• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PRESENSI MAHASISWA MENGGUNAKAN QR CODE PADA SISTEM OPERASI ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PRESENSI MAHASISWA MENGGUNAKAN QR CODE PADA SISTEM OPERASI ANDROID"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

**) Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PRESENSI MAHASISWA MENGGUNAKAN QR CODE PADA SISTEM OPERASI ANDROID

Antonius Hendry Setyawan

*)

, Kodrat Iman Satoto

**)

, R. Rizal Isnanto

**)

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang

Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia E-mail: antonhendry90@gmail.com

Abstrak

Sistem presensi memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan belajar mengajar di universitas presensi merupakan faktor yang penting. Selama ini presensi yang dilakukan masih secara manual. Presensi dilakukan dengan pengisian tanda tangan. Di era modern seperti sekarang ini telah hadir smartphone (ponsel pintar).

Ponsel pintar tersebut dapat dimanfaatkan untuk sistem presensi mahasiswa. Ponsel pintar memiliki beragam fitur yang dapat mendukung, antara lain kamera. Salah satu ponsel pintar yang berkembang saat ini adalah ponsel berbasis android. Dengan ponsel berbasis android diharapkan dapat membangun sistem presensi mahasiswa menggunakan QR Code.

QR Code merupakan evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave.QR Code memiliki keunggulan kapasitas besar, mudah dibaca dari berbagai arah, ukuran kecil, tahan terhadap kotor dan rusak. Pada tugas akhir ini dibangun sistem presensi mahasiswa menggunakan QR Code pada android. Sistem presensi yang dibangun terdiri atas aplikasi administrator, aplikasi generator, dan aplikasi reader.

Aplikasi dibuat dengan Eclipse pada Windows 7. Implementasi dilakukan pada Samsung Galaxy Tab 2 7.0.

Berdasarkan hasil pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa QR Code dapat dimanfaatkan sebagai alat identifikasi karena keunggulan yang dimiliki, antara lain tahan terhadap kotor dan rusak. QR Code masih dapat terbaca dengan kondisi rusak mencapai 30%. QR Code juga dapat dibaca dengan posisi terbalik. Ponsel berbasis android dapat dimanfaatkan untuk sistem presensi dengan QR Code karena dapat menjalankan aplikasi dengan baik.

Kata kunci : Android, QR Code, sistem presensi.

Abstract

Presence system has an important role in everyday life. In teaching and learning in university presence is an important factor. Now presence is still done manually. Presence is done by signature. In the modern era, as now has been present smartphone. The smartphone can be used for student presence system. The smartphone has a variety of features that can support, among other cameras. One of the smartphone is android based phones. With android based phones are expected to build student presence system using a QR Code.

QR Code is a barcode evolution of one-dimensional to two-dimensional code developed by Denso Wave.QR has the advantage of large capacity, easy to read from any direction, small size, resistance to dirty and broken. In this thesis student attendance system was built using a QR Code on android. Presence system consist of administrator application, generators application, and reader applications. Applications created with Eclipse on Windows 7.

Implementation is on the Samsung Galaxy Tab 2 7.0.

Based on the test results it can be concluded that the QR Code can be used as an identification tool for advantages, such as resistant to dirty and broken. QR Code can still be read with a damaged condition reaches 30%. QR Code can also be read in the inverted position. Android based phones can be used for presennce system with QR Code as it can run the application properly.

Keywords : Android, presence system, QR Code.

(2)

2

1. P

ENDAHULUAN

Sistem presensi memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkup kerja seperti perkantoran, pabrik, rumah sakit, sekolah, universitas, dan tempat lain yang membutuhkan presensi. Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam suatu perguruan tinggi, tentu saja memiliki mahasiswa/ mahasiswi yang harus dicatat kehadirannya setiap hari. Pencatatan kehadiran ini lebih sering dikenal sebagai presensi. Presensi adalah salah satu faktor penting dalam dunia universitas.

Masalah yang terjadi dalam sistem yang telah diterapkan terletak pada pangumpulan data-data hadir mahasiswa yang dilakukan dalam kelas, di mana sistem presensi yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual, yaitu dengan pemanggilan atau pengisian tanda tangan secara langsung.

Di era modern seperti sekarang ini, tidak menutup kemungkinan bahwa telepon selular dapat dimanfaatkan untuk sistem presensi di perguruan tinggi. Sebuah ponsel yang memiliki sistem operasi di dalamnya dan dapat mengakses internet adalah salah satu ciri utama dari smartphone. Smartphone merupakan pengembangan dari ponsel yang menyediakan fitur-fitur seperti pada komputer. Salah satu fitur dari smartphone yang menarik adalah kemampuannya untuk mengambil, menyimpan, serta menampilkan gambar dengan format JPEG karena sebagian besar smartphone memiliki kamera.

Ide yang muncul adalah untuk memanfaatkan QR Code dan smartphone Android untuk menjadi sistem presensi. Dengan memanfaatkan QR Code, data mahasiswa dapat disimpan dalam bentuk gambar QR Code yang kemudian disimpan di dalam ponsel mahasiswa. Selanjutnya gambar dapat digunakan untuk identifikasi mahasiswa pada sistem presensi.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji penggunaan QR Code untuk sistem presensi mahasiswa.

2. Mengkaji penggunaan smartphone Android untuk aplikasi sistem presensi dengan QR Code.

3. Membangun sebuah sistem presensi mahasiswa dengan QR Code.

4. Implementasi aplikasi presensi mahasiswa di dalam smartphone berbasis Android.

5. Mengkaji keandalan QR Code sebagai alat identifikasi dalam sistem presensi yang telah diimplementasikan.

Penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah berikut:

1. Implementasi program tidak memperhatikan bagaimana pengalaman pengguna aplikasi.

2. Penyimpanan QR Code dapat menggunakan media lain selain ponsel, namun untuk mempermudah pengujian, penyimpanan QR Code yang digunakan adalah ponsel.

3. Diasumsikan setiap mahasiswa memiliki kartu mahasiswa yang terdapat QR Code atau ponsel yang dapat menyimpan dan menampilkan gambar bertipe JPEG.

4. Implementasi tidak meliputi bagaimana penyalahgunaan QR Code pada saat presensi.

5. Pemindahan gambar dari QR Code generator ke dalam ponsel dilakukan secara manual.

2. K

AJIAN

P

USTAKA

Dunia modern mengenal barcode sebagai simbol universal. Namun barcode memiliki beberapa kelemahan sehingga dikembangkan simbol lain yang bernama QR Code.

QR Code adalah sebuah kode batang dua dimensi yang ditemukan oleh sebuah perusahaan Jepang bernama Denso Wave pada tahun 1994. QR Code ini adalah pengembangan dari kode batang sebelumnya. Pada model barcode lama, data disimpan secara horisontal saja sedangkan pada QR Code data disimpan baik secara vertikal maupun horisontal.

Gambar 1. Bentuk Penyimpanan Data pada (a) QR Code (b) Barcode Model Lama

Di Indonesia, QR Code pertama kali diperkenalkan oleh Harian Kompas. Dengan adanya kode QR pada koran harian di Indonesia ini, pembaca mampu mengakses berita melalui telepon selular.

QR Code memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis-jenis barcode lainnya, yaitu:

1. Kapasitas besar 2. Mudah dibaca

3. Kemampuan menyimpan huruf Kanji 4. Dapat dibaca dari berbagai arah 5. Ukuran kecil

6. Tahan terhadap kotor dan rusak

QR Code adalah sebuah simbol matriks yang berbentuk struktur sel yang diatur dalam bentuk kotak.

QR Code terdiri dari pola fungsional untuk memudahkan pembacaan dan area data tempat data disimpan. Struktur QR Code dapat dilihat pada Gambar 2.

(3)

3 Gambar 2. Struktur QR Code

Untuk membuat sebuah QR Code, ada beberapa proses yang harus dilakukan. Karena jenis masukan untuk membuat QR Code beragam, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti konversi dari masukan tersebut ke dalam biner sehingga dapat diproses untuk dijadikan titik hitam dan titik putih pada QR Code yang akan dibuat.

Tidak hanya informasi yang telah dikonversi, QR Code juga harus memiliki pola-pola standar yang dapat memudahkan proses pembacaan. Proses-proses secara umum yang harus dilalui untuk membangkitkan QR Code dari sebuah teks dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram Alir Pengkodean QR Code

3. P

ERANCANGAN

S

ISTEM

3.1 Penerapan QR Code pada Sistem Presensi

QR Code adalah sebuah metode penyimpanan data yang sederhana. Data yang dapat disimpan juga bermacam-macam. Selain itu kebutuhan untuk menghasilkan dan membaca QR Code tidak banyak, cukup dengan menggunakan kamera ponsel yang sudah banyak dimiliki di era modern ini.

QR Code dapat dimanfaatkan sebagai alat identifikasi mahasiswa pada sistem presensi. Dengan menggunakan QR Code, data mahasiswa dapat disimpan dalam bentuk gambar QR Code. Hal yang harus diperhatikan dalam membangkitkan QR Code untuk identifikasi mahasiswa adalah ukuran data mahasiswa

yang disimpan harus lebih kecil atau sama dengan kapasitas maksimum QR Code.

Data mahasiswa yang disimpan adalah nomor induk mahasiswa, nama mahasiswa, angkatan mahasiswa, dan jurusan mahasiswa. Panjang karakter data mahasiswa pada umumnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Panjang Karakter Data Mahasiswa Atribut Data

Mahasiswa

Panjang Karakter Maksimal Nomor Induk Mahasiswa

(NIM) 10 karakter

Nama Mahasiswa 20 karakter Jurusan Mahasiswa 15 karakter Angkatan Mahasiswa 10 karakter

3.2 Perancangan Aplikasi

Secara umum, komponen-komponen utama pada sistem presensi yang akan dibuat adalah basis data, aplikasi administrator, aplikasi generator, dan aplikasi reader.

Komponen-komponen ini memiliki fungsinya masing- masing dan saling terhubung.

Agar QR Code dapat dimanfaatkan untuk sistem presensi, QR Code yang unik akan disimpan dalam ponsel oleh masing-masing mahasiswa sebagai alat identifikasi yang nantinya akan dibaca oleh aplikasi presensi. Setelah dibaca oleh aplikasi presensi, akan dicatat waktu pada saat pembacaan sebagai waktu presensi mahasiswa tersebut.

Untuk penyimpanan data, sistem juga membutuhkan basis data. Basis data yang dibuat akan menyimpan 2 jenis data, yaitu data mahasiswa, dan data kehadiran mahasiswa. Data mahasiswa adalah data pribadi masing-masing mahasiswa yang meliputi NIM, nama mahasiswa, jurusan mahasiswa, dan angkatan mahasiswa. Data kehadiran mahasiswa adalah data kehadiran mahasiswa setiap harinya.

Diagram alir umum keseluruhan sistem dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Alir Keseluruhan Sistem

(4)

4 Sistem presensi berbasis QR Code yang akan dibuat memanfaatkan basis data untuk menyimpan data mahasiswa serta data kehadiran mahasiswa. Data mahasiswa berisi data pribadi masing-masing mahasiswa, sedangkan data kehadiran mahasiswa berisi data kehadiran masing-masing mahasiswa.

Bentuk basis data yang akan disimpan adalah basis data relasional. Untuk diagram E-R dari basis data yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram E-R Basis Data Sistem Presensi

Spesifikasi-spesifikasi kebutuhan dari masing- masing aplikasi pada sistem presensi berbasis QR Code yang akan dibangun ini dapat disatukan kemudian dirangkum menjadi beberapa fungsional-fungsional yang digambarkan dalam bentuk use case. Mengenai aktor yang terlibat dalam sistem presensi yang akan dibuat terdapat dua jenis aktor, yaitu admin dan mahasiswa.

Diagram use case secara keseluruhan untuk sistem presensi yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Diagram Use case Sistem

4. I

MPLEMENTASI DAN

P

ENGUJIAN

4.1 Implementasi

Di dalam proses pembangunan perangkat lunak yang dikerjakan pada tugas akhir ini, implementasi perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan sebuah perangkat komputer jinjing dan sebuah ponsel dengan sistem operasi Android yang digunakan untuk menguji.

Perangkat komputer jinjing yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah Toshiba Satellite L630 yang memiliki spesifikasi utama perangkat keras sebagai berikut:

1. Processor Intel® Core™ i3 M370 (2.40 GHz) 2. RAM 3 GB

3. Harddisk 320 GB

Perangkat lunak yang dimanfaatkan di dalam perangkat komputer jinjing yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate x86 2. Eclipse IDE Juno

3. Android SDK

Untuk melakukan pengujian perangkat lunak yang dibangun, digunakan sebuah ponsel Samsung Galaxy Tab 2 7.0 (GT-P3100) yang memiliki sistem operasi Android dengan rincian spesifikasi sebagai berikut:

1. Jaringan GSM

2. Android™ Ice Cream Sandwich versi 4.0.4 3. Layar 600 x 1024 pixel, 7 inch

4. Memori internal 16 GB 5. RAM 1 GB

6. Kamera 3,15 MP

7. Processor dual-core 1 GHz

Pada perangkat lunak yang telah dibangun, batasan implementasi pada perangkat lunak ini adalah sebagai berikut:

1. Basisdata pada perangkat lunak memanfaatkan SQLite.

2. Digunakan library Zxing untuk membuat QR Code.

3. Pada aplikasi generator, gambar yang dihasilkan akan disimpan pada gallery ponsel sehingga harus disediakan memori yang cukup.

Antarmuka pertama yang ada pada aplikasi administrator adalah antarmuka halaman utama. Pada antarmuka halaman utama terdapat perbedaan antara perancangan dan implementasi. Hasil implementasi dari antarmuka halaman utama dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Hasil implementasi antarmuka halaman utama

Menu Data Mahasiswa digunakan untuk melihat dan mengolah data mahasiswa yang sudah tersimpan di

(5)

5 basisdata. Menu Data Absen digunakan untuk melihat hasil presensi yang telah dilakukan mahasiswa. Menu Reader digunakan untuk pembacaan QRCode dalam melakukan presensi. Menu Input Manual digunakan untuk melakukan presensi dengan memasukkan NIM (tidak melalui pembacaan QRCode).

Antarmuka kedua dan ketiga yang terdapat pada aplikasi administrator adalah antarmuka halaman data mahasiswa dan halaman edit data mahasiswa. Pada halaman data mahasiswa akan muncul data mahasiswa yang telah dimasukkan di basisdata.

Gambar 8. Hasil implementasi antarmuka halaman data mahasiswa

Gambar 9. Hasil implementasi antarmuka halaman edit data mahasiswa

Pada halaman edit data mahasiswa dapat dilakukan perubahan terhadap isi data. Selain itu, ada menu Delete yang dapat digunakan untuk menghapus data mahasiswa. Menu Detail digunakan untuk melihat daftar kehadiran/presensi yang telah dilakukan mahasiswa tersebut. Pada halaman edit data mahasiswa juga terdapat menu Generate yang digunakan untuk menampilkan QRCode NIM yang bersangkutan seperti yang tampak pada Gambar 10. Tombol Batal disediakan supaya memudahkan pengguna bila tidak melakukan edit atau hapus data.

Gambar 10. Hasil implementasi antarmuka halaman generator

Antarmuka lain yang terdapat pada aplikasi ini adalah antarmuka halaman lihat data presensi mahasiswa.

Pada antarmuka ini ditampilkan hasil presensi yang telah dilakukan. Terdapat keterangan tanggal yang menunjukkan waktu presensi dan NIM yang melakukan presensi tersebut. Pada halaman ini disediakan tombol Kembali untuk berpindah ke halaman sebelumnya.

Implementasi untuk halaman lihat data presensi mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Hasil implementasi antarmuka halaman lihat data presensi mahasiswa

4.2 Pengujian

Pengujian yang dilakukan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.

1. Menguji seluruh fungsional dan non-fungsional yang seharusnya dimiliki oleh perangkat lunak.

2. Menguji kehandalan QR Code dalam sistem presensi yang telah dibuat.

Pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak dapat berhasil atau gagal. Kriteria keberhasilan pada pengujian adalah sebagai berikut.

(6)

6 1. Perangkat lunak memenuhi setiap use case yang ada

pada perancangan.

2. Perangkat lunak dapat membaca QR Code dengan berbagai macam kerusakan dan kotor.

Secara umum, pengujian akan terbagi menjadi dua pengujian utama, yaitu pengujian fungsional dan non- fungsional, dan pengujian QR Code. Pengujian fungsional dan non-fungsional adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah perangkat lunak sudah memiliki semua fungsional yang diharapkan. Pengujian QR Code adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat keandalan QR Code dalam sistem presensi. Pengujian meliputi pembacaan berbagai macam bentuk QR Code. Untuk pengujian fungsional, data mahasiswa yang akan digunakan untuk menguji dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Mahasiswa untuk Pengujian Fungsional

NIM Nama Jurusan Angkatan

L2F008010 Antonius Elektro 2008 L2H008116 Prasista Industri 2008

L2A009123 Budi Sipil 2009

L2E007555 Danang Mesin 2007

L2B006767 Catur Arsitek 2006 Hasil dari pengujian fungsional dan non- fungsional yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengujian Fungsionl dan Non-fungsional

No. Deskripsi Hasil

1. Melakukan penambahan data mahasiswa

√ 2. Melakukan pengubahan data

mahasiswa

√ 3. Melakukan penghapusan data

mahasiswa

4. Melihat data mahasiswa √

5. Melihat data presensi mahasiswa

6. Membuat QR Code mahasiswa

7. Melakukan presensi dengan QR Code

√ 8. Melakukan presensi tanpa QR

Code

Hasil dari pengujian QR Code yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengujian QR Code

No. Deskripsi Hasil

1. Pembacaan QR Code yang bagus dan benar

√ 2. Pembacaan QR Code yang kotor

sebagian kecil

√ 3. Pembacaan QR Code yang kotor

sebagian besar

× 4. Pembacaan QR Code yang rusak

sebagian kecil

5. Pembacaan QR Code yang rusak sebagian besar

× 6. Pembacaan QR Code yang kotor di

bagian finder pattern

√ 7. Pembacaan QR Code dengan arah

terbalik

Perangkat lunak yang dibangun tidak mempengaruhi kinerja dari sistem pada smartphone yang digunakan untuk memasang perangkat lunak. Perangkat lunak yang dibangun tidak akan membebani RAM dari smartphone. Namun perangkat lunak membutuhkan memori yang cukup besar. Memori akan dimanfaatkan oleh perangkat lunak untuk menyimpan menyimpan gambar QR Code yang telah dibuat pada aplikasi generator dan menyimpan hasil tangkapan kamera pada aplikasi reader. Selain memori, perangkat lunak yang dibangun membutuhkan kamera untuk melakukan pembacaan QR Code. Karena itu pada smartphone yang digunakan untuk memasang perangkat lunak harus terdapat kamera. Kamera yang digunakan untuk melakukan pembacaan sebaiknya memiliki resolusi minimal 3 megapiksel karena kualitas gambar akan mempengaruhi kinerja pembacaan yang dilakukan oleh aplikasi reader.

Berdasarkan pengujian QR Code yang dilakukan, aplikasi reader yang ada pada sistem presensi yang telah dibangun dapat membaca QR Code dengan berbagai kondisi. Kondisi-kondisi yang telah diuji untuk membuktikan keandalan aplikasi reader adalah kondisi QR Code rusak, kotor, dan tidak dalam posisi yang benar.

Berdasarkan hasil pengujian variasi QR Code kotor, aplikasi reader dapat membaca gambar QR Code yang kotor. Namun tingkatan kotor pada gambar QR Code yang dapat dibaca oleh aplikasi terbatas.

Selain pengujian terhadap kotor, aplikasi reader juga diuji keandalannya dalam menangani kasus gambar QR Code yang rusak. Sama halnya seperti pada kasus kotor, secara teori toleransi pada QR Code yang rusak terbatas maksimum 30%. Hal ini terbukti pada pengujian yang dilakukan terhadap variasi rusak QR Code.

Berdasarkan analisis dan hasil pengujian pada perangkat lunak yang dibangun, terbukti bahwa sistem presensi cukup andal untuk digunakan. Kekuatan utama dari sistem presensi yang dibangun terletak pada aplikasi reader yang mampu membaca QR Code dengan berbagai kondisi rusak, kotor, dan posisi terbalik. Namun, tidak dilupakan juga aplikasi administrator dan aplikasi generator yang sudah memenuhi seluruh kebutuhan fungsional dan non-fungsional masing-masing. Secara keseluruhan, perangkat lunak yang dibangun cukup andal untuk sebuah sistem presensi.

(7)

7

5. K

ESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa QR Code dapat dimanfaatkan sebagai alat identifikasi dalam sebuah sistem presensi karena QR Code dapat menyimpan informasi data mahasiswa.

Android dapat dimanfaatkan untuk membaca dan membuat QR Code dengan menggunakan sistem presensi yang telah dibuat. QR Code memiliki berbagai keunggulan yang cocok untuk menyimpan data mahasiswa dan menjadi sebuah alat identifikasi pada sebuah sistem presensi seperti tahan terhadap rusak dan kotor serta dapat dibaca dari berbagai arah. QR Code yang rusak hingga 30% masih dapat dibaca. Sistem presensi yang telah dibangun cukup andal dalam melakukan pembacaan QR Code baik itu QR Code yang rusak/kotor hingga 30% bagian ataupun terbalik posisinya.

Referensi

[1] Denso Wave., QR Code, http://www.denso- wave.com/qrcode/, 25 Oktober 2012.

[2] Galore Indonesia (2010)., Sistem Absensi Elektronik, http://galoreindonesia.com, download pada 25 Januari 2013.

[3] Indonesia Finance Today (2011). Blackberry dan Android Dominasi Pasar Smartphone di Kuartal III.http://www.indonesiafinancetoday.com/read/16855/, 23 Februari 2013

[4] ITSC. 2008. Section 3: QR Code. Synthesis Journal.

Information Technology Standards Committee Singapore.

Diakses pada tanggal 17 November 2012, dari http://www.itsc.org.sg/pdf/synthesis08/Three_QR_Code.p df.

[5] Lumbantoruan, S.R (2011)., Sistem Absensi Sidik Jari, http://susirohani.blogspot.com/2011/06/sistim-informasi- psikologi-sistim_10.html, diakses pada 25 Januari 2013.

[6] Nugraha, M. P., Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image, , Tugas Akhir Program Sarjana, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2011.

[7] Paseban, Menengok Kualitas Kamera Handphone dengan

Kamera Terbaik HTC Titan II,

http://m.portal.paseban.com/?mod=content&act=read&id=

8208/, 5 Desember 2012.

[8] PC Magazine., Definition of Smartphone , http://www.pcmag.com/encyclopedia_term/., diakses pada 5 Desember 2012.

[9] Purwanto, Edy :Keamanan Sistem Informasi, http://

edipurwanto1988.blogspot.com/2009/06/keamanan- sistem-informasi-absensi.html., diakses pada 1 Desember 2012

[10] Rachmasari, W. N.: Fingerprint, http://worldofzwha.

blogspot.com/2011/11/fingerprint.html, diakses pada 5 Dessember 2012.

[11] TeknoJurnal (2011): Apa Sistem Operasi Mobile Favorit Pengembang Aplikasi?, http://www.teknojurnal.com/

2011/05/23/apa-sistem-operasi-mobile-favorit-

pengembang-aplikasi/, diakses pada 29 Desember 2012 [12] Zxing : Zebra Crossing (Zxing), http://code.google.com/

p/zxing/, diakses pada 5 Desember 2012

[13] ---, Android, http://www.vogella.com/articles/

AndroidSQLite/article.html, Desember 2012.

[14] ---, Code QR, http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR, Februari 2013.

Biodata

Antonius Hendry Setyawan (L2F008010) lahir 7 Juni 1990.

Menempuh pendidikan di SD Aloysius Semarang, SMP PL Domenico Savio Semarang, SMA Kolese Loyola Semarang dan saat ini melanjutkan di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi Teknologi Informasi.

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir. Kodrat Iman Satoto,M.T. R.Rizal Isnanto,S.T,M.M,M.T.

NIP. 196310281993031002 NIP. 197007272000121001

Gambar

Diagram  alir  umum  keseluruhan  sistem    dapat   dilihat pada Gambar 4.
Diagram  use  case  secara  keseluruhan  untuk  sistem  presensi yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar 6
Gambar 9.  Hasil implementasi antarmuka halaman  edit data mahasiswa
Tabel 2. Data Mahasiswa untuk Pengujian Fungsional

Referensi

Dokumen terkait

Negeri 5 Kepahiang dalam pelaksanaan sehingga dengan mengetahui besar pembiayaan maka dapat memperhitungkan sumber pembiayaan baik itu dari dana pemerintah melalui dana

Di dalam sebuah disebutkan: Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Pada saat malam pertama bulan Ramadhan tiba maka setan-setan dibelenggu begitu juga

Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap minat beli pada kartu perdana 3 (tri) di Surakarta adalah personal selling karena besarnya nilai koefisien regresi

Setiap dokter dan dokter gigi dalam melakukan praktik kedokteran di RS Panti Waluyo Yakkum Surakarta wajib mengikuti Panduan Praktek Klinik yang sudah ditetapkan untuk

Faktor pendukung dan penghambat dalam pelayanan wajib pajak hotel oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu, yaitu antara lain faktor pendukung pelayanan wajib pajak hotel

Dalam kegiatan penelitian sanad ini dilakukan penilaian terhadap jalur sanad tersebut, dengan mengemukakan pendapat ulama hadis terhadap setiap periwayat yang

Penggunaan metoda guna ulang telah memberikan banyak manfaat pada kehidupan Penggunaan metoda guna ulang telah memberikan banyak manfaat pada kehidupan kita, diantaranya adalah

Tingginya persentase jantung' pada tingkat kepadatan tinggi ini (14 ekor/m2)'..­ diduga terkait dengan respon ayam dalam mengatasi dampak negatif dari kepadatan tinggi yang