@ika_gun
FRAUD KEGIATAN
PENGADAAN
BARANG/JASA
Disampaikan oleh:
@ika_gun
1. 77 % Kasus Korupsi Yg Ditangani KPK Terkait dgn Pengadaan Barang/Jasa*
2. 100 % Kasus Korupsi Pengadaan Barang/Jasa Yang Ditangani KPK, terjadi karena adanya : Kolusi – Persekongkolan Horizontal - Vertikal 3. Proyek Yang Berasal dari Dana ABT,
Sangat Rawan dengan Korupsi.
@ika_gun
»
An array of irregularities and illegal acts
characterizedby intentional deception”;
(sekumpulan tindakan yang tidak diijinkan dan
melanggar hukum yang ditandai dengan adanya
unsur kecurangan yang disengaja)
(
sumber: the Institute of Internal Auditors (IIA))@ika_gun
Menurut Mark R Simmons, CIA CFE, suatu tindakan dianggap sebagai suatu fraud/kecurangan jika memenuhi empat
kriteria, yaitu:
» Tindakan tersebut dilakukan pelaku secara sengaja » Terdapat korban yang menganggap bahwa tindakan
pelaku adalah wajar dan benar, karena korban tidak
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Pelaku dan korban dapat berupa individu atau kelompok.
» Korban percaya dan bertindak atas dasar tindakan pelaku » Korban dirugikan oleh tindakan pelaku
@ika_gun
FraudTriangle
Perceived Opportunity
Pressure / Motive Rationalization
Donald R. Cressey, Others People Money, A study In The Social Psychology of Embezzlement.
@ika_gun
LANGKAH KECURANGAN
CONVERSION
1. Document Examination 2. Computer Search
3. Physical Assets Counts
1. Public Records Search 2. Net Worth Method
1. Surveillance & covert operation 2. Invigilation
3. Physical evidence
+
@ika_gun
@ika_gun
Salah satu elemen penting dalam
mendeteksi kecurangan adalah :
»
Kemampuan untuk mengenal dan
mengidentifikasi
secara
cepat
potensi terjadinya kecurangan.
Indikasi adanya kecurangan (Red Flags) bukan berarti
telah terjadi adanya kecurangan, namun petunjuk
tersebut (Indikasi) dapat menjadi perhatian agar
seorang Auditor lebih waspada bahwa orang yang
dicurigai memiliki kesempatan dan kemungkinan
@ika_gun
@ika_gun
»
Bukti tidak langsung mengungkapkan secara tidak
langsung atas suatu tindak pelanggaran atau
fakta-fakta dari seseorang yang mungkin mempunyai niat
atau motif melakukan pelanggaran.
»
Meskipun bukti ini mungkin benar, tetapi
Bukti
Tidak Langsung
sebenarnya tidak menetapkan
suatu fakta secara meyakinkan. Bukti ini diperoleh
berdasarkan pengalaman, pengamatan fakta atau
kejadian/ peristiwa, yang menetapkan pertalian
antara fakta-fakta yang diketahui dan telah
dibuktikan dengan fakta lain nya.
@ika_gun
INDIKASI KASUS KORUPSI
Suatu bentuk proses kejadian yang menyimpang dan
tidak sesuai
dengan peraturan per UU an yang
berlaku.
PENYIMPANGAN KASUS KORUPSI
@ika_gun
Seribu Indikasi “Tidak Bernilai” jika Tidak bisa
dibuktikan adanya Unsur Penyimpangan/ Unsur
@ika_gun
1. Persekongkolan
Horizontal
2. Persekongkolan Vertikal
3. Persekongkolan Horizontal dan Vertikal
@ika_gun
»
Persekongkolan Yang Terjadi diantara Para
Sesama Rekanan.
•
Persekongkolan ini dikategorikan sebagai
Persekongkolan
dengan Menciptakan Persaingan Semu Diantara Peserta
Tender
Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan PPK / KPAPanitia Pengadaan Barang / Jasa
@ika_gun
Persekongkolan Yang Terjadi Antara Salah Satu Atau
Beberapa Rekanan dengan Panitia Pengadaan
Barang atau PPK/KPA.
Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan PPK / KPA
Panitia Pengadaan Barang / Jasa
@ika_gun
Persekongkolan antara Panitia Pengadaan dan /atau PPK/KPA dengan para Rekanan.
Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan Penyedia Barang/jasa Kontraktor Rekanan PPK/KPA
Panitia Lelang atau Pengadaan Barang / Jasa
Salah satu bentuk persekongkolan ini adalah :
1. Pelelangan Fiktif (Proses Pelelangan sebenarnya tidak pernah dilakukan dan hanya dibuat
persyaratan administrasi saja seolah-olah telah dilakukan pelelangan/Formalitas).
2. Melibatkan : Supplier / Agen Tunggal / Distributor / Pabrikan
A B C
@ika_gun
1. Waktunya sangat mendesak.
2. Kebijakan / Perintah Pimpinan.
3. Barangnya Spesifik.
Barang dikatakan Spesifik jika tidak ada Pabrikan lain yang bisa memproduksi barang dengan fungsi dan manfaat yang sama untuk menggantikan fungsi dari barang tersebut.
@ika_gun
Risiko Pada
“PERENCANAAN PBJ”
@ika_gun
•
Aspek dalam tahap perencanaan pengadaan:
•
Menentukan tujuan pengadaan barang/jasa.
•
Menentukan sasaran yang dituju dengan
dilakukannya pengadaan barang/jasa tersebut.
•
Mengkaji posisi awal dengan menentukan
kebutuhan, dari segi kualitas dan kuantitasnya.
•
Memilih alternatif dari metode-metode yang
tersedia.
19
@ika_gun
20
1 • Merencanakan pemaketan pekerjaan
2 • Merencanakan jadwal pelaksanaan pekerjaan
3 • Menyediakan biaya pengadaan
4 • Pembentukan atau penunjukan pengelola pengadaan
5 • Mengumumkan paket-paket pengadaan
@ika_gun
1. Penentuan paket pekerjaan dan jadwal pelaksanaannya tidak diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (PA/KPA).
2. Pelimpahan tugas dari PPK ke Panitia/Pejabat/ Unit Layanan Pengadaan dan pelaporan dari Panitia/Pejabat/Unit Layanan Pengadaan ke PPK terlambat sehingga mengganggu jadwal pelaksanaan pekerjaan atau jadwal pelaksanaan pengadaan. 3. Jadwal pelaksanaan pengadaan yang disusun tidak realistis. 4. Tidak mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan
barang/jasa pada awal pelaksanaan anggaran. 21
@ika_gun
5. Pemaketan pekerjaan yang direkayasa mengarah kepada beberapa penyedia barang/jasa yang berasal dari kelompok
tertentu dalam rangka “tender arisan” atau bagi-bagi keuntungan.
6. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket untuk menghindari pelelangan.
7. Memecah paket pekerjaan yang menurut sifat pekerjaannya seharusnya merupakan satu kesatuan paket.
8. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang
tersebar di beberapa daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah masing-masing.
Risiko : Dalam Perencanaan PBJ
@ika_gun
9. Menggabungkan beberapa paket pekerjaan yang sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dapat
dilakukan usaha kecil menjadi satu paket pekerjaan yang hanya dapat dilaksanakan oleh usaha non kecil (menengah dan besar).
10. Penentuan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang tidak realistis.
11. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit point) untuk evaluasi yang seharusnya menggunakan sistem gugur, hal ini dilakukan untuk memenangkan produk/merk atau penyedia barang/jasa tertentu.
12. Biaya untuk mendukung pelaksanaan pengadaan tidak dianggarkan secara memadai. Sehingga terkadang
menyulitkan pelaksanaan pelelangan/seleksi atau mengambil dana dari para peserta pengadaan.
Risiko : Dalam Perencanaan PBI
@ika_gun
Risiko Pada
“PENGELOLA
PENGADAAN”
@ika_gun
» ULP, Pejabat Pengadaan, PPK, PPHP. » Syarat “kompetensi, etika, adm”
Integritas, disiplin, tanggung jawab;
Tidak ada konflik (hubungan keluarga,rangkap jabatan)
Memahami tata cara pengadaan;
Memahami substansi pekerjaan;
25
@ika_gun
» Pelaksana pengadaan :
Tidak kompeten, tidak integritas, tidak independen, dll.
» Perangkapan tugas/jabatan.
26
@ika_gun
Risiko Pada
“HPS”
@ika_gun
» Arti penting Risiko Pada penyusunan HPS » Fokus Risiko Pada :
- proses penyusunannya
*) bagaimana HPS disusun. dan
*) faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan HPS
- bagaimana HPS tersebut digunakan
*) HPS digunakan sebagai alat pembanding
28
@ika_gun
1. HPS tidak ada atau tidak disusun secara keahlian
2. HPS disusun tanpa berdasarkan data pendukung yang memadai.
3. Data pendukung penyusunan HPS ditutup-tutupi atau sulit diperoleh.
4. HPS disusun tidak berdasarkan harga standar/ harga pasar setempat.
29
@ika_gun
6. Penggelembungan (mark-up) harga dalam HPS.
7. HPS disusun dengan tidak memperhatikan perilaku biaya yaitu membedakan biaya tetap (yang cenderung akan menurun
seiring dengan bertambahnya volume pekerjaan) dan biaya variabel.
8. Harga barang/jasa dalam HPS mengarah pada merek/produk tertentu.
9. Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan oleh ketentuan.
10. HPS tidak disahkan Pejabat Pembuat Komitmen.
30
@ika_gun
Risiko Pada
“PROSES KUALIFIKASI”
@ika_gun
1. Kriteria evaluasi kualifikasi tidak ada atau tidak jelas
2. Calon penyedia menyampaikan isian kualifikasi tidak benar 3. Penilaian oleh pengelola pengadaan tidak obyektif
34
@ika_gun
Risiko Pada
“DOKUMEN PENGADAAN
BARANG/JASA”
@ika_gun
Dokumen kualifikasi : untuk menilai kompetensi, kemampuan usaha dan pemenuhan syarat bagi penyedia B/J.
Dokumen pemilihan penyedia B/J a. Pengumuman
b. Undangan kepada penyedia barang/jasa c. Instruksi Kepada Peserta Pengadaan d. Bentuk Penawaran dan Perjanjian
e. Syarat-syarat Kontrak (Umum dan Khusus)
f. Spesifikasi Teknis/Gambar atau KAK (Konsultansi) & RKS g. Bentuk surat dan jaminan penawaran
h. Draft Kontrak
Kriteria Evaluasi dan tatacara pemasukan dan peniaian penawaran
Dibuat dan disahkan Oleh ULP/Panitia Pengadaan
36
@ika_gun 37 • Dokumen pengadaan tidak lengkap dan kondisi-kondisi penting
tidak disajikan.
• Syarat-syarat penawaran tidak jelas, tepat dan pasti sehingga ada ruang bagi keragu-raguan dan intepretasi yang berbeda.
• Kurangnya keahliaan dan kompetensi ULP/Panitia /Pejabat Pengadaan, dan adanya keterlibatan pimpinan dalam proses persiapan dokumen pengadaan sehingga mungkin dapat
menyebabkan dokumen pengadaan disusun dengan tidak tepat.
37
@ika_gun
» Spesifikasi teknis mengarah pada produk atau penyedia jasa
tertentu, sebagai akibat dari adanya conflic of interest dan memihak pada penyedia jasa tertentu.
» Kriteria kelulusan evaluasi tidak ada atau tidak jelas dalam
dokumen pemilihan, atau penambahan kriteria evaluasi yang tidak perlu.
38
@ika_gun
Risiko Pada
“PENGUMUMAN
PENGADAAN”
@ika_gun
1. Pengumuman fiktif
2. Tidak mengumumkan di tempat yang tidak ditentukan 3. Dalam teks pengumuman tercantum persyaratan yang
berimplikasi dapat menghambat/membatasi peserta 4. Materi pengumuman lelang membingungkan atau tidak
lengkap. Contoh: lokasi pengambilan dokumen tidak jelas; pengumuman barang TI – tidak jelas apa bentuk barang yang akan diadakan.
5. Jangka waktu pengumuman tidak sesuai ketentuan (terlalu singkat)
@ika_gun
» Penjelasan (pre bid meeting) yang terbatas pada kelompok tertentu.
» Tidak membuat dokumentasi rapat penjelasan
» Berita acara pemberian penjelasan tidak disebarluaskan kepada seluruh peserta.
» Seluruh kesepakatan dalam rapat yang merupakan perubahan penting atas dokumen pemilihan penyedia tidak dituangkan dalam adendum dokumen pemilihan penyedia (sebagai upaya agar kesepakatan yang dicapai pada saat penjelasan lelang tidak ditaati oleh panitia lelang).
» Penjelasan yang diberikan panitia terhadap pertanyaan para peserta lelang dibiarkan tidak jelas dan lengkap.
» Klarifikasi kepada peserta lelang diberikan oleh orang yang tidak berwenang (panitia lelang).
@ika_gun
»
Adanya relokasi tempat penyerahan dokumen
penawaran yang tidak diinformasikan ke seluruh
penyedia barang/jasa yang telah mendaftar atau
lokasi penyerahan dokumen sulit ditemukan;
»
Jangka waktu penyampaian penawaran yang terlalu
singkat dan kurang memperhatikan kompleksitas
barang/jasa yang diadakan;
»
Batas akhir pemasukan dokumen penawaran
diundurkan atau dimajukan tanpa adanya dokumen
addendum dokumen pemilihan/seleksi;
@ika_gun
»
Penyimpanan dokumen penawaran tidak
dilakukan pada kotak atau tempat yang
aman/terkunci;
»
Penerimaan dokumen penawaran yang
terlambat dan tidak digugurkan;
»
Dokumen penawaran tidak lengkap
disampaikan dan disusulkan setelah acara
pembukaan dokumen penawaran.
@ika_gun
@ika_gun
» Kriteria evaluasi tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
» Penggantian dokumen penawaran dari penyedia barang/jasa setelah tahap pembukaan dokumen penawaran
» Seluruh hasil evaluasi penawaran tidak didokumentasikan dalam suatu berita acara. Dokumen penawaran tidak lengkap disampaikan dan
disusulkan setelah acara pembukaan dokumen penawaran.
» Berita acara evaluasi penawaran tidak mencantumkan justifikasi tentang hal-hal yang menggugurkan suatu penawaran (bila ada).
» Panitia/pejabat/unit layanan pengadaan memberlakukan standar ganda
» Panitia/pejabat/unit layanan pengadaan kurang paham mengenai persyaratan teknis sehingga mempengaruhi penilaian/hasil evaluasi.
@ika_gun
»
Proses penetapan pemenang lelang tidak
didokumentasikan
»
Pengumuman pemenang tidak
mencantumkan hal-hal yang menjadi
persyaratan.
»
Tanggal pengumuman sengaja ditunda.
»
Pengumuman pemenang tidak
@ika_gun
»
Surat sanggahan dan/atau sanggah banding tidak
ditanggapi atau ditunda-tunda sehingga melewati
batas waktu yang diperkenankan oleh ketentuan.
»
Sanggahan dan/atau sanggah banding yang
diterima tidak dijawab.
»
Jawaban atas sanggahan dan/atau sanggah
banding tidak memuaskan atau tidak didukung
dengan bukti yang meyakinkan.
»
Jawaban atas sanggahan dan/atau sanggah
banding tidak dijawab oleh pejabat/pihak yang
berwenang.
@ika_gun
»
Jangka waktu penerbitan SPPBJ melampaui
batas waktu yang diperkenankan.
»
Penunjukan pemenang lelang tidak diberikan
kepada peserta yang menawarkan harga
terendah yang responsif.
»
Penunjukan pemenang lelang berbeda dengan
usulan calon pemenang dari ULP.
@ika_gun
» Barang/jasa yang diperjanjikan telah diterima sebelum surat perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak. » Penandatanganan surat perjanjian yang ditunda-tunda
tanpa alasan yang jelas.
» Rekomendasi dari ULP/Pejabat Pengadaan belum/tidak dipertimbangkan oleh pejabat yang menandatangani surat perjanjian (Pejabat Pembuat Komitmen) pada saat surat perjanjian tersebut ditandatangani.
» Dalam hal nilai pengadaan di atas Rp100 Miliar, surat perjanjian yang ditandatangani belum dikonsultasikan dengan unit kerja yang bertanggung jawab dengan
@ika_gun
»
Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam
kontrak tidak sesuai dengan hasil penunjukan
pemenang.
»
Harga kontrak tidak sesuai dengan dokumen
pemilihan barang/jasa atau penawaran dari
pemenang.
»
Spesifikasi dalam surat perjanjian diubah tanpa
persetujuan kedua belah pihak.
»
Klausul dalam surat perjanjian tidak lengkap dan
jelas.
»
Syarat umum dan syarat khusus kontrak yang
@ika_gun
»
Klausul dalam surat perjanjian merugikan
kepentingan pemberi kerja dan atau /negara.
»
Penetapan jumlah hari pelaksanaan pekerjaan
tidak sesuai dengan penetapan tanggalnya.
»
Surat perjanjian tidak dilengkapi surat jaminan
pelaksanaan sesuai ketentuan.
»
Tanggal surat jaminan pelaksanaan lebih
belakangan dibandingkan tanggal kontrak.
@ika_gun
»
Jaminan pelaksanaan tidak disesuaikan dengan
addendum.
»
Terdapat kesepakatan di bawah tangan atau
surat perjanjian lain yang ditandatangani antara
pemberi kerja dengan penyedia barang/jasa.
»
Negosiasi penurunan harga kontrak diikuti pula
dengan pengurangan lingkup atau volume
pekerjaan yang seharusnya mensyaratkan
@ika_gun
»
Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya
˃ Penyedia barang/jasa tidak melanjutkan atau tidak menyelesaikan pengadaan barang/jasa.
˃ Keterlambatan penyerahan barang/jasa oleh penyedia barang/jasa tanpa alasan yang diperkenankan dalam kontrak, dan belum
dikenakan sanksi denda keterlambatan sesuai ketentuan dalam kontrak.
˃ Pemberian addendum oleh PPK terhadap keterlambatan tanpa
pertimbangan yang layak dan wajar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
˃ Volume/jumlah barang/jasa yang diserahkan tidak sesuai dengan
@ika_gun
˃ Kualitas barang/jasa yang diserahkan tidak sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis dalam surat perjanjian.
˃ Pekerjaan fiktif, dilakukan hanya sebagian atau tidak dilakukan sama sekali. Biasanya terjadi atau dilakukan pada pekerjaan yang dilakukan di tempat sulit (misalnya daerah terpencil, hutan atau gunung) atau pekerjaan yang sulit dilakukan pengecekan fisik (misalnya di dalam tanah atau di bawah laut).
˃ Nilai barang/pekerjaan dalam Contract Change Order (CCO) yang dituangkan dalam addendum melebihi 10% dari nilai kontrak awal yang tidak disebabkan oleh kondisi darurat/penanganan bencana alam.
˃ Addendum pekerjaan tambah (kurang dari 10% nilai kontrak ) yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
@ika_gun
˃ Pekerjaan disubkontrakkan kepada rekanan lainnya tanpa persetujuan PPK.
˃ Penyerahan barang/jasa dilakukan di lokasi yang tidak tepat.
˃ Barang/jasa yang diadakan belum/tidak dapat dimanfaatkan oleh satker pengguna.
˃ Tidak ada petugas yang ditunjuk untuk menerima barang/jasa (tidak ada panitia penerima hasil pekerjaan).
˃ PPHP tidak melakukan pengecekan jumlah atau volume dan kualitas atau spesifikasi barang/jasa sesuai dengan surat perjanjian.
˃ PPHP telah melakukan pengecekan jumlah atau volume dan kualitas atau spesifikasi barang/jasa tetapi gagal menemukan adanya
perbedaan jumlah atau volume dan kualitas atau spesifikasi barang/jasa sesuai dengan surat perjanjian.
˃ Perubahan lingkup pekerjaan.
@ika_gun
2.Pekerjaan jasa konsultansi
˃
Penggantian personil dan/atau peralatan
oleh penyedia barang/jasa tanpa alasan yang
jelas dan persetujuan PPK.
˃
Penyedia jasa tidak menyerahkan laporan
akhir penyelesaian pekerjaan dan atau
laporan akhir belum disetujui PPK.
@ika_gun
» Pembayaran yang tidak sesuai kemajuan fisik pekerjaan. » Pembayaran dibuat tanpa otorisasi yang tepat dan
sesuai ketentuan.
» Pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa terlambat tanpa ada justifikasi dari PPK, dan tanpa dikenakan ganti rugi.
» Kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak/PNBP. » Pelaporan yang tidak dilaksanakan.
» Pelaporan yang tidak sesuai keadaan yang sebenarnya terjadi.
@ika_gun
@ika_gun RENCANA P ENGADAAN YANG DIARAHKAN PENYAKIT 1B P ENGGELEMBUNGAN ANGGARAN (MARK UP) PENYAKIT 1A
REKAYASA PEMAKETAN UNTUK KKN
PENYAKIT 1C
P ENENTUAN JADWAL PENGADAAN YANG TIDAK RE ALISTIS
PENYAKIT 1D PERENCANAAN
PENGADAAN
1
• PENDEKATAN ANGGARAN BUKAN KEBUTUHAN RIIL
• SISTEM ANGGARAN 1 TAHUN MENJADI KENDALA
• DANA ABT.
@ika_gun
PEMBENTUKKAN PANITIA
2
INTEGRITAS PANITIA LEMAH
PENYAKIT 2B
PANITIA TIDAK TRANSPARAN
PENYAKIT 2A
PANITIA YANG ‘MEMIHAK’
PENYAKIT2C
PANITIA TIDAK INDEPENDEN
PENYAKIT 2D • SERTIFIKAT AHLI • PAKTA INTEGRITAS • PENGUMUMAN AWAL TAHUN • TG JAWAB/WEWENANG 69
@ika_gun
DOKUMEN ADMINISTRATIF ‘ASPAL’
PENYAKIT 3B
DOKUMEN ADMINISTRATIF TIDAK MEMENUHI SYARAT
PENYAKIT 3A
LEGALISASI DOKUMEN TIDAK DILAKUKAN
PENYAKIT 3C
EVALUASI TIDAK SESUAI KRITERIA
PENYAKIT 3D PRAKUALIFIKASI
PERUSAHAAN
3
• PRA & PASCA KUALIFIKASI LANGSUNG PADA SAAT
PENGADAAN OLEH PANITIA PENGADAAN.
@ika_gun
PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG
4
REKAYASA KRITERIA EVALUASI
PENYAKIT 4B
SPESIFIKASI YANG DIARAHKAN
PENYAKIT 4A
DOKUMEN LELANG NON-STANDAR
PENYAKIT 4C
DOKUMEN LELANG YANG TIDAK LENGKAP
PENYAKIT 4D
• DOKUMEN LELANG SEDERHANA • TIDAK PERLU DOKUMEN
PENDUKUNG
• PERIZINAN DISEDERHANAKAN • EVALUASI SEDERHANA.
@ika_gun
PENGUMUMAN LELANG
5
JANGKA WAKTU PENGUMUMAN TERLALU SINGKAT
PENYAKIT 5B
PENGUMUMAN LELANG YANG SEMU ATAU FIKTIF
PENYAKIT 5A
PENGUMUMAN LELANG TIDAK LENGKAP
PENYAKIT 5C
• PENGUMUMAN PENGADAAN PADA AWAL TAHUN ANGGARAN • PENGGUNAAN e-PROCUREMENT
@ika_gun
PENGAMBILAN DOKUMEN LELANG
6
WAKTU PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN TERBATAS
PENYAKIT 6B
DOKUMEN LELANG YANG DISERAHKAN TIDAK SAMA (INKONSISTEN)
PENYAKIT 6A
LOKASI PENGAMBILAN DOKUMEN SULIT DICARI
PENYAKIT 6C
• e-PROCUREMENT • DOKUMEN LELANG
@ika_gun
PENGGELEMBUNGAN (MARK-UP) UNTUK KEPERLUAN KKN.
PENYAKIT 7B
GAMBARAN NILAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI DITUTUP-TUTUPI
PENYAKIT 7A
HARGA DASAR YANG TIDAK STANDAR (DALAM KKN)
PENYAKIT 7C
PENENTUAN ESTIMASI HARGA TIDAK SESUAI ATURAN
PENYAKIT 7D PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI
7
• HPS TIDAK RAHASIA • HPS DISUSUN SECARA AHLI 74@ika_gun
PENJELASAN /AANWIJZING
8
INFORMASI & DESKRIPSI TERBATAS
PENYAKIT 8B
PRE BID MEETING YANG TERBATAS
PENYAKIT 8A
PENJELASAN YANG KONTROVERSIAL
PENYAKIT 8C • TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN WILAYAH PESERTA PELELANGAN • HPS BUKAN RAHASIA • E-PROCUREMENT 75
@ika_gun PENYERAHAN & PEMBUKAAN PENAWARAN
9
PENERIMAAN DOKUMEN PENAWARAN YANG TERLAMBATPENYAKIT 9B
RELOKASI TEMPAT PENYERAHAN DOKUMEN PENAWARAN
PENYAKIT 9A
PENYERAHAN DOKUMEN FIKTIF
PENYAKIT 9C KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN PENAWARAN PENYAKIT 9D • PENYEDERHANAAN DOKUMEN PENAWARAN • PENGUMUMAN SECARA TERBUKA. 76
@ika_gun
PENGGANTIAN DOKUMEN
PENYAKIT 10B
KRITERIA EVALUASI CACAT
PENYAKIT 10A
EVALUASI TERTUTUP DAN TERSEMBUNYI
PENYAKIT 10C
PESERTA LELANG TERPOLA DALAM RANGKA BERKOLUSI
PENYAKIT 10D
EVALUASI PENAWARAN
10
• DOKUMEN DITELITI HANYA UNTUK CALON PEMENANG TERPILIH
• TIDAK ADA PEMBATASAN WILAYAH PESERTA LELANG 77
@ika_gun PENGUMUMAN CALON PEMENANG
11
TANGGAL PENGUMUMAN SENGAJA DITUNDA PENYAKIT 11BPENGUMUMAN SANGAT TERBATAS
PENYAKIT 11A
PENGUMUMAN YANG TIDAK INFORMATIF
PENYAKIT 11C
• e-PROCUREMENT
• EVALUASI RINCI HANYA PADA 3 CALON
PEMENANG
• TERSEDIA WAKTU UNTUK
@ika_gun SUBSTANSI SANGGAHAN TIDAK DITANGGAPI PENYAKIT 12B TIDAK SELURUH SANGGAHAN DITANGGAPI PENYAKIT 12A
SANGGAHAN PROFORMA UNTUK MENGHINDARI TUDUHAN TENDER DIATUR
PENYAKIT 12C
PANITIA KURANG INDEPENDEN DAN AKUNTABEL PENYAKIT 12D SANGGAHAN PESERTA LELANG
12
79@ika_gun
SURAT PENUNJUKAN YANG SENGAJA DITUNDA PENGELUARANNYA
PENYAKIT 13B
SURAT PENUNJUKAN YANG TIDAK LENGKAP
PENYAKIT 13A
SURAT PENUNJUKAN YANG DIKELUARKAN DENGAN TERBURU BURU
PENYAKIT 13C
SURAT PENUNJUKAN YANG TIDAK SAH
PENYAKIT 13D PENUNJUKKAN PEMENANG LELANG
13
80@ika_gun PENANDATANGAN KONTRAK YANG DITUNDA-TUNDA PENYAKIT 14B PENANDATANGANAN KONTRAK YANG KOLUTIF PENYAKIT 14A PENANDATANGANAN KONTRAK SECARA TERTUTUP PENYAKIT 14C
PENANDATANGANAN KONTRAK TIDAK SAH PENYAKIT 14D
PENANDATANGANAN KONTRAK
14
• SYARAT TANDA TANGAN ATASAN LANGSUNG PIMPRO ..????...
• 100% TANGGUNGJAWAB PENGGUNA BARANG JASA.
@ika_gun
PENYERAHAN BARANG/JASA
15
KRITERIA PENERIMAAN BARANG BIAS
PENYAKIT 15A-2
KUALIFIKASI BARANG TIDAK SESUAI SPESIFIKASI
PENYAKIT 15A-1
VOLUME BARANG TIDAK SAMA DENGAN YANG TERTULIS DI DOKUMEN LELANG
PENYAKIT 15A-3
JAMINAN PASCA JUAL PALSU
PENYAKIT 15A-4
15-A
PENYERAHAN BARANG
@ika_gun
KRITERIA PENERIMAAN HASIL KERJA KONSTRUKSI BIAS
PENYAKIT 15C-2
VOLUME KONSTRUKSI TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIMINTA SPESIFIKASI/BOQ
PENYAKIT 15C-1
PERINTAH PERUBAHAN VOLUME DALAM RANGKA KKN/CONTRACT CHANGE ORDER
PENYAKIT 15C-3
VOLUME KONSTRUKSI TIDAK SESUAI DALAM RANGKA KKN
PENYAKIT 15C-4
KRITERIA PENERIMAAN KARYA KONSULTAN BIAS
PENYAKIT 15B-2
REKOMENDASI PALSU
PENYAKIT 15B-1
DATA LAPANGAn DIPALSUKAN
PENYAKIT 15B-3
DESIGN PLAGIATE (TANPA DUKUNGAN DESIGN NOTE) PENYAKIT 15B-4 15-C PENYERAHAN JASA KONSTRUKSI 15-B PENYERAHAN JASA KONSULTAN 83
@ika_gun
Metode Penghitungan Kerugian tidak dapat
dipolakan secara seragam karena Jenis Kasus &
Modus Operandi berbeda-beda.
Besar / Kecil nya Kerugian sangat tergantung
dari :
1. Tingkat Keterlibatan pihak2 yang terkait
dalam Kasus Fraud.
2. Tingkat Kedalam Perolehan
“
Bukti
”
yang
@ika_gun
Pengaduan :
Realisasi Fisik Barang Tidak Sesuai Kontrak
PENYIMPANGAN PROSES LELANG
SANGAT MENENTUKAN
BESARAN NILAI Kerugian
1 2
Proses Audit Inv :
Realisasi = 70 Unit Fiktif = 30 Unit Perencanaan Proses Lelang Pelaksanaan Penyerahan Nilai Kontrak Rp 3 M (100 unit X Rp 30 Jt)
Proses Dik Ditemukan Adanya Penyimpangan Proses Lelang Kerugian Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000 Realisasi = 70 x Rp30 Jt = Rp 2.100.000.000 Kerugian = Rp 900.000.000
Harga Beli Rekanan
Per Unit =Rp 20 Jt Nilai Kerugian
Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000 Realisasi = 70 x Rp20 Jt = Rp 1.400.000.000 Kerugian = Rp 1.600.000.000 Dilakukan Analisa Proses Lelang 3 Tidak Dilakukan Analisa Proses Lelang
4
7 6
5
Ditemukan Faktur Pembelian
@ika_gun
Production House , Kontrak = Rp 3,5 M
Biaya Produksi Iklan Rp 500 Juta Biaya Penayangan TV 60 Kali @ Rp 50 Jt = Rp 3 M (60 – 20) x Rp 50 Jt = Rp 2 M Penyidik Kerugian- Penyidik
Kerugian versi auditor Nilai Kontrak = Rp 3.500 Jt
Real Bi Tanyang =20xRp10 Jt = Rp 200 Jt
Biaya Produksi Iklan = Rp 300 Jt
=Rp 500 Jt
Kerugian = Rp 3.000 Jt
KASUS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Hasil Konfirmasi pada Media TV = 20 Tayang
Instansi
Penyimpangan Proses Lelang
- Lelang Formalitas
- Biaya Produksi di Sub kan Pada Production house lain Senilai Rp 300 Juta.
Biaya Tayang Real = 20 x Rp 10 Jt = Rp 200 Jt
@ika_gun
1
2
4
3
@ika_gun