BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan perancangan sistem Pembelajaran Jenis
Virus dan Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia menggunakan teknologi Augmented
Reality.
2.1.Augmented Reality
Sejarah tentang augmented reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu
yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan
memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau.
Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia klaim
adalah jendela ke dunia virtual.
Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang
memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya.
Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis
komersial pertama kali di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality
untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB
Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures,
yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya
pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée
Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan
Prototype AR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan
didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan
AndroidG1 Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang
dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010,
Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS. (Furht. Borko,2011)
Augmented Reality adalah penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan
nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antar benda
dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan
benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai,
interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi
yang baik memerlukan penjejakan yang efektif. (Ronald T. Azuma, 1997)
Tujuan augmented reality adalah untuk menambahkan informasi dan arti kepada sebuah objek atau ruang yang nyata. Tidak seperti virtual reality, augmented reality tidak
membuat sebuah simulasi kenyataan (simulation of reality). Sebaliknya, dibutuhkan
sebuat objek atau ruang yang nyata sebagai fondasi dan teknologi incorporate yang menambahkan data konteksual untuk memperdalam pemahaman seseorang terhadap
suatu objek. Pada kasus-kasus lain, augmented reality bisa ditambahkan dalam bentuk
audio, data lokasi, catatan sejarah, atau bentuk lainnya yang dapat membuat pengalaman user akan suatu hal atau tempat lebih berarti.
Konsep Augmented Reality pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Caudell pada tahun 1990 saat ia bekerja di perusahaan Boeing. Ada tiga karaketeristik yang
menyatakan suatu teknologi menerapkan konsep AR yaitu:
a. Mampu mengkombinasikan dunia nyata dan dunia maya,
b. Mampu memberikan informasi secara interaktif dan realtime,
c. Mampu menampilkan dalam bentuk 3D (tiga dimensi).(Claudell, Thomas. 1990)
Sistem dalam augmented reality bekerja dengan menganalisa secara real-time obyek
yang ditangkap dalam kamera. Berkat perkembangan pesat teknologi handphone,
digunakan untuk menambahkan informasi dari obyek yang ditangkap kamera. Cara kerja
AR terbagi 2 macam metode, yaitu:
a. Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Aplikasi augmented ini berjalan dengan memindai tanda atau yang lebih sering disebut sebagai marker. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi
marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y,dan Z.
b. Augmented Reality tanpa Marker (Markerless Augmented Reality)
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode
"Markerless Augmented Reality", dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi
menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital.
Apakah Markerless AR dalam menjalankan aplikasi tidak melakukan pemindaian marker? Sekalipun dinamakan dengan markerless namun aplikasi tetap berjalan dengan
melakukan pemindaian terhadap object, namun ruang lingkup yang dipindai lebih luas
dibanding dengan marker AR. Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan
Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face
Tracking, 3D Object Tracking, Motion Tracking dan GPS Based Tracking. 1. Face Tracking
Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer dapat
mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung,
dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya
seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya.
2. 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum,
teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar,
seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai
digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba
mensimulasikan gerakan.
4. GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada
aplikasi smartphone (iPhone dan Android). Dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan
kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara
realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.
2.2. Arsitektur Augmented Reality
Arsitektur teknologi Augmented Reality seperti berikut ini :
a. Input
Input dapat berupa apa saja, contoh marker, gambar 2D, gambar 3D, sensorwifi,
sensor gerakan, GPS, dan sensor-sensor yang lain. b. Kamera
Kamera disini sebagai perantara untuk input yang berupa gambar, marker, gambar
2D maupun 3D.
c. Prosessor
Prosessor dibutuhkan untuk memproses input yang masuk dan kemudian
memberikannya ke tahapan output.
d. Output
Dapat berupa Head Mounted Display (HMD), monitor, seperti monitor TV, LCD, monitor ponsel.
2.3. Vuforia SDK (Software Development Kit)
digabungkan dengan unity yaitu bernama Vuforia AR Extension for Unity. Vuforia merupakan SDK yang disediakan oleh Qualcomm untuk membantu para developer
membuat aplikasi-aplikasi Augmented Reality (AR) di mobile phones (iOS, Android). SDK Vuforia sudah sukses dipakai di beberapa aplikasi-aplikasi mobile untuk kedua platform tersebut. AR Vuforia memberikan cara berinteraksi yang memanfaatkan kamera mobilephone untuk digunakan sebagai perangkat masukan, sebagai mata elektronik yang mengenali penanda tertentu, sehingga di layar bisa ditampilkan perpaduan antara dunia
nyata dan dunia yang digambar oleh aplikasi. Dengan kata lain, Vuforia adalah SDK
untuk computer vision based AR. Jenis aplikasi AR yang lain adalah GPS-based AR. Dengan kata lain, Vuforia adalah SDK untuk computer vision based AR.
2.4. Arsitektur Vuforia
Vuforia SDK memerlukan beberapa komponen penting agar dapat bekerja dengan baik. Komponen – komponen tersebut adalah :
a. Kamera
Kamera dibutuhkan untuk memastikan bahwa setiap frame ditangkap dan diteruskan
secara efisien ke tracker. Para developer hanya tinggal memberi tahu kamera kapan
mereka mulai menangkap dan berhenti.
b. Image Converter
Mengkonversi format kamera (misalnya YUV12) kedalam format yang dapat dideteksi oleh OpenGL (misalnya RGB565) dan untuk tracking (misalnya
luminance). c. Tracker
Mengandung algoritma computer vision yang dapat mendeteksi dan melacak objek
dunia nyata yang ada pada video kamera. Berdasarkan gambar dari kamera, algoritma
yang berbeda bertugas untuk mendeteksi tarckable baru, dan mengevaluasi virtual
button. Hasilnya akan disimpan dalam state object yang akan digunakan oleh video background renderer dan dapat diakses dari application code.
Me-render gambar dari kamera yang tersimpan di dalam state object. Performa dari
video background renderer sangat bergantung pada device yang digunakan. e. Application Code
Menginisialisasi semua komponen di atas dan melakukan tiga tahapan penting dalam
application code seperti :
1. Query state object pada target baru yang terdeteksi atau marker. 2. Update logika setiap input baru dimasukkan.
3. Render grafis yang ditambahkan (augmented). f. Target Resources
Dibuat menggunakan online Target Management System. Assets yang diunduh berisi
sebuah konfigurasi xml (config.xml) yang memungkinkan developer untuk
mengkonfigurasi beberapa fitur dalam trackable dan binary file yang berisi database
trackable.
2.5. Unity
Unity merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan gamemulti platform yang didesain untuk mudah digunakan. Unity itu bagus dan penuh perpaduan dengan aplikasi yang professional. Editor pada Unity dibuat degan user interface yang sederhana. Editor ini dibuat setelah ribuan jam yang mana telah dihabiskan untuk membuatnya menjadi nomor satu dalam urutan rankking teratas untuk editor game. Grafis
pada Unity dibuat dengan grafis tingkat tinggi untuk OpenGL dan directX. Unity mendukung semua format file, terutamanya format umum seperti semua format dari art
applications. Roedavan (2014) menyatakan bahwa perangkat lunak yang dirancang untuk membuat sebuah game disebut Game Engine. Maka dari itu Unity 3D digunakan sebagai
perancang objek 3D sekaligus aplikasi Augmented Reality berbasis Android karena librariesVuforia didukung oleh Unity 3D. Unity cocok dengan versi 64-bit dan dapat beroperasi pada Mac OS x dan windows dan dapat menghasilkan game untuk Mac, Windows, Wii, iPhone, iPad dan Android.
Android adal Android awalnya dikembangkan
oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari
pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan
dengan didirikannya
Android, Inc. didirikan di
Wildfire Communications, Inc.),Nick Sears
(mantan VP
dan preferensi penggunanya".Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk
mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi
namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan
pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi
dan belum dirilis pada saat itu). Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang
menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih
pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang.
Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.
Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc.
seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh
Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc.,
namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki
pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin
mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan
Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler da
perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini
terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi. Smartphone yang menggunakan Android
OS pertama adalah HTC Dream seperti pada gambar 2.1 berikut ini :
GambarAndroid pertama
(Sumber : Turi, Jon. 2014. Gadget Rewind 2008: T-Mobile G1 (HTC Dream))
Pada tanggal 5 November
adalah
perangkat seluler seperti
dachipset seperti
sendiri bertujuan untuk mengembangka
Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebua
menggunakan
menggunakan sistem operasi Android adalah
Oktober 2008.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakuka
untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki
secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut atau cemilan bergula;
misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi
terbaru adalah 5.0 Lollipop, yang dirilis pada 15 Oktober 2014.
Software development kit(SDK) adalah satu set alat pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan untuk pembuatan aplikasi untuk software tertentu, kerangka kerja
perangkat lunak tertentu, platform perangkat keras, sistem komputer, videogame console,
sistem operasi, seperti halnya platform.
Android SDK sebuah Aplication Progamming Interface (API) dalam bentuk beberapa file ke antarmuka untuk bahasa pemrograman tertentu atau mencakup perangkat
keras yang canggih untuk berkomunikasi dengan sistem tertentu. Software ini termasuk
alat bantu debugging dan utilitas lain sering disajikan dalam integrated development
environment (IDE).di dalamnya terdapat juga contoh codeprogram pendukung lainya
yang berguna untuk menjelaskan poin dari codeprogram utama.
2.7.Virus
Virus merupakan makhluk hidup yang tidak kasat mata, berukuran mikrosopik (sangat
kecil) yang dapat menginfeksi sel-sel organisme biologis pada tubuh itu sendiri. Virus
tidak dapat hidup sendiri secara bebas di alam, hanya dapat bereproduksi di dalam
material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup tersebut, karena tidak
mempunyai perlengkapan reproduksi sendiri, dengan itu sebagian besar virus sangat
merugikan tubuh tempat yang ditumpangi virus tersebut.
a. Influenza Virus
Virus Influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari
orang ke orang, terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus
influenza merupakan penyebab influenza (flu). Virus influenza berbentuk bulat,
tetapi juga bisa berbentuk memanjang atau tidak teratur. Di dalam virus influenza
ada delapan segmen RNA untai tunggal (asam ribonukleat) yang mengandung
instruksi genetik untuk membuat salinan baru dari virus. Fitur yang paling mencolok
dari virus influenza adalah lapisan yang terproyeksi dari permukaannya, yang
untuk sel dan memulai infeksi, yang lain adalah protein yang disebut neuraminidase
(NA), yang memungkinkan virus baru terbentuk untuk keluar dari sel inang. Virus
influenza diklasifikasikan sebagai tipe A, B, atau C berdasarkan komposisi protein
mereka. Tipe A virus ditemukan dalam berbagai jenis hewan seperti bebek, ayam,
babi, paus, termasuk manusia. Tipe B beredar secara luas pada manusia. Tipe C telah
ditemukan pada manusia, babi, dan anjing menyebabkan infeksi saluran pernapasan
ringan, tetapi tidak memicu epidermi.
Tipe influenza A adalah yang paling menakutkan dari tiga, itu diyakini
bertanggung jawab atas wabah global tahun 1918, 1957 dan 1968. Virus influenza
tipe A dibagi lagi menjadi dua kelompok berdasarkan protein permukaan, HA dan
NA. Para ilmuwan telah ditandai 16 subtipe HA dan 9 NA subtipe dari virus
influenza. Tipe A subtipe dari virus influenza diklasifikasikan oleh sistem penamaan
yang meliputi tempat ketegangan kali ditemukan, sejumlah identifikasi laboratorium,
tahun penemuan, jenis HA dan NA yang dimilikinya. Contoh jenis Influenza Virus
seperti gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2Influenza Virus
(Sumber: Brankston G, Gitterman L, Hirji Z, Lemieux C and Gardam M. 2007.
Transmission of influenza A in human beings. The Lancet Infectious Diseases)
b. Herpes Simplex Virus
Herpes simplex virus (HSVs) adalah virus DNA yang menyebabkan infeksi kulit
akut dan muncul sebagai vesikel dengan dasar eritematosa. Virus herpes simpleks
merupakan patogen yang ada di mana-mana dan dapat beradaptasi dengan hospes
yang menyebabkan keadaan penyakit yang bervariasi. Herpes simplex virus
ini adalah Epstein Barr (mono) dan varisela zoster yang menyebabkan herpes zoster
dan varicella. Contoh jenis Herpes Simpleks Virusseperti gambar 2.3 berikut ini:
Gambar 2.3 Herpes Simplex Virus
(Sumber: Jacobs William. 2015 Virology : Ups and downs in the search for a Herpes
Simplex Virus vaccine)
Adadua tipe virus herpessimpleksyaitu:
1. Herpes simplex virus tipe I: pada umunya menyebabkan lesi atau luka pada
sekitarwajah, bibir, mukosa mulut, dan leher. HSV-1 umumnya ditemukan pada
daerah oral pada masa kanak-kanak, terlebih lagi padakondisi sosial ekonomi
terbelakang. Prevalensi anti bodi dari HSV-1 pada sebuahpopulasi bergantung pada
faktor-faktor seperti negara, kelas sosial ekonomi dan usia.
2. Herpes simplex virus tipe II: umumnya menyebabkan lesi pada genital dan
sekitarnya (bokong,daerah anal dan paha). Kebiasaan, orientasi seksual dan gender
mempengaruhi 2. Sebagian besar kasus herpes genitalis disebabkan oleh
HSV-2, namun tidak menutup kemungkinan HSV-1 menyebabkan kelainan yang sama.
HSV-2 prevalensinya lebih rendah dibanding HSV-1 dan lebih sering ditemukan
pada usia dewasa yang terjadi karena kontak seksual. Akan tetapi, lokasi lesi tidak
selalu menunjukkan tipe virus. Daerah predileksi ini sering kacau karena adanya cara
hubungan seksual seperti orogenital, sehingga herpes yang terdapat di daerah genital
kadang-kadang disebabkan oleh HSV tipe I sedangkan di daerah mulut dan rongga
c. Human Immunodeficiency Virus
HIV(Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan
kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi
(kekurangan) sistem imun. Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel
sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages
komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau
mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem
kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan
tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang
kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap
berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak
mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi
kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi
tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Contoh jenis Human
Immunodeficiency Virusseperti gambar 2.4 berikut ini :
Gambar 2.4Human Immunodeficiency Virus
(Sumber: Skypixel. 2012. singolo simbolo rosso delle cellule del virus)
2.8.Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil,
serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu
bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih.
Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga
berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.Dalam tumbuh kembang bakteri
baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat
kimia dan zat sisa metabolisme.
a. Mycobacterium Tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama
baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit
tuberkulosa (TBC). Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai
Koch Pulmonum (KP).Bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil
tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun
bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2– 0,5 mm yang bergabung
membentuk rantai. Contoh jenis Mycobacterium Tuberculosis seperti gambar 2.5
berikut ini:
Gambar 2.5Mycobacterium Tuberculosis
(Sumber:Kirschner D.E., Young D. And Flynn J.L. 2010 Tuberculosis: global
approaches to a global disease. Curr Opin Biotechnol)
b. Vibrio Cholera
dari genus Vibrio. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tahun
1884 dan sangat penting dalam dunia kedokteran karena menyebabkan penyakit
kolera. Vibrio cholerae banyak ditemui di permukaan air yang terkontaminasi dengan
feces yang mengandung kuman tersebut, oleh karena itu penularan penyakit kolera ini
dapat melalui air, makanan dan sanitasi yang buruk.Vibrio cholerae merupakan
bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak),
memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma
proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik
dan umumnya berasosiasi dengan eukariot. Contoh Vibrio Cholera seperti gambar 2.6
berikut ini:
Gambar 2.6Vibrio Cholerae
(Sumber: Buddha Basnyat, MD. 2010. Tracing back vibrio cholera)
c. Salmonella Typhosa
Salmonella sp adalah jenis gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, motil (bergerak dengan flagel peritrik) serta mempunyai tipe metabolisme yang
bersifat fakultatif anaerob termasuk kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya
2-4 mikrometer x 0,5–0,8 mikrometer.Sifat Salmonella antara lain: dapat bergerak,
tumbuh pada suasana aerob dan anerob fakultatif, memberikan hasil positif pada
reaksi fermentasi manitol dan sorbitol dan memberikan hasil negatif pada reaksi
indol, DNAse, fenilalanin deaminase, urease, voges proskauer, dan reaksi fermentasi
sukrosa dan laktosa.
Perkembangan bakteri Salmonella sp terbilang sangat cepat dan menakjubkan,
pada media tumbuh yang mengandung protein tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel
bakteri bisa berkembang menjadi 90.000 hanya dalam waktu 6 jam.
Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama unggas dan babi.
Lingkungan yang menjadi sumber organisme ini antara lain air, tanah, serangga,
permukaan pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan, daging mentah, daging unggas
mentah, dan makanan laut mentah. Salmonella typhi merupakan bakteri yang
menginfeksi manusia dan menyebabkan demam typhoid dan Salmonella paratyphi
yang menyebabakan demam paratyhoid. Salmonella sp sebenarnya selalu masuk melalui mulut, biasanya dengan makanan dan minuman yang
terkontaminasi Salmonella sp. Sebagian kuman mati oleh asam lambung tetapi yang
lolos masuk ke usus halus dan berkembang biak di illeum. Disini terjadi fagositosis
oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian menyebar ke aliran darah, kelenjar
getah bening dan ke usus.
Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara faktor-faktor
tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi Salmonella sp adalah
keasaman lambung, jasad renik flora normal usus, dan daya tahan usus setempat.Dua
tipe Salmonella sp. yaitu S. enteriditis dan S. typhimurium merupakan penyebab
kira-kira setengah dari seluruh infeksi pada manusia.Contoh Salmonella Typhosa seperti gambar 2.7 berikut ini :
Gambar 2.7Salmonella Typhosa
(Sumber: Andrews-Polymenis H.L., Baumer A.J., McCormick B.A and Famg F.C. 2010.
2.9.Penelitian Terkait
Beberapa hasil penelitian Augmented Reality yang berkaitan dengan karya ilmiah penulis
adalah sebagai berikut:
1. Judul :IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY UNTUK
PEMBELAJARAN HURUF HIJAIYAH BAGI ANAK-ANAK
Dalam penelitian ini penulis menggunakan virtual button sebagai tombol,
menggunakan 25 marker sebagai tracking dari objek 3D, menghasilkan suara
ketika tombol tersebut disentuh serta berbasis Android.(Akbar, Fadhil. 2010)
2. Judul: IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY UNTUK
PEMBELAJARAN SEL HEWANPADA PLATFORM ANDROID
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program unity, zbrush, 3Ds Max,
photoshop CS 5, dan Android SDK. Penulis juga menggunakan bahasa
pemograman C#. Dalam penerapannya penulis menggunakan 1 marker yang
digunakan untuk 11 objek. (Sultanti, Novri. 2010)
3. Judul : PENGENALAN HEWAN AUGMENTED REALITY BERBASIS
ANDROID
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program vuvoria SDK, unity, blender,
inkscape, dan audacity. Penulis juga menggunakan fitur model 3D, animasi
sederhana, dan suara hewan. Aplikasi ini dapat dijalan dalam system operasi