• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

Pengaruh Kepribadian Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa (Suatu Penelitian Pada Angkatan 2010 Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Oleh

Nurhaida Labagu NIM. 911 410 082

Telah diperiksa dan disetujui

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Dr. Hamzah Yunus., M.Pd Radia Hafid, S.Pd., M.Si

(2)

PENGARUH KEPRIBADIAN DOSEN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA(SUATU PENELITIAN PADA ANGKATAN 2010

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Nurhaida Labagu1, Hamzah Yunus2, Radia Hafid3 Jurusan Pendidikan Ekonomi

ABSTRAK

Nurhaida Labagu. 2014. Pengaruh Kepribadian Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa. Skripsi. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.Dibawah Bimbingan Bapak Dr. Hamzah Yunus, M.Pd. dan Ibu Radia Hafid, S.Pd., M.Si

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jumlah populasi 141 orang mahasiswa, dari populasi dilakukan pengambilan sampel sebesar 35 orang dengan cara proportional sampling. dapun thenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Regresi dan untuk mengukur tingkat signifikansi dan linieritas persamaan regresi dengan menggunakan rumus uji linieritas dan uji keberatian dan dilanjutkan dengan analisis Koefisiensi Korelasi. Dengan variabel X

Kepribadian Dosen, dan variabel Y yaitu Motivasi Belajar Mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, penulis dapat menyimpulkan bahwa “Kepribadian Dosen Berpengaruh Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa”. Hal ini terlihat dimana pengaruh kepribadian dosen sebesar 14,76%. dengan demikian hipotesis menyatakan bahwa H1 diterima sedangkan H0 ditolak.

Kata kunci: Kepribadian Dosen dan Motivasi Belajar Mahasiswa.

1

Nurhaida Labagu.Mahasiswa. jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.

2

Dr. Hamzah Yunus., M.Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas

Negeri Gorontalo.

3

Radia Hafid, S.Pd., M.SiDosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri

(3)

Pembangunan nasional kini dan mendatang harus menekankan pentingnya pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mencapai keunggulan bangsa di era keterbukaan dan persaingan global. Hal ini telah tertuang dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945, bahwa salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehidupan bangsa yang cerdas hanya dapat dicapai melalui sistem dan upaya-upaya pendidikan yang baik sehingga mutu pendidikan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk lebih mudah mencapai tujuan negara tersebut, pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar mengajar (PBM) merupakan aktivitas yang paling penting, karena melalui proses inilah tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Untuk mewujudkan keberhasilan proses belajar mengajar, banyak faktor yang dapat menjadi penentu. Menurut Makmun (2006), setidaknya ada tiga unsur yang harus ada dalam proses belajar mengajar yaitu (1) peserta didik (siswa/mahasiswa) dengan segala karakteristiknya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar, (2) pengajar (dosen/guru) yang selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat untuk belajar sehingga memungkinkan untuk terjadinya proses pengalaman belajar, dan (3) tujuan, yaitu sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar. Uraian di atas menunjukkan kepada kita bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat dua subyek yang berperan yaitu dosen dan mahasiswa. Hal ini mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi dosen dan mahasiswa yang didasari oleh hubungan yang bersifat mendidik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan (Surakhmad, 2006).

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

(4)

masyarakat (UU No. 14 tahun 2005). Oleh sebab itu, dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas dan tanggungjawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan (Depdiknas, 2008a, 2008b). Lebih khusus lagi, dosen dalam proses belajar mengajar memiliki multiperan, tidak hanya terbatas sebagai pengajar, yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi, mengembangkan alternatif, dan mobilisasi mahasiswa dalam belajar (Pakpahan, dalam Ridwan, 2008). Artinya seorang dosen memiliki tanggung jawab sebagai fasilitator terhadap pencapaian belajar. Dosen tidak hanya dituntut menguasai ilmu yang akan diajarkannya, tetapi juga dituntut menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi mahasiswanya.

Kepribadian merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang dosen dalam proses belajar mengajar mahasiswa. Menurut Daradjat (2006) kepribadian inilah yang akan menentukan apakah dosen tersebut akan menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi peserta didik yang diajarnya atau sebaliknya akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan mahasiswanya.

Berdasarkan pendapat di atas, seorang dosen seharusnya mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar mahasiswa. Namun semua ini tidak terlepas dari bagaimana seorang dosen menampilkan kepribadiannya dalam proses belajar mengajar, sehingga muncul pendapat bahwa dosen adalah motivator bagi peserta didik/mahasiswanya.

Menurut Surya (2006), dosen yang berfungsi sebagai motivator mahasiswa, harus mampu untuk: (1) membangkitkan dorongan mahasiswa untuk belajar, (2) menjelaskan secara konkrit kepada mahasiswa tentang tujuan akhir yang harus dicapai setelah pembelajaran, (3) memberikan reward untuk prestasi yang dapat dicapai di kemudian hari dan (4) membuat regulasi atau aturan perilaku mahasiswa yang diharapkan.

Perilaku dosen dalam mengajar baik langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa (Surya, 2006). Oleh karena itu, apabila kepribadian yang ditampilkan dosen dalam mengajar sesuai dengan

(5)

harapan mahasiswa, maka mahasiswa termotivasi untuk belajar dengan baik yang pada akhirnya dapat mengembangkan kemampuan intelektual mereka. Kemampuan intelektual mahasiswa sangat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh prestasi, begitupun sebaliknya. Termasuk dalam kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.

Salah satu indikator keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam mendidik mahasiswanya tercermin dalam sertifikasi akreditasi yang dilakukan pemerintah. Berdasarkan penilaian BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi), Status akreditas merupakan cermin kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi suatu program studi yang diselenggarakan.

Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo memiliki dosen yang bervariasi dalam hal kemampuannya. Beberapa dosen sudah termasuk senior yang memiliki banyak pengalaman mengajar. Sementara beberapa diantaranya termasuk dosen baru, yang memiliki pengalaman mengajar yang masih kurang. Bervariasinya pengalaman mengajar dosen, tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar masing-masing mahasiswa, dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar.

Namun dalam kenyataannya menunjukkan, seringkali kepribadian dosen dalam proses belajar mengajar kurang membangun semangat belajar mahasiswa untuk berprestasi. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang mengikuti kegiatan perkuliahan di ruangan kelas. Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang menggugah motivasi belajar mahasiswa. Perilaku tersebut misalnya, sering terlambat masuk kelas, dosen tidak datang ke kampus sesuai jadwal, terkadang terdapat dosen yang merokok di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, khususnya pada kaum adam, sehingga kosentrasi belajar mahasiswa terasa terganggu dengan adanya asap rokok. Membatalkan kegiatan perkuliahan secara sepihak dan mendadak, tidak memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memberikan ide atau gagasan, sehingga mahasiswa menjadi tidak tertarik untuk mempelajari mata kuliah yang diajarkan. Dan terkadang dosen juga

(6)

tidak suka menerima saran atau pendapat dari mahasiswa. Keadaan ini menyebabkan turunnya motivasi terhadap belajar mahasiswa sehinga prestasi belajar mahasiswa turun secara drastis, yang bisa ditandai dengan indeks prestasi belajar yang menurun.

Fenomena yang sering terjadi di lapangan ketika berlangsung proses belajar mengajar yaitu mahasiswa sering mengaku belum siap; tidak mengerjakan tugas yang diberikan, baik individu maupun kelompok; minta ditunda pelaksanaan diskusi/ responsi; dan waktu pembelajaran yang lebih singkat dari biasanya. Jika hal tersebut diatas terjadi, menurut (Natawidjaja, 2006) mengisyaratkan adanya kesulitan belajar pada diri mahasiswa. Kesulitan belajar tersebut, patut diduga berkaitan erat dengan semangat belajar yang dimilikinya.

Apabila keadaan tersebut di atas diabaikan, maka akan mempengaruhi penilaian terhadap kualitas pendidikan di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo sendiri. Sehingga tujuan pendidikan di Jurusan pendidikan Ekonomi ini sulit untuk dicapai.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh kepribadian dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa.

KAJIAN TEORI

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat, dengan kata lain motif adalah daya pengerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mangadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya, (Herminarto dan Hamzah, 2003:5). Motif tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat diinterpestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.

Kepribadian adalah sekumpulan cara bagaimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian merupakan determinan paling penting bagi individu, karena kepribadian menentukan bagaimana seorang individu berpikir,

(7)

berperilaku, dan berperasa dalam berbagai macam situasi yang berbeda-beda (Hanggraeni, 2011:19).

Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dalam berbagai aspek yang secara kualitatif akan membentuk keunikan atau kekhasan seseorang dalam interaksi dengan lingkungan di berbagai situasi dan kondisi. Sebagai suatu yang khas, maka tidak ada dua orang individu yang akan berkepribadian sama karena adanya keunikan dalam pembawaan, lingkungan, dan proses perkembangan. Dalam lingkup pendidikan, penampilan pendidik merupakan hal yang amat penting untuk mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Dengan demikian sifat utama seorang pendidik ialah kemampuannya dalam mewujudkan penampilan kualitas kepribadian dalam interaksi dengan lingkunga pendidikan yang sebaik-baiknya agar kebutuhan dan tujuan dapat tercapai secara efektif. Dengan kata lain seorang pendidik hendaknya memiliki kompotensi kinerja yang mantap yaitu seperangkat penguasa kemampuan yang ada dalam dirinya agar dapat muwujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Kompotensi tersebut akan tercermin dalam penampilannya yang bersumber pada komponen penguasaan subyek, kualitas profesional, penguasaan proses, dan kemampuan penyesuaian diri, serta berlandaskan kualitas kepribadiannya.

METODE PENULISAN

Metode penulisan menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian, sehingga dapat mencapai simpulan mengenai hubungan atau adanya saling mempengaruhi antara variable bebas dan variable terikat pada penelitian ini.

Adapun desain penelitian yang penulis tetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Keterangan:

X = Kepribadian Dosen

Y = Motivasi Belajar Mahasiswa

(8)

Dan untuk kepentingan pengujian secara statistic, maka hipotesis penelitian di transfer kedalam hipotesis

H0 :  = 0 Kepribadian dosen tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar

mahasiswa.

H1 :  ≠ 0 Kepribadian dosen berpengaruh terhadap motivasi belajar

mahasiswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepribadian dosen merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan mahasiswanya dengan bermacam model karekter yang dimiliki oleh setiap dosen. Namun kadangkala kepribadian ini bisa berdampak positif maupun dampak negatif pada motivasi belajar mahasiswa. Misalnya pada dampak positifnya, mahasiswa lebih bersemangat, dan bahkan gairah untuk belajarnya juga tinggi. Sedangkan pada sisi negatifnya, mahasiswa cenderung malas, kurang bergairah untuk belajar, dan pada akhirnya berpengaruh pada indeks prestasi mahasiswa.

Di Jurusan Pendidika Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo tempat penelitian yang dilakukan peneliti, bahwa kurangnya motivasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh kepribadian dosen. Dimana koefisien korelasi diperoleh 0,38. ini berarti pengaruh kepribadian dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa sebesar 14,76% sedangkan sisanya 85,24% berasal dari faktor lain. pengaruh yang diperoleh ini hanya berlaku untuk sampel sebesar 35 orang dan jika dilakukan pengujian untuk seluruh populasi sebesar 141 orang, maka hubungan yang ditemukan sebesar 0,38 menunjukkan pengaruh, hal ini terlihat dimana thitung>tdaftar

(uji signifikan), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian dosen berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

(9)

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian bahwa kepribadian dosen berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.

2. Hasil nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa derajat hubungan antara variabel X (kepribadian Dosen) dan variabel Y (Motivasi Belajar Mahasiswa) sebesar 14,76% sisanya 85,24% berasal dari faktor lain. Hal ini berarti 14,76% variasi yang terjadi pada variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.

3. Pengaruhnya kepribadian dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa, salah satu faktornya yaitu dikarenakan kurangnya pendekatan antara dosen dan mahasiswa sehingga tidak terjalin komunikasi dengan baik.

SARAN

Karena penelitian ini sudah membuktikan adanya pengaruh kepribadian dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Memberikan pembinaan yang baik terhadap mahasiswanya

2. Mampu menciptakan situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar mahasiswa

3. Kepribadian yang ditampilkan dosen dalam mengajar sesuai dengan harapan mahasiswa, maka mahasiswa termotivasi untuk belajar dengan baik yang pada akhirnya dapat mengembangkan kemampuan intelektual mereka. 4. dan meningkatkan kualitas sara prasarana di jurusan pendidikan ekonomi

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Hanggraeni, Dewi. (2011). Perilaku Organisasi. Jakarta: Fakultas ekonomi universitas indonesia.

Janawi. (2012). Kompotensi Guru, Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta Mudjiono, Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nurwati, Sri, M.Pd. (2009). Kompotensi kepribadian Guru. Semarang: Aneka ilmu Pomalingo, Nelson. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Gorontalo:

Universitas Negeri Gorontalo.

Ridwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta.

Siagian, P. Sondang. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soeratno & Lincolin Arsyad. 1988. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sofyan Hermanto & Uno, B. Hamzah. (2003). Teori Motivasi dan Aplikasi Dalam Penelitian. Gorontalo: Nurul Junnah.

Suharsimi Arikunto. 1983. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono.(2005). Statistika Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta

Sugiono,(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Surya, Mohamad. (2003). Percikan Perjuangan Guru. Aneka Ilmu: Semarang

Yunus, Hamzah. (2011). Bahan Ajar Statistika Ekonomi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun konsentrasi ekstrak daun kelor lebih besar dibandingkan ekstrak daun sirih pada kombinasi ini, besar zona hambat yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh

PSN yang dilakukan setiap Jumat oleh petugas puskesmas yaitu dengan mengunjungi tiap RW yang ada dikelurahan setiap mnggu secara bergiliran, bersama dengan jumantik

Sesuai dengan adanya mata kuliah Kerja Praktek yang merupakan salah satu kewajiban yang perlu ditempuh untuk syarat kelulusan, maka dengan ini saya mengajukan diri untuk

Catatan : Lokasi sebagian di penginapan: Yabina : Graha Bina Insani, MAN1 : Penginapan MAN 1 Jember, LPM : Gedunng LPM Univ.Jember di

Pada tanggal 13 Februari 2007 Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 tahun 2007 (sekarang Permendikbud No 41 Tahun 2012) tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan teknologi inovatif untuk optimalisasi lahan rawa dalam adaptasi terhadap perubahan iklim antara lain;

Salah satu faktor yang mempengaruhi peran yang diterapkan oleh camat adalah faktor kemampuan, dimana dalam menjalankan kepemimpinan di Kecamatan Wua-Wua, Camat harus didukung

Analisis dilakukan dengan membanding- kan hasil usaha tani varietas-varietas baru pada lahan petani peserta kegiatan ini dengan usaha tani varietas yang sudah digunakan di