Implementasi
Remote Method Invocation
pada
Perancangan dan Pembangunan Aplikasi Sistem
Informasi Pergudangan
(Studi Kasus: Gudang Toko Distribusi Barang Restu
Anda, Blora)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Andy Kurniawan (672013003) Christine Dewi
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
5
1.
Pendahuan
Informasi pada zaman sekarang ini merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk menunjang berbagai kebutuhan seperti halnya pertukaran informasi rahasia yang hanya dilakukan oleh sebuah perusahaan atau operasi kepada karyawannya sendiri (intranet), demi memenuhi pertukaran informasi tersebut diperlukannya alat komunikasi atau aplikasi sistem informasi yang mampu secara mudah dan cepat pengoperasiannya. Saat ini sudah banyak dikembangkan aplikasi sistem informasi yang membantu menyalurkan/pertukaran informasi dalam bentuk aplikasi stand alone maupun penggabungan dari beberapa perangkat komputer (client/server). Dalam perkembangan aplikasi sistem informasi bergolongan intranet dapat memanfaatkan teknologi client/server. Teknologi client/server, client berperan dalam mengambil data dari user
dan melakukan pengiriman ke server. Server berperan dalam proses penerimaan data dari client, server melakukan pemrosesan berdasarkan permintaan yang diminta oleh client dan mengembalikan hasil pemrosesan yang sudah dilakukan. Server menyediakan layanan berupa method-method
yang akan di request oleh client untuk diteruskan ke database. Tekonlogi
client/server sendiri tidak menuntut dijalankan dalam satu perangkat, namun dapat dijalankan dengan pergabungan beberapa perangkat yang terhubung menjadi satu kesatuan, sehingga tidak heran teknologi ini banyak digunakan sebagai media penyebaran informasi, mampu menghadapi permasalaahn seperti letak geografis yang berbeda.
Toko Restu Anda merupakan salah satu tempat distribusi barang di Randublatung Blora yang didirikan sejak tahun 1960 oleh Joyo Semito yang kemudian dikelola oleh anaknya Budi Santoso. Toko Restu Anda dalam sehari dapat melayani sekitar 70 konsumen. Jenis barang yang didistribusikan oleh toko Restu Anda sekitar 4000 macam item berupa bahan pokok/sembako, rokok dan makanan ringan. Dalam tiap minggunya omset toko distribusi barang ini dapat mencapai 1 miliar, hasil tersebut didapat hanya dari dintribusi rokok dan tidak termasuk jenis barang lainnya. Toko Restu Anda dalam sistem bisninya masih menggunakan cara manual dimana laporan ditulis di buku laporan gudang dan kemudian disetorkan ke pemilik toko/owner untuk direkap setiap jam empat sore. Selain masih menggunakan cara manual, letak kedua gudang dengan toko tidak berada pada satu tempat, berbeda dengan kebanyakan toko distribusi dimana gudang selalu terletak dibelakang toko, adapun masalah eksternal
6
pelanggan dapat dikecewakan karena jumlah barang yang dipesan tidak terpenuhi atau pembengkakan barang karena barang baru yang datang dari pabrik. Masalah lainnya owner dan pegawai toko kesulitan mengingat letak barang, harga barang perjenisnya, informasi detail perbarang, sehingga pihak toko dalam melayani konsumen sering mengalami process delay, hal tersebut juga memengaruhi penilaian komsumen kepada kinerja toko dan enggan untuk menjadi konsumen tetap. Permasalah lainnya apabila terdapat hilangnya satu catatan barang, karyawan gudang wajib membongkar ulang tatanan barang untuk melakukan perhitungan kembali.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Toko Distributor Barang Restu Anda yang telah dijelaskan, maka toko Restu Anda perlu membangun aplikasi sistem informasi menggunakan teknologi
client/server sebagai penghubung sekaligus penyelaras pengolahan data barang antara komputer toko, gudang satu dan gudang dua. Selain itu teknologi client/server juga dapat melakukan fungsi backup/replikasi data. Pemodelan penghubung client/server akan dibuat menggunakan metode
remoting menggunakan teknologi RMI pada suatu jaringan LAN (Local Area Network), selain itu RMI juga termasuk sistem terdistribusi yang dapat mewujudkan fungsi backup/replikasi data dengan baik, mudah dan murah. Tujuan utama penelitian ini adalah merancang sekaligus membangun aplikasi sistem informasi pergudangan pada toko distributor barang Restu Anda menggunakan teknologi client/server RMI yang mampu menjawab permasalah toko Restu Anda dalam pengkomputerisasi sistem, backup/replikasi data, dan penampilan data secara realtime pada sebuah web untuk hanya diakses oleh komputer toko. Batasan aplikasi yang akan dirancang ialah aplikasi yang dibuat tidak menggunakan sistem aplikasi RMI/remote yang berskala besar (enterprise), tidak membahas mengenai keamanan aplikasi yang akan dirancang, aplikasi ini hanya membahas bagaimana informasi dapat tersalur dari satu komputer ke komputer lain dengan layanan remote method server/client RMI sebagai penyalurnya dan dapat melakukan replikasi data serta server pada aplikasi ini hanya untuk client RMI bukan untuk client web.
2.
Kajian Pustaka
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan menggunakan teknologi sistem terdistribusi RMI dan menjadi referansi, antara lain
penelitian yang berjudul “Implementasi Remote Method Invocation (RMI) untuk Tes Online Interaktif Multiuser pada Local Area Network (LAN)”
7
peran server RMI menyalurkan/menyediakan method dari client untuk diteruskan ke database. Setelah diolah maka data akan dikembalikan dari
server ke client sebagai hasil olahan berupa nilai tes [1]. Penelitian kedua
berjudul “Pengembangan Sistem Terdistribusi untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Integrasi Teknologi RMI dan Web Service” menjelaskan pembagian kinerja dari beberapa komputer yang
menjadi server dan apabila dari beberapa komputer ada yang mengalami permasalahan (server down) maka perangkat lainnya akan tetap berjalan sekaligus dapat menggantikan peran perangkat yang bermasalah secara sementara [2]. Penelitian terdahulu yang ketiga berjudul “Implementasi Java RMI pada Rancang Bangun Tes Toefl Online Berbasis Web” juga menjelaskan terdistribusinya sistem RMI dalam pembagian kinerja, dijelaskan server dibagi menjadi tiga, dimana tiap-tiap server saling terhubung dan hanya memiliki satu hingga dua method saja. Ketiga server
tersebut berjalan bersamaan dan tetap siaga untuk menunggu permintaan
client (request), permintaan yang diinginkan oleh client akan dilanjutkan RMI registry untuk diarahkan ke server yang memiliki fungsi sesuai permintaan [3].
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan terkait dengan penerapan teknologi RMI yang akan diimplementasikan kepada sistem informasi pergudangan, pada penelitian ini terpusat kepada proses penyampaian informasi dari gudang satu dan gudang dua ke toko juga sebagai replikasi data secara terdistribusi. Aplikasi yang dirancang menggunakan java RMI desktop dan sebuah web dengan framework Code Igniter yang berguna untuk memudahkan pihak developer maupun
development untuk merancang maupun mengembangkan aplikasi. Teknologi RMI adalah sebuah fasilitas standar Java dan merupakan salah satu teknologi sistem terdistribusi yang menangani pemanggilan suatu metode secara jarak jauh, metode yang digunakan ialah server/client
dengan server yang dipanggil dan clinet yang memanggil. Mekanisme kerja aplikasi dalam menggunakan teknologi RMI dimulai saat server RMI mendaftarkan remote objeknya ke RMI registry (bind). Setelah proses
bind, RMI registry akan memberikan referensi kepada RMI client, referensi tersebut berfungsi sebagai remote RMI client untuk memanggil
method-method yang ada pada RMI server dan kemudian dari server akan diolah maupun disalukan kepada database [4]. RMI juga pemrograman berorientasi obyek (OOP) yang memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. RMI dapat mengembangkan aplikasi java yang terdistribusi pada jaringan, sehingga pada penelitian ini RMI akan dimanfaatkan ke replikasi database dengan cara me-remote serverbackup/dua untuk menyalin data dari server satu saat dinyalakan.
Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan [5]. Sedangkan
8
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website, kita harus mengikuti aturan dari framework tersebut. Dengan framework tidak perlu memikirkan kode perintah perintah/fungsi dasar dari aplikasi website[6].
3.
Perancangan Sistem dan Motode Penelitian
Pada peneliatian ini akan dilakukan dan diselesaikan dengan 5 tahapan yaitu: 1) Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data. 2) Perancangan Sistem. 3) Perancangan Aplikasi. 4) Pengujian Aplikasi. 5) Penulisan Laporan. Gambar 1 akan menampilkan gambaran dari tahapan-tahapan penelitian yang digunakan.
Gambar 1 Tahapan-tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian berdasarkan Gambar 1 diatas dapat dijelaskan bahwa tahap pertama Analisis Kebutuhan dan Pengempulan Data, pihak peneliti menganalisis permasalahan sekaligus mencari data-data mengenai permasalahan yang berhubungan dengan aplikasi. Pada tahap pertama didapat SOP dari toko Restu Anda yang menjelaskan urutan langkah-lah pegawai gudang saat menerima nota dari pemasok maupun dari pembeli yang akan ditunjukan pada gambar 2.
Perancangan Sistem berupa UML, Database, dan Tampilan
Perancangan Aplikasi
Pengimplementasian sekaligus pengujian Aplikasi
9
Gambar 2 Flowcharttahapan-tahapan Standard Operating Procedure
Pada gambar 2 dijelaskan bahwa saat pegawai gudang menerima nota maka pegawai akan menghitung jumlah sesuai nama barang yang tertera pada nota, apabila jumlah barang tidak sesuai jumlah yang ada pada nota pegawai akan melaporkan ke owner. Apabila jumlah barang sesuai maka transaksi selesai dan pegawai menghitung kembali jumlah barang. Pada tahap kedua hingga keempat dilakukan perancangan sistem informasi pergudangan sekaligus pengujian aplikasi menggunakan metode pengembangan sistem prototype. Tahap terakhir dilakukan penulisan laporan ilmiah dan artikel ilmiah.
Metode pengembangan sistem pada penelitian ini adalah metode
prototype, metode prototype dalam proses pembuatan atau pengembangan sebuah aplikasi dilakukan komunikasi secara intensif antar pihak developer
dengan client atau owner. Metode ini membantu proses pengembangan suatu software dengan cara membuat model dari perangkat lunak yang akan dibuat. Pengembangan software dengan metode ini dilakukan secara bertahap mulai dari membuat prototype yang sederhana, selanjutnya
prototype akan dikembangkan dari waktu ke waktu hingga pembuatan
10
Gambar 3 Metode Prototype
Tahap pertama dalam metode prototype adalah requirement, pada tahap ini pengumpulan informasi mengenai bagaimana bentuk program atau aplikasi akan dibangun. Pengumpulan tersebut dilakukan oleh pihak peneliti dengan pihak owner toko Restu Anda yang nantinya akan dijadikan sebagai gambaran aplikasi yang akan dibangun. Berdasarkan analisa kebutuhan sistem didapatkan bahwa sistem dapat menyimpan sekaligus menampilkan data, dapat melakukan CRUD (create, read, update, delete) dengan baik, dan melakukan replika data. Berdasarkan aplikasi yang dibangun pengguna pada aplikasi ini dibagi menjadi dua yaitu pemilik toko “Owner”dan karyawan “Operator”. Kewenangan owner
pada aplikasi ini ialah mengelola atau melakukan CRUD data karyawan-karyawan termasuk operator, hal lainya yaitu dapat melihat laporan barang dari tiap gudang. Sedangkan kewenangan dari operator ialah mengelola atau melakukan CRUD data barang di gudang.
Tahap kedua adalah Build/revise mock-up, pada tahap ini dilakukan perancangan dan pembuatan prototype sistem. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan atau kesepakatan yang telah didiskusikan sebelumnya dengan owner. Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram UML. Diagram UML meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram dan arsitektur sistem. Use Case
11
Tambah Data
Hapus Data
Ubah Data
Operator
Pengolahan Data Barang
Tambah Data
Hapus Data
Ubah Data Pengolahan Transakasi Barang Pengolahan Data Pegawai
Pemilik
Melihat Hasil Transaksi Barang
Cetak Data
Gambar 4 Use Case Diagran Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan
Gambar 4 Menunjukkan pada Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan terdapat dua aktor yaitu Pemilik yang mengambarkan peran
12
Gambar 5Activity Diagram Owner/Pemilik pada Aplikasi Sistem informasi Pergudangan
Pada Gambar 5 merupakan activity diagram pemilik yang menjelaskan urutan aktivitas apa saja yang dapat dilakukan dalam pengaksesan sistem informasi. Aktivitas dimulai dari Login ke aplikasi, apabila username dan password terdaftar maka akan ke tampilan
13
Gambar 6 Activity Diagram Operator pada Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan
Gambar 6 merupakan activity diagram operator yang mejelaskan urutan apa saja yang dapat dilakukan oleh operator dalam menjalankan wewenangnya pada aplikasi yang akan dirancang. Aktivitas dimulai dari
14
dapat secara langsung melakukan proses input data baru maupun merubah data sesuai kebutuhan.
Class Diagram membantu dalam visualisasi struktur semua kelas yang ada dari suatu sistem. Class Diagram memperlihatkan relasi antar kelas dan penjelasan secara detail dari tiap – tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem [8].
Gambar 7Class Diagram Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan
Gambar 7 merupakan penggambaran class diagram dari aplikasi yang akan dibangun. Didalam Class Diagram terdapat tiga jenis class yang digunakan yaitu class boundary, class controller, dan class entity. Class boundary merupakan tampilan user interface, class controller berisi
method-method yang digunakan untuk mengolah data dari model dan menampilkannya pada user interface, dan class entity digunakan untuk melakukan komunikasi antara aplikasi dengan database.
15
Gambar 8 Arsitektur Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan
Gambar 8 merupakan penggambaran dari arsitektur aplikasi yang akan dibangun. Pemakai aplikasi dibagi menjadi tiga, yaitu owner/pemilik toko yang dapat mengakses segala informasi dari database memaluli tampilan web, sedangkan aktor lainnya yaitu dua operator yang mengoperasikan aplikasi desktop/RMI client yang akan melakukan
request/remote kepada RMI server untuk mengambil data dari database.
Setelah perancangan sistem yang digambarkan melalui UML yang sudah dijelaskna mengenai aplikasi yang akan dibangun, maka SOP dari kinerja karywan gudang akan mengalami perubahan seperti pada gambar 9.
Gambar 9 Flowcharttahapan-tahapan Standard Operating Procedure setalah adanya
Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan
16
masuk/transaksi barang. Flowchart SOP gambar 9 dijelaskan pegawai tidak perlu menghitung jumlah barang sebelum dan sesudah transaksi, tetapi pegawai cukup menginputkan perubaha stock barang pada aplikasi, disisi lain owner tidak ada akan memberi jumlah yang salah dikarenakan owner
sudah dapat melihat jumlah barang dari toko melalui web. Adapun validasi yang ada pada flowchart ditujukan hanya untuk pengoreksian barang datang dari pemasok.
4.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari sistem yang dibangun adalah aplikasi desktop java RMI berupa client/server RMI yang dihubungkan dengan jaringan LAN dan web
dengan framework CI yang natinya hanya diakses oleh owner. Aplikasi desktop terdiri dari empat program, yaitu client gudang satu dan dua,
server satu dan dua. Server dua berperan sebagai backup dari server satu dan tiap server mempunyai method replikasi data database guna menghindari kehilangan data penting juga mengantisipasi jikalau ada pemadaman listrik proses penginputan akan tetap berjalan biasa karena ada
server backup/dua. Aplikasi web yang dibangun tidak terlibat dengan RMI, sehingga segala method yang ada pada web tidak berhubungan dengan
method server RMI.
Pengguna aplikasi sistem informasi pergudangan di bagi menjadi dua, yaitu operator yang berperan menginputkan data barang dan data pemasok barang, sedangkan owner dapat monitoring seluruh informasi dari data barang, pemasok, dan data karyawan. Pada gambar 10 merupakan
form utama dari aplikasi dimana seluruh fungsi CRUD akan dikerjakan di
form tersebut, dari menampilkan semua barang di gudang, proses input data baru, mengolah jumlah, termasuk mencari data barang yang diinginkan.
17
Gambar 11Form Pemasok Aplikasi Sistem Informasi Pergudangan
Gambar 11 adalah form data pemasok yang memperlihatkan seluruh data pemasok yang memasok barang pada toko Restu Anda. Fungsi penampilan data secara realtime pada aplikasi desktop seperti gambar 10 dan 11 terdapat pada setiap button yang telah disisipkan fungsi request
menampilkan data pada server, sehingga owner tidak perlu waktu lama dan akurat dalam memberikan keputusan berdasarkan sistem informasi yang telah ada. Alur RMI pada aplikasi sistem aplikasi pergudangan terdiri dari tiga projek yaitu BarangInterface, ClientBarang, ServerBarang, seperti pada gambar 12.
Gambar 12 Printscreen 4 projek yang yang digunakan pada aplikasi
Berikut penjelasan potongan kode-kode RMI yang ada dalam penggambungan aplikasi sistem informasi pergudangan.
Kode Program 1Bind RMI pada Aplikasi Sistem Informasi Gudang
1. public interface remote extends Remote{
2. public Boolean getInfo(String id, String password) throws RemoteException,SQLException;
3. public Boolean insertData (modelbarang b) throws RemoteException,SQLException;
4. public List<modelbarang> getall() throws RemoteException,SQLException;
5. public List<modelbarang> getcari(String cari) throws RemoteException,SQLException;
6. public Boolean deletedata(String kode) throws RemoteException,SQLException;
18
Bind pada kode program 1 merupakan nama remote-remote yang digunakan oleh client untuk me-request sebuah method ke server. Method-method yang disediakan oleh server dijelaskan dari baris 2 hingga 7 diamana berisi requestgetInfo, insert, getaAll, getcari, delete, dan update.
Kode Program 2 Controller Server RMI
Controller Server RMI berperan sebagai penerima pemancar dari
remote client, seperti pada baris 3 dongo = new dao(new koneksi().getConnection()).getInfo(id, password); menjelaskan variabel dongo dengan membawa data (id, password) untuk diteruskan ke DAO/tempat method server berada. Begitupula hal tersebut berfungsi sama seperti method insertData.
Kode Program 3 DAO Server RMI
DAO Server RMI merupakan class yang berisi method-method
yang dibutuhkan aplikasi dalam sepanajng pengoperasian. Dijelaskan pada baris 3 merupakan method boolean “inserdata”, method tersebut berfungsi untuk menginputkan data baru dari request client yang akan diteruskan ke
database melalui kode baris ke-4. Pada baris 5 ada method “getData” dari database ke user interface client.
Kode Program 4 Controller Client RMI
1. @Override
2. public Boolean getInfo(String id, String password) throws RemoteException, SQLException{
3. boolean dongo = false; dongo = new dao(new koneksi().getConnection()).getInfo(id, password); 4. return dongo; }
5. @Override
6. public Boolean insertData(modelbarang b) throws RemoteException, SQLException {
7. boolean cek = false; cek = new dao(new
koneksi().getConnection()).insertdata(b); return cek; } } }
1. public class dao { 2. private Connection conn;
3. public Boolean insertdata(modelbarang b) throws SQLException { 4. PreparedStatement pstm = conn.prepareStatement("INSERT INTO barang 5. VALUES (?,?,?,?,?,?,?)"); }
6. public List<modelbarang> getData() {
7. List<modelbarang> data = new ArrayList<>(); try{
8. PreparedStatement ps = conn.prepareStatement("SELECT * FROM barang 9. order by kode"); }} }
1. public class controlclient {
2. public controlclient() throws RemoteException, NotBoundException { 3. try{
4. regis = LocateRegistry.getRegistry("localhost", 1234); rem = 5. (remote) regis.lookup("server");
6. } catch (Exception e) { System.out.println("Kesalahan pada Server/ 7. Server belum menyala"); }}
8. public boolean getInfo(String id, String password) throws
9. RemoteException, SQLException { return rem.getInfo(id, password); } 10. public List<modelbarang> getData() throws RemoteException,
11. SQLException {
12. List<modelbarang> data = rem.getall(); return data; }
13. public boolean insertData(modelbarang b) throws RemoteException, 14. SQLException { return rem.insertData(b); }}
19
Controller Client RMI merupakan sarana remote untuk me-request
sebuah method controller server kemudian diteruskan ke DAO server
RMI. Pada class “controlclient” baris 3 merupakan registration ke alamat
server dan sekaligus port dari server tersebut dan juga remote server atau nama server yang dituju yaitu “server”. Pada baris 5 hingga 14 dijelaskan method-method yang berfungsi menyalurkan apa yang diminta client untuk di remote kan kepada controller server sesuai alamat bind RMI yang telah dibuat sebelumnya.
Kode Program 5Back up/Replikasi Data
Saat server satu diaktifkan, pertama server akan melakukan pengecekan apakah server dua menyala atau tidak. Seperti baris 5, jika
server dua menyala maka server satu akan mengambil semua data dari
server dua dan dapat diliat pada fungsi rem.getall() yang mana rem merupakan
remote untuk registry ke server dua. Pada baris 10 apabila ditemukan data yang sama dengan beberapa entity yang berbeda maka data tersebut akan dihapus dari server satu dengan fungsi deletedata(brng.getKode()) dan kemudian diinputkan kembali dengan fungsi insertdata(model), teknik ini biasanya disebut
replace data. Demikian keseluruhan replikasi data dari databse dua ke
database satu melalui server dua direplikasi ke server satu.
Replikasi data pada aplikasi sistem informasi gudang Restu Anda merupakan salah satu fungsi sangat penting dimana apabila ada pemadaman listrik sepihak maupun hilangnya data pada database maka proses kinerja aplikasi akan tetap dapat berjalan. Fungsi replikasi ialah menyalin data database dari server satu ke server lainnya.
Gambar 13 Keadaan saat server satu dan server duadinyalakan
1. private boolean cekKoneksi() {
2. regis = LocateRegistry.getRegistry("alamar server",port); 3. rem = (remote) regis.lookup("server2"); )
4. private void backupbarang() throws RemoteException, SQLException { 5. if (cekKoneksi()) {
6. List<modelbarang> temp = rem.getall(); 7. List<modelbarang> data = new dao(new koneksi().getConnection()).getData(); 8. for (modelbarang model : temp) { 9. for (modelbarang brng : data) {
10. if (brng.getKode().equals(model.getKode())) {
20
Dalam menjalankan aplikasi ini pertama menghidupkan dahulu
server satu, server satu akan melakukan pengecekan apakah server dua menyala atau tidak. Pada gambar 13 menunjukan server satu melakukan pengecekan dan didapat server dua tidak menyala. Dan disisi lain saat
server dua dinyalakan sesudah server satu menyala maka server dua melakukan backup/replikasi data dari server satu.
Gambar 14 Keadaan awal database sebelum server satu dan server duadijalankan &
Gambar 15 Keadaan sesudah dilakukannya replikasi data
Pada gambar 14 dijelaskan bahwa nama database server satu ialah
“gudang”, sedangkan nama database server dua adalah “gudang3”.
Database gudang diasumsikan sudah memiliki data barang toko Restu Anda, sedangkan database gudang3 belum memiliki data satupun. Pada gambar 15 adalah hasil dimana setelah dilakukanya replikasi data yang dilakukan oleh server dua dari database server satu.
Gambar 16 Replikasi data pada databaseserver dua
21
“Mie Sedaap Goreng”, maka akan ditemukan perbedaan jumlah stock
antara database server satu dan databse server dua. Pada gambar selanjutnya merupakan hasil setelah dilakukannya replikasi data seperti
yang dijelaskan kore program 5, data “Mie Sedaap Goreng” pada database server dua dihapus lalu inputkan kembali dengan data yang sama dengan
database server satu.
Perancangan web pada aplikasi sistem informasi pergudangan menggunakan framework CI, dimana CI membantu dengan fitur-fitur yang dimilikinya serta menggunakan arsitektur Model View Controller, membuat susunan program lebih rapih dan terstruktur. Gambar 17 adalah tampilan web laporan barang, laporan gudang berisi data barang yang ada pada gudang 1 dan gudang 2 serta owner. Pada halaman ini sudah diatur untuk melalukan pemuatan ulang halaman/auto refresh, sehingga owner
dapat melihat data barang secara realtime.
Gambar 17 Tampilan Web laporan barang di gudang
Kode Program 6Auto Refresh pada tampilan Web data barang
Kode program 6 merupakan program untuk memuat ulang halaman data barang. Fungsi refresh dimasukan kedalam “meta” pada baris 2, kemudian pada pada baris 6 ada fungsi untuk memerintah “div” yang
memiliki nama id ‘result’ untuk meng-load ulang pada alamat yang dituju. Pengujian aplikasi dilakukan dengan menggunakan metode
blackbox yaitu dengan menguji masing masing fungsi yang telah dibuat dalam aplikasi untuk menemukan kesalahan/bug pada sistem. Pengujian aplikasi dilakukan agar sistem yang sudah dirancang dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pengguna serta dapat memenuhi kebutuhan user. Pengujian blackbox adalah pengujian yang
1. <head>
2. <meta http-equiv="refresh" content="5" />
2. <link href="../assets/css/bootstrap.min Original.css" rel="stylesheet">
4. <link href="../assets/css/bootstrap-responsive.css" rel="stylesheet">
5. <link href="../assets/css/bootstrap.awal.css" rel="stylesheet"> 6. <script> function autoRefresh(){ $("#result").load("load.html"); } 7. setInterval('autoRefresh()', 500);
8. </script></head> 9. <body>
22
hanya memperhatikan input dan output-nya saja tanpa memperdulikan alur proses yang ada pada sistem. Tabel 1 akan menjelaskan blackbox dari sistem yang dirancang.
Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Server satu menyala Sukses delete data barang
Sukses refresh Sukses refresh Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
5.
Simpulan
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil simpulan bahwa aplikasi desktop yang menggunakan teknologi
23
penampilan data secara realtime pada web dengan cara auto refresh dan aplikasi desktop dengan cara menyisipkan fungsi tampil data pada setiap
button sudah mampu menjawab permasalah yang ada pada toko Restu Anda sehingga pengguna aplikasi tidak direpotkan dengan pemuatan ulang halaman secara manual dan juga mengurangi kesalahan informasi. Dengan menggunakan teknologi RMI apabila ada penambahan media komputer atau pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan mudah serta tanpa perlu menghambat kinerja aplikasi yang sudah berjalan.
6.
Pustaka
[1] Wikana, dkk. 2011. “Implementasi Rremote Method Invocation (RMI) untuk Tes Online Interaktif Multiuser pada Local Area Network (LAN)”. Yogyakarta: Jurnal Informastika UKDW.
[2] Dharmasurya, dkk. “Pengembangan Sistem Terdistribusi untuk Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dengan Integrasi Teknologi RMI dan Web Service”. Salatiga: Jurnal Teknologi
Informasi aiti UKSW volume 10 no 1.
[3] Lestari, dkk. 2011. “Implementasi Java RMI pada Rancang Bangun Tes Toefl Online Berbasis Web”. Semarang: Jurnal Undip volume
13 no 3.
[4] Susanto, Budi. 2003, “Pemrograman Client/Server dengan Java 2”,
Jakarta, EIex Media Komputindo
[5] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
[6] S.Hut, Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP dengan Framework CodeIgniter”. ISBN 9789792781892. Penerbit: Elex Media Komputindo
[7] Nugroho, Adi. 2005. “Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika.