PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL PADA
SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SIMPANG KANAN ACEH SINGKIL TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelajar Sarjana Pendidikan
Oleh :
FITRI SULASTRI
NIM. 108121047
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur peneliti kita ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat cinta kasih dan karunia_Nya yang berkelimpahan
atas diri peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Adapun judul skripsi ini adalah ”Pengaruh Layanan Informasi Terhadap
Peningkatan Pemahaman Tentang Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013 “.
Peneliti menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
dialami oleh peneliti dalam meyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual maupun materi.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku
Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd Selaku
Pembantu Dekan II, Bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Pembantu
iii
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Serta Sekretaris
Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd
4. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang
telah memberikan motivasi, pengarahan, saran dan koreksi dalam
penyusunan skripsi.
5. Ibu Dra. Nuraini.A Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi. Serta Selaku Dosen Nara
Sumber yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam
penyusunan skripsi.
6. Ibu Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd, Kons. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan
Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd Selaku Dosen Nara Sumber yang telah
memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar
perkuliahan.
8. Seluruh Staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan, Pegawai
perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada penulis terutama dalam surat menyurat.
9. Dinas Pendidikan, Kabupaten Aceh Singkil yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Simpang
iv
10.Secara khusus buat keluarga tercinta kedua orang tua saya: Wakini
(Mama) dan Rachibul Baitol (Bapak), Misnawati (Kakak), dan Safril
Aswah Syahputra (Adik). Beserta seluruh keluarga besar peneliti,
terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi
yang telah membantu peneliti selama mengikuti pendidikan dibangku
perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
11.Buat Kakanda Dedy Rahmat Aidil yang selama ini telah banyak
membantu dan memberikan motivasi buat penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
12.Kepada keluarga Eyang Putri Ngatemi dan seluruh keluarga besar saya
yang telah memberikan motivasi dan dukungan sepenuhnya.
13.Buat sahabat – sahabatku : Nur Fatwa Prihartini, Feri Afandi Rosa,
Darkamto. Hervina Novanda Sihombing. Rezky Br Tarigan, Asmawati
Barus dan seluruh teman-teman seperjuangan selama perkuliahan.
Terimakasih atas bantuan dan dukungan serta semangat kekompakan
selama perkuliahan, juga tidak lupa buat kakak dan abang senior prodi
bimbingan dan konseling atas bantuan, dukungan dan saran selama
perkuliahan sampai dengan selesai skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan 2008
khususnya Kelas Reguler B dan Reguler A dan Extensi yang tidak dapat
kita dapat penulis sebut satu persatu
15.Juga untuk teman-teman PPLT 2012 Di SMP Negeri 5 Lima Puluh yang
v
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun
tata bahasa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengharapkan,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam
dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang Bimbingan
dan Konseling.
Medan, 12 Agustus 2013 Penulis,
ABSTRAK
Fitri Sulastri. NIM. 108121047. Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Tentang Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA
Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013” ? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dengan jumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah soal untuk menjaring data tentang pemahaman tentang kecerdasan emosional siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. Dari 50 item soal yang disebarkan diketahui ada 37 item yang valid dan 13 item soal yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 30 sampel berjumlah 37 item. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 6,250 > ttabel = 1,697.
Maka hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan pemberian layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013", dapat diterima.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
3.2. Kisi-Kisi Soal ... 36
4.1. Hasil Pre-test ... 43
4.2. Hasil Post-test ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Uji Coba Angket
2. Uji Validitas Angket
3. Uji Reliabelitas Angket
4. RPL Pertemuan I
5. RPL Pertemuan II
6. RPL Pertemuan III
7. RPL Pertemuan IV
8. Daftar Angket Uji Coba
9. Perhitungan Data Pre-test
10. Perhitungan Mean an SD Data Pre-test
11. Perhitungan Data Post-test
12. Perhitungan Mean an SD Data Post-test
13. Pengujian Hipotesis
14. Tabel t
15. Tabel r
DAFTAR ANGKET
A. Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada jawaban yang
menurut anda tepat dan benar.
2. Pertanyaan di bawah ini tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar anda di sekolah ini.
3. Atas jawaban yang anda berikan diucapkan terima kasih.
B. Identitas Responden :
1. Nama :………
2. Alamat :………
C. Pernyataan
No Pernyataan Jawaban
B S 1 Jika ada teman yang sedang bertanya kepada guru
maka perlu didengarkan
2 Pendapat orang lain tidak perlu didengarkan karena banyak salahnya, yang benar adalah pendapat diri
5 Bila melihat teman menangis saya ikut terharu. 6 Jika tidak ada ulangan tidak perlu belajar 7 Peringkat 10 besar setiap semester harus diraih 8 Jika ada ujian disitulah saatnya untuk belajar serius.
9 Jika ada teman yang mengalami musibah selayaknya dibantu.
10 Karena prestasi belajar buruk, saya malas berusaha untuk belajar serius
11 Bila bertemu dengan guru wajib disapa.
13 Dari ekspresi wajah seseorang dapat diketahui apakah ia sedang emosi
14 Mengerjakan tugas dengan berdiskusi dengan teman merupakan pekerjaan sia-sia.
15 Bila sedang marah maka badan menjadi gemetar.
16 Keluh kesan teman tidak perlu didengarkan.
17 Target dalam belajar harus dipersiapkan
18 Saya merasa banyak kekurangan dibandingkan dengan orang lain
19 Saat saya marah, saya tidak pernah membanting barang-barang yang ada di sekitar saya
20 Melihat berita bencana di TV, saya merasa biasa-biasa saja.
21 Pada hari pertama masuk sekolah hendaknya dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
22 Ejekan teman perlu dibalas
23 Saya tahu kalau saya sedang cemas.
24 Kegiatan sosial tidak perlu diikuti karena tidak pernah diberi penilaian baik dari orang tua, guru, teman-teman maupun masyarakat.
25 Walaupun dalam suasana yang menegangkan, saya tetap bisa berfikir dengan tenang
26 Saya tidak merasa takut melihat film yang penuh kekerasan di TV
27 Kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah menarik untuk diikuti
28 Malas membantu urusan orang tua karena saya sibuk dengan urusan sendiri
29 Saya sangat sedih bila kehilangan barang kesayangan saya
30 Bila memasuki lingkungan baru, saya merasa harus memakai sepatu dan tas baru juga
31 Saya disukai oleh teman saya
32 Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal ulangan meskipun saya sudah belajar
33 Saya maklum bila keinginan saya tidak terpenuhi 34 Saya tidak mampu menahan kepuasan pribadi demi
35 Saya merasa cemas bila saya tidak belajar untuk ulangan
36 Saya merasa jenuh mendengarkan keluh kesah teman saya
37 Saya tahu kalau saya sedang sedih
38 Saya paling malas untuk berusaha mendapat nilai-nilai yang terbaik di antara teman-teman sekelas. 39 Saya bertekad mencapai target belajar yang sudah
saya tetapkan
40 Saya merasa sulit memahami pemikiran orang lain yang berbeda pemikiran dengan saya.
41 Saya selalu berkonsentrasi mendengarkan penjelasan guru di kelas
42 Saya menyadari kelebihan saya di sekolah dan berusaha menunjukkan kepada teman.
43 Saya selalu belajar sesuai dengan jadwal yang telah saya susun
44 Saya merasa kesulitan mengajak bermain teman yang baru saya kenal
45 Jika orang tua mengecewakan saya, saya tidak akan mengurung diri dalam kamar dan melakukan aksi
49 Saya akan ikut prihatin bila ada teman yang terkena musibah
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan terakhir dalam bidang ilmu psikologi menunjukkan bahwa
perkembangan kecerdasan emosional ini ternyata lebih penting bagi seorang
individu daripada kecerdasan intelektualnya, seperti yang dikemukakan oleh
Wahab (2010:12) “Perkembangan terakhir dalam seminar Multiple Intelligence di
Denpasar diperoleh hasil penelitian Goleman, bahwa keberhasilan seseorang
hanya 20% dipengaruhi Intelligence Quotient (IQ), 80% dipengaruhi Emotional
Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ).”
EQ tinggi diperlukan agar mampu mengendalikan diri sendiri dan orang
lain, dengan mengutamakan kepentingan umum, daripada kepentingan perorangan
dan golongan. Keberhasilan seseorang semata-mata tidak ditentukan oleh
kecerdasan rasional yang diukur IQ, ada unsur lain yang harus diperhatikan yaitu
Emotional Quotient (EQ). Unsur ini jauh lebih efektif menyokong kesuksesan
dalam hidup manusia. EQ sangat menekankan aspek emosional dalam diri
manusia. Aspek ini memungkinkan orang menghidupkan segala talenta yang
dimiliki serta mengembangkan afeksi secara wajar.
Sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang paling berarti bagi
pertumbuhan dan perkembangan siswa adalah mengarahlan, membimbing serta
mengantar mereka menuju kepada bidang yang cocok dengan bakatnya. Adanya
sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan mengaktualisir segala potensi
siswa sehingga diharapkan siswa puas dan berkompeten dalam pelbagai konteks
2
memiliki kompetensi emosional. Kompetensi emosional meliputi kompetensi
individual dan sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan berelasi, berempati
terhadap yang lain. Peranan EQ yang disoroti tidak berarti menggantikan peran
IQ. EQ dan IQ tetap dibutuhkan hanya proporsinya berbeda.
Seorang siswa sebagai generasi penerus bangsa, sepatutnya mampu
mengelola aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya secara baik.
Usia siswa yang tergolong remaja berkisar antara 15-18 tahun. Masa remaja
dikenal dengan masa storm dan stress, masa-masa terjadi pergolakan emosi yang
diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan bervariasi. Pergolakan emosi
yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam-macam pengaruh, seperti
lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Berdasarkan wawancara penulis dengan salah seorang konselor di SMA
Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil khususnya pada kelas XI, bahwa terdapat 4
siswa yang sering berselisih dengan teman, 9 siswa berperilaku kasar, 5 siswa
suka berfoya-foya, 7 siswa bersikap individualis, 8 siswa tidak bisa berempati, 2
siswa belum mampu memecahkan masalahnya sendiri, 9 siswa bermalas-malasan
dalam mengerjakan tugas dan suka membolos, 2 siswa bersikap tidak saling
menghormati antar sesama, 3 siswa belum mampu mengelola emosi, 4 siswa
belum mampu memanfaatkan emosi secara produktif, 3 siswa belum mampu
menerima sudut pandang orang lain. Jika perilaku demikian dibiarkan,
dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kehidupan siswa tersebut di kemudian
3
Tingkat IQ atau kecerdasan intelegen sebagian umumnya tetap, sedangkan
EQ (kecerdasan emosional) dapat terus ditingkatkan. Dalam peningkatan inilah
kecerdasan emosi sangat berbeda dengan IQ, yang umumnya hampir tidak
berubah selama kita hidup. Apabila kemampuan murni kognitif relatif tidak
berubah, kecakapan emosi dapat dipelajari kapan saja. Tidak peduli orang yang
tidak peka, pemalu, kikuk, atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan motivasi
dan usaha yang benar kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.
Visi konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian
dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang
secara optimal, mandiri dan bahagia. Berdasarkan visi konseling, maka guna
membantu perkembangan siswa dalam rangka pencegahan masalah tersebut,
peneliti turut mengupayakan siswa agar meningkatkan pemahaman tentang
kecerdasan emosional.
Meningkatnya pemahaman siswa tentang kecerdasan emosional,
diharapkan mampu mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. Peneliti pun
berupaya meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan emosional siswa melalui
pemberian layanan informasi bidang bimbingan pribadi. Peneliti memilih
menggunakan layanan informasi karena layanan informasi bertujuan membekali
individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar,
pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.
Sukardi (2003: 33) mengungkapkan bahwa “layanan informasi bertujuan
4
hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola
kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat”. Sedangkan alasan
menggunakan bidang bimbingan pribadi adalah karena kecerdasan emosi
berkaitan dengan pribadi siswa.
Peneliti memilih judul “Pengaruh layanan informasi tentang peningkatan
pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I
Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013” dengan alasan untuk
mengetahui sejauh mana layanan informasi bimbingan pribadi dapat
meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa. Sedangkan
alasan peneliti mengambil lokasi SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil
adalah karena lokasi tersebut merupakan lokasi praktikan memperoleh fenomena
yang terkait dengan upaya meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan
emosional siswa. Selain itu lokasi tersebut juga dekat dengan lokasi peneliti
sehingga diharapkan memudahkan kegiatan penelitian.
1.2. Identifikasi Masalah
Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara
bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan
identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang
masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul:
1. Siswa sering berselisih dengan teman
2. Siswa berperilaku kasar
3. Siswa suka berfoya-foya
5
5. Siswa tidak bisa berempati
6. Siswa belum mampu memecahkan masalahnya sendiri
7. Siswa bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas dan suka
membolos
8. Siswa bersikap tidak saling menghormati antar sesama.
9. Siswa belum mampu mengelola emosi
10. Siswa belum mampu memanfaatkan emosi secara produktif
11. Siswa belum mampu menerima sudut pandang orang lain
12. Layanan informasi jarang dilaksanakan.
13. Layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman
tentang kecerdasan emosional siswa.
1.3. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh
layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan
emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil
Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian.
Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat
masalah yang diteliti.Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis rumuskan ke
6
peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI
SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013” ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap
peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI
SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Peneliti
Memberikan pengalaman praktis dalam suatu penyelenggaraan
penelitian, sehingga peneliti dapat mengembangkannya dalam riset.
Serta diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan.
2. Guru BK
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan Guru BK sebagai
bahan kajian mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat memahami dirinya, potensi
yang telah dimilikinya, mengetahui kecerdasan emosional dan dapat
7
sehingga siswa menjadi orang yang mandiri dan penuh percaya diri
untuk mencapai hasil yang optimal.
4. Lembaga Pendidikan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan manajemen sekolah
sebagai pengembangan pelayanan bimbingan dan konseling dan
sebagai salah satu masukan penyempurnaan kurikulum dimasa yang
akan datang khususnya pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA
47 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan
informasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan
emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil
Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh
dari perhitungan dengan hasil thitung = 6,250 > ttabel = 1,697.
5.2. Saran-Saran
1. Kepada konselor, konselor sekolah sebaiknya melaksanakan layanan
informasi secara lebih menarik dan terprogram supaya siswa lebih termotivasi
dan mampu meningkatkan pemahaman kecerdasan emosional yang dimiliki
siswa.
2. Kepada siswa, siswa sebaiknya meningkatkan minat, motivasinya dalam
mengikuti kegiatan layanan informasi yang diselenggarakan untuk
meningkatkan pemahaman pemahaman kecerdasan emosional dirinya secara
maksimal
3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menindakalanjuti penelitian ini dengan berpijak
pada hasil/temuan yang telah diperoleh dalam penelitian ini sehingga
kedepannya layanan informasi mampu memberikan pengaruh yang signifikan
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mohammad dan Asrori Mohammad. 2011. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta :Araska
Departemen Pendidikan dan Kebudyaaan. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Fatimah, Enung. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : Pustaka Setia
Hadiyanto. 2009. Psikologi Kepribadian. Diakses Pada Januari 2013, dari http//gumilar.edublogs.com
Ihsan 2011. Sciences education. Diakses Pada Januari 2013, dari http/www.id.shvoong.com
Nurihsan, Achmad Juntika. 2007. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung : Refika Aditama
Prayitno. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
Ramdhani, Neila. 2012. Menjadi Guru Inspiratif. Jakarta : Titian Foundation
Silversius. 2010. Arti Pemahaman. Diakses Pada Januari 2013, dari http/www.pateda.com
Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Wahab. 2010. Kecerdasan Emosional. Diakses Pada Desember 2012, dari http/www.archive.com