RADIO KOMUNITAS JALASVEVA JAYAMAHE
DAN PEMBENTUKAN CITRA DI MASYARAKAT
Dicky Andika
Sabto Budiarso
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, Jakarta [email protected]
PENDAHULUAN
Pengertian radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatikan dan didirikan oleh sebuah komunitas, dengan radius wilayah layanan siaran dibatasi 2,5 Km dari lokasi pemancar atau dengan Efective Radiated Power (ERP) maksimum 50 (lima puluh) watt.
Radio komunitas mulai berkembang pada era tahun 2000-an dan merupakan buah dari reformasi politik yang diawali dengan dibubarkannya Departemen Penerangan sebagai otoritas tunggal pengendali media. Dan keberadaanya semakin kuat ketika disahkannya Undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.
Udara di kenal dengan Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau). Puspen atau Dispen berfungsi sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif antar berbagai stakeholders TNI, baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun image atau citra dari TNI.
TNI Angkatan Laut menyikapi hal tersebut secara serius dengan melaksanakan berbagai upaya pengembangan di bidang penerangan. Salah satunya adalah dengan mendirikan stasiun radio komunitas Jalesveva Jayamahe (JJM) dengan frekuensi 107,8 FMyang ditempatkan di kantor Dispenal yaitu di Gedung B4 lantai II Mabes TNI Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur. Pendirian Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra, berdasarkan keputusan Kasal Nomor Kep/478/IV/2007, tanggal 17 April 2007.
Menurut Agus (2002: 122-123) Keunggulan radio yaitu sebagai
theater of mind mencipta imajinasi, media yang langsung menyentuh aspek pribadi, media tercepat, media yang tidak mengenal batas geograis, media yang relatif sederhana untuk parameter kualitas (tidakserumit TV ataupun media cetak), media yang memiliki kesementaraan alami atau transier nature yakni memiliki kemampuan mengulang informasi, media yang melatarbelakangi kehidupan dalam kondisi kehidupan manapun, media tanpa ruang sisa (tidak seperti koran), media kepribadian yang manusiawi (sangat mudah mengakrabkan diri dengan audience-nya), media mendidik dan media yang identik dengan music serta media yang memiliki kemampuan mengejutkan (daya surprise seketika).
Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Sasaran pendengar Siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra semula ditujukan kepada semua lapisan masyarakat, termasuk didalamnya Keluarga Besar TNI Angkatan Laut. Namun berdasarkan data terakhir dari keanggotaan di website Radio JJM, tercatat pendengar radio JJM adalah generasi muda.Sasaran pendengar lainnya adalah pendengar yang menggunakan media radio streaming melalui sarana internet yang dapat diakses melalui www.tnial.mil.id. Fasilitas radio streaming
dan suara kadang terputus-putus, masih digunakan untuk menjaring pendengar di luar Jakarta maupun kotama-kotama TNI Angkatan Laut.
Menurut Cangara (2007: 165), berita adalah bagian dari proses komunikasi, yakni komunikasi massa. Dimana pesan yang disampaikan melalui media massa memberikan efek atau pengaruh terhadap khalayak. Dalam hal ini, efek sendiri berarti perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Efek atau pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan.
Dalam akun facebook Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra yaitu “Jjm Suara Samudra“ mempunyai 3.000 orang pendengar setia yang tersebar di seluruh nusantara. Melalui facebook tersebut para pengggemar juga dapat menyampaikan salam atau pesan lagu dan lain sebagainya, hanya saja dari jumlah teman di akun tersebut tidak semua tergolong sebagai pendengar aktif hanya 40% yang termasuk dalam kategori pendengar aktif sisanya adalah pendengar pasif.
Banyaknya stasiun radio membuat program acara yang bermacam-macam untuk menarik pendengar. Dari sekian banyak program acara di stasiun radio tidak jarang yang mereka siarkan salah satunya program musik. Acara musik masih menjadi yang utama dari hampir setiap isi program di stasiun radio.
Dengan menjamurnya stasiun-stasiun radio, maka terjadilah persaingan yang juga semakin ketat di antara mereka dalam hal memperebutkan jumlah pendengar dan pemasang iklan, mengingat sebagian besar kelangsungan hidupnya tergantung pada pemasang iklan. Persaingan dengan media massa lainnya seperti koran, majalah dan televisi serta mantapnya stabilitas politik nasional memaksa para pengelola radio untuk dapat selalu tampil menarik, informatif, dan lebih akurat. Akan tetapi ada satu hal yang menjadi daya tarik para pendengar Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra yaitu radio tanpa iklan karena semua pembiayaan dibiayai dinas dalam hal ini adalah TNI Angkatan Laut. Selain itu juga memancarkan siarannya melalui
menu Radio JJM 107,8 FM.
Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra mempunyai visi tersampaikannya informasi keangkatanlautan melalui siaran radio dan pemberitaan dalam upaya mendukung tugas TNI Angkatan Laut dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan misinya yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan kemaritiman, menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran hukum dan disiplin nasonal, menyalurkan pendapat dan peran aktif masyarakat maritim dalam pembangunan nasional dan pelestarian lingkungan hidup, penyampaian informasi yang benar, seimbang dan betanggungjawab tentang TNI Angkatan Laut dan Kemaritiman.Sejalan dengan tujuan Lembaga Penyiaran Komunitas yaitu untuk mendidik dan memajukan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan, dengan melaksanakan program acara yang meliputi budaya, pendidikan dan informasi yang menggambarkan identitas bangsa, maka kegiatan Radio JJM 107,8 FMSuara Samudra akan diselenggarakan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Pengelolaan Radio JJM 107,8 FM Suara Samudradilaksanakan oleh tiga satuan kerja di lingkungan Mabes TNI Angkatan Laut, yaitu Dispenal yang bertanggungjawab terhadap isi materi siaran termasuk penyiar dan operator. Sementara Dinas Informasi Pengolahan Data Angkatan Laut (Disinfolahtal) bertanggungjawab terhadap pemanfaatan sarana telepon dan sarana internet. Sedangkan Dinas Komunikasi dan Elektronika Angkatan Laut (Diskomlekal) bertanggungjawab dalam pengadaan peralatan radio termasuk perawatan dan pengembangannya melalui koordinasi dengan Dispenal.
terhadap berbagai informasi yang berkembang di media massa baik dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan keputusan Kasal nomor Kep/478/IV/2007 yang dikeluarkan pada tanggal 17 April 2007 berkaitan dengan tantangan tugas TNI Angkatan Laut yang semakin strategis dan kompleks, maka diharapkan keberadaan Radio JJM 107,8 FM Suara Samudrayang dikelola Dispenal menjadi media komunikasi bagi berbagai pihak yang membutuhkan informasi tentang TNI Angkatan Laut dan mampu melakukan pembentukan opini yang positif. Adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh TNI Angkatan Laut untuk membangun dan mengembangkan dirinya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara. Terutama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menggunakan teknologi satelit.
TINJAUAN KONSEP
Citra
Citra atau image adalah persepsi kolektif tentang sebuah organisasi atau individu dari semua publiknya yang didasarkan pada apa yang akan dikatakan dan apa yang diperbuat. Citra adalah tujuan utama dan
sekaligus merupakan reputasi yang hendak dicapai bagi dunia public relations atau kehumasan. Pengertian citra itu abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan abik positif amaupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak) dan masyarakat luas pada umumnya (Ruslan, 2002).
kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.
Citra perusahaan atau organisasi bukan hanya dilakukan oleh seorang public relations, tetapi oleh seluruh unsur yang tergabung dan terkait dalam sebuah perusahaan atau organisasi baik itu dalam unsur publik internal atau eksternal lembaga ikut andil dalam pembentukan citra baik disadari ataupun tidak.
Membangun citra suatu lembaga terutama lembaga pemerintahan dimulai dari identitas yang tercermin melalui pemimpinnya, nama lembaga, dan tampilan lainnya seperti pemanfaatan media publisitas baik yang visual atau audio bahkan audio visual. Identitas dan citra lembaga juga dalam bentuk non isik seperti nilai-nilai dan ilosois yang dibangun, pelayanan, gaya kerja dan komunikasi internal maupun eksternal.
Jadi, citra merupakan kesan atau persepsi publik eksternal maupun internal tentang suatu lembaga menyangkut pelayanannya, kualitas produk (output), budaya organisasi, perilaku organisasi atau perilaku individu-individu dalam organisasi. Persepsi ini akan mempengaruhi sikap publik apakah mendukung, netral, atau memusuhinya.
Radio
Radio merupakan salah satu jenis media massa, yang memiliki fungsi sama dengan surat kabar, majalah, dan televisi. Sebagaimana salah satu jenis media massa, radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lain.Sedangkan keunggulan radio dibandingkan media lainnya (Agus, 2002: 122-123), yaitu:
1.
Radio adalah
theater of mind
menciptakan imajinasi
2. Radio adalah media yang langsung menyentuh aspek pribadi 3. Radio adalah media tercepat
4. Radio adalah media yang tidak mengenal batas geograis
5. Radio adalah media yang relatif sederhana untuk parameter kualitas (tidak serumit TV atau media cetak)
6. Radio adalah medium yang murah
7. Radio adalah media yang memiliki kemampuan mengulangi informasi
kondisi kehidupan manapun
9. Radio adalah media selektif dengan beban terbesar pada kru 10. Radio adalah media tanpa ruang sisa (tidak seperti koran)
11. Radio adalah media kepribadian yang manusiawi (sangat mudah mengakrabkan diri dengan audiensnya)
12. Radio adalah media mendidik
13. Radio adalah media yang identik dengan musik
14. Radio adalah media yang memiliki kemampuan mengejutkan (daya suprise seketika)
Menurut Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang Kebebasan Informasi Publik. Bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional. Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Oleh karena itu, melalui UU nomor 14 tahun 2008 tentang Kebebasan Informasi Publik, antara lain mengamanatkan sebagai berikut:
1. Pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pasal 7 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. 3. Pasal 7 ayat (6) menyebutkan bahwa dalam rangka memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan atau media elektronik dan nonelektronik.
akses bagi setiap Pemohon Informasi Publik untuk mendapatkan Informasi Publik, kecuali poin c menyebutkan Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, yaitu:
a. Informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi dalam kaitan dengan ancaman dari dalam dan luar negeri.
b. Dokumen yang memuat tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran atau evaluasi. c. Jumlah, komposisi, disposisi, atau dislokasi kekuatan dan
kemampuan dalam penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara serta rencana pengembangannya.
d. Gambar dan data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan atau instalasi militer.
e. Data perkiraan kemampuan militer dan pertahanan negara lain terbatas pada segala tindakan dan/atau indikasi negara tersebut yang dapat membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan republik Indonesia dan/atau data terkait kerja sama militer dengan negara lain yang disepakati dalam perjanjian tersebut sebagai rahasia atau sangat rahasia.
f. Sistem persandian negara. g. Sistem intelijen negara.
Peran Media Massa
Menurut Burhan Bungin (2008: 85), Media massa memiliki beberapa peranan diantaranya:
2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang terbuka, jujur, dan bener disampaikan media massa kepada masyarakat, maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya akan infromasi masyarakat yang terbuka dengan informasi, dan masyarakat akan menjadi informati, masyarakat yang dapat menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa. 3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change (institusi
pelopor perubahan) media massa juga menjadi institusi budaya yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan.
Selanjutnya secara spesiik peran media massa saat ini lebih menyentuh persoalan – persoalan yang terjadi dimasyarakat secara aktual (Bungin, 2005: 86), yaitu:
1. Harus lebih spesiik dan proposional dalam melihat sebuah persoalan, sehingga mampu menjadi media edukasi dan media informasi sebagaimana diharapkan oleh masyarakat.
2. Dalam memotret realitas media massa harus fokus pada realitas masyarakat bukan pada kekuasaan yang ada dimasyarakat itu sehingga informasi tidak menjadi propaganda kekuasaan
3. Sebgai lembaga pendidikan, media massa harus dapat memilah kepentingan pencerahan dengan kepentingan media massa sebgai lembaga produksi.
4. Media massa harus juga menjadi early warning system. Hal ini terkait dengan peran media massa sebagai media informasi, dimana lingkungan saat ini menjadi sumber ancaman.
METODE PENELITIAN
dokumen pribadi dan dokumen resmi lainnya. Metode deskriptif dapat memberikan penggambaran secara sistematis dan akurat sesuai dengan fakta yang ada.Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi secarafakta yang melukiskan bagaimana penerapan strategi, selain itu juga untuk mengidentiikasi permasalahan-permasalahan yang timbul.
PEMBAHASAN
Dalam menjalankan programnya, TNI Angkatan Laut mempunyai media penyebaran informasi dalam rangka pembentukan citra yaitu Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra berkenaan dengan program-program TNI Angkatan Laut kepada internal yaitu para prajurit dan juga masyarakat dengan jangkauan siar radius 5 Km.
Peneliti melakukan analisis dengan menggunakan model pembentukan citra dan mensinergikan model tersebut dengan strategi dari M. Dallas Burnett dan Analisis SWOT. Selanjutnya, hasil penelitian yang diperoleh di Dispenal diinterpretasikan berdasarkan analisis wawancara dan didukung data-data sekunder berupa data literature dan foto siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra.
Sebagai upayanya untuk menciptakan persepsi positif dalam benak masyarakat, Radio JJM 107,8 FMSuara Samudra memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Faktor-faktor tersebut bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi yaitu Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra, dalam diri objek atau target yang diartikan yaitu masyarakat, atau dalam kontek situasi dimana persepsi tersebut dibuat. Bila dikaitkan dengan strategi komunikasi dari M.Dallas Burnett, tahap menciptakan persepsi ini bertujuan untuk “to secure understanding” dimana komunikasi yang dilakukan dapat memberikan pemahaman bagi target audience.
audience seperti:
1. Proil Demograi, yang mencakup umur dan jenis kelamin. Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra tidak menetapkan segmentasi demograis terhadap target audiensnya.
2. Proil Geograis, pengelompokkan berdasarkan daerah dimana tempat khalayak tinggal (contohnya seperti perkotaan, pinggiran perkotaan, padesaan, pantai, pegunungan dan sebagainya). Radio JJM 107,8 FMSuara Samudra mengudara dengan jarak jangkauan siar sejauh 5 Km dari Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal) di daerah Cilangkap, Jakarta Timur.
3. Proil Psikograi, yaitu pengelompokkan berdasarkan:
a) Interest,yaitu pengelompokkan berdasarkan perhatian khalayak terhadap sesuatu dalam mengisi kehidupannya, seperti olah raga, hobi, keagamaan, kesehatan dan sebagainya.
b) Opinion,yaitu pengelompokkan khalayak berdasarkan pendapat mereka terhadap suatu yang berkaitan dengan program, seperti Alutsista, kegiatan kemanusiaan yang dilakukan TNI Angkatan Laut dan lainnya.
c) Activity, yaitu pengelompokkan berdasarkan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh khalayak seperti bertani, berladang, melaut atau bekerja di kantor. Meskipun Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra menyiarkan program-program kelautan, tapi harus disesuaikan dengan aktiitas masyarakat yang menjadi target audiensnya.
d) Media Habit. Komunikasi media yang bertujuan untuk mengetahui media apa yang sering dimanfaatkan oleh khalayak untuk memperoleh informasi. Begitu pula dengan format program acara yang paling disukai oleh khalayak seperti
reality show, talk show, variety show, features, berita, ilm dan sebagaimananya.
Laut.
Program-program siaran yang berkaitan dengan peningkatan citra di masyarakat adalah:
1. Sunrise News
Penyampaian berita tentang kegiatan TNI Angkatan Laut. Program ini bertujuan memplubikasikan berbagai kegiatan TNI Angkatan Laut dengan target pendengar komunitas JJM dan masyarakat umum.
2. Bedah Kemaritiman
Sosialisasi satuan kerja dan operasional TNI Angkatan Laut dalam bentuk wawancara khusus, dengan menghadirkan narasumber para Kasatker. Tujuan dari program ini untuk memperkenalkan dan menyampaikan kinerja satuan kerja dan operasional TNI Angkatan Laut, dengan target pendengar masyarakat umum.
3. Reportase Peliputan
Laporan langsung oleh para reporter dari lokasi peliputan, mencakup seluruh kegiatan yang dilaksanakan TNI Angkatan Laut, baik yang bersifat rutin maupun insidentil. Tujuan program ini memberikan informasi kepada pendengar tentang berbagai kegiatan yang dilaksanakan TNI Angkatan Lautdengan target pendengar komunitas JJM dan masyarakat umum.
Sebelum membuat program tersebut, Radio JJM 107,8 FM Suara Samudramelakukan tahap perencanaan yang penting dilakukan agar dapat membantu pelaksanaan kegiatan dengan efektif dan eisien:
a. Tujuan yang akan dicapai dari setiap program siaran.
b. Siapa publik dari program siaran, mengingat Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra hanya mempunyai jarak siar sekitar 5 Km. c. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam setiap program
siaran.
Radio JJM 107,8 FM Suara Samudradalam memberikan kognisi atau pengetahuan mengenai program-program siaran yang bertujuan untuk meningkatkan citra TNI Angkatan Laut:
a. Tujuan dari program-program siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra tentunya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan program-program dan kebijakan TNI Angkatan Laut.
b. Publik dari program-program siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra ini adalah seluruh lapisan masyarakat yang mendapatkan siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra, yaitu berjarak 5 Km dari Mabesal.
c. Pesan yang ingin disampaikan dalam program-program siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudradisesuaikan dengan jenis siarannya. Misalnya saja program konsultasi kesehatan yang menyiarkan tentang kesehatan.
d. Mekanisme yang digunakan Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra dalam menyampaikan pesan-pesan di setiap siaran selalu menyesuaikan dengan program siaran dan narasumber yang digunakan. Contohnya dengan program siaran kesehatan, tentunya narasumber adalah dokter yang ahli dalam bidangnya.
e. Keberhasilan program siaran Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra diukur dari peningkatan jumlah respon masyarakat melalui SMS atau data yang masuk ke akun facebook Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra.
Tahapan kognisi ini dikaitkan oleh peneliti dengan strategi komunikasi M. Dallas Burnett yang kedua yaitu “To establish acceptance”
dimana pada tahap ini, Radio JJM 107,8 FM Suara Samudrasebagai komunikator harus membina pemahaman khalayak mengenai program siaran. Maka dari itu, Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra yang hanya mempunyai jarak siar 5 Km, membuat situs Radio JJM 107,8 FM Suara Samudradi internet yang bertujuan untuk memudahkan khalayak dalam mengakses siaran streaming.
KESIMPULAN
TNI AL melakukan bebera hal, yaitu:
a. Untuk membentuk persepsi masyarakat, TNI AL menggunakan Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra sebagai media siaran yang perencanaannya memperhatikan proil demograi, proil geograis dan proil psikograi.
b. Dalam upaya membentuk kognisi masyarakat yang berkaitan dengan program-program TNI AL, perencanaan isi siaran meliputi menetapkan program-program siaran radio, menetapkan target audiens, merumuskan pesan sesuai dengan tujuan/target, menetapkan metode penyampaian pesan dan membuat indikator tentang efektiitas pesan.
c. Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra selalu menyesuaikan penggunaan narasumber pada setiap program siaran karena untuk membentuk motivasi positif pendengarnya.
Untuk mengukur seberapa jauh sikap masyarakat terhadap program siaran, Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra selalu melakukan perhitungan mengenai respon para pendengarnya melalui jumlah SMS yang masuk dan lewat situs Radio JJM 107,8 FM Suara Samudra yaitu
(http://tnial.mil.id/xradio/main.php).
DAFTAR PUSTAKA
Agustrijanto, 2002, Copywriting, PT. Rosdakarya, Bandung,
Bernard Berelson, Content Analysis in Communication Research
dalamRoger D. Wimmer dan Joseph R. Dominick, Mass Media Research: An Introduction
Cangara, Haied, 2007, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT Raja Graindo Persada
Denis McQuail, McQuail’s Mass Communication heory, 4th Edition, Sage Publication Ltd, 2000.
E.M., Griin, A First Look At Communication heory, Special Consultant Glen McClish, Fith Edition, McGraw Hill, 2003.
Toronto Press, 1972.
K Krippendorf, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, Sage Publication, Beverly Hills, CA, 1980.
Kriyanto, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group
Kusumaningrat, Hikmat, 2005, Jurnalistik teori dan praktek, Bandung, .PT Remaja rosdakarya
M.H.,Walizer & P.L.,Wienir, Research Methods and Analysis: Searching for Relationship, Harper & Row, New York, 1978.
Marshal McLuhan dan Quentin Fiore, he Medium is the Massage, New York, Bantam, 1967.
Marshall McLuhan, Understanding Media, McGraw-Hill, New York, 1964.
Richard West dan Lynn H. Turner, Introducing Communication heory, McGraw-Hill, 2007.
Roger D. Wimmer dan Josep R. Dominick, Mass Media Research: An Introduction, 7th Edition, Wadsworth Publishing Company, Belmont, 2003.
Roger D. Wimmer dan Joseph R. Dominick, Mass Media Research: An Introduction, 7th Edition, Wadsworth Publishing Company, Belmont, 2003
Ruslan Rosady, 2002, Manajemen Humas dan Komunikasi, Jakarta, PT. Graja Graindo Persada, Jakarta
Soemirat Soleh dan Elvinaro Ardianto, 2005, Dasar-dasar Public Relations, Bandung PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
Suhandang, Kustadi, 2004, Pengantar Jurnalistik, Bandung, Nuansa
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, heories of Human Communication, Marshall McLuhan dan Eric McLuhan, Laws of Media: he New Science, University of Toronto Press, 1988.