• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menjamin akses penduduk Kabupaten Sinjai terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Untuk menjamin akses penduduk Kabupaten Sinjai terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya.

Sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) ditetapkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2014. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013, bertujuan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Disamping itu perlu pula dilakukan perbaikan dan peningkatan sistem pembiayaan kesehatan sehingga menjadi lebih jelas, sarana prasarana kesehatan dan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan mutu pelayanan juga perlu mendapat perhatian.

Derajat kesehatan masyarakat yang masih rendah tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan cukup mahal. Peningkatan biaya kesehatan yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket, kondisi geografis yang sulit untuk menjangkau sarana kesehatan. Derajat kesehatan yang rendah berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan pemerintah.

Untuk menjamin akses penduduk Kabupaten Sinjai terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka

(2)

2 sejak 1 Januari 2014 Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Bupati dan Wakil Bupati terpilih telah berupaya untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Pelayanan Kesehatan Gratis. Program ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sinjai kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya jajaran kesehatan sebagai instansi teknis yang ditugaskan dan diberi tanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan kebijakan dan mekanisme pelaksanaannya, perlu diterbitkan Pedoman dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis. Pedoman ini memberikan petunjuk secara umum kepada semua pihak terkait dalam pelaksanaan program tersebut. Untuk pengaturan lebih teknis maka diterbitkan beberapa Petunjuk Teknis sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pembinaan serta monitoring evaluasinya termasuk surat-surat edaran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

B. PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan Pelayanan Kesehatan Gratis adalah semua pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Jaringannya serta pelayanan kesehatan rujukan di kelas III Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah tidak dipungut biaya dan obat yang diberikan menggunakan obat formularium generik atau Fornas.

C. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis Tujuan Umum :

Meningkatkan akses, pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh penduduk Kabupaten Sinjai guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

Tujuan Khusus:

a. Membantu dan meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan pelayanan kesehatan.

b. Meningkatkan cakupan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta di Rumah Sakit milik pemerintah Kabupaten Sinjai.

(3)

3 c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten

Sinjai.

d. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kabupaten Sinjai.

e. Terselenggaranya pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan pola Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Sinjai. 2. Sasaran

Sasaran Program Pelayanan Kesehatan Gratis adalah seluruh penduduk Kabupaten Sinjai yang mempunyai identitas (Kartu Peserta/KTP/Kartu Keluarga), dan belum mempunyai jaminan kesehatan lainnya (Jamkesmas, Askes Sosial/PNS, Jamsostek, Asabri, Askes Komersial, dan sebagainya).

(4)

4 BAB II

PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN OPERASIONAL

1. Program Pelayanan Kesehatan Gratis adalah program kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. Program ini diselenggarakan berdasarkan kebijakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sinjai priode 2013-2018 dengan harapan agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat Sinjai.

2. Pada hakekatnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, termasuk kemitraan dengan sektor swasta. Pemerintah Kabupaten sinjai berkewajiban memberikan kontribusi sehingga menghasilkan pelayanan yang optimal.

3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat kabupaten Sinjai mengacu pada azas/prinsip :

a. Transparansi.

b. Akuntabilitas Publik. c. Team Work.

d. Inovatif.

e. Cepat, Cermat dan Akurat.

f. Pelayanan terstruktur dan berjenjang. g. Kendali mutu dan kendali biaya

(5)

5 BAB III

TATA LAKSANA KEPESERTAAN A. KETENTUAN UMUM

1. Peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis adalah seluruh penduduk Kabupaten Sinjai yang belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program lain (yang diselenggarakan oleh pemerintah), terdaftar dan memiliki kartu identitas. Selama masyarakat belum mendapatkan kartu tetap dapat menggunakan KTP/Kartu Keluarga untuk mendapatkan pelayanan dan yang belum memiliki KTP/KK cukup dengan keterangan domisili yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

2. Jumlah sasaran peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis adalah selisih antara jumlah penduduk dengan masyarakat yang sudah mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan dari program lain.sebagaimana dimaksud pada point 1 (Satu)

3. Berdasarkan sasaran sebagaimana butir 2 (Dua) di atas, Bupati Sinjai menetapkan peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis Kabupaten Sinjai dalam satuan jiwa berisi nomor, nama dan alamat peserta secara lengkap dalam bentuk Keputusan Bupati.

4. Bagi bayi yang lahir dari keluarga peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis langsung menjadi peserta baru,dan sebaliknya bagi peserta yang meninggal dunia langsung hilang hak kepesertaannya dan segera dilaporkan kepada Tim secara berjenjang.

B. ADMINISTRASI KEPESERTAAN.

Administrasi kepesertaan meliputi : pendataan sasaran, registrasi peserta, dan penetapan oleh Bupati/Walikota dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pendataan sasaran dilaksanakan secara berjenjang, mulai di tingkat desa yang dilakukan oleh Tim Desa selanjutnya dilaporkan ke tingkat kecamatan untuk dilakukan rekapitulasi. Tim kecamatan melaporkan hasil rekapitulasi ke Tim Pengendali Kabupaten Sinjai untuk dilakukan penetapan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai.

2. Data peserta yang telah ditetapkan oleh Pemda Sinjai, kemudian dilakukan entry oleh Dinas Kesehatan untuk menjadi database kepesertaan di Kabupaten Sinjai.

(6)

6 3. Entry data setiap peserta meliputi antara lain :

a. nomor register, (berdasarkan kode kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan

b. nama peserta, c. jenis kelamin

d. tempat dan tanggal lahir/umur e. alamat

4. Berdasarkan data yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai selanjutnya diserahkan ke masing-masing Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang telah ditunjuk dan bekerjasama dalam rangka pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis.

5. Pengadaan Kartu Peserta dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya pengisian dan distribusi kartu dilakukan oleh Kabupaten Sinjai.

6. Pemerintah Kabupaten Sinjai dapat mengadakan Kartu, bagi masyarakat yang tidak mendapat kartu peserta dari Provinsi.

7. Kartu Peserta Masyarakat Kabupaten Sinjai juga berlaku dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

(7)

7 BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN A. KETENTUAN UMUM

1. Setiap penduduk Kabupaten Sinjai yang mempunyai Kartu Peserta (tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya) mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan dasar meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan (RJ) dan rawat inap (RI), serta pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL), rawat inap tingkat lanjutan (RITL) dan pelayanan gawat darurat serta pelayanan penunjang. 2. Pelayanan kesehatan dalam program ini menerapkan pelayanan kesehatan

terstruktur dan rujukan berjenjang berdasarkan indikasi medis.

3. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Pelayanan rawat jalan lanjutan diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai dan Rumah Sakit milik Pemerintah yang telah ditunjuk dan bekerjasama.

4. Pelayanan rawat inap diberikan di Puskesmas Perawatan dan ruang rawat inap kelas III (tiga) di Rumah Sakit Umum Sinjai dan RS Pemerintah yang telah ditunjuk dan bekerjasama.

5. Pada keadaan gawat darurat (emergency) seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) milik Pemerintah wajib memberikan pelayanan kepada seluruh penduduk Kabupaten Sinjai.

6. Pelayanan obat di Puskesmas beserta jaringannya dan di Rumah Sakit Umum Sinjai dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Untuk memenuhi kebutuhan obat formularium generik di Puskesmas dan jaringannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai melaksanakan pengadaan dan pendistribusiannya.

b. Untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di Rumah Sakit, Instalasi Farmasi/Apotek Rumah Sakit bertanggungjawab menyediakan semua obat dan bahan habis pakai untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang diperlukan.

c. Apabila terjadi kekurangan atau ketiadaan obat sebagaimana butir b di atas maka Rumah Sakit Umum Sinjai berkewajiban memenuhi obat tersebut melalui koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

(8)

8 d. Pemberian obat untuk pasien RJTP dan RJTL diberikan selama 3 (tiga) hari kecuali untuk penyakit-penyakit kronis tertentu dapat diberikan lebih dari 3 (tiga) hari sesuai dengan kebutuhan medis.

e. Apabila terjadi peresepan obat diluar ketentuan sebagaimana butir b di atas maka pihak Rumah Sakit bertanggung jawab menanggung selisih harga tersebut.

f. Di kecualikan pada poin e diatas adalah Obat yang belum mempunyai formularium generik atau di Formularium Nasional. ( Harus Sesuai dengan Kompetensi Rumah Sakit, Faskes Tk I, Tk II dan Tk III ).

g. Pemberian obat di Rumah Sakit Sinjai menerapkan prinsip one day dose dispensing. Instalasi Farmasi/Apotek Rumah Sakit dapat mengganti obat sebagaimana butir b di atas dengan obat-obatan yang jenis dan harganya sepadan dengan sepengetahuan dokter penulis resep.

7. Pelayanan kesehatan RJTL dan RITL di Rumah Sakit, yang mencakup tindakan, pelayanan obat, penunjang diagnostik, pelayanan darah serta pelayanan lainnya dilakukan secara terpadu sehingga biaya pelayanan kesehatan diklaimkan dan diperhitungkan menjadi satu kesatuan sesuai dengan tarif/paket yang berlaku.

8. Apabila dalam proses pelayanan terdapat kondisi yang memerlukan pelayanan khusus dengan diagnosa penyakit/prosedur yang belum tercantum dalam ketentuan, maka Direktur Rumah Sakit memberi keputusan tertulis untuk sahnya penggunaan pelayanan tersebut setelah mendengarkan pertimbangan dan saran dari Komite Medik Rumah Sakit yang tarifnya sesuai dengan Jenis dan Tarif Pelayanan Kesehatan yang berlaku.

9. Pada kasus-kasus dengan diagnosa sederhana, dokter yang memeriksa harus mencantumkan nama jelas.

10. Pada kasus-kasus dengan diagnosa yang kompleks harus dicantumkan nama dokter yang memeriksa dengan diketahui oleh komite medik Rumah Sakit.

11. Puskesmas dapat melayani masyarakat diluar kabupaten sinjai, dengan hak pelayanan kesehatan sebagaimana yang diatur pada program pelayanan kesehatan gratis provinsi sulawesi selatan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(9)

9 B. PROSEDUR PELAYANAN

Prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan gratis bagi Penduduk Kabupaten Sinjai, sebagai berikut :

1. Penduduk kabupaten sinjai yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar terlebih dahulu berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya.

2. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, penduduk harus menunjukkan Kartu Peserta atau dengan KTP/Kartu Keluarga sebagai penduduk kabupaten Sinjai atau kartu Domisili yang dikeluarkan pemerintah setempat.

3. Pelayanan kesehatan rujukan diberikan sesuai dengan indikasi medis, disertai surat rujukan dan kartu identitas yang ditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, kecuali pada kasus emergency.

4. Pelayanan rujukan sebagaimana butir 3 (tiga) di atas meliputi :

a. Pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan (spesialistik) dan Rawat Inap Kelas III di Rumah Sakit Umum Sinjai atau RS milik Pemerintah yang ditunjuk dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sinjai.

b. Pelayanan obat-obatan dan bahan habis pakai

c. Pelayanan rujukan spesimen dan penunjang diagnostic

5. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Umum Sinjai, masyarakat harus menunjukkan Kartu Peserta/identitas (KTP/Kartu Keluarga) dan surat rujukan dari Puskesmas dan selanjutnya berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

6. Pada kasus-kasus tertentu yang dilayani di IRD/UGD termasuk kasus gawat darurat di Rumah Sakit Sinjai peserta tidak perlu membawa/menunjukkan surat rujukan.

7. Bila peserta tidak dapat menunjukkan Kartu Peserta/identitas (KTP/Kartu Keluarga) sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan diberi waktu maksimal 2 x 24 jam hari kerja untuk menunjukkan kartu tersebut.

8. Peserta sebagaimana yang dimaksud pada poin 8 ( Delapan ) diatas, apa bila tidak dapat menunjukkan kartu identitas dalam 2 x 24 jam hari kerja maka akan dikenakan biaya tarif sesuai dengan ketentuan yang belaku.

(10)

10 9. Bagi Masyarakat Kabupaten Sinjai yang membutuhkan Rujukan maka ketentuan mengacu kepada Peraturan Gubernur No. 15 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan serta Petunjuk Teknis yang menyertai pelaksanaannya.

10. Rumah Sakit dapat melayani Penduduk diluar kabupaten sinjai, dengan hak pelayanan kesehatan sebagaimana yang diatur pada program pelayanan kesehatan gratis provinsi sulawesi selatan.

C. JENIS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH PPK

Pada dasarnya jenis pelayanan yang disediakan untuk masyarakat bersifat komprehensif sesuai indikasi medis, kecuali beberapa hal yang dibatasi dan tidak dijamin. Pelayanan kesehatan komprehensif tersebut meliputi antara lain: 1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya

a. Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam gedung meliputi pelayanan :

1) Konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan 2) Laboratorium sederhana

3) Pelayanan pengobatan dasar umum dan gigi

4) Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang lainnya 5) Tindakan medis sederhana/kecil

6) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas/menyusui, bayi dan balita

7) Pelayanan KB dan penanganan efek samping 8) Imunisasi

9) Pemberian obat-obatan

b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi pelayanan :

1) Akomodasi rawat inap

2) Konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan 3) Laboratorium sederhana dan penunjang medis lainnya

4) Tindakan medis kecil

5) Pemberian obat-obatan (formularium generik)

6) Persalinan normal dan dengan penyulit (PONED) perawatan Nifas (pembiayaan dialihkan ke Jampersal)

(11)

11 c. Pelayanan gawat darurat (emergency) merupakan bagian kegiatan Puskesmas termasuk penanganan Obstetri-Neonatal dan perawatan perbaikan gizi buruk.

d. Pelayanan kesehatan Luar Gedung yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya, meliputi kegiatan :

1) Pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling roda-4, Pusling perairan maupun roda-2

2) Pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah (Perkesmas) 3) Penyuluhan kesehatan

4) Imunisasi

5) Pelayanan ibu hamil melalui berbagai kegiatan/program 6) Pertolongan persalinan

7) Pelayanan Nifas

8) Surveilans penyakit dan surveilans gizi 9) Kegiatan sweeping

10) Transport rujukan pasien ke RSU Kabupaten Sinjai

11) Pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi tupoksi Puskesmas. e. Operasional dan Manajemen Puskesmas, untuk mendukung upaya

peningkatan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya perlu disediakan anggaran.

2. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sinjai :

a. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), dilaksanakan pada Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan spesialistik, poliklinik spesialis, meliputi : 1) Konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

oleh dokter spesialis/umum 2) Rehabilitasi medik

3) Penunjang diagnostik, laboratorium klinik, radiologi dan elektromedik

4) Tindakan medis

5) Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan

6) Pelayanan KB, termasuk kontap efektif, kontap pasca persalinan/ keguguran, penyembuhan efek samping dan komplikasinya

7) Pemberian obat yang mengacu pada ketentuan formularium (obat generik) dan Formularium Nasional

(12)

12 9) Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan penyulit

b. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III Rumah Sakit Sinjai, meliputi :

1) Akomodasi rawat inap pada kelas III

2) Konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

3) Penunjang diagnostik : patologi klinik, patologi anatomi, laboratorium klinik, radiologi dan elektromedik.

4) Tindakan medis

5) Operasi sedang dan besar 6) Pelayanan rehabilitasi medis

7) Perawatan intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU, PACU)

8) Pemberian obat mengacu ketentuan formularium Nasional dan formularium (obat generik)

9) Pelayanan darah

10) Bahan dan alat kesehatan habis pakai

11) Persalinan dengan risiko tinggi dan penyulit (PONEK)

c. Pelayanan gawat darurat (emergency), sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS.

3. Pelayanan Yang Tidak Ditanggung/Dijamin

a. Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan

b. Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika ( Kecuali atas Indikasi Medis )

c. General check up ( Atas Permintaan Sendiri ) d. Prothesis gigi tiruan

e. Pengobatan alternatif dan pengobatan yang belum terbukti secara ilmiah

f. Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi

g. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial, baik dalam gedung maupun luar gedung.

(13)

13 i. Bedah Pelastik (kecuali kasus-kasus rekonstruksi fungsi organ)

j. Penyakit kelamin dan atau penyakit akibat hubungan seksual (untuk kasus HIV/AIDS ditanggung kecuali obat program)

(14)

14 BAB V

TATA LAKSANA PENDANAAN A. KETENTUAN UMUM

1. Pendanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis merupakan dana bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Dana APBD Kabupaten Sinjai.

2. Pembayaran ke Puskesmas dan Rumah Sakit, berdasarkan klaim.

3. Pembayaran klaim ke PPK dapat disalurkan langsung dari Kas Daerah kabupaten Sinjai melalui Dinas Kesehatan setelah diverifikasi oleh tim pengendali Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai.

4. Untuk memastikan ketepatan pembayaran klaim di lakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Verifikasi pada Puskesmas di laksanakan pada tanggal 26 – 30 bulan berjalan.

b. Hasil verifikasi pada tingkat Puskesmas disampaikan ke Dinas Kesehatan Paling Lambat tanggal 1(satu) bulan berikutnya.

c. Verifikasi pada tingkat Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit tanggal 1 – 5 Bulan Berikutnya.

d. Hasil verifikasi di sampaikan ke BPKAD Kabupaten Sinjai paling lambat tanggal 6 (Enam) bulan berikut.

e. Pembayaran klaim oleh BPKAD ( Dari Kas Daerah ) Tanggal 10 Bulan Berikutnya.

f. Pembayaran klaim khusus bulan desember di sesuaikan dengan aturan penutupan kas daerah kabupaten Sinjai

g. Bagi Puskesmas/RS yang terlambat memasukkan klaim sebagai mana ketentuan diatas, maka proses verifikasi pembayaran dialihkan pada bulan berikutnya.

h. Pegawai negeri sipil atau pegawai lainnya yang di tunjuk untuk melakukan pengelolaan Klaim, dan mengakibatkan klaim tersebut terlambat, maka akan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

i. Paling lambat 1 ( satu) hari ( tanggal 11 bulan berjalan ) dari BPKAD, Puskesmas malakukan perhitungan terhadap komponen-komponen PAD, selanjutnya di setor ke kas Daerah, sedang Rumah Sakit diatur sesuai ketentuan yang berlaku di RS.

(15)

15 j. Paling lambat 3 (tiga) hari setelah penyetoran, Puskesmas Dalam Hal ini Dinas Kesehatan melakukan permintaan semua komponen jasa medik dan jasa pelayanan sebagai hak pemberi pelayanan, sementara jasa sarana menjadi hak pemerintah daerah kabupaten sinjai. (bagian dari PAD)

k. Pembayaran jasa sebagai mana yang dimaksud pada poin ( i ) diatas dibayar paling lambat tanggal 15 bulan berjalan.

5. Peserta tidak boleh dikenakan biaya tambahan, kecuali pembayaran selisih kamar apabila peserta pindah kamar yang lebih tinggi dengan permintaan sendiri, khusus penduduk Kabupaten Sinjai.

B. SUMBER DAN ALOKASI DANA

1. Sumber Dana berasal dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Sinjai. Bantuan tersebut melalui Program Pelayanan Kesehatan Gratis.

2. Dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kepada Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui rekening/kas daerah pada APBD Kabupaten Sinjai.

C. PENYALURAN DANA

PUSKESMAS DAN RSU KABUPATEN SINJAI

Dana untuk Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit Umum Daerah disalurkan dari Kas Daerah Pemerintah Kabupaten sinjai ke Rumah Sakit dan Puskesmas melalui Dinas Kesehatan dengan mekanisme klaim, Dan setelah diverifikasi sesuai aturan yang berlaku.

D. PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA 1. PUSKESMAS

a. Setiap pengambilan dana oleh Puskesmas harus mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Sinjai atau pejabat yang ditunjuk setelah diverifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Dana pelayanan kesehatan gratis yang diterima Puskesmas, dimanfaatkan untuk membiayai:

1) Dana pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:

(16)

16 (b). Biaya jasa pelayanan kesehatan

(c). Biaya transportasi petugas dan rujukan pasien (d). Biaya rawat inap

(e). Biaya penanganan komplikasi kebidanan dan neonatal

(f). Biaya jasa pelayanan dokter spesialis dan penggunaan peralatan penunjang spesialistik

(g). Biaya transport dan petugas kesehatan pendamping untuk rujukan pasien.

2) Dana pertolongan persalinan:

(a). Biaya pertolongan persalinan normal (b). Biaya pelayanan nifas

2. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SINJAI

a. Setiap pengajuan klaim oleh Rumah Sakit harus mendapat persetujuan dari Direktur atau pejabat yang ditunjuk setelah diverifikasi oleh Tim Pengendali Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Dana yang diterima oleh Rumah Sakit dimanfaatkan untuk membiayai

paket/jenis pelayanan yang diberikan meliputi Pelayanan Kesehatan RJTL, RITL, obat, bahan habis pakai, Rujukan Pasien, Mobil Jenazah dan penunjang lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

E. PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA 1. PUSKESMAS

Pembayaran ke Puskesmas dan jaringannya harus dipertanggung jawabkan dengan dilakukan verifikasi pelayanan meliputi : RJTP (jumlah kunjungan dan rujukan), RITP, Persalinan, Transportasi Rujukan, Pelayanan Spesialistik oleh Tim Pengelola Kabupaten dan mendapat persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai.

2. RUMAH SAKIT

Prosedur pembayaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dilakukan berdasarkan klaim yang diajukan dan sebelumnya dilakukan verifikasi. Dengan mekanisme sebagai berikut:

1) Pertanggung jawaban dana tersebut berupa klaim pelayanan Rumah Sakit yang besarannya mengacu pada Jenis dan tarif pelayanan kesehatan yang berlaku.

(17)

17 2) Penerimaan klaim bagi RS, pertanggungjawaban, pengelolaan dan pemanfaatannya diserahkan pada mekanisme yang berlaku pada RS sebagai BLUD.

3) Rumah Sakit dapat memanfaatkan dana tersebut sesuai ketentuan yang berlaku antara lain: jasa medik/pelayanan, jasa sarana, pemenuhan kebutuhan bahan medis habis pakai, dana operasional, pemeliharaan, obat, darah dan kebutuhan administrasi pendukung lainnya.

4) Seluruh berkas dokumen pertanggungjawaban disimpan oleh Rumah Sakit sebagi arsip, untuk keperluan audit oleh Aparat Pengawas Fungsional (APF).

5) Rumah sakit mengirimkan laporan realisasi klaim (pemanfaatan dana) kepada Tim Pengendali Kabupaten Sinjai, tembusan Tim Pengendali Provinsi dan Badan Pengelola Keuangan Daerah

6) Tim Pengendali Kabupaten Sinjai melakukan rekapitulasi realisasi klaim dan mengirimkan ke Tim Pengendali Provinsi.

F. VERIFIKASI

Verifikasi adalah kegiatan penilaian administrasi klaim yang diajukan PPK yang dilakukan oleh tenaga verifikasi, Tim Verifikasi Dinas Kesehatan dengan mengacu kepada standar penilaian klaim. Tujuan dilaksanakannya verifikasi adalah diperolehnya hasil pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Gratis yang menerapkan prinsip pengendalian biaya dan kendali mutu. Verifikasi meliputi : verifikasi administrasi kepesertaan, administrasi pelayanan dan administrasi keuangan.

PROSES VERIFIKASI

Proses verifikasi dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis, meliputi: 1. Pengecekan kebenaran dokumen identitas masyarakat

2. Pengecekan adanya Surat Rujukan dari PPK

3. Proses memastikan dikeluarkannya data rekapitulasi pengajuan klaim oleh petugas RS sesuai dengan format pengajuan klaim

4. Pengecekan kebenaran penulisan jenis/diagnosa dan prosedur

5. Pengecekan kebenaran besar tarif sesuai jenis/diagnosa dan prosedur 6. Pengiriman rekapitulasi pengajuan klaim yang ditandatangani oleh Direktur

(18)

18 7. Mengirim laporan rekapitulasi dan realisasi pembayaran klaim Rumah sakit

ke Tim Pengendali kabupaten dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah. 8. Verifikasi oleh tim verifikator Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit terhadap

klaim adalah :

a. Klaim yang dibayarkan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikator Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai sesuai dengan prosedur diatas, kemudian disetor ke kas daerah secara keseluruhan, lalu mengajukan permintaan pembayaran jasa dokter dan jasa pelayanan ke kas daerah kabupaten sinjai berdasarkan aturan yang berlaku.

b. Klaim yang dibayarkan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang telah di verifikasi oleh Tim Verifikator Rumah Sakit Sinjai dikelola oleh Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

(19)

19 BAB VI

PENGORGANISASIAN

Untuk menjamin terselenggaranya Program Pelayanan Kesehatan Gratis secara merata, bermutu dan berkesinambungan dilakukan pengendalian oleh suatu Tim yang terdiri dari:

A. TIM PENGENDALI KABUPATEN SINJAI 1. Struktur Organisasi

Pelindung : Bupati Sinjai

Pengarah : 1. Wakil Bupati Sinjai

2. Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai P. Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai Tim Koordinasi Pengendali :

Koordinator : Asisten Ekonomi dan Pembangunan Anggota : Kepala Bappeda Kabupaten Sinjai

: Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah : Kepala Inspektorat Kabupaten Sinjai

: Komisi DPRD yang membidangi kesehatan : Kepala Bagian Hukum dan HAM

: Kepala Bagian Kesra

: Direktur Rumah Sakit Umum Sinjai : Sekertaris Dinas Kesehatan Sinjai Tim Pelaksana Pengendali :

Koordinator : Kepala Bidang atau Pejabat yang tunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai

Anggota : Kepala Seksi yang membidangi Jaminan Kesehatan Dan staf yang terdiri (Bag. Kepesertaan, Pelayanan,

Keuangan dan Adminstrasi) 2. Tugas dan Tanggung Jawab Tim

Tim Koordinasi Pengendali :

a. Menyusun arah kebijakan Program Pelayanan Kesehatan Gratis dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergisme.

b. Memantau dan menindaklanjuti perkembangan penyelesaian penanganan pengaduan masyarakat

c. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian Program Pelayanan Kesehatan Gratis.

(20)

20 d. Pengendalian realiasasi anggaran

e. Melakukan monitoring dan evaluasi Tim Pelaksana Pengendali :

a. Melakukan pendataan sasaran

b. Menyusun sistem database pelayanan kesehatan gratis c. Merencanakan besaran alokasi dana dan sasaran

d. Melakukan verifikasi atas pengajuan klaim Rumah Sakit dan Puskesmas e. Melaksanakan montoring dan evaluasi

f. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat

g. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada Bupati Sinjai dan Tim Pengendali Provinsi (cq. Koordinator Tim Pelaksana Pengendali).

B. PELAKSANA TK. PUSKESMAS & RUMAH SAKIT SINJAI 1. Struktur Pelaksana

Pelaksana yang akan bertanggungjawab dalam pengelolaan program di tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas/Direktur RS

Bendahara :

1. Tingkat Puskesmas : Bendahara Pembantu. 2. Tingkat Rumah Sakit : Bendahara Rumah Sakit. 2. Tugas dan Tanggung Jawab

a. Melakukan verifikasi jumlah dana dan apabila jumlah yang diterima melebihi dari semestinya, maka segera mengembalikannya ke Dinas Kesehatan untuk selanjutnya dimasukkan ke kas daerah..

b. Mengidentifikasi dan menyampaikan data kepada Tim Pengendali Kabupaten Sinjai.

c. Mengelola dana secara bertanggung jawab dan transparan d. Mengumumkan daftar jenis pelayanan yang digratiskan e. Bertanggung jawab terhadap penggunaan dana

f. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat

g. Melaporkan penggunaan dana dan kegiatan kepada Tim Pengendali Kabupaten Sinjai.

(21)

21 BAB VII

MONITORING, SUPERVISI DAN PELAPORAN A. MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis.

Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana Program Pelayanan Kesehatan Gratis diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara dan penggunaan yang tepat.

Komponen utama yang dimonitor adalah : 1. Alokasi dana

2. Penyaluran dan penggunaan/realisasi dana 3. Pelayanan dan penanganan pengaduan 4. Administrasi keuangan dan Pelaporan

Pelaksanaan kegiatan monitoring dilakukan oleh Tim Pengendali Kabupaten Sinjai dengan cara sebagi berikut :

a. Monitoring pelaksanaan program

(1) Monitoring ditujukan untuk memantau pengelolaan dana pada tingkat unit pelayanan.

(2) Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.

b. Monitoring kasus pengaduan dan penyelewengan dana

(1) Monitoring kasus pengaduan ditujukan untuk menemukenali dan menyelesaikan masalah yang muncul di unit pelayanan.

(2) Kerjasama dengan lembaga terkait dalam menangani pengaduan dan penyimpangan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

B. PELAPORAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis, masing-masing Tim Pengendali dan Pelaksana diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihak terkait.

Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan dan pemanfaatan dana, hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.

Pada setiap akhir semester Tim Pengendali Provinsi wajib melaporkan semua kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan Program

(22)

22 Pelayanan Kesehatan Gratis, sejauhmana pelaksanaan pelaksanaan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan, apa yang dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan, hambatan yang terjadi dan penyebabnya, upaya yang diperlukan untuk mengatasinya serta rekomendasi untuk perbaikan program di masa yang akan datang, baik program yang sama maupun program lainnya. Pelaksanaan pelaporan dan penggunaan dana Program Pelayanan Kesehatan Gratis mengikuti mekanisme pelaporan yang ada.

(23)

23 BAB VIII

PENGAWASAN DAN SANKSI A. PENGAWASAN

Pengawasan pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan kewenangan masing-masing tingkat Pemerintahan Daerah. Tujuan pengawasan adalah untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan sesuai maksud dan tujuan penggunaannya serta untuk menghindarkan penyalahgunaan wewenang, kebocoran, pemborosan keuangan daerah, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya. Pengawasan pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis terdiri dari pengawasan melekat (waskat), pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.

1. Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya secara berjenjang baik pada tingkat provinsi, kabupaten/kota maupun unit pelayanan.

2. Pengawasan Fungsional

Instansi pengawas fungsional yang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis adalah Inspektorat Provinsi, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta inspektorat Kabupaten. Instansi tersebut bertangung jawab untuk melakukan audit sesuai dengan ketentuan yang belaku.

3. Pengawasan Masyarakat

Pengawasan masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka efektifitas dan transparansi penggunaan dana Program Pelayanan Kesehatan Gratis. Masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada Tim Pengendali atau instansi pengawas fungsional dan atau lembaga yang berwenang lainnya apabila terdapat indikasi penyimpangan.

Pengaduan ke Tim Pelaksana Pengendali Pelayanan Kesehatan Gratis Kabupaten Sinjai, Telepon Nomor : (0482) 21 202.

B. SANKSI

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi tersebut dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain :

1. Sanksi kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan undang-undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja dan sebagainya)

(24)

24 2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu pengembalian dana yang terbukti disalahgunakan kepada satuan pelayanan atau ke Kas Daerah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses peyelidikan, penyidikan dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(25)

25 BAB IX

PENUTUP

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif, untuk itu diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali biaya dan terkendali mutu. Penduduk Kabupaten Sinjai membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dari Kabupaten Sinjai sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Bantuan Pelayanan Kesehatan Gratis, terutama terhadap masyarakat yang belum mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan akan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi terwujudnya percepatan pencapaian indikator kesehatan yang lebih baik. Seiring dengan implementasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bidang Kesehatan, Program Kesehatan Gratis di Kabupaten Sinjai untuk tahun 2013-2018 akan secara bertahap mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan oleh amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tersebut. Tahapan ini akan terwujud, tentunya dengan mempertimbangkan kemampuan dan kapasitas seluruh komponen yang ada di Kabupaten Sinjai.

Pengelolaan dana pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Kabupaten Sinjai bersumber dari Kabupaten Sinjai dan Pemerintah Provinsi yang merupakan dana bantuan keuangan khusus, harus dikelola secara efektif dan efisien dan dilaksanakan secara terkoordinasi dan terpadu dari berbagai pihak terkait baik kabupaten Sinjai maupun Provinsi. Diharapkan dengan program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Kabupaten Sinjai dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Semoga apa yang menjadi harapan kita semua dapat terwujud dengan baik dan kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya, baik gagasan pemikiran, tenaga dan kontribusi lainnya dapat bernilai ibadah dan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Amin...

Referensi

Dokumen terkait

Riqabah ( Pengawasan dakwah) meliputi, pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung, pengawasan prenventif dan pengawasan represif. Adapun peluangnya yaitu,

A Légy jó mindhalálig gyermek hőse szinte megdöbben, hogy nemcsak a tudásért önmagáért, a kutatás és fölismerés izgalmáért, az elsajátítás sokrétű öröméért,

Melalui wadah ini, diharapkan kaum Bapak yang ada di seluruh jemaat GPIB dapat terus diper-lengkapi secara rohani dalam menjalankan tugasnya selaku Kepala

Adapun cara kerja alat adalah sample darah yang telah ditetesi ‘antisera’, dan ditempatkan pada preparat, oleh optoisolator dideteksi, kemudian data dari

Sistematika Rancangan Perda RTRW* Kriteria Muatan RTR Berdasarkan NSPK Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri 1 2 3 4 5 6 (2) alur-pelayaran kelas

Secara umum, peningkatan self-efficacy siswa pada kelas CORE-scientific lebih baik daripada kelas biasa disebabkan oleh siswa yang memperoleh pembelajaran model

Berdasarkan Keputusan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188.4/100/BPBD/2021 tentang Penetapan Kelulusan Seleksi

Dalam perkembangan dunia usaha pada saat sekarang ini, yang ditandai dengan tumbuhnya perusahaan yang bergerak dalam berbagai jenis usaha dengan kemajuan perekonomian dan