• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : Ellen Demi WinataNIM : 105100401111018Tugas: Modul 3 Analisis Lemak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nama : Ellen Demi WinataNIM : 105100401111018Tugas: Modul 3 Analisis Lemak"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ellen Demi Winata NIM : 105100401111018

Tugas : Modul 3 Analisis Lemak

15. Apa fungsi analisis karakteristik minyak atau lemak berikut ini : a. Indeks refraksi

Digunakan untuk mengontrol hidrogenasi, identifikasi (karena minyak/lemak tertentu mempunyai indeks refraksi tertentu) dan kemurnian lemak/minyak

b. Titik Leleh

Untuk mengetahui kadar lemak jenuh pada sampel yang biasanya dilakukan pada lemak hewani atau produk olahan lemak yang bersifat padat pada suhu ruang, Hal ini dikarenakan titik leleh lemak jenuh lebih tinggi daripada lemak tidak jenuh, Terutama dilakukan pada lemak hewani

c. Titik Asap, nyala dan api

Untuk mengetahui suhu ketika lemak/minyak mulai berasap dengan cara memanaskan minyak secara kontinyu.

d. Cold Test

Untuk mengukur resistensi minyak terhadap kristalisasi dengan cara minyak didinginkan dalam ice bath selama 5,5 jam.

e. Titik Kabut

Untuk mengetahui kapan mulai terjadinya kristalisasi ketika minyak mulai berkabut, Hal ini dilakukan dengan cara memanaskan minyak sampai suhu 130oC kemudian didinginkan dengan agitasi.

f. Warna

Untuk mengukur warna lemak/minyak dengan menggunakan metode spetofotometer atau Lovibond

16. Untuk sampel berikut ini , analisis fisik mana yang dibutuhkan : a. Minyak Salad

Minyak salad mengandung asam lemak tidak jenuh, sehingga tidak cocok menggunakan analisis titik leleh. Tapi lebih cocok dengan analisis

b. Margarin = Warna

c. Mentega = Titik leleh, Warna d. Lemak Coklat = Cold Test

e. Minyak Goreng = Titik Asap, Nyala dan Api, Indeks Refraksi f. Shortening = Cold Test

g. Minyak ikan = Titik leleh

17. Apa fungsi analisis karakteristik kimia lemak/minyak berikut ini : a. Bilangan iodin

Untuk menunjukkan ketidakjenuhan minyak.lemak, yangmana iodine bereaksi dengan ikatan rangkap pada minyak/lemak. Semakin tinggi bilangan iodine, maka semakin tidak jenuh.

Bilangan Iod didefinisikan sebagai jumlah gram iodium yg diserap oleh 100 gram lipid. Nilai yang didapat tesebut menunjukkan derajat ketidakjenuhan lipid. Hal ini dikarenakan gliserida tidak jenuh lemak/minyak mempunyai kemampuan mengabsorbsi sejumlah iodium. Iodium dapat mengadisi ikatan rangkap pada gliserida tidak jenuh.

b. Bilangan penyabunan

Menunjukkan jumlah alkali yg dibutuhkan untuk menyabunkan lemak/minyak c. Bilangan Asam

Bilangan asam berfungsi menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak atau lemak yang biasanya dihubungkan dengan reaksi hidrolisis minyak atau lemak.

d. Kadar asam lemak bebas

Menunjukkan prosentasi (b/b) asam lemak bebas yang ada dalam sampel dan terbentuk akibat reaksi hidrolisis

e. Bilangan TBA

Untuk mengukur tingkat oksidasi yang menunjukkan produk oksidasi sekunder. Jadi dengan kata lain, pengukuran TBA (Thio Barbituric Acid) sering dijadikan indicator kerusakan lanjut dari oksidasi lemak/minyak dengan menggunakan prinsip pengukuran pigmen warna merah yang terbentuk dari hasil reaksi malonaldehid dg pereaksi TBAdalam medium 1-butanol.

(2)

f. Bilangan peroksida

Untuk mengukur tingkat oksidasi lemak/bahan berkemak. Selain itu juga menunjukkan oksidasi primer yang didasarkan pada metode iodometri

18. Sampel minyak kedelai akan diukur kadar asam lemak bebasnya, Sejumlah 20 gram sampel dilarutkan dalam 200 mL etanol. Campuran dititrasi dengan menggunakan larutan KOH 0,112 N.

Volume titer larutan KOH yang dibutuhkan untuk titrasi adalah 1,24 mL. Berapa bilangan asam dan kadar asam lemak bebas minyak kedelai tersebut?

Perhitungan Bilangan Asam

AV= Bilangan Asam (g KOH/ g sampel) T = normalitas KOH hasil standarisasi

V = volume KOH yang digunakan untuk titrasi m = jumlah sampel yang digunakan

Rumus AV =56,1 x TxV

m =56,1 x 0,112 x 1,24

20 =0,389

Perhitungan Kadar Asam Lemak Bebas KA= Kadar Asam (%)

T = normalitas KOH

V = volume KOH yang digunakan untuk titrasi m = jumlah sampel yang digunakan

M = berat molekul sampel Rumus KA=V x T x M

10 x m =1,24 x 0,122 x M 10 x 20

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengamati semua sampel, Anda boleh mengulang sesering yang Anda perlukan. Urutkan sampel dari yang kurang Anda sukai (=1) hingga sampel yang paling Anda

Pada kegiatan ini akan diadakan penyuluhan tentang pebuatan kompos (jerami dan limbah pertanian), budidaya ubi jalar dengan penambahan kompos untuk

Lingkungan Sistem Terbuka Sistem Tertutup Asal pembuatnya Sistem Buatan Sistem Alamiah Kesulitan Sistem Kompleks Sistem Sederhana Output/kinerja Deterministik Sistem

Dalam penulisan Ilmiah ini dibahas tentang pembuatan alpikasi Jajak pendapat dengan menggunakan Hypertext Preprocessor ( PHP ) sebagai alat bantu untuk menjaring informasi

Pemakalah yang hadir berasal dari: Department of Geology, Faculty of Sciences, University of Malaya; Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Pante Kulu, Banda Aceh; Fakultas

5.5 Definition A pseudorandom bit generator is said to pass all polynomial-time 2 statistical tests if no polynomial-time algorithm can correctly distinguish between an output

menunjukkan tanda positif yang artinya apabila hedonic value naik satu satuan maka loyalitas anggota akan meningkat sebesar 0,893 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya

saya YAKIN bias menjalankan komitmen ini dengan baik dan menjalankan secara konsisten hingga memperoleh hasil yang saya harapkan, yaitu :. bisa berkumpul harmonis dengan