• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA bab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA bab"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA May 09, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada masa sebelumnya kuda dan beberapa binatang peliharaan lain merupakan tenaga penarik bagi alat pengangkut yang utama. Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda. Kemampuan manusia untuk pergi kebulan dan mewujudkan komputer canggih merupakan contoh yang nyata dari betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak dua atau tiga abad yang lalu.

Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia menimbulkan dua efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu (i) kemakmuran atau taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan (ii) ia dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang terus bertambah jumlahnya. Walau bagaimanapun, sungguh menyedihkan untuk menyadari kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut bukanlah sesuatu peristiwa yang terjadi di semua negara. Negara-negara di Asia dan Afrika tidak menikmati sepenuhnya peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut.

BAB II PEMBAHASAN

(2)

perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka. (sadono sukirno).

Menurut Boediono (2001: 35), pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan ( necessary condition) bagi penurunan pengangguran . Adapun syarat kecukupannya ialah bahwa pertumbuhan ekonomi

tersebut efektif dalam mengurangi tingkat pengangguran. Artinya, pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar di setiap golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin. Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi disektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja yaitu sector pertanian atau sector yang padat karya. Adapun secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang cukup efektif mendistribusikan manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari sektor modern seperti jasa yang padat modal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Subandi, dalam bukunya Sistem Ekonomi Indonesia, menulis bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum, adalah:

1. faktor produksi 2. faktor investasi

3. faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran 4. faktor kebijakan moneter dan inflasi

5. faktor keuangan negara

Sedangkan Tambunan, dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menulis bahwa di dalam teoti-teori konvensional, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas dari faktor-faktor produksi seperti SDM, kapital, teknologi, bahan baku, enterpreneurship dan energi. Akan tetapi, faktor penentu tersebut untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, bukan pertumbuhan jangka pendek. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik, sama atau lebih buruk dari tahun sebelumnya lebih ditentukan oleh faktor-faktor yang sifatnya lebih jangka pendek, yang dapat dikelompokkan ke dalam faktor internal dan eksternal.

Faktor eksternal didominasi oleh faktor-faktor ekonomi, seperti perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.

1. Faktor-faktor Internal

a. Faktor ekonomi, antara lain: § Buruknya fundamental ekonomi nasional § Cadangan devisa

§ Hutang luar negeri dan ketergantungan impor § Sektor perbankan

§ Pengeluaran konsumsi

b. Faktor non ekonomi, antara lain: § Kondisi politik, sosial dan keamanan § Pelarian modal ke luar negeri § Nilai tukar rupiah

(3)

§ Kondisi perdagangan dan perekonomian regional atau dunia

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai bagaimana

faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan (Arsyad, 1992 : 191). Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita. Produk domestik bruto (PDB) adalah total nilai pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final goods and services) yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya (Nanga, 2001: 273-274).

TEORI PERTUMBUHAN KLASIK

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal , luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walau menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada banyak aktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Dan teori pertumbuhan mereka , dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh pertambahan penduduk kepada tingkat produksi nasional dan pendapatan.

Pada permulaannya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan, tingkat penegembalian modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka para pengusaha akan mendapatkan keuntungan keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru, dan pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus-menerus berlangsung. Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena peroduktivitas setiap penduduk telah menjadi negatif. Maka kemakmuran masyarakat menurun kembali. Ekonomi akan mencapai tingkat perkembangan yang rendah. Apabila keadaan ini dicapai, ekonomi dikatakan telah mencapai keadaan tidak berkembang (stationary State). Pada keadaan ini pendapatan pekerja hanya mencapai tingkat cukup hidup (subsistence).

Teori ekonomi klasik mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut:

· Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis. Terjadi tangan bebas atau pasar bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi “full employment” atau kesempatan kerja penuh (tidak ada pengangguran).

(4)

· Harga barang ditentukan oleh produsen dann konsumen.

· Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Apabila kelebihan tenaga kerja maka akan menurunkan upah, tetapi apabila kekurangan tenaga kerja maka akan

meningkatkan upah.

TEORI SCHUMPETER

Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa system kapitalisme merupakan system yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian, Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang system kapitalisme akan mengalami kemandegan.

Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dalam membahas perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri. pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perabaikan “teknologi” dalam arti luar, miasalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru, dsb.

Teori Harrod-Domar

Harrod-Domar mengemukakan syarat-syarat yang diperlukan agar pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan mantap atau steady growth dalam jangka panjang di dalam pertumbuhan mantap semua variabel seperti output, tabungan, investasi, dan kemajuan teknologi, masing-masing tumbuh secara konstant atau pada laju yang lurus secara eksponensial.

Y / Y = s / kΔ Dimana:

Y / Y = tingkat pertumbuhan outputΔ

Persamaan tersebut merupakan persamaan Harrod-Domar yang disederhanakan bahwa

tingkat pertumbuhan output ( Y / Y ) ditentukan secara bersama oleh rasio tabungan (s) dan rasioΔ modal output (COR = K). Makin tinggi tabungan yang diinvestasikan maka makin tinggi pula output yang dihasilkan. Sedangkan hubungan antara COR dengan tingkat pertumbuhan adalah negative (makin besar COR, makin rendah tingkat pertumbuhan output).

Teori Adam Smith

Adam Smith menyatakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis ada tiga aspek, yaitu (Arsyad, 1992 : 42) :

(5)

Sumber alam yang tersedia (masih diwujudkan sebagai faktor produksi tanah).

Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah paling mendasar dari

kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia merupakan batas maya bagi pertumbuhan perekonomian, maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output.

2. Stok barang modal

Stok modal menurut Smith merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan

tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output, sehingga jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok pengaruh stok modal terhadap tingkat output total bisa secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung,

maksudnya adalah karena pertambahan modal akan langsung meningkatkan output, sedangkan pengaruh tidak langsung maksudnya adalah peningkatan produktifitas perkapita

yang dimungkinkan karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang semakin tinggi. 3. Pertumbuhan Penduduk.

Menurut Smith yang sangat menentukan jumlah penduduk pada suatu masa tertentu

adalah tingkat upah pada saat itu. Jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari pada tingkat upah subsisten (tingkat upah yang hanya cukup untuk hidup pas-pasan), maka jumlah

penduduk akan meningkat. Smith juga menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh stok kapital dan tingkat pertumbuhan output. Oleh karena itu jumlah penduduk akan meningkat atau menurun tergantung pada stok modal dan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu.

Penghitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Laju pertumbuhan ekonomi akan diukur melalui indikator perkembangan PDB dari tahun ke tahun. Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi di indonesia dilakukan dengan metode yaitu (Boediono, 2001 : 37):

PE

Keterangan:

PE = pertumbuhan ekonomi PDB = Produk Domestik Bruto t = tahun tertentu

t-1 = tahun sebelumnya

Pengaruh Konsumsi, Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Net Ekspor, dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

(6)

ditentukan oleh konsumsi. Apabila konsumsi mengalami peningkatan maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan konsumsi berarti telah terjadi peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa.

Terjadinya peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa akan memaksa perekonomian untuk meningkatkan produksi barang dan jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila konsumsi mengalami penurunan maka pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan konsumsi berarti telah terjadinya penurunan permintaan terhadap barang dan jasa. Penurunan ini akan mengakibatkan perekonomian menurunkan produksi barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhanekonomi. Kemudian, investasi secara parsial juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kenaikan investasi akan memicu kenaikan pertumbuhan ekonomi karena kenaikan investasi mengindikasikan telah terjadinya kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal. Kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal akan berakibat terhadap peningkatan produksi barang dan jasa di dalam perekonomian. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan investasi maka PDB juga akan mengalami penurunan karena penurunan investasi mengindikasikan telah terjadinya penurunan penanaman modal atau pembentukan modal. Penurunan penanaman modal atau pembentukan modal ini akan mengakibatkan perekonomian menurunkan produksi barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, secara parsial pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Terjadinya peningkatan pengeluaran pemerintah misalnya untuk penyediaan atau perbaikan infrastruktur maka proses produksi barang dan jasa akan semakin lancar. Hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan produksi barang dan jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu sebaliknya, apabila pengeluaran pemerintah tidak ditingkatkan atau terjadi penurunan sehingga masalah infrastruktur tidak dapat diatasi maka akan mengakibatkan proses produksi barang dan jasa menjadi terhalang. Hal ini akan berdampak terhadap penurunan produksi barang dan jasa. Penurunan produksi barang dan jasa akan menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu juga dengan net ekspor, net ekspor pun memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apabila ekspor mengalami peningkatan maka produksi barang dan jasa juga akan mengalami peningkatan karena net ekspor yang meningkat mengindikasikan permintaan terhadap barang dan jasa di luar negeri lebih besar dari pada permintaan barang luar negeri di dalam negeri. Oleh karena itu, perekonomian akan meningkatkan jumlah produksi barang jasa. Peningkatan produksi barang dan jasa ini akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, apabila net ekspor mengalami penurunan dikarenakan terjadinya penurunan permintaan terhadap barang dan jasa di luar negeri sehingga impor lebih besar dari pada ekspor dan hal ini akan mengakibatkan penurunan produksi barang dan jasa.

(7)

Analisis Empiris Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2011-2014 A. Pertumbuhan ekonomi indonesia 2011

Sepanjang 2011 lalu Indonesia masih mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 lalu sebesar 6,5%. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 tercatat sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.931,3 triliun. Secara kumulatif, PDB Indonesia pada 2011 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 7.427,1 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.463,2 triliun. pada 2011 lalu terjadi pertumbuhan di semua sektor ekonomi. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 10,7%, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 9,2%, sedangkan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan tumbuh 6,8%.

B. Pertumbuhan ekonomi indonesia 2012

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2012 sebesar 6,23 persen. Angka tersebut turun dibandingkan sepanjang 2011 sebesar 6,5 persen. Penurunan ini disebabkan sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,06 persen karena siklus musiman. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 1,49 persen. Sementara PDB tanpa migas tahun 2012 sebesar 6,81 persen. Jumlah total produk domestik bruto (PDB) sepanjang 2012 adalah Rp 8.241,9 triliun, sementara Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) adalah Rp 2.618,1 triliun. Dari sisi komponen pertumbuhan ekonomi di 2012 adalah konsumsi tumbuh 5,28 persen, belanja pemerintah 1,25 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tumbuh 9,8 persen, ekspor tumbuh 2,01 persen dan impor 6,65 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut juga dipengaruhi oleh adanya moratorium PNS, sehingga belanja pemerintah tidak terlalu tinggi. Ekspor memang rendah sehingga terjadi defisit. Jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi 2012 berasal dari konsumsi dan investasi.

C. Pertumbuhan ekonomi indonesia 2013

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun. Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5 persen pada 2011, dan 6,23 persen pada 2012, pertumbuhan ekonomi 2013 berada dibawah 6 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2013 sebesar hanya 5,78 persen. Angka tersebut turun dibandingkan sepanjang 2013 sebesar 6,23 persen. Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,19 persen, dengan nilai Rp 292,4 triliun. Berturut-turut disusul sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan dengan pertumbuhan 7,56 persen, dengan nilai Rp 272,1 triliun. Sektor ketiga yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah konstruksi, di mana mencatat pertumbuhan 6,57 persen dengan nilai Rp 182,1 triliun. Sementara itu pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian tercatat paling kecil sebesar 1,34 persen dengan nilai Rp 195,7 triliun

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014, dengan tahun dasar 2010 sebesar 5,02 persen. Hal itu tidak sesuai dengan target pemerintah, yang mematok pertumbuhan ekonomi sepanjang 2014 mencapai 5,5 persen. Pertumbuhan pertanian dibanding 2013 sedikit menurun tapi masih stabil, dipicu subsektor perkebunan, di mana masih ada permintaan tinggi meski harga CPO turun. Perikanan dan hortikultura masih cukup bagus, sehingga masih stabil.

(8)

1. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. 2. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga

dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. 3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian

4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya

5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

BAB III KESIMPULAN

Perekonomian indonesia dari tahun 2011 sampai tahun 2014 terjadi terus mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh faktor-faktor tertentu dalam perekonomian. Faktor tersebut terdiri dari faktor yang mempengaruhi dan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi tersebut. Faktor yang mempengaruhi antara lain ; faktor produksi, investasi , perdagangan luar negeri , neraca pembayaran , kebijakan moneter , inflasi , dan keuangan negara. Selanjutnya faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi antara lain ; faktor SDA , SDM , Iptek , budaya , dan sumber daya modal. Dan juga kondisi perekonomian global mempengaruhi perekonomian indonesia seperti yang terjadi pada tahun 2011 silam. Kita patut bersyukur karena dalam krisis tersebut perekonomian indonesia masih mampu tumbuh sebesar 6.5 persen. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi indonesia tahun-tahun berikutnya terus mengalami penurunan yaitu berturut-turut , 6,23 persen pada tahun 2012, 5,78 persen pada tahun 2013, dan 5.02 persen pada tahun 2014.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengitungan tersebut, kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan eksposisi yang signifikan antara peserta

Peneliti melakukan penelitian di Pondok putri Darul Huda Mayak dengan alasan bahwa pondok tersebut masih menerapkan peraturan pada santri putri untuk menggunakan pembalut

Berdasarkan tabel 4.7, distribusi responden berdasarkan pengukuran kekuatan otot perut dengan curl up test pada perlakuan kelompok II yaitu penambahan plank exercise pada

PBB dalam konflik bersenjata di Suriah tersebut telah menjalankan perannya, yaitu dengan melakukan aksi bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Suriah serta

U ovoj varijanti prvobitno kolebanje u izboru mosta se značajno smanjuje. Mehanizam koncentracije feromona ima veliku ulogu: mravi koji slučajno izaberu kraći most su prvi

Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan mengevaluasi pembelian kualitas bokar adalah SAW (Simple Additive Weighting).Metode ini sering juga dikenal istilah

Upaya membangkitkan kesadaran masyarakat berawal dari upaya menghubungkan antara individu dengan struktur yang lebih besar (UKM, Dinkop). Hal ini bertujuan membantu

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kecenderungan otak kanan, lingkungan keluarga, motivasi belajar dan prestasi belajar matematika (2) pengaruh