• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Limbah B3 Medis Rumah Sakit Khusus di Surabaya Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengelolaan Limbah B3 Medis Rumah Sakit Khusus di Surabaya Timur"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolaan Limbah B3 Medis Rumah Sakit Khusus di Surabaya Timur

Oleh:

Idkha Anggraini Pramesti 3308100067 Dosen Pembimbing:

Welly Herumurti, ST. MSc.

(2)
(3)

a.Terjadinya peningkatan jumlah rumah sakit khusus dalam kurun waktu 2005-2009 yaitu 273 unit menjadi 321 unit

b.Belum adanya pengelolaan secara jelas tentang limbah medis rumah sakit khusus

c.Belum adanya data secara detail tentang pelaporan penghasil limbah medis dan perizinan kepada BLH

d.Belum adanya informasi tentang sejauh mana penyebaran

limbah medis yang berasal dari rumah sakit khusus

(4)

1. Jumlah timbulan dan komposisi limbah B3 medis

2. Pengelolaan limbah B3 medis dan kesesuaiannya dengan peraturan yang berlaku

3. Alur penyebaran limbah B3 medis

Rumusan Masalah

Tujuan

1. Mengidentifikasi jumlah timbulan dan komposisi limbah B3 medis

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi pengelolaan

3. Mengidentifikasi alur penyebaran limbah B3 medis.

(5)

•Wilayah penelitian yaitu Surabaya Timur.

•Limbah B3 yang diteliti adalah limbah B3 medis yang berasal dari rumah sakit khusus.

•Rumah sakit khusus di Surabaya Timur berjumlah 7 (tujuh).

•Parameter yang diteliti yaitu jumlah

timbulan, komposisi, pengelolaan limbah B3 medis (pengelolaan internal: reduksi, pemilahan, pewadahan, penyimpanan, pengolahan setempat), (pengelolaan eksternal: transportasi) serta penyebaran limbah B3 medis di area Surabaya.

•Limbah radiologi: berasal dari pencucian film

•Waktu penelitian yaitu bulan Oktober-Desember.

(6)
(7)

a.Limbah patologis: jaringan, organ, darah, cairan tubuh, bagian tubuh b.Limbah radioaktif: dihasilkan dari analisis terhadap organ tubuh c.Limbah kimiawi: hasil dari pekerjaan diagnostik atau penelitian

d.Limbah infeksius: jaringan dan stok dari agen-agen infeksi dari kegiatan laboratorium, dari ruang bedah atau dari autopsi pasien yang mempunyai penyakit menular

e.Benda-benda tajam: jarum suntik, pisau, gunting

f.Limbah sitotoksik: bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan

g.Limbah farmasi: obat-obatan yang telah

tertumpah, kadaluwarsa, terkontaminasi

(8)

1. Minimisasi/Reduksi

a. Memesan bahan sesuai kebutuhan dan menggunakan sedikit mungkin bahan kimia.

b. Mengecek tanggal kadaluarsa dan menggunakan bahan-bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluarsa.

c. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti dalam kegiatan perawatan dan kebersihan

d. Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan 2. Pemilahan dan Pewadahan

a. Wadah :kuat, tahan karat, kedap air.

b. pewadahan limbah medis terpisah limbah non medis.

c. Benda-benda tajam ditampung di wadah khusus seperti botol atau karton.

d. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3 bagian telah terisi limbah, serta apabila sudah pernah kontak dengan limbah tidak boleh dipakai lagi.

(9)

3. Pengumpulan

Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli khusus tertutup

4. Pengolahan Setempat 5. Pengangkutan

Kendaraan pengangkut tertutup

(10)
(11)
(12)

Unit Pelayanan:

Kamar Bersalin, Kamar Operasi, Unit Rawat Inap, Unit Farmasi.

Pelayanan:

Kebidanan dan Kandungan yang meliputi

melahirkan, operasi kecil, operasi sedang, operasi besar dan pap smear.

Waktu Operasional:

24 jam

(13)

Komposisi

Jenis Limbah RSB. Pura Raharja RSB. Putri

Limbah infeksius

Limbah farmasi

Limbah benda tajam

(14)

Komposisi

1,135

0,295 0,14 0,04

4,4975

0,5989

0,3014

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5

Limbah Infeksius Limbah infeksius

benda tajam Limbah toksik

Farmasi Desinfektan

RSB. Pura Raharja (kg/hari) RSB. Putri (kg/hari)

(15)

Timbulan RSB. Pura Raharja

2,2 1,825

0,075 0,8 1,445 1,95 2,975

21 20

18

5

15

21

11

0 5 10 15 20 25

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Total (kg)

Jumlah pasien (org)

(16)

Timbulan RSB. Putri

2,075

4,875

4,475

6,065 5,8

3,95

10,545

4

6

1

7

4

6

10

0 2 4 6 8 10 12

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Total (kg)

Jumlah pasien (org)

(17)

Densitas

Jenis Limbah

Densitas (g/l)

RSB. Pura Raharja RSB. Putri Limbah infeksius benda

tajam 196,77 200

Limbah infeksius 83,502 136,9

Limbah toksik farmasi 333,33 312,5

Botol infus plastik 68,359 136,33

Botol infus kaca - 896,3

(18)

memesan bahan sesuai kebutuhan, mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar oleh distributor dan membuat SOP

Reduksi

Pemilahan

Limbah benda tajam dan limbah non benda tajam.

• Limbah benda tajam terdiri dari jarum suntik beserta spuitnya dan botol obat anestesi

•Limbah non tajam yaitu underpad, botol infus, botol

obat, kassa, pembalut, selang infus, ampul darah.

(19)

Limbah Benda Tajam: Disposafe box kapasitas 3,5 L dan 5 L

Pewadahan

Limbah non Benda Tajam: kontainer kapasitas 10 L

Limbah operasi: ember

(20)

RSB. Pura Raharja:

Jam 07.00 dan 14.00 BBWI Pengumpulan

RSB. Putri:

Jam 13.00 BBWI Petugas:

Cleaning Service

(21)
(22)

Spesifikasi insinerator RSB. Pura Raharja yaitu Jenis Insinerator : tungku pembakaran

Dimensi :

Panjang : 151 cm Lebar : 126,5 cm Tinggi : 145 cm

Tinggi cerobong : 5 m

Kapasitas pembakaran : PxLxT = 151x126,5x68 cm3 Bahan bakar : minyak tanah dengan jumlah yang kondisional

Lama proses : 2 jam

Suhu : tidak terukur

Pengolahan Setempat

(23)

Spesifikasi insinerator RSB. Putri yaitu:

Kapasitas pembakaran : 75x70x60 cm3

Bahan bakar : solar dengan kebutuhan 1 kali pembakaran yaitu 10 liter/1 kali pembakaran.

Tinggi Cerobong : 8 m

Suhu : 700 °C

Lama proses : 1 jam

(24)

RSB. Pura Raharja : RSU. Dr. Soetomo Frekuensi : 1 kali seminggu Kendaraan : sepeda motor

Pengangkutan

(25)

Unit:

Ruang Gawat Darurat, Ruang Bedah

(Operasi), Laboratorium, Farmasi, Rawat

Inap, ICU, Radiologi, Rawat Jalan, Rehab Medis

Pelayanan:

spesialis bedah, spesialis radiologi, rehab medik, IGD, Laboratorium, Instalasi Farmasi

Lama operasional:

24 jam

(26)

Komposisi

Limbah infeksius Limbah infeksius benda tajam Limbah toksik farmasi

(27)

Timbulan

4,95 5,16

10,72510,25

4,7 4,808 5,875

0 2 4 6 8 10 12

Jumlah timbulan (kg)

Jumlah timbulan (kg)

75%

3% 22%

Infeksius

Infeksius benda tajam Toksik Farmasi

(28)

Pasien

Jenis Limbah Unit Densitas (g/l)

Limbah infeksius IGD

Rawat Jalan 82,18

Rawat Inap 83,52

ICU 82,94

OK 82,64

Limbah infeksius benda tajam semua unit 115 Limbah toksik farmasi semua unit

botol obat 310,52

botol infus 21,92

botol infus kaca 896,32

Densitas

• Rata-rata jumlah pasien rawat inap RS. Bedah Surabaya yaitu 2 orang/hari

• Rata-rata lama rawat inap yaitu 32 hari

• Jumlah pasien operasi maksimum setiap harinya yaitu 4 orang

(29)

memesan bahan sesuai kebutuhan, mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar oleh distributor dan membuat SOP

Reduksi

Pemilahan

•Limbah benda tajam: jarum suntik

•Limbah farmasi: botol obat, ampul

•Limbah infeksius: underpad, kassa, selang infus, selang kateter, botol infus, sarung tangan, botol

obat, masker, darah, rambut.

(30)

Pewadahan

Jenis Limbah Jenis wadah

Limbah Infeksius

Limbah Farmasi dan Benda tajam

(31)

Petugas:

Cleaning service dari PT. Clean and Care Indonesia Pengumpulan

Waktu:

a)Shif 1 jam 07.00-14.00 BBWI b)Shif 2 jam 14.01-22.00 BBWI c)Shif 3 jam 22.01-07.00 BBWI

dimensi 400 x 130 x 100 m

3

(32)

Bekerja sama dengan RSU. Haji Pengolahan

Pengangkutan Petugas :

PT Clean and Care Indonesia

Frekuensi :

2 kali dalam seminggu Kendaraan :

pick up ditutup terpal

Jarak Tempuh :

5 km

(33)

Unit:

Ruang Bedah Mulut, Ruang Radiologi, Ruang spesialis Orto, Ruang Konservasi,

Ruang Prostodonsia, Ruang Pedo, Ruang Operasi Bedah Mulut Pelayanan:

cabut gigi, perawatan gigi berlubang, operasi gigi

miring, pembuatan gigi jembatan, pembuatan gigi atas-

bawah penuh, perawatan karang gigi, perawatan gigi anak- anak, pembuatan gigi palsu paten, pembuatan gigi palsu lepasan, dan lain-lain.

Lama Operasional:

9 jam, Sabtu dan Minggu Libur

(34)

Komposisi

Limbah Infeksius Limbah benda Tajam Limbah Farmasi

(35)

Komposisi

Limbah Radiologi

(36)

Timbulan

0,751

0,986

0,859

0,616 0,791

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Total timbulan (kg)

85%

9% 0% 6%

Rata-rata (kg/hari)

Limbah infeksius lunak

Limbah infeksius benda tajam

Limbah infeksius patologi

Limbah toksik farmasi

(37)

Pasien

32

24 21

28

24

0 5 10 15 20 25 30 35

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Pasien perawatan (org)

Pasien perawatan (org)

(38)

Densitas

Jenis Limbah Densitas (g/l)

Limbah infeksius 71,67

Limbah infeksius benda tajam 100

Limbah patologi 40

Limbah toksik farmasi 416,67

Fixer 900

Developer 917

(39)

Reduksi

memesan bahan sesuai kebutuhan, mengecek tanggal

kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar oleh distributor dan membuat SOP

Pewadahan

Kapasitas 15 L

(40)

Frekuensi:

1 kali yaitu jam 15.30 Pengumpulan

Pengolahan setempat

Tidak melakukan pengolahan, bekerjasama dengan RSU. Dr. Soetomo Pengangkutan

Frekuensi:

1 kali dalam sebulan

Kendaraan:

becak

(41)

Unit:

Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi, Ruang Rawat Inap, Instalasi Radiologi dan

Elektromagnetik, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rehab Medik, Instalasi NAPZA.

Pelayanan:

kedokteran jiwa, kesehatan gigi, THT, jantung, paru-paru, kulit dan kelamin, rehab medik, tumbuh kembang anak dan

remaja, Kesehatan syaraf dan penyakit dalam, Psikologi, Poli umum, NAPZA.

Lama operasional:

6 jam untuk loket

(42)

Komposisi

Unit Komposisi Limbah

Laboratorium Jarum suntik, sarung tangan, masker, botol Poli jiwa Jarum suntik, ampul , sarung tangan, kassauji

Gelatik Bungkus obat tablet (terbesar)

Kenari Jarum suntik, bungkus obat tablet (terbesar)

Flamboyan Jarum suntik, kassa, botol infus, selang infus, bungkus obat tablet

Wijaya Kusuma Jarum suntik, ampul, sarung tangan, kassa, botol infus, selang infus, underpad

Puri Anggrek

Jarum suntik, Selang infus, sarung tangan, selang urin, botol infus, botol obat,

bungkus obat tablet

Puri Mitra Jarum suntik, bungkus obat, kassa, sarung tangan

Napza Jarum suntik, bungkus obat

(43)

Timbulan

0,087 0,0915

0,026

0,269

0,117

0,161

0,045

0,0195 0

0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Rata-rata timbulan (kg/hari)

Rata-rata timbulan (kg/hari)

(44)

Pasien

85

47 42

32

12 9 12 11

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Rata-rata jumlah pasien (org/hari)

Rata-rata jumlah pasien (org/hari)

(45)

Densitas

Unit Densitas (g/l) Poli jiwa 40,63

Gelatik 115,38

Kenari 150,00

Flamboyan 112,50

Wijaya Kusuma 72,22 Puri Anggrek 62,00 Puri Mitra 117,19

Napza 81,48

Laboratorium 24,11

(46)

memesan bahan sesuai kebutuhan, mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar oleh distributor

Reduksi

Pemilahan dan Pewadahan

a)Disposafe box/botol air mineral untuk jarum suntik

b)Tempat sampah HDPE untuk kassa/kapas, botol infus, selang,

botol/ampul obat, plastik obat, sarung tangan, perban, underpad

(47)

Petugas:

Petugas khusus limbah B3 medis Pengumpulan

Frekuensi:

1 kali yaitu jam 13.00 BBWI

(48)

Pengolahan

Spesifikasi insinerator RSJ. Menur:

a)Tipe : PX5

b)Kapasitas pembakaran : 1000 L c)Tinggi cerobong : 7 m

d)Bahan bakar : solar dengan kebutuhan 5-10 L/1 kali bakar

a)Lama proses : 1 jam

b)Suhu : 0-1200°C

(49)

RSU. Dr. Soetomo Pihak Mitra

1. Rumah Sakit Premier 2. Rumah Sakit Lombok 22 3. Rumah Sakit Siti Aisyah 4. Rumah Sakit Pura Raharja 5. Rumah Sakit Bunda

6. Rumah Sakit Onkologi 7. Rumah Sakit Brawijaya 8. Rumah Sakit Bhayangkara 9. Rumah Sakit Gigi dan

Mulut Unair

10. Granostik Dianostic Center 11. Gleneagles Diagnostic

Center

12. PT. Nayaka Era Husada 13. Klinic Sarah Medical Center 14. Lab. Klinika

15. Lab. Prima

16. Lab. Ultra Medica 17. Lab Kedungdoro 18. Lab Pusura

19. Klinik Dr. Jetty 20. Klinik Dr. Hermien 21. Drg. Tri Juliati 22. Drg. Indahjani 23. Drg. Iin Tri Endang 24. Drg. Sri Widyati 25. YayasanKanker

Wisnuwardhana 26. PKBI Jatim

27. Lab. Gubeng Tabita 28. Esther House Beauty 29. Lab. Bio Gen

30. Royal Clinik 31. Erha Clinik

32. Poliklinik Bukit Zion 33. Lab. Sumbawa

34. Lab Sentra Medica 35. Lab. Kimia Farma-24 36. Klinik Dr. Subur Prayitno 37. Lab Mudita

(50)

Jenis dan Jumlah Limbah B3 Medis

Jenis limbah Jumlah

(kg/hari) Limbah benda tajam: jarum suntik, pipet, pisau bedah

80,6 kg/hari Limbah infeksius: kapas/kassa, ampul darah, selang infus,

selang kateter, underpad, dll

Limbah patologi: jaringan tubuh, organ tubuh, cairan tubuh 1,05 kg/hari Limbah genotoksik: terapi kanker 2 kg/hari

TPS

luas 5,25 x 2 m

2

Petugas

Pegawai limbah medis

(51)

Pengolahan

Spesifikasi insinerator RSU. Dr. Soetomo yaitu:

(i)Insinerator tipe 1

•Jenis insinerator : Statis

•Merk Insinerator : Hoval

•Tahun Pembuatan : 1995

•Kapasitas : 1 m3

•Suhu : 800-1000 °C dan 1300-1400 °C

•Tinggi stack : 6 m

•Lama pembakaran : 2 jam (i)Insinerator tipe 2

•Jenis insinerator : Statis

•Merk Insinerator : CMC (Cahaya Mas Cemerlang)

•Tahun Pembuatan : 2001

•Kapasitas : 2 m3

•Suhu : 800-1000 °C dan 1300-1400 °C

•Tinggi stack : 8 m

•Lama pembakaran : 2 jam

(52)

• Pengangkutan menuju insinerator menggunakan troli

• Pengoperasian: 3-4 kali dalam sehari

• Hasil abu 93,33 kg/hari di buang di TPA

• Biaya Rp. 7000/kg

Pengolahan

(53)

Mitra

RSU. Haji

1. RS. Mata undaan 2. RS. Bedah Surabaya

3. RS. Surabaya Medical Center 4. RS. Onkologi

5. RSIA. Kendangsar

Jenis dan Jumlah Limbah B3 Medis

Jenis limbah Jumlah (kg/hari)

Limbah benda tajam: jarum suntik, pipet, pisau bedah 2 kg/hari Limbah infeksius: kapas/kassa, ampul darah, selang infus, selang kateter,

underpad, dll

100kg/hari Limbah patologi: jaringan tubuh, organ tubuh, cairan tubuh

Limbah genotoksik: terapi kanker

Residu Sisa Insinerator 5-10 kg/hari

(54)

Kontainer dimensi 3,54x1,97x0,84 m

3

TPS

luas bangunan untuk insinerator 6x8 m

2

.

Petugas

pegawai khusus insinerator

(55)

Pengolahan

Spesifikasi insinerator RSU. Haji yaitu:

a)Jenis insinerator : PWR-INC-KMN-10

b)Merk Insinerator : Kamine

c)Tahun Pembuatan : 2009

d)Dimensi panjang:lebar:tinggi : 325: 175: 152 cm3

e)Kapasitas : 100 kg/1 kali bakar

f)Suhu : 600-1200 °C

g)Tinggi stack : 21 m

h)Lama pembakaran : 2 jam

(56)

Pengolahan

• Pengangkutan menuju insinerator menggunakan troli

• Pengoperasian: 2 kali dalam sehari

• Hasil abu 1 rit/bulan di serahkan CV. Cahaya Bahari yang berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim Gg. Deles IV No. 26 Surabaya dengan biaya Rp. 150.000

• Biaya Rp. 6000/kg

(57)

Asal Limbah

Tujuan Limbah Limbah

infeksius benda tajam

Limbah infeksius

Limbah toksik farmasi

Limbah radiologi

Botol infus kaca RSB. Pura

Raharja

ke RSU. Dr.

Soetomo -

ke RSU. Dr.

Soetomo

RSB. Putri - - ke pihak lain

ke pihak lain

RS. Bedah

Surabaya ke RSU. Haji ke RSU Haji ke RSU. Haji

RSGM. Unair

ke RSU. Dr.

Soetomo

ke RSU. Dr.

Soetomo

ke RSU. Dr.

Soetomo ke pihak lain Hemodialisis

Bethany Care ke RSJ. Menur ke RSJ. Menur ke RSJ. Menur

RSJ. Menur ke pihak lain

(58)

Keseluruhan Rumah Sakit Khusus telah melakukan upaya reduksi sesuai dengan Kepmenkes No. 1204 tahun 2004:

1. Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membelinya.

2. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.

3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi.

4. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti dalam kegiatan perawatan dan kebersihan.

5. Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan.

6. Mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar oleh distributor.

Reduksi

(59)

Pemilahan

Pemilahan RSB. Pura

Raharja

benda tajam ( ampul anestesi, jarum suntik dan jahit), benda non tajam

RSB Putri

benda tajam ( ampul anestesi, jarum suntik dan jahit), benda non tajam

RS. Bedah

Surabaya benda tajam, infeksius, ampul

RSGM.

Unair Tidak ada pemilahan

RSJ. Menur Benda tajam (jarum suntik) dan benda non tajam

Rekomendasi pemilahan:

a)Limbah infeksius: underpad, kassa/kapas, selang infus, selang

kateter, sarung tangan, masker, spuit b)Limbah infeksius benda tajam: jarum suntik (jarum terpisah dengan spuit) c)Limbah patologi: darah, organ tubuh, jaringan tubuh

d)Limbah toksik farmasi: botol infus, ampul, botol obat, bungkus obat

e)Limbah bahan kimia: desinfektan f)Limbah radiologi: fixer, developer

Rekomendasi Pemilahan

(60)

Kepmenkes 1204 tahun 2004:

a. Simbol

 RSB. Pura Raharja dan RSB. Putri telah sesuai untuk limbah benda tajam, RSJ. Menur untuk semua limbah.

b. Jenis Wadah

•Kantong Plastik kuat, anti bocor atau kontainer berwarna kuning;

•Kantong plastikberwarna coklat

•Kuat dan saniter, dapat diisi dan dikosongkan secara aman, pada kontainer terdapat identitas limbah

 RSB. Putri dan RS. Bedah surabaya telah sesuai untuk plastik bagian dalam.

Pewadahan

(61)

Kepka bapedal no. 1/1995 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun :

a. Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan logam,

b. syarat bahan kemasan tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpannya.

 RS. Bedah Surabaya dan RSJ. Menur tidak sesuai untuk pewadahan limbah benda tajam

c. Limbah B3 yang disimpan dalam satu kemasan memiliki karakteristik yang sama dan saling cocok

 RSB. Pura Raharja, RSB. Putri, RS. Bedah Surabaya tidak sesuai untuk limbah infeksius benda tajam dan limbah farmasi dicampur

 RSJ. Menur tidak sesuai karena limbah infeksius dan farmasi tercampur

Cont. Pewadahan

(62)

Kepka. Bapedal N0. 5/1995 tentang Simbol Dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun:

 Tidak terdapat simbol dan label untuk semua rumah sakit khusus

Cont. Pewadahan

(63)

Rekomendasi Pewadahan

Lembaga Rekomendasi Wadah (Liter) Frekuensi

pengumpulan/hari

infeksius

infeksius benda tajam

toksik farmasi

toksik

kimia patologi

ICU 45 2 25

OK 45 2 25 10

RSGM Unair 20 1 1 10 1

1 kali RSJ. Menur

Poli jiwa 10 2 10

Gelatik 10 2 10

Kenari 10 2 10

Flamboyan 10 2 10

Wijaya Kusuma 10 2 10

Puri Anggrek 10 2 10

Puri Mitra 10 2 10

Napza 10 2 10

Laboratorium 10 2 10 5

(64)

Dimensi Kontainer Limbah Infeksius, Toksik Farmasi, Toksik kimia:

Volume (liter) Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm)

10 20 20 25

20 25 25 32

40 28 28 51

50 31 31 52

Dimensi Kontainer Limbah Benda tajam dan patologi:

Limbah Benda Tajam

Volume (liter) Diameter (cm) Tinggi (cm)

1 10 13

2 10 25,5

Patologi

Volume (liter) Diameter (cm) Tinggi (cm)

10 21 29

(65)

Penjelasan tentang rekomendasi pewadahan dari tiap rumah sakit khusus yaitu:

a. Volume wadah rekomendasi lebih besar

b. Khusus pewadahan untuk limbah infeksius benda tajam direncanakan pewadahan dengan pengambilan 3 hari sekali dengan penambahan c. Terdapat simbol dan label sesuai dengan jenis limbah B3 medis.

d. Kontainer kokoh dan berbahan sesuai dengan karakteristik limbah B3 medis serta berwarna sesuai dengan peraturan

e. Setiap ruangan memiliki wadah berjumlah sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkan, tidak boleh dicampur

f. Kantong plastik alas wadah harus diganti setiap hari dan terdapat simbol dan label.

g. Letak wadah limbah B3 medis ruang rawat inap harus di ruangan perawat h. Dilakukan pengawasan secara berkala terhadap sarana pewadahan limbah B3

medis.

Rekomendasi Pewadahan

(66)

Kepmenkes No. 1205/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yaitu

•Pengumpulan menggunakan troli khusus tertutup

 Semua rumah sakit khusus tidak sesuai kecuali RSJ. Menur

Pengumpulan

Kepka Bapedal no. 1/1995 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun yaitu

•Lokasi pengumpulan berjarak 300m dari fasilitas umum

 Semua rumah sakit khusus tidak sesuai

(67)

Rekomendasi Pengumpulan

•Menggunakan troli yang tertutup bahan kuat anti bocor.

•Terdapat simbol Infeksius pada troli.

•Terdapat sekat pada troli.

•Petugas harus menggunakan APD secara lengkap

•Lokasi pengumpulan berjarak lebih dari 300 m.

•Kapasitas troli memenuhi kebutuhan

Lembaga Kebutuhan Troley Rekomendasi Frekuensi pengumpulan

RSB. Putri 70 100 2 kali

RSB. Pura Raharja 43,9 50

1 kali

RS. Bedah Surabaya 196,16 200

RSGM Unair 13,24 15

RSJ. Menur 56,9 60

(68)

1. Kepmenkes No. 1204/2003

• Limbah infeksius disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah misal autoclave atau insinerator

 RSB. Pura Raharja dan RSB. Putri tidak sesuai

• Limbah Benda tajam dengan insinerasi atau kapsulisasi

 RSB. Pura Raharja dan RSB. Putri tidak sesuai

• Limbah farmasi dengan insinerasi suhu lebih dari 1000 °C

 RSB. Pura Raharja dan RSB. Putri tidak sesuai

• Limbah radioaktif dikembalikan ke Batan

 Semua tidak sesuai

Pengolahan Setempat

(69)

2. Kepka Bapedal no. 3/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya Beracun yaitu:

•Insinerasi, solidifikasi/stabilisasi;

•Lokasi pengolahan berjarak 50 m dari fasilitas umum;

• Syarat fasilitas pengolahan limbah B3 yaitu (a) menerapkan keamanan

fasilitas meliputi memiliki sistem penjagaan 24 jam pemantauan, mempunyai tanda yang mudah terlihat pada jarak 10 meter dengan tulisan "Berbahaya"

yang dipasang pada unit bangunan; (b) sistem pencegahan kebakaran; (c) sistem pencegahan tumpahan limbah; (d) sistem penanggulangan keadaan darurat; (e) sistem pengujian peralatan; (f) pelatihan karyawan

 Limbah infeksius: semua rumah sakit khusus tidak sesuai

Limbah benda tajam: RSB. Putri tidak sesuai

Limbah toksik farmasi: RSB. Pura raharja dan RSB. Putri tidak sesuai

Pengolahan Setempat

(70)

Rekomendasi Pengolahan

•Limbah infeksius, Limbah Farmasi: Pembakaran menggunakan insinerator kemudian residu dibuang ke tempat pembuangan B3.

•Limbah bahan kimia: bahan pelarut dapat diinsinerasi,

•Limbah radioaktif: harus diatur dalam kebijakan dan strategi nasional

•Pengolahan di dalam berjarak >50m dari fasilitas umum, sedangkan diluar penghasil berjarak >300meter dari daerah pemukiman

•Mempunyai pagar pengaman atau penghalang untuk mengawasi keluar masuk orang dan kendaraan.

•Mempunyai tanda yang mudah terlihat dari jarak 10 meter dengan tulisan

“Berbahaya

•Mempunyai penerangan yang memadai.

•Mempunyai sistem pencegahan kebakaran

•Pelatihan karyawan operator insinerator

(71)

1. Kepmenkes No. 1204/2004: Menggunakan kendaraan khusus

 Semua rumah sakit yang melakukan pengangkutan tidak sesuai

2. PP No. 18/1999: alat angkut harus memenuhi tata cara pengangkutan sesuai peraturan yang berlaku

 Semua rumah sakit yang melakukan pengangkutan tidak sesuai

Pengangkutan

(72)

Rekomendasi Pengangkutan

•Menggunakan kendaraan khusus tertutup rapat dan berlabel pengangkutan limbah B3 medis “Berbahaya”.

•Petugas pengangkutan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)

•Pengenalan dan pelatihan bagi petugas pengangkut terhadap penanggulangan kecelakaan, sistem tanggap darurat dan memenuhi SOP.

•Kendaraan dilengkapi peralatan pencegahan dan penanggulangan serta pemulihan kualitas lingkungan. Contohnya: alat kebersihan.

•Dilakukan pencucian dan pembersihan alat angkut

•Terdapat pengawasan dan perbaikan

•Dilengkapi dokumen limbah B3

(73)
(74)

Kesimpulan

Komposisi limbah B3 medis dari

keseluruhan jenis rumah sakit khusus adalah sama yaitu limbah infeksius, Limbah infeksius benda tajam,

limbah toksik farmasi

0,102

0,994

1,660

0,032 0,006

0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800

RSB. Pura

Raharja RSB.

Putri RS. Bedah

Surabaya RSGM.

Unair RSJ.

Menur Timbulan tiap pasien (kg/org.hari)

(75)

Cont. Kesimpulan

2. Pengelolaan limbah B3 medis yang telah diterapkan oleh rumah sakit khusus di wilayah Surabaya timur yaitu

•Reduksi: Semua rumah sakit melakukan upaya reduksi sesuai dengan Kepmenkes No. 1204 tahun 2004

•Pemilahan dan pewadahan: Sebagian besar rumah sakit khusus melakukan pemilahan berdasarkan limbah benda tajam dan limbah non tajam. Sedangkan pewadahan

menggunakan kontainer HDPE dilapisi plastik di bagian

dalam.

(76)

Cont. Kesimpulan Cont. Pengelolaan:

• Pengolahan setempat: menggunakan insinerator

• Pengangkutan : 3 RS yang melakukan pengangkutan

3. Alur Penyebaran limbah B3 medis yaitu menuju RSU. Dr.

Soetomo dan RSU. Haji serta pihak lain untuk limbah

radiologi sisa pencucian film (fixer)

(77)

Saran

1. Limbah radiologi diharapkan dapat diteliti secara mendetail tentang pemanfaatan dan pola penyebaran dari limbah

radiologi.

2. Limbah yang berasal dari laboratorium lebih didetaikan

tentang komposisi dan pola penyebarannya.

(78)

Referensi

Dokumen terkait

Line Fishing, merupakan teknik penangkapan ikan dengan menggunakan pancing, dengan istilah lainnya disebut hook and line atau angling yaitu alat

Sikap berkaitan dengan DBD dalam penelitian ini adalah pernyataan sikap re- sponden tentang pemilihan pelayanan kesehatan, alasan pemilihan, dan tindakan pertama

Secara khusus penulis menghaturkan rasa terima kasih tak terhingga kepada saudara-saudara penulis yaitu Abangda Kompol Pria Premos, SIK dan Kakanda Dokter Meity

Dengan adanya perancangan Tugas Akhir ini, dapat memberikan informasi yang lebih efektif dan memotivasi orangtua dan anak untuk membaca buku dan membantu orangtua agar

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa salah satu teknik melakukan pengawasan, baik kepada pemerintah yang melakukan kegiatan dalam berbagai kelembagaan maupun yang

matematika atau menerapkannya dengan hal-hal yang dekat dengan siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil tes, wawancara dan uraian di atas, yang menjadi

Gambar 4.22 Pembebanan pada Gelagar Memanjang Akibat Beban Angin Gambar diatas sebagai acuan dalam perhitungan tekanan angin pada kendaraan, dimana tekanan tersebut harus

Hal ini disebabkan karena tiga faktor, yaitu (1) kepiting besar memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan regenerasi salah satu capitnya, (2) regenerasi capit besar