PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 107402 SAENTIS KEC. PERCUT SEI TUAN T.A 2014/2015.
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH :
SRI REZEKI
NIM : 1113311051
Menggunakan Model Pembelajaran Guided Teaching Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan, Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2015.
Dengan Menggunakan model pembelajaran Guided teaching diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ipa pokok bahasan perubahan lingkungan fisik. Kurangnya motivasi belajar siswa dikarenakan siswa terlihat bosan dalam proses pembelajaran, penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat pada proses pembelajaran. Adapun dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching pada mata pelajaran ipa pokok bahasan perubahan lingkungan fisik di kelas IV SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengunakan model pembelajaran guided teaching. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan pada mata pelajaran IPA. Penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan desain Arikunto dan dalam penerapannya menggunkan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa lembar angket dan lembar observasi.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang siswa.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 8
2.1.2 Pengertian Belajar ... 10
2.1.3 Peran Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran ... 12
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 13
2.1.5 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ... 14
2.1.6 Ciri-Ciri Motivasi ... 16
2.1.7 Fungsi Motivasi ... 16
2.1.8 Bentuk Motivasi Di Sekolah ... 17
2.1.9 Pengertian Model Pembelajaran ... 18
2.1.10 Pengertian Pembelajaran Guided Teaching ... 20
2.1.11 Langkah-Langkah Melaksanakan Pembelajaran Guided Teaching ... 23
2.1.12 kelebihan dan kekurangan model pembelajaran guide teaching ... 25
2.1.13 Materi Pelajaran ... 25
2.2 Kerangka Berfikir ... 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 37
3.2 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 37
3.3 Subyek Dan Obyek Penelitian ... 37
3.4 Devenisi Operasional Variabel ... 38
3.5 Desain Penelitian ... 38
3.6 Prosedur Penelitian ... 39
3.7 Tekhnik Pengumpulan Data ... 44
3.8 Tekhnik Analisis Data ... 47
3.9 Jadwal pelaksanaan Penelitian ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis Penelitian ... 50
4.2 . deskripsi kondisi awal ... 50
4.1.2 deskripsi siklus I pertemuan 1 ... 52
4.1.2.2 Deskripsi Siklus I pertemuan II... 61
4.1.3 Deskripsi Siklus II pertemuan I ... 70
4.1.4 Deskripsi penyebaran angket akhir ... 89
4.1.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 92
5.2 Saran ... 94
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 kisi-kisi angket motivasi belajar siswa ... 46
Tabel 3.2 pelaksanaan penelitian ... 49
Tabel 4.1 hasil angket motivasi belajar siswa siklus I ... 51
Tabel 4.2 hasil pengamatan indikator belajar siswa Siklus I pertemuan 1 ... 56
Tabel 4.3 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal siklus I pertemuan I ... 57
Tabel 4.4 observasi kemampuan guru ... 59
Tabel 4.5 hasil pengamatan indikator belajar siswa Siklus I pertemuan II ... 64
Tabel 4.6 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal siklus I pertemuan II ... 65
Tabel 4.7 observasi kemampuan guru ... 67
Tabel 4.8 hasil pengamatan indikator belajar siswa Siklus II pertemuan I ... 73
Tabel 4.9 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal siklus II pertemuan I... 74
Tabel 4.10 observasi kemampuan guru ... 76
Tabel 4.11 hasil pengamatan indikator belajar siswa Siklus II pertemuan II ... 82
Tabel 4.12 persentase motivasi belajar siswa secara klasikal siklus Ii pertemuan II ... 83
Tabel 4.13 observasi kemampuan guru ... 85
Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 87
66
Gambar 4.7 kelompok yang meneriakkan yel-yel ... 72
Gambar 4.8 diagram Motivasi siswa siklus II pertemuan I ... 75
Gambar 4.9 salah satu kelompok membacakan hasil diskusi ... 80
Gambar 4.10 guru mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran ... 81
Gambar 4.11 diagram Motivasi siswa siklus II pertemuan II ... 84
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 pusaran badai tornado... 26
Gambar 2.2 hujan ... 26
Gambar 2.3 tanah longsor ... 26
Gambar 2.4 kemarau panjang ... 27
Gambar 2.5 hempasan gelombang laut ... 28
Gambar 2.6 erosi ... 29
Gambar 2.7 banjir pada daratan ... 30
Gambar 2.8 tanah longsor ... 31
Gambar 2.9 pembuatan sengkedan ... 32
Gambar 2.10 penanaman pohon bakau ... 33
Gambar 3.1 model desain tindakan kelas Arikunto ... 39
Gambar 4.1 gambar kondisi sekolah ... 50
Gambar 4.2 guru memberikan arahan tentang pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching... 53
Gambar 4.3 guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya ... 54
Gambar 4.4 grafiik motivasi belajar siswa siklus I pertemuan I ... 58
Gambar 4.6 diagram Motivasi siswa siklus I pertemuan II ... 66
Gambar 4.7 kelompok yang meneriakkan yel-yel ... 72
Gambar 4.8 diagram Motivasi siswa siklus II pertemuan I ... 75
Gambar 4.9 salah satu kelompok membacakan hasil diskusi ... 80
Gambar 4.10 guru mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran ... 81
Gambar 4.11 diagram Motivasi siswa siklus II pertemuan II ... 84
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah.
Motivasi belajar memegang peranan cukup besar terhadap pencapaian
hasil belajar, tanpa motivasi belajar siswa tidak dapat belajar. Rendahnya motivasi
belajar IPA dikarenakan kurangnya guru dan siswa dalam berkomunikasi. Bila
guru tidak mengenali kemampuan belajar siswanya, maka siswa tidak termotivasi
untuk belajar, siswa harus berupaya agar selalu merasa dekat dengan gurunya,
sehingga siswa harus yakin bahwa gurunya memberikan motivasi belajar yang
tinggi terhadap hasil belajar.
Dalam pembelajaran IPA guru kurang mengembangkan kemampuan siswa
dalam berfikir kreatif, ini di tandai dengan guru sering memberikan pembelajaran
yang monoton, tidak menggabungkan stretegi pembelajaran satu dengan strategi
pembelajaran yang lain, sehingga siswa kurang termotivasi dalam proses
suasana belajar yang dapat memotivasi belajar siswa, suasana pembelajaran
diarahkan agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya. Ini berarti bahwa
proses pembelajaran berorientasi kepada siswa.
Kurangnya alat peraga dalam pembelajaran IPA akan menimbulkan
motivasi belajar IPA siswa akan rendah, dengan adanya alat peraga memudahkan
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, siswa juga semakain lebih tekun
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian guru dituntut untuk
lebih bisa membuat dan menggunakan alat peraga ipa sesuai dengan materi yang
diajarkan.
Salah satu kemampuan guru yang harus dikuasai adalah pemilihan dan
penerapan model pembelajaran secara tepat agar proses belajar berhasil dengan
baik. Pemilihan dan penerapan model yang kurang tepat akan berdampak pada
hasil belajar siswa. Jika siswa menyukai model pembelajaran yang digunakan
guru, maka siswa akan termotivasi dalam proses pembelajaran, sebaliknya jika
guru menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat maka motivasi belajar
siswa akan rendah dan hasil belajar siswa pun menjadi rendah juga. Ciri
rendahnya motivasi siswa timbul karena guru kurang memahami kemampuan
belajar siswa, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran, tidak tekunnya
siswa dalam proses pembelajaran, perhatian siswa kepada guru pun rendah, siswa
tidak berusaha untuk menguasai materi pembelajaran, mengerjakan tugas pun
mengetahui apa yang akan dipelajarinya, dan memahami mengapa hal itu
dipelajari. Sebab tanpa motivasi siswa tidak mengerti apa yang akan dipelajari dan
tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari maka bila tidak ada motivasi
belajar, kegiatan belajar mengajar pun akan sulit berhasil.
Berdasarkan Obsevasi di SDN No 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan,
banyak siswa yang memperoleh nilai yang rendah dan jauh dari KKM, dimana
nilai KKM IPA 7,0 sedangkan nilai siswa 6,0 sehingga siswa banyak belum
mencapai ketuntasan. Tingkat ketuntasan belajar di kelas IV dari 30 siswa hanya
mencapai 30% dengan kategori baik siswa 9 orang dan yang mencapai kategori
yang menyatakan bahwa siswa terlihat bosan dalam proses pembelajaran,
ditambah lagi dengan guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Guru hanya berfokus pada bahan ajar berupa buku paket atau buku
pegangan tanpa menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan tidak
mengaitkan model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang lain,
hal ini mengakibatkan siswa kurang termotivasi pada pelajaran ipa dan siswa
kurang memahami akan materi pelajaran yang diajarkan. Dalam hal ini guru harus
lebih memahami akan situasi kemampuan siswa dalam pelajaran ipa, sehingga
Berdasarkan uraian berbagai permasalahan yang telah di kemukakan di
atas,peneliti tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian dengan judul : ‘’Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Guided Teaching Pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015’’
1.2Identifikasi masalah
Berdasarkan belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka
identifikasi masalah yang timbul dalam penelitian antara lain antara lain :
1. Kurangnya motivasi belajar siswa dalam belajar IPA
2. Kurangnya alat peraga dalam pembelajaran IPA
3. Siswa terlihat bosan dalam proses pembelajaran.
4. Guru menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat pada proses
pembelajaran.
5. Model pembelajaran yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran
kurang dapat meningkatkan motivasi siswa.
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas,
sebenarnya banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran.
“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok
Bahasan Perubahan Lingkungan Fisik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Guided Teching Di Kelas IV SDN 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2014/2015.’’
1.4R umusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat terlihat berbagai masalah,
namun mengingat dan memepertimbangkan waktu ,dana, tenaga, dan
kemampuan peneliti maka masalah dalam penelitian ini di batasi pada :
‘’Apakah dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA pokok bahasan
peerubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN 107402 Saentis Kec. Percut Sei
Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 ?
1.5Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan
penelitian ini adalah :
Untuk membuktikan dengan menggunakan model pembelajaran guided
teaching dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran IPA pada
pokok bahasan perubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN 107402 Saentis Kec.
1.6Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPA,dan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengamati,
mengklasifikasikan, mengukur, memprediksi dan menyimpulkan hasil
pembelajaran, sehingga pada akhirnya akan mengembangkan sikap
nilai ilmuan pada diri siswa.
2. Bagi Guru
Guru dapat memperbaiki, meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam
kelas. Guru lebih bijaksana dalam menentukan pendekatan
pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa termotivasi melalui cara
guru menyampaikan pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam usaha
perbaikan proses pembelajaran sehingga mutu pendidikan dapat
meningkat.
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan pengetahuan peneliti dalam upaya
5. Bagi Peneliti Lainnya
Sebagai bahan pembelajaran untuk memperbaiki kualitas pelajaran
yang telah dilakukan selama ini dan sebagai bahan referensi untuk
mahasiswa khususnya PGSD yang hendak melakukan penelitian
tindakan kelas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan perubahan lingkungan
fisik dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching yang
dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri 107402 Saentis Kec Percut Sei Tuan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan model pembelajaran guided teaching pada kegiatan
belajar mengajar pada mata pelajaran ipa dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada materi perubahan lingkungan fisik di kelas IV SD
Negeri 107402 Saentis Kec. Percut Sei Tuan.
2. Dengan model pembelajaran guided teaching pada pelajaran ipa dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Dari hasil perhitungan observasi guru pada siklus I pertemuan 1 peneliti
memperoleh nilai sebesar 67 % dan cukup meningkat dipertemuan II
menjadi 75%. Untuk observasi siswa pada siklus I pertemuan 1
memperoleh nilai sebesar 67% dan cukup meningkat pada siklus I
pertemuan 1 dari 67 % di siklus II pertemuan I menjadi 87%, dan pada
siklus I pertemuan II 75% disiklus II pertemuan II menjadi 92%. Tindakan
selanjutnya di siklus II terjadi peningkatan untuk observasi siswa siklus I
pertemuan 1 dari 58 % di siklus II pertemuan 1 menjadi 83% dan pada
siklus I pertemuan 2 dari 71% di siklus II pertemuan II mejadi 93%. Dan
untuk angket pada siklus I dari 61% menjadi 84% pada siklus II.
Berdasarkan presentase diatas terjadi peningkatan yang cukup signifikan
dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran guided teaching dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Dapat dikatakan pengamatan observasi guru mengalami kenaikan secara
signifikan dapat diamati dari hasil pengamatan observasi guru mengalami
kenaikan secara signifikan dapat diamati dari hasil pengamatan observasi
guru mulai dari siklus I pertemuan 1 dengan jumlah nilai 67 kurang dan
siklus I pertemuan II menjadi 75 dengan kriteria cukup, dan dilanjutkan
pada siklus II pertemuan I dengan jumlah nilai 87 dengan kriteria baik,
terakhir siklus II pertemuan II meningkat menjadi 92 dengan kriteria
sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil observasi guru dengan menggunakan model
5.2 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang dipaparkan di atas dan pengalaman
selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri 107402
Saentis Kec. Percut Sei Tuan maka peneliti menyusun saran-saran sebagai
berikut:
1. Kepala sekolah memberikan pelatihan dan menerapkan program-program
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided
teaching.
2. Kepada guru, disarankan agar guru senantiasa menggunakan model
pembelajaran guided teaching untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Dilihat dari peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ipa
pokok bahasan perubahan lingkungan fisik dikategorikan baik. Diharapkan
kepada siswa dan guru untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan
motivasi belajar siswa agar menjadi lebih baik lagi.
4. Kepada peneliti lanjutan yang ingin menguji keefektifan model
pembelajaran guided teaching pada materi yang berbeda ataupun pada
kelas yang berbeda disarankan agar memperhatikan dan memahami dari
setiap langkah-langkah dalam penggunaan model pembelajaran guided
Arikunto. Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib,Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB, TK. Bandung:
yrama widya.
Depdiknas. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bilingual Sekolah
Dasar. Bogor: Yudhistira.
Dewi Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Medan: Pasca Sarjana UNIMED.
Djamarah, syaiful Bahri. 2011. Fsikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovativ. Medan: Media Persada.
Paizaludin dan Ermalinda. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grapindo Persada
Siregar. Evelin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia.
Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Tim penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Uno,Hamzah.2014. teori motivasi dan pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Perkasa.
Willis. J. 2011. Metode Pengajaran dan Pembelajaran Berbasis Kemampuan
Otak. Yogyakarta: Mitra Media.
Yamin, H. Martinis. 2012. Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Ciputat: