• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS LAYANAN E-GOVERNMENT DENGAN MENGGUNAKAN E-GOVQUAL (STUDI KASUS : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG) - eprint UIN Raden Fatah Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KUALITAS LAYANAN E-GOVERNMENT DENGAN MENGGUNAKAN E-GOVQUAL (STUDI KASUS : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG) - eprint UIN Raden Fatah Palembang"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KUALITAS LAYANAN

E-GOVERNMENT

DENGAN

MENGGUNAKAN

E-GOVQUAL

(STUDI KASUS : DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG)

SKRIPSI

OLEH

HERI JAMIANSYAH

NIM. 13540209

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

(2)

ii

ANALISIS KUALITAS LAYANAN

E-GOVERNMENT

DENGAN

MENGGUNAKAN

E-GOVQUAL

(STUDI KASUS : DINAS

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer (S.Kom)

Program Studi Sistem Informasi

OLEH

HERI JAMIANSYAH

NIM. 13540209

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

(3)
(4)
(5)

v Motto :

You’re the captain of your life!

Persembahan :

(6)
(7)

vii

ABSTRACT

The Palembang city government website is the first implementation of the E-Government program, from the first time it was established to date there has never been an assessment of the website, so it is not known exactly how far the quality level of the website is, in this study GovQual method is used. indeed the GovQual method is made specifically to assess government-owned websites, e-GovQual itself has 21 attributes which are divided into 4 variables, namely Efficiency, Trust, Reliability and Citizen Support variables, this research is carried out by distributing questionnaires as many as 400 respondents, who again according to Age, Gender, Education, Access time and duration of access, in this study it is known that the priority of improvement is the EF1 indicator (the website structure is easy and clear to follow) with a value of 0.685, TR2 (User name and password used in secure website) with a value of 0.587, RB3 (Users successfully type a first access) with a value of 0.521, and CS2 (city government completes input quickly) with a value of 0.629, so that it becomes input for the Communication and Information Agency in increasing the quality of the website owned by the Palembang City Government.

(8)

viii

ABSTRAK

Website milik pemerintah kota Palembang merupakan implementasi pertama dari program E-Government, dari pertama kali didirikan sampai saat ini belum pernah diadakan penilaian terhadap website, sehingga tidak diketahui secara pasti sejauh mana tingkat kualitas dari website tersebut, pada penelitian ini digunakan metode e-GovQual

karena memang metode e-GovQual dibuat khusus untuk menilai website milik pemerintah, e-GovQual sendiri mempunyai 21 atribut yang terbagi menjadi 4 variabel,

yaitu varibel Efficiency, Trust, Reliabiliy dan Citizen Support, penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner sebanyak 400 responden, yang di bagi lagi menurut Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Lama mengakses dan durasi mengakses, pada penelitian ini diketahui bahwa yang menjadi prioritas perbaikan adalah indikator EF1 (Struktur website mudah dan jelas untuk diikuti) dengan nilai 0,685, TR2 (User name dan password yang digunakan pada website aman) dengan nilai 0,587, RB3 (Pengguna berhasil ketika pertama kali mengakses) dengan nilai 0,521, dan CS2 (Pemerintah kota menyelesaikan masukan dengan cepat) dengan nilai 0,629, sehingga menjadi masukan bagi Dinas Komunikasi dan Informatika dalam meningkatakan kualitas website milik Pemerintah Kota Palembang.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,Wr. Wb.

Alhamdulillah, Segala puji kehadirat A berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S-1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikut Beliau hingga akhir zaman.

Setelah melakukan kegiatan penelitian, akhirnya laporan skripsi yang

berjudul “Analisis Kualitas Layanan E-Government menggunakan E-Govqual

(Studi kasus : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang)

Pembuatan skripsi ini mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dengan memberikan banyak masukan dan nasehat, serta mendukung dan menjadi motivasi tersendiri. Maka dari itu, ucapan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H.Muhammad Sirozi, Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

2. Ibu Dr. Dian Erlina, S.Pd., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

3. Bapak Ruliansyah, ST, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

4. Ibu Rusmala Santi, M.Kom selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dan Pembimbing I (Satu).

(10)

x

6. Amin Sihabudin, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Drs. H. Yanuarpan Yany, MM selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang.

8. Kedua Orang Tua Bapak. (Alm) Nanang dan Ibu Fatimah

9. Para Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

10. Rekan Mahasiswa/i Program Studi Sistem Informasi Angkatan 2013, khususnya kelas 1354-2.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, Amin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalamu‟alaikum, Wr. Wb.

Palembang, Agustus 2018

Heri Jamiansyah

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul Sampul... i

Halaman Judul ... ii

Halaman Pengesahan Pembimbing ... iii

Halaman Pengesahan Penguji ... iv

Halaman Persembahan ... v

Halaman Pernyataan ... vi

Abstract ... vii

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan ... 6

1.3.2 Manfaat ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Ayat Al – Quran Yang Berhubungan Dengan Ilmu Pengetahuan .. 8

2.2 Teori Yang Berkaitan Dengan Penelitian ... 11

2.2.1 Analisis ... 11

2.2.1 Kualitas ... 12

2.2.3 Layanan ... 13

2.2.4 Kualitas Layanan ... 14

2.2.5 E-Government ... 15

2.3 Metode E-GovQual ... 16

2.4Populasi dan Sampel ... 17

2.4.1 Populasi ... 17

2.4.2 Sampel ... 17

2.5 Teknik Sampling ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Metode Penelitian ... 36

3.2 Lokasi Penelitian ... 37

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 37

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.4.1 Data Premier ... 38

3.4.2 Data Sekunder... 40

3.5 Populasi dan Sampel ... 40

3.5.1Populasi ... 40

3.5.2 Sampel ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

(12)

xii

4.1.1 Gambaran Umum Website ... 40

4.1.1 Gambaran Umum Dinas Komunikasi dan Informatika ... 40

4.2 Hasil Penelitian ... 62

4.2.1 Profil Distribusi Responden... 63

4.2.2 Analisis Data ... 67

4.2.3 Hasil Analisis ... 84

4.2 Pembahasan ... 85

BAB V PENUTUP ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN ... 94

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skor Uji Reliabilitas ... 25

Tabel 2.2 Keterangan Skor dalam Skala Likert ... 26

Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian ... 44

Tabel 3.2 Kriteria Intepretasi Skor ... 44

Tabel 3.3 Nilai Validitas variabel efficiency ... 49

Tabel 3.4 Nilai Validitas variabel trust ... 50

Tabel 3.5 Nilai Validitas variabel reliability ... 51

Tabel 3.6 Nilai Validitas variabelcitizen support ... 52

Tabel 3.7 Ikhtisar Uji Validitas Variabel... 53

Tabel 3.8 Daftar Intepretasi Koefisien r ... 54

Tabel 3.9 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Efficiency ... 54

Tabel 3.10 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Trust ... 55

Tabel 3.11 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Reliability ... 55

Tabel 3.12 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Citizen Support ... 55

Tabel 3.13 Ikhtisar Intepretasi Koefisien Variabel ... 54

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas instrumen ... 67

Tabel 4.2 Ikhtisar Intepretasi Koefisien Variabel ... 70

Tabel 4.3 Statistik Deskriptip dari Variabel Efficiency ... 67

Tabel 4.4 Statistik Deskriptip dari Variabel Trust ... 71

Tabel 4.5 Statistik Deskriptip dari Variabel Reliability ... 72

Tabel 4.6 Statistik Deskriptip dari Variabel Citizen Support ... 72

Tabel 4.7 Uji KMO Barllet’s Test Variabel Efficiency ... 73

Tabel 4.8 Uji MSA Variabel Efficiency ... 74

Tabel 4.9 Communalities Atribut Variabel Efficiency ... 75

Tabel 4.10 Urutan Prioritas Variabel Efficiency ... 67

Tabel 4.11 Uji KMO Barllet’s Test Variabel Trust ... 75

Tabel 4.12 Uji MSA Variabel Trust ... 76

Tabel 4.13 Communalities Atribut Variabel Trust ... 78

Tabel 4.14 Urutan Prioritas Variabel Trust ... 78

Tabel 4.15 Uji KMO Barllet’s Test Variabel Reliability ... 79

Tabel 4.16 Uji MSA Variabel Reliability ... 79

Tabel 4.17 Communalities Atribut Variabel Reliability ... 80

Tabel 4.18 Urutan Prioritas Variabel Reliability ... 81

Tabel 4.19 Uji KMO Barllet’s Test Variabel Citizen Support ... 81

Tabel 4.20 Uji MSA Variabel Citizen Support ... 82

Tabel 4.21 Communalities Atribut Variabel Citizen Support ... 83

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Konseptual e-GovQual ... 16

Gambar 2.2 Rumus Slovin... 21

Gambar 2.3 Rumus Uji Validasi Product Moment ... 22

Gambar 2.4 Rumus Menentukan Tingkat Signifikasi ... 23

Gambar 2.5 Rumus Uji Reabilitas ... 25

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ... 37

Gambar 3.2 Diagram pie Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Gambar 3.3 Diagram pie Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ... 41

Gambar 3.4 Jumlah Penduduk 15 tahun keatas menurut pendidikan ... 42

Gambar 3.5 Diagram Alir Penelitian ... 49

Gambar 4.1 Tampilan Beranda website Pemerintah Kota Palembang ... 57

Gambar 4.2 Menu Galeri pada website Pemerintah Kota Palembang ... 57

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Dinas Kominfo Kota Palembang ... 62

Gambar 4.4 Frekuensi Pengunjung Website Berdasarkan umur ... 64

Gambar 4.5 Frekuensi Pengunjung Website Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64

Gambar 4.6 Frekuensi Pengunjung Website Berdasarkan Pedidikan ... 65

Gambar 4.7 Frekuensi Pengunjung Website Berdasarkan waktu ... 66

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SK Pembimbing ... 94

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian ... 95

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Kominfo ... 96

Lampiran 4. Berita Acara Observasi ... 97

Lampiran 5. Berita Acara Wawancara ... 98

Lampiran 6. Lampiran Wawancara 1 ... 99

Lampiran 7. Lampiran Wawancara 2 ... 100

Lampiran 8. Hasil Observasi ... 101

Lampiran 9. Jumlah Penduduk Palembang berdasarkan Pendidikan ... 104

Lampiran 10.Jumlah Penduduk Palembang Berdasarkan Umur ... 105

Lampiran 11.Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ... 106

Lampiran 11.Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ... 107

Lampiran 12.Kuisioner Penelitian ... 109

Lampiran 13 Rekapitulasi Jawaban Responden ... 111

Lampiran 14.Perhitungan Mean ... 126

Lampiran 15, Hitungan Validitas ... 127

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas layanan menurut Lewis dan Booms (1983) adalah ukuran seberapa

bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan,

kualitas layanan bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketetapan penyampainnya untuk mengimbangi harapan pelanggan

(Tjiptono, 2016) sebuah kualitas layanan harus dapat memenuhi apa yang

diharapkan oleh pemakainya, kualitas suatu jasa yang baik dapat meningkatkan

profit bagi pembuat atau pengembang suatu produk namun apabila kualitas jasa

tersebut bersifat buruk, maka akan didapatkan kerugian bagi pembuat atau

pengembang produk atau jasa tersebut.

Pengukuran kualitas layanan pada penelitian ini penting untuk dilakukan

karena selama ini belum pernah diadakan penelitian mengenai pengukuran kualitas

layanan pada E-Government Pemerintah Kota Palembang, sehingga belum

diketahui bagaimana penilaian masyarakat terhadap website layanan Pemerintah

Kota palembang, agar dapat diketahui sejauh mana kualitas layanan tersebut sudah

diterapkan, sehingga dapat ditentukan mana saja variabel yang perlu diperbaiki

dan mana saja variabel yang sudah tepat, sehingga layanan tersebut benar-benar

dapat memenuhi kebutuhan daripada pelanggan itu sendiri, dan yang menjadi

tujuan utama dari layanan tersebut dapat tercapai, metode penelitian E-GovQual

digunakan untuk mengukur kualitas layanan di bidang E-Government, Beberapa

metode telah dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang

(17)

2

Synthesized Model Of Perceived Service Quality, ServQual , IntQual danmetode E-GovQual. Metode Total Perceived Quality Model digunakan untuk mengukur kualitas

jual beli, mencakup search quality, experience quality dan credence quality

(Gronroos, 1984, 1990, 2000). Metode Synthesized Model Of Perceived Service

Quality digunakan untuk mengukur kualitas jasa, yang terdiri dari gap kualitas teknik, gap kualitas fungsional dan gap kualitas jasa total (Brogowicz, Delene, dan Lyth 1990)

metode ServQual digunakan untuk riset manajemen pemasaran jasa yang terdiri dari

Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan Bukti fisik (Parasuraman, Zeithaml,

dan Berry, 1994). Metode INTQUAL digunakan untuk mengukur kualitas sebuah

organisasi, yang terdiri dari service reliability dan Management of Expectations

(Caruana & Pitt 1997). Metode E-GovQual terdiri dari efisiensi (efficiency), kepercayaan (trust), keandalan (reliability), isi dan tampilan informasi (content and appearance information), pendukung (citizen support) dan Fungsi dan Interaksi

Formulir (functionality of the interaction environment) (Xenia Papadomichelaki dan

Gregoris Mentzas, 2011)

Metode E-Govqual adalah metode yang berfungsi untuk mengukur kualitas

layanan website di bidang E-Government, karena metode ini paling cocok di

gunakan, selain itu E-GovQual dipilih karena pada tiap variabel penilaiannya

memiliki atribut yang sudah mencakup semua faktor yang mempengaruhi

penilaian kualitas layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat

pengguna layanan E-Government.

E-Government adalah upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan

publik secara cepat dan tepat. Kebanyakan pemerintah melihat warganya sebagai

(18)

3

Take-up dapat didefinisikan sebagai jumlah relatif warga yang mengakses layanan

online. Dalam beberapa kasus, pemerintah telah menghabiskan sejumlah besaruang

untuk membangun sistem online. Namun, warganya tidak sepenuhnya

memanfaatkan sistem tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kemauan

dan kepentingan dalam memahami kebutuhan masyarakat yang mereka layani.

Faktor lainnya termasuk, infrastruktur yang tidak memadai, pemberian layanan

tidak memadai, aksesibilitas isi, kegunaan dan akurasi, bahasa, sosial dan budaya,

kurangnya kepercayaan, kurangnya pemasaran, dan kurangnya kerahasiaan.

Supaya E-Government menjadi sukses, orang harus bersedia dan memiliki

kepercayaan diri untuk menggunakan layanan online secara teratur. (United

Nations, 2008)

Dasar pelaksanaan E-Government di Indonesia adalah Intruksi Presiden Republik

Indonesia No.3 Tahun 2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

E-Government, pertama, pemanfaatan TIK dalam proses pemerintahan ( E-Government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Kedua, untuk menyelenggarakan pemerintahan yang

baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clear governance) dan

meningkatkan layanan publik dan efisien diperlukan adanya kebijakan dan strategi

pengembangan E-Government (Sekretariat Kabinet, 2013).

Menurut Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik di

Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (E-Government) sudah dilaksanakan

ketentuan Pasal 4 dan Pasal 40 Undang –Undang No. 11 Tahun 2008 tentang

(19)

4

tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik oleh Instansi Pemerintah Pusat dan

Daerah (E-Government).

Pemerintah Kota Palembang menerapkan strategi peningkatan pelayanan

umum, komunikasi dan informasi dengan mengembangkan teknologi informasi

dan aplikasi telematika dalam rangka E-Government sebagai bentuk program

kerja yang dibuat oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sehingga Pemerintah Kota

Palembang membangun E-Government dengan tujuan untuk menuju good

governance dan clear governace yang mengharapkan adanya peningkatan

efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan

masyarakat. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menilai

keberhasilan atau efektivitas E-Government. Mengingat masyarakat yang

merupakan fokus tujuan oleh pemerintah, pendekatan kualitas layanan

menawarkan formula untuk menilai keberhasilan dan efektivitas dari

E-Government dalam fungsinya sebagai pelayan masyarakat.

Domain Pemerintah Kota Palembang yaitu www.palembang.go.id yangdikelola

oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. Didalam domain tersebut

terdapat sistem informasi yang masing –masing berfungsi sebagai pelayanan publik,

direktori-direktori ketempat penting di Kota Palembang, pengumuman resmi

mengenai Kota Palembang, pengaduan masyarakat, dan berita informasi publik, pada

pengaduan masyarakat pengaduan akan tersimpan di database website, dan akan

ditanggapi oleh instansi / OPD terkait sesuai dengan pengajuanyang diajukan. Selain

menjalankan fungsi –fungsi tersebut, website Pemerintah Kota Palembang juga

(20)

5

Palembang meliputi sektor pariwisata, budaya, industri kreatif, transportasi serta

berita terkini yang terjadi di Kota Palembang.

Salah satu implementasi E-Government oleh Pemerintah Kota Palembang

adalah website resmi Pemerintah Kota Palembang. Guna meningkatkan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat melalui E-Government, maka diperlukan

feedback terhadap pihak Pemerintah Kota Palembang, yaitu dengan melakukan

analisis kualitas layanan website Pemerintah Kota Palembang terhadap persepsi

pengguna akhir. Dengan adanya penilaian dari pengguna layanan website Pemerintah

Kota Palembang, maka akan diketahui fitur website apa saja yang sudah baik atau

fitur yang masih memerlukan perbaikan.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka penelitian ini mengangkat

judul skripsi “Analisis Kualitas layanan E-Government menggunakan E-GovQual

(Studi kasus : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang)”.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

6. Berapa besar tingkat kualitas layanan E-Government Pemerintah Kota

Palembang dengan metode E-GovQual?

7. Bagaimana meningkatkan kualitas layanan E-Government Pemerintah Kota

Palembang

1.3. Batasan Masalah

Dalam pembuatan penelitian ini diperlukan batasan masalah, agar

(21)

6

yang dicapai. Adapun batasan-batasannya adalah sebagai berikut :

1. Layanan E-Government Kota Palembang yaitu www.palembang.go.id

2. berupa warga Palembang yang pernah mengakses website

www.palembang.go.id

3. Lokasi Penelitian yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang

4. Waktu Penelitian yaitu tiga bulan

5. Mengukur Kualitas layanan

6. Metode E-GovQual digunakan untuk mengukur kualitas layanan

1.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan dapat diuraikan antara lain

yaitu:

1. Mengukur kualitas layanan E-Government yang ada pada Pemerintah Kota

Palembang menggunakan variabel-variabel yang pada e-GovQual.

2. menganalisis kualitas layanan E-Government pada Pemerintah Kota

Palembang dan memperbaiki variabel yang bernilai lemah sehingga mampu

meningkatkan kualitas E-Government itu sendiri.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian yang dilakukan dapat diuraikan antara lain yaitu:

1. Memudahkan pengelola dalam pengembangan dan perbaikan website dalam

hal ini pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang.

2. Mengetahui Variabel mana saja yang mendapatkan prioritas perbaikan

(22)

7

3. Memberikan pengetahuan lebih mengenai metode kualitas layanan

E-GovQual.

(23)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Ayat-Al-Qur’an Berkenaan Dengan Pelayanan

Pentingnya untuk menghormati raja/pemimpin dalam kajian Islam sebagai

Allah berfirman di dalam Al-Qur’an Al-Qur’an surah An-Nisa’ : 59

ا َٰٓوُنَماَء َنيِذَّلٱ اَهُّيَأَٰٓ َي

نِإَف ۡۖأمُكنِم ِر أمَ ألۡٱ يِل وُأ َو َلوُسَّرلٱ اوُعيِطَأ َو َ َّللَّٱ اوُعيِطَأ

ِم أوَيألٱ َو ِ َّللَّٱِب َنوُنِم أؤُت أمُتنُك نِإ ِلوُسَّرلٱ َو ِ َّللَّٱ ىَلِإ ُهوُّدُرَف ٖء أيَش يِف أمُتأع َز َنَت

َس أحَأ َو ٞرأيَخ َكِل َذ ِِۚر ِخَٰٓ ألۡٱ

الًيِوأأَت ُن

٩٥

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil

amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,

maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu

benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih

utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”(An-Nisa’ : 59

Tafsir dari surah An-Nisa’ : 59 (Hai orang-orang beriman! Taatlah kamu kepada Allah dan kepada rasul-Nya serta pemegang-pemegang urusan) artinya para

penguasa (di antaramu) yakni jika mereka menyuruhmu agar menaati Allah dan

Rasul-Nya. (Dan jika kamu berbeda pendapat) atau bertikai paham (tentang

sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah) maksudnya kepada kitab-Nya (dan

kepada Rasul) sunah-sunahnya; artinya selidikilah hal itu pada keduanya (yakni jika

kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Demikian itu) artinya

(24)

9

mengandalkan pendapat manusia (dan merupakan rujukan yang sebaik-baiknya).

Ayat berikut ini turun tatkala terjadi sengketa di antara seorang Yahudi dengan

seorang munafik. Orang munafik ini meminta kepada Kaab bin Asyraf agar menjadi

hakim di antara mereka sedangkan Yahudi meminta kepada Nabi saw. lalu kedua

orang yang bersengketa itu pun datang kepada Nabi saw. yang memberikan

kemenangan kepada orang Yahudi. Orang munafik itu tidak rela menerimanya lalu

mereka mendatangi Umar dan si Yahudi pun menceritakan persoalannya. Kata

Umar kepada si munafik, "Benarkah demikian?" "Benar," jawabnya. Maka orang

itu pun dibunuh oleh Umar.

Ayat ini mengajarkan tentang menghormati pemimpin dalam hal ini

pemerintah, salah satu program kerja pemerintah yang dibahas dalam penelitian ini

yaitu E-Government adapun sebagai masyarakat umum kita sebaiknya memberikan

masukan terhadap program kerja tersebut, bagaimana penilaian sebagai masrakat

mengenai kualitas layanan tersebut, sehingga terjadi timbal balik Antara

pemerintah dan masyarakat, adapun jika kita tidak sependapat terhadap program

tersebut ada baiknya kita memberikan kritik yang diajukan secara santun, dan

lemah lembut.

Selanjutnya Ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan pelayanan yang

dipenrintahkan agar pelayanan dilakukan secara lemah lembut. Sehingga tidak

terjadi ketegangan diantara kedua pihak, seperti dalam firman Allah dalam

(25)

10

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam

urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya

Adapun Tafsir dari Surah Ali Imran :159 adalah (Maka berkat) ma merupakan

tambahan (rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut) hai Muhammad

(kepada mereka) sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap perintahmu

itu dengan sikap lunak (dan sekiranya kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek

tidak terpuji (dan berhati kasar) hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap

mereka (tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka

maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka perbuat (dan mintakanlah

ampunan bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan itu hingga Kuampuni (serta

berundinglah dengan mereka) artinya mintalah pendapat atau buah pikiran mereka

(mengenai urusan itu) yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati

(26)

11

banyak bermusyawarah dengan mereka. (Kemudian apabila kamu telah

berketetapan hati) untuk melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah

bermusyawarah itu (maka bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah

kepada-Nya. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya

Peranan Surah Ali Imran : 159 terhadap penelitian ini yaitu sebagai pemerintah

sebaiknya melakukan pelayanan terhadap masyarakat dengan cara yang lemah

lembut, sehingga dapat diterima oleh masyarakat dengan senang hati, dan jika

terjadi beda pendapat dari pemerintah terhadap masyarakat ada baiknya dilakukan

musyawarah sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan

2.2 Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan Penelitian

Pemahaman tentang konsep Analisis Kualitas Layanan E-Government dapat

dimulai dari mengetahui definisi dari bagian-bagian yang merupakan kesatuan dari

Analisis Kualitas Layanan E-Government, seperti :

2.2.1 Analisis

Menurut Hasan (2014:31) dalam buku statistik teori dan aplikasi, disebutkan

bahwa analisis memiliki 3 arti, yaitu sebagai berikut:

1. Membandingkan dua hal atau dua nilai variable untuk mengetahui

selisishnya (X-Y) atau rasionya (x/y) kemudian menyimpulkan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi

komponen-komponen yang lebih kecil, sesuai dengan tujuan analisis, agar dapat:

1. Mengetahui bagian yang memiliki sifat menonjol atau mempunyai nilai

(27)

12

2. Melakukan perbandingan antar bagian dengan menggunakan nilai rasio

atau selisih.

3. Melakukan perbandingan antara bagian dengan keseluruhan, dengan

memakai proporsi (%), lalu menyimpulkan.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besar pengaruh secara kuantitatif

dari perubahan suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya, kemudian

meramalkan.

Menurut (Suryani dan Hendryadi, 2015:210) menentukan teknik analisis

merupakan sebuah proses yang terintegrasi dalam prosedur penelitian. Analisis data

dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang sudah diajukan.

Hasil analisis data selanjutnya diinterpretasikan dan dibulatkan kesimpulannya.

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa

analisis adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi sebenarnya, sehingga

dapat mengenal, dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan suatu

kegiatan.

2.2.2 Kualitas

Kualitas merupakan salah satu kunci dalam memenangkan persaingan dengan

pasar. Ketika perusahaan telah mampu menyediakan produk berkualitas maka telah

membangun salah satu fondasi untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Menurut

Goetsch dan Davis (2010) yang dikutip oleh Tjiptono (2012:152), kualitas dapat

diartikan sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber

daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

(28)

13

atau jasa yang diberikan kepada konsumen dapat memenuhi harapan dan kepuasan

konsumen. Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen

(Abubakar & Siregar, 2010). Kualitas merupakan sebuah kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2012)

Kualitas merupakan suatu ukuran untuk menilai bahwa suatu barang atau jasa

telah mempunyai nilai guna seperti yang dikehendaki atau dengan kata lain suatu

barang atau jasa dianggap telah memiliki kualitas apabila berfungsi atau

mempunyai nilai guna seperti yang diinginkan. Dalam menghasilkan suatu produk

dan jasa yang berkualitas melalui manusia dan proses yang berkualitas (Sunyoto,

2012). Dari definisi yang telah disebutkan dapat ditarik kesimpulan bahwa Kualitas

adalah sebuah ukuran terhadap suatu layanan yang diterima pelanggan dari

perusahaan, kualitas adalah unsur yang saling berhubungan mengenai mutu yang

dapat mempengaruhi kinerja dalam memenuhi harapan pelanggan. Kualitas tidak

hanya menekankan pada hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi menyangkut

kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas lingkungan.

2.2.3 Layanan

Menurut Kotler (2002:83) definisi layanan adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat

dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan

perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

(29)

14

bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya

transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan

kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas

mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya

secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki

beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat

pada elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan adalah suatu tindakan

yang dilakukan oleh perusahan terhadap konsumen.

2.2.4 Kualitas Layanan

Menurut Lewis dan Booms (1983) dalam Tjiptono Kualitas jasa sebagai ukuran

seberapa bagus tingkat kualitas layanan yang diberikan mampu sesuai dengan

ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi ini, kualitas layanan bisa diwujudkan

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan

penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 2016:165)

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan merupakan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan

(30)

15 2.2.5 E-Government

Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia

No. 22 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategi Kementerian Komunikasi dan

Informatika Tahun 2015-2019 E-Government adalah suatu pemanfaatan teknologi

informasi, baik internet maupun non-internet, untuk menyediakan pelayanan yang

lebih nyaman dan efisien terhadap masyarakat dan organisasi atas informasi dan

pelayanan pemerintah yang berbasis internet, seperti portal, website, email, bloh

dan lain-lain. E-Government (e-gov) intinya adalah proses pemanfaatan teknologi

informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara

lebih efisien. Karena itu, ada dua hal utama dalam pengertian E-Government di atas,

yang pertama adalah penggunaan teknologi informasi (salah satunya adalah

internet) sebagai alat bantu, dan yang kedua adalah tujuan pemanfaatannya,

sehingga pemerintahan dapat berjalan lebih efisien. Ketersediaan informasi yang

transparan dan setiap saat dapat diakses oleh masyarakat, telah mendapat tanggapan

positif dari pemerintah, terbukti dengan telah dikeluarkannya Instruksi Presiden No.

3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan

E-Government. Pengembangan e-government meliputi empat tingkatan yaitu (Intruksi

Presiden Republik Indonesia Nomor 3, 2003):

1. Persiapan, tahap persiapan meliputi pembuatan situs informasi di setiap

lembaga, penyiapan SDM penyiapan sarana akses yang mudah, dan sosialisasi

aitus informasi baik untuk internal ataupun untuk publik.

2. Pematangan, tahap pematangan meliputi pembuatan situs informasi publik

(31)

16

3. Pemantapan, tahap pemantapan meliputi pembuatan situs transaksi pelayanan

publik dan pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga

lain.

4. Pemanfaatan, tahap terakhir yaitu pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang

bersifat Government to Government (G2G) Government to Business (G2B),

dan Government to Consumers (G2C) yang terintegrasi.

2.3 Metode E-Govqual

Analisis Kualitas Layanan E-Government menggunakan Metode E-Govqual

yaitu kerangka dimensi untuk penilaian kualitas pelayanan yang merupakan hasil

beberapa penelitian tentang kualitas e-government. Dari penelitian tersebut

menghasilkan beberapa atribut kualitas e-government yang dimasukkan ke

dalamenam kriteria utama yang dikenal dengan dimensi kualitas pelayanan

e-government. (Papadomichelaki & Mentzas,2011).

(Sumber : Papadomichelaki & Mentzas, 2011)

(32)

17

E-Govqual mempunyai enam dimensi, diantaranya :

1. Ease of Use (kemudahan penggunaan) Seberapa mudah e-government ini bagi

masyarakat untuk bisa berinteraksi.

2. Trust (kepercayaan) Kepercayaan masyarakat terhadap e-government

mengenai kebebasan dari risiko bahaya atau keraguan selama proses layanan

secara online.

3. Functionality of the Interaction Environment (fungsional dari interaksi

lingkungan)Peran integral pada e-government dalam memungkinkan pengguna

untuk berkomunikasi, yang memungkinkan pengumpulan informasi yang

diperlukan, media utama untuk mengirimkan informasi secara online.

4. Reability (keandalan) Sebagai kepercayaan masyarakat terhadap e-government

mengenai layanan pengiriman yang benar dan tepat waktu. Istilah meliputi

fungsi teknis yang benar (aksesibilitas dan ketersediaan) dan layanan yang

akurasinya sangat menjanjikan.

5. Content and Appearance of Information (isi dan tampilan informasi) Kualitas

dari informasi itu sendiri serta penyajian dan tata letaknya, seperti penggunaan

yang tepat dari warna, grafis, dan ukuran halaman web.

6. Citizen Support (pendukung) Bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk

membantu masyarakat dalam pencarian informasi atau bertransaksi.

2.4Populasi dan Sampel

2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:117) , Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

(33)

18

kesimpulannya.Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek

atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi. Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa populasi adalah objek yang akan diteliti pada penelitian ini.

2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014:117), Sampel adalah bagiandari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga danwaktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul betul representatif (mewakili). Berdasarkan definisi mengenai

sampel, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sebagian populasi yang

karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi

(jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasinya).

2.5 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat 2

kelompok teknik sampling yaitu probability sampling dan non-probability

(34)

19 2.5.1 Nonprobability Sampling

Nonprobablility Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis,

kuota, oksidental, purposive, jenuh, snowball.(Sugiyono: 2017)

Nonprobablility Sampling adalah sebuah teknik sampling yang tidak

memberikan kesempatan atau peluang yang pada setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, (1)sampling sistematis,(2)

sampling kuota,(3) Sampling oksidental,(4) purposive sampling, (5) sampling

jenuh,(6) sampling snowball (Thoifah: 2015)

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli mengenai Nonprobability

sampling, maka dapat disimpulkan bahwa Nonprobability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel yang representatif dari

populasi.

2.5.2 Sampling Kuota

Sampling Kuota adalah teknik teknik untuk menentukan sampel dimana

peneliti bebas menentukan jumlah sampel sampai jumlah (kuota) yang

diinginkan dari populasi yang mempunyai ciri tertentu (Sugiyono, 2015 : 124)

Berdasarkan dari pernyataan tersebut mengenai Sampling Kuota, maka

dapat disimpukan bahwa sampling Kuota adalah teknik pengambilan sampel

yang dimana peneliti bebas menentukan jumlah (kuota) sampel yang diinginkan

(35)

20 2.5.3 Menentukan Ukuran Sampel

Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian

bergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat

ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana,

waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan

semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil

tingkat kesalahan, akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan

sebagai sumber data.(Thoifah,2016:16)

minimal sampel dari sebuah populasi. Menurut Setiawan (2007) dalam Edi

Riadi, rumus Slovin ini dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel, hanya

jika penelitian bertujuan untuk yang menduga proporsi populasi. Asumsi tingkat

keandalan 95%, sehingga α=0,05. Asumsi keragaman populasi yang dimasukkan

dalam perhitungan adalah p.q dimana p=0,5 karena q=1-p maka q=0,5. Nilai

galat pendugaan atau taraf signifikasi (d) didasarkan atas pertimbangan peneliti

artinya boleh dipilih apakah 0,01 (1%) atau 0,05 (5%). (Riadi,2016:41) Dengan

demikian rumus Slovin adalah:

(Sumber: Thofifah, 2016 : 16 )

Gambar 2.2 Rumus Slovin

Keterangan:

S= Ukuran sampel

N= Ukuran Populasi

(36)

21 2.5Analisis Data

2.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Validitas mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang kita buat

betul-betul dapat mengukur apa hendak kita ukur.(Ghozali, 2013:52)

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Iredho Fani Reza, validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen, suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah.(Reza,2016:68)

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item yang

akan digunakan sebagai instrument penelitian dapat mengukur objek yang ingin

diukur.(Alhamdu,2016:45)

Validasi atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully

measure the phenomenon). Rumus yang digunakan untuk uji validasi dengan

teknik korelasi Product Moment yaitu (Siregar, 2013:46-48).

r = N(∑XY)−(∑X∑Y)

√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)²][𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)²]

(Sumber : Siregar, 2013 : 46-48)

Gambar 2.3 Rumus Uji Validasi Product Moment

(37)

22

r = koefisien korelasi

n= jumlah observasi /

responden X = skor

pernyataan

Y = skor total

Uji signifikasi untuk melihat valid tidaknya data dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan t tabel untuk degree of freedom (df) =

n-1, dalam hal ini n adalah jumlah banyak sampel jika t dihitung lebih besar dari

t tabel, maka instrumen kuesioner dinyatakan valid.

(Sumber : Siregar, 2013 )

Gambar 2.4 Rumus menentukan tingkat signifikasi Df= Tingkat Signifikasi

N= Banyaknya Sampel

Pengujian validitas item (instrumen pengumpulan data), berlandaskan pada

beberapa ketentuan, yaitu:

1. Membandingkan nilai signifikasi korelasi satu item dengan item total,

dengan aturan bila nilai signifikasi < 0,05 maka item valid, tetapi nilai

signifikasi > 0,05 maka item tidak valid.

2. Membandingkan nilai r hitung (nilai pearson correlation) dengan nilai

r tabel (nilai yang ada pada tabel r). Nilai r tabel ini dicari menggunakan

tingkat signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi dan melihat N (jumlah subjek)

(38)

23

maka item valid. Sebaliknya bila r hitung (nilai pearson correlation) >

r tabel, maka item tidak valid.

Secara statistika, diperkenankan untuk menggunakan subjek antara 60

sampai dengan 100 orang sebagai sampel uji coba, karena jumlah tersebut sudah

dianggap dengan membandingkan nilai koefiesien korelasi (r hitung dengan r

tabel).(Alhamdu,2016:45-47)

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli mengenai uji validitas maka

dapat disimpulkan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner, yang akan digunakan sebagai instrument penelitian

dapat mengukur objek yang ingin diukur.

2.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebernarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Sebagai misal variabel konstruk autonomi yang

diukur dengan 4 (empat) indikator autonom1, autonom2, autonom3, autonom4

yang masing-masing merupakan pertanyaan yang mengukur tingkat autonomi

seseorang.

Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika

masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh

karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu

autonomi. Jika jawaban terhadap ke empat indikator ini acak, maka dapat

(39)

24

cara one shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi

antar jawaban pertanyaan.(Ghozali, 2013:47-48)

Reliabilitas adalah ukuran untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama dengan menggunakan alat pengukur yag sama pula. Teknik pengujian

reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam pengujian internal consistency,

dilakukan dengan cara mencoba alat ukur cukup hanya sekali saja, kemudian

data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat

digunakan untuk memprediksi reliabilitas alat ukur. Pada penelitian pengujian

yang digunakan untuk mengevaluasi sumber variasi alat tes yang tunggal,

diantara teknik yang dapat digunakan yaitu alpha cronbach. (Siregar,

2013:55-56).

Gambar 2.5 Rumus Uji Reliabilitas

Keterangan:

r = reliabilitas instrumen

k = jumlah butiran pertayaan

= jumlah variasi butir

= Variasi total

Dengan menggunakan analisis alpha cronchbach, suatu alat ukur dikatakan

reliabel ketika memenuhi batas minimum skor alpha cronbach 0,6 artinya, skor

(40)

25

Tabel 2.1 Skor Uji Reliabilitas (Cronbach alpha’s)

Skor Keterangan

0,80-1.0 Baik

0,60-0,799 Dapat diterima

< 0,60 Kurang Baik

(Sumber:Alhamdu,2016:48)

Artinya, skor reliabilitas alat ukur yang kurang dari 0,6 maka dianggap

kurang baik. Sedangkan skor reliabilitas 0,7 dapat diterima, dan dianggap baik

bila mencapai skor reliabilitas 0,8. Sehingga dapat dikatakan bahwa skor

reliabilitas semakin mendekati angka 1, maka semakin baik dan tinggi skor

reliabilitas alat ukur yang digunakan.(Alhamdu,2016:48)

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Iredho Fani Reza, menyatakan

reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. (Reza,2016:96)

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli mengenai uji reliabilitas maka

dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

2.7 Skala Likert

Menurut Sugiyono (2014) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka

(41)

26

tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

misalnya:

Tabel 2.2 Keterangan Skor Dalam Skala Likert

No Keterangan Skor

1 Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Positif 5

2 Setuju / Sering / Positif 4

3 Ragu-ragu/ Kadang/ Netral 3

4 Tidak setuju/ Hampir tidak pernah/ Negatif 2

5 Sangat tidak setuju/ Tidak pernah/ Sangat negatif 1

(Sumber : Sugiyono, 2014)

2.8 Metode Pengumpulan Data

2.8.1 Data Primer

Data primer adalah data informasi yang diperoleh tangan pertama yang

dikumpulkan secara langsung dari sumbernya. Data primer ini adalah data yang

paling asli dalam karakter dan tidak mengalami perlakuan statistik apapun.

Untuk mendapat data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung

melalui teknik observasi, wawancara, diskusi terfokus, dan penyebaran

kuesioner. (Riadi, 2016:48)

1. Wawancara, digunakan sebagai tenknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

(42)

27

2. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden.

3. Observasi, sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifikbila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang maka obesrvasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lain.

(Sugiyono,2016:137)

2.8.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah informasi tangan kedua yang sudah dikumpulkan oleh

beberapa orang (organisasi) untuk tujuan tertentu dan tersedia untuk berbagai

penelitian. Data sekunder tersebut tidak murni dalam karakter dan telah

menjalani treatment setidaknya satu kali. Contoh data sekunder adalah data yang

diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal dan lain-lain.

(Riadi, 2016:48)

2.9 Statistical Products and Service Solution (SPSS)

SPSS adalah Software yang dapat membantu memudahkan perhitungan, pengelolahan serta analisis statistik, nama SPSS ini merupakan singkatan dari

Satistical Package For The Social Sciences. Berdasarkan nama tersebut software

(43)

28

semakin berkembangnya dan populernya program yang digunakan untuk semua

bidang ilmu ini berubah singkatan menjadi Statistical Products and Service

Solution. SPSS ini memiliki beberapa fitur statistik sehingga banyak digunakan

oleh para peneliti, perusahaan survei, pemerintahan, pendidikan dan lain

sebagainya. Beberapa fitur statistik yang didukung oleh SPSS adalah:

1. Statistik deskriptif, meliputi cross tabulations, frequencies, descriptives,

explore, descriptives rasio statisticts

2. Statistik bivariate, mencakup means, t-test, ANOVA, Corellation

(bivariate, partial, distances), dan non-parametric tests

3. Produksi hasil numeric yaitu refgression

4. Prediksi untuk identifikasi kelompok, meliputi factor analysis (two-step,

K-Means, Hiererchical), dan discriminant

(Alhamdu,2016:9)

2.9 Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian Sri Eko Wahyuni, dkk (2015) dengan judul Penilaian

Kualitas Website E-Government Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

(PPID) Dengan Dimensi e-GovQual (Studi Pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintah Kota Probolinggo) hasil dari penelitian ini adalah Evaluasi

merupakan salah satu upaya untuk melakukan pengembangan dan perbaikan

sistem. Untuk melihat sejauh mana website memberikan kemudahan pada

masyarakat maka diperlukannya analisis sejauh mana kualitas website. Metode

yang digunakan e-Govqual yang kemudian akan ditentukan prioritas untuk

(44)

29

Analysis. Setelah prioritas permasalahan ditemukan maka akan diberikan

rekomendasi perbaikan website menggunakan pendekatan Evaluation Heuristic.

Dari hasil rekomendasi yang ada, maka dapat dijadikan sebagai acuan oleh pihak

Pemerintah Kota Probolinggo untuk mengembangkan website menjadi semakin

mudah digunakan oleh masyarakat.

Pada penelitian Darmawan Napitulu (2016) dengan judul Analisa Kualitas

Layanan E-Government Dengan Pendekatan E-Govqual & IPA yang di bahas

adalah E-Government yang dikembangkan hanya mengindikasikan sekedar pemenuhan terhadap kebijakan tanpa disertai kualitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana pengembangan e-Government di Indonesia khususnya kualitas layanan publik melalui website. Metode penelitian yang digunakan adalah survei berbasis kuesioner dengan pendekatan e-Govqual. Hasil survey dianalisis dengan metode IPA untuk melihat gap antara harapan dan kinerja layanan yang diberikan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengetahui kualitas layanan dari sistem e-Government yang telah diimplementasikan berdasarkan perspektif pengguna. Selain itu juga dapat diberikan rekomendasi terkait kualitas layanan apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan oleh pemerintah daerah.

Pada penelitian Prita Haryani (2016) dengan judul Evaluasi Kualitas Layanan E-Government Pemerintah Kota Yogyakarta Dengan Metode E-Govqual Modifikasi, dan yang di bahas adalah dengan melakukan analisis kualitas layanan website Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap persepsi pengguna akhir. Pada penelitian ini

menggunakan metode E-GovQual untuk mengukur kualitas layanan e-Government.

Jumlah sampel adalah 90 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis

dekriptif hasil kuesioner, uji validitas, reliabilitas, dan uji hipotesis. Hasil uji

(45)

30

information, reability, functionality of the interaction environment, trust, dan

dimensi ease of use berpengaruh terhadap kualitas layanan e-Government. Kualitas

layanan e-Government berpengaruh terhadap kepuasan pengguna website, kualitas

layanan e-Government berpengaruh terhadap intensitas pengguna website dan

kepuasan pengguna website berpengaruh terhadap intensitas penggunaan website

Pemerintah Kota Yogyakarta. Guna meningkatkan kepuasan pengguna terhadap

website Pemerintah Kota Yogyakarta, perlu ditambahkan fitur peta situs dan

persetujuan tertulis (Level of Agreement) antara pihak pengelola dan pengguna

layanan website tentang aturan atau pedoman dalam penggunaan website

Pemerintah Kota Yogyakarta. Pada penelitian ini juga menggunakan analisis

Structural Equation Model berbasis varian (PLS). Evaluasi model PLS dilakukan

dengan mengevaluasi outer model dan inner model. Outer model digunakan untuk

menilai validitas dan reliabilitas model sedangkan inner model digunakan untuk

memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten (Jogiyanto, 2011).

Pada penelitian Maiza Fikri (2015) dengan judul Penilaian Kualitas Website

E-Government Dengan Menggunakan Dimensi E-Govqual (Studi Kasus

Pemerintah Kota Prabumulih) yang membahas mengenai Pemerintah Kota

Prabumulih membangun e-Government dengan tujuan untuk menuju good

governance Mengingat masyarakat yang merupakan fokus tujuan oleh pemerintah,

pendekatan kualitas layanan menawarkan formula untuk menilai keberhasilan dan

efektivitas dari e-Government dalam fungsinya sebagai pelayanan masyarakat.

Adapun Metode Penelitian yang dilakukan adalah menentukan atribut dimensi

e-Govqual agar sesuai dengan situasi dan kondisi e-Government Pemerintah Kota

(46)

31

kualitas pelayanan e-Government. Penilaian menggunakan analisis Gap, untuk

mengetahui jarak antara target capaian dengan penilaian masyarakat. Hasil yang

didapat dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota

Prabumulih dalam mengetahui kualitas pelayanan website e-Government yang

sudah dimplementasikan. Adapun rekomendasi perbaikan yang perlu diperhatikan

dari hasil penelitian diatas dalam meningkatkan kualitas pelayanan website e-

Government untuk Pemerintah Kota Prabumulih dalam kemudahan penggunaan

website, kepercayaan keamanan website, fungsional dan interaksi formulir online,

keandalan website, isi dan tampilan informasi website, dan layanan pendukung

website.

Pada penelitian Achmad Fuad, Mudjahidin, S.T, M.T (2013) dengan judul

Penilaian Kualitas Layanan Governmet Dengan Menggunakan Dimensi

E-Govqual (Studi Kasus Pemerintah Provinsi Jawa Timur) yang membahas mengenai

Diskusi kelompok yang dilakukan untuk menentukan atribut dimensi e-Govqual

agar sesuai dengan situasi dan kondisi e-Government Pemerintah Provinsi Jawa

Timur. Setelah atribut ditentukan, maka survei dilakukan untuk menilai kualitas

pelayanan e-Government. Penilaian menggunakan analisis Gap, untuk mengetahui

jarak antara target capaian dengan penilaian masyarakat. Kemudian dari hasil

analisis tersebut dibuat rekomendasi berdasarkan jurnal pendukung. Hasil dari

penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Provinsi Jawa

Timur dalam mengetahui kualitas pelayanan website e-Government yang sudah

dimplementasikan. Selain itu, diharapkan rekomendasi perbaikan yang dapat

meningkatkan kualitas pelayanan website e-Government dalam kemudahan

(47)

32

formulir online, keandalan website, isi dan tampilan informasi website, dan layanan

pendukung website.

Pada penelitian Setyaningrum Andrianti (2015) dengan judul Penilaian

Kualitas Website Menggunakan Dimensi E-Govqual (Studi Kasus : Kementerian

Komunikasi dan Informatika) yang mengulas mengenai Penelitian ini dilakukan

untuk menilai kualitas website Kominfo menggunakan framework dimensi

e-Govqual sebagai best practice. Dimensi e-Govqual spesifik untuk website

Pemerintah yang memuat aspek harapan masyarakat kepada Pemerintah sebagai

pelayan masyarakat. Tujuannya untuk mendapatkan prioritas pengembangan

website Kominfo mengingat keterbatasan sumber daya manusia, waktu dan biaya

untuk pengembangan website Kominfo. Penelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif dengan melibatkan sejumlah responden untuk disurvei. Pertanyaan

penelitian ini berdasarkan dimensi e-Govqual yang disusun menggunakan skala

Likert. Sebanyak 21 pertanyaan mewakili atribut dari masing – masing dimensi

e-Govqual untuk menilai kualitas website Kominfo. Pertanyaan tersebut harus lolos

uji validasi menggunakan Cronbach’sa. Proses pengolahan datanya menggunakan

analisis faktor konfirmatori untuk mendapatkan faktor-faktor utama yang

mempengaruhi masing-masig dimensi e-Govqual. Hasil dari penelitian ini

diharapkan akan mendapatkan prioritas untuk pengembangan website Kominfo

yang sesuai dengan penilaian masyarakat sebagai pengguna layanan. Prioritas ini

sebagai rekomendasi bagi Kominfo untuk pengembangan layanan e-Government

ke depan.

Pada penelitian Abdulloh Hamid Sulaiman,dkk (2017) dengan judul Evaluasi

(48)

33

Importance Performance Analysis (IPA) yang membahas mengenai penilaian oleh

pengguna khususnya masyarakat lokal akan layanan website humas pemerintah

Kota Batu. Data pengguna didapat dari penyebaran kuesioner dengan menggunakan

atribut-atribut e-Govqual serta analisis penilaian menggunakan Importance

Performance Analysis (IPA). Selanjutnya rekomendasi perbaikan dan/atau

pengembangan akan diberikan berdasarkan Heuristic evaluation. Hasil akhir

penelitian menunjukkan, bahwa layanan website masih belum memenuhi harapan

pengguna. Dari analisis kesesuaian, hasil akhir bernilai <100% yaitu 81,89% serta

analisis tingkat kesenjangan (gap) benilai <0 (negatif) yaitu -0,72. Dari analisis

kuadran, terdapat 3 atribut yang menjadi prioritas utama perbaikan dan/atau

pengembangan dan 6 atribut yang menjadi prioritas rendah perbaikan dan/atau

pengembangan. Dari sembilan atribut tersebut, diberikan rekomendasi perbaikan

dan/atau pengembangan berdasarkan Heuristic evaluation.

Pada penelitian Robert Silas Kabangga, dkk (2015) dengan judul Model

Konseptual Kualitas Website Pemerintah Terhadap Kepuasan Pengguna, Adopsi

Website, dan Kemanfaatan Website yang membahas mengenai kualitas website

pemerintah dengan mengajukan model konseptual kualitas website yang sesuai

dengan kebutuhan pengunjung website untuk mengadopsi website tersebut dan

mempunyai dampak terhadap kemanfaatan layanan website pemerintah. Studi

literatur pada beberapa penelitian tentang kualitas website pemerintah menjadi

dasar enam dimensi konstruk model konseptual yang diajukan, yaitu: service

quality, system quality, information quality, user satisfaction, website adoption, dan

(49)

34

model kualitas website yang berimplikasi pada peningkatan pelayanan

e-Government.

Pada penelitian Mirwan Surya Perdhana (2017) dengan judul Perbandingan

Instrumen Kuantitatif Untuk Mengukur Kualitas Layanan yang membahas

mengenai Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan layanan penyedia

database akademik terkait instrumen pengukuran kualitas layanan yang tersedia

bagi berbagai sektor. Pencarian literatur berfokus terhadap instrumen yang dapat

dilakukan untuk mengkuantifikasi instrumen yang memiliki rekam jejak

penggunaan di organisasi. Untuk setiap instrumen, penelitian ini melakukan

perbandingan kritis terhadap dimensi kualitas layanan, skala pengukuran yang

digunakan, contoh penerapan, serta keunggulan dan kekurangannya. Terdapat

beberapa alternatif instrumen untuk mengukur kualitas layanan yang dapat dipakai

oleh peneliti, dengan atau tanpa melakukan modifikasi terhadap butir-butir

pertanyaan dalam kuesioner. Pemilihan kuesioner mana yang akan digunakan dapat

diputuskan oleh peneliti/tim peneliti atau berdasarkan dari tujuan penelitian.

Pada penelitian Papadomichelaki & Mentzas (2011) yang mengangkat judul

E-GovQual : A Multiple-item scale for assessing e-Governmen service Quality

yang menghasilkan pengukuran skala e-GovQual tentang persepsi warga terhadap

kualitas layanan situs pemerintah. Diperoleh 21 kriteria yang dikelompokan

menjadi empat factor yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat pelayanan yaitu :

1. Reability 2. Efficiency 3. Citizen Support 4. Trust

Berdasarkan penjelasan tersebut tentang perbedaan dari beberapa penelitian

yang telah dilaksanakan sebelumnya, maka perbedaan yang dimiliki dari penelitian

(50)

35

sebelumnya hanya mengunakan pegawai dari objek tempat penelitian, namun pada

penelitian ini menggunakan responden yaitu pengguna akhir, masyarakat umum

yaitu masyarakat Kota Palembang dan pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

kota Palembang, sehingga penelitian ini memang benar-benar di nilai oleh

pengguna akhir dari website www.palembang.go.id. Adapun variabel-variabel

metode analisis yang digunakan berbeda dan cara perhitungan yang berbeda, dan

objek yang berbeda pula yaitu menganalisis kualitas layanan E-Government pada

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang menggunakan E-GovQual,

pada penelitian sebelumnya hampir semua menggunakan metode penelitian

kuantitatif, sedangkan pada penetitian ini menggunakan penelitian deskriptif

(51)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

dekriptif analisis. Metode tersebut adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel

yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel

itu dengan variabel yang lain”. (Sugiyono, 2009:35).

Untuk itu peneliti menggunakan instrumen penelitian. Agar instrument

penelitian ini dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan relibilitasnya. Setelah

instrumen teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk

mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Data yang telah terkumpul

selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan

hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian analisis deskriptif ini, data yang

digunakan adalah data statistik.

Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Setelah

hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan.

Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan

(52)

37

memecahkan masalah yang ada pada tempat penelitian, maka peneliti berkewajiban

untuk memberikan saran-saran.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang yang

beralamat di Jalan Nyoman Ratu No. 1271 Palembang

Gambar

Tabel 2.1 Skor Uji Reliabilitas (Cronbach alpha’s)
Gambar 3.1 Lokasi penelitian
Gambar 3.2 Diagram pie penduduk berdasarkan jenis kelamin
Gambar 3.4 Jumlah penduduk 15 tahun keatas menurut pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait