• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi tentang kualitas, harga, dan merek produk terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus produk kosmetik ``Sariayu``.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi tentang kualitas, harga, dan merek produk terhadap loyalitas pelanggan : studi kasus produk kosmetik ``Sariayu``."

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS, HARGA DAN MEREK PRODUK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

Studi Kasus Pelanggan Produk Kosmetik “Sariayu”

Francisca Eka Cahyaningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh persepsi tentang kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan; (2) pengaruh persepsi tentang harga produk terhadap loyalitas pelanggan; (3) pengaruh persepsi merek produk terhadap loyalitas pelanggan; (4) pengaruh persepsi tentang kualitas, harga, dan merek produk terhadap loyalitas pelanggan.

Penelitian ini merupakan penelitian stud i kasus yang dilakukan di counter-counter pemasaran “Sariayu” di Yogyakarta pada bulan Januari 2007. Jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang dengan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis linier ganda.

(2)

vii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PERCEPTION ON QUALITY, PRICE, AND BRAND OF PRODUCT TOWARD

CUSTOMERS’ LOYALTY

A case study on the Customers of “Sariayu” Cosmetic Product

Francisca Eka Cahyaningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta

The aim of the research was to find out: (1) the influence of perception on quality of product toward customers’ loyalty; (2) the influence of perception on price of product toward customers’ loyalty; (3) the influence of perception on brand of product toward customers’ loyalty; (4) the influence of perception on quality, price, and brand of product toward customers’ loyalty.

The research was a case study which was done in “Sariayu” marketing counters in Yogyakarta in January 2007. In the research, the researcher chose accidental sampling technique. There were 100 people taken as the sample in the research. The data gathering technique which was used in the research was questionnaires, interview, and documentations. The analysis technique which was used was simple linear regression analysis and double linear analysis.

The result of the research showed that: (1) there was positive influence perception on quality of product toward customers’ loyalty (tcount= 5,914 >ttable=1,984); (2) there was positive influence perception on price of product toward customers’ loyalty (tcount= 5,993 >ttable=1,984); (3) there was positive influence perception on brand of product toward customers’ loyalty (tcount= 4,945 >ttable=1,984); (4) there was positive influence perception on quality, price, and brand of product toward customers’ loyalty (in the significant level 5%,Fcount= 13,238 >Ftable=2,70). The determination coefficient ( 2 =

(3)

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS,

HARGA, DAN MEREK PRODUK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

Studi Kasus Pelanggan Produk Kosmetik “Sariayu”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

FRANCISCA EKA CAHYANINGRUM

021334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS,

HARGA, DAN MEREK PRODUK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

Studi Kasus Pelanggan Produk Kosmetik “Sariayu”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

FRANCISCA EKA CAHYANINGRUM

021334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

I a M embuat Segala Sesuat u I ndah Pada Wakt unya.

( Pengkotbah 3 : 11)

Jangan biarkan set iap orang yang dat ang kepada Anda pergi

t anpa merasa lebih baik dan lebih bahagia.

Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Tuhan.

K ebaikan dalam wajah Anda, kebaikan dalam mat a Anda,

kebaikan dalam senyum Anda.

( mot her Theresa )

(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 September 2007

Penulis

(9)

vi ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS, HARGA DAN MEREK PRODUK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN

Studi Kasus Pelanggan Produk Kosmetik “Sariayu”

Francisca Eka Cahyaningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh persepsi tentang kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan; (2) pengaruh persepsi tentang harga produk terhadap loyalitas pelanggan; (3) pengaruh persepsi merek produk terhadap loyalitas pelanggan; (4) pengaruh persepsi tentang kualitas, harga, dan merek produk terhadap loyalitas pelanggan.

Penelitian ini merupakan penelitian stud i kasus yang dilakukan di counter-counter pemasaran “Sariayu” di Yogyakarta pada bulan Januari 2007. Jumlah sampel yang diambil adalah 100 orang dengan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis linier ganda.

(10)

vii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PERCEPTION ON QUALITY, PRICE, AND BRAND OF PRODUCT TOWARD

CUSTOMERS’ LOYALTY

A case study on the Customers of “Sariayu” Cosmetic Product

Francisca Eka Cahyaningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta

The aim of the research was to find out: (1) the influence of perception on quality of product toward customers’ loyalty; (2) the influence of perception on price of product toward customers’ loyalty; (3) the influence of perception on brand of product toward customers’ loyalty; (4) the influence of perception on quality, price, and brand of product toward customers’ loyalty.

The research was a case study which was done in “Sariayu” marketing counters in Yogyakarta in January 2007. In the research, the researcher chose accidental sampling technique. There were 100 people taken as the sample in the research. The data gathering technique which was used in the research was questionnaires, interview, and documentations. The analysis technique which was used was simple linear regression analysis and double linear analysis.

The result of the research showed that: (1) there was positive influence perception on quality of product toward customers’ loyalty (tcount= 5,914 >ttable=1,984); (2) there was positive influence perception on price of product toward customers’ loyalty (tcount= 5,993 >ttable=1,984); (3) there was positive influence perception on brand of product toward customers’ loyalty (tcount= 4,945 >ttable=1,984); (4) there was positive influence perception on quality, price, and brand of product toward customers’ loyalty (in the significant level 5%,Fcount= 13,238 >Ftable=2,70). The determination coefficient ( 2 =

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik material maupun spiritual. Untuk

itu dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada

pihak yang telah membantu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah dengan

sabar membantu dan membimbing penulis dalam menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Sebastianus Widanarto, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

(12)

ix

6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd. selaku dosen penguji yang telah

membantu dan memberi masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Seluruh staff dan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membimbing, mendidik serta kerjasama dengan baik pada penulis selama

belajar di Universitas Sanata Dharma.

8. Bapak Drs. YB. Adimassana, M.A., Ibu Dra. MJ. Retno Priyani, M.Si., Bapak

Markus Budiraharjo, S.Pd., M.Ed., Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. atas

bimbingan, motivasi dan dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Bapak Ichwan Satya Dharma selaku RSPM PT. Martina Berto yang telah

memberi ijin untuk melakukan penelitian serta dukungan dan kerjasama

selama penelitian.

10.Bapak Indrianto Heru selaku SPS Sariayu yang telah memberi ijin untuk

melakukan penelitian serta dukungan dan kerjasama selama penelitian.

11.Seluruh karyawan dan pelanggan “Sariayu”, atas bantuannya dalam

pengumpulan data penelitian.

12.Papa dan mamaku: Stevanus Edy Haryono dan Elisa Endang Susilowati,

terima kasih tak ternilai untuk dukungan material dan spiritual dalam

menyelesaikan studi dan penyusunan skripsi ini.

13.Adikku tersayang Necodimus Dwi Suryono untuk semua motivasi dan kasih

sayang yang diberikan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

14.Keluarga besarku yang tela h membantu dan mendukung dalam menyelesaikan

(13)

x

15.Seseorang yang telah memberikan motivasi, kasih sayangnya dan

dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Sahabat-sahabatku terkasih: Fanya, Tea-us, Ely, Dhita, Krist, bunda Dhina.

Terimakasih untuk arti persahabatan yang aku rasakan dengan kalian,

keceriaan, dan kebersamaan selama ini. Semoga kita tetep kompak…

17.Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Akuntansi 2002 yang senantiasa

memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Teman-temanku terkasih Keluarga besar Relawan FKIP USD untuk SDN IV

Sengo n: om Bowo, om Boeem, maz Bayu, tante Chiez, Romo Hiro, Sius, Uri,

Widya, Simbee, dan buanyaak temen-temen yang lain yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, Thanks untuk kebersamaan kita selama ini baik

dalam suka maupun duka, untuk motivasi dan dukungannya hingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

19.Teman-teman kostku di Stembayo 16: I-east, mba’Ophie, Lisa, Acha, dan Eqi.

Terima kasih untuk kebersamaan dan canda tawanya. Aja ngerumpi bae lah…

20.Teman-teman Mitra Perpuz: mba’Harpi, Qwod, Yongkie, Ellen, Pungkas,

Dina, Jo, Nina, Ragil, Wati, Ziko. Untuk motivasi yang diberikan serta

kerjasama dalam bekerja.

21.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberika dorongan moril kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

Teriring doa, semoga segala kebaikan semua pihak yang tersebut diatas

(14)

xi

Penulis menyadari sepenuhnya segala keterbatasan dan skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini

bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 11 September 2007

Penulis

(15)

xii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ………..……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………….………....……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………....….. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………..……….……… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………..………..…………... v

ABSTRAK ………..………. vi

ABSTRACT ………..……….………. vii

KATA PENGANTAR ………..……….… viii

DAFTAR ISI ………..………... xii

DAFTAR TABEL ………..………. xv

DAFTAR GAMBAR ……….…………xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……….………xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

(16)

xiii BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoretik

1. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ... 6

2. Perilaku Konsumen ... 9

3. Kepuasan Pelanggan ... 10

4. Pengertian Persepsi ... 12

5. Loyalitas Pelanggan ... 14

6. Kualitas Produk ... 15

7. Merek Produk ... 17

8. Harga Produk ... 18

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 20

C. Rasionalitas Penelitian ... 21

D. Paradigma Penelitian ... 23

E. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian ... 26

2. Definisi Operasional ... 27

3. Skala pengukuran ... 28

D. Populasi dan Teknik Sampling ... 29

(17)

xiv F. Penyusunan Instrumen

1. Kisi-kisi ... 31

2. Uji Instrumen ... 33

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskripsif... 40

2. Uji Prasyarat Analisis ……….. 40

3. Pengujian Hipotesis ………. 41

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ...………... 46

B. Struktur Organisasi Perusahaan ...……….. 48

C. Produksi ...……….. 52

D. Pemasaran ...………... 56

E. Promosi ……….. 58

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...……… 62

B. Uji Prasyarat Analisis ...………. 69

C. Pengujian Hipotesis Penelitian …...………... 73

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...………... 86

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 92

B. Keterbatasan Penelitian ………. 94

C. Saran ……….. 94

DAFTAR PUSTAKA ……….. 95

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan ……….... 35

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Tentang Kualitas Produk ………....…. 35

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Tentang Harga Produk ……….… 36

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Tentang Merek Produk ……….……… 37

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ……….………... 39

Tabel 3.6 Indeks Korelasi ………..…….. 39

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Umur Responden ……….…..62

Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin ……….……63

Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan ………....63

Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Lama Menggunakan Produk ……..64

Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan ………... 65

Tabel 5.6 Penilaian Variabel Loyalitas Pelanggan ………...66

Tabel 5.7 Penilaian Variabel Persepsi Tentang Kualitas Produk ……….67

Tabel 5.8 Penilaian Variabel Persepsi Tentang Harga Produk ………...68

Tabel 5.9 Penilaian Variabel Persepsi Tentang Merek Produk ………....69

Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Penelitian ………...70

Tabel 5.11 Anova Tabel (X1 dengan Y) ……….71

(19)

xvi

Tabel 5.13 Anova Tabel (X3 dengan Y) …………..………..72

Tabel 5.14 Model Summary (X1 dengan Y) ……….….……….74

Tabel 5.15 Coefficients (X1 dengan Y) ……….….………74

Tabel 5.16 Model Summary (X2 dengan Y)……….….……….76

Tabel 5.17 Coefficients (X2 dengan Y) ………..………...76

Tabel 5.18 Model Summary (X3 dengan Y) …………..………78

Tabel 5.19 Coefficients (X3 dengan Y) ………..………...79

Tabel 5.20 Correlations ………..……….81

Tabel 5.21 Model Summary (X1, X2, X3 dengan Y) ……..………..82

Tabel 5.22 Coefficients (X1, X2, X3 dengan Y) …………..……….83

Tabel 5.23 Anova (X1, X2, X3 dengan Y) ………..………..83

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ………. 49

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Kuesioner ………97

Lampiran II Data Induk Penelitian ………101

Lampiran III Distribusi Frekuensi ………. 111

Lampiran IV Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……… 114

Lampiran V Normalitas dan Linieritas ………. 118

Lampiran VI Analisis Regresi ………122

Lampiran VII Kategori Kecenderungan Variabel ………127

Lampiran VIII Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ……….130

Lampiran IX Daftar Tabel ………. 133

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki era globlalisasi saat ini, persaingan bisnis di dunia semakin

meningkat dan semakin ketat. Hal ini dapat terlihat dengan adanya persaingan

antar perusahaan dalam mendapatkan konsumen. Suatu produk yang akan

diterima oleh konsumen dan bertahan dalam kompetisi pasar adalah produk

yang memberikan kepuasan. Perusahaan tidak hanya mendapatkan pelanggan

atau konsumen yang banyak, tetapi juga harus dapat menciptakan hubungan

yang baik dengan pelanggan, sehingga pelanggan menjadi loyal terhadap

produk. Produk yang dipasarkan akan menentukan sikap konsumen untuk

menilai, memutuskan sekaligus memberikan kesan terhadap produk tersebut,

karena ada anggapan bahwa pelanggan yang merasa puas akan cenderung

lebih loyal terhadap produk tersebut.

Loyalitas pelanggan akan menjadi sangat penting untuk

mempertahankan posisi perusahaan dipasar serta menciptakan efektivitas dan

efisiensi perusahaan karena jika perusahaan tidak membangun loyalitas

pelanggan maka kemungkinan perusahaan harus mengeluarkan banyak uang

dan tenaga untuk mencari pelanggan baru. Loyalitas pelanggan itu tercipta

dari berbagai faktor yang melekat pada produk yang di konsumsi. Persepsi

tentang kualitas, harga dan merek produk juga diduga akan mempengaruhi

loyalitas pelanggan terhadap produk. Faktor produk yang dikelola dengan baik

(23)

diharapkan menjadi pilihan utama pelanggan untuk dikonsumsi dan pelanggan

semakin percaya terhadap perusahaan untuk dapat memuaskan kebutuhannya,

sehingga pada akhirnya pelanggan menjadi loyal terhadap produk perusahaan.

Saat ini banyak perusahaan yang berlomba- lomba menciptakan

produk-produk terbaru. Salah satunya PT. Martina Bertho yang berusaha untuk

menciptakan variasi kosmetik Sariayu yang khususnya digunakan oleh kaum

wanita. Perilaku konsumen yang semakin bervariasi dan semakin ketat dalam

persaingan ini menuntut PT. Martina Bertho memberikan kualitas produk

yang memuaskan serta sanggup mempertahankan kualitas, harga dan merek

produk yang selama ini telah memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

Dengan loyalitas pelanggan, perusahaan akan lebih mudah menghasilkan

keuntungan dan memenangkan persaingan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul penelitian

yaitu “Pengaruh persepsi tentang kualitas, harga dan merek produk

terhadap loyalitas pelanggan

B. Identifikasi Masalah

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap

produk, yaitu:

1. Harga produk

2. Kualitas barang dan jasa

3. Kegiatan promosi yang dapat mempengaruhi selera dan preferensi

(24)

4. Saluran distribusi dan tempat penjualan

5. Penghasilan konsumen

6. Merek produk

7. Kepuasan dan selera konsumen

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak terlalu luas, maka penelitian ini

hanya terbatas pada:

1. Produk yang ditawarkan adalah produk kosmetik Saria yu

2. Faktor yang ditinjau adalah:

a. Kualitas produk

b. Harga produk

c. Merek produk

3. Loyalitas pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan yang secara tetap

membeli dan menggunakan produk kosmetik Sariayu.

D. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif persepsi tentang kualitas produk terhadap

loyalitas pelanggan?

2. Apakah ada pengaruh positif persepsi tentang harga produk terhadap

(25)

3. Apakah ada pengaruh positif persepsi tentang merek produk terhadap

loyalitas pelanggan?

4. Apakah ada pengaruh positif persepsi tentang kualitas, harga dan merek

produk terhadap loyalitas pelanggan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang kualitas terhadap loyalitas

pelanggan.

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang harga terhadap loyalitas

pelanggan produk.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang merek produk terhadap

loyalitas pelanggan produk.

4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang kualitas, harga dan merek

produk terhadap loyalitas pelanggan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna

bagi PT. Martina Berto dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap

(26)

dapat menetapkan harga yang sesuai sehingga dapat menjaga loyalitas

pelanggan terhadap perusahaan.

2. Universitas Sanata Dharma

Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

keilmuan, khususnya dalam bidang perilaku konsumen yang berkaitan

dengan loyalitas pelanggan dan menambah wawasan pengembangan ilmu

pengetahuan di lingkungan Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu wahana untuk

memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu- ilmu

yang sudah dipelajari selama ini untuk memecahkan persoalan nyata di

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritik

1. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting di dalam

perekonomian dan memunyai fungsi yang pokok bagi perusahaan.

Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, karena sebenarnya setiap

hubungan antara individu yang melibatkan suatu kegiatan tukar menukar

atau transaksi adalah kegiatan pemasaran.

Definisi pemasaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 17)

Pemasaran adalah suaru proses sosial dan manajerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa ya ng mereka butuhkan dan

inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dinilai

dengan orang lain.

b. Menurut Alex. S Nitisemito (1993 : 13)

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melancarkan

arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien

dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif

Berdasarkan beberapa pengertian pemasaran di atas dapat dipahami

bahwa pemasaran berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan konsumen,

yaitu dalam penciptaan produk, penentuan harga, promosi dan distribusi

(28)

yang keseluruhannya untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan

maksud untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Manajemen pemasaran merupakan bagian tak terpisahkan dari proses

manajerial suatu organisasi. Manajemen pemasaran pada hakikatnya

adalah penerapan manajemen dalam bidang pemasaran. Manajemen

pemasaran yang baik dapat mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi

permintaan produk, sehingga akan membantu organisasi dalam mencapai

tujuannya.

Definisi pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong

(2001: 18) adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian

dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun

dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran

untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001: 23) konsep

pemasaran adalah untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memuaskan

pelanggan secara lebih efektif dan efisien dari pada yang dilakukan

pesaing.

Ada lima konsep yang digunakan dasar bagi perusahaan dan

organisasi dalam melakukan kegiatan organisasi mereka (Kotler, 1997:14):

a. Konsep Produksi

Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan memakai produk

(29)

manajemen harus berkosentrasi pada peningkatan efisiensi produk dan

distribusi.

b. Konsep Produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan mengurangi

produk yang menawarkan kualitas dan prestasi paling baik serta

keistimewaan yang menonjol dan karena itu organisasi harus

merencanakan usaha terus- menerus dalam perbaikan produk.

c. Konsep Penjualan

Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli

cukup banyak produk kecuali organisasi menjalankan usaha promosi

dan penjualan yang kokoh.

d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional adalah terdiri dari penentu kebutuhan dan keinginan

pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih

efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan/Sosial

Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas

organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari

“target market” dan memberikan kepuasan secara lebih efektif dan

efisien sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi

(30)

Menurut Basu Swastha, konsep pemasaran disusun dengan memasukkan

tiga elemen pokok yaitu:

a. Orientasi pelanggan

Perusahaan harus berorientasi pada konsumen, maka perusahaan harus

menciptakan produk yang sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen.

b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua

elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan. Setiap bagian harus menyadari bahwa tindakan mereka

sangat mempengaruhi perusahaan dalam menciptakan dan

mempertaha nkan pelanggan.

c. Kepuasan pelanggan

Tujuan dari penggunaan konsep pemasaran adalah memperbaiki

hubungan dengan konsumen sehingga dapat menguntungkan

perusahaan. Dengan laba, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang

dengan menggunakan kemampuan yang optimal sehingga kepuasan

konsumen terpenuhi dan memperkuat kondisi perekonomian secara

keseluruhan. Laba hanyalah tujuan umum perusahaan, tetapi laba itu

sendiri dapat menunjukan bagaimana usaha-usaha perusahaan yang

(31)

2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut F. James Engle (1994:237) merupakan

suatu tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta

menghabiskan produk termasuk proses pengambilan keputusan yang

mendahului tindakan tersebut.

Perilaku konsumen terdiri atas dua bagian, pertama adalah perilaku

yang tampak memiliki variabel seperti sejumlah pembelian, waktu, karena

siapa, dengan siapa dan bagaiman konsumen melakukan pembelian.

Kedua adalah perilaku yang tidak tampak, meliputi variabel persepsi,

ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen.

Pembelian konsumen terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Ada empat faktor utama yang mempengaruhi

perilaku konsumen yaitu: kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.

(Kotler, 1997: 179).

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan terdalam.

Faktor ini terdiri dari budaya, sub-budaya dan kelas sosial. Faktor sosial

dapat juga mempengaruhi perilaku konsumen, seperti kelompok referensi,

keluarga, peran dan status sosial konsumen. Keputusan seorang pembeli

juga dipengaruhi oleh faktor pribadi yang tampak, khususnya umur dan

tahap-tahap siklus hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri. Pilihan pembelian seseorang juga

dipengaruhi faktor psikologis yaitu motivasi, persepsi, belajar,

(32)

3. Kepuasan Pelanggan

Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa

manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi

harmonis, memberikan dasar yang baik bagi perusahaan dan bagi

pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen. Pengertian kepuasan

pelanggan menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001:13), adalah

suatu tingkatan di mana perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan

pembeli. Kepuasan konsumen atas suatu produk akan diketahui setelah

konsumen mengkonsumsi produk tersebut.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan,

antara lain adalah:

a. Bukti langsung meliputi fasilitas fisik dan perlengkapan.

b. Kehandalan, kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

c. Jaminan, berupa kualitas yang baik, tahan lama, pengambilan kerugian

dan servis atas garansi.

d. Harga yang layak dan seimbang dengan produk yang didapatkan.

Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan

dengan pelanggan perlu terus dibina agar perusahaan tidak kehilangan

pelanggan. Adapun cara untuk mempertahankan pelanggan yaitu dengan

memberikan kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini, pesaing akan sulit

(33)

lainnya. Hal tersebut menurut Kotler (2001: 44-46) dapat dilakukan

dengan tiga cara berikut, yaitu:

a. Menambah manfaat keuangan, misalnya imbalan bagi pelanggan yang

sering membeli / membeli dalam jumlah besar melalui potongan harga.

b. Menambah manfaat sosial, dengan cara membuat hubungan antara

perusahaan dengan pelanggannya secara lebih pribadi, di mana

pelanggan sebagai klien perusahaan dilayani oleh seorang petugas

perusahaan yang ditugaskan khusus untuk hal tersebut.

c. Menambahkan manfaat struktural, misalnya memberikan alat khusus

atau hubungan komputer yang menolong pelanggan mengelola

pemesan, pengepakan, persediaan, dan lain- lain.

4. Pengertian Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai proses di mana individu memilih,

mengelola, dan menginterpretasikan stimulus ke dala m bentuk arti dan

gambar atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang

memandang lingkungan disekelilingnya (Amirullah, 2002: 42). Dua

individu bisa saja memiliki pandangan yang berbeda terhadap satu objek.

Pandangan ini bisa dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam

memproses apa yang dilihatnya. Selain itu, pandangan dapat juga

disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang objek yang diamati, baik

dari segi teknis maupun relevansi objek dengan lingkungan luar. Dalam

kondisi seperti ini, pemasar biasanya menggalakan program komunikasi

(34)

Mengapa individu satu dengan yang lain memiliki pandangan yang

menyimpang terhadap suatu objek, berikut ini beberapa faktor yang

mempengaruhinya:

a. Pengaruh tampilan fisik (physical appearance). Individu cenderung

mengasosiasikan suatu bentuk fisik dari objek yang diamati, termasuk

suatu pernyataan dengan pandangan yang berlaku umum. Misalnya,

warna putih menunjukan suatu yang bersih dan suci, sehingga pemasar

cenderung me nggunakan produk ini untuk produk pembersih pakaian

atau cat tembok yang menampakkan kesegaran.

b. Gaya meniru (stereotypes). Individu cenderung untuk mengartikan

sebuah gambar atau tampilan dalam pikiran mereka dari yang sesuai

dengan stimuli yang mendorongnya. Misalnya, penampilan seorang

idola yang menggunakan produk tertentu cenderung akan ditiru oleh

konsumen.

c. Isyarat yang menyimpang (irrelevant cues). Jika pertimbangan yang

dibutuhkan untuk membentuk keputusan dirasakan sulit, konsumen

biasanya terpaksa mengambil keputusan dengan mempertimbangkan

hal- hal diluar spesifikasi dasar dari produk tersebut. Misalnya,

konsumen membeli mobil tidak didasarkan pada spesifikasi mobil

tetapi hanya melihat model, warna, atau penampilan mobil.

d. Kesan pertama (first impressions). Kesan pertama cenderung

diabadikan oleh konsumen, mereka akan menangkap positif atau

(35)

memposisikannya dalam benak konsumen. Misalnya, memposisikan

suatu produk dengang harga paling murah.

e. Pengaruh penampilan (halo effect). Persepsi seseorang cenderung

dipengaruhi oleh penilaian orang lain. Jika orang lain menganggap

baik suatu produk, maka konsumen biasanya percaya atas penampilan

itu. Dalam konteks perilaku konsumen, kelompok referensi banyak

dijadikan dasar keputusan membeli konsumen karena penilaiannya

yang dianggap meyakinkan.

5. Loyalitas Pe langgan

Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli

dari sebuah perusahaan. Kebiasan itu terbentuk melalui pembelian dan

interaksi yang seiring selama periode waktu tertentu.

Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan harmonis

antara pelanggan dengan perusahaan dan hubungan harmonis ini tercipta

karena adanya rasa puas dari pelanggan. Loyalitas pelanggan adalah

pembelian kembali karena komitmen untuk yakin terhadap produk

perusahaan.

Loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku membeli.

Pelanggan yang loyal adalah orang yang:

a. Melakukan pembelian berulang secara teratur. Pelanggan yang merasa

cocok dengan produk tertentu akan melakukan pembelian ulang dan

(36)

b. Membeli antar lini produk dan jasa. Pelanggan tidak hanya membeli

satu jenis produk, tetapi mereka juga selalu membeli jenis produk lain.

c. Mereferensikan kepada orang lain. Para pelanggan pada umumnya

memiliki beberapa teman atau keluarga, ketertarikan atas produk yang

digunakan oleh seseorang akan meyakinkan orang lain untuk membeli

produk yang sama.

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Para pelanggan

yang loyal merasa yakin terhadap produk yang digunakan dan

cenderung menolak tawaran produk lain yang sejenis.

Tujuan dan maksud utama pemasaran adalah mencapai hubungan

pelanggan dan membangun kesetiaan. Untuk itu, kita perlu membangun

kesetiaan pelanggan dengan cara (Tjiptono, 1995:93):

a. Care service, jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama.

Dari situ hubungan pelanggan dibangun karena dengan pelayanan inti

yang memuaskan pelanggan benar-benar mulai percaya dan puas akan

produk kita.

b. Custumizing the relationship. Membangun hubungan dekat antara

pemasar dengan pelanggan.

c. Service argumentation. Jasa tambahan berarti membangun pelayanan

plus dan lebih baik lagi jika pelayanan plus ini tidak dapat ditiru oleh

pesaing.

d. Relationship princing. Harga sangat mempengaruhi orang untuk

(37)

ditempuh dengan cara memberi potongan-potongan bagi pelanggan

sehingga mereka merasa perusahaan memberi perhatian.

e. Internal marketing. Pemasaran internal merupakan faktor yang cukup

penting. Tekanannya pada karyawan, bagaimana perusahaan mampu

mengelola karyawannya agar mengerti dan memahami prinsip-prinsip

pemasaran dan melaksanakannya dalam tugas mereka.

6. Kualitas Produk

Menurut Goetsch Davis dalam Yamit (2002: 8) “kualitas

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Davis juga menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekan pada aspek

hasil akhir, produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia,

kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan

produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang

berkualitas.

David Garvin dalam Yamit (2002:9) mengidentifikasikan lima

pendekatan perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para praktisi

bisnis, yaitu:

a. Transcendental Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan,

tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur. Produk

dan jasa pelayanan, perusahaan dapat mempromosikan dengan

(38)

kehalusan kulit (sabun mandi), kecantikan wajah (kosmetik),

pelayanan prima (bank) dan tempat berbelanja yang nyaman (mall).

b. Product-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut

yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya

perbedaan atribut yang dimiliki produk secara objektif, tetapi

pendekatan ini tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera dan

preferensi individual.

c. User-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa

kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang

paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera

merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Pandangan yang

subjektif ini mengakibatkan konsumen yang berbeda memiliki

kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi

seseorang adalah kepuasan maksimum yang dapat dirasakannya.

d. Manufacturing-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supplay-based atau dari

sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu

yang sesuai dengan persyaratannya dan prosedur. Pendekatan ini

berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan perusahaan

(39)

standar-standar yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen

yang menggunakannya.

e. Value-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi

nilai dan harga. Kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga

produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang

bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat

dibeli.

7. Merek Produk

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol / lambang / logo,

desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang

diharapkan dapat memberikan identitas dan diversifikasi yang

membedakannya dengan produk pesaing. Suatu merek terkandung enam

macam makna (Kotler, 1997: 63), yaitu: atribut, manfaat, nilai- nilai,

budaya, kepribadian, dan pemakai.

Agar suatu merek dapat mencerminkan makna- makna yang ingin

disampaikan, maka ada beberapa persyaratan ya ng harus diperhatikan,

yaitu:

a. Merek harus memiliki ciri khas dan unik

b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan

pemakaian.

c. Merek harus menggambarkan kualitas produk

(40)

e. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk.

f. Merek harus dapat menyesuikan diri dengan produk-produk baru yang

mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.

8. Harga produk

Harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan

pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan

juga mempengaruhi market share-nya. Dalam perekonomian, untuk

mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang kita

menggunakan uang, dalam kata lain harga didefinisikan sebagai jumlah

uang yang dibayarkan oleh pembeli. Secara singkat Basu Swastha

(1984:147) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang (ditambah beberapa

barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Konsep yang lain menunjukan apabila harga sebuah barang yang

dibeli oleh konsumen dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka

dapat dikatakan bahwa penjualan total perusahaan akan berada pada

tingkat yang memuaskan, diukur dalam nilai rupiah, sehingga dapat

menciptakan langganan. Dalam hal ini, harga merupakan suatu cara bagi

seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para pesaing.

Sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari

fungsi diferensiasi barang dalam pemasaran.

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen.

(41)

menentukan nilainya. Barang dengan harga tinggi biasanya dianggap

superior dan barang yang mempunayi harga rendah dianggap inferior

(rendah tingkatannya).

Dalam hubungannya dengan pasar, perusahaan dapat menentukan

harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam persaingan,

atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga

dalam persaingan. Bahkan ada perusahaan yang memberikan

potongan-potongan harga tertentu untuk dapat bersaing dengan pasar.

Penetapan harga yang sama dengan harga pesaing, biasanya

digunakan penjual atau perusahaan untuk menjual barang-barang standar.

Cara ini lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam

persaingan itu tinggi. Penetapan harga di bawah harga pesaing biasanya

digunakan oleh perusahaan yang memiliki prinsip bahwa mark-up yang

lebih rendah akan menghasilkan volume penjualan yang lebih tinggi dan

dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk perusahaan.

Penetapan harga di atas harga saingan. Hal ini hanya sesuai digunakan

oleh perusahaan yang sudah mempunyai reputasi atau perusahaan yang

menghasilkan barang-barang prestise. Ini disebabkan karena konsumen

kurang memperhatikan harga dalam pembeliannya, tetapi mereka

mengutamakan kualitas atau faktor prestise yang akan diperolehnya dari

(42)

B. Kajian hasil penelitian yang relevan

Penelitian yang menjadi sumber rujukan penulis yaitu:

1. Haryonohadi (2000)

Hadi dalam penelitian skripsinya meneliti tentang pengaruh

kualitas dan merek produk terhadap loyalitas pelanggan. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data

tersebut diperoleh dengan menggunakan metode kuisioner, observasi dan

melihat dokumen perusahaan. Teknik pengambilan sampelnya dengan

menggunakan metode Insidential sampling, sedangkan teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode statistik regresi

linier sederhana dan koefisien produk moment.

Dalam penelitiannya, penulis mencoba meneliti tentang apakah

kualitas dan merek produk berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

Hasil penelitian ternyata menunjukan bahwa kualitas dan merek produk

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Dengan demikian,

perusahaan perlu melakukan peningkatan kualitas produk agar tidak

kehilangan pelanggannya.

2. Theresia Vita Danoriko (1999)

Vita dalam penelitian skripsinya, meneliti tentang pengaruh atribut

produk terhadap loyalitas pelanggan, studi kasus pada PT. Anggunas

Jakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan

(43)

dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah Cochran Q Test dan

Angka Indeks.

Dalam penelitian diperoleh hasil bahwa ada pengaruh positif

atribut produk terhadap loyalitas pelanggan, atribut yang membentuk

loyalitas pelanggan adalah ketepatan waktu, harga bersaing, jaminan

keamanan barang, dan potongan harga.

C. Rasionalitas Penelitian

Persepsi dapat diartikan sebagai proses di mana individu memilih,

mengelola, dan menginterpretasikan stimulus ke dalam bentuk arti dan

gambaran atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang

memandang lingkungan disekelilingnya (Amirullah, 2002: 42). Selain

dipengaruhi oleh rangsangan fisik, persepsi seseorang juga berhubungan

dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Pada

objek yang sama beberapa orang dapat memiliki persepsi yang berbeda

terhadap objek tersebut, hal ini dipengaruhi oleh perhatian selektif, distorsi

selektif, dan ingatan selektif.

1. Pengaruh persepsi tentang kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan.

Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah

keseluruhan ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah

(44)

pada dasarnya bersifat relatif, tergantung dari perspektif yang digunakan

untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi.

Berdasarkan pandangan konsumen, kualitas yang tinggi dari suatu

produk diduga dapat menghasilkan kepuasan konsumen yang tinggi pula.

Jika konsumen merasa puas terhadap suatu produk, ada kecenderungan

bahwa konsumen akan loyal juga terhadap produk tersebut. Oleh karena

itu persepsi terhadap kualitas produk yang tinggi diduga akan

menghasilkan loyalitas yang tinggi pula.

2. Pengaruh persepsi tentang harga produk terhadap loyalitas pelanggan.

Harga adalah sesuatu yang harus diberikan atau dikorbankan untuk

memperoleh produk atau jasa tertentu. Harga merupakan salah satu faktor

yang penting dari kepuasan konsumen, karena ketika konsume n

mengevaluasi nilai dari produk yang diterimanya pada umumnya mereka

berfikir tentang harga untuk memperoleh nilai tersebut.

Pada umumnya persepsi mengenai harga yang rendah diartikan

sebagai pengorbanan yang kecil, yang selanjutnya dapat menimbulkan

kepuasan yang tinggi. Dan jika konsumen merasa puas akan menghasilkan

loyalitas yang tinggi pula.

3. Pengaruh persepsi tentang merek produk terhadap loyalitas pelanggan.

Merek merupakan suatu tanda atau simbol sebagai identitas yang

melekat pada produk, dan konsumen memandang bahwa suatu merek

memiliki makna khusus. Merek yang mudah dikenali oleh konsumen

(45)

tersebut. Pada umumnya persepsi konsumen mengenai suatu merek

produk akan menimbulkan keyakinan yang menghasilkan kepuasan

konsumen pula. Merek produk yang baik diyakini akan memberikan

kepuasan yang tinggi dan pada akhirnya akan mempengaruhi dan

menghasilkan loyalitas yang tinggi pula.

4. Pengaruh persepsi tentang kualitas, harga, dan merek produk terhadap

loyalitas pelanggan.

Kualitas, harga dan merek merupakan faktor yang mempengaruhi

kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Jika persepsi konsumen

mengenai kualitas produk yang baik, harga yang sesuai dan terjangkau,

serta merek produk yang baik diyakini akan memberikan kepuasan yang

tinggi bagi para konsumen, maka hal ini juga diyakini dapat

mempengaruhi loyalitas konsumen.

D. Paradigma Penelitian

Keterkaitan antara variabel satu dengan variabel yang lain dapat digambarkan:

R

r

3 r 2 r

3 X

2 X

1 X

1 r

(46)

Keterangan:

1

X = persepsi pelanggan tentang kualitas produk 2

X = persepsi pelanggan tentang harga produk 3

X = persepsi pelanggan tentang merek produk Y = loyalitas pelanggan

1

r = pengaruh X1 terhadap Y 2

r = pengaruh X2 terhadap Y 3

r = pengaruh X3 terhadap Y

R = pengaruh X1,X3,X2 terhadap Y

E. Hipotesis penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka penulis

mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara yang berfungsi

sebagai pedoman untuk mempermudah jalannya penelitian, yaitu:

1. Ada pengaruh positif persepsi tentang kualitas produk terhadap loyalitas

pelanggan.

2. Ada pengaruh positif persepsi tentang harga terhadap loyalitas pelanggan.

3. Ada pengaruh positif persepsi tentang merek produk terhadap loyalitas

pelanggan.

4. Ada pengaruh positif persepsi tentang kualitas, harga dan merek produk

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada pelanggan produk

kosmetik Sariayu Martha Tilaar. Studi kasus merupakan penelitian yang

mendalam mengenai sesuatu kasus pada satu orang atau satu unit. Penelitian

ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh persepsi tentang

kualitas, harga, dan merek produk terhadap loyalitas pelanggan produk

kosmetik Sariayu Martha Tilaar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di counter-counter pemasaran Saria yu, di

Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2007.

C. Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

1999:33).

(48)

Variabel bebas dari penelitian ini adalah:

1

x = persepsi tentang kualitas produk

2

x = persepsi tentang harga produk

3

x = persepsi tentang merek produk

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 1999:33).

Variabel terikat dalam penelitian adalah:

Y = loyalitas pelanggan.

2. Definisi Operasional

a. Loyalitas pelanggan, yaitu pelanggan yang secara tetap membeli dan

menggunakan produk kosmetik Saria yu. Adapun pengukuran terhadap

variabel loyalitas konsumen melalui indikator: melakukan pembelian

berulang secara teratur, membeli antarlini produk, mereferensikan

kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari

pesaing.

b. Persepsi tentang kualitas produk, yaitu penilaian konsumen terhadap

keunggulan yang ada pada produk misalnya saja mengenai daya tahan

produk, keterandalan produk dan fisik produk yang baik dan menarik.

Pendekatan perspektif kualitas yang dapat dilihat dari sisi konsumen

antara lain: Tarscendental Approach, Product-based Approach,

(49)

c. Persepsi tentang harga, yaitu persepsi konsumen terhadap sejumlah

uang tertentu yang harus dibayar konsumen untuk membeli produk.

Indikator untuk mengukur variabel ini berdasarkan penetapan harga

yakni: harga sama dengan harga saingan, harga di bawah harga

saingan, dan harga di atas harga saingan. Berdasarkan uraian diatas

dapat kita simpulkan bahwa harga yang sesuai memiliki 3 dimensi

yaitu: kesesuaian dengan harga produk sejenis, kesesuaian harga

dengan kualitas, dan kesesuaian harga dengan volume.

d. Persepsi tentang merek, yaitu persepsi penilaian konsumen mengenai

suatu tanda atau simbol sebagai identitas yang melekat pada produk.

Variabel ini diukur berdasarkan makna yang terkandung merek

(Kotler, 1997: 63), yaitu: atribut (ciri khas), manfaat, nilai- nilai,

budaya, kepribadian, dan pemakai.

3. Skala pengukuran variabel penelitian

Pengukuran variabel loyalitas pelanggan diukur berdasarkan

persepsi pelanggan tentang kualitas, harga dan merek produk. Dengan

menggunakan skala Likert. Skala Likert yang digunakan adalah skala 5.

Setiap jawaban diberi skor berturut-turut 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk pernyataan

positif, yaitu mulai sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan

sangat setuju. Dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1 untuk pernyataan negatif, yaitu

(50)

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan produk kosmetik Saria yu

yang berada di wilayah Yogyakarta. Adapun untuk pengambilan sample

didasarkan pada pertimbangan jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan, dan umur. Artinya semua pelanggan produk kosmetik Saria yu

dapat terwakili berdasarkan pertimbangan golongan tersebut.

Berdasarkan jumlah anggota populasi yang dalam penelitian ini tidak

dapat ditentukan atau dihitung. Oleh karena itu ukuran sampel tidak dapat

ditentukan berdasarkan rumus-rumus matematis, karena rumus ukuran sampel

mengandung ukuran populasi. Dalam kasus yang demikian di mana ukuran

populasi tidak diketahui, maka menurut Wallen (Sigit, 2001:91) “ukuran

sample yang ideal adalah yang sebesar-besarnya selama peneliti dapat

memperolehnya dengan pengorbanan waktu dan tenaga yang wajar”. Fraenkel

dan Wallen (Sigit, 2001:92) menyarankan besar sampel minimum untuk

sebuah penelitian adalah sebanyak 100. Oleh karena itu, ukuran sampel dalam

penelitian ini peneliti tentukan sebanyak 100 responden. Hal ini dilakukan

dengan pertimbangan: (1) Ukuran tersebut telah peneliti anggap cukup ideal

dalam mewakili ukuran populasi, (2) Adanya keterbatasan waktu untuk

pengambilan sampel.

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel

mengacu pada non probability sampling dengan menggunakan teknik

accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel hanya kepada

(51)

sampel, terbagi atas lima tempat yaitu: Gardena Departement Store, Toko

Mutiara, Swalayan Pamela, Swalayan Progo, Swalayan Mirota Kampus, dari

masing- masing lokasi diambil sampel sebanyak 20 responden. Dalam

penyebaran kuisioner, penulis bebas memilih siapa saja yang dapat ditemui

dan bersedia mengisi kuisioner asalkan responden tersebut merupakan

pelanggan produk kosmetik Sariayu. Pelanggan yang diambil sebagai sampel

adalah pelanggan yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1. Pelanggan merupakan pengguna produk kosmetik Sariayu.

2. Pelanggan menggunakan produk kosmetik Sariayu secara tetap dan telah

membeli produk secara berulang minimal 3 kali.

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

1. Kuisioner / Angket

Kuisioner diberikan kepada responden pelanggan produk kosmetik

Saria yu guna mendapat data tentang persepsi konsumen terhadap kualitas,

harga dan merek produk dan untuk mengetahui loyalitas pelanggan.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai antisipasi apabila responden tidak

dapat mengisi secara langsung kuesioner yang telah dipersiapkan. Oleh

sebab itu pedoman wawancara yang digunakan adalah kuesioner.

3. Dokumentasi

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah profil

(52)

F. Penyusunan Ins trumen

1. Kisi-kisi

Variabel loyalitas pelanggan, persepsi tentang kualitas, persepsi tentang

harga, dan persepsi tentang merek produk akan diungkap dengan

menggunakan kuisioner. Adapun kisi-kisi penyusunan kuesioner disajikan

sebagai berikut:

a. Loyalitas pelanggan

No Dimensi Indikator

Perta-nyaan positif Perta-nyaan negatif Jml

1 Pembelian ulang §Membeli produk

tertentu berulang.

§Membeli produk secara rutin. §Menggunakan secara rutin 1 2 3 3

2 Membeli antarlini Tidak hanya

membeli satu jenis produk

4 1

3 Mereferensikan

produk kepada orang lain

§Menginformasikan

produk kepada orang lain

§Menyarankan

orang lain untuk menggunakan produk

5

6

2

4 Kekebalan terhadap

tarikan pesaing

Tidak tertarik dengan produk lain.

7 1

b. Persepsi tentang kualitas produk

No Dimensi Indikator

Perta-nyaan positif Perta-nyaan negatif Jml

1 Transcendental Approach

§Aroma menarik

§Mudah dibawa

§Kemasan menarik

§Mudah dalam

(53)

2 Product-based Approach

§Awet dalam pemakaian

§Tidak

menyebabkan iritasi / kerusakan kulit

§Hasil pemakaian baik

§Tahan lama bila disimpan 8 14 15 17 4

3 User-based Approach Kualitas merupakan kepuasan konsumen

16,18 2

4 Value-based Approach

Kesesuaian dengan posisi seseorang

19 1

c. Persepsi tentang harga produk

No Dimensi Indikator

Perta-nyaan positif Perta-nyaan negatif Jml

1 Kesesuaian dengan

produk sejenis

§Keseimbangan

harga dengan produk kain sejenis

§Potongan harga

20

22

21 3

2 Kesesuaian harga

dengan kualitas

Harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas

23 1

3 Kesesuaian dengan

volume produk

Volume produk sesuai dengan harga

24 1

d. Persepsi tentang merek produk

No Dimensi Indikator

Perta-nyaan positif Perta-nyaan negatif Jml

1 Atribut § Memiliki ciri khas dan

unik.

§ Mudah dikenali.

25

26 2

2 Manfaat Menggambarkan suatu

manfaat produk

28 1

3 Nilai Harus menggambarkan

kualitas produk

29 1

4 Budaya Melambangkan budaya

tertentu, tidak

mengandung arti yang buruk

(54)

5 Kepribadian Mencerminkan kepribadian tertentu.

30 1

6 Pemakai Menyiratkan jenis

konsumen yang menggunakan produk

31 1

2. Uji Instrumen

Sebelum kuesioner disampaikan kepada resonden, peneliti akan

melakukan uji coba kuesioner untuk memastikan bahwa setiap item

pertanyaan dalam kuesioner dapat dipahami secara benar oleh para

responden. Selain itu, tes uji coba kuesioner juga dimaksudkan untuk

memastikan bahwa kuesioner yang telah disusun benar-benar dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur dan memiliki konsistensi internal

yang memadai. Untuk mengetahui apakah setiap kuesioner yang

digunakan sudah baik atau belum maka dilakukan uji statistik untuk

mengukur kesahihan dan keandalan butir dengan menggunakan analisis

validitas dan reliabilitas.

a. Analisis Validitas

Analisis validitas ini untuk mengetahui bahwa instrumen sudah

dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan /

yang akan diukur. Analisis validitas yang digunakan untuk

menunjukan tingkat validitas / kesahihan butir dengan menggunakan

rumus koefisien korelasi product moment dari Pearson (Sutrisno Hadi,

(55)

rxy=

( )( )

( )

[

]

×

[

( )

]

− 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Keterangan: xy

r = korelasi product moment x = nilai setiap item variabel

y = nilai total variabel N = jumlah responden

Besarnya rxydapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan

taraf signifikansi (α) = 5 %. Jika rxylebih besar dari r tabel maka

kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.

Untuk mengetahui validitas suatu instrument dalam penelitian ini,

terlebih dahulu item instrumen diujicobakan kepada responden. Dalam

hal ini peneliti menguji coba pada 30 responden.

Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS 11,5 for

windows). Jumlah responden dalam pengujian ini (N) = 30 responden,

diperoleh dk (N-2) = 28, dengan taraf signifikansi 5%, sehingga

diperoleh r tabel 0,239. nilai hitung pada masing- masing item adalah

sebagai berikut:

1) Variabel Loyalitas Pelanggan

Hasil pengujian validitas dari setiap item pada variabel loyalitas

pelanggan adalah valid, hal tersebut ditunjukan pada nilai r hitung

lebih besar dari r tabel (0,239). Adapun rangkuman dari hasil

(56)

Tabel 3.1

Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,6224 0,239 Valid

2 0,6880 0,239 Valid

3 0,4963 0,239 Valid

4 0,8206 0,239 Valid

5 0,3817 0,239 Valid

6 0,6514 0,239 Valid

7 0,5362 0,239 Valid

2) Variabel Persepsi tentang Kualitas

Hasil pengujian validitas dari setiap item pada variabel persepsi

tentang kualitas adalah valid, hal tersebut ditunjukan pada nilai r

hitung lebih besar dari r tabel (0,239). Adapun rangkuman dari

hasil pengujian tampak pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi tentang Kualitas

No Item r hitung r tabel Keterangan

8 0,6426 0,239 Valid

9 0,7073 0,239 Valid

10 0,7354 0,239 Valid

11 0,6480 0,239 Valid

12 0,7080 0,239 Valid

13 0,6295 0,239 Valid

14 0,7044 0,239 Valid

15 0,5985 0,239 Valid

(57)

17 0,6598 0,239 Valid

18 0,5608 0,239 Valid

19 0,7440 0,239 Valid

3) Variabel Persepsi tentang Harga

Hasil pengujian validitas dari setiap item pada variabel persepsi

tentang harga adalah valid, hal tersebut ditunjukan pada nilai r

hitung lebih besar dari r tabel (0,239). Adapun rangkuman dari

hasil pengujian tampak pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi tentang Harga

No Item r hitung r tabe l Keterangan

20 0,6442 0,239 Valid

21 0,4804 0,239 Valid

22 0,3315 0,239 Valid

23 0,5408 0,239 Valid

24 0,3546 0,239 Valid

4) Variabel Persepsi tentang Merek

Hasil pengujian validitas dari setiap item pada variabel persepsi

tentang merek adalah valid, hal tersebut ditunjukan pada nilai r

hitung lebih besar dari r tabel (0,239). Adapun rangkuman dari

(58)

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi tentang Merek

No Item r hitung r tabel Keterangan

25 0,6395 0,239 Valid

26 0,4319 0,239 Valid

27 0,6105 0,239 Valid

28 0,6493 0,239 Valid

29 0,4836 0,239 Valid

30 0,7480 0,239 Valid

31 0,7021 0,239 Valid

b. Analisis Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui taraf kepercayaan

dari suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila

instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur hal yang sama,

akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 1999: 267). Untuk

mengukur koefisien dalam penelitian ini menggunakan koefisien

Alpha Cronbach dengan taraf signifikansi 5% (Suharsimi, 2002: 171);

      ∑ −       − = 2 1 2 11 1 ) 1 ( σ σb k k r Keterangan: 11

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

b σ

∑ = jumlah varians butir 2

1

σ = varians total

Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut

(59)

2 σ =

(

)

n n

X X

∑ ∑

2 2

Keterangan : 2

σ = varian butir

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Dengan taraf signifikan sebesar ( α ) = 5%, jika nilai rhitung lebih besar

dari pada rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel, begitu

juga sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka soal tersebut tidak

reliabel.

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dalam pnelitian ini,

terlebih dahulu item instrumen ini diujicobakan kepada responden.

Dalam hal ini peneliti menguji coba kepada 30 responden. Perhitungan

reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan komputer

program SPSS 11.5 for windows, dengan jumlah responden 30 orang.

Pada pengujian ini r tabel untuk df (30-2) = 28, dengan taraf

signifikansi 5% didapat r tabel 0,239. Dari hasil pengujian reliabilitas

menunjukan bahwa r alpha lebih besar dari r tabel, sehingga dapat

disimulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini hanlad/reliabel.

(60)

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Loyalitas Pelanggan 0,8255 0,239 Reliabel Persepsi tentang Kualitas 0,9194 0,239 Reliabel Persepsi tentang Harga 0,7057 0,239 Reliabel Persepsi tentang Merek 0,8499 0,239 Reliabel

Kemudian nilai r alpha tersebut diartikan dengan menggunakan

indeks korelasi sebagai berikut (Suharsimi, 2002: 245).

Tabel 3.6 Indeks Korelasi

No Besarnya nilai r Tingkat keterandalan

1 Antara 0,800 – 1,00 Sangat tinggi 2 Antara 0,600 – 0,799 Tinggi 3 Antara 0,400 – 0,599 Cukup 4 Antara 0,200 – 0,399 Rendah 5 Kurang dari 0,200 Sangat rendah

Berdasarkan indeks korelasi diatas, variabel loyalitas pelanggan,

persepsi tentang kualitas, dan persepsi tentang merek memiliki tingkat

keterandalan sangat tinggi. Sedangkan untuk variabel persepsi tentang

harga memiliki tingkat keterandalan tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel- variabel dalam penelitian ini memiliki

(61)

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan mengetahui dan

mendeskripsikan karakteristik yang ada meliputi persepsi kualitas,

persepsi harga, persepsi merek produk dan loyalitas pelanggan.

Pendeskripsian data dapat dilakukan melalui perhitungan dan penyajian

data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi.

2. Uji Prasarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Bila berdistribusi normal

maka salah satu syarat untuk menguji hipotesis dengan statistik

parametrik. Uji normalitas menggunakan rumus tes satu sampel dari

Kolmogorov-Smirnov dengan rumus sebagai berikut :

( )

( )

[

F x S x

]

Maksimum

D= 0n

Keterangan :

D = Deviasi atau penyimpangan

( )

x

F0 = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis

( )

x

Sn = Distribusi frekuensi yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil

dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal

(62)

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan

yang linear atau tidak antara variabel bebas dengan terikat. Rumus

yang digunakan adalah rumus garis regresi dengan menghitung nilai F

atau analisis varians untuk uji linearitas. Rumusnya adalah sebagai

berikut (Sudjana, 1996:310) :

e S S F TC

2 2

=

Keterangan :

F = harga bilangan F untuk garis regresi

= TC

S2 varians tuna cocok

e

S2 = varians kekeliruan

Nilai F yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai F tabel pada taraf

signifikansi 5 %. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka

hubungan kedua antara variabel memiliki sifat tidak linier. Dan

sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka kedua

variabel mempunyai hubungan yang bersifat lini

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan …………………………………. 49
gambar atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang
Tabel 3.4
    Tabel 3.5    Hasil Pengujian Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh latihan skipping terhadap hasil lompat tegak pada siswa SMAN 1 Sangkapura Bawean-Gresik, dengan populasi

3) “Tetapi kita tidak bisa membiarkan Raju sendirian di sana!” Kali ini bukan Wak Lihan yang memotong kalimat Bapak, akulah yang berteriak dari belakang… Langit-

Apabila pemenang lelang urutan pertama yang telah ditetapkan sebagai Penyedia mengundurkan diri dan atau tidak bersedia, maka yang akan ditetapkan sebagai Penyedia

Mahasiswa tidak mampu sama sekali Memahami struktur data dan macam- macmnya Mengimplem entasikan dalam sebuah aplikasi sederhan adalam list, double list, stack, queue,

penelitian juga dapat diketahui bahwa peserta KP- lbu yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif dalam kategori baik adalah yang paling banyak mempunyai

Studi ini menemukan bahwa anak yang diberikan makanan pendamping ASI pertama pada usia < 6 bulan mempunyai efek protektif terhadap kejadian gizi buruk

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari Smeltzer and Bare (2010), yaitu kekambuhan gagal jantung dan dirawat kembali ke rumah sakit terjadi karena pasien tidak

terendah dari semua perlakuan adalah kombinasi pemberian tanpa limbah cair biogas dan tanpa NPK yaitu 1,08 cm.Hal ini dapat disebabkan adanya kontribusi hara