• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fungsi Sosial Lembaga Agama Dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Pada Keluarga Ekonomi Lemah (Studi Deskriptif pada Gereja Bethel Indonesia di Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Fungsi Sosial Lembaga Agama Dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Pada Keluarga Ekonomi Lemah (Studi Deskriptif pada Gereja Bethel Indonesia di Medan)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kemiskinan menurut Departemen Sosial (dalam Suharto, 2004) adalah “suatu keadaan serba kekurangan yang di alami oleh seseorang atau sekelompok orang di luar keinginan yang bersangkutan sebagai kejadian yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan atau kemampuan yang dimilikinya”. Kondisi yang

serba kekurangan ini disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, yang berinteraksi satu sama lain sehingga menghasilkan kondisi- kondisi baru yang menyebabkan kemiskinan.

(2)

walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita.

Akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar karena kegiatannya dalam belajar dan berusaha. Semua hasilnya akan menjadi buah keberhasilan dalam kesabaran dan kerendahan hati dalam menerima cobaan hidupnya. Sebaliknya keluarga yang kaya raya, pendidikan yang salah dapat membawa akibat tidak baik bagi perkembangan anak. Salah satunya pendidikan yang salah dari keluarga kaya adalah orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak. Anak hanya bersenang - senang dan berfoya - foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar, hal tersebut juga dapat mengganggu belajar anak. Selain itu hal yang dapat mengganggu belajar anak adalah sikap ketidakadilan orang tua terhadap anak. Ketidak adilan orang tua yang tidak merata terhadap anak dapat berupa perbedaan dalam pemberian fasilitas terhadap anak maupun perbedaan kasih sayang. Bagi anak yang merasa diperlakukan tidak adil dapat menyebabkan kekecewaan anak pada orang tuanya dan akan merasa iri dengan saudaranya. Dalam hubungan ini biasanya anak akan melakukan protes terhadap orang tuannya dalam bentuk hasil belajar yang buruk.

(3)

dan tidak menghiraukan belajarnya. Anak bertindak sedemikian rupa karena merasa tidak memiliki perhatian lebih dari orang tuannya. Walaupun dalam keluarga kaya anak memiliki fasilitas yang lengkap seperti buku, alat tulis, tempat belajar, penerangan dan lain - lain bahkan orang tua memilihkan sekolah yang berkualitas bagi anak mereka. Tapi semua itu percuma apabila anak kurang perhatian dari orang tuanya. Anak malas belajar dan akhirnya nilainya jatuh. Dan ketika nilai jatuh orang tua hanya bisa memarahi anak karena tidak belajar.

Komersialisasi lembaga pendidikan yang berdampak pada tingginya biaya pendidikan, membuat warga miskin tidak lagi bisa menjangkau seperti uang gedung, laboratorium, uang seragam dan biaya - biaya lainnya yang tidak realistis. Sementara birokrat pendidikan dan guru - guru mumpunyai kcenderungan hanya berorientasi mengejar karir hingga pekerjaan mulai yang diembankan sebatas melaksanakan tugas harian semata.

Apabila praktik – praktik pungutan yang ada disekolah - sekolah dibiarkan dan tidak ditertibkan, maka akan bertambah banyak anak - anak yang tidak bersekolah karena tidak mampu menjangkau biaya sekolah yang tinggi. Dan hanya anak - anak orang kaya saja yang akan memperoleh pendidikan dari tingkat bawah sampai tingkat yang tinggi. Akibat dari itu semua, negeri ini akan dihuni golongan kaya dan terdidik yang akan membentuk kelas tersendiri dalam masyarakat. Di lain pihak akan terdapat keluarga miskin dan tidak terdidik yang merupakan golongan terbesar dinegeri ini, yang akan menjadikan kesenjangan sosial.

(4)

mutu pendidikan di Indonesia antara lain: Human Development Indeks (HDI) 2001 Indonesia menduduki posisi 112 dari 117 negara. Laporan Bank Dunia (1998) tentang hasil tes membaca murid kelas IV SD, Indonesia berada pada tingkat terendah di Asia Timur dengan rata-rata 51,7%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa para siswa di Indonesia hanya mampu memahami 30% dari materi bacaan, dan mengalami kesulitan menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran (Supriadi, 2003).

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan, diantaranya kebijakan sistem pendidikan nasional, kurikulum pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, anggaran pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan. faktor ekonomi yang terwujud dalam biaya pendidikan merupakan faktor (komponen masukan) instrumental yang sangat penting dalam penyelengaraan pendidikan (di sekolah). Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan–baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif - biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan (di sekolah) tidak akan berjalan. (Depdiknas, 2001).

(5)

pendidikan itu kemudian hanya bisa diakses oleh mereka-mereka yang memiliki tingkat ekonomi di atas rata-rata, sementara masyarakat yang termasuk golongan ekonomi lemah, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat pantastis dan begitu eksklusif. Kondisi ini pada akhirnya memaksa mereka untuk berhenti sekolah dan mencari pekerjaan yang bisa membantu mereka untuk tetap survive.

Pembangunan nasional yang dilaksanakan dewasa ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945. Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Upaya pembangunan yang dilakukan selama ini, dengan berbagai bentuk dan variasinya, pada dasarnya dilakukan guna meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Pendidikan merupakan suatu proses yang mampu membudayakan suatu masyarakat ke arah sistem berpikir menurut acuan norma dan budaya tertentu yang relevan dengan tuntutan zaman. Pendidikan menjadikan masyarakat lebih efektif dan efisien, menciptakan perubahan serta pembaharuan. Pendidikan memiliki fungsi pengembangan personal dan sosial. Melalui proses pendidikan akan menjadikan seseorang semakin memiliki makna, baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat yang akan mengantarkannya menjadi sumber daya manusia yang kompetitif.

(6)

anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara; (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan; (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak; (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

UU No. 25 tahun 2000 juga telah menyebutkan bahwa tantangan utama dalam jangka pendek untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin tersebut melalui pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi produktif, serta penyediaan jaminan dan perlindungan sosial. Perlu dilakukan penanggulangan kemiskinan secara komprehensif dan terpadu agar terjadi perbaikan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Pemerintah Indonesia telah melakukan kebijakan-kebijakan yang diantaranya menurut Prasetyo (2012) :

1. Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas.

2. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok

Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras.

(7)

Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin.

4. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan.

5. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.

Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.

6. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.

Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi.

7. Membangun Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

(8)

naik dari 1,75% (Maret 2013) menjadi 1,89%. Kemudian Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,43% (Biro Pusat Statistik, 2014).

Selain itu, instansi ini juga mengukur jumlah penduduk miskin perkotaan di Sumatera Utara sebanyak 654.100 orang. Angka itu hampir berimbang dengan di pedesaan sebanyak 685.100 orang. Secara total kemiskinan di Sumut per Maret 2013 mengalami penurunan dibandingkan posisi September 2012 maupun secara 'year on year' atau Maret 20112. Maret 2013 jumlah penduduk miskin di Sumut tinggal 1.339.200 jiwa dari sebanyak 1.378.400 jiwa di September 2012 dan 1.407.200 jiwa pada Maret 2012. (Biro Pusat Statistik, 2014)..

Peran pemerintah di negara berkembang seringkali dibatasi oleh berbagai isu krusial seperti aspek kebijakan, ketersediaan dana operasional, keterbatasan kapasitas lembaga dan sumberdaya pemerintahan, akses sosial, teknis pelaksanaan program dan jaringan pendukung keberlanjutan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan ( Sumbung, dkk. 2012).

Adapun peran institusi sosial diantaranya diyakini mempunyai program pemberdayaan untuk mengentaskan kemiskinan adalah gereja. Gereja adalah salah satu institusi agama. Fungsi rumah ibadat antar agama yang berbeda juga berbeda, sejalan dengan pandangan agama dan masyarakat umum yang bersangkutan terhadap pengertian atau cakupan ibadat. Pandangan masyarakat umum masih menganggap rumah ibadat adalah rumah suci dan hanya dipakai untuk beribadat atau melakukan pemujaan kepada Tuhan (Bustanuddin, 2003).

(9)

penolong,. Diakonia dalam bahasa Ibrani disebut syeret yang artinya melayani. Dan dalam terjemahan bahasa Yunani, kata diakonia disebutkan diakonia (pelayanan), diakonein (melayani), dan diakonos (pelayan) (Noordegraaf, A. 2004).

Gereja memiliki peran yang sangat penting mewakili negara, orangtua maupun masyarakat untuk membantu anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar dan kurang mampu dalam memberikan pembinaan dan pendidikan kepada anak-anak tersebut. Ketika ditemukan orangtua yang tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar, lembaga panti asuhan itulah di antaranya yang diharapkan memberikan pembinaan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan dan kesehatan kepada anak tersebut (Lishatini, 2007).

(10)

Berdasarkan latar belakang diatas, Penulis merencanakan untuk memaparkan fungsi sosial gereja terhadap anak miskin di Medan dengan judul tulisan : “Analisis Fungsi Sosial Lembaga Agama Dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Pada Keluarga Ekonomi Lemah (Studi Deskriptif pada

Gereja Bethel Indonesia di Medan).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang masalah, penulis mengemukakan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang masalah, penulis mengemukakan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana implementasi fungsi sosial Gereja Bethel Indonesia sebagai Lembaga Agama Dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Pada Keluarga Ekonomi Lemah (Studi Deskriptif pada Gereja Bethel Indonesia di Medan).

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fungsi sosial gereja Dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Pada Keluarga Ekonomi Lemah.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pada waktu diberikan surat keterangan ini yang bersangkutan tidak mempunyai pinjaman buku pada. Ruang Baca Fakultas Sains dan Teknologi

Perusahaan harus menjaga semua aspek yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, dalam penelitian ini citra merek, kualitas layanan dan harga harus sesuai dengan

Jumlah koloni mikroba diRuang Isolasi Imunitas Menurun Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Jakarta, 2013-2014, yang memenuhi nilai ambang batas sesuai dengan yang telah ditetapkan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan adalah pada penelitian ini terfokus pada persepsi dan perilaku Komunitas Madura Ampel terhadap keberadaan

40 Article 30 point (1) and (2) Governemnet Regulation Number 101 of 2014 on Waste Management and Toxic Material (State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2014 Number

Struktur Organisasi PDAM Kota Denpasar telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air

Air limbah dari kedua gedung tersebut dialirkan dengan sistem perpipaan tertutup dan diolah dalam satu unit IPAL yang terletak di basement gedung 2 Selama ini ini,

selama 5 tahun pertama kehidupan, maka menyebabkan anak menjadi individu yang dingin, kurang menyayangi, tidak berperasaan dan cenderung menjadi remaja delinkuen