• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERIMAAN, PERLAKUAN DAN KOMITMEN TERHADAP KARIR KARYAWAN Studi pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Sukoharjo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERIMAAN, PERLAKUAN DAN KOMITMEN TERHADAP KARIR KARYAWAN Studi pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Sukoharjo)."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Kabupaten Sukoharjo)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

ALI YUSFI

B 200 970 141

FAKULTAS EKONOMI

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca skripsi dengan judul:

PENGARUH PENERIMAAN, PERLAKUAN DAN KOMITMEN

TERHADAP KARIR KARYAWAN

(Studi pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)

Kabupaten Sukoharjo)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

ALI YUSFI

B 200 970 141

Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, 2009

Pembimbing Pembantu Pembimbing Utama

Andy Dwi Bayu Bawono, SE. Drs. Suyatmin WA, M.Si.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi UMS

(3)

ALI YUSFI

97.6.106.02030.50141

AKUNTANSI

PENGARUH PENERIMAAN, PERLAKUAN DAN

KOMITMEN TERHADAP KARIR KARYAWAN

(Studi pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)

Kabupaten Sukoharjo)

2009

(4)

HALAMAN MOTTO

!"

# $ %$ & ' ( $ $ " )

$ $

*"

& %& $ & $ & & + & $

, - $ "

& .

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

(6)

1

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang kita harapkan pertolongannya di hari kiamat.

Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana ekonomi pada fakultas ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna walaupun penulis telah berusaha sebaik mungkin. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak tidak bisa menyelesaikan penelitian ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Syamsudin, MM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(7)

3. Bapak Drs. M. Abdul Aris, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UMS.

4. Bapak Andy Dwi Bayu Bawono, SE, selaku pembimbing pembantu yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran yang berharga untuk penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Dosen dan staff pengajar serta seluruh staff dan karyawan di Fakultas Ekonomi UMS.

6. Bapak dan ibu tercinta, tersayang, terima kasih untuk doa, cinta, kasih sayang, perhatian, dorongan, dan segalanya yang telah kalian berikan kepada penulis. Baru sebatas ini, penulis dapat memberikan semoga nantinya penulis dapat memberikan yang lebih baik untuk kalian.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, dan terutama dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima Kasih.

Tidak ada manusia yang sempurna, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya penulisan lebih lanjut. Harapan saya, semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca dan dapat dijadikan bandingan dalam hal terkait. Amin……

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Februari 2009

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

ABSTRAKSI... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Sistematika Skripsi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

(9)

B. Perbedaan Laki-Laki dan Perempuan dalam Karir ... 11

C. Komitmen Profesional ... 14

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15

E. Kerangka Pemikiran ... 18

F. Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel... 19

C. Data dan Metode Pengumpulan Data ... 20

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 20

E. Analisis Data ... 22

F. Asumsi Klasik ... 23

G. Regresi Logistik ... 25

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Analisis Diskriptif ... 27

C. Hasil Uji Validitas ... 28

D. Hasil Uji Reliabilitas... 29

E. Uji Asumsi Klasik ... 30

F. Hasil Analisis Data ... 32

G. Implikasi Penelitian ... 34

BAB V PENUTUP ... 36

(10)

B. Keterbatasan ... 38 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR TABEL

Tabrl IV.1 Deskripsi Responden ... 27

Tabel IV.2 Hasil Uji Validitas Penerimaan ... 28

Tabel IV.3 Hasil Uji Validitas Perlakuan... 28

Tabel IV.4 Hasil Uji Validitas Komitmen... 29

Tabel IV.5 Hasil Uji Reliabilitas... 30

Tabel IV.6 Hasil Uji Heterokedastisitas... 31

Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolinieritas ... 31

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Skor Hasil Kuesioner Lampiran 3 : Data Induk Penelitian

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik Deskriptif

(14)

ABSTRAKSI

Perbedaan gender dalam dunia kerja dinilai masih sangat terlihat di dalam dunia kerja. Keterlibatan perempuan Indonesia baik dalam kehidupan domestik maupun publik berkembang bersamaan dengan namanya isu gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerimaan, perlakuan dan komitmen terhadap karir karyawan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Sukoharjo.

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan laki-laki dan perempuan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 45 responden. Sedangkan dari pengujian regresi logistik diketahui bahwa model dalam penelitian ini telah terbukti robust secara statistik, hal ini dapat dilihat pada

Chi-Square dalam Hosmer and Lemeshow test sebesar 14,240 dengan tingkat signifikan 0,047 (p < 0,05). yang memberikan indikasi bahwa sejumlah variable penerimaan, perlakuan dan komitmen mampu menjelaskan karir karyawan. Model ini mampu menjelaskan 0,474 (47,4%) terhadap karir karyawan, hal ini dapat dilihat pada Cox & Snell R Square.

Dalam variable penerimaan, perempuan mempunyai rata-rata lebih tinggi dari pada laki-laki yaitu sebesar 31,6250 untuk perempuan dan 31,0476 untuk laki-laki, berarti dalam hal ini perempuan diterima dengan baik oleh atasan maupun oleh teman dalam BPKD itu sendiri. Sedangkan dalam variabel perlakuan, perempuan mempunyai rata-rata lebih rendah dari pada laki-laki yaitu sebesar 21,4167 untuk perempuan dan 21,6667 untuk laki-laki, berarti dalam hal ini perempuan kurang diperlakukan dengan baik oleh atasan maupun teman dalam BPKD tersebut. Sedangkan untuk variabel komitmen, wanita memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari pada laki-laki yaitu sebesar 31,1667 untuk perempuan dan 30,7143 untuk laki-laki, berarti dalam hal ini perempuan lebih berkomitmen dalam bekerja dari pada laki-laki.

Sedangkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa variabel penerimaan dan variabel komitmen yang dapat mempengaruhi karir karyawan. Variabel penerimaan memiliki nilai wald sebesar 8,326 dengan signifikan 0,004 (p < 0,05) dan variabel komitmen memiliki nilai wald sebesar 4,193 dengan signifikan 0,041 (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini menerima H1 dan H3 dan menolak H2. Berdasarkan pengujian asumsi klasik, data dalam penelitian ini terbukti tidak terkena multikolinearitas, heterokedastisitas dan data terbukti normal sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke metode berikutnya. Dan dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas terbukti semua item pertanyaan adalah valid dan kuesioner yang dibagikan terbukti

reliabel.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterlibatan perempuan Indonesia baik dalam kehidupan domestik maupun publik berkembang bersamaan dengan namanya isu gender. Kenyataannya sumber daya perempuan semakin hari semakin bertambah meskipun peran publik masih terkonsentrasi pada bahan-bahan mothering mandate (Dewi, 1996 dalam Priwati, 2005). Meskipun peraturan mengenai perlindungan terhadap diskriminasi kepada pegawai berdasarkan gender di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan dan iklan layanan masyarakat tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan selalu diinformasikan namun pada kenyataannya masih banyak terdapat perbedaan perlakuan pegawai berdasarkan jender (Primawati, 2005).

(16)

Rumusan ilmu-ilmu sosial juga mengenal istilah hubungan-hubungan gender yang merupakan sekumpulan aturan-aturan, tradisi-tradisi dan hubungan-hubungan sosial timbal balik dalam masyarakat dan dalam kebudayaan yang menentukan pembagian kekuasaan diantara laki-laki dan perempuan. Sedangkan istilah “perilaku gender” adalah perilaku yang tercipta melalui proses pembelajaran bukan sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri secara alamiah atau takdir yang tak bisa dipengaruhi oleh manusia (Trisnaningsih dan Iswati, 2003).

Sejarah perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Terbentuknya perbedaan gender dikarenakan oleh banyak hal, diantaranya akibat dibentuk, disosialisasikan, diperkuat bahkan dikontruksi secara sosial, kultural atau melalui ajaran agama maupun negara. Perbedaan gender sesungguhnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Namun yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan baik bagi laki-laki maupun perempuan. Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur dimana baik kaum laki-laki maupun perempuan menjadi korban dari system tersebut. Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk yakni: marginalisasi, proses pemiskinan ekonomi, subordinasi dalam pengambilan keputusan, stereotype dan diskriminasi (Fakih, 1996 dalam Trisnaningsih dan Iswati, 2003).

(17)

secara umum dipersepsikan karakteristik laki-laki lebih berorientasi pada pekerjaan, lebih objektif, lebih independen, lebih agresif, dan pada umumnya mempunyai kemampuan lebih dari pada perempuan dalam pertanggung jawaban manajerial. Perempuan dilain pihak dipandang lebih pasif, lebih lembut, lebih berorientasi pada pertimbangan, lebih sensitive dan lebih rendah posisinya pada pertanggung jawaban dalam organisasi dibandingkan laki-laki. Kesempatan untuk berperan bagi perempuan sangat dibatasi dalam berbagai bidang. Terdapat glass ceiling bagi perempuan untuk berkarier, termasuk bekerja sebagai staf akuntansi dan keuangan, “sex-rolestereotypes impede women’s progresif to leadership position”.

Studi yang dilakukan Kater (1977) dalam Primawati (2005) menunjukkan bahwa anggota organisasi yang berada pada posisi minoritas dan perempuan hanya memiliki sebagai kecil kesempatan (opportunity) dan kekuasaan (power) dalam suatu organisasi. Keadaan demikian dapat menyebabkan aspirasi mereka pada umumnya tidak pernah didengarkan dan bahkan kontribusi mereka terhadap oraganisasi diabaikan.

(18)

masih dipekerjakan dalam profesi ini, yang merasakan adanya diskriminasi. Di Indonesia sendiri, masuknya perempuan di pasar kerja pada saat ini menunjukkan jumlah yang semakin besar, demikian pula dengan kecenderungan semakin banyaknya perempuan karir (Bawono, et all, 2006).

Tadjudin Nor Effendi (1995) dalam I Made Narsa (2006) menyatakan bahwa perbedaan peran perempuan dan laki-laki dalam pasar kerja muncul karena dilatarbelakangi pemikiran pembagian kerja. Adanya pembedaan dan pendefinisian maskulinitas dan feminitas mengakibatkan perbedaan aktivitas yang berakhir pada perbedaan fungsi social, peran social, dan bentuk-bentuk pembagian kerja.

Konsep pembagian kerja bukan bertujuan untuk menghakimi/menentukan pembagian kerja yang sifatnya mutlak untuk tiap-tiap jenis kelamin. Konsep ini berpandangan secara luas, karena juga mengakui bahwa pembagian kerja dipengaruhi oleh factor social budaya. Struktur social dan pasar kerja turut mawarnai perbedaan peran perempuan dan laki-laki dalam pasar kerja (Effendy, 1995 dalam Narsa, 2006).

(19)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan “apakah penerimaan, perlakuan dan komitmen mempengaruhi karir karyawan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Sukoharjo?”.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pada karyawan di tingkat Eselon III, IV dan Staf di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Sukoharjo.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerimaan, perlakuan dan komitmen terhadap karir karyawan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Sukoharjo.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

(20)

2. Untuk Karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referansi untuk mengetahui penerimaan, perlakuan dan komitmen karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo. 3. Untuk pembaca diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

Pengembangan teori akuntansi manajemen kontemporer dalam hal penerimaan, perlakuan dan komitmen terhadap karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo.

F. Sistematika Penulisan

Sistematikan penulisan dalam penelitian ini terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II Berisi tentang pengertian gender, perbedaan laki-laki dan perempuan dalam karir, komitmen profesional, tinjauan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

(21)

BAB IV ANALISIS DATA

Bab IV Berisi tentang penjelasan pengumpulan data, hasil pengujian data, hasil uji asumsi klasik, dan hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

G. Pengertian Gender

Umar (1999) dalam Mutmainah (2006) mengungkapkan berbagai pengertian gender antara lain sebagai berikut:

1. Di dalam Womens’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distination) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang di masyarakat.

2. Elaine Sdhowalter (1989) mengartikan gender lebih dari sekedar pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial budaya. Ia menekannya sebagai konsep analisis (an analytic concept) yang dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gender adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut non-biologis, yaitu dari aspek sosial, budaya maupun psikologi.

(23)

Bem (1974) mengklasifikasikan sifat personalitas menjadi tiga karakteristik, yaitu maskulin, feminin, dan netral. Lehman (1990) menginterpretasikan adanya perilaku stereotype maskulin merupakan faktor kunci keberhasilan dan kantor akuntan publik itu sendiri. Perspektif gender menurut palmer dan kandasami (1997) dapat dilihat pertama, dari sudut pandang equity model dan complementary contribution model, atau kedua dari sudut stereotype yaitu Sex Role Stereotypes dan managerial Stereotypes

(Narsa, 2006).

Sex-Role adalah suatu keyakinan bahwa perbedaan sifat dan kemampuan antara laki-laki dan perempuan adalah berbeda. Secara umum dipersepsikan bahwa laki-laki lebih berorientasi pada pekerjaan, lebih obyektif, lebih independen, lebih agresif, dan pada umumnya mempunyai kemampuan lebih dari pada perempuan dalam pertanggungjawaban manajerial. Perempuan dilain pihak dipandang lebih pasif, lebih lembut, lebih berorientasi pada pertimbangan, lebih sensitif, dan lebih rendah posisinya pada pertanggung jawaban dalam organisasi dibanding laki-laki (Kreitner dan Kinichi,2004). Manajerial stereotypes adalah seseorang yang memiliki sikap, perilaku, dan temperamen yang umumnya dimiliki oleh laki-laki dibanding perempuan (Palmer dan Kandasaami: 1997 dalam Narsa, 2006).

(24)

mengemukakan bahwa pengaruh negatif stereotype pada perempuan di kantor akuntan publik adalah disebabkan oleh situation-centered dan person-centered.

Sanderson (1995); Trisnawati (2003) dalam Bawono et al (2006) mengemukakan bahwa beberapa teori dasar dalam membedah sekaligus membenarkan perbedaan sifat, posisi dan peran antara laki-laki dan perempuan adalah:

1. Teori Nature atau Kodrat Alam

Teori ini mengatakan bahwa secara biologis antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan. Perbedaan ini mengacu pada bentuk fisik dan jenis kelamin. Perbedaan kodrat biologis ini berakibat pada perbedaan psikologis antara keduanya. Perempuan cenderung lebih halus, penyabar dan kasih sayang sedangkan laki-laki cenderung kasar dan egois.

2. Teori Nurture atau kebudayaan

Teori ini tidak setuju bahwa pemilahan posisi dan peran laki-laki dan perempuan merupakan kodrat alam namun pemilahan dan juga keunggulan laki-laki disebabkan karena elaborasi kebudayaan terhadap biologis masing-masing. Dengan demikian apa yang disebut sebagai sifat kelelakian dan keperempuanan merupakan hasil pemupukan melalui kebudayaan, lebih khususnya melalui pendidikan.

3. Teori Psikoanalisis

(25)

laki-laki cenderung menjadi iri karena kelamin yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan laki-laki. Akibatnya anak perempuan mengembangkan perasaan rendah diri bila berhadapan dengan laki-laki.

4. Teori Fungsionalisme Struktural

Menurut teori ini, penyimpangan yang melanggar normal akan menghasilkan gejolak maka diperlukan harmoni dan integritas yang fungsional dapat ditegakkan di masyarakat. Pemilahan peran antara laki-laki dan perempuan seperti yang terjadi saat ini merupakan pengaturan yang paling baik untuk terwujudnya harmoni dalam masyarakat.

H. Perbedaan Laki-Laki dan Perempuan dalam Karir

Fenomena emansipasi di era modernitas saat ini menunjukkan kesejajaran perempuan dan laki-laki. Dalam perpektif gender, hal ini mengakibatkan penghapusan ketidaksamaan peran dalam masyarakat, terutama dalam pasar tenaga kerja. Spesifikasi pekerjaan yang baik seharusnya tidak diskriminatif terhadap kelompok pelamar mana pun, baik secara langsung maupun tidak langsung, disengaja ataupun tidak. Berlaku juga untuk masalah jenis kelamin dan ras. Pembatasan tersebut memungkinkan hilangnya calon pegawai potensil (Haryani, 1995 dalam Narsa,2006).

(26)

menghadapinya bukan menghindarinya. Sedangkan perilaku pegawai perempuan akan lebih cenderung untuk menghindari konsekuensi konflik dibandingkan perilaku pegawai laki-laki. Tetapi dalam banyak situasi perempuan lebih banyak melakukan kerjasama dibanding laki-laki. Jika ada resiko yang timbul, maka laki-laki cenderung lebih banyak membantu dibandingkan perempuan (Narsa, 2006).

Perbedaan kinerja, perilaku, dan pola bekerja antara laki-laki dan perempuan tidak akan digeneralisasi pada semua laki-laki dan perempuan. Samekto (1999) menentukan bahwa terdapat kesetaraan antara akuntan laki-laki dan perempuan dalam bekerja menyangkut terutama menyangkut motivasi, komitmen organisasi, komitmen kerja dan kemampuan kerja. Perbedaan yang ada lebih disebabkan karena factor-faktor psikologis personal-individu. Jadi tidak ada perbedaan dalam kesempatan dan peran bagi perempuan dan laki-laki dalam bidang akuntansi (Narsa, 2006).

(27)

melindungi hak-hak pekerja perempuan dengan undang-undang (Richard Anker, 1997; Trisnawati, 2005 dalam Bawono, et all, 2006).

Untuk menjelaskan penyebab occupational segregation by sex

adalah dengan memahami teori gender. Premis dasar dari teori ini bahwa posisi perempuan tidak menguntungkan di pasar tenaga kerja karena norma patriarkhi dan posisi subordinate dalam masyarakat dan keluarga. Masyarakat menganggap bahwa rumah dan anak-anak adalah tanggung jawab perempuan. Kondisi ini juga dipicu oleh norma keluarga yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin dan anak-anak yang cenderung lebih dekat ibu. Akibatnya pada saat memasuki pasar tenaga kerja, perempuan lebih rendah produktifitasnya sehingga karirnya lebih lambat dibandingkan laki-laki. Teori ini juga menjelaskan karakteristik pekerjaan mengikuti jenis kelamin (stereotype-occupational job). Perempuan dilabelkan kurang dapat memimpin, kemampuan logika dan matematika yang rendah, kekuatan fisik kurang, kurang berani mengambil keputusan, tidak egois dan sebagainya. Stereotipe ini berdampak pada kenaikan karir yang lambat, wewenang yang lebih rendah, stratus yang lebih rendah dan bahkan diskualifikasi perempuan untuk pekerjaan tertentu (Trisnawati, 2005).

(28)

menginginkan kemajuan dengan cepat kepada hubungan antar pekerja, mereka harus belajar arti penting dalam aktif mengambil bagian profesi dalam organisasi dan aktif dalam kantor, membutuhkan kesadaran untuk mengembangkan hubungan antar pekerja dengan penasehat sukses dan mengenali keperluan promosi milik mereka (Ceil Moral Pillsbury, et all. 1989).

I. Komitmen Profesional

Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin, 1990; Yudhiwibowo et al, 2005 dalam Bawono et al, 2006).

Dalam komitmen profesional diperlukan hal-hal sebagai berikut (Aranya et all. 1981; Wibowo Hardinising, 2003; Yudhiwibowo, 2005; Bawono et. all, 2006):

1. Keyakinan dan kepercayaan terhadap tujuan dan nilai profesi. 2. Kemauan untuk berusaha mencapai tujuan profesinya dan 3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaaan dalam profesi.

(29)

tugas-tugas yang kompleks secara independen dan memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional (Schwartz, 1996 dalam Trisnaningsih dan Iswati, 2003).

Schwartz (1996) dalam Narsa (2006) mengatakan bahwa akuntan publik merupakan salah satu bidang pekerjaan yang paling sulit bagi perempuan karena intensitas pekerjaannya. Schwartz juga mengungkapkan bahwa sangat mudah untuk mengetahui mengapa jumlah perempuan yang menjadi partner lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki, karena antara lain adanya kebudayaan yang diciptakan untuk laki-laki (patriarkhi), kemudian adanya stereotype tentang perempuan, yaitu pendapat yang menyatakan bahwa perempuan mempunyai keterikatan (komitmen) pada keluarga yang lebih besar daripada keterikatan (komitmen) terhadap karir.

J. Tinjauan Penelitian Terdahulu

(30)

tugas pekerjaan dan dapat mengikuti perkembangan spesialis yang sama dengan laki-laki.

Laksmi dan Indriantoro (1999) dalam Bawono at all (2006) menyatakan bahwa masih terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik perempuan dan laki-laki terhadap penerimaan bagi akuntan publik perempuan. Dan selain itu perlakuan terhadap akuntan publik perempuan mayoritas responden menolak dengan tegas terjadinya pelecehan seksual terhadap akuntan publik perempuan baik dari klien maupun dari rekan kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan publik perempuan dan laki-laki terhadap perlakuan yang diterima oleh akuntan publik perempuan. Sedangkan komitmen menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat persetujuan diantara akuntanpublik laki-laki dan perempuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik laki-laki dan perempuan tentang komitmen akuntan publik perempuan terhadap karir.

(31)

agressive dan pergi ke luar seperti peran laki-laki. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Ceil Moran Pillsbury at al (1989).

Trisnaningsih dan Iswati (2003) mengemukakan bahwa tidak terdapat perbedaan atau ada kesetaraan komitmen organisasional, komitmen professional, motivasi dan kesempatan kerja antara auditor laki-laki dan perempuan pada kantor akuntan publik di Jawa Timur dengan nilai p-value

sebesar 0,671, selain itu penelitian ini juga menghasilkan adanya kesetaraan motivasi kerja dan kesempatan kerja pada kantor akuntan pendidik laki-laki dan perempuan dengan nilai p-value 0,163 untuk motivasi kerja, 0,271 untuk kesempatan kerja. Sedangkan hasil analisis untuk kepuasan kerja menunjukkan adanya perbedaan antara auditor laki-laki dan perempuan dengan nilai p-value sebesar 0,054.

(32)

mengembangkan secara signifikan hubungan interpersonal dengan teman kerja merupakan kunci individual melalui partisipasi dalam aktivitas industri. Kemampuan untuk membuat suatu kontribusi dalam industri tertentu dalam bisnis baru mempunyai kesempatan untuk perempuan dalam memegang jabatan professional (Pillsburi at all, 1989 dalam Bawono, 2006).

K. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini memberikan perhatian pada penerimaan, perlakuan dan komitmen terhadap karir karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo. Pada gambar dibawah ini disajikan model penelitian ini yang menguji pengaruh faktor kinerja, penerimaan, perlakuan dan komitmen terhadap karir karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo.

L. Hipotesis

H1 = Variabel Penerimaan mempengaruhi karir karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo.

H2 = Variabel Perlakuan mempengaruhi karir karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo.

H3 = Variabel Komitmen mempengaruhi karir karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo.

Penerimaan Perlakuan Komitmen

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

M.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survey yang dilakukan terhadap karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo. Variable penelitian yang diukur dengan menggunakan instrumen dalam bentuk kuesioner yang kemudian dibagikan kepada responden dan dikumpulkan dari responden dengan metode survey langsung.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hypodedactive research yaitu penelitian yang menggunakan acuan dari penelitian terdahulu untuk membuat hipotesis dan menjawab hipotesis tersebut.

N. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan laki-laki dan perempuan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo, dimana dinas BPKD membawahi 4 bidang yaitu kesekretariatan, bidang penganggaran, bidang perbendaharaan, bidang akuntansi, bidang pendapatan dan bidang asset. Sedangkan pengambilan sample menggunakan metode teknik sampling jenuh dimana seluruh populasi penelitian menjadi sample penelitian.

O. Data dan Metode Pengumpulan Data

(34)

responden. Data yang dikunpulkan dengan metode survey langsung, dimana quesioner langsung diberikan kepada karyawan laki-laki dan perempuan di BPKD Kabupaten Sukoharjo. Hal ini dilakukan agar respon rate dari quesioner tinggi dan peneliti dapat melakukan kontrol atas jawaban responden. Pemilahan lokasi BPKD Kabupaten Sukoharjo dimaksudkan agar peneliti mengetahui seberapa pasti junlah karyawan BPKD Sukoharjo yang kemungkinan mengalami praktek diskriminasi yang terjadi pada obyek penelitian.

P. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Penerimaan

Penerimaan adalah penerimaan seseorang dalam sebuah organisasi oleh atasan maupun rekan seorganisasinya, pada profesi ini indikatornya adalah diterimanya karyawan BPKD wanita oleh atasan dan rekan kerjanya baik untuk peranan penting dalam penugasan, dilibatkan dalam pembuatan keputusan, dan dianggap mampu mengerjakan penugasan-penugasan di dalam dan di luar kantor yang bersifat rutin maupun tidak rutin, dapat mengemukakan ide-ide untuk kemajuan BPKD ataupun dalam pengambilan keputusan yang bersifat krusial sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh atasan maupun rekan kerja dan dapat bekerja sama dalam tim. Variabel ini diukur dengan skala likert. 2. Perlakuan

(35)

dalam aspek penugasan yang sama misalnya pengiriman pada pelatihan dan rapat-rapat. Selain itu kesempatan yang sama untuk mencacapai posisi yang tinggi, aspek dalam mengembangkan kemampuan sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki, aspek penerimaan penghasilan yang sama untuk kinerja yang sama dan perlakukan yang sama dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh BPKD baik kegiatan yang bersifat rutin maupun tidak rutin. Variable ini diukur dengan skala likert.

3. Komitmen

Komitmen adalah tingkat loyalitas indovidu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Komitmen pada profesi karyawan BPKD Kabupaten Sukoharjo diukur dari aspek normative, continuence, dan affective commitment. Variable ini diukur dengan skala likert.

4. Karir Karyawan

Jabatan/posisi karyawan pada kantor BPKD Kabupaten Sukoharjo. Variable ini diukur dengan skala ordinal dengan ukuran “1” = ”staff”, “2” = ”manajer”.

Skala likert menggunakan lima point skala yaitu:

a) Sikap resonden yang “Sangat Tidak Setuju (STS)” diwakili dengan point “1”.

b) Sikap resonden yang “Tidak Setuju (TS)” diwakili dengan point “2”. c) Sikap resonden yang “Ragu-Ragu (RR)” diwakili dengan point “3”. d) Sikap resonden yang “Setuju (S)” diwakili dengan point “4”.

e) Sikap resonden yang “Sangat Setuju (SS)” diwakili dengan point “5”.

Q. Analisis Data

(36)

Pengujian validitas dilakukan untuk menguji valid tidaknya suatu pernyataan dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas hasil tiap-tiap item pertanyaan dalam kuesioner diketahui dengan membandingkan koefisien korelasi tiap-tiap item pertanyaan dengan nilai kritis rtabel yang telah ditetapkan yaitu pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Apabila koefisien korelasi tiap-tiap item pertanyaan lebih besar dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut adalah valid. Dalam penelitian ini peneliti Pengujian ini menggunakan analisis product moment untuk menghitung validitas dengan rumus sebagai berikut: (Arikunto, 1998: 162)

( )( )

x = Jumlah masing-masing butir y = Jumlah skor seluruh item n = Jumlah subyek

(37)

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan atau reliabel tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian ini menggunakan analisis cronbach alpha, instrumen dikatakan handal atau reliabel jika memiliki cronbach alpha lebih dari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

ΣSb2 = Jumlah varians butir St2 = Varians total

R. Asumsi Klasik

1. Normalitas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan normalitas dengan metode

Central Limit Theorem (teorema batas central). Central Limit Theorem

untuk ukuran sampel yang cukup besar (n > = 30), rata-rata sampel akan terdistribusi di sekitar rata-rata populasi yang mendekati distribusi normal (Cooper &Emory, 1997).

(38)

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homogenitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homogenitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Dalam penelitian ini pengujian terhadap heterokedastisitas dengan menggunakan uji glejser, dimana uji ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas dengan persamaan regresi sebagai berikut: (Ghozali, 2002: 69-72).

vi Xt

Ut = + +

3. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu keadaan yang menggambarkan adanay hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel independen dari model yang diteliti. Multikolinieritas mengakibatkan koefisien regresi tidak pasti atau mengakibatkan kesalahan syandarnya menjadi tidak terhingga, sehingga menimbulkan bias spesifikasi.

(39)

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.

Uji multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

Variance Inflation Faktor (VIF), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2002: 57).

S. Regresi Logistik

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik regresi logistik. Dengan analisis ini diharapkan dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen yang menggunakan skala dummy. Untuk menguji hipotesis digunakan model sebagai berikut:

Log KK= a +b1 logPN + b2 log PK + b3 log KMT + e Keterangan:

(40)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Jenis Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada responden. Peneliti mulai membagikan responden pada tanggal 2 Februari 2009 sampai dengan tanggal 14 Februari 2009. Kuesioner yang diditribusikan tersebut dalam jangka waktu dua minggu secara berangsur-angsur dapat diterima peneliti. Peneliti membagikan kuesioner kepada karyawan laki-laki dan perempuan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo, dimana dinas BPKD membawahi tujuh bidang yaitu kesekretariatan, penganggaran, perbendaharaan, akuntansi, pendapatan, verifikasi dan kas.

(41)

B. Analisis Deskriptif

Tabel IV.1. Deskripsi Responden

Perempuan Laki-Laki

Keterangan

Penerimaan Perlakuan Komitmen Penerimaan Perlakuan Komitmen

N 24 24 24 21 21 21

Std. Dev 1,55515 113890 1,63299 1,85678 1,39044 1,61688 Mean 31,6250 21,4167 31,1667 31,0476 21,6667 30,7143

(42)

Item-Total Statistics perempuan lebih berkomitmen dalam bekerja dari pada laki-laki.

C. Hasil Uji Validitas

Tabel IV.2.

Hasil Uji Validitas Penerimaan

Berdasarkan pengujian validitas dengan menggunakan program SPSS 13.0 For Windows diperoleh hasil bahwa masing-masing item pertanyaan variabel penerimaan adalah valid, hal ini dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pertanyaan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,288.

Tabel IV.3.

(43)

Item-Total Statistics

Sedangkan untuk pengujian validitas variabel perlakuan diperoleh hasil bahwa masing-masing item pertanyaan variabel perlakuan juga terbukti valid, hal ini dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pertanyaan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,288.

Tabel IV.4.

Hasil Uji Validitas Komitmen

Dari pengujian validitas variabel komitmen dengan menggunakan program SPSS 13.0 For Windows diperoleh hasil bahwa masing-masing item pertanyaan variabel komitmen adalah valid, hal ini dapat dilihat pada

(44)

D. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel IV.5. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Penerimaan 0,746 Reliabel

Perlakuan 0,704 Reliabel

Komitmen 0,800 Reliabel

Berdasarkan tabel IV.5. pengujian reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbach Alpha diperoleh nilai 0,746 untuk variabel penerimaan; 0,704 untuk variabel perlakuan dan 0,800 untuk variabel komitmen, berarti dalam penelitian ini pengujian kuesioner terbukti handal karena memiliki nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

E. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan normalitas dengan metode

Central Limit Theorem (teorema batas central). Central Limit Theorem

(45)

Coefficientsa

.026 .018 .238 1.453 .154

-.001 .025 -.007 -.041 .967

.014 .019 .121 .731 .469

(Constant)

berdasarkan tabel tersebut data dalam penelitian ini terbukti homogen (tidak terkena heterokedastisitas) karena masing-masing varibel penerimaan, perlakuan dan komitmen memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini terbukti bahwa variabel penerimaan memiliki nilai signifikan 0,154; variabel perlakuan 0,967 dan variabel komitmen 0,469. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 3. Multikolinearitas

Tabel IV.7.

(46)

Berdasarkan pengujian multikolinearitas pada tabel IV.7. tersebut terlihat bahwa variabel penerimaan, perlakuan dan komitmen memiliki angka VIF berada dibawah “10” dengan nilai Tolerance dibawah angka “1”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat masalah multikolinearitas.

F. Hasil Analisis Data

Analisis data dengan menggunakan regresi logistik ini berfungsi untuk mengetahui apakah variabel penerimaan, perlakuan dan komitmen dapat mempengaruhi karir karyawan yang dapat dilihat pada prob-Value (Wald). Dari hasil pengujian regresi logistik dengan menggunakan program SPSS 13.0 For Windows dapat dilihat pada tabel IV.8. berikut ini:

Tabel IV.8. Hasil Uji Regresi Logistik

Variables in the Equation

1.523 .528 8.326 1 .004 4.585

-.050 .349 .020 1 .886 .951

.796 .389 4.193 1 .041 2.216

-72.597 24.200 8.999 1 .003 .000

penr

Variable(s) entered on step 1: penr, perl, kom. a.

(47)

yaitu variabel perlakuan. Hal ini terlihat pada nilai wald sebesar 8,326 dengan signifikan 0,004 untuk variabel penerimaan, yang berarti bahwa penerimaan yang diterima karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo dapat mempengaruhi karir karyawan. Sedangkan untuk variabel perlakuan memiliki nilai Wald sebesar 0,020 dengan tingkat signifikan 0,886 yang berarti variabel perlakuan kepada karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo tidak dapat mempengarhi karir karyawan dan untuk variabel komitmen mempunyai nilai

Wald sebesar 4,193 dengan signifikan 0,041 yang berarti bahwa komitmen karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo dapat mempengaruhi karir karyawan.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan variabel penerimaan mempengaruhi karir karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo dan H3 yang menyatakan variabel komitmen mempengaruhi karir karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo diterima dan menolak H2 yang menyatakan tentang variabel perlakuan mempengaruhi karir karyawan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo.

Pengujian model dalam penelitian ini telah terbukti robust secara statistik. Hal ini dapat dilihat pada Chi-Square dalam Hosmerand Lemeshow test sebesar 14,240 dengan tingkat signifikan 0,047 (p < 0,05) yang memberikan indikasi bahwa sejumlah variable penerimaan, perlakuan dan komitmen mampu menjelaskan karir karyawan. Model ini mampu menjelaskan 0,474 (47,4%) terhadap karir karyawan. Hal ini dapat dilihat pada

(48)

G. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil case summaries penelitian ini menghasilkan bahwa terjadi perbedaan penerimaan, perlakuan dan komitmen antara karyawan laki-laki dan perempuan pada BPKD Kabupaten Sukoharjo. Hal ini sesuai dengan penelitian Bawono et all (2006) yang menemukan bahwa terjadi perbedaan penerimaan, perlakuan dan komitmen di antara auditor laki-laki dan perempuan. Laksmi dan Indriantoro (1999) juga menemukan adanya perbedaan kesempatan dan berkarir, perlakuan, penerimaan dalam pekerjaan dan komitmen terhadap karir antara auditor laki-laki dan perempuan.

(49)

Bawono et all (2006) mengemukakan bahw aaduitor laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan komitmen dalam berkarir, yang berarti perempuan lebih berkomitmen dari pada auditor laki, tetapi pada kenyataanya laki-laki memegang jabatan lebih tinggi dari pada wanita.

(50)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sehingga diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

(51)

perempuan dapat menolong golongan mereka lebih lanjut dalam jalur karir dengan lebih banyak berperan aktif dalam praktek pengembangan. Maka untuk mengembangkan bisnis baru perlu faktor kritis dalam keputusan promosi di tingkatan lebih tinggi. Perempuan membutuhkan imajinasi, agressive dan pergi keluar seperti yang dilakukan para laki-laki.

2. Model dalam penelitian ini telah terbukti robust secara statistik. Hal ini dapat dilihat pada Chi-Square dalam Hosmer and Lemeshow test sebesar 14,240 dengan tingkat signifikan 0,047 (p < 0,05) yang memberikan indikasi bahwa sejumlah variable penerimaan, perlakuan dan komitmen mampu menjelaskan karir karyawan. Model ini mampu menjelaskan 0,474 (47,4%) terhadap karir karyawan. Hal ini dapat dilihat pada Cox & Snell R Square. Dari pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa semua variabel tidak terkena heterokedastisitas, multikolinearitas dan normalitas, sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan.

(52)

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menemukan beberapa keterbatasan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya beberapa responden yang tidak berkeinginan untuk menjawab kuesioner yang diberikan, sehingga perlu adanya pantauan dari peneliti secara langsung.

2. Dalam penelitian ini hanya mengambil populasi dan sampel pada BPKD Sukoharjo.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi penelitian mendatang hendaknya pada saat pengumpulan data diharapkan untuk peneliti berikutnya untuk dapat memberikan kuesioner secara langsung kepada responden.

2. Dalam karir karyawan tentunya tidak hanya variabel penerimaan, perlakuan dan komitmen, sehingga diharapkan pada peneliti berikut untuk menambah variabel-varibel lain yang dapat mempengaruhi karir karyawan, misalnya seperti kesempatan, kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja dan lain sebagainya.

(53)
(54)

DAFTAR KUESIONER

Berikut ini ada beberapa pertanyaan tentang data pribadi. Kami mohon Bapak/Ibu memberikan tanda ( √ ) dan atau menjawab pertanyaan berikut untuk

mempermudah bagi kami dalam tabulasi data. a. Nama : ...

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan c. Jabatan Saat ini : Staf Pejabat Struktural

A. Berikut ini ada beberapa pertanyaan tentang penerimaan seorang

karyawan BPKD dalam lingkungan kerja

Petunjuk:

Berikan tanda silang pada: SS : Sangat Setuju 2. Saya dapat diterima dengan baik oleh rekan kerja

saya

SS S N TS STS

3. Saya dapat bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja saya satu bidang

SS S N TS STS

4. Saat ini saya dianggap sebagai karyawan yang baik dan berperan penting dalam suatu

penugasan

SS S N TS STS

5. Saya dianggap mampu oleh atasan saya mengerjakan penugasan-penugasan di SKPD saya

SS S N TS STS

6. Saya selalu dilibatkan dalam pembuatan

keputusan yang penting berkenaan dengan tugas yang saya lakukan

SS S N TS STS

7. Atasan saya menghargai ide-ide yang saya kemukakan

(55)

B. Berikut ini ada beberapa pertanyaan tentang perlakuan seorang

karyawan BPKD dalam lingkungan kerja

Petunjuk:

Berikan tanda silang pada: SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

1. Saya dapat melakukan pekerjaan pada bidang saya seperti rekan saya lainnya

SS S N TS STS

2. Saya diperbolehkan mengembangkan spesialisasi atau kemampuan saya seperti rekan saya lainnya

SS S N TS STS

3. Saya menerima penghasilan yang sama dengan rekan saya untuk tanggung jawab dan kinerja yang sama

SS S N TS STS

4. Dengan kinerja yang sama, saya mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan promosi

SS S N TS STS

5. Saya diperlakukan sama dengan rekan kerja saya di saat melakukan pekerjaan/kegiatan di SKPD saya

(56)

C. Berikut ini ada beberapa pertanyaan tentang Komitmen seorang

karyawan BPKD dalam lingkungan kerja

Petunjuk:

Berikan tanda silang pada: SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

1. Saya sanggup bekerja keras dalam upaya untuk membantu SKPD ini lebih maju

SS S N TS STS

2. Saya menerima semua jenis pekerjaan sebagai upaya menjaga keberlangsungan KAP ini

SS S N TS STS

3. Saya merasa bahwa diri saya adalah bagian dari SKPD ini

SS S N TS STS

4. Saya akan menjaga agar SKPD maju di masa mendatang

SS S N TS STS

5. Bagi kami SKPD ini adalah tempat kerja yang paling baik dibandingkan kalau saya bekerja di tempat lain

SS S N TS STS

6. Ketika ada penugasan yang sangat penting bagi SKPD ini saya bersedia untuk mengerjakannya meskipun tidak ada honor untuk itu

SS S N TS STS

7. Saya mengatakan kepada rekan-rekan saya bahwa SKPD ini adalah yang paling baik

(57)
(58)
(59)
(60)

Lampiran 3. Data Induk Penelitian

Jabatan Penerimaan Perlakuan Komitmen Jenis Kelamin Res_1 Abs_Res

(61)

Lampiran 4.a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(62)

Lampiran 4.b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Perlakuan

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(63)

Lampiran 4.c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(64)

Case Summariesa

Lampiran 5. Hasil Uji Deskriptif

Case Processing Summary(a)

Cases

Included Excluded Total

(65)

31.00 22.00 28.00

(66)

Lampiran 6. Hasil Uji Heterokedastisitas

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Komitmen, Penerimaan, Perlakuan a.

Dependent Variable: ABS_RES b.

Coefficientsa

-.899 .673 -1.336 .189

.026 .018 .238 1.453 .154

-.001 .025 -.007 -.041 .967

.014 .019 .121 .731 .469

(67)

Lampiran 7. Hasil Uji Multikolinearitas

Index (Constant) Penerimaan Perlakuan Komitmen

Variance Proportions

(68)

Lampiran 8. Hasil Uji Logistic Regression

If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Constant is included in the model. a.

Initial -2 Log Likelihood: 61.290 b.

Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. c.

Constant is included in the model. a.

(69)

Variables in the Equation

-.314 .302 1.080 1 .299 .731

Constant Step 0

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation

17.261 1 .000

38.442 -29.374 .632 -.063 .343

33.763 -48.456 1.023 -.060 .548

32.489 -63.952 1.344 -.054 .707

32.341 -71.415 1.499 -.051 .784

32.338 -72.574 1.522 -.050 .795

32.338 -72.597 1.523 -.050 .796

32.338 -72.597 1.523 -.050 .796

Iteration

likelihood Constant penr perl kom

Coefficients

Method: Enter a.

Constant is included in the model. b.

Initial -2 Log Likelihood: 61.290 c.

Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.

d.

Omnibus Tests of Model Coefficients

28.951 3 .000

(70)

Hosmer and Lemeshow Test

14.240 7 .047

Step 1

Chi-square df Sig.

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

5 4.997 0 .003 5

The cut value is .500 a.

Variables in the Equation

1.523 .528 8.326 1 .004 4.585

-.050 .349 .020 1 .886 .951

.796 .389 4.193 1 .041 2.216

-72.597 24.200 8.999 1 .003 .000

penr

Gambar

Tabel IV.2.
Tabel IV.4.
Tabel IV.5.
Tabel IV.6.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk steganografi dalam penelitian adalah Low Bit Encoding dengan enkripsi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA

yang sesuai yang tidak sesuai Login Normal Pengguna mengisi form login Menampilkan halaman login Dapat menampilkan halaman login Sukses Tidak Normal Pengguna mengisi

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

4.2.1.1 Nilai perpindahan termal menyeluruh atau OTTV untuk setiap bidang dinding luar bangunan gedung dengan orientasi tertentu, harus dihitung melalui persamaan:. OTTV = α [(U W

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi