PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X
Ermiyatmi
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PAI melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas X OTKP 2 SMKN 1 Pugaan tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa (2) meningkatkan hasil belajar siswa, dan (3) meningkatkan aktivitas pengelolaan pembelajaran guru. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari satu pertemuan dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X OTKP 2 SMKN 1 Pugaan yang berjumlah 15 orang. Instrumen penelitian berupa instrumen tes tertulis berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), serta instrumen non tes berupa lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan : reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) aktivitas siswa berupa diskusi, kerjasama pada siklus 1 berada pada kriteria cukup baik dengan skor > 2,8 untuk pertemuan 1 dan 2,88 untuk pertemuan 2.
(2) hasil belajar siswa pada siklus 1 masih ada 3 siswa yang memperoleh nilai <
70 untuk tingkat pengerjaan LKS dan pada siklus 2 memperoleh ketuntasan klasikal yang optimal dengan arti semua siswa tuntas atau siswa tuntas individual dengan nilai > 70 pada tes akhir/evaluasi belajar adalah 100%, (3) Aktivitas pengelolaan pembelajaran guru dengan dua siklus menunjukkan nilai rata-rata > 3,18 dengan kategori baik pada siklus 1 dan meningkat menjadi rata- rata 3,45 dengan kategori sangat baik pada siklus 2.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Aktivitas belajar, Hasil belajar, Pendidikan Agama Islam
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses karena tidak hanya proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai
hasil belajarnya menjadi lebih baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan dan kegiatan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran pada hakekatnya merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan guru dan siswa.
Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktivitas mengajar dan belajar yang di dalamnya terdapat dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar maka diperlukan sebuah interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.
Bktivitas belajar adalah segala macam kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik yang berupa jasmani ataupun rohani, dimana keduanya saling ketergantungan dengan hasil belajar yang optimal. (Sardiman, 2014)
beberapa aspek yang terlibat dalam proses aktivitas siswa, yaitu : Psikologis, peserta didik, baik jasmani maupun rohani, sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.(Hanafiah,2012) Aktivitas yang dapat dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen, membuat sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan praktik melakukan sesuatu. (Rusman, 2013)
Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi lebih menekankan pada pengalaman dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu guru Pendidikan Agama Islam hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik secara menyeluruh yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Tidak tercapainya hasil belajar sesuai KKM Pendidikan Agama Islam disebabkan karena keaktifan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih sangat rendah. Siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan walaupun guru telah memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya siswa belum jelas. Selain itu, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, mampu mengklasifikasikan macam-macam metode mengajar dan menguasai teknik-teknik mengajar. Penentuan metode bagi guru
merupakan hal yang cukup penting. Keberhasilan siswa akan banyak bergantung kepada metode yang digunakan oleh guru.
Guru juga diharapkan mampu membangkitkan keaktifan siswa serta mampu membuat siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif adalah strategi pembelajaran aktif menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai pembelajaran berbasis masalah yaitu jenis model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan ( proyek) untuk menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa dimulai dari kegiatan merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaannya.
Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas X Otkp 2 SMKN 1 Pugaan. Siswa Kelas X Otkp 2 ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan yang berumur antara 16-17 tahun. Penelitian adalah guru PAI Kelas X SMKN 1 Pugaan dan observer adalah Eko Mudofah dan Nelly indah wahdini, rekan guru SMKN 1 Pugaan.
Adapun alur tahapan atau fase pada setiap siklus sebagai berikut:
Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Action), Observasi (Observe), dan Refleksi (Reflection)
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PAI. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 tepatnya pada bulan Desember 2022.
Beberapa variabel yang ingin diselidiki, yaitu: Faktor aktivitas belajar siswa, yaitu melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, Faktor hasil belajar siswa, yaitu melihat hasil belajar siswa melalui tes, dan Faktor guru: yaitu dengan memperhatikan bagaimana persiapan materi dan kesesuaian pendekatan pembelajaran yang digunakan guru di kelas.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen berupa: Lembar observasi aktivitas siswa, LKS, Tes dan Lembar observasi aktivitas guru
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan
berikut: Siklus I dan 2 yang terdiri dari Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Action), Pengamatan (Observe) dan Refleksi (Reflection). Pada siklus ke II sebagai perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1, apabila belum terjadi perbaikan akan dilanjutkan dengan siklus II sebagai perbaikan dari siklus II.
HASIL PENELITIAN
Pada setiap siklus disajikan data hasil observasi aktivitas siswa, hasil belajar siswa, data aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran sesuai dengan metode yang ditentukan.
Berdasarkan hasil evaluasi aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1, semua paramater aktivitas yang diamati terlaksana cukup baik, dengan rata-rata 2,8.
Data tersebut menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran, aktivitas kelompok siswa terlihat masih belum maksimal dimana indikator mengeluarkan pendapat, diskusi dan saling tukar pengetahuan, mengerjakan tugas dan membuat kesimpulan belum memenuhi target yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa belajar dengan model pembelajaran aktif, karena selama ini metode yang sering digunakan oleh guru mata pelajaran lebih sering menggunakan ceramah dan pemberian tugas, sehingga kurang menuntut keterlibatan siswa dalam proses belajar. Para siswa juga masih belum memahami prosedur-prosedur dari strategi problem based learning.
Saat proses diskusi berlangsung siswa masih terlihat kaku dalam berdiskusi, kebanyakan dari mereka hanya mau menyalin jawaban langsung dari buku anggota kelompoknya tanpa melakukan proses problem based learning dengan anggota kelompoknya. Pada saat itu peneliti kurang memperhatikan pengelolaan kelas dan kurang mengamati jalannya proses diskusi.
Masih ada siswa yang bersifat individualis dalam kelompok, cenderung mengerjakan soal sendiri-sendiri. Pemberian motivasi belum maksimal dilakukan oleh peneliti, sehingga rasa individualis dan perasaan malu berbicara masih dialami oleh siswa. Pemberian motivasi sangat perlu dilakukan oleh guru untuk membangkitkan rasa percaya diri siswa. Hal lain yang menjadi kurang maksimalnya hasil peningkatan yang dicapai adalah diakibatkan oleh manajemen waktu yang kurang baik. Waktu terlalu lama digunakan untuk ceramah menyampaikan materi dan pemutaran video. Pengelolaan waktu dan kelas perlu diperhatikan demi mencapai hasil optimal yang diharapkan
Berdasarkan hasil tugas siswa di LKS siklus 1 diperoleh data siswa yang tidak tuntas ada 3 orang atau 20 % dan yang tuntas ada 12 orang atau 80 %.
Dengan kata lain ketentuan ketuntasan klasikal sudah terpenuhi pada siklus ini karena > 80% siswa sudah memperolah nilai > 70.
Berdasarkan hasil evaluasi aktivitas pengelolaan pembelajaran guru diperoleh hasil pada pertemuan 1 skor rata-rata 3,18 dengan masing-masing kategori Baik.
Berdasarkan hasil evaluasi aktivitas siswa pada siklus 2 pertemuan 1, semua paramater aktivitas yang diamati terlaksana dengan baik, dengan rata- rata 2,8. Pada pertemuan 2 juga terjadi hal yang sama dengan rata-rata 2,88.
Data tersebut menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran, aktivitas kelompok siswa terlihat maksimal dimana indikator mengeluarkan pendapat, diskusi dan saling tukar pengetahuan, mengerjakan tugas dan membuat kesimpulan yang awalnya belum memenuhi target yang diinginkan di siklus 1 mengalami peningkatan di siklus 2. Hal ini disebabkan karena siswa mulai terbiasa belajar dengan model Problem Based Learning.
Hal lain yang mengalmi peningkatan adalah dalam hal manajemen waktu.
Tidak ada lagi ceramah penyampaian materi, tetapi langsung ke materi di LKS dan pemutaran video. Pengelolaan waktu dan kelas yang optimal telah mencapai hasil optimal yang diharapkan.
Berdasarkan hasil tugas siswa di LKS siklus 2 diperoleh data bahwa tidak ada siswa yang tidak tuntas atau dengan kata lain siswa yang tuntas 100%. Dengan kata lain ketentuan ketuntasan klasikal sudah terpenuhi maksimal pada siklus ini karena > 80% siswa sudah memperolah nilai > 70.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan aktivitas guru, dapat direfleksikan beberapa hal mengenai pelaksanaan siklus 2 yaitu: Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 , Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, dan Aktivitas pengelolaan pembelajaran guru juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2.
Ditinjau dari jumlah siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning secara keseluruhan telah berhasil meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Dengan kata lain terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang diindikasikan dari semakin banyaknya atau tingginya kategori aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yaitu sampai pada kategori baik.
Setiap proses pembelajaran memiliki sebuah tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran adalah merupakan sasaran akhir yang diharapkan guru setelah melaksanakan proses pembelajaran. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran merupakan sasaran akhir yang diharapkan guru setelah melaksanakan proses pembelajaran. (E.Kosasih,2014)
Gambar 1. Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dan 2
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa dari setiap siklus terjadi perubahan yang baik.
peningkatan hasil belajar siswa yang diindikasikan dari tingginya tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam mengerjakan LKS.
Gambar 2. Grafik hasil belajar siswa dalam pengerjaan LKS 0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Aktivitas Belajar Siswa
Siklus 1 Siklus 2
Berdasarkan grafik di atas terlihat jelas perbandingan nilai dari siklus 1 dan siklus 2. Terjadi penurunan tingkat ketidaktuntasan siswa, dan peningkatan nilai ketuntasan. hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, atau afektif. (Aqib, 2010)
Belajar didefinisikan sebagai perubahan terus menerus dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman pembelajar dan interaksi pembelajar dengan dunia. (Driscoll,2011). Menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. (Rusmono,2017)
Dalam penelitian ini siswa diarahkan untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dengan bimbingan guru terhadap materi yang dipelajari.
Gambar 5. Grafik Aktivitas Pengelolaan Pembelajaran Guru Siklus 1 dan 2
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
65 70 75 80 85
Hasil Belajar Siswa dalam Pengerjaan LKS
Siklus 1 Siklus 2
Problem Based Learning, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.
KESIMPULAN
1. Aktivitas belajar siswa dengan 2 siklus menunjukkan terjadinya peningkatan dan perbaikan dari kategori cukup baik pada siklus 1 menjadi baik pada siklus 2.
2. Hasil belajar siswa dalam pengisian LKS meningkat dengan persentase kelompok siswa yang tuntas 100% pada siklus kedua.
3. Aktivitas guru dengan 2 siklus melalui pembelajaran model Problem Based Learning menunjukkan terjadinya peningkatan dengan skor rata-rata pada siklus 1 > 3,18 dengan kategori baik, meningkat pada siklus 2 menjadi 3,45 dengan kategori sangat baik .
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman, 2014, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hanafiah, Nanang, Cucu Suhana, 2012, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Refika Aditama.
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Aktivitas Pengelolaan Pembelajaran Guru
Siklus 1 Siklus 2
Aunurrahman, 2012, Belajar Dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Rusman, 2013, Model- model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta : PT Grafindo Persada.
Sardiman, 2014, Interaksi dan Motivasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Aqib, Zainal, 2010, Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, Surabaya : Penerbit Insan Cendikia.
Mudjiono, Dimyati, 2013, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, 2011,Interaksi dan Motivasi belajar mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hamalik, Oemar, 2013, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara.
Muslich, Masnur. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta:
Bumi Aksara
Suparjiono, Agus, 2012, Cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syah, Muhibbin, 2010, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sri Mulyani, 2017, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti untuk SMK/ MAK, Surakarta, Putra Nugraha.
http://mfahrisetiono, blogspot.com/ 2016/09/ makalah- Pendidikan- agama- islam tentang .html ( diakses tanggal 12 Desember 2022, jam 21.05 WIB)
Hamalik, Oemar, 2008, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi, 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Depdiknas.
E. Kosasih, 2014, Strategi Belajardan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, YRama Widya.
Wahyudi, Dedi, 2018, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Naturalistik Eksistensi Spiritual, Al- Tadzkiyyah, Jurnal Pendidikan Islam.
Rusman, 2012, Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Amin, Al- Fauzan, 2015, Metode dan Model Pembelajaran Agama Islam, Bengkulu, Vanda Marcon.
Jihad, Asep, 2013, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta, Multi Pressindo.
Thobroni, Muhammad, 2016, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta, Ar. Ruzz Media.
Susanto, Ahmad, 2014, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta, PT. Fajar Interpratama Mandiri.