• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SIMPANG KANAN ACEH SINGKIL TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SIMPANG KANAN ACEH SINGKIL TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL PADA

SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SIMPANG KANAN ACEH SINGKIL TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelajar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FITRI SULASTRI

NIM. 108121047

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur peneliti kita ucapkan kepada Tuhan

Yang Maha Esa, karena berkat cinta kasih dan karunia_Nya yang berkelimpahan

atas diri peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Adapun judul skripsi ini adalah ”Pengaruh Layanan Informasi Terhadap

Peningkatan Pemahaman Tentang Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas XI

SMA Negeri 1 Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013 “.

Peneliti menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang

dialami oleh peneliti dalam meyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual maupun materi.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku

Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd Selaku

Pembantu Dekan II, Bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Pembantu

(8)

iii

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Serta Sekretaris

Jurusan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd

4. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang

telah memberikan motivasi, pengarahan, saran dan koreksi dalam

penyusunan skripsi.

5. Ibu Dra. Nuraini.A Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi. Serta Selaku Dosen Nara

Sumber yang telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam

penyusunan skripsi.

6. Ibu Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd, Kons. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan

Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd Selaku Dosen Nara Sumber yang telah

memberikan pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan

Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,

saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar

perkuliahan.

8. Seluruh Staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan, Pegawai

perpustakaan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan

kepada penulis terutama dalam surat menyurat.

9. Dinas Pendidikan, Kabupaten Aceh Singkil yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Simpang

(9)

iv

10.Secara khusus buat keluarga tercinta kedua orang tua saya: Wakini

(Mama) dan Rachibul Baitol (Bapak), Misnawati (Kakak), dan Safril

Aswah Syahputra (Adik). Beserta seluruh keluarga besar peneliti,

terimakasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi

yang telah membantu peneliti selama mengikuti pendidikan dibangku

perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

11.Buat Kakanda Dedy Rahmat Aidil yang selama ini telah banyak

membantu dan memberikan motivasi buat penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

12.Kepada keluarga Eyang Putri Ngatemi dan seluruh keluarga besar saya

yang telah memberikan motivasi dan dukungan sepenuhnya.

13.Buat sahabat – sahabatku : Nur Fatwa Prihartini, Feri Afandi Rosa,

Darkamto. Hervina Novanda Sihombing. Rezky Br Tarigan, Asmawati

Barus dan seluruh teman-teman seperjuangan selama perkuliahan.

Terimakasih atas bantuan dan dukungan serta semangat kekompakan

selama perkuliahan, juga tidak lupa buat kakak dan abang senior prodi

bimbingan dan konseling atas bantuan, dukungan dan saran selama

perkuliahan sampai dengan selesai skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan 2008

khususnya Kelas Reguler B dan Reguler A dan Extensi yang tidak dapat

kita dapat penulis sebut satu persatu

15.Juga untuk teman-teman PPLT 2012 Di SMP Negeri 5 Lima Puluh yang

(10)

v

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun

tata bahasa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengharapkan,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam

dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang Bimbingan

dan Konseling.

Medan, 12 Agustus 2013 Penulis,

(11)

ABSTRAK

Fitri Sulastri. NIM. 108121047. Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Tentang Kecerdasan Emosional Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA

Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013” ? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI dengan jumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah soal untuk menjaring data tentang pemahaman tentang kecerdasan emosional siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. Dari 50 item soal yang disebarkan diketahui ada 37 item yang valid dan 13 item soal yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 30 sampel berjumlah 37 item. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan informasi. Teknik analisis data menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 6,250 > ttabel = 1,697.

Maka hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan pemberian layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013", dapat diterima.

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.2. Kisi-Kisi Soal ... 36

4.1. Hasil Pre-test ... 43

4.2. Hasil Post-test ... 44

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Uji Coba Angket

2. Uji Validitas Angket

3. Uji Reliabelitas Angket

4. RPL Pertemuan I

5. RPL Pertemuan II

6. RPL Pertemuan III

7. RPL Pertemuan IV

8. Daftar Angket Uji Coba

9. Perhitungan Data Pre-test

10. Perhitungan Mean an SD Data Pre-test

11. Perhitungan Data Post-test

12. Perhitungan Mean an SD Data Post-test

13. Pengujian Hipotesis

14. Tabel t

15. Tabel r

(14)

DAFTAR ANGKET

A. Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada jawaban yang

menurut anda tepat dan benar.

2. Pertanyaan di bawah ini tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar anda di sekolah ini.

3. Atas jawaban yang anda berikan diucapkan terima kasih.

B. Identitas Responden :

1. Nama :………

2. Alamat :………

C. Pernyataan

No Pernyataan Jawaban

B S 1 Jika ada teman yang sedang bertanya kepada guru

maka perlu didengarkan

2 Pendapat orang lain tidak perlu didengarkan karena banyak salahnya, yang benar adalah pendapat diri

5 Bila melihat teman menangis saya ikut terharu. 6 Jika tidak ada ulangan tidak perlu belajar 7 Peringkat 10 besar setiap semester harus diraih 8 Jika ada ujian disitulah saatnya untuk belajar serius.

9 Jika ada teman yang mengalami musibah selayaknya dibantu.

10 Karena prestasi belajar buruk, saya malas berusaha untuk belajar serius

11 Bila bertemu dengan guru wajib disapa.

(15)

13 Dari ekspresi wajah seseorang dapat diketahui apakah ia sedang emosi

14 Mengerjakan tugas dengan berdiskusi dengan teman merupakan pekerjaan sia-sia.

15 Bila sedang marah maka badan menjadi gemetar.

16 Keluh kesan teman tidak perlu didengarkan.

17 Target dalam belajar harus dipersiapkan

18 Saya merasa banyak kekurangan dibandingkan dengan orang lain

19 Saat saya marah, saya tidak pernah membanting barang-barang yang ada di sekitar saya

20 Melihat berita bencana di TV, saya merasa biasa-biasa saja.

21 Pada hari pertama masuk sekolah hendaknya dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

22 Ejekan teman perlu dibalas

23 Saya tahu kalau saya sedang cemas.

24 Kegiatan sosial tidak perlu diikuti karena tidak pernah diberi penilaian baik dari orang tua, guru, teman-teman maupun masyarakat.

25 Walaupun dalam suasana yang menegangkan, saya tetap bisa berfikir dengan tenang

26 Saya tidak merasa takut melihat film yang penuh kekerasan di TV

27 Kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah menarik untuk diikuti

28 Malas membantu urusan orang tua karena saya sibuk dengan urusan sendiri

29 Saya sangat sedih bila kehilangan barang kesayangan saya

30 Bila memasuki lingkungan baru, saya merasa harus memakai sepatu dan tas baru juga

31 Saya disukai oleh teman saya

32 Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal ulangan meskipun saya sudah belajar

33 Saya maklum bila keinginan saya tidak terpenuhi 34 Saya tidak mampu menahan kepuasan pribadi demi

(16)

35 Saya merasa cemas bila saya tidak belajar untuk ulangan

36 Saya merasa jenuh mendengarkan keluh kesah teman saya

37 Saya tahu kalau saya sedang sedih

38 Saya paling malas untuk berusaha mendapat nilai-nilai yang terbaik di antara teman-teman sekelas. 39 Saya bertekad mencapai target belajar yang sudah

saya tetapkan

40 Saya merasa sulit memahami pemikiran orang lain yang berbeda pemikiran dengan saya.

41 Saya selalu berkonsentrasi mendengarkan penjelasan guru di kelas

42 Saya menyadari kelebihan saya di sekolah dan berusaha menunjukkan kepada teman.

43 Saya selalu belajar sesuai dengan jadwal yang telah saya susun

44 Saya merasa kesulitan mengajak bermain teman yang baru saya kenal

45 Jika orang tua mengecewakan saya, saya tidak akan mengurung diri dalam kamar dan melakukan aksi

49 Saya akan ikut prihatin bila ada teman yang terkena musibah

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan terakhir dalam bidang ilmu psikologi menunjukkan bahwa

perkembangan kecerdasan emosional ini ternyata lebih penting bagi seorang

individu daripada kecerdasan intelektualnya, seperti yang dikemukakan oleh

Wahab (2010:12) “Perkembangan terakhir dalam seminar Multiple Intelligence di

Denpasar diperoleh hasil penelitian Goleman, bahwa keberhasilan seseorang

hanya 20% dipengaruhi Intelligence Quotient (IQ), 80% dipengaruhi Emotional

Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ).”

EQ tinggi diperlukan agar mampu mengendalikan diri sendiri dan orang

lain, dengan mengutamakan kepentingan umum, daripada kepentingan perorangan

dan golongan. Keberhasilan seseorang semata-mata tidak ditentukan oleh

kecerdasan rasional yang diukur IQ, ada unsur lain yang harus diperhatikan yaitu

Emotional Quotient (EQ). Unsur ini jauh lebih efektif menyokong kesuksesan

dalam hidup manusia. EQ sangat menekankan aspek emosional dalam diri

manusia. Aspek ini memungkinkan orang menghidupkan segala talenta yang

dimiliki serta mengembangkan afeksi secara wajar.

Sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang paling berarti bagi

pertumbuhan dan perkembangan siswa adalah mengarahlan, membimbing serta

mengantar mereka menuju kepada bidang yang cocok dengan bakatnya. Adanya

sumbangan sekolah sebagai lembaga pendidikan mengaktualisir segala potensi

siswa sehingga diharapkan siswa puas dan berkompeten dalam pelbagai konteks

(18)

2

memiliki kompetensi emosional. Kompetensi emosional meliputi kompetensi

individual dan sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan berelasi, berempati

terhadap yang lain. Peranan EQ yang disoroti tidak berarti menggantikan peran

IQ. EQ dan IQ tetap dibutuhkan hanya proporsinya berbeda.

Seorang siswa sebagai generasi penerus bangsa, sepatutnya mampu

mengelola aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimilikinya secara baik.

Usia siswa yang tergolong remaja berkisar antara 15-18 tahun. Masa remaja

dikenal dengan masa storm dan stress, masa-masa terjadi pergolakan emosi yang

diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan bervariasi. Pergolakan emosi

yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam-macam pengaruh, seperti

lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta

aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Berdasarkan wawancara penulis dengan salah seorang konselor di SMA

Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil khususnya pada kelas XI, bahwa terdapat 4

siswa yang sering berselisih dengan teman, 9 siswa berperilaku kasar, 5 siswa

suka berfoya-foya, 7 siswa bersikap individualis, 8 siswa tidak bisa berempati, 2

siswa belum mampu memecahkan masalahnya sendiri, 9 siswa bermalas-malasan

dalam mengerjakan tugas dan suka membolos, 2 siswa bersikap tidak saling

menghormati antar sesama, 3 siswa belum mampu mengelola emosi, 4 siswa

belum mampu memanfaatkan emosi secara produktif, 3 siswa belum mampu

menerima sudut pandang orang lain. Jika perilaku demikian dibiarkan,

dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kehidupan siswa tersebut di kemudian

(19)

3

Tingkat IQ atau kecerdasan intelegen sebagian umumnya tetap, sedangkan

EQ (kecerdasan emosional) dapat terus ditingkatkan. Dalam peningkatan inilah

kecerdasan emosi sangat berbeda dengan IQ, yang umumnya hampir tidak

berubah selama kita hidup. Apabila kemampuan murni kognitif relatif tidak

berubah, kecakapan emosi dapat dipelajari kapan saja. Tidak peduli orang yang

tidak peka, pemalu, kikuk, atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan motivasi

dan usaha yang benar kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.

Visi konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang

membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian

dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang

secara optimal, mandiri dan bahagia. Berdasarkan visi konseling, maka guna

membantu perkembangan siswa dalam rangka pencegahan masalah tersebut,

peneliti turut mengupayakan siswa agar meningkatkan pemahaman tentang

kecerdasan emosional.

Meningkatnya pemahaman siswa tentang kecerdasan emosional,

diharapkan mampu mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. Peneliti pun

berupaya meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan emosional siswa melalui

pemberian layanan informasi bidang bimbingan pribadi. Peneliti memilih

menggunakan layanan informasi karena layanan informasi bertujuan membekali

individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar,

pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.

Sukardi (2003: 33) mengungkapkan bahwa “layanan informasi bertujuan

(20)

4

hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola

kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat”. Sedangkan alasan

menggunakan bidang bimbingan pribadi adalah karena kecerdasan emosi

berkaitan dengan pribadi siswa.

Peneliti memilih judul “Pengaruh layanan informasi tentang peningkatan

pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I

Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013” dengan alasan untuk

mengetahui sejauh mana layanan informasi bimbingan pribadi dapat

meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa. Sedangkan

alasan peneliti mengambil lokasi SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil

adalah karena lokasi tersebut merupakan lokasi praktikan memperoleh fenomena

yang terkait dengan upaya meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan

emosional siswa. Selain itu lokasi tersebut juga dekat dengan lokasi peneliti

sehingga diharapkan memudahkan kegiatan penelitian.

1.2. Identifikasi Masalah

Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara

bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan

identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang

masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul:

1. Siswa sering berselisih dengan teman

2. Siswa berperilaku kasar

3. Siswa suka berfoya-foya

(21)

5

5. Siswa tidak bisa berempati

6. Siswa belum mampu memecahkan masalahnya sendiri

7. Siswa bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas dan suka

membolos

8. Siswa bersikap tidak saling menghormati antar sesama.

9. Siswa belum mampu mengelola emosi

10. Siswa belum mampu memanfaatkan emosi secara produktif

11. Siswa belum mampu menerima sudut pandang orang lain

12. Layanan informasi jarang dilaksanakan.

13. Layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman

tentang kecerdasan emosional siswa.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

layanan informasi terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan

emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil

Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian.

Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat

masalah yang diteliti.Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis rumuskan ke

(22)

6

peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI

SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013” ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap

peningkatan pemahaman tentang kecerdasan emosional pada siswa kelas XI

SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.6. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Peneliti

Memberikan pengalaman praktis dalam suatu penyelenggaraan

penelitian, sehingga peneliti dapat mengembangkannya dalam riset.

Serta diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan.

2. Guru BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan Guru BK sebagai

bahan kajian mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan

bimbingan dan konseling di sekolah.

3. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat memahami dirinya, potensi

yang telah dimilikinya, mengetahui kecerdasan emosional dan dapat

(23)

7

sehingga siswa menjadi orang yang mandiri dan penuh percaya diri

untuk mencapai hasil yang optimal.

4. Lembaga Pendidikan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan manajemen sekolah

sebagai pengembangan pelayanan bimbingan dan konseling dan

sebagai salah satu masukan penyempurnaan kurikulum dimasa yang

akan datang khususnya pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA

(24)

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan

informasi berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang kecerdasan

emosional pada siswa kelas XI SMA Negeri I Simpang Kanan Aceh Singkil

Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh

dari perhitungan dengan hasil thitung = 6,250 > ttabel = 1,697.

5.2. Saran-Saran

1. Kepada konselor, konselor sekolah sebaiknya melaksanakan layanan

informasi secara lebih menarik dan terprogram supaya siswa lebih termotivasi

dan mampu meningkatkan pemahaman kecerdasan emosional yang dimiliki

siswa.

2. Kepada siswa, siswa sebaiknya meningkatkan minat, motivasinya dalam

mengikuti kegiatan layanan informasi yang diselenggarakan untuk

meningkatkan pemahaman pemahaman kecerdasan emosional dirinya secara

maksimal

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menindakalanjuti penelitian ini dengan berpijak

pada hasil/temuan yang telah diperoleh dalam penelitian ini sehingga

kedepannya layanan informasi mampu memberikan pengaruh yang signifikan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad dan Asrori Mohammad. 2011. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta :Araska

Departemen Pendidikan dan Kebudyaaan. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Fatimah, Enung. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : Pustaka Setia

Hadiyanto. 2009. Psikologi Kepribadian. Diakses Pada Januari 2013, dari http//gumilar.edublogs.com

Ihsan 2011. Sciences education. Diakses Pada Januari 2013, dari http/www.id.shvoong.com

Nurihsan, Achmad Juntika. 2007. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung : Refika Aditama

Prayitno. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

Ramdhani, Neila. 2012. Menjadi Guru Inspiratif. Jakarta : Titian Foundation

Silversius. 2010. Arti Pemahaman. Diakses Pada Januari 2013, dari http/www.pateda.com

Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Nila. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Wahab. 2010. Kecerdasan Emosional. Diakses Pada Desember 2012, dari http/www.archive.com

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan, temyata perbedaan linguistik cukup banyak ditemukan dalam bidang leksikon dan fonologi serta prefiks bahasa

Aktifitas lalu lintas sendiri berarti suatu kegiatan dari sistem yang meliputi lalu lintas, jaringan lalu lintas dan angkutan.. jalan, prasarana lalu lintas dan

data harus sesuai dengan semua rumus untuk menjalankan pernyataan benar.. data tidak harus sesuai rumus untuk menjalankan

The combination of the three skills is well known as Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). By implementing TPACK in classroom lecturers are expected

[r]

Lampiran 21 Hasil Simulasi Penentuan Rugi Daya ( ∆ P) Saluran sebelum Rencana Penambahan Jurusan Gardu Distribusi I.598. Lampiran 22 Hasil Simulasi Unbalanced Load Flow pada

Jika hal ini terjadi berkali-kali, maka bukan tidak mungkin akan muncul tonjolan pada area anus, yang disebut dengan wasir..  Duduk Dalam Waktu yang Lama: Untuk kamu

menggunakan nilai t hitung yang dibandingkan dengan t tabel, pengujian hipotesis juga dapat ditunjukkan melalui tingkat signifikansi dari nilai rata – rata produktivitas