dilakukan sebanyak 1 kali pada tanggal 30 april 2017. Pada saat kunjungan didapatkan keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital ibu dalam batas normal dan tidak ada keluhan.

IUD (Intra Uterin Device) atau AKDR (Alat Kontrsepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim (Irianto, 2014). Cara kerja dari AKDR yaitu: Endometrium mengalami transformasi yang ireguler, epitel atrofi sehingga mengganggu imolantasi.Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok bersatunya ovum dengan sperma. Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi. (Biran, Affandi dkk, 2012)

Berdasarkan hasil pengkajian, Ny “S” dan suami memutuskan memilih Kb IUD karena menurut Ny “S” usianya sudah dalam kategori berisiko jika hamil lagi.

D. Kesimpulan

Kunjungan kehamilan yang ke empat pada Ny “S” GIVP20002 usia kehamilan 38 minggu, hidup, tunggal, letak lintang, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik. Kehamilan trimester III dengan hamil lewat waktu. Persalinan Ny “S” GIVP20002 berjalan dengan proses SC ksrena adanya indikasi letak lintang dan hamil lewat waktu. Keadaan ibu dan janin baik. Kunjungan nifas pada Ny “S” P30003 Post partum dilakukan sebanyak 4 kali, pada setiap kunjungan didapatkan kesenjangan yaitu pengaruh budaya yang masih melekat pada lingkungan Ny “S” yaitu tidak boleh duduk dibawah. Kunjungan bayi baru lahir Ny “S” dilakukan kunjungan sebanyak 3 kali tidak terjadi kesenjangan tetapi bayi Ny “S” sempat terlihat sedikit kuning karena kurangnya pemberian ASI. Kunjungan KB pada Ny “S” P30003 dilakukan pada akhir masa nifas yaitu 6 minggu setelah post partum. Ibu dan suami memilih untuk menggunakan KB IUD . Jadi Ny “S” sudah melewati masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan baik dan dalam batas normal.

E. Saran

1. Saran untuk institusi pendidikan

Diharapkan Institusi dapat memperbaiki praktik pembelajaran terutama penerapan continuity of care agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas sumber daya manusia yaitu mahasiswa meningkat dan dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara continuity of care dengan baik dan tepat.

(7)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan lebih menyempurnakan penelitian ini dengan mencari penanganan yang baru dan efektif untuk penanganan masalah-masalah yang terjadi.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan peningkatan pelayanan harus terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pada ibu hamil dan bayi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Puskesmas sebagai pelaksana teknik Dinas Kesehatan perlu melengkapi sarana pemeriksaan kehamilan dan laboratorium untuk menyadari bahwa masalah kesehatan, khususnya ibu hamil adalah tanggung jawab tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini kemungkina kegawat daruratan.

DAFTAR PUSTAKA

Eridani, A. D. (2015). Rahima Centre for Education and Information on Islan and Woman Rights. Dipetik Nopember 29, 2016, dari http://www.rahima.or.id Sarwono, H. (2014). Kematian Maternal. Dalam Ilmu Kandungan Sarwono

Prawirohardjo (keempat ed., hal. 7). Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

SDKI. (2015). Kesehatan Keluarga. Profil Kesehatan Indonesia, 104.

Biran, Affandi dkk, 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Nugroho, T., Nurrezki, Warnaliza, D. & Wilis, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta: Nuha Medika.

Maulana, M., 2010. Panduan Lengkap Kehamilan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA GROUP.

ALAMAT CORRESPONDENS Email : ditadevy920@gmail.com

Alamat : Dsn. Temboro RT.02 RW.06 Ds. Domas Kec. Trowulan Kab. Mojokerto No tlpn : 085706537533

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Kompe tensi Dasa Dasar r :: Menje Menjelaska laskan n fungs fungsi i menu menu ikon ikon pada pada perangkat lunak pengolah kata!. perangkat lunak

Selain itu, selama ini PKn masih dianggap sebagai pelajaran yang mementingkan hafalan semata, bukan untuk berpikir kreatif, kritis, dan analitis (Ananda, 2017: 22). Hasil

Tahlil : merupakan kalimat yang berbunyi “ la> ila>ha illallah” yang artinya adalah tiada Tuhan selain Allah. Yang mana kalimat tahlil dari kata hallala yang

Model single linkage digunakan untuk menentukan centroid (titik pusat klaster) awal yang akan digunakan pada metode k-means dalam menentukan status gizi.. Pada umumnya,

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Majene. Kelas yang dijadikan objek penelitian yaitu kelas IV. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dua siklus secara

Lain lagi menurut Meri, Meri menuturkan perhatian pemerintah yang kurang mengakibatkan matinya mata pencarian penduduk yang biasanya berjualan di sekitar museum semenjak

Pertimbangan hakim dalam putusan Pengadilan Negeri Nganjuk Nomor 23/Pid.Sus/2017/PN.Gsk Tentang Pencabulan dengan kekerasan dan tipu muslihat ini telah diputus oleh

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara religiusitas terhadap sikap konsumen dan minat beli pada kosmetik halal di