sinyal optic yang diterima melalui saluran transmisi dari proses pada diode laser. Lebih jelasnya akan ditunjukkan pada rangkaian berikut:
Gambar 2.5 : Rangkaian photodioda
Photodiode dioperasikan pada prategangan balik.
Cahaya yang diterima akan diubah menjadi arus listrik, pada tahanan RL arus tersebut diubah menjadi besaran tegangan. Perbandingan arus yang dihasilkan photodetector terhadap daya optik yang diterima disebut sensitivitas optik (dinyatakan dalam A/W). Sensitivitas suatu photodetector sangat bergantung pada panjang gelombang operasi dan bahan photo detector.
Gambar 2.6 :Karakteristik spectral photodioda Proses dari mekanisme deteksi cahaya dapat dilihat dari energi elektronnya, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.7 : Proses dari mekanisme deteksi cahaya Bila foton yang datang ≥ band gap energi bahan semikonduktor, foton memberikan energinya dan
membangkitkan elektron dari pita valensi dan pita konduksi. Proses ini membangkitkan pasangan elektron-hole bebas yang disebut photo carrier, dihasilkan pada daerah deplesi / active region.
Medan listrik yang tinggi timbul di daerah deplesi ini akan menimbulkan arus. Arus ini disebut photo current (Ip).
3. PERANCANGAN SIMULASI PADA SOFTWARE
3.1 OptiSystem
Optisystem adalah sebuah simulator yang berbasis pada pemodelan system komunikasi optic yang bersifat nyata.
Optisystem dilengkapi dengan
Graphical
User Interface (GUI) yang menyeluruh yang terdiri dari
project layout, komponen netlist, model komponen dan
tampilan grafik. Library Optisystem terdiri dari komponen
aktif dan pasif yang tergantung kepada parameter
wavelength.
Gambar 3.1: Simulasi Jaringan FO dari ISP ke PCR
Dalam pensimulaisian jaringan fiber optik dari ISP ke PCR melalui OptiSystem, dimana pada Tugas akhir ini, pemodelan akan dilakukan dengan menggunakan software optisystem. Hal ini dilakukan karena optisystem merupakan perangkat lunak yang komprehensif yang memungkinkan kita untuk mendesain, menguji, dan mensimulasikan jaringan optic. Di samping itu, Optisystem dilengkapi dengan virtual instrumen.
Sehingga kita bisa melakukan penelitian tanpa
terkendala oleh ketersediaan peralatan.