• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR SULAWESI SELATAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan :

• UU ITE No. 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 'Informasi Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.'

• Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE

• Surat ini dapat dibuktikan keasliannya dengan melakukan scan pada QR Code

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

Makassar, 12 Agustus 2020 Nomor

Sifat Lampiran Perihal

: 474.24/5099/DP3A-DALDUK KB : SEGERA

: 1 (satu) eksemplar : Panduan Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender Bagi OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Kepada Yth :

Para Kepala OPD/Unit Kerja Lingkup Pemprov. Sulawesi Selatan

di-

Makassar

SURAT EDARAN

Berdasarkan PERDA Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan Daerah dan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 22 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah, maka diwajibkan kepada seluruh kepala OPD/Unit Kerja agar menindaklanjuti peraturan tersebut dengan melakukan Mainstreaming Gender dalam seluruh program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan bidang tugas masing-masing, hal-hal sebagai berikut :

1 Pelaksanaan PUG di OPD agar memperhatikan pemenuhan 7 (tujuh) prasyarat PUG yaitu : Komitmen, Kebijakan, Kelembagaan, SDM dan Anggaran, Alat Analisis, Data Terpilah dan Partisipasi Masyarakat yang diintegrasikan kedalam seluruh dokumen perencanaan dan anggaran daerah mulai dari RPJMD, RKPD, KUA/PPAS, Renstra, Renja dan RKA/DPA.

2 Menjadikan PERDA Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah sebagai dasar hukum dalam seluruh proses penyusunan kebijakan daerah yang masuk dalam konsideran dokumen perencanaan daerah dan kebijakan terkait lainnya.

3. Menetapkan Tim Focal Point PUG setiap awal tahun melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala OPD/Unit Kerja.

4. Melakukan Analisis gender minimal 3 (tiga) kegiatan dan melampirkan dokumen Pernyataan Anggaran gender/Gender Budget Statement (GBS) dalam dokumen Renja dan RKA setiap tahun berjalan.

5. Menyusun data terpilah OPD/Unit Kerja sebagai bahan dan dasar perumusan kebijakan.

6. Mengintruksikan kepada Kepala Bappelitbangda selaku Ketua Pokja PUG dan seluruh Tim Teknis Anggaran Responsif Gender Provinsi Sulawesi Selatan (Bappelitbangda, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak DaldukKB, Inspektorat Daerah, Badan Keuangan dan Aset Daerah serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), agar melakukan koordinasi, pendampingan dan pembinaan dalam penyusunan kegiatan Responsif Gender beserta seluruh dokumen kelengkapannya baik kepada OPD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

7. Memastikan seluruh layanan publik telah responsif gender dan aksesibel untuk laki-laki, perempuan, anak, lansia dan disabilitas serta menjalin sinergitas dengan sesama lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam pelaksanaan pug.

8. Menguatkan peran Lembaga Masyarakat, Akademisi, Dunia Usaha dan Media dalam upaya percepatan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Provinsi Sulawesi Selatan.

(2)

Demikian disampaikan untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab..

PARAF HIRARKHIE JABATAN PARAF SEKDA

Asisten 1

PARAF KOORDINASI Plt. Kadis

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

Prof. Dr. Ir. H. M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di Jakarta.

2. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta.

3. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.

4. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.

5. Para Asisten Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan di Makassar.

6. Pertinggal.

(3)

Catatan :

• UU ITE No. 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 'Informasi Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.'

• Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE

• Surat ini dapat dibuktikan keasliannya dengan melakukan scan pada QR Code Lampiran Surat :

Nomor : 474.24/5099/DP3A-DALDUK KB Tanggal : 12 Agustus 2020

OUTLINE RENSTRA OPD YANG RESPONSIF GENDER

BAB. I PENDAHULUAN

Memasukkan regulasi yang berkaitan dengan strategi Nasional Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam landasan hukum, contoh :

1. Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

2. Permendagri 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah

3. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah

4. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkup Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan.

BAB. II GAMBARAN PELAYANAN OPD

Memasukkan data kesenjangan/data terpilah gender berdasarkan wilayah, usia, golongan umur, status sosial dan perbedaan

kemampuan, dll yang menjadi fakta dalam pelayanan OPD

Contoh : Data kepegawaian terpilah jenis kelamin, pangkat, pendidikan dll

(4)

BAB .

III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Memasukkan faktor penyebab kesenjangan dan ketidakadilan gender yang merupakan akar persoalan ketidakadilan gender dalam pelayanan OPD sebagai isu strategias. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi OPD di masa datang, yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya dan apabila tidak dimamfaatkan dapat menghilangkan peluang untuk peningkatan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

BAB

. IV TUJUAN DAN SASARAN

Memasukkan rumusan penyelesaian masalah kesenjangan dan ketidakadilan gender dalam penjelasan visi, misi, tujuan dan sasaran pelayanan

BAB

. V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Memasukkan rencana aksi responsif gender yang tujuan akhirnya adalah mencapai keadilan dan kesetaraan gender sesuai isu yang dianalisis.

BAB .

VI

PERUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PENDANAAN

Merumuskan program/kegiatan responsif gender dan menyiapkan penganggaran bagi program/kegiatan baik pelembagaan PUG maupun pelaksanaan PUG

BAB .

VI

I

INDIKATOR KINERJA

Memasukkan ukuran kuantitatif dan kualitatif berupa output dari setiap

rencana aksi hasil analisis gender dan outcome (hasil atas pengaruh adanya

output). Hal itu untuk menunjukkan kinerja pelayanan yang mengurangi

atau menghapuskan kesenjangan gender, Indikator kinerja harus sinkron

dan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

(5)

Catatan :

• UU ITE No. 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 'Informasi Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah.'

• Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE

• Surat ini dapat dibuktikan keasliannya dengan melakukan scan pada QR Code

Lampiran :

Surat Nomor : 474.24/5099/DP3A-DALDUK KB Tanggal : 12 Agustus 2020

1. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Prov. Sulsel 2. Inspektorat Daerah Prov. Sulsel

3. Dinas Pendidikan Prov. Sulsel 4. Dinas Kesehatan Prov. Sulsel

5. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Prov. Sulsel

6. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Prov. Sulsel 7. Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Sulsel

8. Dinas Sosial Prov. Sulsel

9. Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Prov. Sulsel

10. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

11. Dinas Ketahanan Pangan Prov. Sulsel

12. Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Prov. Sulsel 13. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa prov. Sulsel 14. Dinas Perhubungan Prov. Sulsel

15. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Prov. Sulsel 16. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Prov. Sulsel

17. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sulsel 18. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Prov. Sulsel

19. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel 20. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel 21. Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Sulsel

22. Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Prov. Sulsel 23. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulsel

24. Dinas Kehutanan Prov. Sulsel

25. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. Sulsel 26. Dinas Perindustrian Prov. Sulsel

27. Dinas Perdagangan Prov. Sulsel

28. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Prov. Sulsel

29. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov.

Sulsel

30. Badan Keuangan dan Aset Daerah Prov. Sulsel 31. Badan Pendapatan Daerah Prov. Sulsel

32. Badan Kepegawaian Daerah Prov. Sulsel

33. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Prov. Sulsel 34. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov. Sulsel 35. Badan Penghubung Daerah Prov. Sulsel

36. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Sulsel

37. Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Prov. Sulsel 38. Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Sulsel

39. Biro Hukum Setda Prov. Sulsel

(6)

40. Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Prov. Sulsel 41. Biro Pengadaan Barang/Jasa Setda Prov. Sulsel

42. Biro Organisasi Setda Prov. Sulsel 43. Biro Umum Setda Prov. Sulsel

44. Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Sulsel

45. Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Prov. Sulsel 46. Rumah Sakit Umum Daerah Haji Prov. Sulsel

47. RSUD Sayang Rakyat Prov. Sulsel 48. RS. Khusus Daerah Dadi Prov. Sulsel

49. RS. Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Prov. Sulsel

50. RS. Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Prov. Sulsel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis perhitungan yang sudah dilakukan, diketahui jumlah potensi demand Batik Solo Trans koridor 2 dari fungsi guna lahan pemukiman cukup besar yaitu 23.260 orang

Hasil dari penelitian tentang Analisis Partisipasi Nelayan dalam Program Asuransi Nelayan di Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... Dari waktu ke waktu perusahaan ini telah berjalan dan berfungsi seperti

Usahatani kacang hijau merupakan suatu usahatani yang tidak terlepas kaitannya dengan pendapatan dan faktor- faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kacang hijau tersebut.

Seperti terapi obat biologik yang semakin luas digunakan pada berbagai penyakit reumatik autoimun seperti artritis reumatoid, lupus dan spondilitis ankilosa.. Obat biologik

KKN-PPM terbuka bagi semua mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang sudah memenuhi semua persyaratan untuk melaksanakan kegiatan KKN-PPM. Persyaratan tambahan

Perubahan bermakna ini terjadi antar tiap kelompok, kecuali antara P1 dengan P2 yang ditunjukkan dengan nilai p= 0.054 (p> 0.05). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya

- Hacking SAMBA pada suatu target Ubuntu Server untuk mendapatkan akses shell linux (Target Samba dalam kondisi ada yang dishare foldernya tanpa password dengan hak akses