• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ahmad Sarwat, Lc.,MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ahmad Sarwat, Lc.,MA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Ahmad Sarwat, Lc.,MA

(2)

2

Fiqhussirah 1 : Level 6

60401. Urgensi Mempelajari Sirah Nabawiyah

60402. Al-Quran dan Sunnah : Sumber Sirah Nabawiyah 60403. Literatur Sirah Nabawiyah

60404. Arab dan Sekitarnya Sebelum Masa Kenabian 60405. Rahasia Dipilihnya Jazirah Arabia

60406. Risalah Nabi SAW & Para Nabi Sebelumnya 60407. Nasab dan Kelahiran

60408. Penyusuan dan Pengasuhan

60409. Bersama Abdul Mutalib dan Abu Thalib

60410. Pernikahan Dengan Khadijah radhiyallahu`anha 60411. Permulaan Turun Wahyu Samawi

60412. Dakwah Tiga Tahun Pertama 60413. Dakwah Secara Terbuka

60414. Cobaan dan Ujian Menentang Risalah 60415. Hijrah ke Habasyah

60416. Pemboikotan dan Tahun Duka Cita

(3)

3

Daftar Isi

Daftar Isi ... 3

Bab 1 : Dakwah Secara Terbuka ... 5

A. Diawali Perintah Al-Quran ... 5

1. Ayat Perintah Dakwah Kepada Kerabat ... 5

2. Ayat Perintah Dakwah Secara Terbuka ... 7

B. Mendapat Dukungan Abu Thalib ... 8

C. Mengumpulkan Tokoh Masyarakat di Bukti Shafa ... 10

Bab 2 : Berbagai Tuduhan Dilontarkan ... 15

A. Ejekan dan Hinaan ... 15

1. Mentertawakan ... 15

(4)

4

2. Dianggap Dusta ... 16

B. Melontarkan Berbagai Tuduhan ... 16

1. Dukun ... 18

2. Orang Gila ... 19

3. Penyair ... 19

4. Tukang Sihir ... 20

5. Tanggapan Al-Quran ... 22

Bab 3 : Upaya Negosiasi ... 25

A. Melobi Abu Thalib ... 25

B. Beberapa Tawaran Menggiurkan ... 27

1. Tawaran Untuk Dijadikan Orang Terkaya ... 27

2. Tawaran Dijadikan Penguasa Tertinggi ... 29

C. Program Pencampuran Agama ... 31

D. Program Pertukaran Keponakan ... 33

(5)

5

Bab 1 : Dakwah Secara Terbuka

Setelah melewati periode tiga tahun berdakwah secara tertutup, rahasia dan terbatas, maka mulailah periode berikutnya yang berupa dakwah secara terbuka dan mulai melebarkan sayap dakwah, tidak hanya diam-diam dan terbatas, tetapi mulai diarahkan kepada calon pemeluk Islam yang lebih luas lagi.

A. Diawali Perintah Al-Quran

Ada dua ayat Al-quran yang terkait dengan dakwah di periode berikutnya, yaitu perintah untuk berdakwah kepada kerabat dan perintah untuk berdakwah secara terbuka atau terang-terangan.

1. Ayat Perintah Dakwah Kepada Kerabat

Periode ini diawali dengan beberapa ayat Al-Quran yang turun dan

menjadi sumber inspirasi pola dakwah Rasulullah SAW.

(6)

6 َيِبَرْقَ ْلْا َكَتَير ِشَع ْرِذْنَأَو

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (QS. Asy-Syuara : 214)

Kalau kita telaah lebih jauh, ayat-ayat yang termuat di dalam surat As- Syua’ara banyak menceritakan tentang bagaimana hijrahnya Nabi Musa alaihissalam bersama dengan bangsa Yahudi sebagai pengikutnya, serta bagaimana diselamatkannya mereka dari kejaran tentara Firaun.

Al-Mubarakfuri memandang bahwa hubungan perintah untuk

berdakwah kepada kerabat yang terdekat itu akan beresiko menimbulkan

gejolak di tengah mereka, yang pada gilirannya bisa saja nanti akan terjadi

pengulangan sejarah sebagaimana yang pernah dialami oleh Nabi Musa

(7)

7

alahissalam dan kaumnya, ketika mereka terusir dari bumi Mesir.

1

2. Ayat Perintah Dakwah Secara Terbuka

Ayat lain yang turun memerintahkan dakwah secara terang-terangan dan tidak lagi tertutup atau sembunyi-sembunyi.

ْع َد ْصاَف اَمِب

ُرَمْؤُت َو ْضِرْعَأ ِنَع

َيِكِ ْشُْمْلا

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (QS. Al-Hijr : 94)

Setelah dakwah berlangsung tiga tahun lamanya, mulai turun perintah

1

Ar-Rahiq Al-Makhtum, hal. 68

(8)

8

dari Allah yang mengharuskan dakwah dilakukan secara terbuka, terang- terangan dan tidak perlu ditutup-tutupi.

Tentu saja dakwah model terangan-terangan semacam ini menimbulkan reaksi yang menggemparkan. Materi yang disampaikan adalah hal-hal yang buat masyarakat Mekkah saati itu aneh dan tidak masuk dalam alam berpikir mereka.

Dakwah secara terbuka seperti ini tentunya punya resiko yang cukup tinggi dari segi keamanan, karena sejak itulah muncul penentangan- penentangan yang keras dari kalangan pemuka musyrikin Mekkah.

B. Mendapat Dukungan Abu Thalib

Dakwah kepada keluarga terdekat mulai dilancarkan, yaitu khususnya

kepada paman beliau sendiri, Abu Thalib. Diawali dengan mengumpulkan

para paman beliau sendiri dari kalangan Bani Hasyim. Selain itu ikut hadir

(9)

9

pula beberapa orang dari Bani Muththalib bin Abdi Manaf.

Salah satu di antara paman-paman itu adalah Abu Lahab. Dan Abu Lahab memulai pembicaraan. “Wahai Muhammad, semua pamanmu ini telah hadir disini untuk mendengarkan penjelasanmu”. Namun Abu Lahab mengancam agar Nabi SAW tidak membicarakan hal-hal terkait dengan kenabiannya.

Namun berbeda dengan Abu Thalib yang justru malah melindunginya seraya berkata,”Hai keponakanku, pergilah dan katakan apa saja yang engkau kehendaki, karena sampai kapan pun aku tidak akan menye- rahkanmu kepada siapa pun."

Sosok Abu Thalib dalam hal ini sangat dihormati oleh para pemuka

masyarakat Mekkah, termasuk oleh Abu Lahab sendiri. Keduanya sama-

sama paman, namun Abu Thalib lebih senior dan lebih didengar

perkataannya. Dan Abu Thalib berusaha untuk melindungi dakwah Nabi SAW

(10)

10

dengan memberikan jaminan keamanan. Sehingga orang-orang yang hendak mencelakakan Nabi SAW, tentu tidak berani mengambil tindakan.

C. Mengumpulkan Tokoh Masyarakat di Bukti Shafa

Setelah mendapatkan jaminan dari Abu Thalib, maka Nabi SAW semakin bersemangat untuk mendakwahkan agama yang dibawanya secara lebih terbuka lagi.

Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika masuk periode dakwah secara terbuka, Nabi SAW mengumpulkan para pemuka masyarakat Mekkah yang terdiri dari banyak kabilah. Mereka dikumpulkan di dekat bukit Safa.

Undangan Nabi SAW kepada tokoh-tokoh Mekkah untuk berkumpul itu

pun disambut secara antusias. Bahkan mereka yang sedang lagi ada urusan

dan tidak bisa, menyempatkan mengutus wakil khusus agar tidak ketinggalan

update berita.

(11)

11

Setelah semua berkumpul lengkap tanpa kurang dari satu pun yang hadir, lalu Nabi SAW pun naik ke atas bukit itu untuk membuka percakapan.

Satu per satu perwakilan klan-klan masyarakat Mekkah disapanya. Wahai Bani Abdil Muththalib, Wahai Bani Fihir, Wahai Bani Ka’ab,

َأ َر َأ ْي َت ُك ْو َل َأ َْب ُت ْخ ُْك َأ ن ْي َخ ال َول ِب ِدا ُت ي ِر ُدي َأ ْن ُت َْير ِغ َع َل ْي ُْك

، َأ ُك ُْت ْن َص ُم ِ د ِق

؟

Seandainya saya katakan bahwa di ada sekawanan pasukan berkuda di suatu lembah ingin menyerbu kalian, apakah kalian akan membenarkan ucapanku?

اوُلاَق

،ْمَعَن اَنْب رَج اَم

َكْيَلَع ل ا ِ ااق ْد ِص

Mereka menjawab,”Ya, kami telah lama mengujimu dan kamu memang

(12)

12

selalu berkata benar”.

Semua sepakat membenarkan. Sebab seorang Muhammad adalah seorang yang dikenal dengan gelar Al-Amin, yaitu orang yang sangat dipercaya. Manalah mungkin dia akan berdusta, apalagi kepada kaumnya sendiri.

Setelah yakin bahwa semua pasti akan membenarkan perkataannya, barulah Nabi SAW berterus terang menyatakan diri sebagai utusan Allah dan menyampaikan risalah samawi. Dan Nabi SAW menegaskan bahwa dirinya telah memberi peringatan kepada mereka agar mereka tidak terkena adzab di akirat nanti.

َلاَق "

ِ ن

ِ اَف ريِذَن ُْكَل َ ْيَب ْىَدَي باَذَع ديِد َش

Nabi SAW berkata,”Aku ini memberi peringatan kalian tentang azab yang

(13)

13

pedih”.

Seandainya adzab yang dimaksudkan itu adzab yang sifatnya duniawi, pastilah mereka akan percaya. Namun ketika pembicaraan sudah sampai masalah akhirat, kehidupan yang ghaib, kehidupan pasca kematian, maka logika berpikir para pemimpin Mekkah pun tidak bisa menerima.

َلاَقَف وُبَأ بَهَل اًّبَت َ َل َرِئا َس

،ِمْوَيْلا اَذَهِلَأ اَنَتْعَ َجَ

ْتَلَ َنََف ْت بَت {

ا َدَي ِبَأ بَهَل بَتَو اَم * َنْغَأ ُهْنَع

ُُلاَم اَمَو َب َسَك }

Abu Lahab berkata,”Celaka kamu sepanjang hari. Untuk masalah ini kah

kamu kumpulkan kita semua?”. Maka turunlah surat Al-Lahab. (celakalah

kedua tangan Abu Lahab dan sungguh dia celaka. Segala harta dan apa

yang diusahakannya . . .)

(14)

14

Tidak masuk logika mereka kalau setelah kematian manusia, lalu ada kebangkitan lagi, manusia lalu dihidupkan kembali untuk mempertanggung- jawabkan semua amal yang pernah dikerjakan. Hal-hal semacam ini termasuk asing buat perdaban Mekkah di masa itu.

Mereka memang kenal Nabi Ibrahim sebagi legenda nenek moyang leluhur yang amat mereka hormati. Namun rupanya pokok-pokok agama samawi yang sampai ke generasi mereka memang sudah mengalami distorsi tingkat tinggi. Sehingga generasi mereka itu tidak percaya adanya kehidupan akhirat.

Bagi mereka keyakinan semacam ini termasuk sangat mengada-ada.

Belum pernah mereka mendengar masalah semacam itu sebelumnya.

Sehingga menjadi geramlah para pemuka Mekkah itu.

(15)

15

Bab 2 : Berbagai Tuduhan Dilontarkan

Reaksi para pemuka Mekkah saat itu terhadap dakwah dan isi ajaran Nabi SAW sama, yaitu mereka menentangnya. Dan dalam menentang ini ada berbagai macam teknik pendekatan, mulai dari hinaan, tuduhan, hingga negosiasi.

A. Ejekan dan Hinaan

Ketidak-sukaan pihak musyrikin Mekkah kepada ajaran yang dibawa Nabi SAW banyak diwujudkan dalam bentuk ejekan, makian dan hinaan yang bertubi-tubi. Al-Quran sendiri banyak menceritakan hal itu.

1. Mentertawakan

ن ا ِ َنيِ لَّا اوُمَرْجَأ اوُن َكَ

َنِم

َنيِ لَّا

اوُنَم أ

َنوُكَح ْضَي

(16)

16

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Muthaffifin : 29) 2. Dianggap Dusta

َلاَقَو َنيِ لَّا او ُرَفَك ْن

ِ ا اَذَٰ َه ل ا ِ كْف

ِ ا اَ َتَْفا ُهَناَعَأَو ُه ِهْيَلَع مْوَق َنو ُرَخ أ

ۖ ْدَقَف اوُءاَج اامْل ُظ ا ارو ُزَو

Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (QS. Al-Furqan : 4)

B. Melontarkan Berbagai Tuduhan

Yang lebih mengkhawatirkan lagi ternyata dakwah Nabi SAW itu

kemudian menyasar kepada bangsa Arab di luar Mekkah, khususnya

mendatangi berbagai suku dan kabilah dari berbagai penjuru negeri Arab

(17)

17

yang datang rutin tahunan untuk berhaji. Maka segera para pemimpin Mekkah berdiskusi secara maraton untuk menyamakan langkah dan opini.

Tujuannya untuk menjegal biar orang yang datang berhaji tidak tertarik terhadap dakwah yang disampaikan Nabi SAW, karena akan diklarifikasi oleh otoritas Mekkah yang berwenang.

Sayangnya, mereka tidak bisa kompak juga bahkan sampai ketika jamaah haji berdatangan. Bahkan Al-Walid bin Al-Mughirah yang awalnya dianggap bisa menyatukan opini semua pihak, justru dia sendiri yang ragu dan kebingungan. Ibnu Hisyam menceritakan hal ini sebagai berikut :

ا َْجَ

ُع او ِف َر أ ِهي َو يا ِحا َو ادا َل َت ِل َْت ُف او ُي َك َف ُب ِ ذ َب ْع ُض َب ْع ُْك اض َو َي ُ ا ر د ْو ُل َق َب ْع ُْك ُه َض َب ْع اض ا

Sepakat dalam satu kata dan jangan terpecah belah opini kalian, agar

kalian tidak justru saling berdebat sendiri.

(18)

18 َق ُلا

او : َف َأ ْن َت َف ُق ْل . َق َلا

َب : ْل َأ ْن ُْت َف ُق ُلو او َْس َأ ُع .

Mereka menjawab,”Kalau begitu Anda saja yang bilang”. Al-Walid menjawab,”Kalian saja, saya mendengarkan apa yang kalian katakan”.

Setidaknya ada empat macam tuduhan yang disebarkan oleh masyarakat Mekkah yang menentang dakwah Nabi SAW, yaitu dituduh sebagai dukun, orang gila, penyair dan penyihir.

1. Dukun

َق ُلا او :

َن ُق ُلو : َكَ

ن ِه . َق َلا : َل َو ِالل َم ُه ا َو َِكب ن ِه

، َل َق َر َأ ْد ْي َنا ُكلا ه نا َف َما ُه َو ِب َز ْم َز َم ِة َكلا ِن ِه َو َل

َ َس َع ُه .

Mereka pun berkata,”Kita sebut saja Muhammad itu dukun?”. Al-Walid

(19)

19

menjawab,”Tidak, demi Allah, dia bukan dukun. Kita semua tahu kayak apa dukun itu. Dan dia sama sekali tidak mirip dengan dukun dengan manteranya”.

2. Orang Gila

َق ُلا او َف َن : ُق ُلو َم : ْج ُنو ن . َاق : َل َما ُه َو ِب َم ْج ُن نو

، َل َق َر َأ ْد ْي َنا ُن ُلا َو َنو َع َ َن ر ْف ُها َما ، ُه َو َن ِق َِب ِه َو َل َُت ُج ِلا ُه

َو َو َل َو ْس َ س هَت

“Bagaimana kalau kita katakan saja bahwa Muhammad itu gila?”usul mereka. Al-Walid menolak,”Tidak, dia bukan orang gila. Kita semua tahu kayak apa orang gila itu. Muhammad itu tidak berperilaku orang gila”.

3. Penyair

(20)

20 َق ُلا

او َف :

َن ُق ُلو : َش ر ِعا . َق َلا َما : ُه َو

ِب َش ر ِعا

، َل َق ْد َع َ َنا ر ْف ِ شلا ْع َر ُه َك َر ْج َز ُه َو َه زء ُه ِج َو َق ِر ُه َضي

َو َم ْق ُب ُه َضو َو َم ُس ْب ُه َطو َف َم ُه ا َو ِب ِ شل ْع ِر

“Atau bagaimana kalau kita katakan Muhammad itu penyair?”. Al-Walid pun menolaknya,”Tidak, dia bukan penyair. Kita semua kenal kayak apa penyair itu dengan segala jenis sastranya. Tidak, dia bukan penyair”.

4. Tukang Sihir

َق ُلا او

َف َن ُق : ُلو َس : ر ِحا . َق َلا َما : ُه َو ِب َس ر ِحا

، َل َق َر َأ ْد ْي َنا سلا ُرا َح َو ْ ِس َر ُْه َف َم ، ُه ا َو ِب َن َف ْم َِث َو ُع َل َق ِْه ِد .

“Bagaimana kalau kita katakan Muhammad itu ahli sihir?”. Al-Walid pun

lagi-lagi menolak usulan itu.”Tidak, dia punya ahli sihir”. Kita semua tahu

kayak apa penyihiri itu”.

(21)

21

Dan begitulah mereka tidak sepakat karena tak ada satu pun tuduhan yang mereka buat dirasa cocok. Menuduh itu kalau kurang terlalu yakin tentu saja bikin kurang siap mental, karena belum apa-apa sudah terbayang tuduhan itu bisa dimentahkan dengan mudah.

Pada akhirnya meski mereka ragu, yang paling mudah mereka tuduh Nabi SAW sebagai penyihir yang memainkan pengaruh sihirnya dan berhasil memisahkan hubungan antara seseroang dengan ayahandanya sendiri, antara seseorang dengan saudaranya sendiri dan antara suami dan istrinya sendiri.

Tuduhan sebagai tukang sihir inilah yang dianggap paling mudah,

sederhana dan efektif bahwa ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW itu

suka tidak suka telah berhasil memecah-belah persaudaraan dan

kekeluargaan. Maka dihembuskanlah isu bahwa resikonya silahkan

ditanggung sendiri kalau ada yang berani-berani terpengaruh ajaran

(22)

22

Muhammad.

5. Tanggapan Al-Quran

Tuduhan kisah bagaimana tokoh musyrikin Mekkah sibuk menuduh itu pun direkam dalam Al-Quran dan khususnya tentang Al-Walid bin Al- Mughirah di dalam surat Al-Mudatstsir sebanyak 16 ayat.

َلاَقَف ْن ا ِ اَذَٰ َه ل ا ِ رْ ِس ُرَثْؤُي ْن ا ِ اَذَٰ َه ل ا ِ ُلْوَق ِ َشَْبْلا ِهيِل ْصُأ َس َرَق َس

lalu dia berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia (QS.

Al-Muddatstsir : 24-26)

ُلاَقَو َيا او اَ يَُّأ يِ لَّا َلِ زُن ِهْيَلَع ُرْكِ لَّا َك ن

ِ ا

نوُنْجَمَل

(23)

23

Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. (QS. Al-Hijr : 6)

َنوُلوُقَيَو ا نِئَأ

وُكِراَتَل اَنِتَهِل أ رِعا َشِل نوُنْجَم

dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?" (QS. Ash- Shaffat : 36)

اَمَو َوُه ِلْوَقِب رِعا َش

ۚ اليِلَق َنوُنِمْؤُت اَم

dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu

beriman kepadanya. (QS. Al-Haqqah : 41)

(24)

24 َل َو

ِلْوَقِب نِه َكَ

ۚ اليِلَق َنو ُر كَذَت اَم

Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. (QS. Al-Haqqah : 42)

َذَف ْرِ ك اَمَف َتْنَأ ِتَمْعِنِب َكِ بَر

نِه َكِب َل َو نوُنْجَم

Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang gila.

(QS. Ath-Thur : 29)

(25)

25

Bab 3 : Upaya Negosiasi

Disamping menghalangi dakwah dengan bentuk ejekan dan tuduhan agar Nabi SAW berhenti berdakwah, para pemuka musyrikin Mekkah ternyata juga melakukan berbagai upaya yang sifatnya lobi-lobi kelas tinggi dan langkah negosiasi.

A. Melobi Abu Thalib

Bentuk negosiasi dalam rangka menentang dakwah ini mereka lakukan karena keberadan Abu Thalib sebagai backking gerakan dakwah.

Dalam logika mereka, Muhammad SAW pastilah akan berpikir dua kali kalau langkahnya selama ini tidak direstui oleh sang paman. Dan logika mereka tidak keliru sepenuhnya, namun juga tidak benar sepenuhnya.

َيا َأ َب َاط ِل ب

ِ ْبا ا ن َن َأ ْي ِخ َك َق َس ْد ب ِل أ

َه ِت َن َو ،ا َبا َع ْي َن َن ِد َو ،ا َس ف َه َأ ْح ِم َن َل َو ،ا َض ل َب أ َل َء َن

ِ َف

ا م

ا َأ

ْن

(26)

26 َت ُك

ف ُه ن َع َو ،ا

ِ ا ما ْن َأ َُت ِ ل َب ْي َن َنا َو

َب ْي َن ُه

،

ِ َف ا ن َع َك َل ِم ْث َم َل ا ُن َْن َل ْي َع ِه ْن ِم ِخ َل ِف ِه َف ُن ، َك ِ ف ُه َكي

Wahai Abu Thalib, keponakanmu itu telah menghina tuhan-tuhan kami, dan menjelekkan agama kami, menganggap bodoh keyakinan kami, menuduh sesat para leluhur kami. Maka kalau Anda tidak mau hentikan semua tindak-tanduknya, mohon izinkan kami sendiri yang menghentikannya. Karena kami tahu bahwa keyakinan Anda pun seperti keyakinan kami. Maka tolong Anda hentikan dia.

Ternyata meski tidak menyatakan diri sebagai pengikut ajaran Nabi SAW, namun sikap Abu Thalib dalam melindungi kerja-kerja dakwah Nabi SAW cukup tegas. Semua bentuk negosiasi yang ditawarkan oleh pihak musyrikin Mekkah, tak satu pun yang berhasil.

Tercatat beberapa kali mereka datang baik-baik untuk melobi Abu Thalib.

(27)

27

Bahkan yang turun tangan langsung adalah tokoh-tokoh paling senior di Mekkah, seperti Al-Aswad bin Al-Muththalib bin Al-Asad bin Adbil Uzza, Al- Walid ibnul Mughirah, Umayyah bin Al-Khalaf, dan Al-Ash bin Wail As- Suhami.

B. Beberapa Tawaran Menggiurkan

Di antara tawaran-tawaran yang mereka ajukan adalah : 1. Tawaran Untuk Dijadikan Orang Terkaya

Tawaran yang telah mereka sepakati adalah berdamai dan menghentikan konfrontasi. Dari pihak musyrikin Mekkah berharap Nabi SAW menyudahi saja semua langkah dakwahnya serta menghentikan penyebaran agama yang dibawanya dari wahyu.

Dan untuk itu seluruh pimpinan Mekkah telah bersepakat

mengumpulkan banyak harta kekayaan dan menjadikan Nabi SAW sebagai

(28)

28

orang paling kaya di antara mereka. Berbagai kabilah telah bersiap menggelontorkan harta kekayaan mereka masing-masing sehingga terkumpul dalam jumlah yang fantastis dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun tawaran yang tidak pernah ditawarkan sebelumnya kepada siapapun ditolak mentah-mentah oleh Nabi SAW. Dakwah yang disampaikan memang butuh biaya dan logistik yang tidak sedikit, ditambah lagi banyak pengikut nabi SAW dari kalangan dhuafa dan orang-orang miskin, dan tidak sedikit pula yang berstatus budak.

Mungkin secara logika, bisa saja tawaran harta benda berlimpah itu

diterima, sebutlah sekedar untuk strategi saja. Ambil uangnya tapi jangan

dipilih orangnya. Mirip seperti sikap rakyat menjelang pemilu yang didekati

dengan gerakan fajar, alias money politik.

(29)

29

2. Tawaran Dijadikan Penguasa Tertinggi

Selain tawaran dalam bentuk harta, kepada Muhammad SAW juga ditawarkan kedudukan sebagai raja atau penguasa tertinggi di Mekkah. Toh mereka memandang bahwa sosok Muhammad dengan segala nasab dan keturunannya yang mulia, serta kejujuran dan sifat Al-Aminnya, sangat cocok kalau dijadikan pemimpin masa depan. Tentu semua pihak dengan senang hati akan taat, tunduk dan patuh di bawah perintah raja yang baru.

Namun tawaran yang sangat menarik itu pun ditampiknya. Sebab tujuannya berdakwah memang bukan untuk mendapatkan kekuasaan.

Mungkin kekuasaan memang bisa juga dijadikan salah satu jalan untuk bisa mengembangkan dakwah, namun Nabi SAW tidak merasa bahwa dakwah akan lebih efektif bila dijalankan lewat pengaruh sebagai penguasa.

Maka semua tawaran yang hanya sekali kesempatannya itu semua

(30)

30

ditolak mentah-mentah. Sebab harga yang harus dibayarkan terlalu malah, yaitu menghentikan penyebaran dakwah. Padahal tugas utama seorang nabi adalah berdakwah menyampaikan pesan-pesan samawi kepada alam semesta.

Maka Beliau SAW sampaikan kepada pamanda Abu Thalib, apa yang perlu disampaikan kepada para pemuka musyrikin Mekkah itu.

يا عم ، اللو ول اوعضو سمشلا

ف نييم ، رمقلاو ف يراسي لع ن أ كرت أ اذه رم لْا ام

هتكرت تىح هرهظي الل و أ لكه أ هيف

Wahai paman, demi Allah. Seandainya mereka bisa jadikan matahari di

kananku dan bulan di kiriku, demi agar aku meninggalkan dakwah ini, jelas

tidak akan aku tinggalkan. Sampai nanti Allah meanngkan dakwah ini

atau Aku mati bersamanya.

(31)

31

Dan yang teramat menarik justru sikap Abu Thalib yang tetap setia mendukung dakwah keponakannya, meski pun dirinya tidak secara tegas memeluk agama yang dibawanya. Namun dukungan itu sebegitu tegasnya, membuat hati Nabi SAW tetap tegar dalam melangkah.

بهذا يا نبا خي أ ، لقف ام تببح أ ، اللوف ل كملس أ ءشيل

ادب أ

Pergilah wahai putera saudaraku. Katakan apa pun yang kau sukai. Demi Allah, aku tidak akan pernah menyerahkan dirimu kepada mereka.

C. Program Pencampuran Agama

Ide gila ini datang dari pihak musyrikin Mekkah yang masih memandang

bahwa tidak semua yang diajarkan dalam wahyu itu salah semua. Mereka

menyadari bahwa banyak juga unsur-unsur kebaikan yang dibawa oleh

Muhammad SAW dalam agama barunya itu.

(32)

32

Oleh karena itulah usulan mereka agar kedua belah pihak saling mengalah, dengan cara sehari mereka akan ikuti ajaran Islam dan sehari mereka akan pakai ajaran nenek moyang. Dan konsekuensinya, pihak Nabi SAW juga diminta mengambil langkah yang sama, sehari menjalankan agama Islam dan sehari menjalankan peribadatan versi nenek moyang.

Logika yang ingin dicapai adalah menghentikan konfrontasi dan ada upaya untuk bisa saling menggali nilai-nilai positif yang ada pada kedua belah pihak. Dengan itu diharapkan terjadi titik-titik kesepakatan.

Namun ide liar semacam ini tidak bisa sepenuhnya diterima. Kalau usulan

untuk menghentikan konfrontasi, saling menggali nilai positif masing-masing

pihak juga ide menarik. Tapi kalau sehari menyembah dengan agama Islam,

lalu sehari kemudian menyembah dengan agama nenek moyang, jelas

sangat bisa diterima.

(33)

33

Model kayak gitu namanya mencampur-aduk aqidah yang murni dengan aqidah yang syirik. Padahal sejak awal dakwah nabi SAW justru untuk meninggalkan bentuk-bentuk agama yang syirik. Oleh karena itulah saat itu turun ayat dari langit satu surat yang disebut surat yang memurnikan, yaitu surat Al-Ikhlas.

ْلُق َوُه ُ للّا دَحَأ ُ للّا

ُدَم صلا ْمَل

ِْلَي ْمَلَو َْلوُي ْمَلَو

ْنُكَي ااوُفُك َُل

دَحَأ

1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

(QS. AL-Ikhlas : 1-4)

D. Program Pertukaran Keponakan

Dari semua bentuk negosiasi yang ditawarkan, ide yang terkakhir ini yang

(34)

34

paling gila. Betapa tidak, kepada Abu Thalib ditawarkan program pertukaran keponakan. Mereka akan siapkan sosok keponakan yang sepintar, sebaik, secerdas dan sehebat Nabi Muhammad SAW, untuk dijadikan keponakan kesayangan. Namun Abu Thalib diminta menyerahkan keponakannya, yaitu Nabi SAW itu untuk dibunuh.

Tentu saja tawaran itu tawaran yang ngasal dan mengada-ada, sangat tidak masuk logika. Bagaimana mungkin sosok keponakan ditukar macam harta kekayaan. Lagi pula penukaran itu semata-mata hanya untuk sekedar dibunuh.

Jangankan keponakan, anggap lah kita punya hewan peliharaan yang amat kita sayangi, misalnya kucing anggora yang harganya ratusan juta.

Apakah kita mau ditawari program pertukaran yang secara nilai jauh lebih

tinggi harganya, tapi kucing peliharaan kita yang dijadikan penukaran itu

hanya akan dibunuh.

(35)

35

Tentu saja tidak, urusan nyawa manusia apa lagi, tentu bukan sekedar nilainya, karena manusia itu tidak bisa dinilai dengan harta.

Memang nampaknya tawaran yang satu ini tawaran yang

menggambarkan keputus-asaan level akut. Mereka sudah tidak bisa lagi

berpikir normal.

(36)

36

rumahfiqih.com/sf/60413

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data kuantitatif dari validator Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, diketahui bahwa hasil penilaian dari 1 orang ahli media pada

(1) Apabila DPRD sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2) tidak menetapkan persetujuan bersama dengan Bupati terhadap rancangan peraturan daerah

urusan pribadi. Namun di sisi lain juga ada pertimbangan yang tidak kalah pentingnya, yaitu berbisnis dengan lawan jenis, tentu kurang sehat. Apalagi rekan bisnis itu seorang

Berkaitan dengan efisiensi, propeller yang mampu mendorong ke luar buritan kapal lebih banyak air dengan putaran lebih rendah akan memiliki daya dorong yang lebih

Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi apakah suatu aktivitas/proses berada dalam pengendalian mutu secara statistika atau

Tahap ini bekerja ketika mobil menerobos pintu keluar, limit switch yang berada di sisi tengah memberikan masukan ke arduino untuk memberikan perintah ke relay dan mengaktifkan

[r]