• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEPENDUDUKAN PROVINSI DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KEPENDUDUKAN PROVINSI DKI JAKARTA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROFIL KEPENDUDUKAN

PROVINSI D

PROVINSI D

PROVINSI D

PROVINSI D

PROVINSI D

PROVINSI D

PROVINSI DKI JAKARTA 

PROVINSI DKI JAKARTA 

KI JAKARTA 

KI JAKARTA 

KI JAKARTA 

KI JAKARTA 

KI JAKARTA 

KI JAKARTA 

Oleh :

Oleh :

Za’ima Nurrusydah

Za’ima Nurrusydah

06.5262

06.5262

3 SK 1

3 SK 1

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik 

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik 

 Jakarta 

 Jakarta 

2009

2009

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya. Baik nikmat sehat maupun nikmat lain berupa memberikan nikmat-Nya. Baik nikmat sehat maupun nikmat lain berupa kemudahan dalam penyelesaian karya tulis ini.

kemudahan dalam penyelesaian karya tulis ini.

Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mata kuliah Teknik Demografi, yaitu Bapak Jeffry RHS. Karya tulis ini membahas Mata kuliah Teknik Demografi, yaitu Bapak Jeffry RHS. Karya tulis ini membahas mengenai Profil Kependudukan Provinsi DKI Jakarta. Terdapat tiga komponen mengenai Profil Kependudukan Provinsi DKI Jakarta. Terdapat tiga komponen demografi yang sangat penting, yaitu Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi.

demografi yang sangat penting, yaitu Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah Teknik  Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah Teknik  Demografi yang telah memberikan materi mengenai ketiga parameter demografi Demografi yang telah memberikan materi mengenai ketiga parameter demografi tersebut. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan

tersebut. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan karya tulis.dalam penyusunan karya tulis. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis

untuk itu penulis mengharapkan sarmengharapkan saran dan kritik an dan kritik yang membanguyang membangun untuk n untuk karyakarya tulis ini. Semoga karya tulis ini

tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jakarta, Oktober 2009 Jakarta, Oktober 2009

Penulis Penulis

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR... ... ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ... iiii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

A. Latar Belakang ... 1Latar Belakang ... 1 B.

B. Tujuan Tujuan ... ... 11 C.

C. Ruang Lingkup ... 2Ruang Lingkup ... 2 D.

D. Sumber Sumber Data Data ... . 22 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH... ... 33 BAB III KONDISI DEMOGRAFIS

BAB III KONDISI DEMOGRAFIS A.

A. FertilFertilitas itas ... ... 55 B.

B. MortalMortalitas itas ... ... 55 C.

C. MigrMigrasi asi ... ... 88 D.

D. Komposisi Penduduk ... 11Komposisi Penduduk ... 11

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... ... 1414 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA... . 1515 LAMPIRAN

(4)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam tercapainya Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam tercapainya pembangunan di suatu wilayah adalah penduduk di wilayah itu sendiri. Selain pembangunan di suatu wilayah adalah penduduk di wilayah itu sendiri. Selain itu aspek kependudukan juga berkaitan dengan masalah pembangunan, karena itu aspek kependudukan juga berkaitan dengan masalah pembangunan, karena tujuan dari pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.

tujuan dari pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, ketersediaan informasi mengenai kependudukan Oleh karena itu, ketersediaan informasi mengenai kependudukan sangatlah diperlukan untuk tercapainya tujuan pembangunan. Kependudukan sangatlah diperlukan untuk tercapainya tujuan pembangunan. Kependudukan sangat er

sangat erat kaitannyat kaitannya denga dengan Demogan Demografi. Derafi. Demografi admografi adalah alah ilmu yilmu yangang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu Fertilitas, Mortalitas, Perkawinan, bekerjanya lima komponen demografi yaitu Fertilitas, Mortalitas, Perkawinan, Migrasi, dan Mobilitas Sosial. Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi dianggap Migrasi, dan Mobilitas Sosial. Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi dianggap sebagai tiga komponen demografi yang pa

sebagai tiga komponen demografi yang paling penting.ling penting.

Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui suatu penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui suatu penelitian. Penelitian tersebut dapat berupa sensus ataupun survei seperti yang dilakukan Penelitian tersebut dapat berupa sensus ataupun survei seperti yang dilakukan oleh BPS. Informasi yang diperoleh selanjutnya dapat dinalisis sehingga dapat oleh BPS. Informasi yang diperoleh selanjutnya dapat dinalisis sehingga dapat merepresentasikan keadaan demografis di wilayah tersebut.

merepresentasikan keadaan demografis di wilayah tersebut. B.

B. TUJUANTUJUAN

Profil kependudukan ini dibuat untuk dapat memberikan gambaran Profil kependudukan ini dibuat untuk dapat memberikan gambaran umum mengenai wilayah Provinsi DKI Jakarta dan kondisi demografisnya. umum mengenai wilayah Provinsi DKI Jakarta dan kondisi demografisnya. Dengan tersedianya gambaran umum yang representatif diharapkan dapat Dengan tersedianya gambaran umum yang representatif diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan yang tepat membantu para pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam proses pembangunan.

dalam proses pembangunan.

Di samping itu, tersedianya gambaran umum tersebut juga berguna Di samping itu, tersedianya gambaran umum tersebut juga berguna untuk menyediakan informasi bagi pemerintah daerah sehingga dapat untuk menyediakan informasi bagi pemerintah daerah sehingga dapat

(5)

yang sama dengan pembangunan, yaitu meningkatkan kesejahteraan yang sama dengan pembangunan, yaitu meningkatkan kesejahteraan penduduk.

penduduk.

C.

C. RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

Profil kependudukan ini mencakup gambaran umum wilayah Provinsi Profil kependudukan ini mencakup gambaran umum wilayah Provinsi DKI Jakarta dan kondisi demografinya meliputi Fertilitas, Mortalitas, dan DKI Jakarta dan kondisi demografinya meliputi Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi. Selain itu juga ditampilkan Proyeksi Penduduk DKI Jakarta yang Migrasi. Selain itu juga ditampilkan Proyeksi Penduduk DKI Jakarta yang didapat dari hasil

didapat dari hasil pengolahan data menggunakan Fivsin.pengolahan data menggunakan Fivsin.

D.

D. SUMBER DATASUMBER DATA

Profil kependudukan Provinsi DKI Jakarta ini menggunakan data dari Profil kependudukan Provinsi DKI Jakarta ini menggunakan data dari Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka 2008, SUPAS 2005, dan Susenas. Selain itu juga digunakan data yang 2008, SUPAS 2005, dan Susenas. Selain itu juga digunakan data yang merupakan hasil proyeksi.

(6)

BAB II

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM WILAYAH

DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi diantara 33 provinsi yang ada DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi diantara 33 provinsi yang ada di Indonesia. Terletak di Pulau Jawa bagian barat dengan luas wilayah daratan di Indonesia. Terletak di Pulau Jawa bagian barat dengan luas wilayah daratan 662,33 km

662,33 km22dan berupa dan berupa lautan seluas lautan seluas 6.977,5 km6.977,5 km22..

Sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, DKI Jakarta menjadi pusat Sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, DKI Jakarta menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian. Hal ini menjadi salah satu faktor penarik  pemerintahan dan perekonomian. Hal ini menjadi salah satu faktor penarik  penduduk daerah lain untuk menetap di DKI Jakarta.

penduduk daerah lain untuk menetap di DKI Jakarta.

Secara geografis, DKI Jakarta di selatan dan timur berbatasan dengan Secara geografis, DKI Jakarta di selatan dan timur berbatasan dengan wilayah Provinsi J

wilayah Provinsi Jawa awa Barat, sebelah barat dBarat, sebelah barat dengan Provinsi engan Provinsi Banten, sedangkan Banten, sedangkan didi sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.

sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.

Secara astronomis, DKI Jakarta terletak di posisi 6°12

Secara astronomis, DKI Jakarta terletak di posisi 6°12′′ Lintang Selatan danLintang Selatan dan 106°48

106°48′′ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif DKI Jakarta memiliki limaBujur Timur. Sedangkan secara administratif DKI Jakarta memiliki lima Wilayah Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administratif yaitu :

Wilayah Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administratif yaitu :

1.

1. Kota Administrasi Jakarta SelatanKota Administrasi Jakarta Selatan 2.

2. Kota Administrasi Jakarta TimurKota Administrasi Jakarta Timur 3.

3. Kota Administrasi Jakarta PusatKota Administrasi Jakarta Pusat 4.

4. Kota Administrasi Jakarta BaratKota Administrasi Jakarta Barat 5.

5. Kota Administrasi Jakarta UtaraKota Administrasi Jakarta Utara 6.

(7)

Tabel 2.1 Tabel 2.1

Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Provinsi DKI

Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Provinsi DKI JakartaJakarta Menurut Kota Adm/Kabupaten Adm. Tahun 2007

Menurut Kota Adm/Kabupaten Adm. Tahun 2007

Sumber

Sumber : : Jakarta Jakarta Dalam Dalam Angka Angka 20082008

Berdasarkan Tabel 2.1 tersebut, dapat diketahui bahwa Kota Adm. Berdasarkan Tabel 2.1 tersebut, dapat diketahui bahwa Kota Adm. Jakarta Timur memiliki wilayah terluas dibandingkan dengan kabupaten/kota Jakarta Timur memiliki wilayah terluas dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi DKI Jakarta yaitu sekitar 28,39 % dari luas DKI Jakarta. yang ada di Provinsi DKI Jakarta yaitu sekitar 28,39 % dari luas DKI Jakarta. Sedangkan Kabupaten Adm. Kepualauan Seribu memiliki luas terkecil yaitu Sedangkan Kabupaten Adm. Kepualauan Seribu memiliki luas terkecil yaitu sekitar 1,31 % dari luas Provinsi DKI Jakarta

sekitar 1,31 % dari luas Provinsi DKI Jakarta..

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur memiliki Jumlah Kecamatan dan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur memiliki Jumlah Kecamatan dan Kelurahan terbanyak. Sedangkan Kepulauan Seribu memiliki Kelurahan dan Kelurahan terbanyak. Sedangkan Kepulauan Seribu memiliki Kelurahan dan Kecamatan yang paling sedikit. Hal ini dikarenakan luas wilayah Jakarta Kecamatan yang paling sedikit. Hal ini dikarenakan luas wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang cukup besar. Sedangkan Kepulauan Seribu Selatan dan Jakarta Timur yang cukup besar. Sedangkan Kepulauan Seribu memiliki luas wilayah terkecil.

(8)

BAB III

BAB III

KONDISI DEMOGRAFIS

KONDISI DEMOGRAFIS

A. A. FERTILITASFERTILITAS

Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk. Hal ini menggambarkan mengenai pertambahan penduduk. Parameter fertilitas Hal ini menggambarkan mengenai pertambahan penduduk. Parameter fertilitas antara lain mencakup ASFR, TFR, GRR, NRR,

antara lain mencakup ASFR, TFR, GRR, NRR, CBR, dan Jumlah Kelahiran.CBR, dan Jumlah Kelahiran.

Tabel 3.1 Tabel 3.1

Proyeksi Parameter Fertilitas DKI Jakarta Proyeksi Parameter Fertilitas DKI Jakarta

Tahun 2005 - 2025 Tahun 2005 - 2025 Kelompok  Kelompok  Umur Umur Tahun Tahun 2005 2005 - - 2010 2010 2010 2010 - - 2015 2015 2015 2015 - - 2020 2020 2020 2020 - - 20252025 15 15 – – 19 19 0.016 0.016 0.015 0.015 0.015 0.015 0.0150.015 20 20 – – 24 24 0.071 0.071 0.070 0.070 0.070 0.070 0.0700.070 25 25 – – 29 29 0.095 0.095 0.094 0.094 0.094 0.094 0.0930.093 30 30 – – 34 34 0.074 0.074 0.073 0.073 0.073 0.073 0.0720.072 35 35 – – 39 39 0.038 0.038 0.037 0.037 0.037 0.037 0.0370.037 40 40 – – 44 44 0.011 0.011 0.011 0.011 0.011 0.011 0.0110.011 45 45 – – 49 49 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.0020.002 TFR TFR 1.530 1.530 1.510 1.510 1.510 1.510 1.5001.500 GRR GRR 0.746 0.746 0.737 0.737 0.737 0.737 0.7320.732 NRR NRR 0.728 0.728 0.721 0.721 0.723 0.723 0.7190.719 CBR CBR** 20.60 20.60 19.20 19.20 17.50 17.50 16.2016.20 Jumlah Jumlah Kelahiran Kelahiran** 179 179 500 500 172 172 400 400 160 160 400 400 149 149 600600 MEAN

MEAN AGE AGE 28.931 28.931 28.931 28.931 28.931 28.931 28.93128.931 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan Fivsin (Data Terlampir)Menggunakan Fivsin (Data Terlampir)

*

(9)

Berdasarkan hasil proyeksi pada Tabel 3.1, dapat dilihat bahwa : Berdasarkan hasil proyeksi pada Tabel 3.1, dapat dilihat bahwa :

• Pola fertilitas (ASFR) untuk kelompok umur 40-44 dan 45-49 dari tahunPola fertilitas (ASFR) untuk kelompok umur 40-44 dan 45-49 dari tahun 2005-2025 tidak mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa pada 2005-2025 tidak mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok umur tersebut pola fertilitasnya sudah stabil dan tidak  kelompok umur tersebut pola fertilitasnya sudah stabil dan tidak  mengalami perubahan secara signifikan.

mengalami perubahan secara signifikan. •

• Dari Dari tahun 2005 tahun 2005 – 20– 2025, usia 25, usia yang pyang paling proaling produktif berduktif berada padaada pada kelompok umur 25-29. Jumlah anak yang dilahirkan tiap seribu wanita kelompok umur 25-29. Jumlah anak yang dilahirkan tiap seribu wanita berkisar antara 95 sampai 93

berkisar antara 95 sampai 93 anak. Hal ini mungkin dipengaruanak. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh usiahi oleh usia kawin pertama yang berkisar antara

kawin pertama yang berkisar antara usia 19-24 tahun, yaitu sekitar 47,42%usia 19-24 tahun, yaitu sekitar 47,42% (Data Susenas 2001 dan 2007).

(Data Susenas 2001 dan 2007). •

• Secara umum, pola fertilitas dari tahun 2005-2025 tidak mengalamiSecara umum, pola fertilitas dari tahun 2005-2025 tidak mengalami perubahan yang signifikan.

perubahan yang signifikan. •

• TFR dari tahun 2005-2010 ke 2010-2015 mengalami penurunan, dari 1.53TFR dari tahun 2005-2010 ke 2010-2015 mengalami penurunan, dari 1.53 menjadi 1.51. Kemudian dari tahun 2010 – 2025 tidak mengalami menjadi 1.51. Kemudian dari tahun 2010 – 2025 tidak mengalami perubahan, yaitu 1510 kelahiran tiap seribu wanita. Hal ini mungkin perubahan, yaitu 1510 kelahiran tiap seribu wanita. Hal ini mungkin disebabkan karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) yang disebabkan karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) yang mulai digalakan kembali oleh pemerintah.

mulai digalakan kembali oleh pemerintah. •

• GRR dari tahun 2005-2010 ke 2010-2015 mengalami penurunan, yaituGRR dari tahun 2005-2010 ke 2010-2015 mengalami penurunan, yaitu dari 0.746 menjadi 0.737. Kemudian dari tahun 2015-2020 ke 2020-2025 dari 0.746 menjadi 0.737. Kemudian dari tahun 2015-2020 ke 2020-2025 mengalami penurunan yang tidak begitu signifikan, yaitu dari 0.737 ke mengalami penurunan yang tidak begitu signifikan, yaitu dari 0.737 ke 0.732. Begitu pula pada tahun 2020-2025, banyaknya anak perempuan 0.732. Begitu pula pada tahun 2020-2025, banyaknya anak perempuan yang dilahirkan tiap seribu wanita adalah 732 orang.

yang dilahirkan tiap seribu wanita adalah 732 orang. •

• NRR dari tahun 2005-2010 sampai 2020-2025 tidak mengalami NRR dari tahun 2005-2010 sampai 2020-2025 tidak mengalami perubahanperubahan yang signifikan. Yaitu dari 0.728 me

yang signifikan. Yaitu dari 0.728 menjadi 0.719. Artinya pada tahun 2020-njadi 0.719. Artinya pada tahun 2020-2025 terdapat 719 kelahiran bayi perempuan tiap seribu wanita yang akan 2025 terdapat 719 kelahiran bayi perempuan tiap seribu wanita yang akan tetap hidup hingga masa

tetap hidup hingga masa reproduksinya.reproduksinya. •

• CBR menggambarkan tingkat kelahiran secara kasar. Dari tahun 2005-CBR menggambarkan tingkat kelahiran secara kasar. Dari tahun 2005-2025, CBR mengalami penurunan yang signifikan. Begitu pula dengan 2025, CBR mengalami penurunan yang signifikan. Begitu pula dengan   jumlah kelahiran. Hal ini selain disebabkan keberhasilan program KB,   jumlah kelahiran. Hal ini selain disebabkan keberhasilan program KB,

tingkat pendidikan juga

tingkat pendidikan juga semakin baik, sehinggsemakin baik, sehingga keinginan untuk memilikia keinginan untuk memiliki banyak anakpun berkurang. Didukung juga dengan meningkatnya usia banyak anakpun berkurang. Didukung juga dengan meningkatnya usia kawin pertama.

(10)

•   Mean Age  Mean Age28.931, artinya rata-rata umur melahirkan seorang wanita usia28.931, artinya rata-rata umur melahirkan seorang wanita usia subur di DKI Jakarta adalah 28

subur di DKI Jakarta adalah 28 tahun, namun cenderung 29 tahun.tahun, namun cenderung 29 tahun.

B.

B. MORTALITASMORTALITAS

Parameter Mortalitas antara lain mencakup Angka Harapan Hidup Parameter Mortalitas antara lain mencakup Angka Harapan Hidup (Expectancy of Life)

(Expectancy of Life), , IMR, CDR, IMR, CDR, dan Jumlah dan Jumlah Kematian.Kematian.

Tabel 3.2 Tabel 3.2

Proyeksi Parameter Mortalitas DKI Jakarta Proyeksi Parameter Mortalitas DKI Jakarta

Tahun 2005 - 2025 Tahun 2005 - 2025 Parameter Tahun Parameter Tahun 2005-2010 2005-2010 2010-2015 2010-2015 2015-2020 2015-2020 2020-20252020-2025 Expectancy of Life E(0)

Expectancy of Life E(0) • • FemalesFemales • • MalesMales • • BothBoth 76.50 76.50 71.70 71.70 74.04 74.04 77.40 77.40 72.10 72.10 74.69 74.69 78.20 78.20 72.70 72.70 75.38 75.38 78.70 78.70 73.00 73.00 75.78 75.78 Expectancy of Life E(5)

Expectancy of Life E(5) • • FemalesFemales • • MalesMales • • BothBoth 72.61 72.61 68.14 68.14 70.32 70.32 73.33 73.33 68.31 68.31 7.076 7.076 74.03 74.03 68.74 68.74 71.32 71.32 74.47 74.47 68.96 68.96 71.65 71.65 IMR IMR • • FemalesFemales • • MalesMales • • BothBoth 11.81 11.81 16.32 16.32 14.12 14.12 9.69 9.69 13.43 13.43 11.61 11.61 8.49 8.49 11.35 11.35 9.96 9.96 7.80 7.80 10.42 10.42 9.14 9.14 CDR CDR** 3.6 3.6 4.0 4.0 4.5 4.5 5.35.3 Jumlah Kematian Jumlah Kematian** 31 31 300 300 35 35 900 900 41 41 300 300 49 49 100100 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan Fivsin (Data Terlampir)Menggunakan Fivsin (Data Terlampir) *

*bukan hasil proyeksi menggunakan Fivsinbukan hasil proyeksi menggunakan Fivsin

Berdasarkan hasil proyeksi di atas, dapat dilihat bahwa : Berdasarkan hasil proyeksi di atas, dapat dilihat bahwa :

• Angka harapan hidup E(0) bayi peAngka harapan hidup E(0) bayi perempuan lebih tinggi dibandingkan bayirempuan lebih tinggi dibandingkan bayi laki-laki. Bayi perempuan dapat hidup sampai usia 78 atau 79 tahun, laki-laki. Bayi perempuan dapat hidup sampai usia 78 atau 79 tahun, sedangkan bayi laki-laki sampai usia 73 tahun. Hal ini mungkin sedangkan bayi laki-laki sampai usia 73 tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena pada masa hidupnya, laki-laki memiliki resiko disebabkan karena pada masa hidupnya, laki-laki memiliki resiko

(11)

kematian lebih besar dibandingkan perempuan. Hal ini mungkin terjadi kematian lebih besar dibandingkan perempuan. Hal ini mungkin terjadi mengingat laki-laki lebih banyak bekerja di luar rumah.

mengingat laki-laki lebih banyak bekerja di luar rumah. •

• Secara umum, Angka harapan hidup baik laki-laki maupun perempuan,Secara umum, Angka harapan hidup baik laki-laki maupun perempuan, dari tahun 2005 – 2025 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan dari tahun 2005 – 2025 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena pelayanan kesehatan yang semakin membaik dan tingkat karena pelayanan kesehatan yang semakin membaik dan tingkat kesejahteraan yang semakin meningkat.

kesejahteraan yang semakin meningkat. •

• Hal ini juga tidak berbeda dengan Angka harapan hidup bayi umur limaHal ini juga tidak berbeda dengan Angka harapan hidup bayi umur lima tahun. Angka harapan hidup bayi perempuan lebih tinggi dibandingkan tahun. Angka harapan hidup bayi perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan bayi laki-laki. Secara umum, Angka harapan hidup bayi umur lima dengan bayi laki-laki. Secara umum, Angka harapan hidup bayi umur lima tahun dari 2005 sampai 2025 meningkat. Fasilitas kesehatan yang semakin tahun dari 2005 sampai 2025 meningkat. Fasilitas kesehatan yang semakin memadai juga turut berperan dalam hal ini.

memadai juga turut berperan dalam hal ini. •

• IMR bayi perempuan pada tahun 2005 adalah sebesar 11.81, artinya padaIMR bayi perempuan pada tahun 2005 adalah sebesar 11.81, artinya pada tahun tersebut terdapat 11 sampai 12 bayi perempuan berumur 0-1 tahun tahun tersebut terdapat 11 sampai 12 bayi perempuan berumur 0-1 tahun yang meninggal diantara seribu kelahiran. Sedangkan pada bayi laki-laki, yang meninggal diantara seribu kelahiran. Sedangkan pada bayi laki-laki, terdapat 16 kematian bayi laki-laki umur 0-1 yang meninggal diantara terdapat 16 kematian bayi laki-laki umur 0-1 yang meninggal diantara seribu kelahiran.

seribu kelahiran. •

• Secara umum, jumlah kematian bayi laki-laki maupun perempuan dariSecara umum, jumlah kematian bayi laki-laki maupun perempuan dari tahun 2005-2025 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tahun 2005-2025 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pelayanan kesehatan yang semakin memadai dan makin banyaknya pelayanan kesehatan yang semakin memadai dan makin banyaknya penggunaan tenaga kesehatan untuk penolong kelahiran. Pada tahun 2007 penggunaan tenaga kesehatan untuk penolong kelahiran. Pada tahun 2007 penggunaan Dokter sebesar 32.68%, meningkat 2.66% dibandingkan penggunaan Dokter sebesar 32.68%, meningkat 2.66% dibandingkan tahun 2006. Sedangkan penggunanan Bidan 64.56%, menurun 2.74% tahun 2006. Sedangkan penggunanan Bidan 64.56%, menurun 2.74% dibandingkan tahun 2006. (Data Susenas 2006 dan 2007)

dibandingkan tahun 2006. (Data Susenas 2006 dan 2007) •

• Namun, bila dilihat dari CDR dan Jumlah Kematian, Jumlahnya semakinNamun, bila dilihat dari CDR dan Jumlah Kematian, Jumlahnya semakin meningkat.

meningkat. CDR mCDR menggambarkan enggambarkan tingkat ktingkat kematian padematian pada pertenga pertengahanahan pertengahan tahun.

pertengahan tahun.

C.

C. MIGRASIMIGRASI

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu Negara. Provinsi DKI Jakarta administratif/batas bagian dalam suatu Negara. Provinsi DKI Jakarta

(12)

merupakan

merupakan pusat pempusat pemerintahan dan erintahan dan pusat ppusat perekonomian, erekonomian, maka maka mobilitasmobilitas penduduknya pun sangat tinggi.

penduduknya pun sangat tinggi.

Tabel 3.3 Tabel 3.3

Proporsi Tujuan Migrasi Provinsi Terbesar Tahun 2005 Proporsi Tujuan Migrasi Provinsi Terbesar Tahun 2005

Sumber : SUPAS 2005 Sumber : SUPAS 2005

Dari Tabel 3.3 di atas, dapat dilihat bahwa Provinsi Jawa Barat Dari Tabel 3.3 di atas, dapat dilihat bahwa Provinsi Jawa Barat menjadi tujuan utama migrasi penduduk DKI Jakarta, yaitu 43.89 jiwa per menjadi tujuan utama migrasi penduduk DKI Jakarta, yaitu 43.89 jiwa per seribu penduduk. Sedangkan DKI Jakarta sebagai daerah tujuan migrasi seribu penduduk. Sedangkan DKI Jakarta sebagai daerah tujuan migrasi proporsinya sekitar 13.57 jiwa per seribu penduduk, yaitu berasal dari daerah proporsinya sekitar 13.57 jiwa per seribu penduduk, yaitu berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak penduduk DKI Jakarta yang bermigrasi ke daerah lain, semakin banyak penduduk DKI Jakarta yang bermigrasi ke daerah lain, terutama ke daerah-daerah yang berada di Pulau Jawa.

(13)

Tabel 3.4 Tabel 3.4

Proyeksi Net Migration Rate Provinsi

Proyeksi Net Migration Rate Provinsi DKI JakartaDKI Jakarta Tahun 2005-2025

Tahun 2005-2025

Tahun

Tahun Net Net Migration Migration RateRate

2005 -7.4 2005 -7.4 2010 -7.9 2010 -7.9 2015 -8.0 2015 -8.0 2020 -8.0 2020 -8.0 2025 -7.9 2025 -7.9

Sumber : Data Proyeksi, BPS Sumber : Data Proyeksi, BPS

Dari hasil proyeksi pada Tabel 3.4, dapat dilihat bahwa dari tahun Dari hasil proyeksi pada Tabel 3.4, dapat dilihat bahwa dari tahun 2005-2025

2005-2025   Net Migration Rate  Net Migration Rate-nya menunjukkan angka negatif. Hal ini-nya menunjukkan angka negatif. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk DKI Jakarta yangg bermigrasi keluar menunjukkan bahwa jumlah penduduk DKI Jakarta yangg bermigrasi keluar daerah Jakarta lebih besar dibandingkan jumlah penduduk yang masuk ke daerah Jakarta lebih besar dibandingkan jumlah penduduk yang masuk ke daerah Jakarta. Jumlahnya pun semakin meningkat dari tahun 2005 ke 2020, daerah Jakarta. Jumlahnya pun semakin meningkat dari tahun 2005 ke 2020, kemudian dari tahun 2020 ke 2025 sedikit menurun, yaitu dari 8.0 menjadi kemudian dari tahun 2020 ke 2025 sedikit menurun, yaitu dari 8.0 menjadi -7.9.

7.9.

Banyaknya jumlah penduduk DKI Jakarta yang bermigrasi ke luar Banyaknya jumlah penduduk DKI Jakarta yang bermigrasi ke luar daerah mungkin disebabkan karena pembangunan yang telah

daerah mungkin disebabkan karena pembangunan yang telah merata. Sehinggamerata. Sehingga orang tidak perlu lagi dating ke Jakarta untuk mencari pekerjaa, melanjutkan orang tidak perlu lagi dating ke Jakarta untuk mencari pekerjaa, melanjutkan sekolah, dan lain

sekolah, dan lain sebagainya.sebagainya. Hal ini

Hal ini menunjukkan bahwa persebaran penduduk mulai merata, tidak menunjukkan bahwa persebaran penduduk mulai merata, tidak  hanya terpusat di DKI Jakarta. Meskipun sebagian besar memang masih hanya terpusat di DKI Jakarta. Meskipun sebagian besar memang masih terpusat di Pulau Jawa.

(14)

D.

D. KOMPOSISI PENDUDUKKOMPOSISI PENDUDUK

Dari berbagai parameter demografi yang telah tersedia, dapat Dari berbagai parameter demografi yang telah tersedia, dapat dihasilkan proyeksi komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis dihasilkan proyeksi komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin.

kelamin.

Tabel 3.5 Tabel 3.5

Proyeksi Komposisi Penduduk Perempuan Menurut Golongan Umur Proyeksi Komposisi Penduduk Perempuan Menurut Golongan Umur

FEMALES FEMALES 2005 2005 2010 2010 2015 2015 2020 2020 20252025 0-4 0-4 350 508.0 350 508.0 355 355 838.7 838.7 341 341 820.9 820.9 312 312 803.8 803.8 281 281 750.7750.7 5-9 5-9 350 138.0 350 138.0 349 349 778.9 778.9 355 355 188.2 188.2 341 341 257.3 257.3 312 312 321.8321.8 10-14 10-14 375 375 802.0 802.0 349 349 737.4 737.4 349 349 411.5 411.5 354 354 845.7 845.7 340 340 946.6946.6 15-19 15-19 426 426 285.0 285.0 375 375 276.7 276.7 349 349 276.2 276.2 348 348 973.4 973.4 354 354 414.9414.9 20-24 20-24 549 549 923.0 923.0 425 425 365.1 365.1 374 374 510.0 510.0 348 348 605.3 605.3 348 348 330.3330.3 25-29 25-29 536 536 794.0 794.0 548 548 444.8 444.8 424 424 309.0 309.0 373 373 637.0 637.0 347 347 824.7824.7 30-34 30-34 445 445 717.0 717.0 535 535 011.9 011.9 546 546 781.9 781.9 423 423 097.8 097.8 372 372 609.3609.3 35-39 35-39 356 356 711.0 711.0 443 443 622.1 622.1 532 532 689.9 689.9 544 544 574.7 574.7 421 421 469.4469.4 40-44 40-44 307 307 977.0 977.0 354 354 201.2 201.2 440 440 730.8 730.8 529 529 454.6 454.6 541 541 417.4417.4 45-49 45-49 230 230 399.0 399.0 304 304 589.9 589.9 350 350 595.1 595.1 436 436 549.1 549.1 524 524 658.8658.8 50-54 50-54 186 186 628.0 628.0 226 226 449.5 449.5 299 299 755.7 755.7 345 345 410.1 410.1 430 430 386.3386.3 55-59 55-59 130 130 224.0 224.0 181 181 758.5 758.5 220 220 991.8 991.8 293 293 025.5 025.5 338 338 007.3007.3 60-64 60-64 77 77 440.0 440.0 124 124 913.7 913.7 174 174 930.4 930.4 213 213 281.0 281.0 283 283 286.7286.7 65-69 65-69 57 57 523.0 523.0 72 72 306.2 306.2 117 117 307.7 307.7 165 165 075.0 075.0 201 201 866.8866.8 70-74 70-74 41 41 589.0 589.0 51 51 048.0 048.0 64 64 820.7 820.7 106 106 073.5 073.5 150 150 062.7062.7 75+ 75+ 24 24 843.0 843.0 46 46 935.4 935.4 67 67 834.9 834.9 92 92 240.0 240.0 141 141 741.1741.1 TOTAL TOTAL 4 4 448 448 501.0 501.0 4 4 745 745 277.0 277.0 5 5 010 010 955.0 955.0 5 5 228 228 904.0 904.0 5 5 391 391 095.0095.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data

(15)

Tabel 3.6 Tabel 3.6

Proyeksi Komposisi Penduduk Laki-Laki Menurut Golongan Umur Proyeksi Komposisi Penduduk Laki-Laki Menurut Golongan Umur

MALES MALES 2005 2005 2010 2010 2015 2015 2020 2020 20252025 0-4 0-4 364 364 057.0 057.0 371 371 720.0 720.0 357 357 379.0 379.0 327 327 365.0 365.0 294 294 952.2952.2 5-9 5-9 366 366 009.0 009.0 362 362 891.7 891.7 370 370 662.7 662.7 356 356 501.0 501.0 326 326 622.1622.1 10-14 10-14 353 353 062.0 062.0 365 365 255.9 255.9 362 362 192.7 192.7 370 370 037.2 037.2 355 355 942.7942.7 15-19 15-19 358 358 987.0 987.0 352 352 010.4 010.4 364 364 209.8 209.8 361 361 203.0 203.0 369 369 049.8049.8 20-24 20-24 485 485 929.0 929.0 357 357 185.9 185.9 350 350 324.8 324.8 362 362 509.7 509.7 359 359 535.2535.2 25-29 25-29 505 505 945.0 945.0 483 483 009.8 009.8 355 355 131.4 131.4 348 348 354.3 354.3 360 360 489.6489.6 30-34 30-34 451 451 377.0 377.0 502 502 778.0 778.0 480 480 093.6 093.6 353 353 036.6 036.6 346 346 320.6320.6 35-39 35-39 416 416 885.0 885.0 448 448 023.9 023.9 499 499 163.1 163.1 476 476 761.4 761.4 350 350 628.5628.5 40-44 40-44 307 307 293.0 293.0 412 412 545.3 545.3 443 443 415.8 415.8 494 494 182.7 182.7 472 472 080.6080.6 45-49 45-49 244 244 639.0 639.0 302 302 252.3 252.3 405 405 819.7 819.7 436 436 395.5 395.5 486 486 482.1482.1 50-54 50-54 201 201 932.0 932.0 238 238 026.0 026.0 294 294 130.8 130.8 395 395 248.6 248.6 425 425 218.6218.6 55-59 55-59 132 132 016.0 016.0 193 193 056.3 056.3 227 227 659.9 659.9 281 281 776.5 776.5 378 378 969.9969.9 60-64 60-64 88 452.0 88 452.0 122 122 779.5 779.5 179 179 706.2 706.2 212 212 564.6 564.6 263 263 514.7514.7 65-69 65-69 59 524.0 59 524.0 78 78 847.0 847.0 109 109 551.6 551.6 161 161 103.1 103.1 191 191 036.7036.7 70-74 70-74 33 549.0 33 549.0 49 49 477.9 477.9 65 65 622.6 622.6 91 91 843.5 843.5 135 135 584.8584.8 75+ 75+ 21 21 090.0 090.0 35 35 063.2 063.2 53 53 893.3 893.3 76 76 080.5 080.5 107 107 488.5488.5 TOTAL TOTAL 4 4 390 390 746.0 746.0 4 4 674 674 923.0 923.0 4 4 918 918 956.0 956.0 5 5 104 104 963.0 963.0 5 5 223 223 916.0916.0

Sumber : Hasil Pengolahan Data

(16)

Dari Hasil proyeksi pada Tabel 3.5

Dari Hasil proyeksi pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, dapat diketahui bahwa :dan Tabel 3.6, dapat diketahui bahwa :

• Pada periode 2005 – 2015, penduduk perempuan tergolong penduduk Pada periode 2005 – 2015, penduduk perempuan tergolong penduduk 

muda. Hal ini terlihat dari persentase penduduk berusia 65+ yang

muda. Hal ini terlihat dari persentase penduduk berusia 65+ yang ≤≤ 5%.5%.

Yaitu 2.79% pada tahun 2005, 4.85% pada tahun 2010, dan 4.99% pada Yaitu 2.79% pada tahun 2005, 4.85% pada tahun 2010, dan 4.99% pada tahun 2015. Begitu pula dengan penduduk laki-laki, pada periode tahun 2015. Begitu pula dengan penduduk laki-laki, pada periode 2005-2015 merupakan penduduk muda. Dengan persentase

2015 merupakan penduduk muda. Dengan persentase penduduk berusia 65+penduduk berusia 65+ yaitu 2.6% pada 2005, 3.49% pada 2010, dan 4.66% pada 2015.

yaitu 2.6% pada 2005, 3.49% pada 2010, dan 4.66% pada 2015.

• Namun, pada periode 2020-2025, baik penduduk perempuan maupunNamun, pada periode 2020-2025, baik penduduk perempuan maupun

penduduk laki-laki termasuk ke dalam penduduk tua. Hal ini terlihat dari penduduk laki-laki termasuk ke dalam penduduk tua. Hal ini terlihat dari persentase penduduk berusia 0-14 tahun yang

persentase penduduk berusia 0-14 tahun yang ≤≤ 30%. Yaitu 19.29 % pada30%. Yaitu 19.29 % pada

2020 dan 17.34% pada 2025 untuk penduduk perempuan. Sedangkan untuk  2020 dan 17.34% pada 2025 untuk penduduk perempuan. Sedangkan untuk  penduduk laki-laki yaitu, 20.64% pada 2020 dan 18.71% pada 2025.

(17)

BAB IV

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, menjadi pusat DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia, menjadi pusat pemerintahan dan juga pusat perekonomian. Secara tidak langsung, pembangunan pemerintahan dan juga pusat perekonomian. Secara tidak langsung, pembangunan terpusat pada provinsi ini, baik fasilitas kesehatan, pendidikan, maupun fasilitas terpusat pada provinsi ini, baik fasilitas kesehatan, pendidikan, maupun fasilitas umum lainnya. Hal ini menjadi daya tarik penduduk daerah lain untuk datang ke umum lainnya. Hal ini menjadi daya tarik penduduk daerah lain untuk datang ke Jakarta. Jumlah penduduk Jakarta berdasarkan hasil SUPAS 2005 sekitar Jakarta. Jumlah penduduk Jakarta berdasarkan hasil SUPAS 2005 sekitar 9,041,605. Tentu saja hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan menjadi salah 9,041,605. Tentu saja hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan menjadi salah satu perhatian pemerintah.

satu perhatian pemerintah.

Berdasarkan data-data yang ada, dapat dilihat bahwa pada periode 2005 Berdasarkan data-data yang ada, dapat dilihat bahwa pada periode 2005 sampi 2025 terjasi penurunan fertilitas. Dalam hal ini yang dimaksud adalah sampi 2025 terjasi penurunan fertilitas. Dalam hal ini yang dimaksud adalah   jumlah kelahiran yang cenderung menurun. Masalah kepadatan penduduk yang   jumlah kelahiran yang cenderung menurun. Masalah kepadatan penduduk yang disebabkan karena jumlah kelahiran yang tinggi pada periode 2005-2025 mungkin disebabkan karena jumlah kelahiran yang tinggi pada periode 2005-2025 mungkin dapat teratasi. Begitu pula dengan masalah tingkat kepadatan pe

dapat teratasi. Begitu pula dengan masalah tingkat kepadatan pe nduduk yang tingginduduk yang tinggi yang disebabkan karena persebaran penduduk yang tidak merata. Bila dilihat dari yang disebabkan karena persebaran penduduk yang tidak merata. Bila dilihat dari Migrasi Neto, dapat terlihat Migrasi Masuk ke DKI Jakarta mulai berkurang dan Migrasi Neto, dapat terlihat Migrasi Masuk ke DKI Jakarta mulai berkurang dan tergantikan oleh Migrasi Keluar DKI Jakarta.

tergantikan oleh Migrasi Keluar DKI Jakarta.

Hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat kematian yang cukup tinggi. Hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat kematian yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari CDR dan Jumlah Kematian yang terus meningkat pada periode Hal ini terlihat dari CDR dan Jumlah Kematian yang terus meningkat pada periode 2005-2025.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2008. Jakarta Dalam Angka 2008. Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2008. Jakarta Dalam Angka 2008.

Jakarta : BPS Provinsi DKI Jakarta Jakarta : BPS Provinsi DKI Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2006. Survei Penduduk Antar Sensus 2005 Provinsi DKI. Badan Pusat Statistik. 2006. Survei Penduduk Antar Sensus 2005 Provinsi DKI.

Jakarta : BPS Jakarta : BPS

. 2009. Proyeksi Penduduk 2000-2025. Jakarta : . 2009. Proyeksi Penduduk 2000-2025. Jakarta : BPSBPS

Lembaga Demografi FE UI. 2000. Dasar-dasar Demografi Edisi 2000. Jakarta : Lembaga Demografi FE UI. 2000. Dasar-dasar Demografi Edisi 2000. Jakarta :

Lembaga Penerbit FE UI Lembaga Penerbit FE UI

(19)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

A.

A. Asumsi yang digunakan :Asumsi yang digunakan : 1.

1. Pola fertilitas untuk keempat periode lima Pola fertilitas untuk keempat periode lima tahunan cenderung konstantahunan cenderung konstan 2.

2. TFR yang digunakan cenderung menurun dari tahun ke tahunTFR yang digunakan cenderung menurun dari tahun ke tahun 3.

3. Angka harapan hidup yang digunakan cenderung meningkatAngka harapan hidup yang digunakan cenderung meningkat 4.

4. Model penduduk yang dipakai adalahModel penduduk yang dipakai adalah West ModelWest Model

5.

5. Proyeksi dilakukan untuk periode 2005-2025Proyeksi dilakukan untuk periode 2005-2025

B.

B. Data Input FivsinData Input Fivsin 1.

1.  Initial Population Initial Population

Golongan Golongan Umur Umur  Age  Age Group Group Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Laki-laki Laki-laki  /   /  Male Male Perempuan Perempuan  /   /  Female Female Jumlah /  Jumlah /  Total  Total  Total Total 4,390,746 4,390,746 4,448,54,448,501 01 8,839,2478,839,247 0 0 - - 4 4 364,057 364,057 350,508 350,508 714,565714,565 5 5 - - 9 9 366,009 366,009 350,138 350,138 716,147716,147 10 10 - - 14 14 353,062 353,062 375,802 375,802 728,864728,864 15 15 - - 19 19 358,987 358,987 426,285 426,285 785,272785,272 20 20 - - 24 24 485,929 485,929 549,923 549,923 1,035,8521,035,852 25 25 - - 29 29 505,945 505,945 536,794 536,794 1,042,7391,042,739 30 30 - - 34 34 451,377 451,377 445,717 445,717 897,094897,094 35 35 - - 39 39 416,885 416,885 356,711 356,711 773,596773,596 40 40 - - 44 44 307,293 307,293 307,977 307,977 615,270615,270 45 45 - - 49 49 244,639 244,639 230,399 230,399 475,038475,038 50 50 - - 54 54 201,932 201,932 186,628 186,628 388,560388,560 55 55 - - 59 59 132,016 132,016 130,224 130,224 262,240262,240 60 60 - - 64 64 88,452 88,452 77,440 77,440 165,892165,892 65 65 - - 69 69 59,524 59,524 57,523 57,523 117,047117,047 70 70 - - 74 74 33,549 33,549 41,589 41,589 75,13875,138 75 75 + + 21,090 21,090 24,843 24,843 45,93345,933 Sumber: SUPAS 2005 Sumber: SUPAS 2005

(20)

2.

2.  Expectation of Life at Birth Expectation of Life at BirthE(0)E(0)

Tahun

Tahun Expectation of Expectation of Life Life at at Birth Birth E(0)E(0)

Females Males Females Males 2005 2005 76.5 76.5 71.771.7 2010 2010 77.4 77.4 72.172.1 2015 2015 78.2 78.2 72.772.7 2020 2020 78.7 78.7 73.073.0 2025 2025 78.7 78.7 73.073.0

Sumber : Proyeksi Parameter Demografi DKI Jakarta Sumber : Proyeksi Parameter Demografi DKI Jakarta

3.

3. Total Fertility RateTotal Fertility Rate(TFR)(TFR)

Tahun TFR Tahun TFR 2005 1.53 2005 1.53 2010 1.51 2010 1.51 2015 1.51 2015 1.51 2020 1.50 2020 1.50 2025 1.50 2025 1.50

Sumber : Proyeksi Parameter Demografi DKI Jakarta Sumber : Proyeksi Parameter Demografi DKI Jakarta

4.

4. ASFR DKI Jakarta Tahun 2000, diperoleh dari pengolahan data ASFR DKI Jakarta Tahun 2000, diperoleh dari pengolahan data SusenasSusenas 2003, 2004, 2005.

2003, 2004, 2005.

Kelompok

Kelompok Umur Umur ASFRASFR

15-19 17 15-19 17 20-24 77 20-24 77 25-29 103 25-29 103 303-34 80 303-34 80 35-39 41 35-39 41 40-44 12 40-44 12 45-49 2 45-49 2

Gambar

Tabel 2.1Tabel 2.1
Tabel 3.1Tabel 3.1
Tabel 3.2Tabel 3.2
Tabel 3.3Tabel 3.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan waktu pemantulannya, dapat ditentukan kedalaman dasar laut dan berdasarkan bentuk sinyal - sinyal pantul yang terekam pada recorder di Side scan

Penentuan Juara / Pemenang adalah atlet terakhir atau ke 4 (empat) yang memperoleh Waktu terbaik yang menginjak / melewati garis finish dengan sepatu roda dan tidak

Berdasarkan perolehan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi Sistem Koloid lebih tinggi dengan menggunakan model pembelajaran Make A-

Teknik pengemasan bunga potong Alpinia purpurata pada jenis bahan pengemas plastik adalah terbaik, dengan umur kesegaran lebih lama (7,77 hari) bunga mengalami susut bobot

Pihak manajemen harus menghubungi salah satu pegawai yang ada di toko untuk menghitung jumlah persediaan produk jadi yang ada, sehingga ketika ada pesanan, pihak perusahaan

Jika colok-colok multimeter dihubungkan pada kaki-kaki kapasitor, maka kapasitor itu berpeluang besar masih baik bila jarum meter menyimpang dan kemudian kembali

Aliran yang terjadi pada suatu sungai, biasanya disertai dengan proses gerusan. Gerusan adalah suatu proses yang terjadi di sungai yang mengakibatkan perubahan

Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran (menyapa siswa, bertanya tentang kehadiran siswa, dll). Siswa dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran. Siswadiingatkan kembali