AKUNTANSI DASAR DAN PRAKTIK
Disusun Oleh : Sri Murni, M.Kom
Disusun sebagai modul mata kuliah Akuntansi Dasar dan Praktik pada Semester Ganjil 2019/2020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI KAMPUS KOTA PONTIANAK UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2019
Akuntansi Dasar & Praktik 2019 Daftar Isi
BAB 1 Gambaran Umum Akuntansi ... 3
BAB II Akuntansi Perusahaan Jasa (Transaksi, Jurnal Umum, Buku Besar dan Neraca Saldo) ...11
BAB III Akuntansi Perusahaan Jasa (Ayat Jurnal Penyesuaian) ... 28
BAB IV Akuntansi Perusahaan Jasa (Neraca Saldo Setelah Penutupan) ... 40
BAB V Akuntansi Perusahaan Jasa (Neraca Lajur) ... 57
BAB VI Laporan Keuangan dan Tahap Akhir Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Jasa ... 67
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
BAB I
GAMBARAN UMUM AKUNTANSI
A. Capaian Pembelajaran
1. Memahami konsep akuntansi 2. Memahami Pembagian Akuntansi 3. Mengetahui Laporan Keuangan 4. Mengetahui konsep dasar akuntansi 5. Memahami persamaan akuntansi
6. Praktik Pencatatan Akuntansi Perusahaan Jasa B. Gambaran Umum Akuntansi
1. Ilmu Akuntansi : Proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan atau melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Manurung, Elvi Maria, 2011)
2. Akuntansi : Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (Sumarso, 2006)
3. Transaksi Keuangan : Kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.
4. Produk akuntansi : Laporan keuangan (Neraca, Laba/Rugi, arus kas, perubahan modal, laba ditahan)
Accountancy merupakan suatu metodologi dan himpunan pengetahuan yang berkenaan dengan sistem informasi dari satuan ekonomi-ekonomi apapun bentuknya.
Terdiri atas 2 bagian :
1. Accounting adalah pengetahuan yang menyangkut proses pelaksanaan pembukuan dalam arti yang luas.
2. Auditing adalah pengetahuan yang menyangkut pemeriksaan dan penilaian (evaluasi) atas hasil proses pelaksanaan pembukuan tersebut.
Macam-macam akuntansi:
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Fungsi akuntansi ini berhubungan dengan pencatatan transaksi di dalam suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi lainnya, dan penyusunan laporan keuangan secara periodic dari catatan tersebut.
2. Akuntansi Pemerikasaan (Auditing)
Aktivitas yang menyangkut tentang pemeriksaan catatan-catatan akuntansi. Pemeriksaan akuntansi adalah jasa utama yang biasa diberikan oleh akuntan publik.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Mempergunakan data historis maupun data taksiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencaan operasi mendatang. Tujuan utama dari akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi pengambilan keputusan yang relevan kepada manajemen perusahaan (pihak intern). Akuntansi manajemen memberikan sumbangan penting kepada fungsi perencanaan dan pengawasan manajemen suatu perusahaan, melalui pemanfaatan akuntansi biaya, budgeting, dan system akuntansi.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Akuntansi biaya menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya, terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang.
5. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan data operasi yang telah berjalan dan rencana taksiran keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk masa yang akan datang disuatu jangka waktu tertentu beserta analsis dan pengontrolannya (Rakhmanita, Ani, 2019).
6. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Suatu cabang dari akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan (Rakhmanita, Ani, 2019).
7. Akuntansi Pajak (Tax Accounting)
Bidang akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan dan penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT) serta segala sesuatu yang berhubungan masalah pajak misalnya penentuan objek pajak perusahaan (Rakhmanita, Ani, 2019).
8. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi yang terjadi dalam badan-badan pemerintah (Rakhmanita, Ani, 2019).
9. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
10. Akuntansi Internasional (International Accounting) 11. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)
Sumber : Sadeli, 2011
Gambar 1.1 Bagan Pembagian Pengetahuan Akuntansi
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
C. Rumus Dasar Akuntansi
1. Harta = Sumber Pembelanjaan 2. Aktiva = Pasiva
3. Aktiva = Utang + Modal 4. Debet = Kredit
D. Aturan Debet dan Kredit Dalam Penjurnalan
Akuntansi menggunakan sistem pencatatan berpasangan (double entrysystem). Maksudnya dari system pencatatan berpasangan adalah untuk setiap transaksi akuntansi yang terjadi, maka secara otomotis mempengerahi debet dan kredit, contoh misalnya transaksi pengeluaran kas untuk membeli peralatan. Terhadap transaksi ini, akuntansi mencatat tidak hanya pengeluaran kasnya (kas keluar), tetapi juga untuk pertambahan peralatan yang dibeli. Sistem pencatatan berpasangan ini mengikuti aturan Debit dan Kredit. Salah satu contoh bentuk aturan Debit dan Kredit pada transaksi diatas dengan mengunakan aturan Debit dan Kredit menjadi kas berkurang maka posisi kas berada di Kredit dan peralatan bertambah, maka posisi peralatan berada posisi di Debet. Untuk dapat memahami aturan Debet dan Kredit ini, berikut ini akan diberikan tabel aturan Debet dan Kredit , sebagai berikut :
Kelompok Akun Bertambah Berkurang
Harta D K
Hutang K D
Modal K D
Prive D K
Pendapatan K D
Beban D K
E. Persamaan Akuntansi
HARTA = KEWAJIBAN/UTANG + MODAL
Contoh kasus :
Ahmad mendirikan sebuah perusahaan taksi dengan nama “AHMAD TAKSI”. Berikut transaksi yang dilakukan selama bulan januari 2019:
1. Ahmad mengeluarkan uang sebesar 150.000.000 sebagai modal awal 2. Ahmad Membeli Mobil senilai 125.000.000 dan peralatan senilai
5.000.000
3. Selama bulan januari, pemilik membeli bensin, oli dan macam-macam perlengkapan senilai 4.500.000 secara kredit.
4. Selama bulan ini telah dibayar utang sebesar 3.000.000
5. Selama bulan tersebut telah diterima hasil setoran dari penumpang sebesar 42.000.000
6. Biaya-biaya yang dibebankan dan dibayar selama sebulan antara lain : gaji sebesar 2.600.000, sewa sebesar 1.000.000, listrik, air dan telepon sebesar 650.000, serba-serbi sebesar 240.000
7. Nilai perlengkapan yang masih tersisa adalah 1.700.000
8. Setiap bulan mobil atau kendaraan pasti mengalami penurunan manfaat karena pemakaian. Penurunan manfaat atau kegunaan ini
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
merupakan biaya/beban bagi perusahaan yang disebut penyusutan (depresiasi). Penyusutan ditaksir sebesar 2.100.000.
Penyelesaian :
Persamaan Akuntansi : H = U + M
Harta = Utang + Modal
No Kas Perlengkapan Kendaraan Akum.
Peny.
Kendaraan
Peralatan Utang Modal
1 150.000 (+) 150.000
(+)
2 130.000 (-) 125.000 (+) 5.000 (+)
20.000 125.000 5.000 150.000
3 4.500 (+) 4.500
(+)
20.000 4.500 125.000 5.000 4.500 150.000
4 3.000 (-) 3.000 (-)
17.000 4.500 125.000 5.000 1.500 150.000
5 42.000 (+) 42.000 (+)
59.000 4.500 125.000 5.000 1.500 192.000
6 4.490 (-) 4.490 (-)
54.510 4.500 125.000 5.000 1.500 187.510
7 2.800 (-) 2.800 (-)
54.510 1.700 125.000 5.000 1.500 184.710
8 - 2.100 2.100 (-)
54.510 1.700 125.000 - 2.100 5.000 1.500 182.610
184.110 184.110
Note : Ditulis dalam ribuan Soal Latihan:
Bapak Sodikin mendirikan usaha Travel Agency dengan nama “Bubu Travel”
pada tanggal 1 Maret 2020. Berikut transaksi keuangan selama bulan tersebut. Buatlah persamaan akuntansinya.
1. Pak Sodikin menanamkan modal berupa uang tunai Rp 120.000.000,- 2. Perusahaan memperoleh pinjaman uang dari bank sebesar Rp
20.000.000,-
3. Perusahaan membayar sewa ruko bulan maret Rp 750.000,- 4. Perusahaan membeli tunai komputer Rp 4.300.000,-
5. Perusahaan membayar uang untuk biaya gaji karyawan Rp 2.800.000,- 6. Perusahaan menerima pendapatan Rp 7.800.000,-
7. Perusahaan membeli perlengkapan Rp 500.000,-
8. Perusahaan membeli peralatan sebesar Rp 6.700.00,-. dibayar tunai Rp 2.000.000,- sisanya dibayar kredit
9. Pak Sodikin mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 350.000
F. Laporan Keuangan (Financial Statement) 1. Neraca
Laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu. Yang terdiri dari : Harta (Assets), kewajiban (Liabilities) atau Hutang, dan ekuitas atau modal.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Penyususnan Neraca Bentuk Staffel (Disusun urut ke bawah)
Penyusunan Neraca Bentuk Skontro
Neraca bentuk skontro adalah bentuk neraca yang memisahkan antara aktiva di posisi kiri dengan pasiva di posisi kanan.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
2. Laporan Laba/Rugi
Menggambarkan hasil yang didapat oleh perusahaan pada akhir periode berupa keuntungan atau kerugian.
3. Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas
Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara dengan kas.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
BAB II
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
(TRANSAKSI, JURNAL UMUM, BUKU BESAR, NERACA SALDO) A. Akuntansi Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud “jasa” dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. (Setiawan, Samhis, 2021)
Siklus akuntansi perusahaan jasa antara lain : 1. Bukti Transaksi
2. Jurnal ->Jurnal Umum 3. Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Ayat Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian 7. Neraca Lajur
8. Laporan Keuangan : a. Laba/Rugi
b. Perubahan Modal c. Neraca
9. Jurnal Penutup
10. Neraca Saldo Setelah Penutupan 11. Jurnal Pembalik
B. Pencatatan Transaksi Perusahaan Jasa 1. Transaksi
Perusahaan “Adzkia Decorator” selama Bulan Desember 2010 mempunyai transaksi sebagai berikut :
a. 10/12 : Menerima kas (cash) Rp. 30.000.000, dari rek pribadi pemilik ke rekening perusahaan (capital).
b. 10/12 : Membayar biaya air, listrik, & telpon (water, electricity and telephone expense) Rp. 615.000
c. 11/12 : Membeli kendaraan (vehicle) seharga Rp. 36.000.000, dibayar tunai (cash) sebesar Rp. 9.000.000 & sisanya dengan wesel bayar (notes payable)
d. 14/12 : Menerima pesanan untuk mendekorasi Gedung BSI sebesar Rp.
10.000.000. uangnya akan diterima tgl 21/1
e. 15/12 : Membeli perlengkapan (supplies) secara tunai (cash) Rp.
265.000,-
f. 16/12 : Menerima uang kas (cash) utk pekerjaan yg tlh selesai dikerjakan (revenue) Rp. 1.080.000,-
g. 18/12: Membeli peralatan (equipment) scr kredit Rp. 8.000.000 (accounts payable)
h. 21/12 : Menerima pembayaran atas pesanan tgl 14/12
i. 21/12 : Membayar kpd kreditur utk peralatan (equipment) yang dibeli tgl 18 Feb
j. 28/12 :Membayar gaji pegawai (salary expense) Rp. 3.000.000
k. 28/12 : Diambil uang kas (cash) utk keperluan pribadi pemilik (drawing) Rp. 2.000.000.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Perintah : Buatlah jurnal umum, buku besar bentuk T dan neraca saldo dari transaksi tersebut !
2. Jurnal Umum
Menurut Joel J. Lerner.,MS.,Ph.D (2004:13), pengertian Jurnal adalah
“The journal, or day book, is the book of original entry for accounting data”.
Jurnal merupakan pencatatan transaksi akuntansi berupa pendebitan dan pengkreditan secara kronologis beserta penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksi-transaksi tersebut. Peranan jurnal adalah sebagai alat kontrol penguji keseimbangan antara debet dan kredit. Didalam menjurnal setiap transaksi selalu memasukan nominal uang disebelah debet dan kredit dengan angka yang sama. ( Berikut contoh dari bentuk jurnal :
Format/kolom jurnal umum :
Keterangan Kolom :
1. Kolom Tanggal : Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi 2. Kolom No Bukti : Untuk mencatat nomor bukti transaksi
3. Kolom Keterangan : Untuk mencatat nama rekening/nama akun yang didebet maupun yang dikredit
4. Kolom Ref : Untuk mencatat nomor kode rekening transaksi
5. Kolom Debet : Untuk mencatat jumlah nominal uang yang didebet 6. Kolom Kredit : Untuk mencatat jumlah nominal uang yang dikredit Berikut jurnal umum dari transaksi perusahaan Adzkia Decorate :
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Soal Latihan
Transaksi yang terjadi pada “Bubu Travel” selama bulan April 2020 dapat dilihat di bawah ini sbb:
01 April 2020 : Diterima pelunasan piutang sebesar Rp. 18.000.000- 02 April 2020 : Dibeli tanah secara tunai dari seharga Rp. 120.000.000,- 05 April 2020 : Diambil pengambilan uang pribadi sebesar Rp. 1.450.000,- 06 April 2020 : Dibeli secara kredit peralatan usaha Rp. 4.315.000,-
10 April 2020 : Dibayar hutang untuk peralatan usaha 12 April 2020 : Dibeli token listrik Rp. 200.000,-
13 April 2020 : Diterima uang dari hasil usaha sebesar Rp. 42.000.000,- 18 April 2020 : Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp.150.000,- tunai 25 April 2020 : Dibayar gaji karyawan Rp. 3.800.000,-
26 April 2020 : Dibayar rekening telepon Rp. 400.000,-
27 April 2020 : Diterima uang hasil usaha sebesar Rp. 58.500.000,-
3. Buku Besar
Menurut Joel J. Lerner (2004 : 8), pengertian Buku Besar (Ledger) adalah The complete set of accounts for a business entry is called a ledger. It is the
―reference book‖ of the accounting system and is used to classify and summarize transactions and to prepare data for financial statements. It is also a valuable source of information for managerial purposes, giving, for example, the amount of sales for the period or the cash balance at the end of the period.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Buku Besar adalah : alat untuk menggolongkan rekening-rekening (akun) sejenis yang ada buku jurnal dan disusun secara sistematis sehingga dapat diketahui saldo terakhir dari tiaptiap rekening tersebut (disebut saldo normal) Proses pencatatan dari buku jurnal ke buku besar disebut Posting.
Pemindahan jurnal ke buku besar terdiri dari beberapa langkahnya sebagai berikut:
a. Klasifikasikan setiap transaksi yang memiliki satu rekening yang sama, misalnya rekening Kas
b. Perhatikan transaksi tersebut berada pada kolom debet atau kredit, jika di pencatatan jurnal berada pada posisi debet maka pada saat posting ke Buku besar kas juga harus dimasukkan ke kolom debet. Jika di pencatatan jurnal berada pada posisi kredit maka pada saat posting ke Buku besar kas juga harus dimasukkan ke kolom kredit.
c. Jika penentuan debit dan kredit sudah dilakukan, selanjutnya masukkan nominal rupiah yang ada pada jurnal transaksi.
d. Mengisi kolom referensi rekening buku besar, misalnya JUl artinya posting diambil dari jurnal umum halaman 1).
e. Ulangi langkah di atas untuk semua rekening yang ada pada transaksi akuntansi perusahan.
Bentuk-Bentuk rekening dan juga merupakan bentuk buku besar : 1. Bentuk Letter T / Sederhana (T Account)
2. Bentuk 2 Kolom/Skontro/Horizontal (Two Column Account)
3. Bentuk 3 kolom/staffel (Three Column Account)
4. Bentuk 4 Kolom/Saldo Rangkap (Balance/Four Column Acoount
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Berikut buku besar bentuk T dari jurnal umum pada perusahaan Adzkia Decorate :
a. Buku Besar Kas
Keterangan :
1. Pada jurnal transaksi tanggal 10 Des 2010, rekening Kas (Jurnal Umum) berada pada kolom debet, sehingga pada posting buku besar ditulis pada kolom debet.
2. Sebaliknya, jurnal transaksi tanggal 10 Des 2010, rekening Kas berada pada kolom kredit, sehingga pada Buku besar posting juga ditulis pada kolom kredit.
3. Jika saldo buku besar adalah Debet dan bertemu dengan posting dikolom debet, maka Saldo akan bertambah. Sebaliknya, ketika bertemu dengan posting di kolom kredit , maka saldo akan berkurang.
4. Pada kasus rekening Kas di atas, saldo awal kas berada di debet (lihat tanggal 10 Des 2010), dan bertemu posting selanjutnya berupa transaksi kredit pada tanggal 10 Des 2010, maka saldo kas menjadi bertambah.
5. Hal ini juga berlaku bagi semua rekening lainnya, seperti Piutang, Perlengkapan, kendaraan dsb.
b. Buku Besar Piutang Usaha
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
c. Buku Besar Perlengkapan
d. Buku Besar Peralatan
e. Buku Besar Kendaraan
f. Buku Besar Hutang Usaha
g. Buku Besar Wesel Bayar
h. Buku Besar Modal
i. Buku Besar Prive
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
j. Buku Besar Pendapatan Jasa
k. Buku Besar Biaya Air, Listrik dan Telepon
l. Buku Besar Biaya Gaji
4. Neraca Saldo
Siklus akuntansi berikutnya adalah menyusun neraca saldo pada akhir periode. Neraca saldo adalah daftar rekening beserta saldo akhirnya yang terdapat pada buku besar. Misalkan rekening kas pada contoh buku besar di atas, saldo akhirnya Rp. 18.200.000, maka ditulis pada neraca saldo yaitu Rp.
18.200.000,-. Neraca saldo yang benar menuntut adanya kesamaan antara jumlah debet dan jumlah kredit. Meskipun begitu tidak menjamin bahwa neraca saldo sudah 100% benar.
Ada beberapa kesalahan yang umumnya sering terjadi, antara lain : a. Transaksi tidak dicatat dalam jurnal
b. Tansaksi dicatat dalam jurnal, namun dengan nominal uang yang salah c. Tansaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali
d. Transaksi dicatat dalam jurnal pada rekening yang salah atau aturan debet dan kredit yang dicatat salah.
Cara menemukan kesalahan pada neraca saldo:
a. Periksa dengan teliti bahwa penempatan saldo normal dalam kolom debet dan kredit neraca saldo tidak ada kesalahan.
b. Ulangi lagi penjumlahan nominal rupiah yang ada dalam neraca saldo.
c. Cocokkan dengan buku besar untuk membuktikan apakah saldo yang terdapat dalam buku besar sudah dimasukkan dengan betul kedalam neraca saldo.
d. Periksa kembali jurnal kedalam buku besar, apakah nominal yang dimasukkan ke buku besar sama dengan yang terdapat didalam jurnal, apakah nominal dalam buku besar pada kolom debet salah dimasukkan kesebelah kredit atau sebaliknya, apakah ada nominal yang dimasukkan berulang–ulang
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Bentuk neraca saldo sebagai berikut :
Berikut neraca saldo dari buku besar pada perusahaan Adzkia Decorate :
SOAL LATIHAN
Nona Amanda mendirikan usaha Salon Muslimah pada tanggal 1 Mei 2018.
Berikut transaksi keuangan selama bulan tersebut :
1. Nona Amanda menanamkan modal berupa uang tunai Rp 135.000.000,- 2. Perusahaan memperoleh pinjaman uang dari bank sebesar Rp
18.000.000,-
3. Perusahaan membayar sewa ruangan bulan tersebut Rp 1.500.000,- 4. Perusahaan membeli tunai peralatan salon Rp 2.000.000,-
5. Perusahaan membayar uang untuk biaya perlengkapan SPA Rp 4.000.000,-
6. Perusahaan menerima uang jasa creambath dan potong rambut Rp 54.000.000,-
7. Dibayar gaji karyawan Rp 3.425.000,-
8. Perusahaan membayar angsuran utang bank Rp 550.000,- dan biaya bunga Rp 50.000,-
9. Nona Amanda mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 650.000,- Perintah : Buatlah buku jurnal, buku besar dan neraca saldo per 30 Juni 2019
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
PERTEMUAN III
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (AYAT JURNAL PENYESUAIAN) A. Ayat Jurnal Penyesuaian
Yaitu ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di Neraca Saldo menjadi yang saldo yang “sebenarnya” sampai dgn akhir periode akuntansi.
Atau Jurnal yang dibuat karena adanya ketidaksesuaian antara akun- akun/perkiraan –perkiraan pada neraca saldo dan keadaan yang sebenarnya.
Tujuan Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan yang ada sehingga mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang sebenarnya.
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian pada akhir periode.
Akun-akun yang memerlukan penyesuaian diantaranya : 1. Perlengkapan
2. Beban dibayar dimuka
a. Dicatat sebagai harta (Neraca)
b. Dicatat sebagai Beban (Ikhtisar Laba/Rugi) 3. Beban yang masih harus dibayar
4. Pendapatan diterima dimuka
a. Dicatat sebagai utang/kewajiban b. Dicatat sebagai pendapatan
5. Pendapatan yang masih harus diterima 6. Penyusutan aktiva tetap
7. Cadangan Kerugian Piutang
Berikut contoh transaksi jurnal penyesuaian dari akun-akun di atas : 1. Perlengkapan
f. Jika dicatat sebagai harta (Neraca), maka formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada neraca saldo per 31 Des 2010, terdapat akun perlengkapan sebesar Rp 265.000. Pada waktu perhitungan ternyata nilai perlengkapan yang ada sebesar Rp. 165.000. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab : Beban Perlengkapan (D) Rp 100.000
Perlengkapan (K) Rp 100.000
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Perlengkapan yang terpakai/jumlah yang terpakai : Rp 265.000 – Rp 165.000 = Rp 100.000
b. Jika dicatat sebagai Beban (Ikhtisar L/R), maka formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada neraca saldo per 31 Des 2010, terdapat akun beban perlengkapan sebesar Rp 265.000. Pada waktu perhitungan ternyata nilai perlengkapan yang ada sebesar Rp. 165.000. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab : Perlengkapan (D) Rp 165.000
Beban Perlengkapan (K) Rp 165.000
2. Beban dibayar dimuka
a. Jika dicatat sebagai harta (Metode Neraca), maka formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada neraca saldo tercatat sewa dibayar dimuka sebesar Rp 6.000.000. Data tanggal 31 Desember 2010 menunjukkan sewa dibayar tanggal 01 Okt 2010 untuk 1 tahun. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab : Beban Sewa (D) Rp 1.500.000
Sewa Dibayar Dimuka (K) Rp 1.500.000 Perhitungan Sewa :
Rp 6.000.000 : 12 bulan = Rp 500.000
Rp 500.000 x 3 bulan (1 Okt- 31 Des) = 1.500.000
b. Jika dicatat sebagai Beban (Metode Ikhtisar L/R), maka formula atau akunnya adalah :
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Contoh soal :
Pada neraca saldo tercatat Beban Sewa sebesar Rp 6.000.000. Data tanggal 31 Desember 2010 menunjukkan sewa dibayar tanggal 01 Okt 2010 untuk 1 tahun. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab : Sewa Dibayar Di Muka (D) Rp 4.500.000
Beban Sewa (K) Rp 4.500.000
Perhitungan Sewa :
Rp 6.000.000 : 12 bulan = Rp 500.000
Rp 500.000 x 3 bulan (1 Okt- 31 Des) = 1.500.000 (Jumlah terpakai)
Jumlah tersisa/Belum dipakai = Rp 6.000.000 – Rp 1.500.000 = Rp 4.500.000
Atau : 9 bulan x 500.000 = 4.500.000 3. Beban masih harus dibayar
Formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada tanggal 31 Des, Gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp 500.000.. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab : Beban Gaji (D) Rp 500.000
Utang Gaji (K) Rp 500.000 4. Pendapatan diterima di muka
a. Jika dicatat sebagai Utang/kewajiban, maka formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Diterima pendapatan sewa pada tanggal 1 Nov 2010 untuk 2 tahun sebesar Rp 12.000.000. Jika diakui sebagai utang, jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Des 2010 adalah...
Jawab : Sewa diterima dimuka (D) Rp 1.000.000
Pendapatan Sewa (K) Rp 1.000.000
Perhitungan Yang telah menjadi pendapatan : Rp 12.000.000 : 24 bulan (2 Tahun) = Rp 500.000 Rp 500.000 x 2 bulan (1 Nov- 31 Des) = 1.000.000
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Atau dengan rumus : (2/24) x 12.000.000 = 1.000.000
b. Jika dicatat sebagai pendapatan, maka formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Diterima pendapatan sewa pada tanggal 1 Nov 2010 untuk 2 tahun sebesar Rp 12.000.000. Jika diakui sebagai utang, jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Des 2010 adalah...
Jawab : Pendapatan Sewa (D) Rp 11.000.000
Sewa diterima dimuka (K) Rp 11.000.000 Perhitungan Yang Belum menjadi pendapatan :
Rp 12.000.000 : 24 bulan (2 Tahun) = Rp 500.000
Rp 500.000 x 2 bulan (1 Nov- 1 Des) = 1.000.000 (Menjadi pendapatan) Belum menjadi pendapatan : Rp 12.000.000 – Rp 1.000.000 = Rp 11.000.000 Atau dengan rumus : (22/24) x 12.000.000 = 11.000.000
5. Pendapatan masih harus diterima Formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada tanggal 31 Des 2010 piutang bunga yang masih harus diterima sebesar Rp 750.000. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab : Piutang Bunga (D) Rp 750.000
Pendapatan Bunga (K) Rp 750.000
6. Penyusutan Aktiva Tetap
Formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada tanggal 31 Agust 2010 dibeli peralatan sebesar Rp 26.000.000.
Taksiran umur ekonomisnya adalah 10 tahun. Nilai residunya sebesar Rp 2.000.000. Jurnal penyesuaian untuk tanggal 31 Desember adalah…
Jawab : Beban Peny. Peralatan (D) Rp 800.000
Akumulasi Peny. Peralatan (K) Rp 800.000
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Perhitungan Penyusutan (Metode Garis Lurus):
Rumus : (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Umur Ekenomis (26.000.000 – 2.000.000) / 10 Tahun = 2.400.000/Tahun 2.400.000/12 bulan = 200.000/Bulan
200.000 x 4 bulan (01 Sept – 31 Des) = 800.000 7. Cadangan Kerugian Piutang
Adalah piutang yang tidak tertagih atau tidak dibayar oleh pelanggan.
Formula atau akunnya adalah :
Contoh soal :
Pada tanggal 31 Des 2010, taksiran piutang yang tidak dibayar sebesar Rp 1.200.000.. Jurnal penyesuaian adalah…
Jawab : Beban Kerugian Piutang (D) Rp 1.200.000
Cadangan Kerugian Piutang (K) Rp 1.200.000
Studi Kasus : Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Adzkia Decorate
Pada akhir periode pembukuan yaitu tanggal 31 Des 2019, ada beberapa hal yang perlu disesuaikan. Berikut data penyesuaian pada perusahaan Adzkia Decorator :
1. Masih harus dibayar gaji pegawai bln Desember Rp. 300.000
2. Masih harus diterima pendapatan bunga untuk 2 bulan @ Rp. 120.000 3. Selama 1 bulan Kendaraan mengalami penyusutan sebesar Rp. 250.000 4. Pada waktu perhitungan ternyata nilai perlengkapan yang ada atau yang
tersisa sebesar Rp. 165.000
Perintah : Buatlah Jurnal Penyesuaian dari penyesuaian yang terjadi pada 31 desember 2019 :
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Salon Muslimah Amanda Neraca Saldo
30 Juli 2018
Data penyesuaian, sebagai berikut :
1. Beban sewa yang sudah kaluarsa sebesar Rp 1.500.000,- 2. Gaji yang masih terhutang sebesar Rp. 1.650.000,-
3. Ditaksir 12% dan jumlah piutang tidak dapat ditagih 4. Penyusutan peralatan salon sebesar Rp 35.000,- 5. Perlengkapan usaha yang masih ada Rp 500.000,- Diminta Buatlah ayat jurnal penyesuaiannya !
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
PERTEMUAN IV
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN)
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP) ialah saldo-saldo buku besar setelah disesusaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan suatu usaha. Yang telah disesuaikan adalah nilai saldo-saldo tertentu dalam neraca saldo.
Neraca saldo setelah penyesuaian merupakan suatu daftar saldo yang disusun setelah proses penyesuaian pada akun-akun tertentu. Kenapa harus dilakukan penyesuaian? Bila kita menggunakan prinsip akuntansi dengan basis akrual, maka terdapat beberapa akun yang harus dilakukan penyesuaian sebelum menyusun laporan keuangan.
Berbagai akun ini antara lain adalah saldo akun untuk beban yang dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, dan juga saldo akun bahan yang habis pakai. Jika memang tidak dilakukan penyesuaian, maka laporan keuangan yang dihasilkan akan kurang valid atau kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Contohnya, terjadi jumlah laba kebesaran atau kekecilan karena adanya pos pendapatan ataupun biaya yang memang seharusnya tidak harus diperhitungkan.
Tahapan menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian :
1. Posting Nilai Akun yang ada pada jurnal penyesuaian ke dalam buku besar, jika buku besar akun pada jurnal penyesuaian tidak ada maka tambahkan buku besar akun tersebut.
Posting Penyesuaian perlengkapan
Posting Penyesuaian Biaya Gaji
Posting Penyesuaian Hutang Gaji
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Posting Penyesuaian Piutang Bunga
Posting Penyesuaian Pendapatan Bunga
Posting Penyesuaian Biaya Penyusutan Kendaraan
Posting Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Posting Penyesuaian Biaya Perlengkapan
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
2. Hitung saldo akhir pada buku besar untuk akun-akun yang mengalami penyesuaian
3. Buat NSSP seperti penyusunan neraca saldo pada tahap 4
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
PERTEMUAN V
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (NERACA LAJUR)
Dalam sebuah perusahaan, adanya laporan keuangan menjadi salah satu hal yang terpenting untuk bisa mengetahui bagaimana siklus keuangan dari perusahaan tersebut. Dengan membuat sebuah catatan keuangan yang rapi, tenu akan mempermudah dalam melakukan analisis dan evaluasi.
Salah satu laporan keuangan yang terbilang pentingyaitu neraca lajur.
Keberadaan neraca yang satu ini akan memberikan gambar tentang keuangan yang ada, meskipun neraca ini bukan menjadi salah satu jenis laporan, namun adanya neraca lajur ini akan mempermudah dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.
Berbicara mengenai neraca lajur, merupakan sebuah kertas kerja maupun worksheet yang berisi semua data tentang akuntansi dan biasa digunakan untuk memudahkan ketika hendak membuat laporan keuangan.
Meskipun kertas kerja tersebut bukan merupakan laporan keuangan, namun kehadiran dari neraca ini akan sangat berguna untuk memudahkan pembuatan laporan.
Bagi sebuah perusahaan yang berskala kecil dan akun buku besar tidak terlalu banyak, tentu neraca ini tidak terlalu dibutuhkan karena bisa langsung disesuaikan dengan neraca saldo yang ada. Lain halnya dengan sebuah perusahaan yang memiliki skala besar, adanya neraca lajur ini akan mempu memberikan kemudahan dalam melakukan rekap data keuangan sebelum dilakukan sebuah penyesuaian.
Neraca lajur atau worksheet ini juga menjadi suatu landasan yang digunakan untuk memeriksa dengan sebuah rekening buku besar yang telah disesuaikan. Tidak hanya disesuaikan saja, adanyakeseimbangan dan juga disusun berdasarkan rekening dalam melakukan laporan keuangan.
Neraca Lajur adalah Suatu kertas / daftar yang digunakan untuk mencatat, menyesuaikan dan menggolongkan semua rekening yang ada di Neraca Saldo dan dibuat pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
Kolom-kolom yang terdapat pada neraca lajur adalah : 1. Neraca Saldo
2. Jurnal Penyesuaian
3. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian 4. Laba/Rugi
5. Neraca
Tujuan Pembuatan Neraca Lajur
Untuk tujuan dari pembuatan neraca lajur tentu sangat dibutuhkan baik dari pihak manajemen maupun perusahaan itu sendiri. Hal ini dikarenakan mampu untuk memperkirakan sebuah hal yang mungkin bisa terjadi sehingga dapat digunakan untuk mengontrol keuangan dalam perusahaan.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Adapun beberapa tujuan dari adanya pembuatan neraca lajur, diantaranya;
1. Memudahkan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan akan semakin mudah ketika neraca lajur telah dibuat terlebih dahulu. Hal ini karena semua nominal yang ada pada buku besar bisa langsung terlihat di neraca ini tanpa harus mencari dalam buku besar yang memiliki kolom dan juga jumlah yang terbilang banyak.
2. Sarana Menggolongkan dan Meringkas Informasi Neraca Saldo
Dalam neraca saldo, akan terdapat banyak data baik itu data penyesuaian maupun data yang digunakan untuk persiapan ketika hendak membuat sebuah laporan keuangan. dengan adanya neraca worksheet atau lajur ini, akan meringkas dan menggolongkan data yang ada pada neraca saldo.
3. Meminimalisir Kesalahan
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan laporan keuangan rentan mengalami kesalahan. Lebih parahnya lagi ketika kesalahan ada di awal sebelum melakukan laporan, tentu hasil akhir berbagai bentuk laporan keuangan juga akan salah. Dengan menggunakan worksheet ini akan menjadi sarana meminimalisir kesalahan yang mungkin bisa terjadi ketika membuat jurnal penyesuaian.
4. Memperkirakan Hal yang Mungkin Akan Terjadi
Dengan sebuah worksheet akan menjadi bahan untuk memperkirakan hal yang akan terjadi dalam sebuah perusahaan. Hal ini karena jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan akan lebih mudah terlihat.
Tentunya adanya hal ini mampu menjadikan sarana bagi manajemen untuk memperkirakan hal yang mungkin berimbas pada kegiatan operasional.
Fungsi Neraca Lajur
Terdapat beberapa fungsi dari neraca jenis lajur yang biasa digunakan untuk mencatat sebuah laporan keuangan. dengan pemahaman yang tepat dari neraca itu sendiri akan menjadikan lebih efektif dan juga efisien ketika membuat sebuah laporan keuangan. adapun beberapa fungsi dari worksheet atau neraca lajur ini adalah;
1. Digunakan untuk Meringkas Data
Dalam sebuah perusahaan terlebih dalam skala yang besar, tentu akan banyak transaksi yang terjadi setiap hari bahkan ketika direkap dalam satu bulan. Dengan adanya neraca ini, akan mampu untuk menggolongkan beberapa transaksi yang kemudian diringkas dalam setiap transaksi yang dijalankan. Setiap transaksi yang ada akan dibagi dalam sebuah lajur yang berbeda dan akan menjadikan lebih rapi untuk dilihat.
2. Mengevaluasi Transaksi yang Ada
Ketika mampu membuat sebuah neraca yang rapi, tentu akan lebih mudah bagi sebuah perusahaan melakukan pendataan dan mengevaluasi pencatatan yang dilakukan sebelumnya. Ketika melakukan pencatatan, adakalanya accounting membuat sebuah kesalahan baik penjumlahan maupun pada saldo. Dengan menggunakan neraca ini akan memungkinkan untuk meminimalisir kesalahan tersebut.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
3. Sarana Menyusun Laporan
Dengan adanya sebuah neraca ini, akan mampu mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan. Hal ini dikarenakan jumlah transaksi yang ada akan direkap dan juga ditampilkan dalam sebuah alur secara ringkas meskipun pada awalnya data yang ada sangat detail. Dengan adanya hal tersebut menjadikan jumlah saldo lebih mudah terlihat dan bisa dilakukan untuk menyesuaikan dengan transaksi selanjutnya maupun untuk dijadikan neraca saldo.
4. Prosedur Perusahaan yang Kredibel
Bagi sebuah perusahaan yang mampu mengelola laporan keuangan dengan baik, tentu akan membuat sebuah neraca yang satu ini. Hal tersebut dikarenakan dengan neraca akan menampilkan sebuah data yang terstruktur.
Juga menjadikan sebuah alur dalam laporan keuangan lebih mudah.
Perusahaan Yang menjalankan prosedur yang sesuai akan terlihat profesional dan juga bisa menjadi salah satu kebijakan baru dengan melihat masuk keluarnya dana melewati neraca tersebut.
5. Melihat Kegiatan Harian Perusahaan
Untuk bisa melihat bagaimana transaksi harian sebuah perusahaan, bisa dengan membuat worksheet yang satu ini. Tentunya hal tersebut akan berimbas pada kemudahan melakukan evaluasi di setiap transaksi yang ada.
Adanya hal tersebut menjadikan banyak perusahaan yang melakukan pembuatan neraca ini. Untuk memudahkan setiap pengambilan keputusan yang ada.
Bentuk neraca lajur :
Langkah-langkah menyusun neraca lajur :
1. Pindahkan semua akun yang ada pada neraca saldo setelah penyesuaian ke kolom nama akun pada neraca lajur.
2. Pindahkan nominal pada neraca saldo ke kolom neraca saldo di neraca lajur.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
3. Pindahkan nominal jurnal penyesuaian ke kolom jurnal penyesuaian di neraca lajur.
4. Pindahkan nominal neraca saldo setelah penyesuaian ke kolom neraca saldo setelah penyesuaian di neraca lajur atau jika tidak membuat neraca saldo setelah penyesuaian maka kita dapat melakukan pengisian pada kolom neraca saldo setelah penyesuaian dengan menambah atau mengurangkan neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
5. Pengisian Laba/Rugi dengan memindahkan nominal pada akun pendapatan dan beban-beban.
6. Pengisian Neraca dengan memindahkan nominal pada akun harta, utang, modal dan prive atau semua nominal selain yang ada pada kolom laba/rugi.
Berikut neraca lajur perusahaan Adzkia Decorate:
Soal Latihan : Buatlah Neraca Lajur dari Salon Muslimah Amanda !
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
PERTEMUAN VI
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
(LAPORAN KEUANGAN DAN TAHAP AKHIR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN)
A. Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan didefinisikan sebagai “laporan yang meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan posisi keuangan (Laporan Arus Kas dan Laporan Arus Dana), dan catatan atas laporan keuangan. (Widodo, 2000).
1. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan. Karena ini yang menjadi acuan terkait kondisi finansial yang terjadi di saat itu. Tak hanya itu, laporan ini juga harus dibuat sedetail mungkin jika perusahaan tersebut adalah perusahaan besar atau mutinasional. Hal ini bertujuan jika ketika dilakukan evaluasi, keterangan datanya lebih menyeluruh dan bisa dipertanggungjawabkan
Yaitu suatu laporan yang disusun secara sistematis yang menunjukkan penghasilan dan biaya-biaya dari unit usaha untuk periode tertentu. (Widodo, 2000)
Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan tertentu. Isi dari laporan ini ialah data- data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.
Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan, sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah kebijakan selanjutnya.
Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada perusahaan yang nantinya akan dijadikan sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.
Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik. Jika ada kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena bisa jadi kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.
https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/
Laporan laba/rugi meliputi : Penghasilan/Pendapatan dan Biaya-Biaya.
Apa fungsi laporan Laba/Rugi?
Laporan laba rugi harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau berdasarkan interval yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang diharapkan muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara berkala dan sesuai jadwal.
Berikut ini akan dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang dimaksud:
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan
Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi keuangan di sana. Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi dari total finansial tersebut yang akan menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau tahun tertentu.
Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi nanti.
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan
Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya manusia dan selainnya.
Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur perkembangan atau sebaliknya.
3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan
Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan atasan terkait dengan pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak akibat alat produksi yang tidak bekerja, maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan aplikasi yang lebih menguntungkan.
Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya, kegiatan produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.
Langkah penyusunan laporan laba/rugi ialah cukup dengan memindahkan kolom laba/rugi pada neraca lajur baik akun maupun nominal.
Dari contoh kasus perusahaan Adzkia Decorate, maka laporan laba/ruginya adalah sebagai berikut:
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan untuk menggambarkan kenaikan atau penurunan harta bersih dan kekayaan selama periode tertentu.
Hampir semua perusahaan publik akan membuat laporan ini karena memiliki struktur kepemilikan yang cukup kompleks dikarenakan adanya perubahan ekuitas/harta.
Mengapa perubahan modal terjadi?
a. Adanya kenaikan sektor modal. Baik modal yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan yang mengakibatkan modal kerja akan bertambah.
b. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi. Dengan begini modal kerja akan bertambah.
c. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah.
d. Perusahaan menderita kerugian. Baik kerugian normal maupun kerugian exidentil. Maka kerugian tersebut akan mengurangi modal kerja.
e. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang. maka akan mengurangi modal kerja.
f. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap. maka hal tersebut akan mengurangi modal kerja.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
g. Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Perubahan modal bukanlah hal yang selalu buruk untuk perusahaan.
Terkadang perusahaan memerlukan perubahan modal agar tetap bisa beroperasi sesuai kebutuhan perusahaan. Jika memang perusahaan perlu untuk melakukan perubahan modal, maka harus dilakukan. Selama keputusan perubahan modal memiliki alasan jelas dan kuat, pastinya keputusan tersebut bisa menjadi yang terbaik untuk perusahaan. Jika di dalam perusahaan perlu dilakukan perubahan modal, maka laporan perubahan modal harus dibuat oleh perusahaan.
Laporan perubahan modal merupakan jenis laporan keuangan yang berisi informasi mengenai modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan serta berisi pula informasi atau hal-hal apa saja yang menyebabkan modal tersebut berubah, baik bertambah maupun berkurang sampai pada akhir periode akuntansi.
Di dalam laporan keuangan ini, Anda akan mendapat data keseluruhan modal di setiap periode akuntansi perusahaan serta setiap detail perubahan-perubahan yang terjadi.
Selain itu, pada laporan keuangan ini juga terdiri dari modal awal perusahaan, laba yang didapat atau rugi yang dialami, dan juga prive.
Lalu di akhir laporan akan diketahui berapa besar modal akhir. Dari sini bisa diketahui berapa besar perubahan modal yang dialami oleh satu perusahaan.
Unsur Yang Ada Dalam Laporan Perubahan Modal Adalah Sebagai Berikut :
a. Laba tidak dibagi
Laba tidak dibagi atau retained earnings merupakan sebagian laba atau seluruh laba yang diperoleh perusahaan.
Laba ini tidak dibagikan sebagai deviden ke pemegang saham perusahaan. Laba tidak dibagi ini bisa digunakan oleh perusahaan sebagai modal atau sebagai tambahan modal perusahaan.
Keputusan untuk membagi laba atau tidak diambil ditentukan saat rapat umum pemegang saham atau (RUPS).
b. Laba Netto
Biasa disebut dengan laba bersih yang berarti penghasilan bersih yang diperoleh oleh perusahaan baik dari usaha pokok (Net Operating Income) ataupun diluar usaha pokok perusahaan (Non Operating Income) selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan.
c. Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada tiap pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik saham memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
d. Laba tidak di bagi per akhir periode akuntansi
Pada poin pertama, laba tidak dibagi di awal periode akuntansi, sedangkan poin ini, laba tidak dibagi di akhir periode akuntansi.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Pada dasarnya pengertiannya sama. Hanya saja periodenya yang sedikit berbeda.
Berikut Laporan Perubahan Modal Adzkia Decorate Per 31 Desember :
3. Neraca
Neraca merupakan suatu hal pokok dalam suatu laporan keuangan. Terutama dalam perusahaan, neraca menjadi kebutuhan penting dalam perkembangan perusahaan. Laporan neraca menjadi suatu hal lumrah khususnya pada bidang akuntansi dan manajemen.
Jadi neraca harus dipahami oleh kalangan yang bergelut pada bidang akuntansi serta manajemen.
Pada hakikatnya, yang dimaksud dengan neraca adalah suatu laporan keuangan yang didalamnya terdapat beberapa informasi mengenai akun-akun aktiva, serta hal-hal yang menjadi kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dalam penerapannya, laporan keuangan neraca terdapat dua macam. Yaitu bentuk stafel atau vertikal serta bentuk skontro (horizontal).
Salah satu kegunaan dari laporan neraca adalah untuk mengetahui beberapa kondisi keuangan dalam sebuah perusahaan.
Laporan keuangan tersebut bisa menunjukkan apakah perusahaan tersebut memiliki kondisi yang sehat atau tidak.
Kemudian selain mengetahui informasi keuangan, laporan neraca juga mampu memprediksi suatu aliran dana / kas di masa mendatang, dan juga fungsinya memiliki peran penting untuk alat analisis likuiditas dan profitabilitas.
Sebelum menyusun dan membaca laporan keuangan hal pertama yang harus diketahui adalah beberapa poin yang ada di dalamua.
Neraca memiliki beberapa hal yang harus ada, seperti:
Aset : Kas, surat berharga, biaya dibayar di muka, piutang, persediaan, dan aset tetap
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Kewajiban : Hutang akun, kewajiban yang masih harus dibayar, pembayaran di muka pelanggan, hutang pajak, hutang jangka pendek, dan hutang jangka panjang.
Ekuitas pemegang saham : Saham, tambahan modal disetor, laba ditahan, dan saham treasuri
Beberapa laporan keuangan neraca tersebut memiliki pengertian serta isi yang berbeda beda. Komponen tersebut didapatkan dari istilah neraca itu sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk membuat neraca dasar untuk organisasi bisnis Anda. Bahkan jika Anda menggunakan otomatisasi melalui software akuntansi, memahami bagaimana neraca disusun akan memungkinkan Anda untuk menemukan kesalahan potensial sehingga dapat diselesaikan sebelum menyebabkan kerusakan yang berkelanjutan.
a. Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan
Neraca dimaksudkan untuk menggambarkan total aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya disebut sebagai tanggal pelaporan. Seringkali, tanggal pelaporan akan menjadi hari terakhir dari periode pelaporan.
Sebagian besar perusahaan, terutama yang diperdagangkan secara publik, akan melaporkan setiap triwulan. Jika demikian halnya, tanggal pelaporan biasanya akan jatuh pada hari terakhir kuartal:
Q1: 31 Maret Q2: 30 Juni
Q3: 30 September Q4: 31 Desember
Perusahaan yang melaporkan secara tahunan akan sering menggunakan tanggal 31 Desember sebagai tanggal pelaporan, meskipun mereka dapat memilih tanggal apa pun.
Tidak jarang laporan neraca membutuhkan waktu beberapa minggu untuk persiapan setelah periode pelaporan berakhir.
b. Identifikasi Aset Anda
Setelah Anda mengidentifikasi tanggal dan periode pelaporan, Anda harus menghitung aset Anda pada tanggal tersebut.
Biasanya, neraca akan mencantumkan aset dalam dua cara:
Sebagai item baris individual dan kemudian sebagai total aset.
Memisahkan aset ke dalam item baris yang berbeda akan memudahkan analis untuk memahami dengan tepat apa aset Anda dan dari mana asalnya; menghitungnya bersama-sama akan diperlukan untuk analisis akhir.
Aset akan sering dibagi menjadi item baris berikut:
- Aset lancar:
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Kas dan setara kas
Surat berharga jangka pendek Piutang
Inventaris
Aset lancar lainnya - Aset tidak lancar:
Surat berharga jangka panjang Properti
Goodwill
Aset tidak berwujud Aset tidak lancar lainnya
Aset lancar dan tidak lancar keduanya harus subtotal, dan kemudian dijumlahkan bersama.
c. Identifikasi Kewajiban Anda
Demikian pula, Anda perlu mengidentifikasi kewajiban Anda. Sekali lagi, ini harus disusun dalam item baris dan total, seperti di bawah ini:
- Kewajiban Lancar : Akun hutang
Biaya masih harus dibayar Pendapatan tangguhan Kertas komersial
Bagian lancar hutang jangka panjang Kewajiban Lancar Lainnya
- Kewajiban Tidak Lancar :
Pendapatan ditangguhkan (tidak lancar) Kewajiban sewa jangka panjang
Hutang jangka panjang Liabilitas tidak lancar lainnya
Seperti halnya aset, ini harus subtotal dan kemudian dijumlahkan bersama.
d. Hitung Ekuitas Pemegang Saham
Jika sebuah perusahaan atau organisasi secara pribadi dipegang oleh satu pemilik, maka ekuitas pemegang saham pada umumnya akan sangat mudah. Jika diadakan untuk umum, perhitungan ini dapat menjadi lebih rumit tergantung pada berbagai jenis saham yang dikeluarkan.
Item baris umum yang ditemukan di bagian neraca ini meliputi:
- Saham biasa - Saham preferen - Saham treasury
- Pendapatan yang disimpan
e. Tambahkan Total Liabilitas ke Total Saham Pemegang Saham dan Bandingkan dengan Aset
Untuk memastikan neraca seimbang, perlu membandingkan total aset dengan total kewajiban ditambah ekuitas. Untuk melakukan ini, Anda harus menambahkan kewajiban dan ekuitas bersama.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Untuk akun aktiva yang harus diperhatikan adalah dengan memisahkan aktiva lancar dan aktiva tetap. Fungsinya adalah memudahkan untuk mengetahui jumlah yang tertera pada masing- masing aktiva tersebut. Kemudian untuk mengetahui total dari keseluruhan aktiva, langkah mudahnya adalah dengan menambahkan keduanya agar diketahui totalnya.
Hal pokok yang harus dibuat adalah dengan melewati beberapa prosedur, yaitu membuat jurnal pada neraca, memposting jurnal pada bagian buku besar, membuat laporan laba rugi untung dan yang terakhir adalah dengan menyusun laporan perubahan modal.
Berikut Laporan Neraca Adzkia Decorate Per 31 Desember :
B. Jurnal Penutup
Jurnal penutup merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang akan disusun pada akhir periode pembukuan. Bagian dari laporan keuangan ini digunakan untuk menutup akun nominal untuk menyiapkan neraca akhir periode. (https://www.gramedia.com/literasi/jurnal- penutup/)
Jurnal Penutup (Closing Entries)adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi. atau dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara) (PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat, 2018).
Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
2. Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku.
3. Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
4. Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup).
laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas
Berikut akun akun nominal yang perlu dibuatkan Jurnal Penutup 1. Menutup rekening Pendapatan
Dengan cara mendebit akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi
2. Menutup rekening Beban
Dengan cara mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit
3. Menutup rekening Ikhtisar Rugi/Laba
Dengan cara mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun Modal jika laba.
Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi jika rugi.
4. Menutup rekening Prive
Dengan cara mendebit akun Modal dan mengkredit akun Prive.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Berdasarkan neraca lajur Adzkia Decorate, berikut jurnal penutup yang perlu dibuat:
C. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Apabila semua ayat-ayat penyesuaian dan penutup telah dipindahkan ke perkiraan dalam buku besar, maka untuk memastikan keseimbangan dalam perkiraan-perkiraan tersebut disusunlah Neraca Saldo setelah penutupan : yaitu Neraca Saldo yang disusun dar perkiraan-perkiraan bersaldo (terbuka) setelah penutupan akan sama dengan isi Neraca, dan akan merupakan Saldo awal setiap perkiraan untuk periode Akuntansi berikutnya.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Memberi nomor pada perkiraan-perkiraan buku besar sangat mempermudah membuat catatan dalam jurnal maupun dalam buku besar. Juga mempermudah penyesuaian laporan keuangan dan neraca lajur, kita dapat memisahkan perkiraan-perkiraan yang bersifat permanen dan temprorer.
D. Jurnal Pembalik
Ketika membuat sebuah laporan keuangan pasti membutuhkan yang namanya jurnal-jurnal. Sejatinya ada dua macam jurnal yang harus dibuat.
Yaitu jurnal wajib dan tidak wajib atau jurnal opsional. Ada 1 jurnal yang opsional atau tidak wajib tetapi penting fungsinya bagi laporan keuangan, yaitu jurnal pembalik.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang berfungsi untuk membalikkan jurnal penyesuaian demi tujuan untuk membentuk akun neraca.
Jurnal yang memiliki nama lain reverse entry ini dibutuhkan untuk mencegah terjadinya akun ganda. Sedangkan pembuatannya biasanya dilakukan pada awal periode baru supaya muncul analisis real yang lebih anyar dan segar.
Disimpulkan dari pengertian ini ialah definisi dari jurnal pembalik merupakan jurnal yang difungsikan untuk membalik jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
Jika dilihat dari konsepnya maka menurut konsep siklus akuntansi jurnal ini memiliki kategori jurnal opsional. Maksudnya jurnal ini boleh dibuat atau tidak. https://accurate.id/akuntansi/jurnal-pembalik/
Jurnal pembalik dibuat atas dasar fungsi-fungsi tertentu. Ini dia fungsi yang dimaksud yang perlu dipahami dengan detail dan seksama:
1. Mempermudah Pencatatan Transaksi
Fungsi yang pertama adalah untuk mempermudah pencatatan transaksi.
Terutama pencatatan neraca yang disusun di awal periode yang baru.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
Namun tidak semua neraca bisa dibuatkan jurnal pembalik. Hanya yang berhubungan dengan jurnal penyesuaian saja.
2. Untuk Menyederhanakan Jurnal Penyesuaian
Dengan dibuatnya jurnal ini tentu proses penyusunan jurnal penyesuaian lebih sederhana. Terutama jurnal yang disusun pada periode selanjutnya.
Penyederhanaan ini penting jika ayat-ayat jurnal penyesuaian yang dibuat jumlahnya cukup banyak. Karena ada pemetaan pembukuan yang membuat riset jurnal penyesuaian lebih mudah.
3. Menghindari Kesalahan Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Fungsi yang ketiga adalah untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan jurnal penyesuaian. Salah satu bentuk kesalahan yang dimaksud ialah adanya pencatatan jurnal yang ganda, serta pengakuan akan biaya dan pendapatan yang juga double.
Akuntansi Dasar & Praktik 2019
DAFTAR REFERENSI
Joel J. Lerner.,MS.,Ph.D, Bookkeeping and Accounting, 2004, Mc graw Hil Comp, Inc.
https://www.gramedia.com/literasi/jurnal-penutup/
https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/
Manurung, Elvy Maria. 2011. Akuntansi Dasar (Pemula). Jakarta: Erlangga PP-PAUD dan Dikmas. 2018. Jurnal Penutup. Jawa Barat,
http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL/TAHUN%2020 18/11%20model%20kursus%20akuntansi/modul7%20JURNAL%20PENUTUP.
Rakhmania, Ani. 2019. Modul Akuntansi Dasar dan Praktik. Jakarta: Universitas Bina Sarana Informatika
Setiawan, Samhis. 2021. “Perusahaan Jasa – Pengertian, Karakteristik, Ciri, Perbedaan, Contoh”, https://www.gurupendidikan.co.id/perusahaan- jasa/, diakses pada tanggal 22 Juni 2021, 10.28 WIB.
Sumarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, ed2, LPFEUI, 2006