• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah berpikir kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah berpikir kreatif"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Selama ini pembelajaran matematika yang sering diterapkan di sekolah adalah Selama ini pembelajaran matematika yang sering diterapkan di sekolah adalah  pembelajaran

 pembelajaran secara secara konvensional, konvensional, pembelajaran pembelajaran ini ini cenderung cenderung bersifat bersifat searah searah yaitu yaitu peranperan guru lebih aktif dibanding peran siswa, sedangkan siswa cenderung pasif. Dalam hal ini siswa guru lebih aktif dibanding peran siswa, sedangkan siswa cenderung pasif. Dalam hal ini siswa kurang bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam proses pembelajaran di kelas karena siswa kurang bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam proses pembelajaran di kelas karena siswa hanya melihat dan mendengarkan guru yang menerangkan pelajaran. Pendidikan nasional hanya melihat dan mendengarkan guru yang menerangkan pelajaran. Pendidikan nasional  berfungsi

 berfungsi untuk mengembangkan untuk mengembangkan kehidupan dan kehidupan dan membentuk watak membentuk watak serta serta peradaban bangperadaban bangsa,sa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa  pada

 pada Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa, Esa, berahlak berahlak mulia, mulia, sehat, sehat, berilmu, berilmu, cakap, cakap, kreatif, kreatif, mandiri, mandiri, dandan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU NO 20 THN 2003: 6). menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU NO 20 THN 2003: 6). Untuk bisa terlaksananya fungsi pendidikan Nasionsl tersebut, pemerintah telah berusaha Untuk bisa terlaksananya fungsi pendidikan Nasionsl tersebut, pemerintah telah berusaha membenahi kualitas maupun kuantitas di

membenahi kualitas maupun kuantitas di bidang pendidikan.bidang pendidikan.

Pembelajaran matematika selama ini kurang memberikan perhatian terhadap Pembelajaran matematika selama ini kurang memberikan perhatian terhadap  pengembangan

 pengembangan kemampuan kemampuan berfikir berfikir tingkat tingkat tinggi tinggi seperti seperti kemampuan kemampuan berfikir berfikir kreatif kreatif dandan  pemecahan masalah mat

 pemecahan masalah matematis. Padahal, kedua ematis. Padahal, kedua kemampuan ini sangat kemampuan ini sangat penting, karena dalampenting, karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dihadapkan pada berbagai masalah yang harus kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dihadapkan pada berbagai masalah yang harus dipecahkan dan menuntut pemikiran kreatif untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dipecahkan dan menuntut pemikiran kreatif untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi.

dihadapi.

Dalam pembelajaran matematika kreativitas siswa sangat dibutuhkan terutama dalam Dalam pembelajaran matematika kreativitas siswa sangat dibutuhkan terutama dalam menyelesaikan soal-soal yang melibatkan siswa untuk berpikir kreatif, dimana siswa menyelesaikan soal-soal yang melibatkan siswa untuk berpikir kreatif, dimana siswa diharapkan dapat mengemukan ide-ide baru yang kreatif dalam menganalisis dan diharapkan dapat mengemukan ide-ide baru yang kreatif dalam menganalisis dan menyelesaikan soal. Kunci utama dari kreativitas adalah kemampuan dalam menggali ide-ide, menyelesaikan soal. Kunci utama dari kreativitas adalah kemampuan dalam menggali ide-ide, metode lain dan pendekatan alternatif untuk mencapai pemecahan masalah yang efektif dan metode lain dan pendekatan alternatif untuk mencapai pemecahan masalah yang efektif dan efisien Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu efisien Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang pemikir seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Untuk kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Untuk dapat memecahkan masalah, seseorang harus betul-betul tahu masalahnya sehinga dapat dapat memecahkan masalah, seseorang harus betul-betul tahu masalahnya sehinga dapat nencari keputusan yang tepat, efektif dan efisien.

nencari keputusan yang tepat, efektif dan efisien. B.

(2)

2.

2. Apa yang dimaksud berpikir kreatif matematika?Apa yang dimaksud berpikir kreatif matematika? 3.

3. Apa indikator berpikir kreatif matematika?Apa indikator berpikir kreatif matematika? 4.

4. Bagaimana definisi pemecahan masalah matematika?Bagaimana definisi pemecahan masalah matematika? 5.

5. Bagaimana hubungan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalahBagaimana hubungan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika

matematika 6.

6. Bagaimana mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalahBagaimana mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika

matematika C.

C. TujuanTujuan 1.

1. Mengetahui definisi berpikir kreatifMengetahui definisi berpikir kreatif 2.

2. Mengetahui definisi berpikir kreatif matematikaMengetahui definisi berpikir kreatif matematika 3.

3. Mengetahui indikator berpikir kreatif matematika.Mengetahui indikator berpikir kreatif matematika. 4.

4. Mengetahui definisi pemecahan masalah matematika.Mengetahui definisi pemecahan masalah matematika. 5.

5. Mengetahui hubungan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalahMengetahui hubungan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika.

matematika. 6.

6. Mengetahui cara mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahanMengetahui cara mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematika.

(3)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A.

A. PengertPengertian ian BerpikirBerpikir 1.

1. Berpikir Berpikir adalah adalah aktivitas aktivitas yang yang melibatkan melibatkan kegiatan kegiatan memanipulasi memanipulasi dandan mentransformasi informasi dalam memori (Santrock, 2005)

mentransformasi informasi dalam memori (Santrock, 2005) 2.

2. Khodijah ( 2006:117 ) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah representasi simbolKhodijah ( 2006:117 ) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item.

dari beberapa peristiwa atau item. 3.

3. Drever dalam Khodijah (2006:117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yangDrever dalam Khodijah (2006:117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keatifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu keatifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman / pengertian yang kita kehendaki. tujuan. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman / pengertian yang kita kehendaki. B.

B. Pengertian Pemecahan MasalahPengertian Pemecahan Masalah 1.

1. Santrock (2005) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan upaya untukSantrock (2005) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan upaya untuk menemukan cara yang tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan dimaksud belum menemukan cara yang tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan dimaksud belum tercapai (belum tersedia).

tercapai (belum tersedia). 2.

2. Davidoff (1988) mengemukakan bahwa pemecahan masalah adalah suatu usaha yangDavidoff (1988) mengemukakan bahwa pemecahan masalah adalah suatu usaha yang cukup keras yang melibatkan suatu tujuan dan hambatan-hambatannya. Seseorang cukup keras yang melibatkan suatu tujuan dan hambatan-hambatannya. Seseorang yang menghadapi satu tujuan akan menghadapi persoalandan dengan demikian dia yang menghadapi satu tujuan akan menghadapi persoalandan dengan demikian dia akan terpacu untuk mencapai tujuan itu dengan berbagai cara.

akan terpacu untuk mencapai tujuan itu dengan berbagai cara. 3.

3. Hunsacker mengemukakan (Lasmahadi, 2005) bahwa pemecahan masalah merupakanHunsacker mengemukakan (Lasmahadi, 2005) bahwa pemecahan masalah merupakan suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh

yang diperoleh dan hasil yang ddan hasil yang diinginkan. Salah satu bagiinginkan. Salah satu bagian dari ian dari proses pemecahanproses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai mengambil solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan mengambil solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan. Jadi secara singkat pemecahan masalah adalah upaya untuk masalah yang dilakukan. Jadi secara singkat pemecahan masalah adalah upaya untuk mencari jawaban baru, keluar dari aplikasi peraturan yang dipelajari sebelumnya mencari jawaban baru, keluar dari aplikasi peraturan yang dipelajari sebelumnya untuk menciptakan solusi/jalan keluar dari sebuah masalah (problem).

(4)

C.

C. PengertPengertian ian KreatifitasKreatifitas

Kreativitas telah menarik perhatian sejumlah ahli sejak Guilford pada tahun 1950 Kreativitas telah menarik perhatian sejumlah ahli sejak Guilford pada tahun 1950 mengemukakan ide ini dalam forum Asosiasi Psikologi Amerika

mengemukakan ide ini dalam forum Asosiasi Psikologi Amerika (American Psychologycal(American Psychologycal  Assosiation)

 Assosiation). Guilford (Park, 2004) mengistilahkan kreativitas sebagai produksi divergen. Guilford (Park, 2004) mengistilahkan kreativitas sebagai produksi divergen (divergent production)

(divergent production) atau sering juga disebut berpikir divergen.atau sering juga disebut berpikir divergen. Produksi divergen mempunyai 4 komponen, yaitu kelancaran

Produksi divergen mempunyai 4 komponen, yaitu kelancaran (fluency)(fluency), fleksibilitas, fleksibilitas (flexibility)

(flexibility), keaslian, keaslian (originality)(originality), dan elaborasi, dan elaborasi (elaboration)(elaboration). Kelancaran merujuk pada. Kelancaran merujuk pada kemudahan untuk menghasilkan ide atau menyelesaikan masalah. Fleksibilitas merujuk kemudahan untuk menghasilkan ide atau menyelesaikan masalah. Fleksibilitas merujuk kemampuan untuk meninggalkan cara berpikir lama dan mengadopsi ide-ide atau cara kemampuan untuk meninggalkan cara berpikir lama dan mengadopsi ide-ide atau cara  berpikir

 berpikir baru. baru. Fleksibilitas Fleksibilitas juga juga ditunjukkan ditunjukkan oleh oleh beragamnya beragamnya ide ide yang yang dikembangkan.dikembangkan. Keaslian merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang tidak biasa Keaslian merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang tidak biasa (unpredictable)

(unpredictable). Keaslian juga terkait dengan seberapa unik suatu ide dihasilkan. Sedangkan. Keaslian juga terkait dengan seberapa unik suatu ide dihasilkan. Sedangkan elaborasi merujuk pada kemampuan untuk memberikan penjelasan secara detail atau rinci elaborasi merujuk pada kemampuan untuk memberikan penjelasan secara detail atau rinci terhadap skema umum yang diberikan.

(5)

BAB III BAB III PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.

A. Berpikir KreatifBerpikir Kreatif

Berpikir kreatif didefinisikan dengan cara pandang yang berbeda. Jonhson (dalam Berpikir kreatif didefinisikan dengan cara pandang yang berbeda. Jonhson (dalam Siswono, 2004: 2) mengatakan bahwa berpikir kreatif yang mengisyaratkan ketekunan, Siswono, 2004: 2) mengatakan bahwa berpikir kreatif yang mengisyaratkan ketekunan, disiplin pribadi dan perhatian melibatkan aktifitas-aktifitas mental seperti mengajukan disiplin pribadi dan perhatian melibatkan aktifitas-aktifitas mental seperti mengajukan  pertanyaan,

 pertanyaan, mempertimbangkan mempertimbangkan informasi-informasi informasi-informasi baru baru dan dan ide-ide ide-ide yang yang tidak tidak biasanyabiasanya dengan suatu pikiran terbuka, membuat hubungan-hubungan, khususnya antara sesuatu yang dengan suatu pikiran terbuka, membuat hubungan-hubungan, khususnya antara sesuatu yang serupa, mengaitkan satu dengan yang lainnya dengan bebas, menerapkan imajinasi pada serupa, mengaitkan satu dengan yang lainnya dengan bebas, menerapkan imajinasi pada setiap situasi yang membangkitkan ide baru dan berbeda, dan memperhatikan intuisi.

setiap situasi yang membangkitkan ide baru dan berbeda, dan memperhatikan intuisi.

Munandar (1999) merupakan kemampuan berpikir divergen yang berdasarkan data Munandar (1999) merupakan kemampuan berpikir divergen yang berdasarkan data atau informasi yang tersedia dalam menyelesaikan banyak kemungkinan jawaban terhadap atau informasi yang tersedia dalam menyelesaikan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanan pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. suatu masalah, dimana penekanan pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Coleman dan Hammen (Sukmadinata, 2004: 177) dijelaskan bahwa berpikir kreatif adalah Coleman dan Hammen (Sukmadinata, 2004: 177) dijelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian

suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality(originality), dan ketajaman), dan ketajaman  pemahaman

 pemahaman (insight)(insight) dalam mengembangkan sesuatu dalam mengembangkan sesuatu (( generating) generating)..

Puccio dan Mudock (Costa, ed., 2001), bahwa dalam berpikir kreatif memuat aspek Puccio dan Mudock (Costa, ed., 2001), bahwa dalam berpikir kreatif memuat aspek keterampilan kognitif dan metakognitif antara lain mengidentifikasi masalah, menyusun keterampilan kognitif dan metakognitif antara lain mengidentifikasi masalah, menyusun  pertanyaan,

 pertanyaan, mengidentifikasi mengidentifikasi data data yang yang relevan relevan dan dan tidak tidak relevan, relevan, produktif, produktif, mengahasilkanmengahasilkan  banyak

 banyak ide, ide, ide ide yang yang berbeda berbeda dan dan produk produk atau atau ide ide yang yang baru baru dan dan memuat memuat disposisi disposisi yaituyaitu  bersikap

 bersikap terbuka, terbuka, berani berani mengambil mengambil posisi, posisi, bertindak bertindak cepat, cepat, bersikap bersikap atau atau berpandanganberpandangan  bahwa

 bahwa sesuatu sesuatu adalah adalah bagian bagian dari dari keseluruhan keseluruhan yang yang kompleks, kompleks, memanfaatkan memanfaatkan cara cara berpikirberpikir orang lain yang kritis, dan sikap sensitif terhadap perasaan orang l

orang lain yang kritis, dan sikap sensitif terhadap perasaan orang l ain.ain.

Sabandar (2008), bahwa berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan Sabandar (2008), bahwa berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan  berpikir

 berpikir yang yang berawal berawal dari dari adanya adanya kepekaan kepekaan terhadap terhadap situasi situasi yang yang sedang sedang dihadapi, dihadapi, bahwabahwa situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin harus diselesaikan. situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan yang muncul dalam benak seseorang terkait Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan apa yang teridentifikasi.

(6)

Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-hubungan (

membuat hubungan-hubungan ( concectionconcection) yang terus menerus (kontinu), sehingga) yang terus menerus (kontinu), sehingga ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah. Asosiasi kreatif ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah. Asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau melalui pemikiran analogis. Asosiasi terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu atau melalui pemikiran analogis. Asosiasi ide-ide membentuk ide-ide-ide-ide baru. Jadi berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang ide membentuk ide-ide baru. Jadi berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan menciptakan hubungan-hubungan tersendiri.

sudah mapan, dan menciptakan hubungan-hubungan tersendiri.

Elaine B Jonshon dalam buku Contextual Teaching and Learning mengemukakan Elaine B Jonshon dalam buku Contextual Teaching and Learning mengemukakan  berpikir

 berpikir kreatif kreatif adalah adalah kegiatan kegiatan yang yang terkait terkait dengan dengan perhatian perhatian kita kita terhadap terhadap intuisi,intuisi, menghidupkan imajinasi, berusaha mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, menghidupkan imajinasi, berusaha mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tak terduga. membuka sudut pandang yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tak terduga. Berpikir kreatif melibatkan aktivitas mental seperti :

Berpikir kreatif melibatkan aktivitas mental seperti : 1.

1. Mengajukan pertanyaan.Mengajukan pertanyaan. 2.

2. Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tak lazim dengan pikiran terbuka.Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tak lazim dengan pikiran terbuka. 3.

3. Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda.Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda. 4.

4. MenghubungMenghubungkan berbagai hal kan berbagai hal dengan bebas.dengan bebas. 5.

5. Menerapkan imajinasi pada setiap situasi, sertaMenerapkan imajinasi pada setiap situasi, serta 6.

6. Mendengar intuisiMendengar intuisi

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah proses Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah proses atau aktivitas mental terkait dengan kepekaan terhadap masalah yang digunakan individu atau aktivitas mental terkait dengan kepekaan terhadap masalah yang digunakan individu untuk mendatangkan atau memunculkan ide dengan mempertimbangkan informasi baru dan untuk mendatangkan atau memunculkan ide dengan mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang belum dikenal sebelumnya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat ide-ide yang belum dikenal sebelumnya dengan suatu pikiran terbuka, serta dapat membuat hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah tersebut

hubungan-hubungan dalam menyelesaikan masalah tersebut

Guru penting untuk mengembangkan kreativitas siswa dan kemampuan berpikir kreatif Guru penting untuk mengembangkan kreativitas siswa dan kemampuan berpikir kreatif melalui aktivitas-aktivitas kreatif dalam pembelajaran matematika. Kreativitas dapat melalui aktivitas-aktivitas kreatif dalam pembelajaran matematika. Kreativitas dapat dipandang sebagai produk dari berpikir kreatif, sedangkan aktivitas kreatif merupakan dipandang sebagai produk dari berpikir kreatif, sedangkan aktivitas kreatif merupakan kegiatan dalam pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan kegiatan dalam pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan kreativitas siswa

kreativitas siswa B.

B. Berpikir Kreatif MatematikaBerpikir Kreatif Matematika

Menurut Bishop (Pehnoken, 1997) seseorang memerlukan dua keterampilan dalam Menurut Bishop (Pehnoken, 1997) seseorang memerlukan dua keterampilan dalam  berpikir

(7)

kemampuan berpikir analitik, yang diidentikkan dengan kemampuan logis. Senada dengan kemampuan berpikir analitik, yang diidentikkan dengan kemampuan logis. Senada dengan hal itu, Pendapat ini menegaskan bahwa kreativitas juga terdapat dalam matematika. Haylock hal itu, Pendapat ini menegaskan bahwa kreativitas juga terdapat dalam matematika. Haylock (1997) menyatakan bahwa kreativitas dalam matematika harus didefinisikan dalam area (1997) menyatakan bahwa kreativitas dalam matematika harus didefinisikan dalam area kreativitas dan matematika. Menurutnya, kreativitas matematika mempunyai pengertian sama kreativitas dan matematika. Menurutnya, kreativitas matematika mempunyai pengertian sama dengan kreativitas dalam matematika sekolah. Adapun indikator dari berpikir kreatif dengan kreativitas dalam matematika sekolah. Adapun indikator dari berpikir kreatif matematika adalah kritis, logis, analitis, detail, sistematik, fleksibel, orisinil, elaborasi, matematika adalah kritis, logis, analitis, detail, sistematik, fleksibel, orisinil, elaborasi, terbuka-divergen.

terbuka-divergen.

Berpikir kreatif dalam matematika dapat dipandang sebagai orientasi atau disposisi Berpikir kreatif dalam matematika dapat dipandang sebagai orientasi atau disposisi tentang instruksi matematika, termasuk tugas penemuan dan pemecahan masalah. Aktivitas tentang instruksi matematika, termasuk tugas penemuan dan pemecahan masalah. Aktivitas tersebut dapat membawa siswa mengembangkan pendekatan yang lebih kreatif dalam tersebut dapat membawa siswa mengembangkan pendekatan yang lebih kreatif dalam matematika. Tugas aktivitas tersebut dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan matematika. Tugas aktivitas tersebut dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal yang berkaitan dengan dimensi kreativitas. Krutetskii (Hartono, kemampuan siswa dalam hal yang berkaitan dengan dimensi kreativitas. Krutetskii (Hartono, 2009) menyatakan bahwa kreativitas identik dengan keberbakatan matematika. Ia 2009) menyatakan bahwa kreativitas identik dengan keberbakatan matematika. Ia mengatakan lebih lanjut bahwa kreativitas dalam pemecahan masalah matematika merupakan mengatakan lebih lanjut bahwa kreativitas dalam pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan dalam merumuskan masalah matematika secara bebas, bersifat penemuan, dan kemampuan dalam merumuskan masalah matematika secara bebas, bersifat penemuan, dan  baru.

 baru. ide-ide ide-ide ini ini sejalan sejalan dengan dengan ide-ide ide-ide seperti seperti fleksibilitas fleksibilitas dan dan kelancaran kelancaran dalam dalam membuatmembuat asosiasi baru dan menghasilkan jawaban divergen yang berkaitan dengan kreativitas secara asosiasi baru dan menghasilkan jawaban divergen yang berkaitan dengan kreativitas secara umum. Silver (1997) mengemukakan bahwa aktivitas matematika seperti pemecahan masalah umum. Silver (1997) mengemukakan bahwa aktivitas matematika seperti pemecahan masalah dan pengajuan masalah berhubungan erat dengan kreativitas yang meliputi kefasihan, dan pengajuan masalah berhubungan erat dengan kreativitas yang meliputi kefasihan, keluwesan, dan hal-hal baru.

keluwesan, dan hal-hal baru.

Heylock (dalam Hartono (2009) bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik dapat Heylock (dalam Hartono (2009) bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik dapat menggunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan memperhatikan jawaban menggunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan memperhatikan jawaban siswa dalam memecahkan masalah yang proses kognitifnya dianggap sebagai proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah yang proses kognitifnya dianggap sebagai proses berpikir kreatif. Pendekatan kedua adalah menentukan kriteria bagi sebuah produk yang diindikasikan kreatif. Pendekatan kedua adalah menentukan kriteria bagi sebuah produk yang diindikasikan sebagai hasil dari berpikir kreatif atau produk-produk divergen. Selanjutnya Haylock dalam sebagai hasil dari berpikir kreatif atau produk-produk divergen. Selanjutnya Haylock dalam Hartono (2009) mencatat bahwa banyak usaha untuk menggambarkan kreatif matematik. Hartono (2009) mencatat bahwa banyak usaha untuk menggambarkan kreatif matematik. Pertama memperhatikan kemampuan untuk melihat hubungan baru antara teknik-teknik dan Pertama memperhatikan kemampuan untuk melihat hubungan baru antara teknik-teknik dan  bidang-bidang dari

 bidang-bidang dari aplikasi dan aplikasi dan untuk membuat untuk membuat asosiasi-asosiasi asosiasi-asosiasi antara antara yang tidak yang tidak berkaitanberkaitan dengan idea.

dengan idea.

Tall (1991: 46) mengatakan bahwa berpikir kreatif matematik adalah kemampuan Tall (1991: 46) mengatakan bahwa berpikir kreatif matematik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan/ atau perkembangan berpikir pada struktur-struktur dengan untuk memecahkan masalah dan/ atau perkembangan berpikir pada struktur-struktur dengan

(8)

memperhatikan aturan penalaran deduktif, dan hubungan dari konep-konsep dihasilkan untuk memperhatikan aturan penalaran deduktif, dan hubungan dari konep-konsep dihasilkan untuk mengintegrasikan pokok penting dalam matematika.

mengintegrasikan pokok penting dalam matematika.

Krutetskii adalah seorang psikologi Rusia yang menandai kreativitas matematika Krutetskii adalah seorang psikologi Rusia yang menandai kreativitas matematika dalam konteks masalah formal, penemuan, kebebasan, dan keaslian, Haylock; et all (dalam dalam konteks masalah formal, penemuan, kebebasan, dan keaslian, Haylock; et all (dalam Mann, 2005), telah menerapkan konsep-konsep dari kelancaran, fleksibilitas, dan keaslian Mann, 2005), telah menerapkan konsep-konsep dari kelancaran, fleksibilitas, dan keaslian untuk konsep kreativitas dalam matematik. Sebagai kelengkapan terhadap konsep-konsep ini, untuk konsep kreativitas dalam matematik. Sebagai kelengkapan terhadap konsep-konsep ini, Holland (Imai, 2000; Mann, 2005) menambahkan bahwa pengembangan atau meningkatan Holland (Imai, 2000; Mann, 2005) menambahkan bahwa pengembangan atau meningkatan metode-metode) dan kepekaan membangun metode-metode standar. Sedangkan Singh metode-metode) dan kepekaan membangun metode-metode standar. Sedangkan Singh (Mann, 2005), bahwa kreativitas matematika digambarkan

(Mann, 2005), bahwa kreativitas matematika digambarkan seperti “proses dari perumusanseperti “proses dari perumusan hipotesis mengenai penyebab dan mempengaruhi dalam situasi matematika, menguji hipotesis mengenai penyebab dan mempengaruhi dalam situasi matematika, menguji hipotesis dan membuat

modifikasi-hipotesis dan membuat modifikasi-modifikasi dan mengkomunikasikan hasil akhirnya”.modifikasi dan mengkomunikasikan hasil akhirnya”.

Menurut Supriadi (dalam Pratini, 2010:22), ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif dapat Menurut Supriadi (dalam Pratini, 2010:22), ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif dapat dibedakan kedalam ciri kognitif dan non-kognitif. Ciri kognitif meliputi:

dibedakan kedalam ciri kognitif dan non-kognitif. Ciri kognitif meliputi:  fluency fluency (kelancaran),

(kelancaran),  flexibility flexibility (keluwesan),(keluwesan), originalityoriginality (keaslian),(keaslian), elaborationelaboration (penguraian).(penguraian). Sedangkan ciri-ciri non kognitif meliputi: motivasi, sikap dan kepribadian. Keduanya Sedangkan ciri-ciri non kognitif meliputi: motivasi, sikap dan kepribadian. Keduanya sangatlah penting dan saling menunjang.

sangatlah penting dan saling menunjang.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan Dari beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan  bahwa

 bahwa berpikir berpikir kreatif kreatif matematik matematik sebagai sebagai kemampuan kemampuan menemukan menemukan dan dan menyelesaikanmenyelesaikan masalah matematika yang meliputi komponen-komponen:

masalah matematika yang meliputi komponen-komponen:  fluency fluency  (kelancaran),  (kelancaran),  flexibility flexibility (keluwesan),

(keluwesan), originalityoriginality (keaslian),(keaslian), elaborationelaboration (penguraian) (Supriadi, dalam Pratini,(penguraian) (Supriadi, dalam Pratini, 2010:22).

2010:22). C.

C. Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Ciri-ciri Kemampuan Berpikir MatematikaMatematika

Adapun ciri-ciri keterampilan berpikir kreatif matematika ditandai dengan Adapun ciri-ciri keterampilan berpikir kreatif matematika ditandai dengan keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, elaboratif dan evaluatif dideskripsikan sebagai keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, elaboratif dan evaluatif dideskripsikan sebagai  berikut (Munandar, dalam Rohmayasari, 201

 berikut (Munandar, dalam Rohmayasari, 2010:18) sebagaimana dibahas dalam tabel berikut:0:18) sebagaimana dibahas dalam tabel berikut: Tabel 2.2

Tabel 2.2 Pengertian

Pengertian Perilaku SiswaPerilaku Siswa Berpikir Lancar

Berpikir Lancar

 Mencetuskan Mencetuskan banyak banyak gagasan,gagasan,  jawaban, penyelesaian atau jawaban.  jawaban, penyelesaian atau jawaban.

 Mengajukan banyak pertanyaan.Mengajukan banyak pertanyaan. 

 Menjawab dengan sejumlah jawaban jikaMenjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan.

ada pertanyaan. 

(9)

 Selalu memikirkan lebih dari satuSelalu memikirkan lebih dari satu  jawaban.

 jawaban.

suatu masalah. suatu masalah. 

 Lancar dalam menggunakan gagasan-Lancar dalam menggunakan gagasan-gagasannya.

gagasannya. 

 Bekerja lebih cepat dan melakukan lebihBekerja lebih cepat dan melakukan lebih  banyak daripada siswa lain.

 banyak daripada siswa lain. 

 Dengan cepat melihat kesalahan danDengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau situasi. kelemahan dari suatu objek atau situasi.

Berpikir Luwes Berpikir Luwes

 Menghasilkan gagasan, jawaban atauMenghasilkan gagasan, jawaban atau  pertanyaan yang bervariasi.

 pertanyaan yang bervariasi. 

 Dapat melihat suatu masalah dariDapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. sudut pandang yang berbeda-beda. 

 Mencari banyak alternatif atau arahMencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda.

yang berbeda-beda. 

 Mampu mengubah cara pendekatanMampu mengubah cara pendekatan atau pemikiran.

atau pemikiran.

 Memberikan aneka ragam penggunaanMemberikan aneka ragam penggunaan yang tak lazim terhadap suatu objek. yang tak lazim terhadap suatu objek. 

 Memberikan macam-macam penafsiranMemberikan macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.

masalah. 

 Menerapkan suatu konsep atau asasMenerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda.

dengan cara yang berbeda-beda. 

 Memberikan Memberikan pertimbangan pertimbangan atauatau mendiskusikan sesuatu selalu memiliki mendiskusikan sesuatu selalu memiliki  posisi

 posisi yang yang berbeda berbeda atau atau bertentanganbertentangan dengan mayoritas kelompok.

dengan mayoritas kelompok. 

 Jika diberi suatu masalah biasanyaJika diberi suatu masalah biasanya memikirkan macam-macam cara yang memikirkan macam-macam cara yang  berbeda-beda untuk menyelesaikannya.  berbeda-beda untuk menyelesaikannya. 

 Menggolongkan hal-hal yang menurutMenggolongkan hal-hal yang menurut  pembagian

 pembagian atau atau kategori kategori yang yang berbeda- berbeda- beda.

 beda. 

 Mampu mengubah arah berpikir secaraMampu mengubah arah berpikir secara spontan.

spontan.

Berpikir Orisinal Berpikir Orisinal

 Mampu melahirkan ungkapan yangMampu melahirkan ungkapan yang  baru dan unik.

 baru dan unik. 

 Memikirkan cara-cara yang takMemikirkan cara-cara yang tak 

 Memikirkan masalah-masalah atau halMemikirkan masalah-masalah atau hal yang tak pernah terpikirkan orang lain. yang tak pernah terpikirkan orang lain. 

 Mempertanyakan cara-cara lama danMempertanyakan cara-cara lama dan  berusaha memikirkan cara-cara baru.  berusaha memikirkan cara-cara baru. 

(10)

 Mampu Mampu membuat membuat kombinasi- kombinasi-kombinasi yang tak lazim dari kombinasi yang tak lazim dari  bagian-bagian atau unsur-unsur.  bagian-bagian atau unsur-unsur.

 Mencari pendekatan baru dari stereotype.Mencari pendekatan baru dari stereotype. 

 Setelah Setelah mendengar mendengar atau atau membacamembaca gagasan, bekerja untuk mendapatkan gagasan, bekerja untuk mendapatkan  penyelesaian yang baru.

 penyelesaian yang baru.

Berpikir Elaboratif  Berpikir Elaboratif 

 Mampu Mampu berkarya berkarya dandan mengembangkan suatu produk atau mengembangkan suatu produk atau gagasan.

gagasan. 

 Menambahkan Menambahkan atau atau memperincimemperinci detail-detail dari suatu objek, detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

menjadi lebih menarik.

 Mencari arti yang lebih mendalamMencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci.

langkah yang terperinci. 

 Mengembangkan/memperkaya gagasanMengembangkan/memperkaya gagasan orang lain.

orang lain. 

 Mencoba untuk menguji detail-detailMencoba untuk menguji detail-detail untuk melihat arah yang akan ditempuh. untuk melihat arah yang akan ditempuh. 

 Mempunyai rasa keadilan yang kuatMempunyai rasa keadilan yang kuat sehingga tidak puas dengan penampilan sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong/sederhana.

yang kosong/sederhana. 

 Menambah garis-garis/warna dan detail-Menambah garis-garis/warna dan detail-detail/bagian-bagian terhadap gambar detail/bagian-bagian terhadap gambar sendiri atau gambar orang lain.

sendiri atau gambar orang lain.

Berpikir Evaluatif  Berpikir Evaluatif 

 Menentukan Menentukan patokan patokan penilaianpenilaian sendiri dan menentukan apakah sendiri dan menentukan apakah suatu pernyataan benar, suatu suatu pernyataan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan rencana sehat atau suatu tindakan  bijaksana.

 bijaksana. 

 Mampu Mampu mengambil mengambil keputusankeputusan terhadap situasi yang terbuka.

terhadap situasi yang terbuka. 

 Tidak hanya mencetuskan gagasanTidak hanya mencetuskan gagasan tetapi melaksanakannya

tetapi melaksanakannya

 Memberi pertimbangan atas dasar sudutMemberi pertimbangan atas dasar sudut  pandang sendiri.

 pandang sendiri. 

 Mencetuskan Mencetuskan pendapatnya pendapatnya sendirisendiri mengenai suatu hal.

mengenai suatu hal. 

 Menganalisis Menganalisis masalah/penyelesaianmasalah/penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan secara kritis dengan selalu menanyakan “mengapa?”

“mengapa?” 

 Mempunyai alasan (rasional) yang dapatMempunyai alasan (rasional) yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu keputusan.

suatu keputusan. 

 Merancang suatu rencana kerja danMerancang suatu rencana kerja dan gagasan-gagasan yang tercetus.

gagasan-gagasan yang tercetus. 

 Pada waktu tertentu tidak menghasilkanPada waktu tertentu tidak menghasilkan gagasan-gagasan tetapi menjadi gagasan-gagasan tetapi menjadi

(11)

 peneliti/penilai yang kritis.  peneliti/penilai yang kritis. 

 Menentukan pendapat dan bertahanMenentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.

terhadapnya.

D.

D. Pemecahan Pemecahan Masalah Masalah MatematikaMatematika

Pemecahan masalah matematika diartikan sebagai proses siswa dalam menyelesaikan Pemecahan masalah matematika diartikan sebagai proses siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika yang langkahnya terdiri dari memahami masalah, merencanakan suatu masalah matematika yang langkahnya terdiri dari memahami masalah, merencanakan  penyelesaian,

 penyelesaian, melaksanakan melaksanakan rencana rencana tersebut tersebut dan dan memeriksa memeriksa kembali kembali jawaban. jawaban. SedangkanSedangkan masalah matematika adalah soal matematika tidak rutin yang tidak mencakup aplikasi masalah matematika adalah soal matematika tidak rutin yang tidak mencakup aplikasi  prosedur

 prosedur matematika matematika yang yang sama sama atau atau mirip mirip dengan dengan hal hal yang yang sudah sudah (baru (baru saja) saja) dipelajari dipelajari didi kelas.

kelas.

Menurut Bell

Menurut Bell (1978) hasil-hasi(1978) hasil-hasil l penelitian menunjukkan penelitian menunjukkan bahwa bahwa strategi-stratestrategi-strategigi  pemecahan

 pemecahan masalah masalah yang yang umumnya umumnya dipelajari dipelajari dalam dalam pelajaran pelajaran matematika, matematika, dalam dalam hal- hal-hal tertentu,

hal tertentu, dapat ditransfer dapat ditransfer dan diaplikasikan dan diaplikasikan dalam situasi dalam situasi pemecahan masalah pemecahan masalah yangyang lain. Penyelesaian mas

lain. Penyelesaian masalah secara alah secara matematis dapat matematis dapat membantu para siswa membantu para siswa meningkatkanmeningkatkan daya

daya analitis analitis mereka mereka dan dan dapat dapat menolong menolong mereka mereka dalam dalam menerapkan menerapkan daya daya tersebut tersebut padapada  bermacam-macam situasi.

 bermacam-macam situasi.

Conney (dikutip Hudoyo, 1988) juga menyatakan bahwa mengajarkan Conney (dikutip Hudoyo, 1988) juga menyatakan bahwa mengajarkan  penyelesaian

 penyelesaian masalah masalah kepada kepada peserta peserta didik, didik, memungkinkan memungkinkan peserta peserta didik didik itu itu menjadi menjadi lebihlebih analitis

analitis di dalam di dalam mengambil keputusan mengambil keputusan di dalam di dalam hidupnya. Dengan hidupnya. Dengan perkataan perkataan lain, billain, bilaa  peserta

 peserta didik didik dilatih dilatih menyelesaikan menyelesaikan masalah, masalah, maka maka peserta peserta didik didik itu itu akan akan mampumampu mengambil kepu

mengambil keputusan, sebab tusan, sebab peserta didik peserta didik itu itu telah menjadi telah menjadi trampil tentang trampil tentang bagaimanabagaimana mengumpulkan

mengumpulkan informasi informasi yang yang relevan, relevan, menganalisis menganalisis informasi, informasi, dan dan menyadari menyadari betapabetapa  perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya.

 perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya. Dalam belajar matematika, pada

Dalam belajar matematika, pada umumnya yang umumnya yang dianggap masalah bukdianggap masalah bukanlah anlah soal yangsoal yang  biasa

 biasa dijumpai dijumpai siswa. siswa. Hudoyo Hudoyo (1988) (1988) menyatakan menyatakan bahwa bahwa soal/pertanyaan soal/pertanyaan disebut disebut masalahmasalah tergantung

tergantung kepada pengetahukepada pengetahuan yang an yang dimiliki penjawab. dimiliki penjawab. Dapat terjadi Dapat terjadi bagi seseorang,bagi seseorang,  pertanyaan itu dapat dijawab dengan menggunakan prosedur rutin baginya, namu

 pertanyaan itu dapat dijawab dengan menggunakan prosedur rutin baginya, namun bagi orangn bagi orang lain untuk menjawab pertanyaan tersebut memerlukan pengorganisasian pengetahuan yang lain untuk menjawab pertanyaan tersebut memerlukan pengorganisasian pengetahuan yang

(12)

Senada dengan

Senada dengan pendapat Hudoypendapat Hudoyo, Suherman, o, Suherman, dkk. (2003dkk. (2003) menyatakan ) menyatakan bahwa bahwa suatusuatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah d

Jika suatu masalah diberikan kepada seorang iberikan kepada seorang anak dan anak dan anak anak tersebut langsung mtersebut langsung mengetahuiengetahui cara

cara menyelesaikannya menyelesaikannya dengan dengan benar, benar, maka maka soal soal tersebut tersebut tidak tidak dapat dapat dikatakan dikatakan sebagaisebagai masalah bagi anak tersebut. Contoh soal pemecah

masalah bagi anak tersebut. Contoh soal pemecahan masalah yang menggunakan kemampuanan masalah yang menggunakan kemampuan  berpikir kreatif:

 berpikir kreatif:

Contoh 1 tugas berpikir kreatif matematik SMP Contoh 1 tugas berpikir kreatif matematik SMP

Buatlah 2 buah bangun datar lain yang luasnya sama dengan persegi panjang pada Buatlah 2 buah bangun datar lain yang luasnya sama dengan persegi panjang pada gambar berikut !

gambar berikut !

Penyelesaian : Penyelesaian :

Untuk siswa yang tingkat berpikir kreatifnya kurang mungkin akan menggambar Untuk siswa yang tingkat berpikir kreatifnya kurang mungkin akan menggambar  persegi

 persegi panjang panjang lagi, lagi, namun namun siswa siswa dengan tindengan tingkat gkat berpikir berpikir kreatif kreatif tinggi, tinggi, mereka mereka akanakan menggambar bangun datar yang lain, misalnya trapesium, layang-layang, dan lain-lain. menggambar bangun datar yang lain, misalnya trapesium, layang-layang, dan lain-lain. Contoh 2 tugas berpikir kreatif

Contoh 2 tugas berpikir kreatif matematik SMA (Mulyanamatematik SMA (Mulyana,, 2011) 2011) Tentukan beberapa cara un

Tentukan beberapa cara untuk menentukan sutuk menentukan sumbu simetri grafik fungsi mbu simetri grafik fungsi kuadratkuadrat f(x) = x

f(x) = x22+ 4x !+ 4x !

penyelesaian : penyelesaian :

Cara menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat antara lain : Cara menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat antara lain : 1.

1. Dengan membuat grafik fungsiDengan membuat grafik fungsi

X X -5 -5 -4 -4 -3 -3 -2 -2 -1 -1 0 0 11 F(X) F(X) 5 5 0 0 -3 -3 -4 -4 -3 -3 0 0 55 (X, (X, F(X)) F(X)) (-5,5) (-5,5) (-4,0)(-4,0) (-3,- (-3,-3) 3) (-2,-4) 4) (-1,-3) 3) (0,0) (0,0) (1,5)(1,5) 9 cm 9 cm 6 cm 6 cm

(13)

Dari grafik di atas nampak bahwa persamaan sumbu simetr

Dari grafik di atas nampak bahwa persamaan sumbu simetr i fungsi : X = -2i fungsi : X = -2 2.

2. Dengan menentukan akar-akar persamaan kuadratDengan menentukan akar-akar persamaan kuadrat

        ⇔ ⇔ ((  ))   ⇔ ⇔      ((  ))      

Karena akar-akar persamaannya -4 dan 0, maka persamaan sumbu simetri fungsi Karena akar-akar persamaannya -4 dan 0, maka persamaan sumbu simetri fungsi tersebut adalah :

tersebut adalah :   

  

3.

3. Dengan menggunakan rumus persamaan sumbu simetri fungsi Dengan menggunakan rumus persamaan sumbu simetri fungsi yaitu :yaitu :

         

  , karena a=1 dan b=4, karena a=1 dan b=4

E.

E. Hubungan Hubungan Kemampuan Kemampuan Berpikir Berpikir Kreatif Kreatif dan dan Pemecahkan Pemecahkan Masalah Masalah MatematikaMatematika Berpikir kreatif dapat menolong seseorang untuk meningkatkan kualitas dan Berpikir kreatif dapat menolong seseorang untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan kemampuan pemecahan masalahnya (Evan, J. R., 1991), sebaliknya pemecahan keefektifan kemampuan pemecahan masalahnya (Evan, J. R., 1991), sebaliknya pemecahan masalah

masalah dapat meningkatkan kemampudapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (Briggs, M. dan Davan berpikir kreatif (Briggs, M. dan Davis, S., 2008).is, S., 2008). Kretivitas merupakan bentuk yang paling tinggi dari fungsi mental (Lang dan Evans, D. N. Kretivitas merupakan bentuk yang paling tinggi dari fungsi mental (Lang dan Evans, D. N. 2006). Hambatan untuk berpikir kreatif yang sering menghantui pemikiran siswa adalah 2006). Hambatan untuk berpikir kreatif yang sering menghantui pemikiran siswa adalah ketakutan-ketakutan sosial, takut b

ketakutan-ketakutan sosial, takut berbuat salah, kurang erbuat salah, kurang percaya diri, atau meyakini percaya diri, atau meyakini bahwabahwa mereka tidak kreatif (Lang dan Evans, D. N. 2006).

mereka tidak kreatif (Lang dan Evans, D. N. 2006).

Terdapat keterkaitan antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Keterkaitan itu Terdapat keterkaitan antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Keterkaitan itu dapat dilihat dari beberapa definisi kemampuan berpikir kreatif. Misalnya, Hwang

dapat dilihat dari beberapa definisi kemampuan berpikir kreatif. Misalnya, Hwang et alet al (2007) mendefinisikan kemampuan berpikir kreatif sebagai keterampilan kognitif untuk (2007) mendefinisikan kemampuan berpikir kreatif sebagai keterampilan kognitif untuk

-6 -6 -4 -4 -2 -2 0 0 2 2 4 4 6 6 --66 --55 --44 --33 --22 --11 00 11 22

(14)

sesuatu yang baru dari hal yang biasa. Menurut Shapiro (Nakin, 2003), kemampuan berpikir sesuatu yang baru dari hal yang biasa. Menurut Shapiro (Nakin, 2003), kemampuan berpikir kreatif sebagai proses asosiasi dan sintesis berbagai konsep yang dapat digunakan untuk kreatif sebagai proses asosiasi dan sintesis berbagai konsep yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Sedangkan Krutetski (Park, 2004) memandang berpikir kreatif sebagai memecahkan masalah. Sedangkan Krutetski (Park, 2004) memandang berpikir kreatif sebagai suatu pendekatan untuk menemukan solusi masalah dengan cara yang mudah dan fleksibel. suatu pendekatan untuk menemukan solusi masalah dengan cara yang mudah dan fleksibel.

Tampak bahwa ketiga definisi di atas memandang berpikir kreatif sebagai Tampak bahwa ketiga definisi di atas memandang berpikir kreatif sebagai kemampuan pemecahan masalah. Bahkan secara lebih tegas Nakin (2003) memandang kemampuan pemecahan masalah. Bahkan secara lebih tegas Nakin (2003) memandang  berpikir kreatif sebagai proses pemecahan masalah.

 berpikir kreatif sebagai proses pemecahan masalah.

Keterkaitan lebih jelas antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah dikemukakan Keterkaitan lebih jelas antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah dikemukakan Treffinger (Alexander, 2007) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif Treffinger (Alexander, 2007) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan untuk memecahankan masalah, khususnya masalah kompleks.

diperlukan untuk memecahankan masalah, khususnya masalah kompleks. Hal demikian dapatHal demikian dapat dipahami karena menurut Wheeler

dipahami karena menurut Wheeler et alet al (Alexander, 2007) tanpa kemampuan berpikir kreatif,(Alexander, 2007) tanpa kemampuan berpikir kreatif, individu sulit mengembangkan kemampuan imajinatifnya sehingga kurang mampu melihat individu sulit mengembangkan kemampuan imajinatifnya sehingga kurang mampu melihat  berbagai

 berbagai alternatif alternatif solusi solusi masalah. masalah. Hal Hal ini ini menggambarkan menggambarkan bahwa bahwa keterampilan keterampilan berpikirberpikir kreatif memungkinkan seorang individu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif kreatif memungkinkan seorang individu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi kreatif dari masalah yang akan sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi kreatif dari masalah yang akan diselesaikan.

diselesaikan.

Munandar (1999), menjelaskan mengapa berpikir kreatif atau kreatifitas penting Munandar (1999), menjelaskan mengapa berpikir kreatif atau kreatifitas penting dalam hidup. Antara lain,

dalam hidup. Antara lain, karena dengankarena dengan  berkreasi  berkreasi orang orang dapat dapat mewujudkan mewujudkan dirinya, dirinya, dandan  perwujudan

 perwujudan diri diri termasuk termasuk salah salah satu satu kebutuhan kebutuhan pokok pokok dalam dalam hidup hidup manusia. manusia. Hal Hal iniini diperkuat oleh Maslow 1968 (dalam Munandar S 1999), bahwa kreatifitas merupakan diperkuat oleh Maslow 1968 (dalam Munandar S 1999), bahwa kreatifitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Orang yang manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Orang yang sehat mental, yang bebas dari hambatan-hambatan, dapat mewujudkan diri sepenuhnya. Hal sehat mental, yang bebas dari hambatan-hambatan, dapat mewujudkan diri sepenuhnya. Hal ini berarti ia berhasil mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya ini berarti ia berhasil mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan kemampuannya dan dengan demikian memperkaya hidupnya.

dan dengan demikian memperkaya hidupnya. F.

F. MengembaMengembangkan ngkan Kemampuan Kemampuan Berpikir Berpikir Kreatif Kreatif dan dan Pemecahan Pemecahan MasalahMasalah Matematika

Matematika Dalam

Dalam jurnal jurnal yang yang berjudul berjudul ““Development Mathematical Creative Thinking AbilityDevelopment Mathematical Creative Thinking Ability Problems On The Topics of Fractions for 7 Grade Students oleh Nila Kesumawati Problems On The Topics of Fractions for 7 Grade Students oleh Nila Kesumawati menjelaskan

menjelaskan bahwa bahwa tujuan tujuan utama utama belajar matematika belajar matematika adalah adalah untuk untuk mengembangkanmengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematika. Artinya, dalam pembelajaran matematika, siswa kemampuan berpikir kreatif matematika. Artinya, dalam pembelajaran matematika, siswa harus diberi pertanyaan yang membutuhkan kemampuan berpikir kreatif matematika di harus diberi pertanyaan yang membutuhkan kemampuan berpikir kreatif matematika di

(15)

sesuaikan dengan tujuan pembelajaran matematika, sehingga siswa terbiasa bekerja pada sesuaikan dengan tujuan pembelajaran matematika, sehingga siswa terbiasa bekerja pada  pertanyaan-pertanyaan

 pertanyaan-pertanyaan berpikir berpikir kreatif kreatif matematika. matematika. Berdasarkan Berdasarkan fakta fakta lapangan, lapangan, sebagiansebagian  besar

 besar buku buku matematika matematika yang yang dipelajari dipelajari oleh oleh siswa, siswa, sulit sulit untuk untuk menemukan menemukan soal-soal soal-soal latihanlatihan yang memiliki banyak jawaban pemecahan, memberi banyak contoh atau pernyataan yang yang memiliki banyak jawaban pemecahan, memberi banyak contoh atau pernyataan yang  berhubungan dengan konsep

 berhubungan dengan konsep tertentu mattertentu matematika ematika atau situasiatau situasi, dan , dan juga keasljuga keaslian jawabannya.ian jawabannya. Pertanyaan menggunakan berbagai strategi pemecahan masalah, menyediakan berbagai Pertanyaan menggunakan berbagai strategi pemecahan masalah, menyediakan berbagai contoh, pernyataan tentang konsep-konsep tertentu atau situasi matematika, dan strategi contoh, pernyataan tentang konsep-konsep tertentu atau situasi matematika, dan strategi  penggunaan

 penggunaan yang yang baru, baru, unik, unik, atau atau tidak tidak biasa biasa untuk untuk mengatasi mengatasi masalah. masalah. Pernyataan- Pernyataan- pernyataan ini merupakan indikator kemampuan berpikir k

 pernyataan ini merupakan indikator kemampuan berpikir kreatif matematika.reatif matematika.

Pertanyaan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif matematis perlu Pertanyaan yang berhubungan dengan kemampuan berpikir kreatif matematis perlu dikembangkan agar peserta didik terbiasa. Dengan sering praktek peserta didik dengan dikembangkan agar peserta didik terbiasa. Dengan sering praktek peserta didik dengan  pertanyaan-pertanyaan

 pertanyaan-pertanyaan yang yang membutuhkan membutuhkan berpikir berpikir kreatif, kreatif, siswa siswa akan akan menjadi menjadi mahir mahir atauatau  berbakat

 berbakat

Peserta didik yang cerdas atau berbakat memiliki kemampuan untuk mengenali Peserta didik yang cerdas atau berbakat memiliki kemampuan untuk mengenali hubungan antara ide atau konsep dan kemudian membuat perencanaan strategis untuk hubungan antara ide atau konsep dan kemudian membuat perencanaan strategis untuk memecahkan masalah dengan cepat, dan bisa memiliki

memecahkan masalah dengan cepat, dan bisa memiliki orisinalitas / kebaruan dari jawaban.orisinalitas / kebaruan dari jawaban. Menyadari akan pentingnya kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah, Menyadari akan pentingnya kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah, dirasakan guru perlu mengupayakan pembelajaran dengan menggunakan dirasakan guru perlu mengupayakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan- pendekatan

 pendekatan yang yang dapat dapat memberi memberi peluang peluang dan dan mendorong mendorong siswa siswa untuk untuk melatihkanmelatihkan kemampuan kemampuan tersebut. Metode dan teknik-teknik kreatif membantu peserta didik kemampuan kemampuan tersebut. Metode dan teknik-teknik kreatif membantu peserta didik untuk berpikir dan mengungkapkan diri secara kreatif, yaitu mampu memberikan untuk berpikir dan mengungkapkan diri secara kreatif, yaitu mampu memberikan macam-macam ide dan macam-macam-macam-macam jawaban dari suatu masalah dan sekaligus dapat macam ide dan macam-macam jawaban dari suatu masalah dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.

Kreativitas perlu dibangun karena ketidakmampuan siswa untuk berpikir kreatif Kreativitas perlu dibangun karena ketidakmampuan siswa untuk berpikir kreatif sehingga siswa memiliki banyak cara untuk meyelesaikan masalah. Kreativitas pembelajaran sehingga siswa memiliki banyak cara untuk meyelesaikan masalah. Kreativitas pembelajaran matematika yang mudah dan menyenangkan perlu terus dikembangkan. Karena itu, matematika yang mudah dan menyenangkan perlu terus dikembangkan. Karena itu, matematika mesti diajarkan secara menarik dan terhubung dengan dunia nyata sehingga matematika mesti diajarkan secara menarik dan terhubung dengan dunia nyata sehingga siswa senang.

siswa senang.

Selain itu, guru perlu memiliki stategi untuk menginspirasi agar siswa mampu untuk Selain itu, guru perlu memiliki stategi untuk menginspirasi agar siswa mampu untuk  berpikir kreatif antara lain:

 berpikir kreatif antara lain: 1.

(16)

 Brainstorming 

 Brainstorming   adalah sebuah teknik dimana orang didorong untuk menemukan  adalah sebuah teknik dimana orang didorong untuk menemukan ide-ide kreatif dalam sebuah kelompok, mamainkan ide satu sama lain, dan ide-ide kreatif dalam sebuah kelompok, mamainkan ide satu sama lain, dan mengatakan apa saja yang muncul dalam pikiran yang tampak relevan terhadap mengatakan apa saja yang muncul dalam pikiran yang tampak relevan terhadap isu tertentu (Rickards, 1999, Sternberg&Lubart,1995, dalam Santrock, 2005). Para isu tertentu (Rickards, 1999, Sternberg&Lubart,1995, dalam Santrock, 2005). Para siswa. Para siswa biasanya diberi tahu agar menahan diri untuk mengkritik ide siswa. Para siswa biasanya diberi tahu agar menahan diri untuk mengkritik ide orang lain, setidaknya untuk akhir sesi

orang lain, setidaknya untuk akhir sesi brainstorming.brainstorming. Sebuah tinjauan riset pada

Sebuah tinjauan riset pada brainstormingbrainstorming menyimpulkan bahwa bagi banyakmenyimpulkan bahwa bagi banyak individu, bekerja sendiri dapat benar-benar menghasilkan lebih banyak ide dan ide individu, bekerja sendiri dapat benar-benar menghasilkan lebih banyak ide dan ide yang lebih baik daripada bekerja dalam kelompok. Salah satu alasannya, bahwa yang lebih baik daripada bekerja dalam kelompok. Salah satu alasannya, bahwa dalam kelompok terdapat beberapa individu bermalas-malasan, sementara orang dalam kelompok terdapat beberapa individu bermalas-malasan, sementara orang lainlah yang melakukan sebagian besar pemikiran kreatif. Meskipun demikian, lainlah yang melakukan sebagian besar pemikiran kreatif. Meskipun demikian, mungkin terdapat manfaat untuk melalkuan

mungkin terdapat manfaat untuk melalkuan brainstorming brainstorming  seperti membangun tim seperti membangun tim (Faure, 2004, Runco, 2004, 2006, dalam Santrock, 2005).

(Faure, 2004, Runco, 2004, 2006, dalam Santrock, 2005). 2.

2. Memberikan lingkungan yang merangsang kreativitas.Memberikan lingkungan yang merangsang kreativitas.

Guru yang mendorong kreatifitas sering kali mengandalkan keingintahuan Guru yang mendorong kreatifitas sering kali mengandalkan keingintahuan alamiah murid. Mereka memberikan latihan dan aktivitas yang merangsang murid alamiah murid. Mereka memberikan latihan dan aktivitas yang merangsang murid untuk menemukan pemecahan terhadap masalah dengan pemikiran yang untuk menemukan pemecahan terhadap masalah dengan pemikiran yang mendalam daripada hanya mengajukan banyak pertanyaan yang mebutuhkan mendalam daripada hanya mengajukan banyak pertanyaan yang mebutuhkan  jawaban

 jawaban yang yang dihapalkan. dihapalkan. Guru Guru juga juga mendorong mendorong kreativitas kreativitas dengan dengan mwmbawamwmbawa murid melakukan perjalanan ke lokasi dimana kreativitas dihargai. Howard murid melakukan perjalanan ke lokasi dimana kreativitas dihargai. Howard Gardner, 1993 (dalam Santrock, 2005) percaya bahwa ilmu pengetahuan, Gardner, 1993 (dalam Santrock, 2005) percaya bahwa ilmu pengetahuan,  penemuan,

 penemuan, dan dan museum museum anak-anak anak-anak menawarkan menawarkan kesempatan kesempatan berharga berharga untukuntuk merangsang kreativitas.

merangsang kreativitas. 3.

3. Jangan mengendalikan murid secara berlebihanJangan mengendalikan murid secara berlebihan

Teresa Amabile, 1993 (dalam Santrock,2005) mengatakan bahwa meberi tahu Teresa Amabile, 1993 (dalam Santrock,2005) mengatakan bahwa meberi tahu murid secara pasti bagaimana melakukan sesuatu akan membuat mereka merasa murid secara pasti bagaimana melakukan sesuatu akan membuat mereka merasa  bahwa

 bahwa untuk untuk melakukan melakukan dengan dengan cara cara sendiri sendiri adalah adalah kesalahan kesalahan dan dan eksplorasieksplorasi  berarti

 berarti pemborosan pemborosan waktu. waktu. Amabile Amabile juga juga percaya percaya bahwa bahwa ketika ketika guru guru mengawasimengawasi murid setiap wak

murid setiap waktu tu membuat murid membuat murid merasa bahwa mereka merasa bahwa mereka terus-menerus diawasiterus-menerus diawasi saat mereka bekerja, akibatnya risiko kreatif dan petualangan mereka berkurang. saat mereka bekerja, akibatnya risiko kreatif dan petualangan mereka berkurang. Menurut Amabile, kreatifitas murid dapat berkurang ketika guru mempunyai Menurut Amabile, kreatifitas murid dapat berkurang ketika guru mempunyai harapan yang sangat tinggi pada kinerja mereka dan mengharapkan kesempurnaan harapan yang sangat tinggi pada kinerja mereka dan mengharapkan kesempurnaan dari mereka.

dari mereka. 4.

(17)

5.

5. Membimbing murid untuk membantu mereka berpikir dengan cara yang fleksibelMembimbing murid untuk membantu mereka berpikir dengan cara yang fleksibel Pemikir kreatif bersifat fleksibel dalam melakukan pendekatan terhadap masalah Pemikir kreatif bersifat fleksibel dalam melakukan pendekatan terhadap masalah dengan berbagai cara daripada terpaku ke dalam pola pemikiran yang kaku.

dengan berbagai cara daripada terpaku ke dalam pola pemikiran yang kaku. 6.

6. Memperkenalkan murid dengan orang-orang kreatif Memperkenalkan murid dengan orang-orang kreatif 

Guru dapat mengidentifikasi orang-orang kreatif dalam komunitasnya dan Guru dapat mengidentifikasi orang-orang kreatif dalam komunitasnya dan meminta mereka datang ke kelas serta mendeskripsikan hal yang membantu meminta mereka datang ke kelas serta mendeskripsikan hal yang membantu mereka menjadi kreatif atau untuk mendemonstrasikan keterampilan kreatif mereka menjadi kreatif atau untuk mendemonstrasikan keterampilan kreatif mereka.

(18)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan

Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap Berpikir kreatif adalah aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu  pikiran

 pikiran terbuka, terbuka, serta serta dapat dapat membuat membuat hubungan-hubungan hubungan-hubungan dalam dalam menyelesaikan menyelesaikan masalahmasalah tersebut. Pemecahan masalah adalah upaya untuk mencari jawaban baru, keluar dari aplikasi tersebut. Pemecahan masalah adalah upaya untuk mencari jawaban baru, keluar dari aplikasi  peraturan

 peraturan yang yang dipelajari dipelajari sebelumnya sebelumnya untuk untuk menciptakan menciptakan solusi/jalan solusi/jalan keluar keluar dari dari sebuahsebuah masalah (problem).

masalah (problem).

Berpikir kreatif dapat menolong seseorang untuk meningkatkan kualitas dan Berpikir kreatif dapat menolong seseorang untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan kemampuan pemecahan masalahnya (Evan, J. R., 1991), sebaliknya pemecahan keefektifan kemampuan pemecahan masalahnya (Evan, J. R., 1991), sebaliknya pemecahan masalah

masalah dapat meningkatkan kemampudapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (Briggs, M. dan an berpikir kreatif (Briggs, M. dan Davis, S., 2008).Davis, S., 2008). Dalam pembelajaran matematika kreativitas siswa sangat dibutuhkan terutama dalam Dalam pembelajaran matematika kreativitas siswa sangat dibutuhkan terutama dalam menyelesaikan soal-soal yang melibatkan siswa untuk berpikir kreatif, dimana siswa menyelesaikan soal-soal yang melibatkan siswa untuk berpikir kreatif, dimana siswa diharapkan dapat mengemukan ide-ide baru yang kreatif dalam menganalisis dan diharapkan dapat mengemukan ide-ide baru yang kreatif dalam menganalisis dan menyelesaikan soal.

menyelesaikan soal. B.

B. SaranSaran

Cara siswa dalam mengekspresikan ide-ide kreatif mereka adalah berbeda-beda, hal ini Cara siswa dalam mengekspresikan ide-ide kreatif mereka adalah berbeda-beda, hal ini karena kemampuan yang dimilikinya berbeda-beda pula. Hal ini sesuai dengan yang karena kemampuan yang dimilikinya berbeda-beda pula. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Munandar (2004;6) bahwa setiap orang memunyai bakat dan kemampuan yang diungkapkan Munandar (2004;6) bahwa setiap orang memunyai bakat dan kemampuan yang  berbeda-beda

 berbeda-beda dan dan karena karena itu itu membutuhkan membutuhkan pendidikan pendidikan yang yang berbeda-beda berbeda-beda pula. pula. RahmanRahman (2008:453) menyatakan bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh variabel karakteristik (2008:453) menyatakan bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh variabel karakteristik  pribadi siswa.

 pribadi siswa.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika perbedaan siswa perlu mendapat Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika perbedaan siswa perlu mendapat  perhatian

 perhatian guru. guru. Setiap Setiap siswa siswa di di kelas kelas sebenarnya sebenarnya memiliki memiliki berbagai berbagai perbedaan perbedaan dalamdalam  beraktivitas

 beraktivitas serta serta menyerap menyerap dan dan menganalisis menganalisis informasi informasi tentang tentang kognitif, kognitif, itu itu didasarkan didasarkan daridari kemampuan kognitif yang berbeda. Karena setiap anak memiliki bakat dan kemampuan yang kemampuan kognitif yang berbeda. Karena setiap anak memiliki bakat dan kemampuan yang  berbeda akan mempunyai gambaran berpikir kr

(19)

Penilaian terhadap kemampuan kreatif siswa dalam matematika penting untuk Penilaian terhadap kemampuan kreatif siswa dalam matematika penting untuk dilakukan. Pengajuan masalah yang menuntut siswa dalam pemecahan masalah sering dilakukan. Pengajuan masalah yang menuntut siswa dalam pemecahan masalah sering digunakan

digunakan dalam penilaian kreativitas matematik. dalam penilaian kreativitas matematik. Tugas-tugas yang Tugas-tugas yang diberikan pada diberikan pada siswasiswa yang bersifat penghadapan siswa dalam masalah dan pemecahannya digunakan peneliti untuk yang bersifat penghadapan siswa dalam masalah dan pemecahannya digunakan peneliti untuk mengidentifikasi individu-individu yang kreatif.

(20)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John W. 2009.

Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba HumanikaJakarta: Salemba Humanika Solso, R.L. dkk. 2008.

Solso, R.L. dkk. 2008. Psikologi Kognitif  Psikologi Kognitif . Jakarta: Erlangga. Jakarta: Erlangga https://www.academia.edu/4068950/PROSE

https://www.academia.edu/4068950/PROSES_BERPIKIR_KRES_BERPIKIR_KREATIF_SISWA_DALAMATIF_SISWA_DALAM MEMECAHKAN_DAN_MENGAJUKAN_MASALAH_MATEMATIKA MEMECAHKAN_DAN_MENGAJUKAN_MASALAH_MATEMATIKA http://belajarsamapakrocky.files.wordpress.com/2010/12/pertemuan-3.pdf  http://belajarsamapakrocky.files.wordpress.com/2010/12/pertemuan-3.pdf  https://bundaiza.wordpress.com/2010/05/23/berpikir-kreatif-dan-kemampuan-pemecahan- masalah-matematis-apa-mengapa-dan-bagaimana-mengembangkannya-pada-peserta-didik- pendidikan-matematika-realistik-rme/  pendidikan-matematika-realistik-rme/ http://catatanpendidikanku.blogspot.com/2013/05/berpikir-kreatif-matematika.html http://catatanpendidikanku.blogspot.com/2013/05/berpikir-kreatif-matematika.html http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/12/psikologi-kognitif-tahapan-berfikir-kreatif--615955.html 615955.html http://eprints.uny.ac.id/7042/1/P25-Djamilah%20Bondan%20Widjajanti.pdf  http://eprints.uny.ac.id/7042/1/P25-Djamilah%20Bondan%20Widjajanti.pdf  http://eprints.unsri.ac.id/2435/1/P32_Nila_K_284.pdf  http://eprints.unsri.ac.id/2435/1/P32_Nila_K_284.pdf  http://ericha-wardhani.blogspot.com/2012/05/proses-berfikir-kreatif.html http://ericha-wardhani.blogspot.com/2012/05/proses-berfikir-kreatif.html https://furahasekai.wordpress.com/2011/10/06/kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-matematika/ matematika/ http://p4mriunpat.wordpress.com/2011/11/14/kemampuan-berpikir-kreatif-matematik/ http://p4mriunpat.wordpress.com/2011/11/14/kemampuan-berpikir-kreatif-matematik/ http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali%20Mahmudi,%20S.Pd,%20M.Pd,%20 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali%20Mahmudi,%20S.Pd,%20M.Pd,%20 Dr./Makalah%2001%20KNM%2

Dr./Makalah%2001%20KNM%20UNSRI%202008%20UNSRI%202008%20_Pemecahan%20Masalah%20&%200_Pemecahan%20Masalah%20&%20 Berpikir%20Kreatif.pdf

Berpikir%20Kreatif.pdf

http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-penjelasan-berfikir.html http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-penjelasan-berfikir.html

Gambar

Tabel 2.2Tabel 2.2
gambar berikut !

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan dan mengajukan masalah matematika yang mengikuti tahapan berpikir yang

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian melakukan proses berpikir kreatif dengan tahap-tahap yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap iluminasi,

Untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif, terdapat empat indikator yaitu: (a) kemampuan berpikir lancar (fluency), (b) kemampuan berpikir luwes (flexibility), (c)

penjelasan para ahli di atas, maka kemampuan berpikir kreatif matematis dapat diartikan sebagai kegiatan proses berpikir dalam menganalisa masalah dari sudut

Dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif awal siswa pada kelas open-ended sebagian besar masuk dalam kriteria tidak kreatif. Dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif awal

Siswono (2008) berpendapat bahwa berpikir kreatif dalam matematika mengacu pada pengertian berpikir kreatif secara umum, yaitu berpikir kreatif diartikan sebagai

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1 peserta didik dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan berpikir kreatif pada kategori kurang

SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan hipotesis yang diajukan dapat disimpulkan: Terdapat perbedaan hasil belajar, kemampuan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains mahasiswa