• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pkl inka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pkl inka"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia industri dan perguruan tinggi merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Hubungan tersebut sering disebut sebagai kemitraan. Seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, khususnya mahasiswa jurusan teknik mesin perlu memahami kondisi nyata yang ada di dunia industri. Mahasiswa tidak hanya paham dan hafal teori saja namun juga perlu menggerti akan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Perubahan teknologi dan percepatan informasi telah mempengaruhi aspek-aspek dalam proses produksi di perusahaan. Dengan adanya peranan pergutuan tinggi, sebagai badan reseach and development diharapkan mampu menjaawab tantangan dalam perubahan tersebut. Sehingga performa jurusan teknik mesin sebagai partner akan meningkat. Di sinilah link and match pola kemitraan yang perlu dibangun untuk meningkatkan mutu dan prokduktifitas pada sektor industri serta perguruan tinggi.

Melalui kuliah kerja nyata praktik (KKN-P) di perusahaan, mahasiswa diharapkan mampu menemukan permasalahan, yang kemudian akan dianalisis dan dicari solusi yang tepat. Dengan terjun langsung dan menemukan realita permasalahan yang ada mahasiswa dilatih agar dapat memecahkan permasalahan sesuai dengan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Sehingga permasalahan yang ada di perusahaan dapat terpecahkan. Solusi terhadap permasalahan diambil mahasiswa degan pendekatan sistem yang integral komprehensif, artinya permasalahan yang ada tidak diselesaikan secara terpisah namun antara satu dengan yang lain ada satu keterkaitan.

KKN-P di perusahaan juga akan bermanfaat terhadap penciptaan iklim yang saling mendukung. Peran perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia (SDM) yang memiliki tingkat kredibilitas tertentu mampu berperan di dunia industri. Dengan menjadikan perusahaan sebagai partner dalam melakukan penelitian maupun dalm memberikan masukan. Sehingga dengan adanya kuliah kerja nyata praktik akan tercipta kerjasama yang saling menguntungkan dan kemitraan yang saling mendukung antara perguruan tinggi dan dunia industri. Pihak industri pun mampu

(2)

mengetahui mahasiswa yang berpotensi yang nantinya akan bermanfaat bagi perusahaan.

Pada jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas brawijaya KKN-P merupakan salah satu mata kuliah wajib dengan bobot 2 sks. KKN-P merupakan mata kuliah yang termasuk dalam program pengalaman lapangan, yang berupa kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan pada perusahaan atau industri secara terbimbing dan terpadu dalam keahlian bidang studi sebagai wahana pembentukan kemampuan akademik (profesi). Waktu pelaksanaan KKN-P kelompok kami dimulai tanggal 1 April 2016 sampai 31 April 2016. Pelaksanaan KKN-P dilakukan baik secara individu maupun berkelompok yang dibimbing oleh satu dosen pembimbing dari jurusan dan satu orang pembimbing industri.

1.2 Tujuan KKN-P 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan KKN-P ini adalah untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan untuk mendapatkan pengalaman kerja yang sesuai dengan bidannya di industri secara langsung. Dengan praktik industri ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi tenaga yang berpengalaman dan terampil untuk diterapkan dan dikembangkan di dunia kependidikan ataupun non kependidikan yang profesionl, cakap, terampil dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan selama pelaksanaan KKN-P.

2. Tujuan Khusus

a. Bagi Tempat Pelaksanaan KKN-P

 Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari di bengkel tempat KKN-P.

 Membantu menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan terutama di bidang pemeliharaan mesin produksi.

 Sarana alih informasi dibidang teknologi mesin bagi kemajuan mahasiswa. b. Bagi Mahasiswa

 Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah diperoleh dan dimiliki baik di dalam maupun di luar bangku kuliah.

 Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman sebelum terjun dalam kehidupan masyarakat maupun industri.

 Melatih diri agar tanggap dan peka menghadapi masalah di lingkungan kerja.

 Memperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan kreatifitas pribadi.

(3)

 Mengetahui proses produksi dan pemeliharaan mesin industri. c. Bagi Teknik Mesin Universitas Brawijaya

 Sebagai sarana untuk mengevaluasi diri, sejauh mana kurikulum yang ada dengan kebutuhan pada instansi.

 Mencetak tenaga kerja terampil dan profesional, jujur serta ulet dalam menjalankan tugas dan kewajiban.

 Memperbanyak mitra kerja antara instansi pendidikan Universitas Brawijaya dengan dunia industri.

1.3 Manfaat KKN-P

Ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan belum cukup untuk mencetak SDM yang berkualitas, profesional dan ahli dalam bidangnya, sehingga diperlukan pengetahuan secara nyata yaitu dengan melaksanakan praktek di lapangan atau di dunia industri. Adapun praktek yang dilakukan di industri sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat membantu penyelesaian permasalahan yang ada pada perusahaan terutama yang berkaitan dengan perbaikan.

2. Mahasiswa dapat mengamalkan ilmu ang diperoleh di bangku perkuliahan.

3. Mahasiswa dapat menambah pengalaman dan keterampilan serta pengetahuan tentang proses produksi dan cara penanganan dari setiap permasalahan.

4. Mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam memperbaiki suatu kerusakan yang terjadi pada mesin produksi.

5. Mampu menganalisa dan menumbuhkan kreatifitas mahasiswa terhadap permasalahan yang timbul di tempat industri.

6. Mahasiswa dapat menjadi tenaga yang profesional di dunia kerja nantinya.

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Industri Kereta Api (INKA) Persero berkedudukan dan berlokasi di Jalan Yos Sudarso 71 Madiun – Jawa Timur.

2.2 Sejarah dan Perkembangan PT. INKA (Persero) a) Letak Lokasi

Letak lokasi PT. INKA di Madiun dipilih berdasarkan hasil studi pada tahun 1997 yang dilakukan oleh Nippon Sharyo Seizo Kaisha, Ltd. Jepang.

(4)

Gagasan untuk mendirikan Industri Kereta Api di Indonesia merupakan salah satu Policy pemerintah dalam rangka menanggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus meningkat. Untuk itu maka PJKA sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan penjajagan secara intensif akan kemungkinan – kemungkinan untuk memproduksi sendiri gerbong dan kereta penumpang di Balai Yasa PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan prototype–prototype beberapa jenis gerbong dan kereta penumpang dan pembuatan 20 buah gerbong GW.

Secara kronologis proses pendirian PT INKA (Persero) dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pada tanggal 28 Nopember 1979, Bapak Menteri Perhubungan dan Bapak Menetri Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Yasa PJKA Madiun. Hasil dari peninjauan ini diputuskan untuk mengakselerasi proses pendirian Industri Kereta Api.

2) Pada tanggal 11 Desember 1979, diadakan rapat antara wakil – wakil dari Departemen perhubungan, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan departemen Perindustrian. Hasil rapat menetapkan dasar kebijakan pendirian suatu PT (persero) manufacturing perkeretaapian.

3) Dengan SK Mentri Perhubungan No. 32/OT.001/Phb/80 tanggal 27 Pebruari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api Madiun.

Anggota Panitia terdiri dari wakil – wakil : - Departemen Perhubungan

- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) - Departemen Perindustrian

- Departemen Keuangan - Sekkab

- Menpan 4) Aspek Hukum

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1981, tanggal 3 Februari 1981: Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Kereta Api.

 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 195/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industry Kereta Api.

(5)

 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 196/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Pengangkatan Anggota – Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industry Kereta Api.

 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 197/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api.

 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 250/KMK.011/1981, tanggal 8 April 1981: Tentang Tambahan Anggota Dewan Komisaris Perusahan Perseroan (Persero) PT Industri Kereta Api.

 Akte Notaris Imas Fatimah, SH. Nomor 51 tanggal 18 Mei 1981: Tentang telah didirikannya suatu PT dengan memakai nama PT. INDUSTRI KERETA API.

 Tanggal 4 Juli 1981 : Pelantikan Direksi dan Dewan Komisaris oleh Menteri Perhubungan.

 Tanggal 29 Agustus 1981 : Penyerahan operasional balai Yasa dan Gudang Persedian dari PJKA kepada PT. INKA disaksikan oleh Bapak Menteri Perhubungan.

c) Kondisi Awal

Kondisi awal pada pendirian PT. INKA adalah penggunaan / pengalihan segala fasilitas dan aset yang ada di balai Yasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif-uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT. INKA.

Fasilitas dasar ini meliputi : - Luas Area : 22,5 Ha - Luas Bangunan : 9,36 Ha

- Fasilitas Produksi : 660 Mesin termasuk jig dan fasilitas; 290 Mesin Las - Daya Listrik : 1000 KVA

- Tenaga Kerja : 880 orang (berasal dari PJKA sebagian besar, dan

Perindustrian)

2.3 Visi dan Misi Perusahaan a) Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan kelas dunia yang unggul di bidang transportasi kereta api dan perkotaan di Indonesia.

(6)

Menciptakan solusi terpadu untuk transportasi dan perkotaan dengan keunggulan kompetitif bisnis dan teknologi produk yang tepat guna mendorong pembangunan transportasi yang berkelanjutan.

c) Motto Perusahaan

I’M PRO (Integritas, Mutu dan Profesional)

 Integritas

Satunya kata, pikiran dan perbuatan dengan tetap berlandaskan pada kepentingan perusahaan

 Mutu

Mampu memberikan kinerja lebih dari standar

 Profesional

Mampu memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan kualitas dibidang tertentu dengan keahliannya yang sesuai dengan tuntutan bidang tersebut. 2.4 Nilai-Nilai Perusahaan

a. Tumbuh dan berkembang

Mampu memberikan nilai tambah perusahaan secara berkelanjutan dan selalu berusaha menjadi lebih baik dibandingkan kondisi hari ini.

b. Mutu

Mampu memberikan kinerja lebih dari standar. c. Belajar berkelanjutan.

Mampu meningkatkan wawasan, ilmu dan keterampilan dirinya secara berkelanjutan berdasarkan tuntuntan yang sedang terjadi.

d. Integritas

Satunya kata, pikiran, perasaan dan perbuatan dengan tetap berlandaskan pada kepentingan perusahaan.

e. Profesional

Mampu memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan kualitas di bidang tertentu dengan keahlian yang sesuai dengan tuntutan bidang tersebut.

f. Kemitraan

Kemampuan dalam membangun hubungan tertentu dengan beberapa pihak sehingga dirasakan manfaatnya.

2.5 Perkembangan Hasil Produksi PT. INKA a. 1982 – Pertama produksi gerbong barang. b. 1985 – Pertama produksi kereta penumpang.

c. 1987 – Pertama perakitan railcar listrik dan diversifikasi produk. d. 1991 – Pertama gerobak angkutan ekspor ke Malaysia (KTMB). e. 1994 – Pertama produksi railcar listrik VVVF.

f. 1995 – Pertama peluncuran kereta api Argo Bromo.

g. 1996 – Pertama produksi lokomotif (GE Lokindo) dan ekspor ke Filipina. h. 1997 – Peluncuran pertama kereta Argo Bromo Anggrek (leasing Skema).

(7)

i. 1998 – Pertama ekspor Ballast Hopper Wagon ke Thailand.

j. 2001 – Pertama peluncuran Listrik Railcar Indonesia (INKA desain).

k. 2002 – Ekspor pembangkit Listrik Wagon Mobil dan Bogie Reefer Flat ke Malaysia.

l. 2004 – Ekspor Container Wagon tubuh dan Blizzard Center kusen ke Australia. m. 2006 – Ekspor 50 unit BG Kendaraan untuk Bangladesh.

n. 2007 – Kontrak ditandatangani 1 trainset DEMU untuk Aceh dan Railbus untuk Palembang (Bus Rel Kertalaya). Selesai Bagasi Mobil.

o. 2008 – Peluncuran pertama di Indonesia, Bus Rail KRDI (untuk Aceh dan Jawa). p. 2008 - Pembuatan mobil nasional GEA (Gulirkan Energi Alternatif)

q. 2009 – Rankaian Baru Kereta Api Gajayana dengan model mirip dengan pesawat terbang.

r. 2010 – Peluncuran produksi kereta ekonomi AC Bogowonto (Kereta Api Bogowonto), 5 lokomotif (CC204) dan NEW Rangkaian Kereta Api Argo Jati yang berbentuk mirip dengan Rangkaian KA Gajayana yang baru.

s. 2011 – Produksi Railbus untuk Solo dan kereta ekonomi AC Gajah Wong (Kereta Api Gajah Wong).

t. 2012 – Produksi beberapa kereta ekonomi dengan AC split, 3 lokomotif CC300, railbus untuk kota Padang dan KRL KFW.

u. 2013 – 18 unit Articulated Bus untuk armada Transjakarta. 2.6 Kegiatan Utama

a. Pembuatan kereta api

b. Jasa pemeliharaan besar (overhaul) kereta api

c. Perdagangan lokal, impor dan ekspor barang dan jasa yang berhubungan dengan perkeretaapian.

d. Produk pengembang selain kereta api (diversifikasi). 2.7 Kegiatan Bisnis

a. Pembuatan kereta api b. Perniagaan kereta api c. Jasa engineering d. Produk diversifikasi

2.8 Kapasitas Terpasang Pertahun

 Gerbong Barang : 300 unit

 Kereta Penumpang Baru : 60 unit

 Kereta Penumpang Retrofit : 60 unit

 Kereta Rel Listrik (KRL) : 20 unit

 Kereta Rel Diesel (KRD) : 20 unit

 Bogie : 200 unit

(8)

2.9 Anak Perusahaan PT. INKA

PT INKA (Persero) mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT Inka Multi Solusi dan PT Rekaindo Global Jasa (Joint Venture).

a. PT Inka Multi Solusi (PT IMS)

PT Inka Multi Solusi Entitas Anak berdomisili di Jalan MT Haryono No. 103, Madiun, Jawa Timur yang mulai beroperasi tahun 2010. Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 18 Februari 2015 oleh Iswi Artati, SH notaris Kota Surabaya dan telah mendapat persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-0003053.AH.01.02 tanggal 26 Februari 2015 dilakukan perubahan nama perusahaan yang semula PT. Railindo Global Karya diubah menjadi PT Inka Multi Solusi.

Kepemilikan Saham : PT INKA (Persero) 98,93 % dan sisanya Yayasan Keluarga Besar INKA sebesar 1,07%. Kompetensi bisnis yang dimiliki yaitu perdagangan komponen gerbong kereta api, jasa penunjang kereta, jasa fabrikasi, jasa pemasangan, jasa rekayasa (engineering), membuat desain dan melakukan perawatan produk di bidang perkeretaapian serta penyedia jasa tenaga kerja/buruh. Dengan susunan Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : M. Nur Sodiq

Komisaris : Mardiannus Pramudya Direksi

Direktur Utama : Ng Made Punarbawa Direktur Operasi : Bambang Sutrisno Direktur Keuangan : Sarmiatun

b. PT Rekaindo Global Jasa

Berdiri sejak 1998, berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, SH No. 61 tanggal 25 November 1998. Status beroperasi mulai tahun 1999. Kepemilikan Saham : PT INKA (Persero) 49 %, Nippon Sharyo 39 %, Sumitomo Corporation 10 %, dan sisanya dimiliki oleh Kopinka sebesar 2%. Alamat kantor di Jalan Sumber Karya No. 2 Madiun. Kompetensi bisnis yang dimiliki yaitu di bidang jasa konsultan

(9)

engineering, desain, dan maintenance perkeretaapian. Dengan susunan Dewan Komisaris dan Direksi di tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Yunendar Aryo Handoko

Komisaris : Surjanto

Komisaris : Makoto Aoyama

Direksi

Direktur Utama : Bambang Kushendarto Wakil Direktur Utama : Mamoru Suzuki

Direktur : Yohei Seki

Direktur : Budi Wahjunarto

(10)

2.10 Produk-Produk PT. INKA Saat Ini a. Kereta Penumpang

1. Kereta Ekonomi AC (K3 AC)

Gambar 2.1 Kereta Ekonomi AC (K3 AC) Sumber : PT. INKA

Data Teknis :

Tahun pembuatan : 2010

Kecepatan maksimum : 100 km / jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 ton Panjang kereta : 20.920 mm Lebar kereta : 2.990 mm Tinggi kereta : 3810 mm Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Berat kosong : 33 ton

Badan kereta : Monocoque, Mild steel

Bogie : TB-398

Sistem pengereman : UIC 540, Air Brake

Alat perangkai : Automatic coupler AAR NO. 10A Contour. Sistem listrik : 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

(11)

2. Kereta Ekonomi (K3)

Gambar 2.2 Kereta Ekonomi (K3) Sumber : PT. INKA

Data Teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Kecepatan maksimum : 100 km / jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 ton

Panjang kereta : 20.920 mm

Lebar kereta : 2.990 mm

Tinggi kereta : 3.810 mm

Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Tinggi alat perangkai dari rel : 775 +10/-0 mm

Badan kereta : Monocoque, Mild steel

Bogie : TB-398

Sistem pengereman : UIC 540, Air Brake

Alat perangkai : Automatic coupler AAR NO. 10A Contour. Sistem listrik : 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

(12)

Gambar 2.3 Kereta Penumpang Kelas Eksekutif (K1 –ARGO) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2009

Kecepatan maksimum : 100 km / jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 ton

Panjang kereta : 20.920 mm

Lebar kereta : 2.990 mm

Tinggi kereta : 3.610 mm

Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Tinggi alat perangkai dari rel : 775 +10/-0 mm Berat kosong maksimum : 36 ton

Badan kereta : Monocouqe, Mild steel Sistem kelistrikan : 380 Volt, 3 fasa

Bogie : NT 60

Sistem pengereman : UIC 540, Air brake

Alat perangkai : Automatic coupler, AAR NO. 10A Contour. Sistem listrik : 380VAC, 3-phase, 50Hz, dengan LBS 4. Kereta Penumpang Bangladesh

(13)

Gambar 2.4 Kereta Penumpang Bangladesh Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Lebar spur : 1,676 mm

Panjang kereta (Jarak antar coupler) : 22,606 mm Tinggi kereta dari rel : 3,899 mm

Jarak antar bogie : 14,630 mm

Lebar kereta : 3,251 mm

Tinggi coupler : 1,080 mm

Beban gandar : 13 ton

Sistem pengereman : UIC Graduated release automatic air brake (KE-P-12)

(14)

b. Kereta berpenggerak

1. Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE)

Gambar 2.5 Kereta Rel Diesel Electric (KRDE) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2007

Konfigurasi : TeC – M – T – T – TC

Kapasitas penumpang : TeC = 20 (Seating) M = 64 (Seating) T = 64 (Seating) TC = 54 (Seating)

Kecepatan maksimum : 100 km/jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 ton

Diameter roda (New / worn) : 860 mm / 800 mm Panjang total termasuk alat perangkai : 20.700 mm

Lebar badan kereta : 3.180 mm

(15)

Tinggi lantai dari atas rel : 1.100 mm Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Berat kosong : TC 32 tons ; MC 39 tons

Starting acceleration : 0.34 m/detik2

Braking decelerations : 0.8 m/detik2

Badan Kereta : monocoque , mild steel

Bogie : Tipe Bolsterless

Sistem rem : Electro pneumatic dengan sistem blending

Alat perangkai : Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR NO. 10A Contour Propulsi : Motor traksi AC, 3-phase, VVVF

Inverter with IGBT

Power supply : Genset on floor type, Diesel engine

1.350kW, 1.800rpm. Alternator AC 3-phase synchronous.

2. Kereta Diesel Indonesia (KRD-I)

Gambar 2.6 Kereta Diesel Indonesia (KRD-I) Sumber : PT. INKA

(16)

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2007

Konfigurasi kereta : MeC – T – T – MeC

Kapasitas penumpang : MeC 224 penumpang, T 284 penumpang

Kecepatan maksimum : 100 km/jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 tons

Panjang total termasuk alat perangkai : 20.700 mm

Lebar kereta : 2.990 mm

Tinggi atap kereta dari atas rel : 3.530 mm Tinggi seluruh kereta : 3.830 mm Tinggi lantai dari kepala rel : 1.300 mm Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Berat kosong : MeC 41 tonsT 32 tons

Carbody : Monocoque, mild steel

Bogie : Tipe Bolsterless

Sistem rem : Dynamic Brake (motor traksi) dan Air Brake tanpa blending / terpisah

Alat perangkai : Automatic tight locked coupler, Bar coupler AAR NO. 10A Contour Propulsi : Diesel engine variable speed berdaya

min. 380 kW dan transmisi tipe hidrodinamik

(17)

3. Kereta Diesel (KRD) Push Pull

Gambar 2.7 Kereta Diesel (KRD) Push Pull Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Konfigurasi kereta : TeC1+M1+T+M2+TeC2

Kapasitas penumpang : TeC 280 penumpang M 320 penumpang T 320 penumpang

Kecepatan maksimum : 100 km/jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 tons

Panjang total termasuk alat perangkai : 20.700 mm

Lebar kereta : 2.990 mm

Tinggi atap kereta dari atas rel : 3.530 mm Tinggi seluruh kereta : 3.830 mm Tinggi lantai dari kepala rel : MeC 950 mm

M 1150 mm T 1.150 mm Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm

(18)

Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Berat kosong : TeC 43 tons, M 39 tons, T 32 tons

Carbody : Monocoque, mild steel

Bogie : Tipe Bolsterless

Sistem rem : Dynamic Brake (motor traksi) dan Air Brake tanpa blending / terpisah Alat perangkai : Automatic tight locked coupler, Bar

coupler AAR NO. 10A Contour Propulsi : Diesel engine variable speed berdaya

min. 380 kW dan transmisi tipe hidrodinamik

4. Kereta Rel Listrik (KRL)

Gambar 2.8 Kereta Rel Listrik (KRL) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Panjang keret : TC 20,000 mm

MC 20,000 mm

Lebar kereta : 2,990 mm

(19)

Tinggi lantai kereta dari rel : 1,100 mm Jarak antar bogie : 14,000 mm

Jarak roda (max) : 2,200 mm

Tinggi coupler dari permukaan rel : 775 + 10mm/-0 mm (at empty)

Beban gandar : 14 Ton

Kecepatan Maksimum : 100 km/jam

Akselerasi : v = 0 km/h to approx. 40 km/h : 0.8 m/s2

Pantographs

Rated voltage minimum : 1.500 V D.C.

Rated current minimum : 1.500 A

Traction Motor

Type : MJA.280-3

Standard : IEC 349-2, 2002

(20)

c. Gerbong barang

1. Gerbong Terbuka Curah Putar (KKBW)

Gambar 2.9 Gerbong Terbuka Curah Putar (KKBW) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Kapasitas muat max. : 50 tons

Kecepatan maksimum : 80 km/jam

Lebar sepur : 1067 mm

Beban gandar : 18 ton

Panjang total termasuk alat perangkat : 14.062 mm

Lebar gerbong : 3.080 mm

Tinggi lantai dari kepala rel : 3.025 mm Jarak antar pusat bogie : 1.676 mm Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel : 770 +15/-0 mm Berat kosong (maximum) : 22.000 kg

Carbody : Mild steel

Bogie : Jenis Barber – Three piece

(21)

Alat perangkai : Automatic coupler,tipe F, Rotary dan Fixed ,AAR NO. 10A

Empty load device : Alat pengaturan tekanan

pengereman – salah satu bogie Mekanisme unloading : Rotary Dumper 180 derajat.

2. Gerbong Pulp Wagon

Gambar 2.10 Gerbong Pulp Wagon Sumber : PT INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Kapasitas muat max. : 50 ton

Kecepatan maksimum : 80 km/jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 18 ton

Panjang total termasuk alat perangkai : 14.050mm

Lebar gerbong : 2.700 mm

Jarak antar pusat bogie : 1.676 mm Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

(22)

Berat kosong (maximum) : 22.000 kg

Carbody : Mild steel

Bogie : Jenis Barber – Three piece

Sistem pengereman : UIC 540, Air brake

Alat perangkai : Automatic coupler, AAR tipe E , AAR NO. 10A

Empty load device : Alat pengaturan tekanan

pengereman – salah satu bogie Mekanisme Loading/ unloading : Lewat atas/ roof (full opened)

3. Gerbong Datar (PPCW)

Gambar 2.11 Gerbong Datar (PPCW) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Kapasitas muat max. : 44 tons

Kecepatan maksimum : 80 km/jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 ton

(23)

Lebar gerbong : 2.438 mm Tinggi lantai dari atas rel : 935 mm Jarak antar pusat bogie : 9.800 mm Tinggi pusat alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm Berat kosong (maximum) : 14.000 kg

Rangka dasar : Mild steel

Bogie : Jenis Barber – Three piece

Sistem pengereman : UIC 540, Air brake

Alat perangkai : Automatic coupler AAR NO. 10A.

Twist lock : Retractable type– 12 buah

4. Gerbong Datar (Eksport Singapura – LTA)

Gambar 2.12 Gerbong Datar (Eksport Singapura – LTA) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Lebar spur : 1435 m

Tinggi gerbong dari rel : 749 mm

Tinggi coupler : 770 mm

Beban gandar : 16 ton

(24)

Kapasitas angkut : 42 ton

Bogie : BARBER S2-HD

Rangka dasar : Mild Steel

Alat perangkai : Mechanical coupling device Type 35

5. Gerbong Ballast (ZZOW)

Gambar 2.13 Gerbong Ballast (ZZOW) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Lebar sepur : 1067 mm

Beban gandar : 15 Ton

Kapasitas muat (maks) : 35 Ton

Volumetric : 28 m3

Berat kosong : 18,5 Ton

Panjang rangka dasar gerbong : 12500 mm Panjang termasuk Alat perangkai : 13,300 mm

Lebar gerbong : 2.000 mm

Lebar badan gerbong : 2.459 mm Tinggi Plate Form dari atas rel : 850 mm

(25)

Jarak antar pusat bogie : 8.800 mm

Kecepatan maks. : 80 km/jam

Bogie : Super Service Ride Control Type

Sistem rem : Automatic Air brake

6. Gerbong Oil Tank (KKW)

Gambar 2.14 Gerbong Oil Tank (KKW) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban muat maks. : 40 Ton

Volumetric : 50,6 m3

Berat kosong : 20 Ton

Panjang rangka dasar : 12.200 mm Panjang total termasuk alat perangkai : 12.800 mm Diameter dalam tangki : 2.400 mm

Lebar gerbong : 2.420 mm

Jarak antar pusat bogie : 8.000 mm

(26)

Kecepatan maks : 80 km/jam

Bogie : Barber Type

Sistem rem : Air brake

Alat perangkai : Automatic coupler

c. Produk lainnya

1. Kereta Fudika (Fasilitas Uji Dinamik Kereta Api)

Gambar 2.15 Kereta Fudika (Fasilitas Uji Dinamik Kereta Api) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Lebar rel : 1.067 mm

Beban gandar : 14 ton

Panjang total termasuk alat perangkai : 20.920 mm

Lebar badan kereta : 2.990 mm

Tinggi atap dari kepala rel : 3.700 mm Jarak antara pusat bogie : 14.000 mm Jarak sumbu roda bogie, maksimum : 2.200 mm Tinggi sumbu alat perangkai dari

kepala rel pada muatan kosong : 775 +10/-0 mm

Diameter roda baru : 860 mm

Tinggi lantai kereta dari kepala rel : 1.100 mm Kecepatan maksimum : 120 km/jam

Badan kereta : monocoque – mild steel

Bogie : Bolsterless – RUK

Alat perangkai : Tight lock coupler

Sistem pengereman : Air brake dengan tread brake Fasilitas uji : Uji Kenyamanan (ride index)

(27)

2. Bogie TB398

Gambar 2.16 Bogie TB398 Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Lebar sepur : 1,067 mm

Jarak antar pusat roda : 2.200 mm

Diameter Roda : 774 mm

Jarak antara tumpuan samping : 1.980 mm

Berat Bogie Maxs : 4.700 kg

Beban gandar maxs : 14 ton

Kecepatan maks. : 100 km/jam

Sistem rem : UIC 540, air brake

(28)

Gambar 2.17 Rail Bus Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Konfigurasi kereta : TEMC+T+TMC

Kapasitas penumpang : TEMC 33 penumpang : T 36 penumpang : TMC 33 penumpang

Kecepatan maksimum : 100 km/jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 tons

Panjang total rangkaian : 41.912 mm

Lebar kereta : 3.180 mm

Tinggi seluruh kereta dr atas rel : 3.810 mm Tinggi lantai dari kepala rel : 1.100 mm Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Berat kosong : TEMC 22 tons, T 18 tons, TMC 20 tons

Carbody : Konstruksi hybrid, konstruksi baja

dilas & komposit yang ringan

Bogie : Motor single Axle & bogie Trailer

2-Axle.

Sistem rem : Air Brake Equipment

Alat perangka : Automatic coupler, tanpa drafgear & rantai pengaman

Propulsi : Diesel engine CUMMINS, QSM 11,

(29)

4. Lokomotif Diesel Hidraulic (LOKO DH)

Gambar 2.18 Lokomotif Diesel Hidraulic (LOKO DH) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Lebar sepur : 1.067 mm

Berat Maximum : 84 Ton

Beban gandar : 14 Ton

Traksi Maksimum : 270 kN

Panjang Lokomotif : 14.135 mm

Lebar lokomotif : 2.642 mm’

Tinggi Lokomotif : 3.575 mm Kecepatan maksimum : 120 km/jam Kapasitas Tangki bahan bakar : 3800 liter

Transmisi : Hydrodinamik

Susunan roda : C-C, Terhubung

Mesin : 45° V-6, 4-stroke cycle, Turbocharged and aftercooled, 1700 KW @ 1800 rpm

Komponen Udara : Compressor Type 2 stage, air cooling, Reciprocating Kapasitas 600 L/mnt

Pengereman : Type pneumatic Clasp brake, high mounted cylinders

(30)

Gambar 2.19 Kereta Bagasi Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Kecepatan maksimum : 100 km / jam

Lebar sepur : 1.067 mm

Beban gandar : 14 tons (+5%)

Panjang kereta : 20.920 mm

Lebar kereta : 2.990 mm

Tinggi kereta : 3.810 mm

Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm

Badan kereta : Monocoque, Mild steel

Bogie : TB-398

Sistem pengereman : UIC 540, Air brake

Alat perangkai : Automatic coupler, AAR NO. 10A Contour.

Sistem listrik : 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS 6. Kereta Penolong (NNR)

(31)

Gambar 2.20 Kereta Penolong (NNR) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Tahun pembuatan : 2008

Kapasitas muat : 10 ton

Kecepatan maksimum : 100 km / jam

Lebar sepur : 1067 mm

Beban gandar : 14 ton

Panjang kereta : 20.370 mm

Lebar kereta : 2.990 mm

Tinggi kereta : 3.810 mm

Jarak antar pusat bogie : 14.000 mm Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Berat kosong : 35 tons

Badan kereta : Monocoque, Mild steel

Bogie : TB-398

Sistem pengereman : UIC 540, Air Brake

Alat perangkai : Automatic coupler, AAR NO. 10A Contour

Sistem listrik : 380VAC, 3 phase, 50Hz, LBS

d. Produk transportasi lainnya

(32)

Gambar 2.21 Automated Container Transporter Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Monorail type : Straddle

Komposisi : 3 car/set

Bogie type : Three axle motor bogie

Tare weight : 15 ton/car

Beban maksimum : 35 ton

Beban gandar : 9 ton

Operasional : Driverless/ automatic Kecepatan operasi : 30 km/ jam (rate)

Suspension : primer suspension from rubber tyre

Propulsion : AC Motor 100 KW, supported VVVF Inverter

Power Supply : External source (750 VDC), with current

collector

Pengereman : Pneumatic (disc brake) Panjang perkereta : 14.000 mm (approx) Lebar kereta : 2.438 mm

Tinggi kereta container : reliable to 20’/ 40’/ 45’ 2. Monorel

(33)

Gambar 2.22 Monorel Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Panjang rangkaian : 58.131 mm

Berat perkereta : 20 ton

Lebar : 3.000 mm

Kapasitas muat maksimum perkereta : 10 ton

Kapasitas maksimum rangkaian : 760 Passenger

Kecepatan maksimum : 80 Km/Jam

Suspension : Air Suspension

Driving Equipment : Traction Motor Drive

Propulsion System : Traction Motor 100 KW

(34)

Gambar 2.23 Automated People Mover System (APMS-Monorel Bandara) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Kapasitas : Normal 45.74 ton

: Maksimum 59,69 ton

Panjang kereta : 12.050 mm

Lebar : 2700 mm

Tinggi : 3.840 mm

Jarak antar bogie : 7200 mm

Beban gandar : 8 ton

Kecepatan : operasi 60 km/jam

Akselerasi : 1.0 m/s2

(35)

Gambar 2.24 Bus Gandeng (ATC – Articulated Car) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Jarak sumbu roda : 5.026 / 7.442 mm Penjang keseluruhan : ± 18.400 mm Lebar keseluruhan : 2.500 mm Tinggi keseluruhan : 3.460 mm Jarak pijak depan : 2.100 mm Jarak pijak roda tengah : 1.860 mm Jarak pijak roda belakang : 1.860 mm

Jarak terendah : 208 mm

Julur depan : 2.480 mm

Berat total : 31.000 kg

Kapasitas angkut penumpang : 150 -160 orang Kecepatan maksimum : 90 km/jam

Daya maksimum : 320 HP @ 2.000 RPM

Torsi maksimum : 1.356 Nm

Mesin : Dedicated CNG engine, turbocharged with Intercooler, Type IS320, EPA/CARB 2010,

(36)

EURO 3 Comply, 6 silinder, 8,9 liter/8.900 CC

Transmisi : Automatic transmission with integrated Retarder

Kelistrikan : Accu 24 V-200Ah, Alternator 24V-2x70A, Starter 24 V – 6kW

5. Track Motor Car (TMC)

Gambar 2.25 Track Motor Car (TMC) Sumber : PT. INKA

Data teknis :

Panjang maksimum : 6.350 mm

Lebar badan maksimum : 2.800 mm Tinggi atap dari kepala rel : 3.400 mm Jarak antar sumbu roda : 4.100 mm Tinggi alat perangkai dari atas rel : 775 +10/-0 mm

Berat maksimum : 25 ton

Kecepatan maksimum : 50 km/jam

Kemampuan : mampu menarik beban 300 ton pada jalan rel datar

(37)

e. Service & retail

Salah satu bentuk pengembangan bisnis yang dilakukan PT INKA untuk memperluas pangsa pasar adalah bisnis service & retail. Produk yang ditawarkan adalah jasa perawatan maupun operasional dan supply komponen ataupun sparepart kereta maupun otomotif.

Produk bisnis service & retail yang dikerjakan PT INKA antara lain : perawatan gerbong (PPCW, ZZOW), perawatan kereta (Kereta Inspeksi, Kereta Kedinasan), perbaikan track, perbaikan kereta, penyediaan suku cadang (Toilet Ramah Lingkungan, Coupler Gerbong KKBW, Spring, dll).

(38)

PT. INKA (Persero)

2.11Struktur Organisasi PT. INKA (Persero)

G am ba r 2. 26 S tr uk tu r O rg an is as i P T . I N K A (P er se

(39)

2.12Struktur Organisasi Divisi Teknologi Produksi PT. INKA (Persero) G am ba r 2. 27 S tr uk tu r O rg an is as i D iv is i T ek no lo gi P ro du ks i P T . I N K A ( P er se ro

(40)

BAB III

PROSES ASSEMBLING DAN PENOMORAN ULANG

CASING AC GERBONG KERETA

3.1 Pengertian Dan Kegunaan Autodesk Inventor

Dalam pekerjaan ini kami menggunakan sebuah aplikasi bernama Autodesk Inventor. Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Autodesk Inventor adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing.

Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi.

Dalam autodesk inventor terdapat pilihan template yang ingin kita gunakan. Masing–masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai pekerjaan yang kita inginkan.

Berikut adalah penjelasan pada masing-masing template, yaitu: - Sheet Metal.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk.

- Standard.dwg

Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja. - Standard.iam

Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part atau komponen.

- Standard.idw

(41)

- Standard.ipn

Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View.

- Standard.ipt

Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal.

- Weldment.iam

Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan.

3.2 Menu dan Toolbar Autodesk Inventor

Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor memiliki pula bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel Bar, dan Browser Bar.

Gambar 3.1 Tampilan Menu Autodesk Inventor Sumber : Anonymous 1

 Bidang Kerja adalah tempat menggambar.

Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor 2012

Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan selama proses

menggambar.

Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang sedang

berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template “Sheet Metal.ipt” maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal.

(42)

Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit ulang.

3.3 Sistem Navigasi

Sistem Navigasi pada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yang membantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar.

Gambar 3.2 Tampilan Sistem Navigasi Autodesk Inventor Sumber : Anonymous 1

Zoom

Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika tools lain sedang aktif.

Pan

Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan.

View Face

Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar.

Free Orbit

Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan.

(43)

View Cube

Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti front, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube.

Full Navigation Wheel

Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah satu perintah yang akan dipakai.

3.4 Menggunakan Tombol Shortcut

Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya maka akan sangat menghemat waktu.

F1 Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box yang sedang aktif.

F2 Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klik geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari tengah mouse tanpa harus menekan F2.

F3 Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung meng-scroll mouse tanpa harus menekan F3.

F4 Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse.

F5 Kembali ke tampilan model sebelumnya. F6 Kembali ke tampilan isometrik.

] Membuat Plane baru.

B Menambah balloon pada drawing.

C Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif.

D Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing. DO Menambahkan dimensi ordinat pada drawing.

E Melakukan extrude pada profil (hasil sketching) FC Menambahkan feature control frame pada drawing. H Menambahkan fitur lubang.

L Membuat garis (line) atau lengkungan (arc).

P Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly) pada suatu assembly.

(44)

S Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar atau bidang (plane).

T Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi X Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif. Esc Membatalkan / menghentikan suatu perintah. Del Menghapus (delete) objek yang dipilih.

Backspace Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen

terakhir. Alt + drag

mouse

Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan titik pembentuk spline

Ctrl + Enter Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya. Ctrl + Y Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir). Ctrl + Z Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir). 3.5 Penomoran Ulang Part dan Assembly

Penomoran ulang part dan assembly casing ac ini bertujuan untuk memudahkan pembacaan pada saat proses perakitan berlangsung sehingga diharapkan efisiensi pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih maksimal. Terdapat 7 rangkaian assembly besar pada casing ac ini, yaitu :

1. 400A150010 35 A 2. 400A150010 54 A 3. 400A150010 63 A 4. 400A150010 60 A 5. 400A150010 72 A 6. 400A150010 73 A 7. 400A150010 75 A

10 digit pertama (400A150010) merupakan nomor seri casing AC, 2 digit setelahnya (contoh 35) merupakan nomor urutan pengerjaan desain part atau assemble dan angka terakhir yaitu A menunjukkan komponennya merupakan assemble, jika tidak dicantumkan huruf A maka komponennya merupakan part.

(45)

Gambar 3.3 Desain Casing AC utuh dengan nomor seri 400A15001076A

Gambar 3.4 Desain Casing AC bagian kiri dengan nomor seri 400A15001035A sebagai rangka bawah dan 400A15001072A sebagai rangka atas

(46)

Gambar 3.5 Desain Casing AC bagian kiri dengan nomor seri 400A15001035A tanpa rangka atas

Gambar 3.6 Desain Casing AC bagian kanan dengan nomor seri 400A15001054A sebagai rangka bawah dan 400A15001073A sebagai rangka atas

(47)

Gambar 3.7 Desain Casing AC bagian kanan dengan nomor seri 400A15001054A tanpa rangka atas

Gambar 3.8 Desain Casing AC dengan nomor seri 400A15001060A dan 400A15001063A

(48)

Gambar 3.9 Desain Casing AC dengan nomor seri 400A15001075A Berikut secara lengkap tabel penomoran ulang casing AC 400A1500

Penomoran Sebelumnya Penomoran Setelah EDIT 400AC00101_DL_REV2.ipt 400A15001001.ipt DB005537001A_Dl_R3.iam 400A15001001A.ipt

EB005538099_DL_R2.ipt 400A15001002.ipt

E4050522023_DL.ipt 400A15001003.ipt

ASSY Filter Fresh Air.iam 400A15001003A.iam

Filter 1.ipt 400A15001004.ipt

Filter 2.ipt 400A15001005.ipt

DH367941003_DL_REV1.ipt 400A15001006.ipt DH367941002_DL.ipt 400A15001007.ipt DH367941001_DL_R1.ipt 400A15001008.ipt DH367941001A_DL_REV1.iam 400A15001004A.iam DB005531001_DL_R1.ipt 400A15001009.ipt EH367512099_DL_R2.ipt 400A15001010.ipt

ASSY EB005529001_DL_R1.iam 400A15001007A.iam

EB005529001_DL_R1.ipt 400A15001011.ipt

E4129665003_DL.ipt 400A15001012.ipt

DB005539001_DL_REV2.ipt 400A15001013.ipt ASSY DB005508002_DL_REV3.iam 400A15001010A.iam DB005508002_DL_REV3.ipt 400A15001014.ipt

CB0A70000021_DL.ipt 400A15001015.ipt

ASSY DB005508001_DL_REV3.iam 400A15001011A.iam DB005508001_DL_REV3.ipt 400A15001016.ipt

400AC00114B_DL_R1.iam 400A15001013A.iam

(49)

E405052202001-M8_DL_R1.ipt 400A15001018.ipt

E4129665005_DL.ipt 400A15001019.ipt

400AC00114B_Mirrored_DL_R1.iam 400A15001014A.iam

400AC00114A_DL_R1.iam 400A15001015A.iam

ASSY CB0A7000021_REV1_DL.iam 400A15001017A.iam CB0A7000021_REV1_DL.ipt 400A15001020.ipt CB0A7000018_REV1_DL.ipt 400A15001021.ipt E405052202001-M6_DL_R1.ipt 400A15001022.ipt ASSY CB0A7000020_DL_R1.iam 400A15001018A.iam

CB0A7000020_DL_R1.ipt 400A15001023.ipt

CB0A7000017_DL.ipt 400A15001024.ipt

CB0A7000024_DL.ipt 400A15001025.ipt

ASSY CB0A7000013_DL_R1.iam 400A15001020A.iam E405052202001-M8_DL_R1.ipt 400A15001026.ipt

CB0A7000014_DL_R1.ipt 400A15001027.ipt

ASSY CB0A70000088_DL.iam 400A15001021A.iam

CB0A70000088_DL.ipt 400A15001028.ipt

ASSY DH367509002_DL_R2.iam 400A15001023A.iam

DH367509002_DL_R2.ipt 400A15001029.ipt

E4175628010_DL.ipt 400A15001030.ipt

ASSY DH367509001_DL_R2.iam 400A15001024A.iam

DH367509001_DL_R2.ipt 400A15001031.ipt

E4129665004_DL.ipt 400A15001032.ipt

E4129665006_DL.ipt 400A15001033.ipt

EH367533001A_DL_R2.iam 400A15001027A.iam

EH367534099_DL_R2.ipt 400A15001034.ipt

E405052202001-RING 5_DL_R1.ipt 400A15001035.ipt EH367536001L_DL_REV2.ipt 400A15001036.ipt EH367536001R_DL_REV2.ipt 400A15001037.ipt ASSY Saluran Air Bawah.iam 400A15001029A.iam Plat Welding For Pipe 0.5 inch.ipt 400A15001038.ipt Pipa 0.5 Inch 20mm.ipt 400A15001039.ipt Box Penutup Jalan Air.ipt 400A15001040.ipt

400AC00112_DL_R1.ipt 400A15001041.ipt

Penguat Talang Air.ipt 400A15001042.ipt DB005533001A_DL_REV1.iam 400A15001034A.iam DB005534099_DL_REV1.ipt 400A15001043.ipt 400AC00102A_DL_REV2.iam 400A15001035A.iam ASSY 400AC00103_AN_R1.iam 400A15001036A.iam 400AC00103_AN_REV2.ipt 400A15001044.ipt E405052202001-M4_DL_R1.ipt 400A15001045.ipt Part Tembelan 400AC00103_AN_REV2.ipt 400A15001046.ipt 400AC00104_AN_REV2.ipt 400A15001047.ipt DH367547001_NC_R2_Duct.ipt 400A15001048.ipt DB005546002_NC.ipt 400A15001049.ipt

(50)

DB005546001_NC_R1.ipt 400A15001050.ipt DB005589001A_DL.iam 400A15001040A.iam DB005589001_DL.ipt 400A15001051.ipt DB005592001_AN.ipt 400A15001052.ipt DB005586001A_AN_REV1.iam 400A15001041A.iam DB005586001_AN_REV1.ipt 400A15001053.ipt DB005581001A_AN_R1.iam 400A15001042A.iam DB005581001_AN_R1.ipt 400A15001054.ipt DB005581002A_AN_R1.iam 400A15001043A.iam DB005581002_AN_R1.ipt 400A15001055.ipt DB005925001A_MIRROR_DL_REV2.ia m 400A15001045A.iam DB005926001_MIRROR_DL_REV2.ipt 400A15001056.ipt E417518006001_DL_REV2.ipt 400A15001057.ipt CB00541012001_DL_REV1.ipt 400A15001058.ipt DB005925001A_DL_REV2.iam 400A15001046A.iam DB005926001_DL_REV2.ipt 400A15001059.ipt DB005545001_MIR_AN_REV2.ipt 400A15001060.ipt DB005552002_MIR_AN_REV2.ipt 400A15001061.ipt DB005545001_AN_REV2.ipt 400A15001062.ipt DB005552002_AN_REV2.ipt 400A15001063.ipt DB005580001A_DL_REV2.iam 400A15001048A.iam DB005578001_AN.ipt 400A15001064.ipt DB005578001_MIR_AN.ipt 400A15001065.ipt 400AC00106_DL_REV2.ipt 400A15001066.ipt Bracket Tambahan Reinforcement

Tengah.ipt

400A15001067.ipt Part Tembelan 400AC00106_DL_REV2.ipt 400A15001068.ipt ASSY 400AC00106_DL_REV2.iam 400A15001051A.iam ASSY Talang Air_R1.iam 400A15001052A.iam Part Talang Air-1_R1.ipt 400A15001069.ipt Part Talang Air-2_R1.ipt 400A15001070.ipt ASSY Talang Air_Mirrored_R1.iam 400A15001053A.iam Part Talang Air-1_Mirrored_R1.ipt 400A15001071.ipt Part Talang Air-2_Mirrored_R1.ipt 400A15001072.ipt 400AC00103A_DL_REV2.iam 400A15001054A.iam 657A25315_A001_DL_REV1.iam 400A15001055A.iam 657A25313_A001_DL.ipt 400A15001073.ipt 657A25314_A001_DL_REV1.ipt 400A15001074.ipt SOL60565_A001_DL.ipt 400A15001075.ipt 657A25316_A001_DL.ipt 400A15001076.ipt 400AC00102R_DL_REV2.ipt 400A15001077.ipt

Pengait Atas.ipt 400A15001078.ipt

Part Pengait Atas.ipt 400A15001079.ipt

ASSY Pengait Atas.iam 400A15001057A.iam

(51)

Plat Penyangga_Mirrored.ipt 400A15001081.ipt

Part Engsel.ipt 400A15001082.ipt

Pin 8mm.ipt 400A15001083.ipt

Handle.ipt 400A15001084.ipt

Ring Pin 9.5mm.ipt 400A15001085.ipt

Pin 9.5mm .ipt 400A15001086.ipt

Shaft 5mm Bending.ipt 400A15001087.ipt

SNAPLOCK_NEW.iam 400A15001058A.iam

Backing Plate_2- M6.ipt 400A15001088.ipt 400AC00102_DL_REV2.ipt 400A15001089.ipt 400AC00107_DL_REV2.ipt 400A15001090.ipt Engsel Piano Tebal

1_( 400AC00102A_DL_REV1 ).ipt

400A15001091.ipt Plat Siku Penahan Karet 2.ipt 400A15001092.ipt ASSY 400AC00107_DL_REV2.iam 400A15001066A.iam 400AC00108_DL_REV2.ipt 400A15001093.ipt Plat Siku Penahan Karet 1.ipt 400A15001094.ipt Engsel Piano Tebal

2_( 400AC00102A_DL_REV1 ).ipt

400A15001095.ipt

400AC00119_DL.ipt 400A15001096.ipt

ASSY 400AC00108_DL_REV2.iam 400A15001067A.iam 400AC00108_MIRROR_DL_REV2.ipt 400A15001097.ipt ASSY

400AC00108_MIRROR_DL_REV2.iam

400A15001068A.iam 400AC00109_DL_REV2.ipt 400A15001098.ipt Penguat Cover Fan 1_R1.ipt 400A15001099.ipt Penguat Cover Fan 2_R1.ipt 400A15001100.ipt Engsel Piano Tebal 1_( 400AC00103A_DL

).ipt

400A15001101.ipt Engsel Piano Tebal 1_( 400AC00103A_DL

)_Mirrored.ipt

400A15001102.ipt ASSY 400AC00109_DL_REV2.iam 400A15001069A.iam 400AC00110_DL_REV2.ipt 400A15001103.ipt Engsel Piano Tebal 2_( 400AC00103A_DL

).ipt

400A15001104.ipt Sirip Cover Fan_DL.ipt 400A15001105.ipt ASSY 400AC00110_DL_REV2.iam 400A15001070A.iam 400AC00110_MIRROR_DL_REV2.ipt 400A15001106.ipt Engsel Piano Tebal 2_( 400AC00103A_DL

)_Mirrored.ipt

400A15001107.ipt ASSY

400AC00110_MIRROR_DL_REV2.iam

400A15001071A.iam

(52)

Jig Lubang INKA-3.ipt 400A15001109.ipt

Jig Lubang INKA-2.ipt 400A15001110.ipt

Jig Lubang INKA-4.ipt 400A15001111.ipt

ASSY Jig Lubang INKA.iam 400A15001075A.iam 400AC00104A-1_REV2 _ASSY TOTAL

18.000 K-1

400A15001076A.iam

3.6 Flowchart Proses Produksi Casing AC 400A1500

(Lampiran)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan KKN-P di PT. INKA (Persero) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a) PT. INKA (Pesero) merupakan suatu perusahaan manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang pembuatan lokomotif dan gerbong kereta api.

b) Proses assembling dan penomoran ulang casing ac gerbong kereta menggunakan aplikasi Autodesk Inventor.

(53)

c) Penomoran ulang part dan assembly casing ac ini bertujuan untuk memudahkan pembacaan pada saat proses perakitan berlangsung sehingga diharapkan efisiensi pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih maksimal.

4.2 Saran

a) Pentingnya peningkatan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara dunia pendidikan dan dunia industri karena teknologi yang ada di dunia industri sangatlah banyak dan variatif, sehingga dapat meningkatkan wawasan mahasiswa dan menediakan tenaga ahli dalam bidang industri.

b) Untuk pekerja PT. INKA (Persero) hendaknya lebih memperhatikan dan mematuhi tata tertib yang telah ditentukan perusahaan agar terwujud kondisi perusahaan yang aman, nyaman, dan kondusif dalam bekerja.

Gambar

Gambar 2.1 Kereta  Ekonomi AC (K3 AC) Sumber : PT. INKA
Gambar 2.3 Kereta Penumpang Kelas Eksekutif (K1 –ARGO) Sumber : PT. INKA
Gambar 2.4 Kereta Penumpang Bangladesh  Sumber : PT. INKA
Gambar 2.5 Kereta Rel Diesel Electric (KRDE)  Sumber : PT. INKA
+7

Referensi

Dokumen terkait