• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 4 Manpro | Mita's Site | Mita’s Site

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas 4 Manpro | Mita's Site | Mita’s Site"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Software Requirements

Specification

SISTEM ANTI KEBAKARAN OTOMATIS

BERBASIS DETEKTOR ULTRAVIOLET (UV)

DAN KENDALI MIKROKONTROLER

Version 1.0 approved

Prepared by “KELOMPOK 8”

1. DWI KURNIAWAN I1A006019

2. RIDHO SEPTIAN I1A006021

3. PARAMITA NILAM S. I1A006032

4. HENDRA ADIGUNA I1A006038

5. MUTHIA HAKIM I1A006039

6. RAFLI JANUAR A.K I1A006044

7. UPIT WAHYU Y. I1A006048 8. ADITYA N.

I1A006051

(2)

KULIAH MANAJEMEN PROYEK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

JURUSAN TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………... 1

I. PENDAHULUAN ……… 2

I.1. TUJUAN ………... 2

I.2. RUANG LINGKUP ………. 2

II. DESKRIPSI ………. 3

II.1. PRODUK ………. 3

II.1.1. Antarmuka Sistem ……….. 3

II.1.2. Antarmuka Pengguna ………. 3

II.1.3. Antarmuka Hardware ………. 3

II.1.4. Antarmuka Software ……….. 3

II.1.5. Antarmuka Hubungan ………. 4

II.1.6. Batasan Memori ……….. 4

II.2. FUNGSI PRODUK ……….. 4

III. SPECIFIC REQUIREMENTS ……… 4

III.1 ANTARMUKA EKSTERNAL ………. 4

III.2. FUNGSI ……… 5

III.2.1.Proses Pendeteksian Api yang dapat Menyebabkan Kebakaran……… 5

III.2.2. Pemberitahuan kepada Petugas Pabrik………..………... 5

III.2.3. Antarmuka Pengguna……….... 6

III.2.4. Proses Pemadaman Api ……….………... 6

III.2.5. Pengiriman Data ke Kantor Pusat……….. 6

III.3. PERFORMANCE REQUIREMENTS ………. 6

(4)

SOFTWARE REQUIREMENT SPECIFICATION “Sistem Anti Kebakaran Otomatis Berbasis detektor ultraviolet (uv)

Dan kendali mikrokontroler”

I. PENDAHULUAN

I.1. TUJUAN

Kebakaran yang sering terjadi pada pabrik dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar. Banyaknya ruangan dan juga luasnya ruangan sering kali menyebabkan proses pemadaman api berjalan lambat. Selain itu keterlambatan dalam menghubungi pihak pemadam kebakaran juga menjadi salah satu penyebab lambatnya proses pemadaman api. Hal ini tentunya akan sangat merugikan perusahaan, dan bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Untuk meminimalisir hal-hal tersebut, dapat dilakukan dengan cara mendeteksi dari awal jika muncul api yang dapat menyebabkan kebakaran pada pabrik dan kemudian menanganinya secara cepat dan tepat melalui sebuah sistem yang menjadi satu kesatuan.

Tujuan digunakannya sistem ini adalah:

1. Mempercepat pendeteksian munculnya api yang dapat menimbulkan kebakaran 2. Mampu meminimalisir terjadinya kebakaran

3. Mempercepat penanganan kebakaran digunakan kembali pada sistem yang baru ini. Sistem juga akan secara otomatis menyalakan Alarm kebakaran ke semua ruangan di pabrik yang bersangkutan.

(5)

II. DESKRIPSI

II.1. PRODUK

II.1.1. Antarmuka Sistem

Sistem anti kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler menggunakan BrainStem GP1.0 sehingga proses penghitungan derajat kebakaran lebih teliti,dengan BrainStem GP 1.0 juga akan mempermudah penggunaan UVtron sebagai sensor api dengan mikrokontroler sebagai unit pemroses.

Sistem ini dilengkapi dengan penggunaan UVtron di setiap ruangan pabrik sehingga apabila terjadi kebakaran pada salah satu ruangan,mikrokontroler mampu mengirim data lokasi terjadinya kebakaran kepada operator.

II.1.2. Antarmuka Pengguna

II.1.2.1. Karyawan Umum

Untuk antarmuka karyawan umum dilakukan oleh serangkaian lampu darurat yang terpasang pada sebuah denah ruangan pabrik berikut alarm tanda bahayanya.

II.1.2.2. Bagian Operator

Operator akan mengawasi kondisi tiap ruangan pabrik dalam bentuk denah yang dilenkapi dengan lampu yang akan menyala jika ada ruangan yang mengalami kebakaran sehingga operator dapat segera menindak lanjutinya.

Bagian operator juga tersedia serangkaian tombol kendali manual untuk pengendalian sistem.

II.1.3. Antarmuka Hardware

Dibutuhkan beberapa perangkat sensor api UVtron pada sistem ini berikut mikrokontroler sebagai prosesornya.Sistem ini juga memerlukan seperangkat computer sehingga dapat dilakukan pemrograman mikrokontroler dengan mudah.adanya computer ini juga memungkinkan mikro kontroler terh8ubung langsung secara online.

(6)

Sistem pelacakan dan pengenalan pola wajah ini membutuhkan beberapa software pendukung, yaitu AVR CodeVision (untuk pemrograman mikrokontroler), sistem operasi (untuk pengoperasian sistem, termasuk sensor dalam pendeteksian adanya kebakaran),

II.1.5. Antarmuka Hubungan

Sistem menggunakan sistem online real time, sehingga pada saat mikrokontroler mengirimkan seperangkat kode kebakaran,dengan segera server akan mengirimkan pesan tanda bahaya kepada pihak pemadam kebakaran.Sisten online ini juga memungkinkan untuk member laporan kepada kantor pusat bahwa dipabrik telah terjadi kebakaran.Untuk hubungan pabrik dengan pemadam kebakaran dilakukan dengan menggunakan ethernet.

II.1.6. Batasan Memori

Batasan memori ini terletak pada kemampuan mikrokontroler yang digunakan untuk menyimpan program,namun masih dapat di atasi dengan menambahkan mikrokontroler sehingga diperoleh memori yang lebih besar(untuk keperluan ini dapat digunakan mikrokontroler ATmega32 produk dari ATMEL Corp.)

II.2. FUNGSI PRODUK

Produk ini mempunyai beberapa fungsi dan keunggulan sebagai berikut:

1. Lebih cepat dalam menanggapi adanya bahaya kebakaran 2. Lebih cepat dalam melakukan penanganan terhadap kabakaran.

3. Lebih teliti dan mampu melaporkan letak titik api sehingga mempermudah

Untuk antarmuka karyawan umum dilakukan oleh serangkaian lampu darurat yang terpasang pada sebuah denah ruangan pabrik berikut alarm tanda bahayanya.

(7)

Operator akan mengawasi kondisi tiap ruangan pabrik dalam bentuk denah yang dilenkapi dengan lampu yang akan menyala jika ada ruangan yang mengalami kebakaran sehingga operator dapat segera menindak lanjutinya.

Bagian operator juga tersedia serangkaian tombol kendali manual untuk pengendalian sistem.

II.1.3. Antarmuka Hardware

Dibutuhkan beberapa perangkat sensor api UVtron pada sistem ini berikut mikrokontroler sebagai prosesornya.Sistem ini juga memerlukan seperangkat computer sehingga dapat dilakukan pemrograman mikrokontroler dengan mudah.adanya computer ini juga memungkinkan mikro kontroler terh8ubung langsung secara online.

II.1.4. Antarmuka Software

Sistem pelacakan dan pengenalan pola wajah ini membutuhkan beberapa software pendukung, yaitu AVR CodeVision (untuk pemrograman mikrokontroler), sistem operasi (untuk pengoperasian sistem, termasuk sensor dalam pendeteksian adanya kebakaran),

II.1.5. Antarmuka Hubungan

Sistem menggunakan sistem online real time, sehingga pada saat mikrokontroler mengirimkan seperangkat kode kebakaran,dengan segera server akan mengirimkan pesan tanda bahaya kepada pihak pemadam kebakaran.Sisten online ini juga memungkinkan untuk member laporan kepada kantor pusat bahwa dipabrik telah terjadi kebakaran.Untuk hubungan pabrik dengan pemadam kebakaran dilakukan dengan menggunakan ethernet.

III.2. FUNGSI

III.2.1.Proses Pendeteksian Api yang dapat Menyebabkan Kebakaran.

Dalam sistem ini, detektor UV (UVtron) akan mendeteksi jika ada api yang berpotensi dapat menyebabkan kebakaran. Output dari sensor ini berupa sinyal digital 0 atau satu.

Sensor ini ditempatkan di tengah ruangan pada setiap ruangan pabrik yang berkisar 13 ruangan sehingga diharapkan dapat menjangkau seluruh isi ruangan

(8)

Jika sensor mendeteksi adanya api yang dapat menyebabkan kebakaran, maka sensor akan memberikan sinyal (berupa alarm) kepada operator pabrik yang sedang bertugas,selain itu sistem juga mengirimkan lokasi kepada titik apai operator,dengan demikian diharapkan petugas akan cepat tanggap, dan dapat meminimalisir korban yang ada.

III.2.3. Antarmuka Pengguna

III.2.2.2.1. Karyawan umum

Karyawan dapat melihat langsung lokasi mana yang mengalami kebakaran sehingga dapat menentukan jalur evakuasi yang paling efektif dan aman.

III.2.2.2.2 Bagian Operator

Mampu menginformasikan kepada seluruh pihak tentang data-data seperti,lokasi kebakaran,waktu kebakaran,alternative evakuasi.Selain itu juga memungkinkan untuk mengambil tindakan secara cepat.

III.2.4. Proses Pemadaman Api

Data dari sensor selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler sehingga mengaktifkan pompa air dan secara otomatis dapat memadamkan api melalui penyemprot air yang searah dengan arah datangnya sumber air. Sistem ini mampu menangani kebakaran dalam waktu maksimal 5 menit. Jika dalam waktu 5 menit kebakaran belum juga dapat ditangani, maka sistem ini secara otomatis akan menghubungi pihak pemadam kebakaran secara online melalui jaringan internet.

III.2.5. Pengiriman Data ke Kantor Pusat

Pengiriman data secara real time di lakukan oleh sistem melalui jaringan

Ethernet,Kemudian menyusul laporan dari operator yang sedang bertugas saat itu mengirimkan laporan secara deskriptif dan lengkap serta aspek kerusakan yang diderita oleh perusahaan.

III.3. PERFORMANCE REQUIREMENTS

(9)

proses perhitungan tersebut,apabila pada perhitungan kondisi sensor tidak berubah maka mikrokontroler akan segera melakukan procedure pemanggilan pemadam dan mengirimkan informasi kebakaran kepada kantor pusat,apabila kondisi sensor berubah menjadi low maka sensor akan menghentikan alarm.

Ketika alarm pertama kali berbunyi,operator diharapkan dengan segera melakukan pengecekan apakah benar-benar terjadi kebakaran kemudian mebuka pipa saluran air apabila memang benar-benar terjadi kebakaran.

III.4. LOGICAL DATABASE REQUIREMENTS

Database yang terdapat dalam sistem anti kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler menggunakan sensor ultraviolet terdiri dari:

1. Lokasi(ruangan) yang terdapat titik api. 2. Banyaknya sensor yang digunakan 3. Waktu aktif sistem

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Exaton-F pada pakan dengan dosis yang berbeda terhadap laju pertumbuhan dan FCR juvenile ikan Nila Merah (Oreochromis

Seperti apa evaluasi yg dilakukan mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dg jadwal dan rencana yg disusun.. Seperti apa contoh sop koordinasi dan

Sebelumnya penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Analisis Ketertarikan Konsumen Memilih

Dari hasil analisa perhitungan perencanaan jembatan Warung Penceng dengan struktur beton pratekan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Data struktur

Dari analisa pola komunikasi kelompok tersebut, maka kebijakan yang bisa ditempuh oleh Pemerintah Daerah untuk pemberdayaan ekonomi politik petani tembakau adalah

Perawat juga kadangkala terlibat dalam sebuah permasalahan yang membingungkan untuk mengambil keputusan disebut dengan masalah etika atau dilema etik dimana dalam pembuatan

Biaya Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi SKPD Lingkup Pemerintah

Sukabumi biasanya membeli ikan dalam jumlah yang tidak terlalu besar, karena peda- gang di daerah tersebut juga membeli ikan yang dijual oleh bakul pengumpul yang berasal