• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR SPESIFIKASI UKURAN KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SK SNI S F SNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR SPESIFIKASI UKURAN KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SK SNI S F SNI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR

SK SNI

S – 05 – 1990 – F

SNI 03-2445-1991

SPESIFIKASI

UKURAN KAYU

UNTUK BANGUNAN RUMAH

DAN GEDUNG

(2)

Diterbikan oleh Yayasan LPMB, Bandung

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 306/ KPTS/1989 ... i

DAFTAR ISI ... v

BAB I. DESKRIPSI ... 1

1.1 Maksud dan Tujuan ... 1

1.1.1 Maksud ... 1

1.1.2 Tujuan ... 1

1.2 Ruang Lingkup ... 1

1.3 Pengertian ... 1

BAB II. PERSYARATAN UKURAN KAYU ... 2

2.1 Ukuran Nominal Kayu Bangunan ... 2

2.2 Ukuran Kayu Berdasarkan Penggunaannya ... 2

2.2.1 Ukuran Tebal dan Lebar ... 2

2.2.2 Ukuran Panjang ... 3

2.2.3 Ketetapan dan Toleransi Ukuran ... 4

2.2.4 Ketentuan Kadar Air... 4

2.3 Ukuran Kayu Berdasarkan Penggunaan Pada Bangunan Rumah dan Gedung 4

(3)

BAB I DESKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud

Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung dimaksudkan untuk memberikan ketentuan mengenai ukuran kayu gergajian di pasaran sehingga memudahkan dalam pengerjaan.

1.1.2 Tujuan

Tujuan spesifikasi ini adalah untuk memudahkan dan menghemat pemakaian kayu bagi pemakai.

1.2 Ruang Lingkup

Spesifikasi ini mencakup ketentuan- ketentuan mengenaiukura ukuran kayu gergajian yang ada di pasaran yang akan diperguunakan dalam pembuatan bangunanrumah dan gedung.

1.3 Pengertian

Yang dimaksud dengan :

1) kayu bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan, ataupun bentuk- bentuk yang sesuai dengan tujuan penggnaannya;

2) lebar kayu adalah bagian yang terlebar dari muka kayu yang diukur tegak lurus panjang batang;

3) tebal kayu adalah bagian yang lebih sempit dari muka kayu yang diukur tegak lurus panjang batang;

4) balok kayu adalah balok dari bahan kayu, baik mengandung hati maupun tidak, dan berbentuk segi empat siku- siku;

5) papan adalah kayu gergajian yang dapat digolongkan ke dalam papan tipis, papan tebal, dan papan lis dengan tebal 20 mm atau lebih dan lebar 150 mm atau lebih; 6) kaso adalah kayu gergajian untuk bahan bangunan yang biasanya berukuran 40 mm

x 60 mm, 50 mm x 70 mm dengan panjang nominal 2,00 m atau lebih;

7) reng adalah kayu gergajian yang dipergunakan untuk bangunan yang biasanya berukuran 20 mm x 30 mm x 40 mm dengan panjang nominal 1,00 m atau lebih; 8) lis adalah kayu gergajian yang biasanya lebarnya kurang dari 100 mm dan tebalnya

kurang dari setengah lebarnya;

9) jalusi adalah kayu gergajian yang digunakan untuk penutup bukaan yang berfungsi sebagai ventilasi;

(4)

BAB II

PERSYARATAN UKURAN KAYU

2.1 Ukuran Nominal Kayu Bangunan

Ukuran nominal kayu seperti pada Tabel 1

TABEL 1

UKURAN NOMINAL KAYU BANGUNAN

Keterangan :

o : Ukuran kayu terpilih untuk bangunan rumah dan gedung.

2.2 Ukuran Kayu Berdasarkan Penggunaannya

2.2.1 Ukuran Tebal dan Lebar

(5)

TABEL 2

UKURAN TEBAL NOMINAL DAN LEBAR NOMINAL

NO. JENIS PENGGUNAAN TEBAL (MM) LEBAR (MM) 1. 2. 3. 4.

Lis dan Jalusi

Papan Bingkai, Reng, dan Kaso Balok 10 15 20 20 25 30 35 40 20 25 30 35 40 50 60 80 100 120 10 30 40 50 60 80 30 40 50 60 80 100 120 150 180 200 220 40 50 60 80 100 120 150 180 200 220 250 150 180 200 220 250 300 180 200 220 250 300 180 200 220 250 300 180 200 220 250 30 30 40 60 80 100 120 40 50 50 60 80 100 120 150 30 40 60 80 100 120 150 60 80 100 120 150 70 80 100 120 130 150 180 200 220 250 80 100 120 130 150 180 200 220 250 80 100 120 150 180 200 220 250 100 120 150 180 200 220 250 120 150 180 200 220 250 2.2.2 Ukuran Panjang

(6)

1) 1 m 2) 1,5 m 3) 2 m 4) 2,5 m 5) 3 m 6) 3,5 m 7) 4 m 8) 4,5 m 9) 5 m 10) 5,5 m 2.2.3 Ketetapan dan Toleransi Ukuran

1) toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan ukuran nominal + 100 mm.

2) toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan – 0 sampai + 5 % dari ukuran nominal tersebut (– 0 sampai + 15 mm)

2.2.4 Ketentuan Kadar Air

1) ukuran- ukuran yang tercantum dalam table 2 dan ayat 2.2.2 adalah ukuran kayu gergajian dalam keadaan kering udara;

2) kayu kering udara adalah kayu dengan kadar air maksimum 23%, kecuali untuk kusen, daunpintu, daun jendela, jalusi, dan elemen- elemen pintu lainnya kadar air maksimmum 20%.

2.3 Ukuran Kayu Berdasarkan Penggunaan Pada Bangunan Rumah dan Gedung

Ukuran kayu berdasarkan penggunaan pada bangunan rumah dan gedung seperti pada Tabel 3.

TABEL 3

UKURAN KAYU BERDASARKAN PENGGUNAAN PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG

NO JENIS PENGGUNAAN UKURAN (mm) KADAR AIR 1. PINTU DAN JENDELA - Kusen - Rangka pintu dan jendela - Rangka kaca - Lis kaca - Cempet 60 x (100 – 120 – 130 – 150); 80 x (100 – 120 – 150); 100 x (120 – 150) 35 x (60 – 80 – 100 – 120 – 150 – 180 – 200); 40 x (60 – 80 – 100 – 120 – 150 – 180 – 200) 30 x (35 – 40) 10 x (10 – 30) 15 x (30 – 40); 20 x (30 – 40) Maksimum 20%

(7)

- Papan panel - Jalusi - Papan pintu - Pintu kelam tebal : 15; 20; 25 15 x (60 – 80 – 100) 20 x (120 – 150); 25 x (120 – 150) 20 x (100 – 120 – 150 – 180 ); 25 x (100 – 120 – 150 – 180) 2. KUDA-KUDA DAN RANGKA ATAP - Balok atas tembok - Balok ikatan - Kuda-kuda - Kaso - Reng - Papan nok - Papan lis - Papan lis lain. 60 x (100 – 120 – 150); 80 x (100 – 150); 100 x (100 – 120) 40 x (100 – 120 – 180 – 200); 60 x (120 – 150 – 180 – 200) 80 x (80 – 100 – 120 – 150 – 180); 100 x (100 – 120 – 150 – 180 – 200) 40x60; 40x80; 50x70 20x30 20 x (120 – 150 – 180); 25 x (120 – 150 – 180) 20 x (100 – 120 – 150); 25 x (100 – 120 – 150 – 180 – 200 – 220) tebal : 10; 15 Maksimum 23% 3. RANGKA-

RANGKA - Tiang balok - Balok antar tiang- tiang - Balok langit 80 x (80 – 100 – 120); 100 x (100 – 120); 120 x (120 – 150); 100 x (120 – 150 – 180) 40 x (60 – 80); 60 x (80 – 120 – 150); 80 x (120 – 150 – 180); 100 x (120 – 150) 80 x (120 – 150 – 180 – 200); 100 x (150 – 180 – 200); 40x 60; 50x70; 60 x (80 – 100 – 120 – 150); 80 x (120 – 150 – 180) Maksimum 23%

(8)

LAMPIRAN A

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1) Pemrakarsa :

Ir. Siswono Judohusodo Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat Pusat Litbang Pemukiman

2) Penyusunan :

NAMA LEMBAGA Ir. Aim Abdurachim Idris

Ir. Anita Firmanti Ir. Siti Zubaidah Kurdi

Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman

3) Susunan Panitia Tetap SKBI

JABATAN EX-OFFICIO NAMA Ir. Suryatin Sastromijoyo Dr. Ir. Bambang

Soemitroadi Ir. Mamad Ismail Ir. Satrio

Ir. Soeratmo Notodipoero Ali Muhammad, S.H. Ir. Nuzwar Nurdin Ir. Sulastri Djennoedin Ir. Soedarmanto Darmonegoro Kepala Badan Litbang P.U.

Sekretaris Badan Litbang P.U. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengairan

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga

Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kepala Biro Hukum Departemen P.U. Kepala Biro Bina Sarana Perusahaan Departemen P.U. Kepala Pusat Litbang Pengairan

Kepala Pusat Litbang Jalan Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Kepala Pusat Litbang Pemukiman

(9)

4) Susunan Panitia Kerja SKBI

JABATAN NAMA INSTANSI Ketua Wakil Ketua I Wakil Ketua II Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ir. Sardjono Ir. S.M.Ritonga Ir. Sugema

Ir. Widodo Purbokusumo P. Hadi Wardoyo Ir. Moch.Toyib Ir. M.Tasfir Ir. Zulkifli K. I. Alibasyah S. Ir. Nusaijidi Ir. A.Kartarahardja Ir. A.Adung Malik Ir. Suparman M.Sc. Drs. Hamonangan S. Ir. Ramelan Zubir Drs. B Syamsi O Drs. Komarudin Drs. Bambang H Ir. Mahdar Mulia Agoes T. BAE Gatot S BC.HK Ir. Thamrin D Ir. Syahrul S Ir. Tato Slamet DR. Ir. Dradjat H Ir. Permadi Ir. Rachmat P dr. Kantjono S

Kantor Menteri Perumahan Rakyat Badan Litbang P.U.

Balitbang Departemen Perindustrian

Kantor Menpera

Direktorat Jenderal Aneka Industri Departemen Perindustrian

Direktorat Jenderal Industri Mesin Direktorat Jenderal Kimia

Dasar Departemen Perindustrian Direktorat Industri Kecil

Direktorat Perumahan Departemen P.U. Direktorat Jenderal Cipta Karya Dep. P.U Pusat Litbang Pemukiman Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan

Balitbang Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

Balitbang Departemen Perdagangan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Dewan Standar Nasional Perum Perumnas Bank Tabungan Negara Bank Tabungan Negara Real Estate Indonesia Ikatan Arsitek Indonesia Forum Nasional Pendidikan Arsitek

Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia

Ikatan Nasional Konsultan Indonesia

Masyarakat Perhutanan Indonesia Assosiasi Pengawetan Kayu Indonesia

(10)

5) Peserta Pemutakhiran Konsep

NAMA LEMBAGA Badan Litbang P.U.

Badan Litbang P.U. Badan Litbang P.U.

Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Jenderal Cipta Karya Biro Bina Sarana Perusahaan Badan Litbang P.U.

Biro Hukum Dep. P.U. Badan Litbang P.U. Badan Litbang P.U. Biro Hukum Dep. P.U. Badan Litbang P.U. Badan Litbang P.U. Badan Litbang P.U. Ir. Suryatin Sastromijoyo

Dr. Ir. Bambang Soemitroadi Ir. S.M Ritonga

Ir. S.M Satrio

Ir. Soeratmo Notodipoero Ir. Nuzwar Nurdin Ir. Soelastri Djennoedin Ali Muhammad S.H. Drs. Muhd. Muhtadi Ir. Boetje Sinay Djoko Soelistyo S.H. Ir. Gundhi Marwati Ir. Hartinisari Drs. Adi Sumardi

Referensi

Dokumen terkait