• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan ini dibuat atas dukungan rakyat Amerika melalui United Stated Agency for International Development (USAID) dengan dukungan dan kerja sama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Panduan ini dibuat atas dukungan rakyat Amerika melalui United Stated Agency for International Development (USAID) dengan dukungan dan kerja sama"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Panduan ini dibuat atas dukungan rakyat Amerika melalui United Stated Agency for International Development (USAID) dengan dukungan dan kerja sama Pemerintah Indonesia. Isi dari panduan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab DAI Global LLC dan tidak selalu mencerminkan

pandangan USAID atau Pemerintah Amerika.

(3)

DAFTAR ISI (1/2)

TENTANG USAID IUWASH PLUS DAN PENDEKATAN BERBASIS PASAR 1

Tentang Sanitasi Berbasis Pasar 4

DATA STUDI FORMATIF USAID IUWASH PLUS 5

Akses Sanitasi 6

Kepemilikan Jamban Sehat dan Potensi Pemasaran Sanitasi 7

Mengenal Masyarakat B40 dan B10 8

Target RPJMN 2020-2024 Sektor Sanitasi & Air Minum 9

TAHAPAN IMPLEMENTASI SANITASI BERBASIS PASAR 10

a. Penentuan lokasi prioritas untuk pendekatan berbasis pasar berdasarkan hasil kesepakatan pemetaan pasar 12

Daftar data yang dibutuhkan untuk pemetaan pasar 13

Contoh hasil pemetaan pasar 14

Konfirmasi dan klarifikasi data 15

Penentuan lokasi hibah 16

b. Pengumpulan data jaringan usaha sanitasi pada lokasi prioritas 17

Kolaborasi pemerintah dengan swasta 18

c. Penentuan target pasar dan jenis pengusaha yang tepat untuk lokasi spesifik melalui simulasi kondisi pasar sanitasi 19

(4)

ii USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

DAFTAR ISI (2/2)

Cara menjalankan simulasi kondisi pasar 20

Contoh kartu gambaran umum lokasi prioritas 22

Gambaran lingkungan bisnis sanitasi 23

Contoh kartu gambaran umum target sasaran/ calon pelanggan 24

Contoh kartu jenis produk dan layanan 25

Contoh kartu model layanan 26

Contoh hasil pemetaan/hasil simulasi kondisi pasar 28

d. Membuat rencana peningkatan kapasitas bagi jenis pengusaha terpilih 29

Peningkatan kapasitas teknis 30

Peningkatan kapasitas bisnis dan manajemen 31

Peningkatan kapasitas marketing dan promosi 32

Mempererat hubungan antar pengusaha dengan promotor kesehatan dan regulator 33

Menghubungkan pengusaha dengan penyedia jasa keuangan 34

e. Pelibatan Business Development Services (BDS) Provider atau Lembaga Penyedia Jasa dalam

penguatan Pasar Sanitasi dalam peningkatan kapasitas 35

f. Monitoring dan evaluasi 36

(5)

TENTANG

USAID IUWASH PLUS

DAN PENDEKATAN

BERBASIS PASAR

(6)

2 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) merupakan sebuah inisiatif untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok rentan di perkotaan.

USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan donor, pihak swasta, LSM, kelompok masyarakat dan mitra lainnya untuk mencapai hasil utama, yaitu:

Untuk memastikan peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, USAID IUWASH PLUS difokuskan pada penguatan sistem layanan sehingga dapat lebih efektif menjangkau masyarakat miskin dan kelompok rentan. Untuk mencapai itu, USAID IUWASH PLUS melakukan kegiatan melalui empat komponen yang saling terkait, yaitu:

Di samping kegiatan yang termasuk dalam empat komponen di atas, USAID IUWASH PLUS juga mengelola kegiatan Pengembangan Keberlanjutan dan Inovasi Lokal (LSIC).

Penguatan kinerja institusi pengelola sektor Air Minum, Sanitasi, dan Perilaku Higiene di tingkat kota/kabupaten;

Memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi sektor Air Minum, Sanitasi, dan Perilaku Higiene.

Penguatan aspek pembiayaan sektor Air Minum, Sanitasi, dan Perilaku Higiene;

Peningkatan layanan sektor Air Minum, Sanitasi dan Perilaku Higiene di tingkat rumah tangga;

(7)

USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan 35 Pemerintah Daerah di Indonesia yang tersebar di 8 provinsi, yaitu Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, serta 2 daerah khusus, yaitu DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.

(8)

4 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

TENTANG SANITASI BERBASIS PASAR

Di banyak daerah, terjadi ketimpangan antara kebutuhan dan alokasi anggaran untuk pemenuhan akses sanitasi. Anggaran yang terbatas tersebut seringkali diprioritaskan bagi masyarakat pra sejahtera atau masyarakat berpenghasilan rendah, meskipun yang masih melakukan praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) maupun yang mempunyai penampungan tidak kedap ada di semua lapisan masyarakat.

Pemenuhan akses terhadap sanitasi bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga membutuhkan peran serta masyarakat, baik masyarakat berpenghasilan rendah maupun masyarakat mampu, serta swasta sebagai pelaku bisnis.

Pertanyaan adalah bagaimana para pelaku bisnis dapat tertarik untuk menjalankan bisnis sanitasi? Bagaimana sanitasi akan menghasilkan keuntungan bagi mereka?

Sejak pertengahan 2018, USAID IUWASH PLUS telah mengembangkan dan menjalankan sebuah pendekatan baru untuk menarik pelaku bisnis ke dalam sektorsanitasi. Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar yang diberi nama Strategi Pemasaran Sanitasi (Sanitation Marketing Strategy) ini bertujuan untuk meramaikan pasar sanitasi, dengan menarik sebanyak mungkin pelaku bisnis untuk memasarkan produk dan layanan sanitasi, dan tetap menjaga agar semua lapisan masyarakat mendapatkan akses sanitasi. Strategi ini juga mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan smart subsidy yaitu kebijakan yang mendukung penguatan pasar sanitasi dan pemberian subsidI bagi yang benar-benar membutuhkan (tidak mampu dan rentan).

Strategi Pemasaran Sanitasi ini mendorong pemerintah dan pelaku bisnis sanitasi untuk berkolaborasi, bersama-sama mengkaji kondisi untuk menguatkan pasar produk dan layanan sanitasi. Strategi ini melengkapi Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang disusun untuk mempercepat akses sanitasi. Di sisi lain pelaksanaan Strategi Pemasaran Sanitasi ini membantu pelaku bisnis (lembaga keuangan, pengusaha sanitasi, perusahaan penjual produk sanitasi, dll) untuk memahami potensi pasar. Dengan menggunakan data yang tersedia dari pemerintah, pelaku usaha dapat menyusun strategi pemasarannya masing-masing sehingga memperoleh keuntungan untuk terus menjalankan bisnis di sektor sanitasi dan sekaligus mendukung pemerintah untuk percepatan peningkatan akses dan kepemilikan masyarakat atas sarana sanitasi.

(9)

STUDI FORMATIF DATA

USAID IUWASH PLUS

(10)

6 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Keterangan:

Studi formatif dilakukan hanya kepada masyarakat B40 di perkotaan.

(11)

Keterangan:

Studi formatif dilakukan hanya kepada masyarakat B40 di perkotaan.

(12)

8 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

MENGENAL MASYARAKAT B40 DAN B10

(13)

TARGET RPJMN 2020-2024 SEKTOR SANITASI & AIR MINUM

KEBUTUHAN INVESTASI

(14)

10 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

TAHAPAN IMPLEMENTASI SANITASI BERBASIS PASAR

10 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

(15)

TAHAPAN IMPLEMENTASI SANITASI BERBASIS PASAR

(16)

12 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

a. Penentuan lokasi prioritas untuk pendekatan berbasis pasar berdasarkan hasil kesepakatan pemetaan pasar

1. PENGUMPULAN UNTUK

2. PENGOLAHAN DATA UNTUK MARKET MAP

4. PENENTUAN LOKASI HIBAH

DAN LOKASI BERBASIS PASAR

BERDASARKAN DATA MARKET MAP

3. KONFIRMASI DAN KLARIFIKASI DATA

OLEH PEMERINTAH DATA

MARKET MAP

(17)

Daftar data yang dibutuhkan untuk pemetaan pasar

(18)

14 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Contoh hasil pemetaan pasar

MAKMUR UTARA MAKMUR TENGAH MAKMUR SELATAN

AB CG DE HI JK LN OP QR S

48,41% 47,52% 67,14% 53,93% 50,80% 89,97% 76,04% 88,60% 86,31% 80,53% 74,65% 79,40% 90,10% 62,14% 72,86% 80,00% 79,07%

3,24% 7,12% 4,74% 3,56% 2,57% 3,08% 3,49% 10,97% 5,24%

21,88%

22,07%

18,58% 16,82%

19,19%

3,65%

5,34%

3,56% 2,38%

7,09%

15,74%

6,10%

32,60%

18,45%

8,59%

26,47%

23,32%

14,28%

28,18% 25,28%

5,47%

13,40%

7,06%

14,52%

15,19%

4,36%

3,80%

4,59%

5,21%

8,68% 7,09%

MAKMUR UTARA MAKMUR TENGAH MAKMUR SELATAN

Jamban Sehat Permanen Jamban Semi Permanen Jamban Bersama Tanpa Jamban B40 B10

AB CG DE HI JK LN OP QR S

1.002

548

453 560

529

171 285

707 422

747

567

140 150 100

326 130

127 145

311 553

258 87

314 117 831

127

450

125 172

158 105

1.151

1.030 1.353

1.501 2.468

1.850

1.819 2.125

1.725 2.718

1.584

1.138 1.584

1.777

1.152 1.583

KELURAHAN A 67 KK Tanpa Jamban 453 KK Jamban Sharing 548 KK JSSP

KELURAHAN B 171 KK Tanpa Jamban 529 KK Jamban Sharing 560 KK JSSP

KELURAHAN D 27 KK Tanpa Jamban 422 KK Jamban Sharing 707 KK JSSP

KELURAHAN C 285 KK Jamban Sharing 219 KK JSSP

KELURAHAN G 25 KK Tanpa Jamban 100 KK Jamban Sharing 150 KK JSSP

KELURAHAN H 127 KK Tanpa Jamban 130 KK Jamban Sharing 326 KK JSSP

KELURAHAN N 10 KK Tanpa Jamban 314 KK Jamban Sharing 87 KK JSSP

KELURAHAN O 77 KK Jamban Sharing 48 KK JSSP

KELURAHAN P 17 KK Tanpa Jamban 831 KK Jamban Sharing 117 KK JSSP

KELURAHAN Q 85 KK Tanpa Jamban 40 KK Jamban Sharing 127 KK JSSP

KELURAHAN S 105 KK Tanpa Jamban 172 KK Jamban Sharing 142 KK JSSP

KELURAHAN R 158 KK Tanpa Jamban 5 KK Jamban Sharing 125 KK JSSP

KELURAHAN I 16 KK Tanpa Jamban 73 KK Jamban Sharing 145 KK JSSP

KELURAHAN J 35 KK Tanpa Jamban 69 KK Jamban Sharing 233 KK JSSP KELURAHAN K 55 KK Tanpa Jamban 51 KK Jamban Sharing 311 KK JSSP

KELURAHAN L 112 KK Tanpa Jamban 258 KK Jamban Sharing 553 KK JSSP

KELURAHAN E 140 KK Tanpa Jamban 567 KK Jamban Sharing 747 KK JSSP MAKMUR

UTARA

MAKMUR TENGAH

MAKMUR SELATAN

(19)

Konfirmasi dan klarifikasi data

(20)

16 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Penentuan lokasi hibah

Pemerintah daerah dapat menentukan berapa anggaran hibah yang diperlukan, juga prioritasnya untuk kebutuhan akses di Kelurahan C,K,N, dan R.

Pemerintah daerah dapat mengundang pihak swasta untuk menyampaikan hasil pemetaan pasar,

Kelurahan C, K, N dan R memenuhi kriteria data

untuk hibah. Kelurahan A,B,C,E,Q, dan S memenuhi data untuk dilaksanakannya pendekatan berbasis pasar

• Angka Rumah Tangga yang masih praktik BABS tinggi

• Angka Rumah Tangga dengan pembuangan ke sungai, sawah, atau selokan tinggi

• Angka Rumah Tangga dengan penampungan tidak kedap tinggi

• Angka golongan rumah tangga B10 tinggi

• Angka Rumah Tangga yang masih praktik BABS tinggi/

cukup banyak

• Angka Rumah Tangga dengan pembuangan ke sungai, sawah, atau selokan tinggi/ cukup banyak

• Angka Rumah Tangga dengan penampungan tidak kedap tinggi/ cukup banyak

• Angka golongan rumah tangga B10 rendah

(21)

PENGUMPULAN DATA JARINGAN USAHA SANITASI

MATERIAL/BAHAN BAKU

PENYEDOTAN LUMPUR TINJA LAYANAN PEMBANGUNAN

JASA KEUANGAN UNTUK PINJAMAN

b. Pengumpulan data jaringan usaha sanitasi pada lokasi prioritas

(22)

18 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Kolaborasi pemerintah dengan swasta

Pemerintah mengundang pihak swasta untuk berdiskusi dan melakukan kolaborasi bersama.

(23)

c. Penentuan target pasar dan jenis pengusaha yang tepat untuk lokasi spesifik melalui simulasi kondisi pasar sanitasi

PELANGGAN

PENYEDIA JASA PEMBANGUNAN PASAR SANITASI

LINGKUNGAN BISNIS KONTEKS LUAS

USAHA SANITASI TARGET

PASAR JENIS

PRODUK

MODEL

LAYANAN PENJUALAN &

PEMASARAN

PENYEDIA JASA KEUANGAN/

KREDIT

(24)

20 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Cara menjalankan simulasi kondisi pasar

Pemain: Narator/ fasilitator dan peserta

Siapkan berbagai kartu sebagai berikut:

1. Diagram simulasi kondisi pasar sanitasi, diagram dicetak dengan ukuran besar minimal A2 2. Kartu berisi gambaran umum lokasi yang dipilih/ konteks luas

3. Kartu berisi gambaran lingkungan bisnis sanitasi 4. Kartu gambaran umum target sasaran/ calon pelanggan

5. Beberapa kartu berisi jenis target pasar berdasarkan tingkat ekonomi, masing-masing kartu berisi satu tingkat ekonomi

6. Beberapa kartu, masing-masing kartu berisi satu gambaran jenis produk dan layanan sanitasi

7. Beberapa kartu, berisi pihak-pihak yang akan membantu promosi, penjualan, dan pemasaran: 1) kader kesehatan;

2) sanitarian; 3)tim marketing internal 4) kerjasama dengan toko bangunan 5) kerjasama dengan RT/ Kepala lingkungan 6) kerjasama dengan tokoh masyarakat lain

8. Beberapa kartu, masing-masing kartu berisi satu jenis model layanan

9. Beberapa kartu, masing-masing berisi satu jenis pengusaha sanitasi:1) Tukang; 2) kontraktor; 3)BUMDES; 4) Koperasi; 5) Bank; 6) pabrik tangki septik fabrikasi; 7) arisan; 8) simpanan RT)

(25)

Cara memainkan

1. [Narator] : Baca dengan jelas konteks luas/ gambaran lokasi yang sudah dipilih

2. [Narator]: Bacakan gambaran umum target sasaran/ pelanggan, kemudian minta peserta untuk memilih salah satu jenis target pasar berdasarkan kenyataan di lokasi masing-masing.

3. [Peserta]: memilih jenis produk yang sesuai dengan konteks luas, gambaran pelanggan, dan juga target pasar.

4. [Peserta]: memilih pengusaha yang cocok/ bersedia membangun jenis produk yang sudah dipilih sebelumnya. Setiap peserta wajib mengisi jenis pengusaha yang memberikan layanan pembangunan dan jenis pengusaha/ organisasi yang dapat memberikan layanan keuangan/ kredit.

5. [Peserta]: memilih siapa yang cocok untuk membantu penjualan dan promosi pengusaha yang sudah dipilih sebelumnya. Pada bagian ini boleh beberapa kartu sesuai dengan keadaan.

6. [Peserta]: memilih model layanan yang disukai oleh pelanggan dan sesuai dengan jenis pengusaha.

7. [Narator]: minta masing-masing peserta untuk membacakan hasil dari kartu-kartu yang sudah terpilih.

Hasil dari kartu tersebut akan memberikan gambaran pengusaha apa dan jenis layanan apa yang cocok bagi calon pelanggan, begitu juga dengan siapa saja yang dapat bekerja sama dengan pengusaha untuk memasarkan produk dan layanan sanitasinya.

(26)

22 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Contoh kartu gambaran umum lokasi prioritas

Sebagai contoh:

Kondisi Geografis: Kota X merupakan kota yang terdapat di dataran tinggi, terdapat 4 aliran sungai besar yang melintasi kota X, kondisi tanah pemukiman berbatu dan terjal.

Luas wilayah kota X adalah 1102km2, dan memiliki jumlah penduduk sebesar 1.200.000 jiwa, Jalanan besar di Kota X berliku dan naik turun, namun jalan di pemukiman-pemukiman warga, amsih dimungkinkan untuk dilalui mobil truk.

Karena lokasi di dataran tinggi dan berbukit, juga kondisi pemukiman warga yang terletak berdekatan dengan sungai, sering terjadi bencana longsor.

KONDISI GEOGRAFIS

LUASWILAYAH

JUMLAH PENDUDUK

KONDISI

INFRASTRUKTUR

HAMBATAN

(27)

Gambaran lingkungan bisnis sanitasi

Contoh:

Kota X sudah mempunyai Perda Air Limbah yang mewajibkan semua warga untuk mengolah air limbah domestiknya, bagi warga yang melanggar aturan ini dikenakan sanksi sebesar Rp 200.000,-.

Kota X mempunyai ratusan toko penyedia bahan baku pembangunan toilet dan tangki septik, juga terdapat puluhan tenaga konstruksi, namun hanya 10% dari tenaga konstruksi terebut yang sudah pernah mendapatkan pelatihan tentang pembuatan Tangki penampungan kedap menurut standar.

Kondisi ekonomi masyarakat beragam, dengan 10% masyarakat miskin dan 90% masyarakat mampu hingga menengah ke atas.

REGULASI

TERKAIT BISNIS

SANITASI USAHA SANITASI GAMBARAN JARINGAN KONDISI EKONOMI

MAKRO/MIKRO

(28)

24 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

PERSEPSI TERHADAP SANITASI

DEMOGRAFI

KONDISI EKONOMI

DATA LAIN YANG RELEVAN Contoh kartu gambaran umum target sasaran/ calon pelanggan

Contoh:

Penduduk Kota X sebagian besar sudah memiliki toilet, namun hanya sebagian saja yang sduah memiliki penampungan kedap, sisanya masih tidak kedap dan juga masih dialirkan ke sungai. Bagi masyarakat Kota X, meskipun masih dialirkan ke sungai, namun mereka beranggapan mereka sudah tidak BABS.

Penduduk Kota X yang masih belum mempunyai toilet dengan penampungan, rata-rata sudah menikah, dan mempunyai anak.

Dalam satu rumah rata-rata terdapat 5-7 anggota keluarga, dan kondisi keuangannya menengah, mempunyai tabungan di bawah 5 juta dan mempunyai akses terhadap kredit seperti Koperasi dan Bank.

(29)

Kloset leher angsa. Tangki model tabung atau kotak dengan cetakan maupun tanpa cetakan; untuk cor campuran semen, pasir dan kerikil.

Beberapa menggunakan tulangan besi dan kawat kasa untuk memperkuat cor.

Kloset leher angsa dengan tangki septik dari tumpukan cincin beton (gorong-gorong) yang kemudian dilapis semen (cor) pada sambungannya agar kedap. Jumlah lubang tangki septik disesuaikan kebutuhan penggunaan rumah tangga.

Kloset leher angsa dengan tangki septik dari pasangan bata menggunakan

tulangan besi dan lapisan semen. Ukuran tangki septik disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan rumah tangga.

Kloset leher angsa dengan tangki septik pabrikan berbahan fiberglass. Ukuran tangki septik berbeda-beda sesuai dengan produsen masing-masing.

Contoh kartu jenis produk dan layanan

Cast In-Situ (Cor di tempat) Cincin Beton/ Buis Beton

Pasangan Bata Tangki Septik Fabrikasi (Biofilter)

(30)

26 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Contoh kartu model layanan

MODEL MANDIRI MODEL MENYELURUH

Pelanggan menyediakan sendiri tukang/

membangun sendiri toilet & tangki septik.

Rumah tangga juga mencari sendiri bahan material dari toko material.

Pengusaha menghubungkan pembeli dengan lembaga keuangan. Setelah adanya persetujuan pembiayaan kredit sanitasi oleh LKM, pengusaha mencari tukang, toko material dan mengorganisir pembangunan fasilitas sanitasi.

TUKANG

RUMAH TANGGA

TOKO MATERIAL PENGUSAHA

SANITASI

LKM

(31)

MODEL PENYEDIA JASA MODEL PEMBIAYAAN

Pengusaha menyediakan jasa tukang/

pembangunan dan juga mencarikan bahan material ke toko material. Pelanggan sudah

Lembaga keuangan menawarkan kredit sanitasi ke rumah tangga, kemudian setelah mendapatkan dana pembangunan dari LKM, rumah tangga mencari sendiri tukang dan material untuk membangun fasilitas sanitasinya.

RUMAH TANGGA PENGUSAHA

SANITASI

TOKO MATERIAL TUKANG

RUMAH TANGGA LKM

TOKO MATERIAL

TUKANG

(32)

28 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Contoh hasil pemetaan/hasil simulasi kondisi pasar

(33)

d. Membuat rencana peningkatan kapasitas bagi jenis

pengusaha terpilih

(34)

30 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Peningkatan kapasitas teknis seperti pelatihan konstruksi tangki septik kedap, dan juga perhitungan RAB (Rincian Anggaran Biaya) untuk pembangunan berbagai jenis Tangki Septik yang sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.

PENINGKATAN

KAPASITAS TEKNIS

(35)

Peningkatan kapasitas dan skill dasar pengusaha dalam hal bisnis dan manajemen keuangan. Berbagai contoh kegiatannya adalah pelatihan pemahaman peserta tentang pentingnya administrasi keuangan,

Pelatihan keterampilan pengusaha dalam melakukan administrasi keuangan, dan pelatihan dalam membuat rencana bisnis.

PENINGKATAN KAPASITAS

BISNIS DAN MANAJEMEN

(36)

32 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Promosi dan pemasaran menjadi hal penting yang sering dilupakan oleh pengusaha, khsuusnya usaha sanitasi. Peningkatan kapasitas dalam hal promosi dan pemasaran diperlukan agar pengusaha dapat mengenali target sasaran, mengenali saluran dan media yang efektif untuk menjangkau sasaran, dan membuat pesan dan konten yang menarik bagi target sasaran.

PENINGKATAN KAPASITAS

MARKETING DAN PROMOSI

(37)

Pada pratik lapangan, pengusaha sanitasi tidak sendiri, promotor kesehatan seperti kader dan sanitarian dapat bekerja sama dengan pengusaha dalam mempromosikan sanitasi aman ke masyarakat.

Begitu juga hubungan yang baik antara regulator (pemerintah) dengan pengusaha dalam sanitasi juga perlu ditingkatkan sehingga akan meningkatkan sinergi bersama.

Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan seperti: kerjasama antara Dinkes dengan pengusaha, Pelaksanaan smart subsidy, Pelaporan kemajuan akses dari pengusaha ke pemerintah, juga diskusi tentang smart subsidy.

MEMPERERAT HUBUNGAN ANTAR PENGUSAHA

DENGAN PROMOTOR KESEHATAN DAN REGULATOR

(38)

34 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

Dalam mengembangkan usaha sanitasi, pengusaha sering mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk membangun fasilitas sanitasi rumah tangga sehingga pada saat permintaan tinggi dalam waktu bersamaan, pengusaha mengalami kesulitan dalam pembelian modal bahan baku.

Keterbatasan dana yang dimiliki oleh pengusaha sanitasi dapat diatasi dengan bekerjasama dengan Penyedia Jasa Keuangan yang sudah memiliki produk Pinjaman Mikro Air Minum dan Sanitasi.

Di sisi lain, kerjasama antara pengusaha sanitasi (kontraktor/

pembangun sarana) dan Penyedia Jasa Keuangan juga akan membantu memastikan bahwa fasilitas pinjaman dana untuk sanitasi sudah benar- benar sesuai dengan kebutuhan pembangunan dari sisi teknis dan biaya. Pengusaha sanitasi juga akan memastikan bahwa fasilitas sanitasi dibangun sesuai dengan standar nasional yang berlaku sehingga mengurangi resiko gagal bayar ataupun ketidaksesuaian biaya pinjaman.

MENGHUBUNGKAN PENGUSAHA DENGAN

PENYEDIA JASA KEUANGAN

(39)

e. Pelibatan Business Development Services (BDS) Provider atau Lembaga Penyedia Jasa dalam penguatan Pasar Sanitasi dalam peningkatan kapasitas

Dalam pasar sanitasi, secara khusus Lembaga Penyedia Jasa diharapkan memberikan peningkatan kapasitas kepada para pengusaha sanitasi. Lembaga penyedia jasa ini diharapkan dapat menjadi organisasi penyedia layanan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kinerja usaha tertentu, baik dalam hal teknis, akses pasar, penjualan produk, manajemen usaha serta kemampuan perusahaan untuk bersaing.

Dalam pengertian yang lebih luas, BDS juga diharapkan dapat menghidupkan pasar sanitasi, antara lain dengan melakukan advokasi dan promosi kepada berbagai pihak tentang pasar sanitasi serta memastikan adanya rantai nilai yang menghubungkan setiap pelaku dalam pasar sanitasi.

Dalam pengertian ini, BDS dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu BDS Umum yang menyediakan layanan pelatihan dan pendampingan secara umum, serta BDS Khusus Sektor Sanitasi yang menyediakan layanan di bidang khusus sanitasi secara lebih mendalam, termasuk dalam melakukan analisis rantai nilai, pelatihan teknis dan sertifikasi konstruksi tangki septik, pemasaran produk dan layanan sanitasi, serta pengembangan tenaga penjualan.

BDS Umum

BDS Khusus Sektor Sanitasi

PERUSAHAAN PERORANGAN UNIVERSITAS LAINNYA

(40)

36 USAID IUWASH-PLUS: Panduan Implementasi Pendekatan Sanitasi Berbasis Pasar

f. Monitoring dan evaluasi

Monitoring rencana smart subsidy bersama OPD

Update data melalui SMART STBM Monev

Monitoring efektifitas promosi yang dilakukan

Monitoring kualitas pembangunan tangki septik yang dibangun oleh pengusaha

Monitoring efektivitas promosi dan penjualan

Monitoring penjualan dan kolaborasi antara pengusaha dan ...

Monitoring/ jejak pendapat bersama pengusaha dan OPD untuk hasil penjualan dan akses sanitasi

Melaporkan data hasil SMART STBM kepada OPD terkait dan pengusaha

Monitoring keberhasilan pinjaman dan pengembalian/ cicilan

Minimal 1 tahun sekali

Setiap hari

Minimal 1 kali setiap bulan Minimal 6 bulan sekali

Minimal 1 kali setiap bulan

Minimal 1 kali setiap bulan Antara 1-3 bulan sekali

Antara 1-3 bulan sekali

Minimal 1 kali setiap bulan Bappeda

Dinas Kesehatan

Lembaga Keuangan PUPR

Pengusaha penyedia layanan pembangunan BDS

(41)
(42)

www.iuwashplus.or.id

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kagiatan pendahuluan yaitu siswa diarahkan untuk memulai pembelajaran dengan berdoa, kemudian siswa diarahkan untuk menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai

Bersama ini kami sampaikan bahwa berdasarkan hasil penelitian administrasi calon anggota PPS di wilayah Kelurahan Kebon Jeruk, ditetapkan calon yang dinyatakan

Abstrak: Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa Analisis Lingkungan Kerja Pada Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, Metode yang

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ummu Habibah & Sumiati (2016) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG AGUSTUS 2015.. Skripsi dengan judul “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Kelas III SDN Torongrejo 1 Batu”

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan pertanggungjawaban keuangan daerah (APBD) untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan Pemerintah Kota Surakarta dan Kota

Solok Selatan 1 KPRI SMP II Solok Selatan Muara Labuh Kec.. Kota Bukittinggi 1 KPRI