• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra 1"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)07 Februari 2020.

(2) Daftar Isi LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra……………1 Blusukan ke Sentra Petrnakan Sapi Lampung LPDB Siap Tampung Aspirasi……………………………………………….2 LPDB SIap Salurkan Dana Bergulir Untuk Peternakan Sapi Lampung………………………………………………………….7 Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi, LPDB Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra di Lampung…………………………….11 LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi……..15 LPDB KUMKM Sasar Peternakan Sapi di Lampung……….19 Percepat Penyaluran Kredit, LPDB Jajaki Kerjasama Dengan OVO……………………………………………………...22. Pemerintah Siap Salurkan Dana Bergulir ke 55 Koperasi..24. LPDB Siap Salurkan Dana Bergulir Untuk 55 Koperasi…..26. LPDB Siap Salurkan Dana Bergulir Bagi 55 Koperasi…….28. Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, LPDB Jaring Calon Mitra……………………………………………….30 LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra…………….33. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. i.

(3) Daftar Isi Meninjau Peternakan Ayam dan Pengolahan Rajungan, LPDB-KUMKM Siap Salurkan Dana Bergulir………………..36 LPDB-KUMKM Siap Salurkan Pinjaman Dana Bergulir di Peternakan Ayam dan Pengolahan Rajungan………………38 LPDB Bakal Kucurkan Dana Bergulir Untuk Peternakan Ayam di Lampung……………………………………………….40. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. ii.

(4) Neraca. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. Hal 11. Jumat, 7 Februari 2020. 1.

(5) Suara.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, LPDB Siap Tampung Aspirasi. Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) blusukan ke para mitra dan calon mitra, yang bergerak di bidang peternakan. Salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). Dalam kunjungannya, LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan koperasi tersebut. Koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding) itu mengaku, para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja koperasi memiliki kesulitan permodalan. Akibat terbentur dana itulah, antrean mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. Dalam hitungan, Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya, Suhadi mengatakan, koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Jika ditotalkan dalam rupiah berarti Rp 2 miliar, dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 2.

(6) "Jika dihitung-hitung, satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak," kata Jaya, saat Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengunjungi Koperasi yang berlokasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Suhadi menyampaikan, kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Dalam "mimpinya" mewujudkan petani ternak yang maju, maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi.. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota koperasi baru memiliki 1 - 2 ekor sapi. "Sebenarnya bergerak di bidang pembiakkan sapi tidak terlalu menguntungkan, tapi semangat saya untuk tetap menjalankan usaha ini bukan semata-mata materi, melainkan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai sentra peternakan sapi. Kalau peternak-peternak di sini tidak semangat menciptakan bibit sapi, Indonesia akan impor terus," tuturnya. Selama ini, usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi memiliki perbandingan 1 : 20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerja sama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak di dalam koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 3.

(7) “Untuk merawat sapi juga makin baik, sehingga sapi beranak pun jadi semakin cepat dan teratur. Kalau semua petani kita punya ternak sapi, maka Indonesia tidak perlu impor sapi lagi,” katanya, seraya menyebutkan, sapi Brahman Cross yang diletakkan di KPT itu dibagi ke 15 kandang di Kecamatan Tanjung Sari. Satu kandang terdapat 15 sampai 17 ekor sapi. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor, dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor, yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90 persen sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10 persen jenis sapi lain, seperti Limousin, Simental, dan Bali. Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 4.

(8) Ia mengaku, selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002, belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB, mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. "Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap, LPDB men-support dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit," kata Tampan, yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp 7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan 620 orang pasar Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan, pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembelihan selalu melafalkan asma Allah dan menggunakan alat yang tajam. "Penyembelihan juga kami lakukan sesuai tata cara Islam. Bahkan yang menyembelih di tempat kami seorang anggota MUI," terang lelaki, yang akrab disapa Ampan ini, seraya menyampaikan para pekerjanya juga sudah mendapatkan pelatihan sembelih secara islami yang disebut dengan Juleha atau Juru Sembelih Halal. RPH ini bertujuan untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 5.

(9) Si setiap sapi ada chip-nya, sehingga perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi bisa mengetahui, apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. Sumber : https://www.suara.com/pressrelease/2020/02/06/123027/blusukkan-kesentra-peternakan-sapi-lampung-lpdb-siap-tampung-aspirasi. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 6.

(10) Monitor.co.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB Siap Salurkan Dana Bergulir untuk Peternak Sapi Lampung. MONITOR, Lampung – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan blusukan ke para mitra dan calon mitra yang bergerak di bidang peternakan, salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). Dalam kunjungannya, LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan Koperasi tersebut. Koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding) itu mengaku para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja Koperasi memiliki kesulitan permodalan. Karena terbentur dana itulah, antrian mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. Jelas sangat disayangkan mengingat wilayah Koperasi itu berada menjadi sentra peternakan sapi.. Dalam hitungan, Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya Suhadi mengatakan Koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Yang jika ditotalkan dalam rupiah berarti sejumlah Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 7.

(11) “Jika dihitung-hitung satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak,” kata Jaya Suhadi saat Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengunjungi Koperasi yang berlokasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Suhadi menyampaikan kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Di “mimpinya” mewujudkan petani ternak yang maju maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota Koperasi baru memiliki 1 – 2 ekor sapi. “Sebenarnya bergerak di bidang pembiakkan sapi ini tidak terlalu menguntungkan, tapi semangat saya untuk tetap menjalankan usaha ini bukan semata-mata materi melainkan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai sentra peternakan sapi. Kalau peternak-peternak di sini tidak semangat menciptakan bibit sapi, Indonesia akan impor terus,” tuturnya. Selama ini usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi dengan perbandingan 1:20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019 lalu, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerjasama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak yang ada di dalam Koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru itu mendapatkan kepercayaan dari luar negeri.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 8.

(12) “Untuk merawat sapi juga makin baik, sehingga sapi beranak pun jadi semakin cepat dan teratur. Kalau semua petani kita punya ternak sapi maka Indonesia tidak perlu impor sapi lagi,” katanya seraya menyebutkan sapi Brahman Cross yang diletakkan di KPT itu dibagi ke 15 kandang yang ada di Kecamatan Tanjung Sari. Dalam satu kandang terdapat 15 sampai 17 ekor sapi. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90% sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10% jenis sapi lain seperti Limousin, Simental, dan Bali Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi, itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai Koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya, Koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 9.

(13) Ia mengaku selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002 belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. “Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap LPDB mensupport dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit,” kata Tampan yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan sebanyak 620 orang pasar. Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional.. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembihan selalu melafalkan asma Allah serta menggunakan alat yang tajam. “Penyembelihan juga kami lakukan sesuai tata cara Islam. Bahkan yang menyembelih di tempat kami seorang anggota MUI,” terang pria yang akrab disapa Ampan ini seraya menyampaikan para pekerjanya juga sudah mendapatkan pelatihan sembelih secara islami yang disebut dengan Juleha atau Juru Sembelih Halal. RPH ini sendiri untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi ini hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain. Karena di setiap sapi ada chipnya, jadi perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi itu bisa mengetahui apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau juga apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. Sumber : https://monitor.co.id/2020/02/06/lpdb-siap-salurkan-danabergulir-untuk-peternak-sapi-lampung/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 10.

(14) Visionnernews.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi, LPDB Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra di Lampung. Lampung,visioneernews-Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) blusukan ke para mitra dan calon mitra yang bergerak di bidang peternakan di Lampung. Salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS).. Dalam kunjungannya LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan koperasi tersebut. Ketua KPT Maju Sejahtera, Jaya Suhadi mengungkapkan, anggota koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding), ini ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja koperasi memiliki kesulitan permodalan. Karena terbentur dana itulah, antrian mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. “Jelas sangat disayangkan, mengingat wilayah koperasi itu berada menjadi sentra peternakan sapi,” kata Suhadi. Dalam hitungan, disebutkan Suhadi, koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Jika ditotalkan dalam rupiah berarti sejumlah Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 11.

(15) “Jika dihitung-hitung satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak,” kata Jaya Suhadi saat Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengunjungi Koperasi yang berlokasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Suhadi menyampaikan kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Dalam “mimpinya” mewujudkan petani ternak yang maju maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota Koperasi baru memiliki 1 – 2 ekor sapi. “Sebenarnya bergerak di bidang pembiakkan sapi ini tidak terlalu menguntungkan, tapi semangat saya untuk tetap menjalankan usaha ini bukan semata-mata materi melainkan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai sentra peternakan sapi. Kalau peternak-peternak di sini tidak semangat menciptakan bibit sapi, Indonesia akan impor terus,” tuturnya. Selama ini usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi dengan perbandingan 1:20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019 lalu, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerjasama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak yang ada di dalam Koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru itu mendapatkan kepercayaan dari luar negeri.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 12.

(16) “Untuk merawat sapi juga makin baik, sehingga sapi beranak pun jadi semakin cepat dan teratur. Kalau semua petani kita punya ternak sapi maka Indonesia tidak perlu impor sapi lagi,” katanya seraya menyebutkan sapi Brahman Cross yang diletakkan di KPT itu dibagi ke 15 kandang yang ada di Kecamatan Tanjung Sari. Dalam satu kandang terdapat 15 sampai 17 ekor sapi.. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90% sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10% jenis sapi lain seperti Limousin, Simental, dan Bali Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi, itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai Koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya, Koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 13.

(17) Ia mengaku selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002 belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. “Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap LPDB mensupport dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit,” kata Tampan yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan sebanyak 620 orang pasar. Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembihan selalu melafalkan asma Allah serta menggunakan alat yang tajam. “Penyembelihan juga kami lakukan sesuai tata cara Islam. Bahkan yang menyembelih di tempat kami seorang anggota MUI,” terang pria yang akrab disapa Ampan ini seraya menyampaikan para pekerjanya juga sudah mendapatkan pelatihan sembelih secara islami yang disebut dengan Juleha atau Juru Sembelih Halal. RPH ini sendiri untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi ini hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain. Karena di setiap sapi ada chipnya, jadi perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi itu bisa mengetahui apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau juga apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. (Rif) Sumber: https://visioneernews.com/blusukan-ke-sentra-peternakan-sapilampung-lpdb-kumkm-siap-tampung-aspirasi-calon-mitra/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 14.

(18) Inilah.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi. INILAHCOM, Lampung - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah blusukan ke para mitra dan calon mitra yang bergerak di bidang peternakan salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). Dalam kunjungannya LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan Koperasi tersebut.. Koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding) itu mengaku para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja Koperasi memiliki kesulitan permodalan. Karena terbentur dana itulah, antrian mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. Jelas sangat disayangkan mengingat wilayah Koperasi itu berada menjadi sentra peternakan sapi. Dalam hitungan, Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya Suhadi mengatakan Koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Yang jika ditotalkan dalam rupiah berarti sejumlah Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 15.

(19) "Jika dihitung-hitung satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak," kata Jaya Suhadi saat Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengunjungi Koperasi yang berlokasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Suhadi menyampaikan kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Dalam "mimpinya" mewujudkan petani ternak yang maju maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota Koperasi baru memiliki 1 - 2 ekor sapi. "Sebenarnya bergerak di bidang pembiakkan sapi ini tidak terlalu menguntungkan, tapi semangat saya untuk tetap menjalankan usaha ini bukan semata-mata materi melainkan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai sentra peternakan sapi. Kalau peternak-peternak di sini tidak semangat menciptakan bibit sapi, Indonesia akan impor terus," tuturnya. Selama ini usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi dengan perbandingan 1:20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019 lalu, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerjasama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak yang ada di dalam Koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru itu mendapatkan kepercayaan dari luar negeri.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 16.

(20) Untuk merawat sapi juga makin baik, sehingga sapi beranak pun jadi semakin cepat dan teratur. Kalau semua petani kita punya ternak sapi maka Indonesia tidak perlu impor sapi lagi, katanya seraya menyebutkan sapi Brahman Cross yang diletakkan di KPT itu dibagi ke 15 kandang yang ada di Kecamatan Tanjung Sari. Dalam satu kandang terdapat 15 sampai 17 ekor sapi. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90% sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10% jenis sapi lain seperti Limousin, Simental, dan Bali Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi, itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai Koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya, Koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 17.

(21) Ia mengaku selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002 belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. "Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap LPDB mensupport dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit," kata Tampan yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan sebanyak 620 orang pasar. Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembihan selalu melafalkan asma Allah serta menggunakan alat yang tajam. "Penyembelihan juga kami lakukan sesuai tata cara Islam. Bahkan yang menyembelih di tempat kami seorang anggota MUI," terang pria yang akrab disapa Ampan ini seraya menyampaikan para pekerjanya juga sudah mendapatkan pelatihan sembelih secara islami yang disebut dengan Juleha atau Juru Sembelih Halal. RPH ini sendiri untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi ini hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain. Karena di setiap sapi ada chipnya, jadi perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi itu bisa mengetahui apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau juga apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. [adv/rok] Sumber : https://m.inilah.com/news/detail/2563752/lpdb-kumkm-blusukanke-sentra-peternakan-sapi. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 18.

(22) bisnisjakarta.co.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB KUMKM Sasar Peternakan Sapi di Lampung. LAMPUNG (Bisnisjakarta)Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) mendatangi para mitra dan calon mitra yang bergerak di bidang peternakan, salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). Dalam kunjungannya LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan Koperasi tersebut.Koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding) itu mengaku para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja Koperasi memiliki kesulitan permodalan. Karena terbentur dana itulah, antrian mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. Jelas sangat disayangkan mengingat wilayah Koperasi itu berada menjadi sentra peternakan sapi. Dalam hitungan, Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya Suhadi mengatakan Koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Yang jika ditotalkan butuh dana sekitar Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun. "Jika dihitung-hitung satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak," kata Jaya Suhadi saat Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengunjungi Koperasi yang berlokasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (6/2). Suhadi menyampaikan kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Dalam "mimpinya" mewujudkan petani ternak yang maju maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota Koperasi baru memiliki 1 – 2 ekor sapi.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 19.

(23) bisnisjakarta.co.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Selama ini usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi dengan perbandingan 1:20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019 lalu, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerjasama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak yang ada di dalam Koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru itu mendapatkan kepercayaan dari luar negeri. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90% sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10% jenis sapi lain seperti Limousin, Simental, dan Bali. Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi, itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai Koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya, Koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. RPH Zbeef Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya. Ia mengaku selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002 belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. "Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap LPDB mensupport dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit," kata Tampan yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan sebanyak 620 orang pasar.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 20.

(24) bisnisjakarta.co.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembihan selalu melafalkan asma Allah serta menggunakan alat yang tajam. RPH ini sendiri untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi ini hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain. Karena di setiap sapi ada chipnya, jadi perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi itu bisa mengetahui apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau juga apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. Sumber: http://bisnisjakarta.co.id/2020/02/07/lpdb-kumkm-sasar-peternakan-sapi-dilampung/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 21.

(25) indopremier.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Percepat Penyaluran Kredit, LPDB Jajaki Kerjasama Dengan OVO Ipotnews - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( LPDB -KUMKM) menjajaki kerjasama dengan Platform pembayaran dan layanan keuangan digital milik Lippo Group, OVO (PT Visionet Internasional) untuk penyaluran dana bergulir bagi pelaku koperasi di Indonesia. Direktur Utama LPDB -KUMKM Braman Setyo, mengatakan bahwa rencana kerjasama ini masih dalam tahap pembahasan untuk menentukan mekanisme dalam penyaluran kredit bagi koperasi. Seperti diketahui bahwa instruksi Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyatakan bahwa mulai tahun ini kredit atau pembiayaan LPDB yang bersumber dari APBN ini wajib melalui koperasi. "Kita masih terbuka kerja sama dengan OVO, mekanismenya harus diatur, karena kita menggunakan APBN apakah aturanya diperbolehkan atau tidak oleh Kementerian Keuangan dalam hal ini PPK-BLU (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum)," kata Braman Setyo di Jakarta, Kamis (6/2). Braman mengatakan pihaknya sedang mempelajari dari sisi aturan apakah diperbolehkan penyaluran dana bergulir melalui aplikasi dompet digital seperti OVO atau tidak. "Karena itu, kita sudah meluncurkan surat Menteri Koperasi kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan, tapi sampai sekarang belum direspons," ujar Braman. Braman mengatakan apabila OJK maupun Kementerian Keuangan memperbolehkan penyaluran dana bergulir melalui OVO, maka hal ini akan memberikan keuntungan bagi LPDB . Selain mempercepat penyerapan, penyaluran dana bergulir melalui aplikasi dompet digital ini akan memudahkan LPDB dalam mengontrol dana yang dikelola. "Ini sangat membantu. Ketika koperasi bisa menyalurkan kepada end user tentu akan lebih cepat terinformasi kepada kami. Itu kentungan kalau bisa dilakukan melalui OVO," katanya. Sementara itu Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, menambahkan penjajakan kerja sama ini dilakukan juga sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta perusahaan-perusahaan teknologi untuk membantu mensukseskan program pemerintah. OVO yang disebut sudah berpengalaman dalam menyalurkan kredit langsung menangkap peluang tersebut. "Kami dalam hal ini siap. Kami punya platform, teknologi, dan sedikit pengalaman barangkali bisa mempercepat penyaluran dana ke koperasi melalui teknologi. Kami selama ini berpengalaman mendistribusikan kredit produktif untuk UKM," ujar Karaniya.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 22.

(26) indopremier.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Selama ini OVO sudah menjalankan bisnis pinjaman kredit kepada mitra usahanya baik melalui pasar online, maupun offline dengan total pinjaman mencapai Rp1,3 triliun. Digital payment system yang dijalankan tersebut diharapkan bisa direplikasi untuk pinjaman kredit bagi koperasi. "Karena kami bagian dari sebuah ekosistem bisnis dengan Tokopedia dan Grab. Nah ini sebetulnya ekosistem yang menarik yang bisa mensupport visi besar dari Presiden untuk membawa UKM kita ke level yang tinggi dari yang sekarang," tuturnya. Sumber: https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Percepat_Penyaluran_Kredit_ _LPDB_Jajaki_Kerjasama_Dengan_OVO&news_id=115485&group_news=IPOTNEWS&t aging_subtype=BANKING&name=&search=y_general&q=kredit,. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 23.

(27) akurat.co. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Pemerintah Siap Salurkan Dana Bergulir ke 55 Koperasi. AKURAT.CO Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM mulai membidik Koperasi-Koperasi yang menjadi sasaran penyaluran dana bergulir. Hal ini menindaklanjuti instruksi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa penyaluran dana bergulir dari LPDB hanya melalui Koperasi.. Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan sejak ada instruksi dari menteri, pihaknya aktif berkoordinasi dengan daerah untuk menginventarisasi KoperasiKoperasi potensial yang akan dibiayai. Selain itu, LPDB juga menerima banyak proposal pengajuan pinjaman dari Koperasi-Koperasi di seluruh Indonesia. “Sejak ada instruksi Menteri Koperasi dan UKM pada awal Januari 2020, kami langsung menginventarisasi Koperasi-Koperasi potensial dengan cara berkoordinasi dengan Dinas-Dinas Koperasi dan UKM. Dalam satu bulan terakhir ada 55 Koperasi yang sedang kami analisis permohonan pinjamannya, terdiri dari 27 Koperasi sektor riil dan 28 Koperasi simpan pinjam,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Dari 55 Koperasi tersebut total pengajuan pinjaman mencapai sebesar Rp861,25 miliar. Braman mengatakan LPDB akan menganalisa nilai pinjaman yang diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 24.

(28) akurat.co. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Pada 2020, LPDB mendapat alokasi penyaluran dana bergulir Rp1,85 triliun. Menurut Braman, khusus untuk tahun ini sebesar Rp900 miliar masih harus disalurkan lewat lembaga non Koperasi atau UMKM langsung. Hal ini ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi LPDB sebab sudah ada ikatan perjanjian sebelumnya dengan Lembaga non Koperasi atau UMKM.. “Pengajuan lembaga keuangan non Koperasi itu kan bertahap, untuk tahun 2020 masih ada Rp900 miliar yang harus diselesaikan,” kata Braman. Sebagai informasi, keputusan Menkop UKM agar penyaluran dana bergulir LPDB sepenuhnya lewat Koperasi sebagai komitmen menumbuhkan Koperasi khususnya Koperasi sektor riil dan mendorong UMKM melakukan kegiatan usaha dalam wadah Koperasi.. Sumber: https://akurat.co/ekonomi/id-994829-read-pemerintah-siap-salurkan-danabergulir-ke-55-koperasi. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 25.

(29) ekonomi.inilah.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB Siap Salurkan Dana Bergulir Untuk 55 Koperasi. INILAHCOM, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM mulai membidik koperasi-koperasi yang menjadi sasaran penyaluran dana bergulir. Hal ini menindaklanjuti instruksi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa penyaluran dana bergulir dari LPDB hanya melalui koperasi. Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan sejak ada instruksi dari menteri, pihaknya aktif berkoordinasi dengan daerah untuk menginventarisasi koperasi-koperasi potensial yang akan dibiayai. Selain itu, LPDB juga menerima banyak proposal pengajuan pinjaman dari koperasi-koperasi di seluruh Indonesia. "Sejak ada instruksi Menteri Koperasi dan UKM pada awal Januari 2020, kami langsung menginventarisasi koperasi-koperasi potensial dengan cara berkoordinasi dengan DinasDinas Koperasi dan UKM. Dalam satu bulan terakhir ada 55 koperasi yang sedang kami analisis permohonan pinjamannya, terdiri dari 27 koperasi sektor riil dan 28 koperasi simpan pinjam," kata Braman Setyo, Selasa (4/2/2020). Dari 55 koperasi tersebut total pengajuan pinjaman mencapai sebesar Rp861,25 miliar. Braman mengatakan LPDB akan menganalisa nilai pinjaman yang diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 26.

(30) ekonomi.inilah.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Pada 2020, LPDB mendapat alokasi penyaluran dana bergulir Rp1,85 triliun. Menurut Braman, khusus untuk tahun ini sebesar Rp900 miliar masih harus disalurkan lewat lembaga non koperasi atau UMKM langsung. Hal ini ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi LPDB sebab sudah ada ikatan perjanjian sebelumnya dengan Lembaga non koperasi atau UMKM. "Pengajuan lembaga keuangan non koperasi itu kan bertahap, untuk tahun 2020 masih ada Rp900 miliar yang harus diselesaikan," kata Braman. Sebagai informasi, keputusan Menkop UKM agar penyaluran dana bergulir LPDB sepenuhnya lewat koperasi sebagai komitmen menumbuhkan koperasi khususnya koperasi sektor riil dan mendorong UMKM melakukan kegiatan usaha dalam wadah koperasi. Sumber: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2563766/lpdb-siap-salurkan-dana-berguliruntuk-55-koperasi. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 27.

(31) kanigoro.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB Siap Salurkan Dana Bergulir Bagi 55 Koperasi. Kanigoro.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM mulai membidik koperasi-koperasi yang menjadi sasaran penyaluran dana bergulir. Hal ini menindaklanjuti instruksi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa penyaluran dana bergulir dari LPDB hanya melalui koperasi. Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan sejak ada instruksi dari menteri, pihaknya aktif berkoordinasi dengan daerah untuk menginventarisasi koperasi-koperasi potensial yang akan dibiayai. Selain itu, LPDB juga menerima banyak proposal pengajuan pinjaman dari koperasi-koperasi di seluruh Indonesia. “Sejak ada instruksi Menteri Koperasi dan UKM pada awal Januari 2020, kami langsung menginventarisasi koperasi-koperasi potensial dengan cara berkoordinasi dengan DinasDinas Koperasi dan UKM. Dalam satu bulan terakhir ada 55 koperasi yang sedang kami analisis permohonan pinjamannya, terdiri dari 27 koperasi sektor riil dan 28 koperasi simpan pinjam,” kata Braman Setyo, Selasa (4/2). Menurutnya, dari 55 koperasi tersebut total pengajuan pinjaman mencapai sebesar Rp861,25 miliar. “LPDB akan menganalisa nilai pinjaman yang diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Braman. Pada 2020, LPDB mendapat alokasi penyaluran dana bergulir Rp1,85 triliun, khusus untuk tahun ini diungkapkan Braman sebesar Rp900 miliar masih harus disalurkan lewat lembaga non koperasi atau UMKM langsung. Hal ini ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi LPDB sebab sudah ada ikatan perjanjian sebelumnya dengan Lembaga non koperasi atau UMKM. “Pengajuan lembaga keuangan non koperasi itu kan bertahap, untuk tahun 2020 masih ada Rp900 miliar yang harus diselesaikan,” ungkap Braman.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 28.

(32) kanigoro.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Sebagai informasi, keputusan Menkop UKM agar penyaluran dana bergulir LPDB sepenuhnya lewat koperasi sebagai komitmen menumbuhkan koperasi khususnya koperasi sektor riil dan mendorong UMKM melakukan kegiatan usaha dalam wadah koperasi. Sumber: https://www.kanigoro.com/berita/lpdb-siap-salurkan-dana-bergulir-bagi-55koperasi/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 29.

(33) obsessionnews.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, LPDB Jaring Calon Mitra. Lampung, Obsessionnews.com – Jajaran direksi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Mereka blusukan ke para mitra dan calon mitra yang bergerak di bidang peternakan salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). Ikut dalam kunjungan tersebut antara lain Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDBKUMKM Krisdianto. Setibanya di lokasi, rombongan langsung disambut Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya Suhadi beserta jajarannya. Dalam kunjungannya LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan Koperasi tersebut. Koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding) itu mengaku para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja Koperasi memiliki kesulitan permodalan. Karena terbentur dana itulah, antrian mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. Jelas sangat disayangkan mengingat wilayah Koperasi itu berada menjadi sentra peternakan sapi. Jaya Suhadi, selaku Ketua KPT Maju Sejahtera mengatakan Koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Yang jika ditotalkan dalam rupiah berarti sejumlah Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun. “Jika dihitung-hitung satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak,” kata Jaya Suhadi sebagaimana dalam siaran pers, Kamis (6/2/2020).. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 30.

(34) obsessionnews.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Suhadi menyampaikan kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Dalam “mimpinya” mewujudkan petani ternak yang maju maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota Koperasi baru memiliki 1 – 2 ekor sapi. “Sebenarnya bergerak di bidang pembiakkan sapi ini tidak terlalu menguntungkan, tapi semangat saya untuk tetap menjalankan usaha ini bukan semata-mata materi melainkan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai sentra peternakan sapi. Kalau peternakpeternak di sini tidak semangat menciptakan bibit sapi, Indonesia akan impor terus,” tuturnya. Selama ini usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi dengan perbandingan 1:20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019 lalu, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerjasama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak yang ada di dalam Koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru itu mendapatkan kepercayaan dari luar negeri. “Untuk merawat sapi juga makin baik, sehingga sapi beranak pun jadi semakin cepat dan teratur. Kalau semua petani kita punya ternak sapi maka Indonesia tidak perlu impor sapi lagi,” katanya seraya menyebutkan sapi Brahman Cross yang diletakkan di KPT itu dibagi ke 15 kandang yang ada di Kecamatan Tanjung Sari. Dalam satu kandang terdapat 15 sampai 17 ekor sapi. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90% sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10% jenis sapi lain seperti Limousin, Simental, dan Bali Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi, itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai Koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya, Koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 31.

(35) obsessionnews.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Ia mengaku selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002 belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. “Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap LPDB mensupport dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit,” kata Tampan yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan sebanyak 620 orang pasar. Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional.. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembihan selalu melafalkan asma Allah serta menggunakan alat yang tajam. “Penyembelihan juga kami lakukan sesuai tata cara Islam. Bahkan yang menyembelih di tempat kami seorang anggota MUI,” terang pria yang akrab disapa Ampan ini seraya menyampaikan para pekerjanya juga sudah mendapatkan pelatihan sembelih secara islami yang disebut dengan Juleha atau Juru Sembelih Halal. RPH ini sendiri untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi ini hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain. Karena di setiap sapi ada chipnya, jadi perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi itu bisa mengetahui apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau juga apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. Sumber: https://www.obsessionnews.com/blusukan-ke-sentra-peternakan-sapi-lampunglpdb-jaring-calon-mitra/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 32.

(36) mediasionline.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB KUMKM Blusukan ke Sentra Peternakan Sapi Lampung, Siap Tampung Aspirasi Calon Mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah blusukan ke para mitra dan calon mitra yang bergerak di bidang peternakan salah satunya Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS). Dalam kunjungannya LPDB-KUMKM menyampaikan siap menyalurkan dana bergulir yang dibutuhkan Koperasi tersebut. Koperasi yang bergerak dalam pengembangan usaha pembiakan sapi (breeding) itu mengaku para anggotanya sangat ingin memiliki sapi secara kredit, hanya saja Koperasi memiliki kesulitan permodalan. Karena terbentur dana itulah, antrian mengajukan kredit sapi sampai kini belum bisa dipenuhi, hanya menjadi catatan di buku saja. Jelas sangat disayangkan mengingat wilayah Koperasi itu berada menjadi sentra peternakan sapi. Dalam hitungan, Ketua KPT Maju Sejahtera Jaya Suhadi mengatakan Koperasi yang dipimpinnya membutuhkan sekitar 100 ekor sapi. Yang jika ditotalkan dalam rupiah berarti sejumlah Rp2 miliar dengan masa tenor atau lamanya angsuran kredit selama 2-3 tahun. “Jika dihitung-hitung satu peternak akan membayar cicilan sekitar Rp700 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Besaran cicilan ini tidak memberatkan peternak,” kata Jaya Suhadi saat Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDBKUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengunjungi Koperasi yang berlokasi di Desa Wonodadi, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Suhadi menyampaikan kebutuhan 100 ekor sapi itu tidak serta merta langsung sejumlah itu, melainkan bertahap dengan rincian setiap bulan 20 ekor sapi. Dalam “mimpinya” mewujudkan petani ternak yang maju maka 1 peternak setidaknya harus memiliki 10-13 ekor sapi. Namun saat ini para peternak yang menjadi anggota Koperasi baru memiliki 1 – 2 ekor sapi. “Sebenarnya bergerak di bidang pembiakkan sapi ini tidak terlalu menguntungkan, tapi semangat saya untuk tetap menjalankan usaha ini bukan semata-mata materi melainkan sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai sentra peternakan sapi. Kalau peternakpeternak di sini tidak semangat menciptakan bibit sapi, Indonesia akan impor terus,” tuturnya. Selama ini usaha pembiakan sapi dilakukan dengan menyewakan sapi indukan kepada para anggota koperasi dengan perbandingan 1:20. Fee menyewa ini didapatkan dari komisi 5 persen dari setiap anak sapi yang dihasilkan. Pada 2019 lalu, KPT MS berhasil melelang 82 ekor anak sapi, dan pada tahun sebelumnya mencapai 87 ekor anak sapi.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 33.

(37) mediasionline.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Keberhasilan KPT MS dalam pembiakan sapi ini tidak lepas dari hasil kerjasama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Saat itu, Australia memberikan bantuan sapi Brahman Cross (BC). Bantuan ini berdampak baik bagi peternak yang ada di dalam Koperasi dan ini menjadi kebanggaan tersendiri KPT MS yang masih terhitung baru itu mendapatkan kepercayaan dari luar negeri. “Untuk merawat sapi juga makin baik, sehingga sapi beranak pun jadi semakin cepat dan teratur. Kalau semua petani kita punya ternak sapi maka Indonesia tidak perlu impor sapi lagi,” katanya seraya menyebutkan sapi Brahman Cross yang diletakkan di KPT itu dibagi ke 15 kandang yang ada di Kecamatan Tanjung Sari. Dalam satu kandang terdapat 15 sampai 17 ekor sapi. Adapun populasi sapi potong yang tergabung di KPT Maju Sejahtera ini sekitar 2.885 ekor dengan jumlah peternak sebanyak 730 kepala rumah tangga dan skala kepemilikan 2-3 ekor yang semuanya berfokus pada usaha pembiakan sapi. Jenis ternak sapi yang dikembangkan hampir 90% sapi Peranakan Ongole (PO) dan 10% jenis sapi lain seperti Limousin, Simental, dan Bali Koperasi yang berdiri pada 2016, atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap tata niaga daging sapi, itu merupakan gabungan kerja dari 38 kelompok peternak di Provinsi Lampung dan 4 kelompok peternak di Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Koperasi ini juga tercatat sebagai Koperasi pertama di Indonesia yang mengadakan lelang terbuka anak sapi (pedet). Biasanya, Koperasi menjual anak sapi hasil panennya langsung ke pasar hewan atau blantik. Sebelum ke KPT MS, LPDB juga berkunjung ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Zbeef, yang berlokasi di Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung. Pemilik RPH Zbeef, Tampan Sujarwadi, juga mengaku butuh suntikan dana segar dari LPDB. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dibutuhkan mencapai Rp12 miliar. Ketika ditanya untuk apa dana sebanyak itu, Tampan menyebut untuk perluasan pasar. Tidak saja di Bandar Lampung, tetapi juga di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Selain itu, untuk memaksimalkan produk turunan dari sapi seperti kerupuk kulit, kikil, sate maranggi, paru dan lain sebagainya. Ia mengaku selama RPH ini berdiri pada 2008 dan mulai usaha turunan produk sapi pada 2002 belum pernah mendapatkan dana bergulir dari LPDB. Meski begitu, ia tidak asing dengan LPDB mengingat koperasi yang menjadi mitranya kerap bersentuhan dengan LPDB dan banyak juga yang mendapatkan dana LPDB. “Ini masih dalam masa penjajakan. Saya berharap LPDB mensupport dan menyetujui permohonan saya ini. Saya siap memaparkan proposal saya. Hitungannya real dan konkrit,” kata Tampan yang mengaku omzet dari RPH miliknya bisa mencapai Rp7,5 miliar dalam sebulan. RPH itu mempekerjakan sekitar 42 orang dan melibatkan sebanyak 620 orang pasar. Di hadapan Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Tampan juga menyampaikan pemotongan sapi di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Zbeef, sudah dilakukan sesuai hukum Islam dan standar internasional.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 34.

(38) mediasionline.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Sebelum disembelih, sapi dimasukan terlebih dahulu ke box. Setelah itu dipingsankan dengan stunning gun. Setelah sapi pingsan, direbahkan ke tempat penyembelihan yang mengarah ke kiblat. Saat penyembihan selalu melafalkan asma Allah serta menggunakan alat yang tajam. “Penyembelihan juga kami lakukan sesuai tata cara Islam. Bahkan yang menyembelih di tempat kami seorang anggota MUI,” terang pria yang akrab disapa Ampan ini seraya menyampaikan para pekerjanya juga sudah mendapatkan pelatihan sembelih secara islami yang disebut dengan Juleha atau Juru Sembelih Halal. RPH ini sendiri untuk memenuhi stok sapi yang dibutuhkan para mitra didatangkan dari peternakan PT. Juang Jaya Abdi Alam di Sidomulyo, Lampung Selatan. Sapi-sapi ini hanya boleh disembelih di RPH yang sudah bermitra, tidak boleh disembelih di tempat lain. Karena di setiap sapi ada chipnya, jadi perusahaan yang bergerak dalam penggemukan sapi itu bisa mengetahui apakah sapi itu disembelih di tempat lain atau juga apakah sapi itu disembelih sesuai persyaratan yang berlaku. Sumber: http://mediasionline.com/news/lpdb-kumkm-blusukan-ke-sentra-peternakan-sapilampung-siap-tampung-aspirasi-calon-mitra/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 35.

(39) globalnews.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Meninjau Peternakan Ayam dan Pengolahan Rajungan, LPDB-KUMKM Siap Salurkan Dana Bergulir. LAMPUNG:(GLOBALNEWS.ID)- Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengunjungi sentra peternakan ayam petelur, yang berada di Bangunrejo, Lampung Tengah. Peternakan yang dikelola Abi Farm yang berdiri pada 2018 ini akan memperluas kandang ayam dalam satu blok yang dapat menampung peternakan ayam 60 anggotanya. Penanggung jawab peternakan ayam Abi Farm, Muhammad Tahrir, menyebutkan, untuk memperluas kandang ayam dibutuhkan dana sekitar Rp5 miliar. Dengan perhitungan satu kandang yang mampu menampung 3313 ekor ayam ini menghabiskan dana sebesar Rp600 juta. Dengan perluasan kandang ini diharapkan mampu menampung 30 ribu ekor ayam. Mendengar hal ini, Braman Setyo mengatakan, LPDB siap mencover kebutuhan dana ini. Namun, dananya tidak bisa langsung dikasih ke peternak, melainkan disalurkan kepada KSPPS BTM BiMU yaitu Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitut Tamwil Muhammadiyah Bina Masyarakat Utama mengingat para peternak ayam tersebut anggota dari Koperasi BiMU. “LPDB siap mengcover dana pembuatan kandang ayam yang mencapai Rp5 miliar itu karena di usaha peternakan ayam ini menerapkan model pemberdayaan para peternak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak,” kata Braman, di Lampung Tengah, yang dalam kesempatan ini turut mendampingi Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 36.

(40) globalnews.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Setelah perluasan kandang ini selesai yang diisi juga dengan ternak ayam, nantinya para peternak diajak untuk ikut berinvestasi berapapun jumlah dana yang akan diinvestasikannya. Model pemberdayaan seperti ini, menurut Braman, sangat menarik karena tidak hanya memikirkan dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi sosialnya. “Model pemberdayaan semacam ini bisa menjadi role model untuk diterapkan di provinsi lain. Karena beternak ayam anggota Koperasi juga bisa melakukan kegiatan pertanian sehingga mendapatkan income tambahan,” tutur Braman. Braman menambahkan pada dasarnya LPDB siap memberikan bantuan dana bergulir kepada Koperasi hingga Rp50 miliar sekalipun. Yang jelas, calon mitra sudah memperhitungkan mitigasi resiko atas usaha yang dijalankan. LPDB juga mengunjungi PT Siger Jaya Abadi yang berlokasi di Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Tengah. Perusahaan ini memproduksi olahan rajungan dalam kemasan kaleng yang diekspor ke berbagai negara. Sebanyak 90 persen produk rajungan diekspor ke Amerika Serikat, sisanya ke Eropa, China, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Perusahaan ini mendapatkan pasokan rajungan dari para nelayan yang menjadi anggota KSPPS BTM BiMU. Para nelayan ini mengambil rajungan yang sudah ditentukan titik lokasinya. Ada yang di Bangka Belitung, Palembang dan Lampung. Untuk memudahkan aktifitas para nelayan, BiMU memberikan pinjaman yang nanti dibayar setelah panen. Persoalannya, para nelayan ini akan mendapatkan hasil jerih payahnya menangkap rajungan setelah produk diekspor dan BiMU selama 2 tahun ini sudah menggelontorkan dana sebesar Rp2 miliar. Setelah melihat lebih dekat bagaimana proses rajungan dikemas dalam kalengan di Siger, LPDB siap membiayai para nelayan yang nilainya bisa dua kali lipat dari yang BiMU keluarkan. Mengapa, LPDB berani menggulirkan dana sebesar itu karena produk rajungan ini sangat menjanjikan. Pasar ekspornya juga jelas. Standar mutunya pun terjamin. “Tapi dana ini tidak langsung disetor ke para nelayan tetapi melalui Koperasi atau two step loan, pinjaman melalui pihak kedua. Kapan disalurkan menunggu evaluasi lebih lanjut,” katanya seraya menambahkan hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM yang menginginkan koperasi dan para anggotanya lebih berdaya saing. Sumber: http://globalnews.id/meninjau-peternakan-ayam-dan-pengolahan-rajungan-lpdbkumkm-siap-salurkan-dana-bergulir/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 37.

(41) megapolitanpos.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB-KUMKM Siap Salurkan Pinjaman Dana Bergulir di Peternakan Ayam dan Pengolahan Rajungan. Lampung(MEGAPOLITANPOS): Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengunjungi sentra peternakan ayam petelur, yang berada di Bangunrejo, Lampung Tengah. Peternakan yang dikelola Abi Farm yang berdiri pada 2018 ini akan memperluas kandang ayam dalam satu blok yang dapat menampung peternakan ayam 60 anggotanya. Penanggung jawab peternakan ayam Abi Farm, Muhammad Tahrir, menyebutkan, untuk memperluas kandang ayam dibutuhkan dana sekitar Rp5 miliar. Dengan perhitungan satu kandang yang mampu menampung 3313 ekor ayam ini menghabiskan dana sebesar Rp600 juta. Dengan perluasan kandang ini diharapkan mampu menampung 30 ribu ekor ayam. Mendengar hal ini, Braman Setyo mengatakan, LPDB siap mencover kebutuhan dana ini. Namun, dananya tidak bisa langsung dikasih ke peternak, melainkan disalurkan kepada KSPPS BTM BiMU yaitu Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitut Tamwil Muhammadiyah Bina Masyarakat Utama mengingat para peternak ayam tersebut anggota dari Koperasi BiMU. "LPDBsiap mengcover dana pembuatan kandang ayam yang mencapai Rp5 miliar itu karena di usaha peternakan ayam ini menerapkan model pemberdayaan para peternak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak," kata Braman, di Lampung Tengah, yang dalam kesempatan ini turut mendampingi Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 38.

(42) megapolitanpos.com. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Setelah perluasan kandang ini selesai yang diisi juga dengan ternak ayam, nantinya para peternak diajak untuk ikut berinvestasi berapapun jumlah dana yang akan diinvestasikannya. Model pemberdayaan seperti ini, menurut Braman, sangat menarik karena tidak hanya memikirkan dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi sosialnya. "Model pemberdayaan semacam ini bisa menjadi role model untuk diterapkan di provinsi lain. Karena beternak ayam anggota Koperasi juga bisa melakukan kegiatan pertanian sehingga mendapatkan income tambahan,"tutur Braman. Braman menambahkan pada dasarnya LPDB siap memberikan bantuan dana bergulir kepada Koperasi hingga Rp50 miliar sekalipun. Yang jelas, calon mitra sudah memperhitungkan mitigasi resiko atas usaha yang dijalankan. LPDB juga mengunjungi PT Siger Jaya Abadi yang berlokasi di Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Tengah. Perusahaan ini memproduksi olahan rajungan dalam kemasan kaleng yang diekspor ke berbagai negara. Sebanyak 90 persen produk rajungan diekspor ke Amerika Serikat, sisanya ke Eropa, China, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Perusahaan ini mendapatkan pasokan rajungan dari para nelayan yang menjadi anggota KSPPS BTM BiMU. Para nelayan ini mengambil rajungan yang sudah ditentukan titik lokasinya. Ada yang di Bangka Belitung, Palembang dan Lampung. Untuk memudahkan aktifitas para nelayan, BiMU memberikan pinjaman yang nanti dibayar setelah panen. Persoalannya, para nelayan ini akan mendapatkan hasil jerih payahnya menangkap rajungan setelah produk diekspor dan BiMU selama 2 tahun ini sudah menggelontorkan dana sebesar Rp2 miliar. Setelah melihat lebih dekat bagaimana proses rajungan dikemas dalam kalengan di Siger, LPDB siap membiayai para nelayan yang nilainya bisa dua kali lipat dari yang BiMU keluarkan. Mengapa, LPDB berani menggulirkan dana sebesar itu karena produk rajungan ini sangat menjanjikan. Pasar ekspornya juga jelas. Standar mutunya pun terjamin. "Tapi dana ini tidak langsung disetor ke para nelayan tetapi melalui Koperasi atau two step loan, pinjaman melalui pihak kedua. Kapan disalurkan menunggu evaluasi lebih lanjut," katanya seraya menambahkan hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM yang menginginkan koperasi dan para anggotanya lebih berdaya saing. Sumber: https://www.megapolitanpos.com/detail/15045/lpdb-kumkm-siap-salurkan-pinjaman-danabergulir-di-peternakan-ayam-dan-pengolahan-rajungan. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 39.

(43) monitor.co.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. LPDB Bakal Kucurkan Dana Bergulir Untuk Peternakan Ayam di Lampung. MONITOR, Lampung – Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo mengunjungi sentra peternakan ayam petelur, yang berada di Bangunrejo, Lampung Tengah. Peternakan yang dikelola Abi Farm yang berdiri pada 2018 ini akan memperluas kandang untuk memperluas kandang ayam dibutuhkan dana sekitar Rp5 miliar. Dengan perhitungan satu kandang yang mampu menampung 3313 ekor ayam ini menghabiskan dana sebesar Rp600 juta. Dengan perluasan kandang ini diharapkan mampu menampung 30 ribu ekor ayam. Braman Setyo mengatakan, LPDB siap mencover kebutuhan dana tersebut, Namun, dananya tidak bisa langsung dikasih ke peternak, melainkan disalurkan kepada KSPPS BTM BiMU yaitu Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitut Tamwil Muhammadiyah Bina Masyarakat Utama mengingat para peternak ayam tersebut anggota dari Koperasi BiMU. “LPDB siap mengcover dana pembuatan kandang ayam yang mencapai Rp5 miliar itu karena di usaha peternakan ayam ini menerapkan model pemberdayaan para peternak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak,” kata Braman, di Lampung Tengah, yang dalam kesempatan ini turut mendampingi Staf Khusus Menkop dan UKM Agus Santoso, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, dan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 40.

(44) monitor.co.id. Online. Jumat, 7 Februari 2020. Setelah perluasan kandang ini selesai yang diisi juga dengan ternak ayam, nantinya para peternak diajak untuk ikut berinvestasi berapapun jumlah dana yang akan diinvestasikannya. Model pemberdayaan seperti ini, menurut Braman, sangat menarik karena tidak hanya memikirkan dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi sosialnya. “Model pemberdayaan semacam ini bisa menjadi role model untuk diterapkan di provinsi lain. Karena beternak ayam anggota Koperasi juga bisa melakukan kegiatan pertanian sehingga mendapatkan income tambahan,” tutur Braman. Braman menambahkan pada dasarnya LPDB siap memberikan bantuan dana bergulir kepada Koperasi hingga Rp50 miliar sekalipun. Yang jelas, calon mitra sudah memperhitungkan mitigasi resiko atas usaha yang dijalankan. LPDB juga mengunjungi PT Siger Jaya Abadi yang berlokasi di Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Tengah. Perusahaan ini memproduksi olahan rajungan dalam kemasan kaleng yang diekspor ke berbagai negara. Sebanyak 90 persen produk rajungan diekspor ke Amerika Serikat, sisanya ke Eropa, China, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Perusahaan ini mendapatkan pasokan rajungan dari para nelayan yang menjadi anggota KSPPS BTM BiMU. Para nelayan ini mengambil rajungan yang sudah ditentukan titik lokasinya. Ada yang di Bangka Belitung, Palembang dan Lampung. Untuk memudahkan aktifitas para nelayan, BiMU memberikan pinjaman yang nanti dibayar setelah panen. Persoalannya, para nelayan ini akan mendapatkan hasil jerih payahnya menangkap rajungan setelah produk diekspor dan BiMU selama 2 tahun ini sudah menggelontorkan dana sebesar Rp2 miliar. Setelah melihat lebih dekat bagaimana proses rajungan dikemas dalam kalengan di Siger, LPDB siap membiayai para nelayan yang nilainya bisa dua kali lipat dari yang BiMU keluarkan. Mengapa, LPDB berani menggulirkan dana sebesar itu karena produk rajungan ini sangat menjanjikan. Pasar ekspornya juga jelas. Standar mutunya pun terjamin. “Tapi dana ini tidak langsung disetor ke para nelayan tetapi melalui Koperasi atau two step loan, pinjaman melalui pihak kedua. Kapan disalurkan menunggu evaluasi lebih lanjut,” katanya seraya menambahkan hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM yang menginginkan koperasi dan para anggotanya lebih berdaya saing. Sumber:https://monitor.co.id/2020/02/07/lpdb-bakal-kucurkan-dana-bergulir-untukperternak-ayam-di-lampung/. E-Kliping LPDB-KUMKM 2020. 41.

(45)

(46)

Referensi

Dokumen terkait