Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
“Strategi Revitalisasi dan
Transformasi Pendidikan Vokasi”
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
November, 2021
Wikan Sakarinto, Ph.D.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sumber : Bappenas RI, 2020
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sumber : Bappenas, 2021
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Ke- 5
(USD 7,4 triliun)
Tahun 2045:
Rata-rata pertumbuhan 2015-2045:
5,7 %
PDB Riil
Negara Maju dan PDB terbesar
2035 2040 2045
3.377
6.305
8.804
16.877
23.199
12.233
4.546
2036 Keluar dari
Middle Income Trap (MIT)
PDB perkapita (USD)
5,2% 6,0% 6,2% 5,9% 5,6% 5,4%
Rata-rataPertumbuhan 2019/2020
Menjadi negara Upper-middle Income
RPJMN
2020-2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran pada Visi 2045
Pidato Pelantikan Presiden 20 Oktober 2019
TRANSFORMASI EKONOMI harus dimulai pada tahun 2020-2024
untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju
2015 2020 2025 2030
Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sumber : Bappenas, 2021
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompas, 24 April 2021
https://www.kompas.id/baca/opini/2021/04/24/pendidikan-vokasi-dan-visi-indonesia-2045/
Media Indonesia, 16 Agustus 2021
https://mediaindonesia.com/human iora/425744/strategi-
kemdikbudristek-dalam- melakukan-revitalisasi-dan- transformasi-pendidikan-vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
VISI PENDIDIKAN
“ mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar Kritis
Kreatif Bergotong- Royong Berkebinekaan Global
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Infrastruktur dan Teknologi Kebijakan, Prosedur, dan Pendanaan
Kepemimpinan, Masyarakat, dan Budaya
Kurikulum, Pedagogi, dan Asesmen
MERDEKA BELAJAR
dapat dicapai melalui perbaikan pada:
Seluruh pemangku kepentingan
pendidikan
(termasuk siswa)menjadi agen perubahan serta
memberikan pengaruh dan dukungan
sepenuhnya
Pendidikan Berkualitas bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Institusi Pendidikan
Organisasi Masyarakat, Komunitas lokal, dan elemen masyarakat lainnya
• Otonomi satuan pendidikan
• Kolaborasi dan pembinaan (lokal dan global) antara guru, satuan pendidikan, dan industri
• Kompetensi guru, kepala sekolah, dan pemerintah daerah
• Platform pendidikan nasional berbasis teknologi
• Kontribusi eksternal (pemerintah dan swasta)
• Mekanisme akreditasi
• Pembelanjaan anggaran pendidikan yang efektif dan akuntabel
• Infrastuktur sekolah/ kelas masa depan
Masyarakat Keluarga
Guru Dunia Usaha/
Industri
Sumber: Kemendikbud
“Dorong Pembelajaran Siswa”
Hasil belajar berkualitas
Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan, hasil penelitian berkualitas tinggi, >90% tingkat penempatan kerja
“Bangun Karakter Siswa”
Karakter kebangsaan
Menghayati nilai-nilai nasionalisme dan Pancasila, berkesadaran penuh baik dalam
konteks agama, budaya, dan sejarah
“Tidak ada Anak yang Tertinggal”
Distribusi yang merata
baik secara geografis maupun status sosial ekonomi, dan berkebutuhan khusus/disabilitas
“Sekolahkan Anak Indonesia”
Angka Partisipasi Tinggi
>95% di seluruh jenjang PSDM1
>70% pada jenjang pendidikan tinggi
• Kurikulum dan asesmen nasional
• Program pelatihan dan pengembangan kompetensi untuk guru yang berkelanjutan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi (DIKSI)
27 Desember 2019
• Pendidikan Tinggi Vokasi – 2,2K Kampus (Politeknik, Akademi Komunitas, Akademi, serta
Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi yang memiliki Prodi Vokasi – D1,D2,D3,D4,S2T,S3T)
• Dit Kelembagaan dan Sumber Daya
• Dit Akademik PTV
• Dit. SMK – 14K SMK
• Dit. Kursus & Pelatihan (non degree) – 17K Lembaga
• Dit. Kemitraan & Penyelarasan DUDI
Memastikan keterlibatan DUDI dalam semua aspek Penyelenggaraan pendidikan vokasi
• 7 Balai Besar PPMPV (Balai Besar Vokasi)
Link and Match!
Main strategy
SMK-SMK dan kampus-kampus vokasi serta lembaga pelatihan keterampilan di Indonesia harus
‘menikah’ dengan industri dan dunia kerja Pembentukan FORUM PENGARAH VOKASI
(“Rumah Vokasi”)
(sebagai wadah perwakilan DUDI untuk memberi masukan bagi pendidikan vokasi)
Mewujudkan pendidikan vokasi sebagai kekuatan ekonomi nasional melalui peningkatan kompetensi peserta didik yang selaras dengan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
“ “
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mendorong industri-industri dalam
kawasan industri untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, terutama pendidikan vokasi, para pelaku UMKM untuk membangun sinergi kekuatan nasional.
Arahan Presiden tanggal 26 Agustus 2020
Penambahan jumlah lulusan vokasi, tenaga terampil dan politeknik dan keseluruhannya memiliki sertifikat tenaga terampil
Ratas, 15 Maret 2018
Pendidikan dan pelatihan vokasi agar dikerjakan secara besar-besaran
Ratas 16 Mei 2019
Perbaikan sistem pendidikan di
Indonesia. Terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi secara skala besar yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.
Ratas 21 November 2018
Mendikbud diminta dapat meningkatkan sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dengan dunia industri untuk pengembangan sumber daya manusia yang siap kerja
dengan membuka seluas-luasnya kesempatan magang minimal 1 (satu) semester bagi mahasiswa.
Arahan Presiden tanggal 26 Agustus 2020
Kelembagaan dan pola pendidikan dan pelatihan vokasi harus melibatkan swasta dan korporasi mengingat swasta dan korporasi merupakan pengguna sehingga lebih mengerti jumlah dan kebutuhan SOM (link and match).
Ratas 16 Mei 2019
Memperbanyak jumlah Teaching Factory dalam waktu cepat
Ratas 15 Maret 2018
Memberikan kesempatan bagi praktisi agar dapat mengajar di SMK dan Politeknik
Ratas 21 November 2018
Arahan Presiden
Terkait Pengembangan Pendidikan Vokasi
• Pembelajaran dari pelaku industri, praktisi industri sangat penting untuk difasilitasi termasuk dengan memperbesar bobot SKS dalam belajar dari praktisi industri
• Mentor dari pelaku industri, magang di industri, bahkan tenant industri di dalam kampus harus ditambah, serta mengajak organisasi praktisi.
• Ajak industri untuk mendidik dengan
kurikulum industri, bukan dengan kurikulum dosen.
Arahan Presiden, 27 Juli 2021
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KURIKULUM disusun bersama
termasuk penguatan aspek softskills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hardskills yang sesuai kebutuhan dunia kerja
Pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL)
untuk memastikan hardskills akan disertai softskills dan karakter yang kuat
INTEGRASI PENDIDIKAN VOKASI dan DUNIA KERJA Dilaksanakan Melalui → Link and Match 8+i
Tidak Hanya Seremoni MoU, tapi juga dengan:
Jumlah dan peran guru/dosen/instruktur DARI INDUSTRI dan ahli DARI DUNIA KERJA
ditingkatkan secara signifikan (sampai minimal mencapai 50 jam per semester per program studi atau progli)
Magang atau Praktik Kerja di dunia kerja
minimal 1 semester
Sertifikasi kompetensi
yang sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja (bagi lulusan dan guru/dosen/instruktur)
Dosen / Guru / instruktur
secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari Dunia Kerja
RISET TERAPAN mendukung teaching factory/Teaching industry
yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata di Industri/Masyarakat
Komitmen Serapan Lulusan Oleh Dunia Kerja (bukan
mengharuskan, tapi komitmen kuat)
1 5
6
7
8 2 8+i
3
4
Link & Match
Keterlibatan dunia kerja di SEGALA ASPEK
penyelenggaraan pendidikan vokasi
i
Berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja, antara lain:✔→ Beasiswa dan/atau ikatan dinas
✔→ Donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya
✔Dan lain sebagainya
Pelaksanaan “Link and Match 8 + i” pendidikan tinggi vokasi juga membantu pencapaian “IKU PT”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Skema percontohan segitiga Kerjasama Vokasi dan DUDIKA
di Bali
Puluhan SMK Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri
- D2 Perhotelan - D2 Pariwisata
- D2 Teknologi perawatan utilitas hotel
Contoh:
SDM lulusan SMK – D2 Fast Track untuk:
• FO
• F&B
• Kitchen
• House keeping
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Skema percontohan segitiga Kerjasama Vokasi dan DUDI di Madiun
Puluhan SMK
PT INKA dan anak-anak perusahaannya
- D2 Pembentukan Logam.
- D2 Perkeretaapian
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi