• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan pendahuluan PEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan pendahuluan PEB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

(Pre Eklamsi) (Pre Eklamsi)

Oleh: Dwi Tio Hadi W, S. e!. Oleh: Dwi Tio Hadi W, S. e!. A.

A. T"N#AUAN TEOR"T"N#AUAN TEOR" 1.

1. Pe$%er&ia$Pe$%er&ia$

Pre eklampsia adalah sekumpul

Pre eklampsia adalah sekumpulan gejala an gejala yang timbul pada wanitayang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi

uria tetapi tidak menjukkatidak menjukkan n tandatanda-tanda kelainan vaskuler atau -tanda kelainan vaskuler atau hiperthipertensiensi seb

sebeluelumnymnya, a, sedsedangangkan kan gejgejalanalanya ya biabiasanysanya a munmuncul cul setsetelah elah kehkehamiamilanlan  berumur 28 minggu atau lebih.

 berumur 28 minggu atau lebih. (anda, 2!"2#(anda, 2!"2# Pre

Preekleklampampsia sia adaadalah lah hiphipertertensi ensi yayang ng timbtimbul ul setsetelah elah 2! 2! minmingguggu kehamilan disertai dengan proteinuria (Prawirohardjo, 2!!8#.

kehamilan disertai dengan proteinuria (Prawirohardjo, 2!!8#.

Pre eklamsi adalah timbulanya hipertensi disertai proteinuria dan Pre eklamsi adalah timbulanya hipertensi disertai proteinuria dan ed

edema ema akakibibat at kekehahamimilan lan setsetelaelah h ususia ia 2! 2! mimingnggu gu ataatau u segsegera era seseteltelahah  persalinan ($ansjoer dkk, 2!!%#.

 persalinan ($ansjoer dkk, 2!!%#.

2.

2. Pe$'ea (E&iolo%i)Pe$'ea (E&iolo%i)

&pa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai &pa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai sek

sekaranarang g belbelum um dikdiketaetahuihui. . ''elelah ah terdterdapaapat t banybanyak ak teorteori i yanyang g menmencobcobaa menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. 'eori yang dapat diterima harus dapat memberi jawaban yang memuaskan. 'eori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut

dapat menerangkan hal-hal berikut 1.

1. )eb)ebab ab berbertambtambahnahnya ya frekfrekuenuensi si padpada a priprimigmigravravidiiditas, tas, kehkehamiamilanlan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.

ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa. 2.

2. )ebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya )ebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.kehamilan. 3.

3. )ebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian)ebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian  janin dalam uterus.

 janin dalam uterus. 4.

4. )e)ebabab b jarjaranangnygnya a teterjarjadi di ekeklamlampspsia ia papada da kekehahamimilanlan-ke-kehahamimilanlan  berikutnya.

 berikutnya. 5.

5. )ebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma.)ebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma. Penyebab P*+ tidak diketahui namun demikian, penelitian terakhir  Penyebab P*+ tidak diketahui namun demikian, penelitian terakhir  menemukan suatu organisme yang disebut hydatoi lualba.

menemukan suatu organisme yang disebut hydatoi lualba. ak&or Risiko :

ak&or Risiko :

• ehamilan pertamaehamilan pertama •

(2)

• Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya

• *bu hamil dengan usia kurang dari 2! tahun atau lebih dari 01

tahun

• anita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal,

migraine, dan tekanan darah tinggi#

• ehamilan kembar.

3. Ta$da da$ %e*ala (+a$ies&asi li$is)

1.  yeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal. )akit kepala tersebut terus menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain

2. 3angguan penglihatan a pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya,  pandangan kabur, dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara

3. *ritabel a ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara  berisik atau gangguan lainnya

4.  yeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah 5. 3angguan pernafasan sampai cyanosis

6. 'erjadi gangguan kesadaran

4. lasiikasi

Preeklamsi di bagi menjadi 2 golongan yaitu  a. Preeklamsi /ingan 

1. 'ekanan darah "4!56! mm+g atau lebih yang di ukur pada posisi  berbaring terlentang, atau kenaikan diastolic "1 mm+g atau lebih, kenaikan sistolik 0! mm+g5lebih. 7ara pengukuran sekurang-kurangnya  pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa " jam, dan sebaiknya % jam. 2. dema umum (kaki, jari tangan dan muka atau 99 meningkat#

(3)

3. Proteinuri kuwantitatif !,0 gr atau lebih per liter, sedangkan kuwalitatif ": ; 2: pada urine kateter atau midstream.

b. Preeklamsi 9erat

1) '< "%!5""! mm+g atau lebih 2) Proteinuria 1gr atau lebih perliter  3) =liguria (jumlah urine >1!!cc524 jam#

4) &danya gangguan serebri, gangguan visus, dan rasa nyeri pada efigastrium

5) 'erdapat edema paru dan sianosis

5. Pa&oisiolo%i

Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah. Perubahan ini menyebabkan prostaglandin plasenta menurun dan mengakibatkan iskemia uterus. eadaan iskemia pada uterus , merangsang pelepasan  bahan tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus. 9ahan tropoblastik menyebabkan terjadinya endotheliosis menyebabkan pelepasan tromboplastin. 'romboplastin yang dilepaskan mengakibatkan pelepasan tomboksan dan aktivasi 5 agregasi trombosit deposisi fibrin. Pelepasan tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme sedangkan aktivasi5 agregasi trombosit deposisi fibrin akan menyebabkan koagulasi intravaskular yang mengakibatkan perfusi darah menurun dan konsumtif koagulapati. onsumtif koagulapati mengakibatkan trombosit dan faktor pembekuan darah menurun dan menyebabkan gangguan faal hemostasis. /enin uterus yang di keluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama- sama angiotensinogen menjadi angiotensi * dan selanjutnya menjadi angiotensin **. &ngiotensin ** bersama tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme. ?asospasme menyebabkan lumen arteriol menyempit. @umen arteriol yang menyempit menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah. 'ekanan perifer akan meningkat agar oksigen mencukupi kebutuhab sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi. )elain menyebabkan vasospasme, angiotensin ** akan merangsang glandula suprarenal untuk mengeluarkan aldosteron. ?asospasme bersama dengan koagulasi intravaskular akan menyebabkan gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ.

(4)

3angguan multiorgan terjadi pada organ- oragan tubuh diantaranya otak, darah, paru- paru, hati5 liver, renal dan plasenta. Pada otak akan dapat menyebabkan terjadinya edema serebri dan selanjutnya terjadi  peningkatan tekanan intrakranial. 'ekanan intrakranial yang meningkat

menyebabkan terjadinya gangguan perfusi serebral , nyeri dan terjadinya kejang sehingga menimbulkan diagnosa keperawatan risiko cedera. Pada darah akan terjadi enditheliosis menyebabkan sel darah merah dan  pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya pendarahan,sedangkan sel darah merah yang pecah akan menyebabkan terjadinya anemia hemolitik. Pada paru- paru, @&<P akan meningkat menyebabkan terjadinya kongesti vena pulmonal, perpindahan cairan sehingga akan mengakibatkan terjadinya oedema paru. =edema  paru akan menyebabkan terjadinya kerusakan pertukaran gas. Pada hati, vasokontriksi pembuluh darah menyebabkan akan menyebabkan gangguan kontraktilitas miokard sehingga menyebabkan payah jantung dan memunculkan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung. Pada ginjal, akibat pengaruh aldosteron, terjadi peningkatan reabsorpsi natrium dan menyebabkan retensi cairan dan dapat menyebabkan terjadinya edema sehingga dapat memunculkan diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan. )elin itu, vasospasme arteriol pada ginjal akan meyebabkan  penurunan 3A/ dan permeabilitas terrhadap protein akan meningkat. Penurunan 3A/ tidak diimbangi dengan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus sehingga menyebabkan diuresis menurun sehingga menyebabkan terjadinya oligouri dan anuri. =ligouri atau anuri akan memunculkan diagnosa keperawatan gangguan eliminasi urin. Permeabilitas terhadap  protein yang meningkat akan menyebabkan banyak protein akan lolos dari filtrasi glomerulus dan menyenabkan proteinuria. Pada mata, akan terjadi spasmus arteriola selanjutnya menyebabkan oedem diskus optikus dan retina. eadaan ini dapat menyebabkan terjadinya diplopia dan memunculkan diagnosa keperawatan risiko cedera. Pada plasenta  penurunan perfusi akan menyebabkan hipoksia5anoksia sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya *ntra Bterin 3rowth /etardation serta memunculkan diagnosa keperawatan risiko gawat janin.

(5)

+ipertensi akan merangsang medula oblongata dan sistem saraf   parasimpatis akan meningkat. Peningkatan saraf simpatis mempengaruhi

traktus gastrointestinal dan ekstrimitas. Pada traktus gastrointestinal dapat menyebabkan terjadinya hipoksia duodenal dan penumpukan ion + menyebabkan +7l meningkat sehingga dapat menyebabkan nyeri epigastrik. )elanjutnya akan terjadi akumulasi gas yang meningkat, merangsang mual dan timbulnya muntah sehingga muncul diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pada ektrimitas dapat terjadi metabolisme anaerob menyebabkan &'P diproduksi dalam jumlah yang sedikit yaitu 2 &'P dan pembentukan asam laktat. 'erbentuknya asam laktat dan sedikitnya &'P yang diproduksi akan menimbulkan keadaan cepat lelah, lemah sehingga muncul diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas. eadaan hipertensi akan mengakibatkan seseorang kurang terpajan informasi dan memunculkan diagnosa keperawatan kurang pengetahuan.

6. om!likasi

'ergantung derajat pre-eklampsianya, yang termasuk komplikasi antara lain atonia uteri (uterus couvelaire#, sindrom +@@P (+aemolysis levated @iver nCymes, @ow Platelet 7own#, ablasi retina, *< (oagulasi *ntra ?askular <iseminata#, gagal ginjal, perdarahan otal, oedem paru, gagal jantung, syok dan kematian.

omplikasi pada janin berhubungan dengan akut kronisnya insufisiensi uteroplasental, misalnya pertumbuhan janin terhambat dan  prematuritas. omplikasi yang terberat adalah kematia ibu dan janin, usaha utama adalah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita  preeclampsia dan eklampsia.

7. Pe$a&alaksa$aa$

1. Prinsip Penatalaksanaan Pre-klampsia

a. $elindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah b. $encegah progresifitas penyakit menjadi eklampsia

c. $engatasi atau menurunkan risiko janin (solusio plasenta, pertumbuhan  janin terhambat, hipoksia sampai kematian janin#

(6)

d. $elahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera mungkin setelah matur, atau imatur jika diketahui bahwa risiko janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.

2.  Penatalaksanaan Pre-klampsia /ingan

a. <apat dikatakan tidak mempunyai risiko bagi ibu maupun janin

b. 'idak perlu segera diberikan obat antihipertensi atau obat lainnya, tidak   perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman

"4!-"1!56!-"!! mmhg#.

c. *stirahat yang cukup (berbaring 5 tiduran minimal 4 jam pada siang hari dan minimal 8 jam pada malam hari#

d. Pemberian luminal "-2  0! mg5hari bila tidak bisa tidur  e. Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin# "  8! mg5hari.

f. 9ila tekanan darah tidak turun, dianjurkan dirawat dan diberi obat antihipertensi  metildopa 0  "21 mg5hari (ma."1!! mg5hari#, atau nifedipin 0-8  1-"! mg5hari, atau nifedipin retard 2-0  2! mg5hari, atau  pindolol "-0  1 mg5hari (ma.0! mg5hari#.

g. <iet rendah garam dan diuretik tidak perlu

h. Dika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa tiap " minggu

i. *ndikasi rawat  jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi " kg5minggu 2 kali  berturut-turut, atau pasien menunjukkan tanda-tanda pre-eklampsia berat.

9erikan juga obat antihipertensi.

 j. Dika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai pre-eklampsia berat. Dika perbaikan, lanjutkan rawat jalan

k. Pengakhiran kehamilan  ditunggu sampai usia 4! minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia, atau indikasi terminasi lainnya. $inimal usia 08 minggu, janin sudah dinyatakan matur.

l. Persalinan pada pre-eklampsia ringan dapat dilakukan spontan, atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala ii.

3. Penatalaksanaan Pre-klampsia 9erat

<apat ditangani secara aktif atau konservatif. &ktif berarti  kehamilan diakhiri 5 diterminasi bersama dengan pengobatan medisinal. onservatif 

(7)

 berarti  kehamilan dipertahankan bersama dengan pengobatan medisinal. Prinsip  'etap pemantauan janin dengan klinis, B)3, kardiotokografi.

a. Penanganan aktif.

Penderita harus segera dirawat, sebaiknya dirawat di ruang khusus di daerah kamar bersalin.'idak harus ruangan gelap.Penderita ditangani aktif   bila ada satu atau lebih kriteria ini.

1) &da tanda-tanda impending eklampsia

2) &da hellp syndrome

3) &da kegagalan penanganan konservatif 

4) &da tanda-tanda gawat janin

5) Bsia kehamilan 01 minggu atau lebi

Pengobatan medisinal  diberikan obat anti kejang $g)=4 dalam infus detrose 1E sebanyak 1!! cc tiap % jam. 7ara pemberian $g)=4  dosis awal 2 gram intravena diberikan dalam "! menit, dilanjutkan dengan dosis  pemeliharaan sebanyak 2 gram per jam drip infus (8! ml5jam atau "1-2! tetes5menit#. )yarat pemberian $g)=4  F frekuensi napas lebih dari "% kali  permenit F tidak ada tanda-tanda gawat napas F diuresis lebih dari "!! ml dalam 4 jam sebelumnya F refleks patella positif. $g)=4 dihentikan bila  F  ada tanda-tanda intoksikasi F atau setelah 24 jam pasca persalinan F atau bila  baru % jam pasca persalinan sudah terdapat perbaikan yang nyata. )iapkan antidotum $g)=4 yaitu 7a-glukonas "!E (" gram dalam "! cc a7l !.6E, diberikan intravena dalam 0 menit#.=bat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah sistolik lebih dari "%! mm+g atau tekanan darah diastolik lebih dari ""! mm+g.=bat yang dipakai umumnya nifedipin dengan dosis 0-4 kali "! mg oral. 9ila dalam 2 jam belum turun dapat diberi tambahan "! mg lagi. 'erminasi kehamilan  bila penderita belum in partu, dilakukan induksi  persalinan dengan amniotomi, oksitosin drip, kateter Aolley, atau  prostaglandin 2. )ectio cesarea dilakukan bila syarat induksi tidak terpenuhi atau ada kontraindikasi partus pervaginam.Pada persalinan pervaginam kala 2,  bila perlu dibantu ekstraksi vakum atau cunam.

(8)

8. Pemeriksaa$ Dia%$os&ik 

a. @aboratorium  protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga !,0 gr5lt atau :" hingga :2 pada skala kualitatif #, kadar  hematokrit menurun, 9D urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid  biasanya G H mg5"!! ml

b. B)3  untuk mengetahui keadaan janin c.  )'  untuk mengetahui kesejahteraan janin

B. ASUHAN EPERAWATAN 1. Dia%$osa e!erawa&a$

a. elebihan volume cairan berhubungan dengan 3angguan mekanisme regulasi.

b.  yeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir.

c. 3angguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi, hipoksia, sianosis

d. <efesiansi pengetahuan mengenai penatalaksanaan terapi dan  perawatan berhubungan dengan misinterpretasi informasi.

2. "$&er-e$si ke!erawa&a$

1) elebihan volume cairan berhubungan dengan 3angguan mekanisme regulasi.

(9)

)etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0I24 jam diharapkan volume cairan seimbang.

rikteria +asil 

• 'idak terdapat tanda-tanda edema.

• +asil laboratorium hematokrit dalam batas normal.

*ntervensi /asional

1. Pantau masukan dan pengeluaran cairan setiap hari.

Pembatasan dalam pemberian cairan dapat mengurangi odema. 2. 'imbang berat badan secara rutin. $engetahui peningkatan berat

 badan yang berlebih 3. Pantau tanda-tanda vital, catat waktu

 pengisian kapiler.

$enjaga peningkatan vital sign  berlebih.

4. aji ulang masukan diit dari protein dan kalori, berikan informasi sesuai dengan kebutuhan.

esesuaian dalam pemberian informasi dapat mengurangi tingkat kecemasan.

5. Perhatikan tanda-tanda edema berlebihan atau berlanjut.

$enghindari edema anasarka. rena cairan yang tidakmampu keluar.

6. aji distensi vena jugularis. Pembesaran vena jugularis merupakan tanda dari

 pembengkakan dri jantung. 7. olaborasi dengan ahli giCi dalam

 pengaturan diet rendah garam.

<iet rendah garam akan

memngurangi asupan a dalam tubuh.

8. olaborasi dalam pemberian antidiuretik Pemberian diuretik akan

mengurangi cairan yang tertimbun di tubuh melalui urine.

(10)

 yeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir. 'ujuan 

)etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0J24 jam diharapkan tidak terjadi nyeri pada ibu dan ibu dapat mengatasi nyerinya.

rikteria +asil 

• *bu mengerti penyebab nyerinya

• *bu mampu beradaptasi terhadap nyerinya

*ntervensi /asional

1. aji tingkat intensitas nyeri pasien &mbang nyeri setiap orang  berbeda ,dengan demikian akan

dapat menentukan tindakan  perawatan yang sesuai dengan

respon pasien terhadap nyerinya. 2. Delaskan penyebab nyerinya *bu dapat memahami penyebab

nyerinya sehingga bisa kooperatif  3. &jarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan

nafas dalam bila +*) timbul

<engan nafas dalam otot-otot dapat berelaksasi , terjadi vasodilatasi pembuluh darah, epansi paru optimal sehingga kebutuhan !2 pada jaringan terpenuhi

4. 9antu ibu dengan mengusap5 massage  pada bagian yang nyeri

untuk mengalihkan perhatian  pasien

5. olaborasi dengan 'im medis lain dalam  pemberian analgesik 

Pemberian analgesik akan mengurangi nyeri

(11)

3angguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi, hipoksia, sianosis

'ujuan 

)etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0J24 jam diharapkan gangguan pertukaran gas dapat teratasi.

rikteria +asil 

• // "%-24J5 menit

• 'idak terlihat mengunakan alat bantu nafas • 'idak terlihat adanya retraksi dinding dada

*ntervensi /asional

1. =bservasi tanda-tanda vital ?ital sing merupakan acuan umum untuk menentukan keadaan klien. 2. Pantau keadaan umum klien Bntuk mengetahui status kondisi

klien saat ini

3. 9erikan =2sesuai kebutuhan =2sesuai kebutuhan dapat dapat

mengurangi sesak pada klien akibat ganggua pertukaran gas 4. 9erikan posisi semi fowler <apat mengurangi sesak pada

klien 5. olaborasi dengan 'im medis lain

 pemberian =2

$empertepat pemberian terapi  pada klien

(12)

<efesiansi pengetahuan mengenai penatalaksanaan terapi dan perawatan  berhubungan dengan misinterpretasi informasi.

'ujuan 

)etelah dilakukan tindakan keperawatan selama "J24 jam diharapkan kebtuhan pengetahuan terpenuhi secara adekuat.

rikteria +asil 

• lien mengerti tentang penyakitnya • lien tidak cemas

*ntervensi /asional

1. 9erikan informasi tentang tanda dan gejala yang mengindentifikasi kondisi yang memburuk.

Pemberian informasi dapat

mencegah komplikasi umum untuk  menentukan keadaan klien.

2. 9erikan informasi tentang jaminan  protein adekuat dalam diit klien dengan

kemungkinan atau pre-eklamsia ringan.

liaen dapat mempertahankan konsumsi protein yang adekuat

3. Pertahankan agar klien dapat informasi tentang kondisi kesehatan, hasil tes, dan kesejahteraan janin.

*nformasi yang diperoleh akan mempertahankan status kesehatan  pasien.

(13)

Da&ar Ps&aka

7arpenito @ K, 2!!", +and 9ook of ursing <iagnosis, disi 8, 37  Dakarta <oengoes, dkk, 2!!!, ursing 7are Plans  3uideline Aor Planning &nd

<okumentating 7are. 37  Dakarta.

<orland, ewman. 2!!2. amus edokteran <orland. disi 26, Dakarta37,"H%1.

3uyton &.7. and D.. +all 2!!H. 9uku &jar Aisiologi edokteran. disi 6. Dakarta 37.

+idayat, )yamat, dkk, "66H. disi /evisi 9uku *lmu &jar 9edah,37  Dakart a. $anjoer, &rief, dkk, 2!!!.apita )elekta edokteran, Dilid *, $edia &esculapius 

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan struktur bahasa yang digunakan oleh anak-anak secara umum, ujaran yang keluar dari anak usia 2-4 tahun belum terlalu jelas, penggunaan huruf- huruf belum

Walisongo Semarang.. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain

pada website ini memberikan informasi mengenai anak-anak kelas 3db18 angkatan 2003/2004 berupa biodata, gallery, artikel dan fasilitas forum diskusi. Website ini bersifat online

Kepala UPTD BPSB Sumatera Barat..

menyelesaikan sampai tuntas jika dia Berdasarkan latar belakang masalah sudah mulai mengerjakan sebelumnya. dan tinjauan teori di atas, maka hipotesis b.

[r]

Dengan demikian, hasil pembahasan penelitian didapat hasil yang akurat, menemukan hal baru, atau memperkuat dan membantah hasil penemuan sebelumnya, Analisis data

Koleksi Hot Wheels merupakan suatu hobi yang mendasar atau paling banyak dilakukan oleh banyak orang karena hanya mendapatkan mobil yang diinginkan lalu menyimpannya.