• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Protokol Modbus Ethernet Sebagai Jaringan Komunikasi Antara PC, PLC, dan Perangkat HMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Protokol Modbus Ethernet Sebagai Jaringan Komunikasi Antara PC, PLC, dan Perangkat HMI."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Nowadays, as the industry grows bigger in the world, there are large numbers of industry machines and variations of people’s need that has been increasing all the time. A process control needs a technic of controlling system. Here a technic of controlling system is an automatic controlling system. As there are bigger numbers of controlling device, yet there are increasing numbers in communication of control device so that it needs what it calls, a network.

In this final project, a communication network of controlling devices is implemented an Ethernet modbus as a protocol communication. A PLC master-slave communication network is built and designed to control process of plants and is also built and implemented among devices (PC,PLC, and HMI) to communicate. HMI XBTG 2130 hardware and HMI SCADA software are plants controller and real-time plants monitoring display. XBTG 2130 hardware is using vijeo designer 4.3 software and downloadable to the hardware directly and has a touch-screen feature that makes it an easy-to-operate hardware while SCADA software is operated through a PC. There are two plants controlled in this final project, a temperature controlling simulation plant, and a mixing controlling simulation plant.

(2)

ABSTRAK

Dalam perkembangan bidang industri sekarang ini, terutama industri-industri besar, mesin-mesin yang digunakan semakin banyak dan bervariasi. Pengendalian proses-proses yang bekerja pada mesin-mesin tersebut membutuhkan suatu teknik sistem kendali. Teknik sistem kendali ini berupa sistem kendali otomatis. Kebutuhan jalur komunikasi yang semakin meningkat pada peralatan kontrol di bidang industri dewasa ini berjalan seiring kebutuhan peralatan kontrol yang semakin tinggi di bidang industri. Semakin banyak pengendali yang dibutuhkan, maka kebutuhan suatu jaringan komunikasi yang baik semakin maju.

Jaringan komunikasi dalam tugas akhir ini adalah melalui dan menggunakan modbus ethernet sebagai protokol komunikasi antar pengendali. Jaringan komunikasi PLC master-slave yang dibangun untuk mengendalikan proses pada beberapa plant juga diaplikasikan pada beberapa device meliputi PC, PLC dan HMI. Hardware XBTG 2130 dan SCADA software sebagai HMI berfungsi sebagai pengendali dan monitoring display plant secara real-time. Hardware XBTG 2130 sebagai HMI menggunakan program vijeo-designer 4.3 yang di download pada hardware yang juga memiliki fitur touch-screen yang memudahkan pengoperasian, sedangkan SCADA software dioperasikan melalui PC. Plant yang dikendalikan pada tugas akhir ini ada dua yaitu, plant simulasi pengendalian temperatur dan plant simulasi pengendali pencampuran.

Jaringan komunikasi PLC master-slave, XBTG 2130 dan wonderware sebagai HMI dapat mengendalikan kedua plant simulasi dengan waktu respon yang berbeda dari setiap device. HMI juga dapat menampilkan status proses masing-masing plant yang sedang bekerja secara aktual dan real-time melalui simbol-simbol dan animasi.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL x

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang 1

I.2 Identifikasi Masalah 2

I.3 Tujuan 2

I.4 Pembatasan Masalah 2

I.5 Sistematika Pembahasan 3

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Istilah-istilah pada Sistem Kendali 4

II.1.1 Sistem Kendali Otomatis 5

II.2 PLC (Programmable Logic Controller) 6

II.2.1 Perangkat Keras PLC 7

II.2.1.1 Prosesor 7

II.2.1.2 Modul I/0 (Input/Output) 8

II.2.1.3 Memori 9

II.2.2 Sistem Operasi PLC 9

II.2.3 Scan Time 10

II.2.3.1 Mode Deteksi Input 11

II.2.3.2 Mode Eksekusi 11

II.2.3.3 Mode Update Output 11

II.2.4 Bahasa Pemrograman PLC 11

II.2.5 Bahasa Pemrograman Ladder Diagram 12

(4)

II.3 Jaringan PLC 14

II.3.1 Topologi Jaringan 14

II.3.2 Protokol Komunikasi Jaringan PLC 15

II.3.1 Protokol Remote Link 15

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

III.1 Pengendalian Proses pada Plant Simulasi 28 III.1.1 Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 29 III.1.1.1 Cara Kerja Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 29 III.1.1.2 Pemetaan I/O Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 30 III.1.1.3 Flowchart Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 31 III.1.2 Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 32 III.1.2.1 Cara Kerja Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 33 III.1.2.2 Pemetaan I/O Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 34 III.1.2.3 Flowchart Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 35

III.2 Pemrograman PLC Master 36

III.2.1 Pemrograman Pengendalian Start-Stop PLC Slave 36 III.2.2 Pemrograman Request ke PLC Slave 37

III.2.2.1 Request read N words ke PLC slave 1 37

III.2.2.2 Request write N words ke PLC slave 1 38 III.2.2.3 Request read N words ke PLC slave 2 38 III.2.2.4 Request write N words ke PLC slave 2 39

III.2.3 Pemrograman Urutan Transmisi 39

III.3 Pemrograman Wonderware dan Vijeo designer versi 4.3 41

III.3.1 Pembuatan Tabel Alamat Memori 42

(5)

III.3.2 Perancangan Tampilan HMI dan Animasi 43 III.3.2.1 Tampilan HMI vijeo designer 4.3 dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Temperatur 43

III.3.2.2 Tampilan HMI Vijeo designer 4.3 dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Pencampuran 44

III.3.2.3 Tampilan HMI Wonderware dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Temperatur 45

III.3.2.4 Tampilan HMI Wonderware dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Pencampuran 46

III.4 Bluetooth sebagai downloader program twidosoft ke PLC 47

BAB IV HASIL PENGAMATAN

IV.1 Uji coba komunikasi 48

IV.2 Uji Coba Start-Stop dari PLC Master 48

IV.3 Uji Coba Start-Stop melalui SCADA software Wonderware 50 IV.4 Uji Coba Start-Stop melalui Vijeo designer 52 IV.5 Perbandingan Data Temperatur pada PLC master dengan

Temperatur Aktual 54

IV.6 Pengamatan Tampilan Program XBTG Vijeo designer 4.3 55 IV.7 Pengamatan Tampilan Program Wonderware 57

IV.8 Pengamatan Menggunakan Bluetooth 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan 60

V.2 Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61

LAMPIRAN A FOTO ALAT LAMPIRAN B DATASHEET

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Memori Proses Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 42 Tabel 3.2 Memori Proses Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 42

Tabel 4.1 Percobaan Komunikasi 48

Tabel 4.2 Percobaan Push button Start Plant Simulasi Pengendalian

Temperatur melalui PLC master 48

Tabel 4.3 Percobaan Push button Stop Plant Simulasi Pengendalian

Temperatur melalui PLC master 49

Tabel 4.4 Percobaan Push button Start Plant Simulasi Pengendalian

Pencampuran melalui PLC master 49

Tabel 4.5 Percobaan Push button Stop Plant Simulasi Pengendalian

Pencampuran melalui PLC master 50

Tabel 4.6 Percobaan Push button Start Plant Simulasi Pengendalian

Temperatur melalui Wonderware 50

Tabel 4.7 Percobaan Push button Stop Plant Simulasi Pengendalian

Temperatur melalui Wonderware 51

Tabel 4.8 Percobaan Push button Start Plant Simulasi Pengendalian

Pencampuran melalui Wonderware 51

Tabel 4.9 Percobaan Push button Stop Plant Simulasi Pengendalian

Pencampuran melalui Wonderware 52

Tabel 4.10 Percobaan Push button Start Plant Simulasi Pengendalian

Temperatur melalui Vijeo-designer 52

Tabel 4.11 Percobaan Push button Stop Plant Simulasi Pengendalian

Temperatur melalui Vijeo-designer 53

Tabel 4.12 Percobaan Push button Start Plant Simulasi Pengendalian

Pencampuran melalui Vijeo-designer 53

Tabel 4.13 Percobaan Push button Stop Plant Simulasi Pengendalian

Pencampuran melalui Vijeo-designer 54

Tabel 4.14 Percobaan perbandingan data temperatur pada PLC master

dengan temperature aktual 54

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Blok Diagram Sistem Kendali Otomatis 5

Gambar 2.2 Blok Diagram Perangkat Keras PLC 7 Gambar 2.3 Blok Diagram Mode Operasi pada Sistem Operasi PLC 10

Gambar 2.4 Contoh Tampilan Grafis Ladder diagram 12 Gambar 2.5 Bentuk Topologi Jaringan Token Bus 14

Gambar 2.6 Format Request Read N Bits 17 Gambar 2.7 Format Request Read N Words 17

Gambar 2.8 Format Request Write 1 Bit 18 Gambar 2.9 Format Request Write 1 Word 18 Gambar 2.10 Format Request Write N Bits 19

Gambar 2.11 Format Request Write N Word 20 Gambar 3.1 Diagram blok Networking PLC dengan komunikasi modbus

ethernet 27

Gambar 3.2  Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 29  Gambar 3.3 Flowchart Plant Simulasi Pengendalian Temperatur 31 Gambar 3.4 Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 32 Gambar 3.5 Flowchart Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran 35 Gambar 3.6 Request Read N Words ke PLC slave 1 37 Gambar 3.7 Request Write N Words ke PLC Slave 1 38 Gambar 3.8 Request Read N Words ke PLC Slave 2 38 Gambar 3.9 Request Write N Words ke PLC Slave 2 39 Gambar 3.10 Blok Diagram Urutan Transmisi Request 40 Gambar 3.11 Tampilan HMI Vijeo-designer 4.3 dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Temperatur 43 Gambar 3.12 Tampilan HMI Vijeo-designer 4.3 dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Pencampuran 44 Gambar 3.13 Tampilan HMI Wonderware dan animasi Plant Simulasi

(8)

Gambar 3.14 Tampilan HMI Wonderware dan Animasi Plant Simulasi

Pengendalian Pencampuran 46

Gambar 4.1 Tampilan Plant Simulasi Pengendalian Temperatur

pada Program Vijeo-designer 55

Gambar 4.2 Tampilan Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran

pada Program Vijeo-designer Software 56 Gambar 4.3 Tampilan Plant Simulasi Pengendalian Temperatur

pada Program Wonderware 57

Gambar 4.4 Tampilan Plant Simulasi Pengendalian Pencampuran

pada Program Wonderware 58

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan bidang industri sekarang ini, terutama industri-industri besar, mesin-mesin yang digunakan semakin banyak dan bervariasi. Pengendalian proses-proses yang bekerja pada mesin-mesin tersebut membutuhkan suatu teknik sistem kendali. Teknik sistem kendali ini berupa sistem kendali otomatis.

Pada pengendalian proses-proses yang kompleks dan memerlukan ketepatan yang tinggi, digunakan sistem kendali otomatis menggantikan sistem kendali manual. Tujuan digunakannya sistem kendali otomatis adalah untuk meminimalkan faktor kesalahan manusia (human error), menekan biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk.

Sistem kendali otomatis menggunakan PLC sudah banyak digunakan dalam bidang industri sebagai pengganti sistem kendali otomatis menggunakan relai. Untuk pengendalian mesin-mesin industri yang mempunyai banyak input/ouput, keunggulan PLC dibandingkan relai adalah ukurannya yang relatif lebih kecil, jumlah kabel yang digunakan lebih sedikit, dan mudah untuk dimodifikasi kemudian hari. Keunggulan-keunggulan tersebut membuat PLC menjadi pilihan yang lebih baik pada industri-industri besar.

(10)

2

I.2 Identifikasi Masalah

Pengendalian proses dengan PLC pada beberapa plant yang berbeda namun memiliki proses yang saling berhubungan membutuhkan suatu jaringan PLC yang terpusat. Perumusan masalah dalam hal ini adalah “bagaimana membangun

suatu jaringan PLC master-slave untuk mengendalikan proses pada beberapa

plant dengan menggunakan modbus ethernet sebagai protokol komunikasi?”

Pada jaringan PLC master-slave, data-data status proses pada masing-masing plant disimpan dalam memori yang terdapat masing-masing-masing-masing PLC slave yang mengendalikan plant tersebut. Data-data status proses tersebut kemudian dikomunikasikan dan dikumpulkan pada memori yang terdapat pada PLC master. Untuk memudahkan pengawasan oleh operator manusia, data-data proses plant pada memori PLC master dapat ditampilkan pada layar monitor PC dengan menggunakan SCADA software dan ditampilkan pada HMI(Human Machine Interface) XBTG-2130. Perumusan masalah dalam hal ini adalah “bagaimana

cara memprogram Magelis HMI dan SCADA software untuk menampilkan

status proses masing-masing plant pada layar monitor PC (Personal

Computer)?”

I.3 Tujuan

Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam tugas akhir ini adalah:

1. Membangun suatu jaringan PLC master-slave untuk mengendalikan proses pada beberapa plant.

2. Mempelajari dan menerapkan sistem komunikasi antar device( komputer yang menjalankan program SCADA, XBTG-2130, PLC master, dan PLC slave).

I.4 Pembatasan Masalah

Batasan-batasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan PLC CAE40DRF sebagai PLC master.

2. Protokol komunikasi yang digunakan adalah modbus ethernet.

3. Protokol komunikasi yang dipelajari diterapkan pada PLC CAE40DRF, XBTG-2130 (HMI), dan PC yang menjalankan program SCADA.

(11)

3

4. Menggunakan program vijeo-designer untuk menjalankan HMI (XBTG2130).

I.5 Sistematika Penulisan

a. Bab 1 Pendahuluan

Berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan

b. Bab 2 Landasan Teori

Berisi pembahasan tentang istilah-istilah pengendalian, PLC CAE40DRF, SCADA software, HMI XBTG-2130, bluetooth)

c. Bab 3 Perancangan dan Realisasi

Berisi pembahasan tentang jaringan komunikasi sistem keseluruhan, pemrograman PLC master,HMI XBTG-2130, dan SCADA software. d. Bab 4 Hasil Pengamatan

Berisi data-data hasil pengamatan kerja jaringan komunikasi sistem. e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari tugas akhir ini, antara lain:

1. Jaringan PLC master-slave yang dibangun menggunakan modbus ethernet sebagai protokol komunikasinya telah digunakan mengawasi proses pada 2 plant simulasi. Jaringan PLC master-slave yang dibangun dapat mengawasi dan mengendalikan proses beberapa plant simulasi.

2. Sistem komunikasi yang diterapkan antar device (PLC master, HMI XBTG 2130, PC yang menjalankan program SCADA software, dan 2 plant simulasi pengendalian) mempunyai waktu respon maksimal yaitu 0.55 detik untuk PLC master, 0.67 detik pada XBTG 2130, 0.55 detik pada wonderware.

3. Hardware XBTG-2130 monitoring display yang dapat mengendalikan dan menampilkan status proses masing-masing plant yang sedang bekerja lebih cocok dilokasikan dekat dengan plant karena dimensi yang kecil dan mudah dibawa serta mobilitas yang tinggi, memiliki fitur touch-screen, dan efisiensi daya yang tinggi sehingga memudahkan pengoperasian dan pengendalian. Wonderware yang dijalankan melalui PC memiliki memori besar dapat digunakan pada beberapa merk PLC dan juga sebagai HMI yang dapat mengendalikan dan menampilkan status proses masing-masing plant yang sedang bekerja.

V.2 Saran

1. Program SCADA software pada tugas akhir ini belum memanfaatkan fungsi – fungsi yang tersedia secara maksimal. Program SCADA software sebagai HMI pada tugas akhir hanya berfungsi sebagai monitoring display saja. Pengembangan selanjutnya fungsi-fungsi ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai Full SCADA. 2. Plant simulasi yang dikendalikan pada tugas akhir ini ada 2. Pengembangan tugas akhir ini selanjutnya diharapkan dapat mengendalikan lebih banyak plant.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Distefano, Joseph J., “Feedback And Control Systems”,

McGraw-Hill Book Company, 1987.

[2] Ogata, Katsuhiko, “Modern Control Engineering”, Prentice-Hall

International Inc., 1997.

[3] Putra, Asmawan, “Aplikasi Jaringan PLC Untuk Pengawasan

Beberapa Plant Menggunakan SCADA Software Vijeo-Look”,

Tugas Akhir, Teknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha,

Bandung, 2005.

[4] PLC Training Center, “Diktat Pelatihan Advance PLC Twido”,

Bandung, 2004.

[5] PLC Training Center, “Industrial Automation using PLC and

SCADA”, Bandung, 2006.

[6] Schneider Electric, “Twidosoft Software Reference Guide”, 2004.

[7] Schneider Electric, “Vijeo designer reference guide”, 2004.

[8]http://www.upi.edu/~surur/skripsi/sakuripsi/bahan_skripsi/TCPIP_

Part1.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA-IV Kantor Layanan Pengadaan Barang / Jasa mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Ferifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan

Berdasarkan pengertian, manfaat, aspek, dan indikator yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi merupakan kemampuan siswa dalam

Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Sederhana Tanggal 10 Juni 2013 untuk Pekerjaan Pengadaan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Pelelangan Sederhana

Penelitian ini akan melakukan evaluasi sejauh mana kesiapan dan capaian migrasi dari IPv4 ke IPv6 di Indonesia yang sudah dicanangkan tercapai di akhir 2012 pada

We found that species richness (S) increased over the first 20 years but decreased thereafter, and aboveground biomass showed a linear increase along the fallow time gradient..

Hasil penelitian ini meliputi: 1Perencanaan evaluasi program kurikulum 2013 di sekolah tersebut dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu: a pendekatan program pembelajaran, yang

Model pengembangan kurikulum berbasis karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya dan SMP Ta’miriyah Surabaya secara

Urgensi Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Peadagogical Content Knowledge Mahasiswa Calon Guru pada Fakultas Tarbiyah di Perguruan Tinggi