• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2, No. 1, Juni 2021 p-ISSN : 2723-6498 e-ISSN: 2723-6501 DOI Issue : 10.46306/rev.v2i1 Doi Artikel : 10.46306/rev.v2i1.54

116 ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM

MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ

Rizkiyannisa Seftiani1, Yetik Fitri Retnowati2

1,2Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika

*Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan sistem pengendalian internal piutang pada Stasiun TV XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tahapan metode deskriptif dan komparatif. Metode deskriptif merupakan kegiatan mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis dan menginterpretasikan data tentang masalah yang terjadi di perusahaan. Metode komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan data studi kasus dengan teori yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan untuk memenuhi standar pengendalian COSO dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal piutang Stasiun TV XYZ. Hal ini menyebabkan adanya kendala dalam kegiatan operasional. Sehingga sudah seharusnya Stasiun TV XYZ memperbaiki kekurangan sistem pengendalian internal piutangnya.

Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal Piutang, Piutang Tak Tertagih, COSO.

Abstract

The purpose of this study is to describe the internal control system for accounts receivable at TV Station XYZ. This study uses a qualitative approach with the stages of descriptive and comparative methods. The descriptive method collects, classifying, analyzing, and interpreting data about problems in the company. The comparative method is compared case study data with existing theories. The study results indicate that XYZ TV Station's internal control of receivables is not yet COSO standards. So that TV Station XYZ should fix the shortcomings of its receivables internal control system.

Keyword: Internal Control System for Accounts Receivable, Uncollectible Accounts Receivable, COSO.

Received June 17, 2021, Revision June 21, 2021, Accepted for publication June 26, 2021.

Copyright ©2021 Published by LP2M Bina Bangsa University

(2)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

117 PENDAHULUAN

Dewasa ini era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Baik dari segi lingkungan sosial, ekonomi, politik dan lainnya. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi mendukung laju arus globalisasi terutama dengan adanya media massa. Televisi merupakan salah satu bentuk dari media massa. Baik televisi yang menjangkau wilayah lokal maupun hingga wilayah nasional.

Stasiun TV XYZ mengudara di wilayah Malang, Jawa Timur. Stasiun TV XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, antara lain kerjasama penyiaran iklan baik iklan masyarakat maupun iklan komersial. Pembayaran iklan tersebut dapat dibayarkan secara tunai dan kredit. Penjualan iklan secara kredit tidak secara langsung diakui sebagai penerimaan kas, namun menimbulkan piutang usaha.

Piutang usaha merupakan aset lancar dengan jumlah yang cukup dari total aset perusahaan. Namun piutang usaha juga merupakan aset yang memiliki resiko ketidakpastian dalam usaha, sehingga membutuhkan ketentuan bisnis untuk mengendalikannya. Apabila piutang tidak dibayar, maka akan menimbulkan piutang tak tertagih. Oleh sebab itu, pengendalian internal piutang usaha sangat penting diterapkan dengan tujuan mencegah perusahaan merugi dan menghambat kegiatan operasional perusahaan.

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang tercantum diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengendalian internal piutang usaha yang diterapkan pada Stasiun TV XYZ sudah efektif dan efisien dalam meminimalkan piutang tak tertagih. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi sistem pengendalian internal piutang usaha yang diterapkan pada Stasiun TV XYZ periode tahun 2018 s.d tahun 2020.

Sehingga dengan harapan dapat memberikan manfaat menambah pengetahuan serta wawasan penulis mengenai pengendalian internal piutang usaha dan kendala dalam penagihan piutang usaha bagi penulis, kemudian manfaat bagi perusahaan adalah untuk mendapatkan wawasan mengenai pengendalian piutang usaha serta sebagai upaya meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, serta dapat digunakan pembaca untuk sumber atau bahan bacaan sebagai perbandingan atau sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.

Menurut Hery, (2015:29) mendefinisikan Istilah piutang adalah “mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit”.

Menurut Soemarso (2009: 338) yang dimaksud dengan piutang yaitu: “Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.”

(3)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

118 Dari kedua pendapat tersebut penulis menyimpullkan bahwa piutang merupakan aset lancar yang akan diterima oleh perusahaan dari klien yang disebabkan oleh adanya penjualan barang maupun jasa secara kredit, kebijakan ini juga dibuat oleh perusahaan untuk memberikan waktu kepada para klien untuk melakukan pembayaran transaksi yang terjadi di periode sebelumnya.

Menurut Riyanto (2010), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah piutang, yaitu sebagai berikut:

a. Volume penjualan kredit

Jika volume penjualan kredit semakin besar maka investasi yang dilakukan pada piutang semakin besar. Sehingga perusahaan lebih banyak menyediakan dana untuk dinvestasikan dalam piutang.

b. Syarat pembayaran penjualan kredit

Kejelasan terhadap syarat-syarat penjualan kredit harus ditetapkan untuk memastikan kelancaran pelunasan piutang oleh pihak customer.

c. Ketentuan tentang pembatasan kredit

Semakin besar batas plafon kredit bagi customer, maka semakin besar dana yang akan ditambahkan dalam piutang.

d. Kebiasaan membayar pelanggan

Semakin lancar customer membayar piutang, maka perputaran uang dalam perusahaan semakin lancar. Kemudian tidak akan menghambat kegitan operasional pada perusahaan.

e. Kebijakan dalam pengumpulan piutang

Semakin singkat waktu yang digunakan untuk pengumpulan piutang perusahaan maka semakin kecil dana yang diinvestasikan dalam piutang.

Utang konsumen atas penjualan kredit atau biasa disebut dengan piutang yang tidak dapat ditagih setelah perusahaan melakukan upaya penagihan kepada klien disebut dengan piutang tak tertagih. Terdapat 2 metode akuntansi untuk melakukan pencatatan terhadap piutang yang diperkirakan tak tertagih, antara lain:

a. Metode Penghapusan Langsung Piutang tak Tertagih atau Write-Off

Penghapusan piutang pada metode ini dilakukan secara langsung dan berdampak pada saldo akun piutang. Hal ini menyebabkan beban piutang tak tertagih akan tercatat sebagai kerugiah perusahaan dan menurunkan laba perusahaan. Metode ini biasanya dilakukan oleh perusahaan dengan skala kecil. Penghapusan piutang dilakukan apabila piutang tersebut benar-benar sudah tidak dapat ditagih lagi.

b. Metode Penyisihan Piutang tidak Tertagih

Metode ini merupakan kegiatan pencadangan dalam pencatatan kerugian yang timbul karena adanya piutang tak tertagih. Pihak manajemen tidak menunggu piutang tersebut tak tertagih, namun membuat perkiraan kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih. Hal ini dapat diramalkan melalui laporan keuangan sebelumnya.

(4)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

119 Menurut Mulyadi (2016:129) menyatakan: “Struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, memeriksa ketelitian dan ketepatan atas data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen termasuk dalam pengendalian internal.”

Azhar Susanto (2013:95) menyatakan: “Pengertian pengendalian intern menurut COSO adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui: efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan uang dapat dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.”

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpukan bahwa definisi pengendalian internal merupakan suatu metode atau proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dengan tujuan untuk membantu meyakinkan organisasi mencapai suatu tujuan.

Komponen pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization) dalam buku Auditing Yusuf (2001:252) yaitu :

a. Lingkungan pengendalian,

yaitu sebuah tanggung jawab dari pihak top manajemen yang memberikan kejelasan antara nilai integritas dengan tindakan yang tidak etis.

b. Perhitungan resiko

hal ini dibutuhkan perusahaan untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya sebuah resiko sehingga perusahaan sudah mempersiapkan tindakan yang akan dilakukan dalam menghadapi segala resiko.

c. Informasi dan komunikasi,

Perusahaan diharapkan menjaga koordinasi semua pihak baik dari karyawan level bawah hingga level atas sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

d. Aktivitas pengendalian

Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya penyimpangan yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak.

e. Monitoring

Kegiatan monitoring merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan secara berkala untuk menghindari adanya kegiatan yang tidak biasa, sehingga dapat dilaporkan segera untuk mencari solusi.

Pada hakikatnya sistem pengendalian bertujuan untuk meminimalisir, mendeteksi dan memperbaiki ketika terjadi adanya kasalahan. Sistem pengendalian internal atas piutang harus memastikan bahwa semua piutang sudah dicatat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan pengendalian internal dimulai dari penerimaan

(5)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

120 order penjualan, persetujuan penjualan kredit, pembuatan log proof dan invoice, pembukuan piutang, penagihan piutang, dan penerimaan kas yang mempengaruhi saldo kas atau bank.

Dalam penyusunan artikel ini, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penulis. Adapun penelitian tersebut seperti Analisis Sitem Pengendalian Internal Piutang dan Kerugian Piutang Tak Tertagih pada Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam oleh Nopiawati, Ravika Permata Hati; Analisis Pengendalian Piutang Usaha Terhadap Penerimaan Kas pada PT. Asmat Jaya Pratama oleh Rahmat Arifin, Abdul Rasyid; Analisis Pengendalian Internal Piutang Usaha untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih PT XYZ oleh Ariyati. Adapun pemilihan artikel diatas dikarenakan analisis pengendalian internal piutang yang berfokus pada perusahaan jasa.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Stasiun TV XYZ dalam periode bulan Maret 2021 – Mei 2021. Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Objek penelitian ini adalah sistem pengendalian internal piutang pada Stasiun TV XYZ. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak dan laporan yang terkait dengan penjualan kredit dan pelunasan piutang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan pemesanan dan laporan piutang Stasiun TV XYZ periode Januari 2018 s/d Desember 2020.

Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif dengan tahapan metode deskriptif dan komparatif. Metode deskriptif merupakan kegiatan mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga menunjukkan gambaran tentang masalah yang terjadi di perusahaan. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan data yang didapat dari studi kasus dengan teori yang ada. Sehingga dalam penelitian ini akan menganalisa keefektifan sistem pengendalian internal piutang pada Stasiun TV XYZ dibandingkan dengan teori kerangka kerja COSO (comittee of sponsoring organization), terutama pada bad debt yaitu piutang yang tak tertagih.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Piutang

Piutang pada Stasiun TV XYZ timbul disebabkan oleh adanya penjualan yang dilakukan secara kredit. Jasa yang ditawarkan oleh Stasiun TV XYZ antara lain adalah penayangan iklan maupun penayangan program acara. Dikarenakan perlu adanya waktu untuk produksi dan penayangan pada Stasiun TV XYZ, maka hampir semua penjualan yang dilakukan Stasiun TV XYZ merupakan penjualan secara kredit.

(6)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

121 Prosedur piutang merupakan sarana informasi sistem penjualan kredit, sistem penagihan atas penjualan kredit dan penerimaan hasil tagihan penjualan.

Gambar 4.1. Flowchart Pemesanan

Prosedur pemesanan iklan atau program acara yang dilakukan oleh customer kepada Stasiun TV XYZ diuraikan sebagai berikut:

1) Dimulai dengan customer membuat pesanan baik berupa iklan, blocking time, atua bahkan penayangan program acara kepada Stasiun TV XYZ. Setelah mencapai kesepakatan jumlah dan waktu penyiaran, maka customer akan mengisi form Sales Order (SO) yang dibuat rangkap 3. Sales order tersebut kemudian didistribusikan kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Lembar ke-1 untuk customer, lembar ke-2 untuk Admin, dan lembar ke-3 untuk Accounting.

2) Selanjutnya dengan acuan form Sales Order lembar ke-2, admin Stasiun TV XYZ membuat rekap pesanan sesuai dengan pesanan customer. Rekap pesanan tersebut kemudian dilaporkan kepada bagian Accounting yang ada di pusat.

3) Untuk form Sales Order lembar ke-3, akan digunakan Accounting untuk pengecekan terhadap rekap pesanan yang dibuat oleh Admin Stasiun TV XYZ.

Setelah melakukan pengecekan, Accounting akan membuat laporan penjualan.

Tetapi dari data penjualan tersebut masih belum dianggap sebagai piutang usaha.

Hal ini disebabkan oleh Log Proof / bukti tayang belum diterbitkan oleh admin.

Admin akan menerbitkan bukti tayang, setelah pesanan customer sudah ditayangkan sesuai dengan kesepakatan awal. Sehingga pesanan iklan/program acara akan ditagih setelah proses produksi dan penayangan pada Stasiun TV XYZ.

(7)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

122 Gambar 4.2. Flowchart Pelunasan Piutang

Prosedur pelunasan piutang atau penerimaan kas dari piutang pada Stasiun TV XYZ dapat dirincikan sebagai berikut:

1) Setelah iklan, blocking time, atau bahkan program acara yang dipesan oleh customer selesai diproduksi dan ditayangkan pada Stasiun TV XYZ sesuai dengan kesepakatan. Maka admin Stasiun TV XYZ akan menerbitkan log proof atau bukti tayang. Kemudian Admin membuat tagihan / invoice atas pesanan customer yang bersangkutan. Kedua dokumen tersebut akan diberikan kepada customer untuk proses penagihan.

2) Log proof dibuat rangkap dua yang kemudian didistribusikan kepada bagian yang terkait. Log proof lembar ke-1 diberikan kepada customer sedangkan lembar ke- akan diteruskan kepada accounting. Begitu juga dengan pembuatan invoice dibuat rangkap dua. Lembar ke-1 untuk customer dan lembar ke-2 untuk accounting.

3) Accounting memeriksa log proof lembar ke-2 dan invoice lembar ke-2 yang didapat dari admin Stasiun TV XYZ. Setelah dokumen lengkap, accounting membuat laporan piutang dengan acuan dokumen tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh accounting ini disebut dengan pengakuan piutang.

4) Selanjutnya customer membayar tagihan kepada pihak keuangan / finance dengan menyerahkan bukti transfer. Kemudian finance memeriksa validitas bukti bayar tersebut. Setelah itu finance menerbitkan faktur lunas yang dibuat rangkap 2.

Lembar ke-1 diberikan kepada customer sedangkan lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.

(8)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

123 5) Finance membuat laporan penerimaan kas dari piutang dalam bentuk laporan kas/bank harian. Laporan tersebut diberikan kepada accounting untuk dibuatkan laporan keuangan Stasiun TV XYZ.

6) Accounting menerima laporan kas/bank harian dari bagian finance, kemudian menghapus piutang yang sudah lunas terbayar.

Piutang Tak Tertagih

Sebagian besar penjualan yang dilakukan Stasiun TV XYZ adalah penjualan kredit.

Sehingga jumlah piutang yang dimiliki Stasiun TV XYZ bernilai besar. Salah satu resiko penjualan kredit yaitu adanya piutang yang tak tertagih. Terdapat berbagai kasus yang sering muncul dan menyebabkan timbulnya piutang tak tertagih antara lain:

1. Tidak ada tanggapan dari pihak klien terhadap usaha penagihan perusahaan.

2. Klien tidak sanggup membayar kepada perusahaan, dan mengajukan tambahan waktu untuk melunasi.

3. Klien tidak dapat dihubungi karena pindah lokasi kantor, sehingga klien tidak dapat ditemui di alamat yang tercantum pada form SO.

4. Terjadi kendala internal maupun eksternal yang menyebabkan gagal tayang.

5. Perbedaan pencatatan admin di cabang dengan di pusat. Admin cabang sudah mencatat lunas piutang, tetapi data yang tercatat pada sistem pusat masih belum terbayar.

6. Kesalahan mencatat nama klien, sehingga terjadi double catat data penjualan.

Tabel 4.1

Laporan Aging Piutang Stasiun TV XYZ Tahun 2018 - 2020

No Kategori Piutang 2018 2019 2020

1 Piutang Lancar

0-30 Hari 4.450.000 6.000.000 36.213.118 31-60 Hari 21.700.000 4.700.000 4.750.000 61-90 Hari 3.000.000 1.500.000 1.500.000 2 Piutang Tidak Lancar

91-180 Hari 6.500.000 500.000 16.850.000 181-365 Hari 20.430.000 8.300.000 3.000.000

>1 Tahun 44.800.000 8.600.000 12.000.000 Total Piutang 100.880.000 29.600.000 74.313.118 Sumber: Data Olahan Stasiun TV XYZ

(9)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

124 Dari data tabel diatas diketahui piutang usaha tahun 2018-2020 masih ditemukan piutang yang lebih dari 90 hari maupun yang lebih dari 1 tahun. Masalah piutang yang terjadi, harus dilakukan penanganan secara tepat dan cepat, agar tidak terdapat piutang yang besar karena akan berdampak dengan besarnya piutang tak tertagih karena sistem pengendalian internal piutang perusahaan yang tidak berjalan baik.

Terjadinya piutang tak tertagih pada Stasiun TV XYZ karena banyaknya faktor luar yang mempengaruhi. Pada tahun 2018-2020 terjadi beberapa kasus yang belum terselesaikan pada Stasiun TV XYZ sehingga membuat menumpuknya piutang yang tak tertagih dari klien.

Tabel 4.2

Laporan Piutang Usaha Stasiun TV XYZ Per Desember 2020

NO SO KLIEN PIUTANG

2018

1 0947/SO/XYZ/III/2018 KLIEN A 1.000.000

2 0965/SO/XYZ/IV/2018 KLIEN B 1.500.000

3 0077/SO/XYZ/V/2018 KLIEN C 1.500.000

2019

4 0088/SO/XYZ/II/2019 KLIEN C 1.500.000

5 0089/SO/XYZ/II/2019 KLIEN C 2.000.000

6 0122/SO/XYZ/V/2019 KLIEN D 1.500.000

7 0128/SO/XYZ/VI/2019 KLIEN E 1.500.000

8 0174/SO/XYZ/XI/2019 KLIEN F 1.500.000

2020

9 0221/SO/XYZ/III/2020 KLIEN G 1.500.000

10 0227/SO/XYZ/VI/2020 KLIEN G 1.500.000

11 0234/SO/XYZ/VII/2020 KLIEN G 1.500.000

12 0241/SO/XYZ/VIII/2020 KLIEN G 1.500.000

13 0224/SO/XYZ/IV/2020 KLIEN H 4.000.000

14 0244/SO/XYZ/IX/2020 KLIEN I 6.850.000

15 0248/SO/XYZ/IX/2020 KLIEN J 1.500.000

16 0249/SO/XYZ/IX/2020 KLIEN G 1.500.000

17 0258/SO/XYZ/X/2020 KLIEN G 1.500.000

18 0264/SO/XYZ/XI/2020 KLIEN G 1.500.000

19 0267/SO/XYZ/XI/2020 KLIEN K 1.000.000

20 0269/SO/XYZ/XI/2020 KLIEN K 1.000.000

21 0255/SO/XYZ/X/2020 KLIEN L 1.250.000

22 0268/SO/XYZ/XI/2020 KLIEN M 21.000.000

23 0270/SO/XYZ/XII/2020 KLIEN N 1.500.000

24 0273/SO/XYZ/XII/2020 KLIEN O 750.000

25 0274/SO/XYZ/XII/2020 KLIEN P 750.000

26 0275/SO/XYZ/XII/2020 KLIEN G 1.500.000

27 0276/SO/XYZ/XII/2020 KLIEN Q 7.000.000

SALDO PIUTANG PER 31 DESEMBER 2020 74.313.118

(10)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

125 Adapun piutang yang tak tertagih pada Stasiun TV XYZ dikarenakan beberapa hal, kasusnya antara lain:

1. Pada tahun 2018 tejadi 3 kasus terjadinya piutang tak tertagih oleh 3 klien pada Stasiun TV XYZ karena :

a. Klien A order untuk penayangan iklan pada Stasiun TV XYZ dan iklan telah terbit log proof. Pada pencatatan di cabang piutang tersebut sudah dilunasi oleh klien. Tetapi pada mutasi bank yang tercatat di rekening koran pusat tidak ditemukan setoran atas piutang tersebut. Sehingga terjadi selisih piutang.

b. Stasiun TV XYZ telah melakukan penagihan terhadap klien B melalui telpon dan tidak ada respon yang diberikan klien B terkait tagihan yang telah dikirimkan oleh Stasiun TV XYZ.

c. Perbedaan pencatatan cabang dengan pusat. Di data pusat SO nomor 77 masih belum dibayar oleh klien C. Sedangkan di data cabang, SO tersebut sudah lunas. Setelah ditelusuri terdapat kesalahan yang dilakukan pihak marketing, yaitu menulis dua SO yang berbeda dengan nomor SO yang sama yaitu nomor 77. Tetapi dokumen SO nomor 77 yang dikirim ke pusat oleh cabang hanya satu, yaitu SO milik klien C.

2. Pada tahun 2019 ada 2 kasus terjadinya piutang tak tertagih pada Stasiun TV XYZ yang disebabkan oleh :

a. Klien E order untuk penayangan iklan pada Stasiun TV XYZ namun iklan gagal tayang. Penyebab gagal tayangnya iklan klien E dikarenakan pemancar TV XYZ mengalami kendala pada jadwal penayangan iklan klien E.

b. Klien F mengajukan keringanan pembayaran dikarenakan usaha milik klien F mengalami penurunan, sehingga klien F meminta keringanan pembayaran.

Namun belum disetujui oleh pimpinan pusat sehingga piutang tersebut masih menggantung.

3. Pada tahun 2020 kebanyakan tidak ada respon dari klien mengenai invoice dikarenakan tidak tercantumnya jatuh tempo pembayaran yang diberikan oleh pihak Stasiun TV XYZ ke klien. Sehingga membuat beberapa klien menunda atas pembayaran tagihan yang telah dikirimkan oleh Stasiun TV XYZ.

4. Kurangnya syarat penjualan kredit yang diberikan kepada klien. Seperti harus melakukan pembayaran untuk tagihan sebelumnya sebelum membuat SO baru.

5. Kekurangan SDM juga menjadi salah satu faktor terjadinya piutang tak tertagih di Stasiun TV XYZ. Karena beberapa tugas kerja yang harusnya dipisah maka harus dirangkap. Akibatnya tidak maksimal apalagi untuk bagian penerima order dan penagihan dijadikan satu yaitu oleh marketing yang berhubungan langsung dengan klien.

(11)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

126 Sistem Pengendalian Internal Piutang pada Stasiun TV XYZ

Komponen-komponen sistem pengendalian internal piutang yang diterapkan Stasiun TV XYZ antara lain sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian

Pada Stasiun TV XYZ terkadang terjadi kendala dalam pengakuan piutang usaha, hal ini dikarenakan adanya keterlambatan penyerahan log proof atau bukti tayang kepada pihak Accounting yang berada di pusat. Sehingga Accounting terlambat mengakui piutang usaha, yang pada akhirnya diinput pada bulan berikutnya. Hal ini membuat keterlambatan bukti tayang kepada pihak pencatatan, sehingga jika ditunda atau terus mengalami keterlambatan maka yang terjadi semakin membuat pihak Accounting terlambat menginput untuk mengakui terjadinya piutang usaha.

Jika hal ini terus dilakukan maka membuat penumpukan pencatatan sehingga membuat penumpukan pengakuan piutang tak tertagih. Diperlukan kerja sama antara Accounting Stasiun TV XYZ dengan Accounting pusat dalam hal penyerahan log proof atau bukti tayang secara tepat waktu agar dapat meminimalisir keterlambatan sehingga dalam pengakuan piutang usaha segera bisa diakui oleh Accounting pusat.

2. Penentuan Resiko

Dalam penentuan resiko yang dilakukan Stasiun TV XYZ, tidak semua klien yang belum melakukan pembayaran atas piutang sebelumnya dapat memasang iklan maupun program acara kembali di Stasiun TV XYZ. Sehingga Stasiun TV XYZ lebih selektif dalam memilih klien agar meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih. Apabila klien belum melunasi invoice sebelumnya dan kembali order untuk penyangan iklan Stasiun TV XYZ berhak untuk tidak memproses orderan tersebut. Jika klien sudah melunasi invoice sebelumnya, maka orderan untuk jasa penayangan iklan selanjutnya bisa ditayangkan. Tetapi piutang usaha pada Stasiun TV XYZ tidak bisa dikatakan liquid yang artinya nilai piutang peusahaan dapat tertagih. Pada Stasiun TV XYZ masih terdapat piutang tak tertagih dari klien-klien sebelumnya yang belum melakukan pembayaran terkait invoice yang telah dikirimkan oleh Stasiun TV XYZ.

3. Informasi dan komunikasi

Hal ini dapat diketahi melalui alur penjualan jasa oleh Stasiun TV XYZ. Klien memberikan permintaan jasa pengiklanan kepada marketing, sehingga terbit SO (sales order). Setelah iklan diproduksi dan selesai tayang, maka terbitlah invoice dan log proof untuk proses penagihan kepada customer. Kemudian customer membayar ke bagian keuangan Stasiun TV XYZ, dan diteruskan kepada accounting bagian piutang sehingga mengurangi data piutang customer Stasiun TV XYZ.

Komunikasi yang jelas dan terarah antar divisi sangat dibutuhkan. Karena akan mempermudah proses penerbitan invoice kepada customer.

(12)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

127 4. Aktivitas pengendalian yang diterapkan Stasiun TV XYZ antara lain adalah:

a. Pencatatan piutang dilakukan pada data manual melalui Microsoft Excel.

b. Memisahkan bagian akuntansi piutang dengan bagian kasir atau penerimaan pembayaran. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan pencatatan atau entry data saat diterimanya kas untuk pengurangan piutang.

Dalam hal ini aktivitas pengendalian yang telah diterapkan Stasiun TV XYZ sudah tepat. Dapat dilihat dengan memisahkan bagian akuntansi piutang dengan bagian kasir atau penerimaan pembayaran. Hal tersebut dapat bertujuan untuk mengurangi kesalahan pencatatan data saat menerima pembayaran. Untuk pencatatan yang masih dicatat secara manual dalam Microsoft Excel masih belum bisa dikatakan efektif karena sering terjadinya human error. Seharusnya ada sistem yang dapat mempermudah pencatatan data yang bisa langsung diakses juga oleh manajemen keuangan pusat agar bisa terpantau dan bisa meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih.

5. Monitoring

Komponen ini yang masih perlu dibenahi pada Stasiun TV XYZ, hal ini dikarenakan tidak adanya tanggal jatuh tempo tagihan yang dicantumkan pada lembar invoice yang diberikan kepada klien. Sehingga tidak ada kepastian tanggal pembayaran atas piutang. Seharusnya setiap transaksi penjualan atas kredit harus dicantumkan berapa termin pembayaran yang akan diberikan dan harus tercantum pada invoice. Sehingga bisa dilakukan pencatatan reminder internal maupun kepada klien jika invoice tersebut sudah jatuh tempo. Perlu adanya perbaikan yang harus dilakukan pihak manajemen pusat dengan pihak manajemen yang ada di Stasiun TV XYZ untuk segera memperbaiki penerbitan invoice yang akan ditagihkan kepada klien. Hal ini sangat penting agar klien mengetahui jatuh tempo pembayaran yang diberikan Stasiun TV XYZ atas pembelian jasa kredit oleh klien. Pencantuman tanggal jatuh tempo juga sangat membantu pihak akuntansi Stasiun TV XYZ dalam mencatat piutang jatuh tempo. Hal tersebut dapat berguna meminimalisir terjadinya piutang yang tak tertagih kepada klien.

6. Kegiatan Pemantauan

Manajemen pusat bertanggung jawab kepada manajemen Stasiun TV XYZ dalam kelancaran piutang usaha. Dimana departemen keuangan di Stasiun TV XYZ harus secara agresif melaksanakan piutang pada klien atas piutang yang telah jatuh tempo.

Pengendalian piutang usaha yang baik bisa menjadi bentuk upaya meningkatkan kinerja bagian keuangan demi menekan biaya-biaya yang berkaitan dengan piutang usaha. Dilakukannya pengendalian internal piutang usaha pada Stasiun XYZ guna memperkecil risiko piutang tak tertagih dan meningkatkan arus kas pada Stasiun TV XYZ

(13)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

128 Dari data di atas, dapat diketahui adanya kekurangan pada sistem pengendalian internal piutang Stasiun TV XYZ. Berdasarkan teori menurut COSO (committee of sponsoring organization) terdapat 2 komponen yang belum dipenuhi, yaitu komponen perhitungan resiko dan komponen monitoring. pada kedua komponen tersebut sangat penting untuk jalannya sistem pengendalian internal piutang usaha pada Stasiun TV XYZ.

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan

Pada Sistem Pengendalian Internal Piutang di Stasiun TV XYZ belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Dari lingkungan pengedalian belum berjalan efektif dikarenakan adanya keterlambatan dalam penyeraan log proof atau bukti tayang sehingga membuat keterlambatan pencatatan pengakuan yang dlakukan pihak Accounting pusat dalam mengakui piutang usaha. Informasi dan komukasi sudah diterapkan dengan baik, terlihat adanya konfirmasi sales order dari marketing kepada pihak akuntansi Stasiun TV XYZ sehingga mempermudah dalam penerbitan invoice. Terdapat beberapa komponen pengendalian internal yang belum sesuai dengan kerangka kerja COSO antara lain komponen perhitungan resiko dan monitoring. Metode pencatatan masih dengan cara manual yaitu input ke Ms. Excel. Sehingga rentan terjadinya human error. Pada Stasiun TV XYZ sangat kekurangan SDM. Hal itu yang membuat jalannya SOP tidak maksimal.

Terdapat Piutang Tak Tertagih yang masih tercatat di data piutang Stasiun TV XYZ antara lain karena beberapa klien yang sudah tidak aktif dan tidak merespon, beberapa klien ada juga yang memiliki kendala pada kondisi keuangan sehingga dalam proses pencicilan atau pembayaran jatuh tempo menjadi kategori Piutang Tak Tertagih.

Saran

Berikut merupakan beberapa saran yang dapat kami berikan kepada Stasiun TV XYZ untuk melengkapai kekurangan yang ada pada Stasiun TV XYZ:

1. Untuk melancarkan operasional perusahaan, pihak Sasiun TV XYZ hendaknya membuat invoice dengan tanggal jatuh tempo dan membuat perjanjian di awal untuk termin yang diberikan kepada klien agar tidak terjadi penunggakan berbulan-bulan.

2. Kami menyarankan kepada pihak pusat untuk melakukan audit terhadap piutang tak tertagih yang disebabkan adanya perbedaan pencatatan piutang dengan cara pengecekan secara langsung oleh pihak pusat kepada klien yang bersangkutan. Untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

3. Untuk menghindari terjadinya pencatatan SO dengan nomor yang sama, perlu dibuatkan form SO baru yang tercetak secara numerik. Sehingga komponen monitoring bedasarkan kerangka kerja COSO dapat terpenuhi. Dan meminimalisir terjadinya pencatatan SO dengan nomor yang sama.

4. Memisahkan tugas penerima order dengan tugas penagihan baik secara tunai atau kredit. Karena kewajiban dari penagihan adalah terpusat pada penagihan piutang secara

(14)

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA STASIUN TV XYZ | Hal 116-129

129 langsung ke klien atau pencatatan piutang, sedangkan bagian penerima order berfokus kepada penerimaan order seperti iklan dari klien yang akan segera disiarkan ke Stasiun TV XYZ dan perjanjian termin untuk pembelian jasa secara kredit.

5. Lebih memperhatikan sistem pengendalian terhadap beberapa komponen agar sesuai dengan kerangka kerja COSO. Dimana masih ada komponen dalam pengendalian internal yang belum sesuai dengan kerangka kerja COSO.

DAFTAR PUSTAKA

E.Duchac, Reeve, Warren, (2015). Pengantar Akuntansi, Edisi 25, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

https://www.harmony.co.id/blog/piutang-tak-tertagih-apa-itu-metode-penghapusan-dan- contoh-jurnalnya

https://www.kajianpustaka.com/2020/11/piutang.html

Juliana F Dewi. 2014. Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT Surya Karsa Puspita Prima Pekanbaru. Pekanbaru

Kieso E. Donald: Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2011. Akuntansi Intermediate.

Terjemahan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga

Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Nopiawati, Hati R.P. (2018). Analisis Sistem Pengendalian Internal Piutang Dan Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam.

Vol.12 No. 1 : 103 – 110.

Piutang Tak Tertagih: Apa Itu, Metode Penghapusan Dan Contoh Jurnalnya. 2021. Diakses pada 20 Mei 2021, dari

Riadi, Muchlisin. (2020). Piutang (Pengertian, Jenis, Faktor yang Mempengaruhi dan Rasio Perputaran). Diakses pada 20 Mei 2021, dari

Riyanto, Bambang (2010). Dasar- Dasar Pembelanjaan Perusahaan, ed. 4, BPFE- YOGYAKARTA

Rudianto, 2009. Pengantar Akuntansi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Suharso. 2017. Pengendalian Intern ala COSO Terbaru. Urbaningsun, H. Resume Buku Penelitian Kualitatif Prof. Sugiyono.

Warren & Reeve. 2008. Pengantar Akuntansi. Buku Satu, Edisi Keduapuluhsatu. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Warren, R.F.(2008). Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

Yahya. 2014. Analisis Akuntansi Piutang Usaha pada PT. Pekan Medical Supplier Pekanbaru.

Yusuf, Al Haryono.2001. Auditing, Cetakan Pertama. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4.1. Flowchart Pemesanan

Referensi

Dokumen terkait