• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Optimalisasi Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan Media Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Optimalisasi Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan Media Sosial"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi Kinerja UMKM Melalui Pemanfaatan Media Sosial

Herry Widagdo1, Retno Budi Lestari2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan media sosial dan dampaknya untuk meningkatkan kinerja UMKM di Palembang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan sumber data primer dari penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah pemilik UMKM di Kota Palembang sejumlah 42 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil analisis deskriptif menunjukkan lebih dari 50 persen UMKM telah memanfaatkan media sosial untuk mendukung aktivitas pemasarannya.

Selama Pandemi penggunaan media sosial sangat membantu UMKM untuk bertahan dari krisis. Dari sampel penelitian lebih dari 50 persen UMKM juga telah melakukan inovasi pemasaran melalui dengan media sosial selama Pandemi.

Dalam implementasinya UMKM masih menghadapi permasalahan terkait dengan masih kurangnya kapasitas pelaku usaha dalam mengadopsi teknologi kapabilitas digital.

Kata kunci: Media sosial, UMKM, Kinerja usaha

Abstract: This study aims to analyze the use of social media and its impact to improve the performance of SMEs in Palembang. The research approach used is quantitative descriptive, with the primary data source from question- naires . The analysis is based on 42 representatives of SMEs Owner in Palembang and the sampling technique used is purposive sampling. The results of the descriptive analysis show that the Covid 19 Pan During the Pandemic the use of social media helps SMEs to survive from crisis. More than 50 percent of SMEs have used social media to support their marketing activities. During the Pandemic, more than 50 percent of SMEs innovated in marketing strategy. In its implementation, SMEs are still facing problems related to the lack of capacity of SMEs owner in adopting digital capability technology.

Keywords: Social Media, SMEs, business performance

1. PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memainkan peranan penting dalam perekonomian di setiap negara. Dengan peranan penting tersebut, UMKM menduduki posisi yang strategis termasuk dalam perekonomian Indonesia.

Beberapa studi sebelumnya menyatakan bahwa UMKM merupakan sektor yang sangat krusial dalam pencapaian tujuan nasional sebuah negara, menjembatani kesenjangan antar daerah kota dan desa, mengentaskan kemiskinan serta sebagai penciptaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

UMKM sangat penting perannya dalam pembangunan ekonomi sebuah negara dan

merupakan subyek dari berbagai riset serta analisis.

Selain itu UMKMberkontribusi pada Gross Domestic Product (GDP) serta sebagai peran kunci dalam permasalahan sosial yaitu mengurangi angka pengangguran (WoŸniak et al., 2019).

Pada masa krisis seperti Pandemi banyak perusahaan dan UKM yang terimbas karena tidak mampu menahan tekanan dari dampak pandemi.

Menurut survei Bank Indonesia, sekitar 87,5% UKM terkena dampak pandemi. Sekitar 93,2% diantaranya mengalami penurunan penjualan cukup drastis (Adiwaluyo, 2021) Pandemi Covid -19 yang telah terjadi sejak awal Maret tahun 2020 berdampak pada bidang ekonomi, sosial, politik negara-negara di

(2)

dunia. Pandemi Covid telah menyebabkan terganggunya permintaan dan penawaran secara simultan dalam perekonomian dunia yang saling terhubung. Pada sisi penawaran terjadi pengurangan pasokan, dan pengurangan produktivitas serta

Berdasarkan gambar 1 di atas, sektor yang paling mengalami penuruan pendapatan karena Pandemi adalah usaha akomodasi, makanan dan minuman yaitu sebesar 92,47 persen. Sektor transportasi dan pergudangan, konstruksi, industri pengolahan, serta perdagangan menempati urutan kedua penuruan pendapatan sebesar 90,90 persen.

Data di atas bersumber dari BPS 15 September 2020 (Databoks, 2020)

Pandemi Corona juga membawa dampak cukup besar bagi keberlangsungan sektor UMKM.

Sektor UMKM yang memiliki peran sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial, serta telah terbukti mampu bertahan dalam krisis ekonomi tahun 1998 dan menghadapi permasalahan serius pada saat Pandemi. Menurut survei yang

pengurangan tenaga kerja. Sementara kebijakan social distancing juga menyebabkan terhambatnya pasokan produk (World Economic Forum, 2020).

Berikut ini adalah enam sektor paling terdampak Pandemi Covid 19.

dilakukan oleh Bank Indonesia, sebanyak 77,95 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terdampak pandemi Covid-19 di 2021 (Sulaeman, 2022).

Sekitar 56 persen mengalami masalah penurunan penjualan, 22 persen permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 persen permasalahan dsitribusi barang dan 4 persen permasalahan pada pasokan bahan mentah (Pakpahan, 2020).

Permasalahan di atas merupakan imbas dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Work From Home(WFH) sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat selama Pandemi dan mengurangi permintaan. Seperti diketahui UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian karena Sumber: https//databoks.katadata.co.id

Gambar 1. Enam Sektor Paling Terdampak Pandemi Corona

(3)

berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hampir 97 persen dan 56 persen pembentukan investasi di Indonesia, serta serta mampu menyumbang volume ekspor sebesar 14.06 persen atau Rp 166.63 triliun dari total ekspor nasional (Kemenkopukm.2018). Dari kondisi tersebut maka permasalahan yang dihadapi UMKM akan berdampak pada perekonomian nasional.

Mengacu kepada peta jalan pengembangan UMKM naik kelas yang mengarah pada UMKM Digital salah satunya. Digitalisasi merupakan peluang bagi UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi untuk memiliki daya saing dan mendorong perekonomian nasional (Bank Indonesia, 2020).

Pandemi Covid sudah berlangsung lebih dari satu tahun, perekonomian sudah mulai bangkit dan menurut data BPS pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021 tumbuh 7,07 persen (YoY) dari sisi produksi, jika dibandingkan tahun 2020 pada triwulan II yang sempat minus 0,69 persen.

Permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah tentang analisis kinerja UMKM di Palembang selama Pandemi Covid dan bagaimana hubungannya dengan upaya adaptasi dengan teknologi digital pada UMKM dalam menghadapi krisis Pandemi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kinerja UMKM di Kota Palembang. Kinerja UMKM meliputi kinerja penjualan, laba dan kemampuan adaptif dengan inovasi pada UMKM.

Manfaat penelitian adalah dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak terkait mengenai gambaran kinerja UMKM pasca pandemi sehingga dapat mengambil langkah kebijakan untuk recovery bagi UMKM dan keberlangsungan jangka Panjang.

2. KAJIAN PUSTAKA

1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, (UMKM), usaha mikro merupakan usaha produktif

yang dimiliki oleh orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

Sementara itu usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta ru- piah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 sampai Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Berbeda dengan usaha mikro dan ekcil, usaha menengah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (Lima ratus juta rupiah) atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000 (dua milyar liam ratus juta rupiah) dan maksimal Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah).

Menurut (Kasih, 2019) secara umum usaha mikro dan kecil memiliki karakteristik adalah manajemen usaha yang masih sederhana, rendahnya akses usaha mikro dan kecil terhadap lembaga kredit, belum memiliki status badan hukum dan terkonsentrasi pada kelompok usaha tertentu.

Sedangkan untuk usaha menengah pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur dan bahkan lebih modern. Usaha menengah umumnya juga telah memiliki persyaratan legalitas seperti misalnya NPWP, izin usaha dan izin temapt usaha serta upaya pengelolaan lingkungan.

2. Media Sosial

Menurut (Nasrullah, 2015) media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial adalah pengenalan (cognition), komunikasi (communicate)

(4)

dan kerjasama (co-operation).

Media sosial sering dikaitkan dengan pemasaran. Hal ini karena awalnya aplikasi sosial difokuskan pada periklanan dan terkait dengan masalah pemasaran, tetapi kemudian media sosial menjadi perpanjangan pelengkap dari semua upaya pemasaran (Obermayer et al., 2021). Temuan penelitian (Syaifullah et al., 2021) menunjukkan bahwa penggunaan pemasaran media sosial dipengaruhi oleh kompatibilitas, manfaat yang dirasakan, dan kemudahan penggunaan yang dirasakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial untuk pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM terutama dalam meningkatkan penjualan, hubungan pelanggan, produktivitas, dan kreativitas.

3. Kinerja Usaha

Menurut studi dilakukan oleh (Exposito &

Sanchis-Llopis, 2018) untuk menguji produk, proses, dan inovasi organisasi terhadap kinerja usaha UKM.

Dimensi pengukuran kinerja usaha menggunakan dua dimensi yaitu dimensi pertama adalah kinerja finansial yang terdiri dari indikator pertumbuhan penjualan dan pengurangan biaya produksi. Dimensi kedua adalah kinerja operasional usaha terdiri dari indikator kapasitas produksi dan kualitas produk atau jasa.

(Qureshi et al., 2017) menyatakan untuk mengukur kinerja perusahaan atau bisnis dengan menggunakan dua dimensi yaitu kinerja keuangan (profitabilitas, ROI,ROA,) dan dimensi pangsa pasar (Pangsa pasar dan pertumbuhan penjualan).

(Mithas et al., 2011) mendefinisikan kinerja perusahaan sebagai konstruksi multidimensi yang terdiri dari empat dimensi yaitu: (1) efektivitas organisasi, termasuk waktu untuk pasar, tingkat inovasi, dan fleksibilitas produksi dan rantai pasokan;

(2) kinerja yang berfokus pada pelanggan, termasuk kepuasan pelanggan, dan kinerja produk atau layanan;

(3) kinerja sumber daya manusia, termasuk kepuasan karyawan; dan (4) kinerja keuangan, termasuk pendapatan, laba, posisi pasar, waktu siklus kas-ke- kas, dan laba per saham.

3. METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan sumber data primer dari penyebaran kuesioner. Desain pertanyaan kuesioner terdiri dari identitas usaha, pemanfaatan media sosial, serta dampak Pandemic Covid terhadap kinerja usaha. Penelitian dilakukan pada saat Pandemi yaitu tahun 2021 tepatnya di bulan April, sehingga Pandemi sudah berlangsung kurang lebih satu tahun. Teknik pengambilan sampel adalah ac- cidental sampling yaitu pengambilan sampel dengan mengambil responden secara kebetulan jika sesuai dengan konteks penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM di Kota Palembang sejumlah 42 responden. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif sehingga akan diperoleh gambaran bagaimana pemanfaatan media sosial pengaruhnya terhadap kinerja UMKM di Palembang.

4. HASIL, DISKUSI, DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

4.1 Hasil Analisis Data

1. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Responden penelitian adalah pemilik UMKM di Palembang dari berbagai sektor sebanyak 42 responden. Berdasarkan latar belakang tingkat pendidikan pemilik UMKM, mayoritas adalah berlatar belakang pendidikan Sarjana yaitu sebanyak 55 %.

Sementara sebanyak 43% responden memiliki latar Gambar 2. Tingkat Pendidikan Responden

(5)

belakang pendidikan SMA, dan sisanya sebanyak 2%

berpendidikan Diploma.

Kondisi ini menggambarkan bahwa sebagian pemilik UMKM memiliki latar belakang pendidikan yang cukup baik. Hasil tersebut menunjukkan persepsi responden bahwa untuk menjalankan usaha sangat dibutuhkan kapabilitas atau kemampuan manajerial dalam mengelola usaha.

Kapabilitas tersebut dapat diperoleh dengan pendidikan formal yang mendukung pertumbuhan usaha dan pengambilan keputusan.

Hal ini didukung dengan studi sebelumnya (Shrader & Siegel, 2007) yaitu karakteristik pemilik usaha seperti masa kerja, usia, tingkat pendidikan, atau keahlian fungsional menjadi penentu strategi dan kinerja karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan. Karaktersitik pemilik usaha merupakan asset tak berwujud (intagbile asset) yang merupakan sumber daya tak berwujud yang penting, yang dapat berharga bagi perusahaan.

2. Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Sesuai dengan karakteristik UMKM dari jumlah tenaga kerja, maka sebesar 86% responden merupakan kategori Usaha Mikro dengan jumlah tenaga kerja 1 s/d 10 orang, sebesar 12% adalah kategori usaha kecil dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 11 s/d 20 orang. Sementara itu sisanya sebesar 2% adalah usaha menengah dengan jumlah tenaga kerja > 20 orang.

Gambar 3. Jumlah Tenaga Kerja

3. Omset Per Tahun

Sebesar 69% UMKM memperoleh omset per tahun < 100 juta, sebesar 17% memiliki omset >

500 juta dan 14 % memiliki omset antara 100 s/d 500 juta. Dari data survey di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35 responden adalah kategori usaha mikro yang memiliki omset maksimal 300 juta, sedangkan hanya 7 responden merupakan kategori usaha kecil dengan omset >300 juta - 2.5 milyar.

4. Pemanfaatan Media Sosial Untuk Promosi Usaha

Dari pertanyaan tentang pemanfaatan media sosial untuk promosi usaha menunjukkan 76%

responden telah memanfaatkan media sosial untuk aktivitas pemasaran. Dari jumlah tersebut media sosial juga dimanfaatkan sekaligus sebagai platform penjualan online.

5. Dampak Pandemi Covid Terhadap Kinerja UMKM Penurunan Omset

Gambar 4. Omset Per tahun Responden

Gambar 5. Pemanfaatan Media Sosial Untuk Promosi Usaha

(6)

Peneliti meminta respon dari pemilik UMKM tentang dampak Pandemi Covid pada penurunan omset usaha dalam tiga bulan terakhir sejak awal tahun 2021. Respon yang diberikan cukup beragam.

Sebesar 31% atau sebanyak 13 UMKM mengalami penurunan omset antara 10% s/d 20%.

Penurunan omset > 40% atau sebanyak 10 UMKM, sebesar 16% UMKM terdampak pada penurunan omset sebesar 21% s/d 30%. Dari hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa sekitar 25 % dari jumlah responden mengalami dampak yang paling besar pada penurunan omset. Sedangkan hanya 12% dari responden mengalami penurunan omset atau hanya 4 unit usaha.

Dari gambaran di atas membuktikan bahwa Pandemi Covid cukup signifikan mempengaruhi kegiatan usaha terutama berkatian dengan pendapatan dan cash flow. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah riset baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti penelitian oleh (Sun et al., 2021) Pandemi Covid berpengaruh pada tingkat profitabilitas, prosedur operasional inovatif, remote work, serta kepuasan stakeholder. Responden penelitian adalah manajer dan karyawan pada UKM di Negara Cina, dengan jumlah responden sebanyak 330.

Penelitian di atas didukung dengan penelitian dari (Milzam et al., 2020) yaitu dampak Pandemi terhadap pendapatan penjualan UMKM di Kota Gambar 6. Dampak Pandemi pada Penurunan

Omset

Pekalongan. Responden sejumlah 282 UMKM dari sektor makanan minuman, fashion, kerajinan dan sektor lain. Penelitian tersebut menggunakan analisis data deskriptif yaitu dampak kebijakan social distancing selama 1 bulan (April 2020) terhadap penurunan pendapatan penjualan paling besar terjadi pada sektor fashion sebesar 53, 3%.

6. Dampak Pandemi Covid pada Distribusi Produk

Pandemi covid juga berdampak pada distribusi produk. Dari hasil survey menggambarkan sebesar 67% atau 28 UMKM mengalami permasalahan distribusi produk akibat Pandemi. Dari sejumlah 28 UMKM, sebagian besar adalah usaha ritel makanan yang mengalami masalah dalam mendistribusikan produk selama Pandemi.

7. Dampak Pandemi Covid Terhadap Pasokan Bahan Baku

Gambar 7. Dampak Pandemi pada Distribusi Produk

Gambar 8. Dampak Pandemi pada Pasokan Bahan Baku

(7)

Pandemi Covid juga berdampak pada pasokan bahan baku. Hal ini dirasakan oleh sekitar 28 UMKM atau sebesar 64%. UMKM yang mengalami kendala pasokan bahan baku terdiri dari beberapa sektor usaha, namun mayoritas adalah usaha makanan, minuman, dan sebagian ritel menjual alat tulis kantor.

8. Inovasi Pemasaran Selama Pandemi Covid

Dengan adanya Pandemi Covid mendorong pemilik UMKM untuk terus beradaptasi dan lebih agile sehingga diperlukan inovasi strategi. Dari hasil survey, sebagian besar UMKM yaitu sebesar 83%

telah melakukan inovasi strategi pemasaran selama Pandemi yang telah berlangsung satu tahun. Inovasi pemasaran yang telah dilakukan beragam, mayoritas sudah melakukan inovasi produk dan promosi serta bermitra dengan jasa Gojek dan Grab. Sebagian besar responden menggunakan media sosial untuk melakukan promosi usaha yaitu 76% dari responden yang telah memanfaatkan media sosial.

4.2 Pembahasan

Dari hasil analisis deskriptif di atas, Pandemi Covid telah berdampak terhadap kinerja bisnis UMKM di Palembang yaitu pada penurunan omset, pasokan bahan baku serta distribusi produk. Dalam studi oleh (Hamiza, 2020) yang dilakukan tentang dampak Lockdown Coronavirus pada Usaha Kecil dan Menengah di Kotamadya Arua, Uganda, temuan penelitian mengungkapkan bahwa lockdown berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja UKM di Arua Uganda. Sejalan dengan penelitian di atas

Gambar 9. Inovasi Pemasaran Selama Pandemi Covid

adalah studi yang dilakukan oleh (Bularafa &

Adamu, 2021) yaitu menganalisis dampak Pandemi Covid terhadap kinerja UMKM di Nigeria. Variabel yang mewakili kondisi Pandemi adalah Lockdown, Movement Restriction, Market Closure dan Social Distancing. Keempat variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM kecuali social distancing.

Kinerja UMKM diukur dari pendapatan per tahun. Dampak Pandemi Covid terhadap Profitability juga sejalan dengan (Sun et al., 2021) yang melakukan penelitian dampak Pandemi Covid terhadap norma bisnis dan kinerja UMKM di Cina, dimana salah satu variabel terikat adalah Profitabilitas. Dari hasil survey di atas, Pandemi Covid sangat berdampak pada UMKM. Jika dibandingkan dengan hasil survey ini, maka responden pelaku UMKM di Palembang merasakan dampak Pandemi Covid apda penurunan omset usaha, distribusi produk, dan supply bahan baku.

Terkait dengan pemanfaatan media sosial untuk promosi usaha menunjukkan 76% responden telah memanfaatkan media sosial untuk aktivitas komunikasi pemasaran yang merupakan bagian penting yang harus dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dan hal ini sesuai dengan pendapat (Supradono & Hanum, 2011) bahwa dalam bidang pemasaran, keunggulan layanan media sosial adalah memberikan ruang komunikasi dua arah antara konsumen-perusahaan dan konsumen-konsumen.

Komunikasi dua arah ini memungkinkan konsumen untuk berpartispasi, kolaburasi dan berinteraksi, yang pada intinya konsumen tidak lagi objek tetapi subyek pemasaran. Media sosial mampu memfasilitasi konsumen untuk memperoleh informasi terbaru, berpartisipasi, berinteraksi dan kolaborasi secara online. Kegiatan pemasaran konvensional kurang mampu mendongkrak pemcapaian usaha secara maksimal mengingat saat ini telah memasuki era digital. Jika dibandingkan dengan hasil survey pada pelaku UMKM di Palembang, maka sebanyak 83 % dari responden sudah melakukan inovasi pemasaran. Hal ini

(8)

menunjukan bahwa pentingnya inovasi pemasaran untuk meningkatkan kemampuan bersaing saat ini.

Inovasi menjadi kunci utama dalam usaha guna meningkatkan daya saing UMKM ini. Maka peluang UMKM untuk melakukan transformasi digital sangat penting untuk diperhatikan mengingat kontribusi UMKM Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 60,3%. Digitalisasi tersebut memberikan peluang kepada UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi untuk bisa bertahan dan bangkit serta tumbuh lebih tinggi, disertai dengan peningkatan korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM salah satu strategi yang dapat dilakukan UMKM adalah dengan bergabung ke dalam marketplace atau berjualan dan memasarkan produknya secara digital melalui platform e-commerce (KemenkopUKM, 2021). Pelajaran penting dalam pandemi Covid-19 adalah terjadinya akselerasi penggunaan digital dalam memenuhi kebutuhan konsumsi, kegiatan produksi, maupun transaksi investasi (Bank Indonesia, 2020).

Menurut asosiasi e-commerce Indonesia sebanyak 75% UMKM mengalami kesulitan saat berjualan secara digital dan kondisi tersebut tentu saja akan berpengaruh terhadap pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi (Alessandrina, 2021). Kondisi diatas menurut beberapa penelitian menyebutkan faktor penyebabnya terletak pada rendahnya kualitas sumberdaya manusia terutama terkait dengan rendahnya daya serap pengetahuan dan keterampilan (absorptive capacity) organisasi UMKM (Sanusi

& Ganika, 2021).

Oleh karena itu maka pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus mengambil langkah untuk memberikan perhatian khusus dan pendampingan pada fase – fase UMKM untuk bertansformasi, yaitu dimulai dari tahap digitally on boarding, active selling, scalling up, sampai dengan go internasional.

Keempat hal tersebut adalah upaya untuk para UMKM yang ingin bermigrasi ke ruang digital agar bisa bertahan dan bertumbuh. Digitalisasi dan adopsi teknologi sangat penting bagi UMKM untuk

menghadapi pergeseran menuju industri 4.0 yang tidak dapat dihindari lagi serta sebagai sarana untuk meningkatkan ketahanan UMKM menghadapi lingkungan bisnis yang disruptif dan penuh ketidakpastian.

5. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN 5.1 Kesimpulan

Dampak Pandemi Covid terhadap kinerja UMKM di Kota Palembang telah dibahas. Dari hasil analisis data deskriptif menunjukkan bahwa Pandemi Covid berdampak pada penurunan omset penjualan,distribusi produk dan pasokan bahan baku.

Sebagian besar responden yaitu sebesar 76 persen sudah memanfaatkan media sosial sebagai media promosi. Selama pandemi yang telah berlangsung selama satu tahun tersebut 83 persen responden telah melakukan inovasi pemasaran salah satunya melalui penggunaan media sosial. Inovasi lain yang sudah dilakukan sebagai bentuk adaptasi adalah inovasi produk, serta bermitra dengan jasa Gojek dan Grab.

Dalam pemanfaatan media sosial oleh UMKM pada prakteknya masih menghadapi kendala dalam mengadopsi teknologi digital. Hal tersebut terkait dengan masih kurangnya kapasitas pelaku UKM dalam mengadopsi teknologi. Maka bagi pemerintah terus berupaya untuk memberikan pendampingan dan perhatian khusus bagi UMKM menuju transformasi digital dan meningkatkan daya saing.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dari segi metodologi;pertama adalah sampel yang digunakan hanya terbatas di kota Palembang dengan ukuran sampel yang kecil. Kedua sektor UMKM yang diteliti mencakup semua sektor sehingga tidak dapat diidentifikasi sektor mana yang paling rentan dan paling memiliki daya tahan lebih baik dari krisis. Dari segi teknik analisis data hanya menggunakan analisis deskriptif sehingga untuk penelitian kedepan disarankan untuk menggunakan hubungan kausal dan

(9)

data yang dikumpulkan adalah menggunakan dua sampel.

REFERENSI

[1] Aknolt Kristian Pakpahan. 2020, COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia

[2] Adiwaluyo, I. E. 2021, October, Membawa UKM Lebih Bersinar, Marketeers.

[3] Alessandrina, D. 2021, Sektor Ekonomi Digital Jadi Kunci Pemulihan Perekonomian Nasioanl. https://www.marketeers.com/sektor- ekonomi-digital-jadi-kunci-pemulihan- perekonomian-indonesia

[4] Bank Indonesia. 2020, Transformasi UMKM Untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif.

1–8.

[5] Bularafa, B. A., & Adamu, U. G. 2021, Effect of Covid-19 Pandemic on Sme Performance in Nigeria. Advanced International Journal of Business, Entrepreneurship and SMEs, 3(7), 75–92. https://doi.org/10.35631/

aijbes.37007

[6] Davos-Klosters, 2020, World Economic Forum Annual Meeting, Switzerland

[7] Dimas Jarot Bayu. 2020, 6 Sektor Usaha Paling Terdampak Saat Pandemi Corona, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/

2020/

[8] Exposito, A., & Sanchis-Llopis, J. A. 2018.

Innovation and Business Performance for Spanish SMEs: New Evidence from A Multi-Dimensional Approach. International Small Business Journal: Researching Entrepreneurship, 36(8), 911–931. https://

doi.org/10.1177/0266242 618782596

[9] Hamiza, O. 2020. The Impact of Coronavirus Lockdown on Small Scale Businesses in Arua Municipality, Uganda.

International Journal of Science and Research, 9(August), 1239–1248. https://

doi.org/10.21275/SR20817155905

[10] Kemenkop UKM. 2021. Menkopukm:

Transformasi Digital, Solusi Bagi UMKM yang Terdampak PPKM. https://

kemenkopukm.go.id/read/menkopukm- transformasi-digital-solusi-bagi-umkm-yang- terdampak-ppkm

[11] Kasih, Y. 2019. Sumber-sumber Pembiayaan UMKM, Palembang: Penerbit Yayasan Multi Data.

[12] Mithas, S., Ramasubbu, N., & Sambamurthy, V.

2011. How Information Management Capability Influences Firm Performance Research Collection School of Information Systems, 3(1), 237–256.

[13] Milzam, M., Mahardika, A., & Amalia, R. 2020.

Corona Virus Pandemic Impact on Sales Revenue of Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Pekalongan City, Indonesia. Journal of Vocational Studies on Applied Research, 2(April), 7–10.

[14] Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media

[15] Obermayer, N., Kovari, E., Leinonen, Bak, J.,

& Valeri, M. 2021. How Social Media Practices Shape Family Business Performance: The Wine Industry Case Study.

European Management Journal, 1-12.

[16] Shrader, R., & Siegel, D. S. 2007. Relationship between Human Capital and Firm Performance. Entrepreneurship Theory and

(10)

Practice, 312, 893–909.

[17] Supradono, B., & Hanum, A. N. 2011. Peran Sosial Media Untuk Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan pada Layanan E-Commerce. Cytokine, 7(2), 70. https://doi.org/

10.1016/j.cyto.2015.08.063

[18] Sanusi, F., & Ganika, G. 2021. Strategi Meningkatkan Absorptive Capacity Perusahaan. JURISMA/: Jurnal Riset Bisnis

& Manajemen, 11(1), 97–111. https://doi.org/

10.34010/jurisma.v11i1.3844

[19]Sun, T., Zhang, W. W., Dinca, M. S., & Raza, M. 2021. Determining The Impact of Covid- 19 on The Business Norms and Performance of SMEs in China. Economic Research- Ekonomska Istrazivanja , 0(0),

[20] Syaifullah, J., Syaifudin, M., Sukendar, M. U.,

& Junaedi, J. 2021. Social Media Marketing and Business Performance of MSMEs During the COVID-19 Pandemic. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(2), 523–531. https://doi.org/10.13106/

jafeb.2021.vol8.no2.0523

[21] Sulaeman, 2022, 77,95 Persen UMKM Terdampak Pandemi Covid-19 Selama 2021, https://www.liputan6.com/bisnis/read

[22] WoŸniak, M., Duda, J., Gasior, A., & Bernat, T. 2019. Relations of GDP Growth and Development of SMEs in Poland. Procedia Computer Science, 159, 2470–2480. https://

doi.org/10.1016/j.procs.2019.09.422

[23]Qureshi, M. S., Aziz, N., & Mian, S. A. 2017.

How Marketing Capabilities Shape Entrepreneurial Firm’s Performance?

Evidence from New Technology Based Firms in Turkey. Journal of Global Entrepreneurship Research, 7(1). https://

doi.org/10.1186/s40497-017-0071-5

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Rok Galiya sudah mampu melakukan pemanfaatan strategi media sosial Instagram Rok Galiya sebagai media komunikasi pemasaran

Pengabdian lain dilakukan untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran pada UMKM di Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan pemberian tutorial

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti mengenai pemanfaatan media sosial instagram @pesonacoffee.pku sebagai sarana promosi untuk

Pemanfaatan media sosial Instagram oleh Redaksi Kuninganmass adalah untuk kepentingan distribusi berita, promosi konten, media interaksi baru, dan news gathering dengan

Toko online Wildtroops.co Klaten, Jawa Tengah merupakan toko yang menerapkan promosi secara modern yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi utama, adapun sosial

Pemanfaatan media sosial dalam mengembangkan UMKM di masa pandemi Covid-19 telah berhasil dilaksanakan yakni dengan membuatkan akun media sosial sebagai media promosi, pemberian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu penggunaan media sosial sebagai sarana promosi sektor pariwisata berperan penting untuk mencapai target audiens secara lokal dan global

Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara untuk meningkatkan strategi penjualan di UMKM Kerupuk Ikan dilakukan pelatihan dan pemasaran melalui media sosial