• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Literatur Pengaruh Beban Eksentrisitas Terhadap Rancangan Dimensi Batang Struktur Rangka Bidang Baja Ringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Literatur Pengaruh Beban Eksentrisitas Terhadap Rancangan Dimensi Batang Struktur Rangka Bidang Baja Ringan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB - I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Alih fungsi hutan telah menyebabkan kelangkaan kayu yang tadinya diminati

untuk digunakan sebagai struktur rangka atap dan bahan non struktur lainnya pada

bangunan. Hal ini telah mendorong para ahli atau stake holder untuk menutupi

kebutuhan dimaksud dengan menghadirkan baja ringan yang disamping dapat

mengurangi beban (karena berat sendiri yang sangat ringan), juga dapat bersaing

dalam hal kekuatan, efisiensi perawatan, keawetan yang pada akhirnya membuktikan

suatu bahan pengganti yang efisien dan ekonomis.

Keunggulan lain dari baja ini dibandingkan dengan kayu adalah mempunyai

tingkat keseragaman material yang tinggi, tidak mudah terbakar, tidak dimakan rayap.

Jika dibandingkan dengan baja biasa, bahan baja ini mempunyai kekuatan tarik yang

lebih tinggi, tidak mengalami korosi, ringan dan tidak memerlukan pengecatan.

Keunggulan bahan ini telah pula diperlihatkan dengan semakin banyaknya permintaan

serta penggunaannya pada proyek-proyek yang dilakukan di lapangan.

Bagi kaum akademisi yang mempunyai visi pengembangan ilmu pengetahuan

dan transfer teknologi, hal ini menjadi tantangan untuk menjalankan missinya sebagai

tenaga pengajar, khususnya di negara Indonesia bagi penelitian perancangan struktur

baja ringan ini diketahui masih belum optimal. Hal ini tentunya dapat terlihat dari

kelangkaan buku-buku referensi yang seyogianya dapat dijadikan sebagai pedoman

(2)

1.2 Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari visi pengembangan ilmu pengetahuan dan transfer teknologi,

khususnya terhadap perancangan struktur rangka bidang baja ringan yang

dikategorikan masih langka pengkajiannya, maka hal ini dianggap sebagai

permasalahan yang butuh pemecahan. Secara umum baja ringan ini utamanya

diperuntukkan bagi struktur-struktur rangka batang. Maka selanjutnya kajian ini akan

diarahkan terhadap permasalahan yang ditemukan dalam struktur rangka yang

menggunakan baja ringan guna mendapatkan suatu rancangan yang efisien dan efektip

serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah keilmuan keteknikan

berdasarkan kajian literatur.

1.2.1 Tinjauan Analisis Statik Linier

Analisis ini pada dasarnya akan menunjukkan hasil besaran gaya dan defleksi

yang berbanding lurus atau linier. Hal ini dapat ditunjukkan dari keseimbangan

persamaan yang diberikan bahwa besaran gaya dipengaruhi oleh kekakuan dan

defleksi yaitu {fe} = [K]{de}. Oleh sebab itu maka material dan geometri yang

direpresentasikan dengan modulus elastisitas E bernilai konstant, maka besaran

kekakuan [K] menjadi linier.

1.2.2 Tinjauan Analisis Statik Non Linier

Analisis ini pada dasarnya akan menunjukkan hasil besaran gaya dan defleksi

yang tidak berbanding lurus atau non linier. Hal ini dapat ditunjukkan dari

keseimbangan persamaan yang diberikan bahwa besaran gaya dipengaruhi oleh

(3)

Oleh sebab itu maka material dan geometri yang direpresentasikan material dan

geometri yang direpresentasikan dengan modulus elastisitas E bernilai tidak konstant,

maka besaran kekakuan [K] menjadi berubah atau tidak tetap.

1.2.3 Tinjauan Analisis Allowable Stress Design ASD

Analisis ini meninjau terhadap kekuatan dalam batas modulus elastisitas E

yang konstant yang menunjukkan kemampuan struktur untuk memikul beban kerja

tanpa mengalami perubahan bentuk material dan geometri apabila beban dilepas. Hal

ini ditunjukkan dalam bentuk koreksi persamaan nilai tegangan yang terjadi tidak

melebihi tegangan yang disyaratkan berdasarkan faktor keamanan di bawah besaran

tegangan leleh bahan struktur dalam kondisi modulus elastisitas E yang konstant.

1.2.4 Tinjauan Esensial Permasalahan

Rincian esensial permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam merancang

struktur rangka yang dipakai pada konstruksi bangunan yaitu bagaimana menentukan:

1. Beban-beban maksimum yang terjadi pada struktur yang akan dirancang.

2. Bentuk rangka yang proporsional dan mampu untuk memikul beban yang

terjadi.

3. Dimensi yang berkategori efisien serta efektif.

Kajian beban-beban yang terjadi dalam hal ini diarahkan terhadap struktur

rangka bidang baja ringan yang umumnya digunakan sebagai struktur kap atau atap

bermodel non portal maupun portal rangka bidang pada bangunan yang berlantai

rendah maupun tinggi. Secara umum beban tersebut di bagi dua yaitu beban-beban

(4)

Beban-beban utama meliputi beban mati (terdiri atas berat sendiri dan seluruh

bahan-bahan lain yang berada atau didukung secara tetap) dan beban hidup (terdiri atas

beban-beban kerja).

Beban-beban tambahan terdiri atas beban-beban dengan waktu pembebanan

yang singkat (seperti beban-beban yang disebabkan tiupan angin).

Secara teoritis bentuk rangka yang akan dipilih umumnya dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti panjang bentang, estetika dan kepraktisan. Jika bentangan

dikategorikan lebih besar maka kecenderungan pemilihan bentuk didominasi oleh

kepraktisan (karena pertimbangan aspek peningkatan bahan/biaya) dan sebaliknya jika

bentangan berkategori kecil maka pemilihan bentuk didominasi oleh estetikanya

(karena peningkatan bahan/biaya tidak signifikan) dan hal tersebut diperlihatkan pada

Gambar 1.1.

Untuk alasan-alasan praktis dalam perancangan sangat sering mengambil

asumsi- asumsi yang berlebihan dalam melakukan analisis teoritis. Implementasi yang

diterapkan di lapangan khususnya bagi tinjauan struktur rangka bidang baja ringan

dalam kajian penelitian ini memperlihatkan perbedaan yang signifikan terhadap kajian

teoritis, terutama pada ketidakkonsistenan garis gaya yang seharusnya bertemu pada

titik simpul baik tinjauan terhadap bidang gambar maupun keluar bidang sebagaimana

diperlihatkan pada Gambar 1.2.

Hal demikian ini tentunya akan menimbulkan hasil perhitungan yang berbeda

bagi gaya-gaya dalam yang bekeja maupun tegangan-tegangan yang ditimbulkan,

sehingga dapat dipastikan akan terjadi kebutuhkan peningkatan dimensi. Hipotesa ini

(5)

a. Bentang berkategori besar dengan kecenderungan pemilihan bentuk yang

didominasi oleh kepraktisan (karena pertimbangan aspek peningkatan bahan/biaya).

b. Bentang berkategori kecil dengan kecenderungan pemilihan bentuk yang

didominasi oleh estetikanya (karena peningkatan bahan/biaya tidak signifikan)

(6)

a. Tinjauan bidang gambar yang menunjukkan bahwa garis gaya tidak bertemu di satu

nodal (mempunyai tiga titik pertemuan)

b. Tinjauan keluar bidang gambar yang menunjukkan bahwa garis gaya tidak

berimpit di satu garis gaya (mempunyai eksentrisitas gaya)

Gambar 1.2 Detailing Nodal yang Menunjukkan Sambungan Eksentris

Nodal

Garis gaya teoritis Garis gaya terlaksana

(7)

Bentuk profil baja ringan yang banyak ditemukan, diproduksi, digunakan

sebagai struktur rangka adalah profil C (clips channel), karena bentuk tersebut

dianggap lebih praktis dalam hal penyambungan maupun perangkaiannya.

Untuk menentukan dimensi profil ditempuh dengan beberapa cara dan kali ini

dilakukan dengan analisa tegangan dan deformasi.

Analisa tegangan yang dikenal dengan Metode ASD (Alloweble Stress Design)

pada dasarnya adalah perhitungan tegangan maksimum yang terjadi untuk

dibandingkan terhadap tegangan yang diizinkan. Jika tegangan yang terjadi jauh lebih

kecil dibandingkan dengan tegangan izin, kondisi ini disebut tidak ekonomis

(menghasilkan dimensi yang terlalu besar). Jika tegangan yang terjadi mendekati atau

sama dengan tegangan izin, kondisi ini disebut ekonomis atau menghasilkan dimensi

yang proporsional (adalah merupakan kondisi yang pada hakekatnya paling

diinginkan). Jika tegangan yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan tegangan izin,

maka kondisi ini disebut tidak aman (menghasilkan dimensi yang terlalu kecil).

Tegangan-tegangan yang terjadi dalam kajian ini dibatasi hanyalah terhadap

batang-batang profil struktur rangka bidang yang mengalami aksial tekan dan lentur.

Deformasi merupakan perubahan/perpindahan posisi dari kondisi belum

dibebani hingga kondisi dibebani dan keadaan ini akan terlihat dan dapat diukur pada

struktur yang menunjukkan terjadinya lendutan maksimum pada posisi tertentu.

Lendutan ini dapat ditentukan dengan memanfaatkan komputer program analisa

struktur dan Metode Matrik Kekakuan yang selanjutnya divalidasi terhadap hasil

percobaan laboratorium yang telah dilakukan (Djanifa, 2007 Pengujian Rangka Baja

dengan Memakai Profil C-Aluzink, Tesis, Prodi Teknik Sipil, Sekolah Pasca

(8)

1.2Pembatasan Masalah

Untuk menghasilkan perancangan struktur rangka bidang baja ringan yang

lengkap tentunya akan memerlukan kajian yang sangat luas dan mendalam,

sebagaimana disajikan pada perumusan masalah di atas. Namun mengingat

kesempatan yang ada akan lebih proporsional jika tinjauan diarahkan pada pemilihan

metode yang diyakini telah representatif.

Secara umum permasalahan yang diangkat dalam hal ini adalah bagaimana

menentukan bentuk dan dimensi batang struktur rangka bidang baja ringan yang

efisien serta lazim digunakan di lapangan sesuai dengan kaidah keilmuan.

Berhubung karena bahan baja yang tersedia mempunyai profil bersifat tipis,

kecil dan ringan, maka untuk memperoleh kekuatan yang lebih besar diperlukan

perancangan/perangkaian yang dapat membentuknya menjadi sesuatu yang bersifat

struktur yaitu suatu bagian dari pada konstruksi yang diperuntukkan memikul beban.

Bentuk yang dimaksud tidak lain adalah suatu rangkaian beberapa batang prismatis

baja profil ringan yang bertumpu pada beberapa nodal dengan penyambungan

sedemikian rupa hingga membentuk suatu Rangka Batang yang terletak pada suatu

bidang, maka bentuk yang demikian inilah yang disebut sebagai Rangka Bidang.

Dalam menganalisis dimensi struktur ini guna menentukan gaya-gaya dalam dan

deformasi yang terjadi, digunakan komputer program analisa struktur yang

sebelumnya dikonfirmasikan terhadap Metode Elemen Hingga (MEH). Konfirmasi

yang dilakukan ini hanya meninjau terhadap analisis deformasi yang terjadi dalam

(9)

regangan yang linier. Selanjutnya dalam menganalisis tegangan-tegangan yang terjadi

pada batang-batang prismatis yang terhubung pada sambungan nodal dalam kondisi

eksentris, digunakan Metode Analitis yaitu suatu metode yang mengacu terhadap

Allowable Strees Design (ASD).

Dimensi batang yang dirancang, didasarkan terhadap kemampuan untuk

memikul beban-beban optimal yang mengakibatkan terjadinya defleksi dan tegangan

optimal.

Defleksi dan tegangan yang terjadi ini menjadi variabel bebas untuk

dibandingkan terhadap variabel terikat (disyaratkan), guna memperoleh dimensi yang

efisien dan efektif.

1.3Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan tesis ini adalah:

1. Dapat menjadi bagian dari bahan ajar yang digunakan dalam proses

belajar-mengajar bagi konsentrasi struktur bangunan pada tingkat

perguruan tinggi.

2. Dapat menjadi bagian dari pertimbangan cikal bakal terbentuknya building

code di Indonesia khususnya mengenai struktur baja ringan

3. Untuk menemukan besaran faktor yang mempengaruhi dimensi struktur

rangka bidang sebagai akibat adanya beban eksentrisitas yang terjadi.

4. Dapat memberikan pertimbangan perancangan yang memberikan bentuk

dan dimensi struktur rangka bidang baja ringan yang efisien dan efektif

berdasarkan kaidah keilmuan, bagi para stakeholder yang akan

(10)

1.4Metodologi Pembahasan

Metode yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah studi literatur yaitu

suatu langkah sistematis yang merupakan pendekatan ilmiah dengan menelaah

data-data dan keterangan dari buku-buku literatur, hasil-hasil eksprimen yang bersesuaian

dengan pokok bahasan seraya memperhatikan arahan maupun masukan dari dosen

pembimbing. Selanjutnya membuat suatu model struktur yang mempresentasikan

interaksi gaya-gaya luar dengan struktur rangka bidang baja ringan dan menganalisa

respons struktur tersebut terhadap deformasi dan tegangan yang terjadi.

Dalam mewujudkan hasil penelitian perancangan ini diambil langkah-langkah

sistematis seperti ditunjukkan pada diagram alir, Gambar 3.1, BAB III.

1.5Kegiatan Penulisan

Kegiatan penulisan tesis ini meliputi:

1. Menentukan struktur model teoritis rangka bidang yang akan dianalisis.

2. Menentukan properties dan sistem sambungan nodal.

3. Menentukan besar beban yang bekerja pada nodal.

4. Menghitung gaya-gaya aksial, deformasi dan tegangan yang terjadi pada

batang rangka bidang.

5. Membandingkan besaran hasil perhitungan teoritis terhadap besaran

standard sebagai hasil praktis dari respons struktur riil.

6. Mengadakan pembahasan atas hasil-hasil yang diperoleh.

(11)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini dibuat dalam susunan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan.

Bab II Tinjauan Pustaka.

Bab III Metode Penelitian.

Bab IV Pemodelan dan Analisis.

Bab V Hasil dan Pembahasan.

Gambar

Gambar 1.1  Perbandingan Bentuk Ekstrim Rangka Bidang
Gambar 1.2  Detailing Nodal yang Menunjukkan Sambungan Eksentris

Referensi

Dokumen terkait

pembahasan dari permasalahan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran Controversial Issues terhadap

[r]

YANG MENDAFTAR YANG MEMASUKAN PENAWARAN PENAWARAN ADMI NI STRASI TEKNI S HARGA KUALI FI KASI KUALI FI KASI

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VIII SMP DARUL SALAM AL MUBAROKAH KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan hipotesis untuk menguji corporate governance dan rasio keuangan dalam memprediksi terjadinya

Arus data menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan :. menambah atau menyimpan record baru