• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA RUANGAN BER-AC UNTUK KELEMBABAN KULIT MENGGUNAKAN SKIN ANALYZER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA RUANGAN BER-AC UNTUK KELEMBABAN KULIT MENGGUNAKAN SKIN ANALYZER"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2021

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA RUANGAN BER-AC UNTUK KELEMBABAN KULIT

MENGGUNAKAN SKIN ANALYZER

ANALYSIS OF THE USE HUMIDIFIER IN AIR CONDITIONER FOR SKIN MOUSTURE USING SKIN

ANALYZER

Disusun oleh

PUTRI INTAN DIAS ANGGIARTI 17101114

(2)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2021

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA RUANGAN BER-AC UNTUK KELEMBABAN KULIT

MENGGUNAKAN SKIN ANALYZER

ANALYSIS OF THE USE HUMIDIFIER IN AIR CONDITIONER FOR SKIN MOUSTURE USING SKIN

ANALYZER

Disusun oleh

PUTRI INTAN DIAS ANGGIARTI 17101114

(3)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO 2021

ANALISIS PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA RUANGAN BER-AC UNTUK KELEMBABAN KULIT MENGGUNAKAN

SKIN ANALYZER

ANALYSIS OF THE USE HUMIDIFIER IN AIR CONDITIONER FOR SKIN MOUSTURE USING SKIN

ANALYZER

Skripsi ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.)

Di Institut Teknologi Telkom Purwokerto 2021

Disusun oleh

PUTRI INTAN DIAS ANGGIARTI 17101114

DOSEN PEMBIMBING Irmayatul Hikmah,S.Si.,M.Si.

Sevia Indah Purnama, S.ST., M.T

(4)

ii vi

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA RUANGAN BER-AC UNTUK KELEMBABAN KULIT MENGGUNAKAN SKIN ANALYZER

ANALYSIS OF THE USE HUMIDIFIER IN AIR CONDITIONER FOR SKIN MOUSTURE USING SKIN ANALYZER

Disusun oleh

PUTRI INTAN DIAS ANGGIARTI 17101114

Akan dilaksanakan seminar proposal pada tanggal ……..

Tim Pembimbing

Pembimbing Utama : Irmayatul Hikmah,S.Si.,M.Si. ( ) NIDN. 0610069301

Pembimbing Pendamping : Sevia Indah Purnama, S.ST.,M.T. ( ) NIDN. 0626098903

Penguji 1 : ( )

NIDN.

Penguji 2 : ( )

NIDN.

Penguji 3 : ( )

NIDN.

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Herryawan Pujiharsono, S.T., M.Eng.

NIDN. 0617068801

(5)

iii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Penggunaan Humidifier pada Ruangan ber-AC untuk kelembaban kulit menggunakan Skin Analyzer”.

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Teknik Telekomunikasi pada Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang sangat membantu penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Ibu Irmayatul Hikmah,S.Si.,M.Si selaku pembimbing 1 dan Ibu Sevia Indah Purnama, S.ST.,M.T selaku pembimbing 2.

2. Bapak Dr. Ali Rohman., M.Si. selaku Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

3. Kedua orang tua yang senantiasa memberi dukungan baik dalam bentuk materi dan rohani.

4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Program studi S1 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

5. Teman-teman penulis yang telah memberikan saran dan dukungan.

6. ...

Purwokerto, 31 Maret 2021

(Putri Intan Dias Anggiarti)

(6)

ABSTRAK

Meningkatnya perubahan iklim di daerah perkotaan yang cenderung semakin panas mendorong meningkatnya penggunaan AC di kalangan masyarakat. Penggunaan AC yang terus menerus dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan kulit salah satunya adalah kulit menjadi kering atau tidak lembab. Untuk mengurangi dampak tersebut tanpa menghentikan penggunaan AC, maka penggunaan humidifier sangat dianjurkan untuk ruangan ber-AC. Pada penelitian ini, digunakan arduino UNO yang telah dihubungkan dengan sensor DHT sebagai mikrokontroler yang akan memantau perubahan suhu dan kelembaban ruangan ber-AC dengan humidifier yaitu alat yang berfungsi sebagai pelembab udara dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Adapun parameter suhu yang digunakan pada ruangan agar kulit tidak kering yaitu 18- 22oC . Penelitian ini menggunakan rentan waktu selama 14 hari dalam penggunaan humidifier pada ruangan ber-AC dapat mengatasi kulit kering.

Perubahan keadaan kulit menjadi lembab ini ditunjukan dengan pengukuran kadar kelembaban pada kulit yang menggunakan Skin Analyzer yang menunjukan presentase kelembaban kulit 43-46% . Kulit yang semakin lembab tidak bersisik.

Kata Kunci: Humidifier, AC, Sensor DHT, ESP8266, kelembaban kulit.

(7)

ABSTRACT

The increasing climate change in urban areas which tends to get hotter has led to increased use of air conditioning among the public. Continuous use of air conditioning can have a negative impact on skin health, one of which is the skin becoming dry or not moist. To reduce this impact without stopping the use of air conditioning, the use of a humidifier is highly recommended for air-conditioned rooms. In this study, the Arduino UNO which has been connected to a DHT sensor is used as a microcontroller that will monitor changes in temperature and humidity in an air- conditioned room with a humidifier, a device that acts as a humidifier by spraying water vapor into the air. The temperature parameter used in the room so that the skin does not dry out is 18- 22oC. This study uses a vulnerable time of 14 days when using a humidifier in an air-conditioned room to treat dry skin. The change in the condition of the skin to become moist is shown by measuring the moisture content of the skin using a Skin Analyzer which shows the skin moisture percentage of 43-46%. Increasingly moisturized skin is less scaly.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….……….i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PRAKATA ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.LATAR BELAKANG ... 1

1.2.RUMUSAN MASALAH ... 3

1.3.BATASAN MASALAH ... 3

1.4.TUJUAN ... 3

1.5.MANFAAT ... 3

1.6.SISTEMATIKA PENULISAN ... 3

BAB 2 DASAR TEORI ... 5

2.1.KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.2.DASAR TEORI ... 6

2.2.1 Humidifier ... 6

2.2.3 Skin Analyzer ... 9

2.2.4 Sensor DHT 22 ... 9

2.2.5 Arduino IDE ... 10

2.2.6 Arduino Uno ... Error! Bookmark not defined. 2.2.7 Modul ESP8266 ... 11

2.2.8 LED ... 12

2.2.9 LCD 16x2 ... 12

2.2.10 Quality of System ... 13

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 19

3.1.ALAT DAN BAHAN ... 19

3.2 ALUR PENELITIAN ... 20

3.2.1 Studi Literatur ... 21

3.2.2 Perancangan Hardware ... 22

3.2.3 Perancangan Software ... 22

3.2.4 Perancangan Keseluruhan ... 24

3.3.TIMELINE PENGERJAAN ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Humidifier Deerma F600/F60………8

Gambar 2. 2 Sensor DHT22………...……….………..…..9

Gambar 2. 3 ATMega328……….….12

Gambar 2. 4 LCD 16X2………13

Gambar 2. 5 Logo Wireshark………15

Gambar 3. 1 Flowchart Alur Penelitian……….17

Gambar 3. 2 Blok diagram Hardware………18

Gambar 3. 3 Flowchart Perancangan Software………19

Gambar 3. 4 Flowchart Keseluruhan Rancangan………..2

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi DHT22………9

Tabel 3.1 Alat dan Bahan…...………..11

Tabel 2.2 Interval Waktu pada Throughput………...………14

Tabel 2.3 Nilai Pakcet Loss………...14

Tabel 2.4 One-way Delay………...….15

Tabel 3.1 Timeline Pengerjaan………...………..21

(11)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

AC biasanya digunakan pada ruangan-ruangan yang panas agar ruangan tersebut memiliki sensasi dingin dan nyaman untuk dihuni. Penggunaan AC juga semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim panas yang terus meningkat.

Pada era sekarang, ruangan ber-AC dapat di jumpai di berbagai tempat seperti Mall, kantor, ruang kelas, bahkan rumah pribadi pun sudah banyak yang menggunakan AC sebagai alat pendingin ruangan.

Meningkatnya penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan kulit salah satunya adalah kulit menjadi kering dan tidak lembab. Keadaan kulit yang terlalu kering menimbulkan efek bersisik pada kulit dan menyebabkan kulit menjadi mudah iritasi. Kondisi kulit yang kering memerlukan perlakuan lebih agar kulit menjadi sehat salah satunya adalah penggunaan humidifier pada ruangan ber-AC atau ruangan yang paling sering ditinggali. Penggunaan humidifier secara berkala dapat membantu mengatasi kulit kering dan membuat kulit menjadi lebih lembab [1].

Sensor yang digunakan untuk mendeteksi keadaan suhu kelembaban dalam ruangan adalah sensor DHT. Hal ini diperlukan agar ruangan tersebut tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembab. Sensor DHT dihubungkan ke ardiuno uno sebagai mikrokontroller dan diberi batasan-batasan suhu untuk ruangan tersebut agar sesuai dengan kebutuhan. Cara kerja alat-alat tersebut adalah dengan cara humidifier dalam keadaan menyala pada ruangan ber-AC, kemudian mikrokontroler akan bekerja untuk mendeteksi apakah suhu terlalu kering atau sudah lembab. Pada penelitian ini, peran humidifier untuk mendapatkan perubahan keadaan kulit ketika sudah menggunakan humidifier pada ruangan yang sering dipakai dibutuhkan waktu minimal 14 hari dihitung dari pertama penggunaan humidifier. Manfaat humidifier pada ruangan ber AC ini adalah untuk melembabkan udara pada ruangan tersebut dengan cara mengeluarkan uap air seperti nano sprai ke seluruh ruangan.

Uap air tersebut yang akan mengatasi kulit kering akibat terlalu sering berada dalam

(12)

2 ruangan ber-AC.

Pada penelitian ini, peneliti akan meletakan sebuah humidifier pada ruangan ber-AC. Ketika AC sudah dinyalakan humidifier juga harus dalam keadaan menyala. Kemudian untuk mengontrol suhu dan kelembaban pada ruangan tersebut, maka diperlukan mikrokontroler yaitu arduino uno yang akan dihubungkan dengan sensor DHT22 yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban. Rangkaian tersebut bekerja dengan cara mendeteksi suhu dan kelembaban pada suatu ruangan, rangkaian tersebut akan memberikan sinyal apabila suhu pada ruangan terlalu lembab atau terlalu kering. Setelah itu, peneliti akan mengambil sebuah tindakan salah satunya adalah mematikan humidifier atau menaikkan suhu AC pada ruangan tersebut. Selanjutnya, peneliti akan melakukan pengukuran nilai kelembaban pada kulit dengan menggunakan skin analyzer dengan hasil presentase 43-46% untuk menyatakan bahwa keadaan kulit lembab. Selain itu, peneliti juga dapat melihat perubahan kulit pada objek yaitu kulit lebih lembut dan tidak bersisik

(13)

3 1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1) Bagaimana rancangan humidifier pada ruangan ber-AC dengan arduino sebagai mikrokontroler?

2) Bagaimana pengaruh penggunaan humidifer terhadap kelembaban kulit?

3) Bagaimana QoS pada rancangan ESP8266 ?

4) Bagaimana penggunaan aplikasi BLYNK untuk memonitoring suhu ruangan?

1.3. BATASAN MASALAH

Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1) Ruangan yang digunakan merupakan kamar dengan ukuran 3x4 meter.

2) Kapasitas maksimal dalam ruangan tersebut adalah 4 orang.

3) objek yang diuji tidak mempunyari riwayat penyakit kulit serius.

4) kulit kering yang dimaksud adalah kulit kering karena terlalu sering dalam ruangan ber-AC.

5) Pada ruangan tidak terdapat asap rokok, maupun asap lainnya.

6) Pengukuran QoS hanya dilakukan pada datanya saja.

7) Analisis Sensor hanya mencari Error Rate saja.

1.4. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui keberhasilan rancangan humidifier pada ruangan ber- AC dengan ESP8266 sebagai mikrokontroler.

2) Menganalisis efektifitas humidifier untuk mengatasi kulit kering dengan menggunakan skin analyzer.

3) Untuk mengetahui QoS ESP8266 pada rancangan penelitian.

4) Menganalisis keberhasilan penggunaan aplikasi BLYNK

1.5. MANFAAT

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang

(14)

4

terlalu sering berada pada ruangan ber-AC yang mengalami kulit kering dengan cara menggunakan humidifier sebagai alat dengan fungsi untuk melembabkan udara dalam ruangan dengan cara mengeluarkan uap air dari alat tersebut dan menggunakan sensor DHT untuk mendeteksi keadaan suhu setelah menggunakan humidifier.

Mengetahui efektifitas penggunaah humidifier pada ruangan ber-AC diharapkan dan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dalam implementasinya dapat menjadi solusi untuk mengatasi kulit kering akibat terlalu sering berada pada ruangan ber-AC.

Pemanfaatan teknologi telekomunikasi pada penelitian ini adalah menggunakan ESP6288 sebagai mikrokontroler yang dapat terhubung ke internet dan menggunakan aplikasi BLYNK agar pengguna dapat memonitoring keadaan ruangan pada jarak jauh.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan penelitian ini dibagi manjadi 3 bagian:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, mafaat dan tujuan penelitian.

BAB 2 : DASAR TEORI

Pada bab ini membahas mengenai AC, humidifier, karakteristik humidifier, manfaat humidifier, sensor DHT, dan mikrokontroler yang digunakan.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Bab metode menelitian membahas mengenai alat dan bahan yang digunakan meliputi : pemodelan sistem dan alur penelitian. Pada bab III juga berisi timeline, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti tiap bulannya.

(15)

5

BAB 2 DASAR TEORI

2.1. KAJIAN PUSTAKA

Penelitian yang berjudul Hubungan Humidifier pada Terapi Oksigen Aliran Rendah dengan Peningkatan Suhu Tubuh dan Kadar Leukosit oleh Saifudin Zukhri dan Sukirno pada tahun 2015 menganalisis penggunaan humidifier dalam terapi oksigen. Pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa penggunaan humidifier penting pada terapi oksigen jika suhu kelembabannya tidak melebihi batas ketentuan. Apabila kelembaban melebihi batas maka akan terjadi infeksi dalam tubuh dan akan membangkitkan respon imunitas dan peningkatan suhu tubuh [2].

Pada tahun 2019, penelitian yang berjudul Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara Pada Jamur Tiram Menggunakan ESP8266 dengan platform IOT oleh Sri Ayuni dan Linna Oktaviana Sari merancang alat monitoring suhu dan kelembaban udara pada tanaman jamur tiram menggunakan ESP8266 sebagai mikrokontroller dan sensos DHT22 sebagai sensor kelembaban. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sistem monitoring yang masih manual dan cenderung kurang efektif. Dengan adanya penelitian tersebut penulis membuat inovasi sistem monitoring keadaan suhu dan kelembaban tanpa harus dating ke kumbung jamur tiram menggunakan konsep IoT yang memanfaatkan ESP8266 yang dapat terkoneksi dengan internet [3].

Pada tahun 2020, penelitian dari Yosnaldi yang berjudul Rancang Bangun Pengontrol Suhu dan ruangan Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO merancang sebuah alat yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban pada suatu ruangan. Pada penelitian tersebut dapat diketahui apakah ruangan tersebut memiliki suhu yang sesuai dengan kebutuhan manusia atau tidak. Penelitian ini dilakukan pada ruang kelas yang ber-Ac dimana para siswa yang terlalu lama berada pada ruangan tersebut mengeluh tentang kondisi tubuhnya yang tidak nyaman seperti mata merah dan kering, kulit menjadi sedikit kasar atau kering. Singkatnya dengan menggunakan alat pengontrol suhu dan ruangan berbasis mikrokontroler dengan sensor DHT11 sebagai modul pada mikrokontroler tersebut penghuni ruang kelas dapat mengetahui kesesuaian suhu dan kelembaban pada ruangan tersebut [4].

(16)

6

2.2. DASAR TEORI 2.2.1 Humidifier

Humidifier merupakan alat pelembab ruangan yang mengubah air menjadi uap [5]. Uap air ini akan meningkatkan kelembapan udara sehingga berada dalam kisaran yang ideal. Selain mengatur kelembapan udara, komponen ini bermanfaat untuk mengatasi iritasi yang ditimbulkan akibat udara kering, seperti kulit kering, bibir pecah-pecah, pilek, hingga sakit tenggorokan [6]. Humidifier berfungsi sebagai pelembap alami yang dapat meredakan kekeringan. Oleh karena itu humidifier sering digunakan untuk menghilangkan beberapa penyakit diantaranya adalah kulit kering, hidung tersumbat/sakit kepala, tenggorokan kering, iritasi hidung berdarah, batuk kering, dan bibir pecah-pecah [7] .

Ada beberapa jenis humidifier yang dapat digunakan tergantung pada prefensi, anggaran, dan ukuran area tempat. Jenis-jenis humidifier tersebut yaitu humidifier evaporator, pelembab impeller, steam vaporizer, dan humidifier ultrasonic [7]. Humidifier evaporator sering disebut dengan air cooler. Alat ini meningkatkan kelembaban udara sekaligus menurunkan suhu ruang 5-10 derajat celcius. Kelembaban udara ini dihasilkan dari saringan atau kain basah yang dihembuskan kipas angin. Pelembab impeller menghasilkan percikan halus dari disk yang berputar pada kecepatan tinggi. Seperti evaporator, alat ini uga mengghasilkan hawa sejuk. Steam vaporizer memanaskan air dan mendinginkannya sebelum dihembuskan ke udara. Steam vaporizer cenderung lebih berbahaya dibanding jenis humidifier lainnya karena lebih berpotensi tinggi kebakaran. Humidifier ultrasonic humidifier adalah jenis humidifier yang menghasilkan percikan air lebih halus seperti kabut yang dihasilkan getaran ultrasonic. Alat ini banyak sekali dijual dalam bentuk kecil dan portable. Beberapa tipe mini dapat dipasang langsung dengan botol air mineral [8].

Melakukan kegiatan sehari-hari pada ruangan ber-AC saat cuaca sedang panas merupakan salah satu hal yang dapat membuat nyaman dalam melakukan suatu hal. Namun, tanpa disadari udara di dalam ruangan AC justru bisa membuat kelembapan menurun sehingga kulit cenderung kering. Karena kulit kering tersebut, umumnya banyak orang yang turut memanfaatkan humidifier yang berfungsi untuk

(17)

7

menetralkan kelembapan udara dalam ruangan. Tak hanya itu, humidifier mampu mengatasi efek buruk yang ditimbulkan dari udara kering seperti bibir pecah-pecah dan kulit kering [9]. Penggunaan humidifier dapat membantu mencegah kulit kering dan bibir pecah-pecah, terutama jika Anda sering menghabiskan waktu di ruangan ber-AC. Pasalnya, penggunaan AC dalam waktu yang lama dapat membuat udara menjadi kering sehingga menurunkan kelembapan kulit dan bibir [1]. Seorang ahli kulit bernama Gary Goldenberg yang dikutip dari Allure menjelaskan bahwa penggunaan humidifier secara rutin direkomendasikan terutama bagi pasien penderita eksim, psoriasis dan kulit kering. Tingkat kelembapan yang rendah dalam ruangan mampu menurunkan kelembapan alami pada kulit sehingga dapat menyebabkan kulit mengelupas. Sama halnya ketika Anda mandi air panas, lapisan lipid kulit dapat terganggu yang membuat fungsi skin barrier rentan terhadap bakteri, polusi dan udara kotor [9].

Penggunaan humidifier tentu saja dapat menyebabkan dampak negatif misalnya menyebabkan luka bakar baik ringan maupun berat sekaligus. Tindakan yang berguna untuk meminimalisir kemungkinan luka bakar pada penggunaan humidifier pengguuna disarankan untuk lebih hati-hati dalam penggunaannya dan mengawasi anak-anak untuk tidak dekat dengan humidifier tersebut. Membiarkan humidifier yang tidak bersoh dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang dapat memicu batuk dan pilek. Humidifier juga bisa cepat kotor namun juga dapat dengan mudah dibersihkan dengan cara membilas penampung air saat sudah digunakan dan mengganti air secara rutin selama dua atau tiga hari penggunaaan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Humidifier berpotensi mengeluarkan mikroorganisme yang tidak berbahaya tetapi resiudnya dapat mengganggu penderita asma oleh karena itu lebih baik pengguna menggunakan air suling untuk menghindari masalah tersebut [7].

(18)

8

Gambar 2. 6 Humidifier Deerma F600/F600s 2.2.2 Kulit

Kulit merupakan bagian terluar tubuh manusia, kulit akan selalu terpapar dengan lingkungan sekitar, mulai dari paparan sinar matahari, suhu, kelembaban udara. Hal ini tentunya mengganggu keseimbangan kulit terutama kadar air sehingga kelembaban kulit menurun dan menjadi kering (Tricaesario dan Widayati, 2016) [10]. Gejala pertama terjadinya kekeringan pada kulit ditandai dengan munculnya warna suram hitam putih dan perubahan topografi kulit. Kulit normal mengandung kadar histamin dan sitokin yang lebih rendah dibandingkan dengan kulit kering.

Pelindung yang berada di sekitar corneosit turut terlibat dalam patologi kulit kering.

Selain itu, kulit kering telah mengandung kadar keratin 5 dan 14 yang lebih tinggi.

Kulit kering dapat dialami oleh siapa saja. Kulit kering masih menjadi permasalahan bagi sebagian besar individu. Ciri-ciri kulit kering, diantaranya terlihat kering, terlihat kusam, kulit lebih sensitif, bersisik, lekas berkerut, dan pori-pori terlihat halus. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kulit kering, yaitu faktor genetik, faktor lingkungan, kondisi struktur kulit, penyakit kulit, pola makan, dan pengaruh obat- obatan [11].

(19)

9 2.2.3 Skin Analyzer

Skin analyzer merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk mendiagnosis keadaan pada kulit. Skin analyzer mempunyai sistem terintegrasi untuk mendukung diagnosis dokter yang tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas, melainkan juga mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit.

Tambahan rangkaian sensor kamera yang terpasang pada skin analyzer menampilkan hasil dengan cepat dan akurat (Aramo, 2012). Pengukuran kulit dengan menggunakan skin analyzer secara otomatis akan menampilkan hasil dalam bentuk angka yang didapatkan akan secara langsung disesuaikan dengan parameter yang telah diatur sedemikian rupa pada alat. Ketika hasil muncul dalam bentuk angka, secara bersamaan kriteria hasil pengukuran muncul dan dapat dimengerti dengan mudah oleh operator yang memeriksa ataupun pasien [12].

2.2.4 Sensor DHT 22

Sensor DHT merupakan sensor suhu dan kelembaban dari Aosong Electronic yang terdiri dari dua bagian yaitu sensor kelembaban kapasitif dan thermistor. Sensor ini tidak memerlukan rangkaian pengendali sinyal dan ADC karena menggunakan cip mikropengendali dengan keluaran sinyal digital (Aosong, 2012). DHT memiliki banyak varian, salah satunya yaitu DHT22 (AM2302) dengan bentuk fisik seperti pada gambar 2.2 [13]

Gambar 2. 7 Sensor DHT22 [14]

(20)

10

Output DHT22 merupakan sinyal digital terkalibrasi. Hal terseut menggunakan teknik pengumpulan sinyal digital eksklusif dan kelembaban teknologi penginderaan, memastikan keandalan dan stabilitasnya. Elemen pengindreraannya terhubung dengan chip tunggal 8 bit computer. Setiap sensor model ini dikalibrasi dalam ruang kalibrasi dalam ruang kalibrasi yang akurat dan kalibrasi koefisien disimpan dalam jenis program di momeri OTP, ketika sensor mendeteksi ia akan mengutip koefisien dari memori. Ukurannya yang kecil dan konsumsi daya rendah serta jarak transmisi 20 meter memungkinkan DHT22 cocok di semua jenis aplikasi yang keras. Baris tunggal dikemas dengan empat pin, membuat koneksi yang mudah [14]. Berikut merupakan tabel teknikal spesifikasi dari DHT22.

Tabel 2.1 Spesifikasi DHT22 [14]

Sensor DHT22 sangat mudah diaplikasikan pada mikrokontroller tipe Arduino karena memiliki tingkat stabilitas yang dapat dipercaya dan fifitur kalibrasi yang memiliki hasil sangat akurat. Salah satu jenis arduino adalah Arduino Uno.

Arduino Uno merupakan papan minimum sistem mikrokontroler yang memiliki sifat pen source. Selain itu arduino memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan board mikrokontroler yang lain, Arduino telah menggunakan bahasa pemrograman yang dibuat menggunakan perangkat lunak [15].

2.2.5 Arduino IDE

Arduino Integrated Development Environment atau Arduino Software (IDE) adalah perangkat lunak yang berisi editor teks untuk menulis kode, area pesan, konsol teks, toolbar dengan tombol untuk fungsi umum dan serangkaian menu. Ini terhubung ke perangkat keras Arduino dan Genuino untuk mengunggah program dan

(21)

11

berkomunikasi dengan mereka. Program yang ditulis menggunakan Arduino Software (IDE) disebut sketsa . Sketsa ini ditulis di editor teks dan disimpan dengan ekstensi file .ino. Editor memiliki fitur untuk memotong / menempel dan untuk mencari / mengganti teks. Area pesan memberikan umpan balik saat menyimpan dan mengekspor dan juga menampilkan kesalahan. Konsol menampilkan output teks oleh Arduino Software (IDE), termasuk pesan kesalahan lengkap dan informasi lainnya.

Sudut kanan bawah jendela menampilkan papan yang dikonfigurasi dan port serial.

Tombol bilah alat memungkinkan Anda untuk memverifikasi dan mengunggah program, membuat, membuka, dan menyimpan sketsa, dan membuka monitor serial [16]. Komponen ini adalah program yang bersifat Open Source dan dapat diunduh secara gratis di www.Arduino.cc. IDE (Integrated Development Environment) berarti bentuk alat pengembangan program yang terintergrasi sehingga berbagi keperluan disediakan dan dinyatakan dalam bentuk antarmuka berbasis menu. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X, dan linux [4].

2.2.6 Modul ESP8266

ESP 8266 adalah sebuah chip yang sudah lengkap dimana didalamnya sudah termasuk processor, memori dan juga akses ke GPIO. Hal ini menyebabkan ESP8266 dapat secara langsung menggantikan Arduino dan ditambah lagi dengan kemampuannya untuk mensupport koneksi wifi secara langsung. IoT (Internet Of Things) semakin berkembang seiring dengan perkembangan mikrokontroler, module yang berbasiskan Ethernet maupun wifi semakin banyak dan beragam dimulai dari Wiznet, Ethernet shield hingga yang terbaru adalah Wifi module yang dikenal dengan ESP8266. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui dipasaran, namun yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah tipe ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan. Berikut beberapa tipe ESP8266 [17].

Cara koneksi ESP 8266 pada perangkat atau ponsel berbasis Android maupun IOS adalah menggunakan aplikasi Blynk. Blynk merupakan platform baru yang memungkinkan untuk dengan cepat membangun interface untuk mengendalikan dan memantau proyek hardware dari iOS dan perangkat Android.

Blynk adalah IOT (Internet Layanan Things yang dirancang untuk membuat remote

(22)

12

control dan data sensor membaca dari perangkat ESP8266 ataupun Arduino dengan sangat cepat dan mudah. Blynk bukan hanya sebagai “cloud IOT”, tetapi blynk juga merupakan solusi end to end yang menghemat waktu dan sumber daya ketika membangun sebuah aplikasi yang berarti bagi produk dan jasa terrhubung [18].

Gambar 2.5 ESP 8266

2.2.7 LED

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan saat ini. LED banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu penerangan, rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar [19]. LED adalah sejenis diodasemikonduktor istimewa.Seperti sebuah dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction.Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction [20].

2.2.8 LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menampilkan suatu ukuran besaran atau angka, sehingga dapat dilihat dan ketahui

(23)

13

melalui tampilan layar kristalnya. Dimana penggunaan LCD dalam logger suhu ini menggunakan LCD dengan 16x2 karakter (2 baris 16 karakter). LCD 16x2 memiliki 16 nomor pin, dimana masing-masing pin memiliki tanda simbol dan juga fungsi- fungsinya. LCD 16x2 ini pada power supply +5V, tetapi juga dapat beroperasi pada power supply +3V [15]. Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. [22].

Gambar 2. 8 LCD 16X2

2.2.9 Quality of System

Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu servis. QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu servis [23]. Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis QoS yaitu throughput, pakcket loss, dan delay.

Throughput Yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Berikut merupakan tabel interval waktu pada throughput.

Tabel 2.2 Interval Waktu pada Throughput Kategori Throuhput Throughput Indeks

Sangat bagus 100% 4

Bagus 75% 3

Sedang 50% 2

Jelek <25% 1

(24)

14

(25)

15 Persamaan perhitungan Throughput adalah :

Throughput = Paket data diterima Lama Pengamatan

Yang kedua adalah Pakcket Loss yaitu Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan. Nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON (Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks) (Joesman 2008) sebagai berikut :

Tabel 2.3 Nilai Pakcet Loss

Kategori Degresi Pakcet Loss Indeks

Sangat bagus 0% 4

Bagus 3% 3

Sedang 15% 2

Jelek 25% 1

Persamaan perhitungan Pakcet loss adalah :

Pakcet loss = (paket data dikirim − paket data diterima)

paket data yang dikirim X 100 %

Untuk jenis QoS ketiga adala Delay, yaitu waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Menurut versi TIPHON (Joesman 2008), besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai berikut [24]:

Tabel 2.4 One-way Delay

Kategori Delay Besar Delay Indeks Sangat bagus < 150 ms 4

Bagus 150 – 300 ms 3 Sedang 300 – 450 ms 2 Jelek >450 ms 1 Persamaan perhitungan delay adalah :

Delay rata-rata = total delay

Totsl paket delay yang diterima

Pada penelitian ini menggunakan aplikasi Wireshark untuk menganalisis QoS pada mikrokontroller. Wireshark adalah sebuah aplikasi capture paket

(26)

16

data berbasis open-source yang berguna untuk memindai dan menangkap trafik data pada jaringan internet. Aplikasi ini umum digunakan sebagai alat troubleshoot pada jaringan yang bermasalah, selain itu juga biasa digunakan untuk pengujian software karena kemampuannya untuk membaca konten dari tiap paket trafik data.

Gambar 2. 9 Logo Wireshark

Dalam persepsi yang positif, Wireshark berguna untuk pekerjaan analisis jaringan.

Cara kerjanya yaitu dengan ‘menangkap’ paket-paket data dari protokol-protokol yang berbeda dari berbagai tipe jaringan yang umum ditemukan di dalam trafik jaringan internet. Paket-paket data tersebut ‘ditangkap’ lalu ditampilkan di jendela hasil capture secara real-time [25].

2.2.10 Error Rate

Error Rate merupakan jumlah angka kesalahan dari suatu sistem maupun alat. Penelitian ini menggunakan sensor DHT22 sebagai alat pengubah sinyal fisik/kimia menjadi sinyal elektronik. Sensor DHT22 butuh dianalisiss berapa persen Error Rate pada sensor tersebut untuk menguji efektifitas kerja dari Sensor itu sendiri. Pencarian Error Rate Sensor DHT22 menggunakan Thermometer air raksa sebagai perbandingan dalam pembacaan suhu dalam ruangan. Tahap pertama mencari % error pada penelitian ini adalah mencari ralat simetris. Ralat simetris adalah ralat pengukuran yang akan memberikan efek tetap terhadap hasil ukur.

Berikut rumus perhitungan nilai Error.

(27)

17 Error = |X – Xi |

% Error =| x100%|

Keterangan :

X = Data Sebenarnya Xi = Data Terukur

%Error = Ralat Sistematic

Selanjutnya dapat dijabarkan untuk mencari error dengan menghitung % error yaitu :

Error = |suhu sebenarnya – suhu terukur|

%Error = | |x100%

2.2.11 BLYNK

BLYNK adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang bertujuan untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module sejenisnya melalui Internet. Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antarmuka grafis untuk proyek yang akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop widget. Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Blynk tidak terikat pada papan atau module tertentu. Dari platform aplikasi inilah dapat mengontrol apapun dari jarak jauh, dimanapun kita berada dan waktu kapanpun. Dengan catatan terhubung dengan internet dengan koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan sistem Internet of Things (IOT) [26].

(28)

18

Gambar 2. 6 Logo Aplikasi BLYNK

(29)

19

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. ALAT DAN BAHAN

Rancang bangun pada penelitian ini menggunakan beberapa jenis alat dan bahan yaitu berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Perangkat keras dalam penelitian ini di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam ruangan, selain itu perangkat keras yang lain juga digunakan untuk monitoring suhu dan kelambapan dalam ruangan tersebut. Sedangkan perangkat lunak digunakan untuk membuat script untuk mikrokontroller.

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

NO Nama Alat dan Bahan Jenis

1. PC Perangkat Keras

2. Arduino Uno Perangkat Keras

3. Kabel jumper Perangkat Keras

4. Sensor DHT22 Perangkat Keras

5. Humidifer Perangkat Keras

6. Skin Analyzer Perangkat Keras

7. LED Perangkat Keras

8. Arduino IDE Perangkat lunak

9. Wireshark Perangkat lunak

10. BLYNK Perangkat lunak

11. LCD Perangkat keras

(30)

20

3.2 ALUR PENELITIAN

Gambar 3. 5 Flowchart Alur Penelitian

Alur penelitian yang dilakukan peneliti dimulai dari studi literature. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan berbagai informasi dari beberapa sumber seperti buku, jurnal, maupun website. Setelah informasi terkumpul, peneliti mencari rumusan masalah yaitu pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan mengapa terkenai topik penelitian yang akan dibahas, kemudian peneliti melakukan penyusunan script yang akan digunakan pada penelitian. Script tersebut menggunakan Bahasa pemrograman Bahasa C dan untuk menggunakan aplikasi Arduino IDE untuk memprogram mikrokontroller. Penyusunan script ini dilakukan dengan teliti dan perlu pertimbangan agar mikrokontroller bekerja dengan baik dan tidak terjadi eror.

Mikrokontroller yang telah diberi program kemudian diletakan dalam ruangan berAC dan terdapat humidifier dalam kondisi menyala atau on, kegiatan tersebut

(31)

21

merupakan kegiatan menyusun hardware. Langkah selanjutnya adalah menguji objek pada ruangan yang telah diberi berbagai perangkat penelitian dengan cara mempersilahkan objek untuk menempati ruangan selama 3 jam. Sebelum objek memasuki ruangan, kondisi kelembaban kulit objek dicek menggunakan skin analyzer kemudian hasil dari pengecekan tersebut akan dicatat sebagai data penelitian. Namun, apabila selama 3 jam tersebut tidak ada perubahan pada kelembaban kulit, maka peneliti akan melakukan tindakan yaitu menyusun ulang hardare salah satunya adalah menyesuakan suhu pada AC hingga peneliti dapat suhu dan kelembaban yang tepat untuk kelembaban kulit. Kegiatan mendata kelembaban kulit pada objek dilakukan selama 14 hari berturut-turut. Selain mendata kelembaban kulit peneliti juga mendata suhu ruangan yang nantinya akan dibandingkan dengan thermometer air raksa. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis suhu ruangan yang akan dibandingkan dengan thermometer, analisis perubahan kelembaban kulit pada objek, dan error rate pada mikrokontroler. Hasil dari analisa tersebut kemudian akan diambil kesimpulan.

3.2.1 Studi Literatur

Pada gambar 3.1 terdapat studi literature sebagai tahap pertama pada alur penelitian. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan materi dan referensi yang akan di jadikan sebagai acuan. Tahap studi literature juga membandingkan kajian teori dari penelitian-penelitian yang sudah ada. Pengumpulan materi bia melalui buku, jurnal, e-book, dan website.

(32)

22 3.2.2 Perancangan Hardware

Gambar 3. 6 Blok diagram Hardware

Pada tahap perancangan Hardware, peneliti menggunakan ESP sebagai mikrokontroler dan sensor DHT sebagai modul untuk mendeteksi suhu dan kelembapan pada ruangan. Perangkat keras AC pada gambar 3.2 digunakan sebagai pendingin ruangan, kemudian user merupakan objek pada penelitian tersebut.

Ruangan ber-AC kondisi nyala yang berisi objek dengan jumlah maksimal 4 orang.

Kondisi Suhu dan Ruangan dengan AC yang terus menyala akan di stabilkan dengan menggunakan humidifier. Kegunaan LED pada perancangan tersebut berfungsi sebagai kode keadaan suhu dan kelembapan pada ruangan. Kemudian kondisi kelembapan kulit pada objek akan di periksa menggunakan skin detector.

3.2.3 Perancangan Software

Perancangan Software pada penelitian menggunakan aplikasi Arduino IDE dengan Modul ESP6288 yang berfungsi untuk membuat program agar dapat mengatur sensor dan perangkat lain yang nantinya di masukan ke mikrokontroler yang di gunakan . Mikrokontroler yang digunakan adalah ardiuno uno dan modul yang di gunakan adalah DHT 22. Perancangangan sistem pada alat ini nantinya akan digunakan sebagai alat monitor suhu dan kelembapan pada ruangan ber-AC.

Berikut merupakan flowchart untuk perancangan software.

(33)

23

Gambar 3. 7 Flowchart Perancangan Software

Setelah perancangan software berhasil, tahap selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroler. Setelah semuanya selesai di hubungkan, AC dalam ruangan dinyalakan bersamaan dengan humidifier. Peran humidifier pada penelitian ini adalah untuk memberikan kelembapan pada ruangan.

Kemudian, sensor DHT akan mendeteksi kelembapan sesuai dengan program yang telah di rancang. Lampu LED hijau menandakan bahwa kelembapan pada ruangan sudah stabil dan sudah sesuai dengan kebutuhan kulit. Apabila LED berwarna merah, maka kelembapan dalam ruangan tersebut kurang atau terlalu lembab, tahapan yang diperlukan adalah atur suhu AC dan tetap menyalakan humidifier hingga LED berwarna hijau.

(34)

24 3.2.4 Perancangan Keseluruhan

Gambar 3. 8 Flowchart Keseluruhan Rancangan

Pada Flowchart tersebut menggambarkan tahapan-tahapan dari keseluruhan rancangan baik pada perangkat lunak maupun perangkat keras.

Proses tersebut diawali dengan membuat script untuk inisialisasi Arduino dan DHT22, kemudian setting LED dan LCD yang akan berfungsi sebagai alat perangkat yang berfungsi sebagai indikasi kesesuaian suhu dan penampil suhu pada suatu ruangan. Setelah semua perangkat disusun dan dalam kondisi nyala, mikrokontroller akan mengirim data kemudian memproses data tersebut berupa kelembapan pada ruangan. Jika LED hijau nyala itu berarti kelembaban suhu pada ruangan tersebut sudah sesuai, sedangkan apabila LED merah yang menyala maka suhu pada ruangan tersebut tidak sesuai, maka tindakan yang dilakukan oleh objek adalah mengatus suhu AC ataupun mengatur humidifier. Pengaturan AC maupun Humidifier tergantung pada kondisi ruangan apakah terlalu lembab ataupun terlalu kering. Jika ruangan terlalu kering, maka suhu AC akan di naikkan, dan jika suhu ruangan terlalu lembab maka jika perlu humidifier akan dimatikan.

(35)

25

3.3. TIMELINE PENGERJAAN

Tabel 3.1 Timeline Pengerjaan

NO KEGIATAN

TAHUN 2021 BULAN KE -

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Studi literatur

2. Merumuskan masalah

3. Mengumpulkan alat dan bahan 4. Menyusun Script

5. Menyusun tata letak ruangan 6. Pengujian alat

7. Pengujian alat terhadap objek 8. Analisis

9. Kesimpulan

Beberapa kegiatan untuk melakukan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Kegiatan pertama dalam penelitian ini adalah studi literature. Pada kegiatan ini, peneliti mengumpulkan informasi dan materi dari berbagai sumber seperti buku, website, dan jurnal. Kegiatan selanjutnya yaitu mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak. Setelah alat dan bahan terkumpul semua, kegiatan selanjutnya adalah merangkai komponen-komponen (perangkat keras) yang akan digunakan untuk penelitian. Agar perangkat tersebut dapat bekerja dengan semestinya, kegiatan yang di lakukan selanjutnya adalah membuat script. Script tersebut berguna untuk mengatur jalannya perangkat tersebut. Pada scrit juga akan ditampilkan batasan-batasan ketentuan seperti batasan suhu pada ruangan.

Apabila script dan perangkat selesai disusun, rangkaian akan di uji apakah rangkaian sudah sesuai dengan masalah yang akan di uji, kemudian rangkaian

(36)

26

akan diuji terhadap objek yang terdapat pada ruangan. Kondisi objek akan di periksa dengan melakukan pengumpulan data sebelum dan sesudah objek melakukan pengujian. Data-data dari objek dikumpulkan selama 14 (empat belas) hari kemudian data tersebut akan di analisa menggunakan metode regresi linear.

Analisis dari data yang terkumpul akan dibuat kesimpulan.

(37)

27

DAFTAR PUSTAKA

[1] d. M. Nareza, "Alodokter," 01 Oktober 2020. [Online]. Available:

https://www.alodokter.com/ketahui-manfaat-humidifier-untuk-kesehatan.

[Accessed 09 April 2021].

[2] "HUBUNGAN PENGGUNAAN HUMIDIFIER PADA TERAPI OKSIGEN ALIRAN RENDAH DENGAN PENINGKATAN SUHU TUBUH DAN KADAR LEUKOSIT," jurnal Motorik, vol. 10, pp. 17-25, 2015.

[3] S. A. &. L. O. Sari, "Sistem Monitoring dan Notifikasi Suhu dan Kelembaban Udara Pada Jamur Tiram Menggunakan ESP8266 Dengan Platform IOT," Jom FTEKNIK, vol. 6, pp. 1-6, 2019.

[4] A. D. I. A. Yolsandi, "RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO," INTECOMS, vol. 03, pp.

218-226, Desember 2020.

[5] B. S. Faishol Aziz, "RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN KELEMBAPAN PADA SISTEM TANAM," Jurnal Teknik Elektro, vol. 08, pp.

595-602, 2019.

[6] Yolnasdi, "RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU RUANGAN," Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS), vol. 3, pp. 218- 226, Desember 2020.

[7] P. M. R. C. C. Debra Sullivan, "heathline," 13 April 2020. [Online]. Available:

https://www.healthline.com/health/humidifiers-and-health#types. [Accessed 17 February 2021].

[8] Hawkeye, "Pinkkorset," 19 Juli 2017. [Online]. Available:

https://pinkkorset.com/2017/yuk-kenali-jenis-humidifier/. [Accessed 31 Maret 2021].

[9] R. Rara, "Journal Sociolla," 24 Juli 2019. [Online]. Available:

https://journal.sociolla.com/beauty/manfaat-humidifier-untuk-kesehatan-kulit-dan- tubuh. [Accessed 09 April 2021].

[10] N. P. A. D. W. A. A. D. L. I. G. A. P. Y. A. I. A. G. P. d. I. G. A. D. R. K. Widyani Astuti, "UJI PENDAHULUAN NILAI KELEMBABAN KULIT MANUSIA PADA PEMAKAIAN," Jurnal Kimia, vol. 12, pp. 50-53, 2018.

(38)

28

[11] A. Y. C. Maria Elvina Tresia Butarbutar, "Peran Pelembab dalam Mengatasi Kondisi Kulit Kering," Majalah Farmasetika, vol. 6, pp. 56-69, 2020.

[12] Rani, "EFEK EKSTRAK CURCUMA LONGA 0,5% TERHADAP KOMPOSISI SEBUM DAN KELEMBABAN KULIT PADA PASIEN KULIT KERING,"

Jurnal Ilmu Kesehatan Kulit, pp. 51-69, 2018.

[13] D. K. S. Arief Hendra Saptadi, "RANCANG BANGUN

THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM

MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22," Prosiding SNT, vol.

6, pp. 83-88, 2015.

[14] T. Liu, "Digital-output relative humidity & temperature sensor/module DHT22 (DHT22 also named as AM2302)," [Online]. Available:

https://www.sparkfun.com/datasheets/Sensors/Temperature/DHT22.pdf.

[Accessed 31 Maret 2021].

[15] D. Fitri Puspasari, "Analisis Akurasi Sistem Sensor DHT22 berbasis Arduino terhadap Thermohygrometer Standar," JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA, vol.

16, pp. 40-45, 2020.

[16] SM, "ARDUINO," 7 September 2015. [Online]. Available:

https://www.arduino.cc/en/guide/environment. [Accessed 31 Maret 2021].

[17] Arafat, "SISTEM PENGAMANAN PINTU RUMAH BERBASIS Internet Of Things (IoT) Dengan ESP8266," Technologia, vol. 07, pp. 262 - 268, 2016.

[18] S. I. D. Abdul Halim Mukti Nasution, "PENGONTROLAN LAMPU JARAK JAUH DENGAN NODEMCU MENGGUNAKAN BLYNK," Jurnal TEKNIKOM, vol. 02, pp. 23-98, 2019.

[19] M. D. Y. S. Moethia Faridha, "ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36," Jurnal Teknologi Elektro, vol. 7, pp. 193-198, 2016.

[20] J. H. Saputro, "ANALISA PENGGUNAAN LAMPU LED PADA PENERANGAN DALAM RUMAH," Jurusan Teknik Elektro, vol. 15, pp. 19-27, 2013.

[21] S. Budiyanto, "Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio," Jurnal Teknologi Elektro, vol. 3, pp. 21-27, 2012.

[22] A. S. Ritha Sandra Veronika Simbar, "PROTOTYPE SISTEM MONITORING

(39)

29

TEMPERATUR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 DENGAN

KOMUNIKASI WIRELESS," Jurnal Teknik Elektro, vol. 8, pp. 80-86, 2017.

[23] H. Fahmi, "ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PENGUKURAN DELAY, JITTER, PACKET LOST DAN THROUGHPUT UNTUK MENDAPATKAN KUALITAS KERJA RADIO STREAMING YANG BAIK,"

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. 07, pp. 98-105, 2018.

[24] Yanto, "ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA JARINGAN INTERNET (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA)," Jurnal Teknik Informatika.

[25] N. Saputro, "Nasebamedia.com," 14 Desember 2019. [Online]. Available:

https://www.nesabamedia.com/pengertian-wireshark/. [Accessed 12 April 2021].

[26] A. Faudin, "Nyebar Ilmu," 23 November 2017. [Online]. Available:

https://www.nyebarilmu.com/mengenal-aplikasi-blynk-untuk-fungsi-iot.

[Accessed 22 Mei 2021].

Referensi

Dokumen terkait