69 LAMPIRAN 1.
Pakem wayang
a. Pertarungan Anak Arjuna - Sinopsis
70
untuk datang ke istana, tapi Arjuna mengatakan dia harus pergi dari Ulupi, Chitrangada dan Babruvahana. (Ensiklopedia Wayang Indonesia, 1999).
- Setting
Dalam seni pakem wayang ada beberapa unsur dan hal yang harus ada dan harus diperhatikan saat pementasan adalah sebagai berikut:
Unsur Garis
Unsur garis sebagai perangkat teraga seni rupa dapat disaksikan pada gerakan-gerakan wayang melalui tangan yang dimainkan oleh dalang. Garis juga dapat disaksikan pada keseluruhan boneka wayang yang berfungsi sebagai hiasan, termasuk garis yang digunakan dalam membentuk kontur motif-motif ragam hias yang digunakan tokoh wayang.
Unsur Warna
Warna dapat dinikmati dalam busana wayang, boneka wayang, setting serta tata cahaya, warna tersebut dipakai sebagai symbol-simbol tertentu pada tokoh-tokoh wayang.
Unsur Wanda/ karakter
Unsur wanda sebagai salah satu unsur medium rupa berperan penting untuk memantapkan “rasa” suatu tokoh. Kemantapan ini bisa dicapai kerena ada kesesuaian antara suasana adegan dengan wanda tokoh yang digunakan wanda. Wanda tersebut menggambarkan watak dasar, lahir batin wayang pada kondisi mental tertentu.
Unsur Ruang
71 Unsur Keseimbangan
Unsur keseimbangan atau simetris yang merupakan perangkat tidak teraga seni rupa, dalam pertunjukan wayang dapat ditinjau secara menyeluruh. Hal ini bisa dibuktikan karena pertinjukan wayang umumnya adalah gerakan tubuh yang dimainkan sang dalang. Dengan demikian pertunjukan wayang adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti. Keseimbangan juga menyangkut perimbangan antara unsur gerak dan musik, posisi dan posisi, karakter (wanda) dan cerita musik, piranti, control gerak dan keseimbangan komposisi secara keseluruhan.
Unsur Klimaks
Unsur klimaks dalam seni rupa merupakan pusat perhatian atau fokus yang diperoleh melalui kontras atau variasi warna dan bentuk. Sedang klimaks dalam pertunjukan wayang dapat dilihat melalui alur dramatic yang menanjak sejak awal pertunjukan hingga tancap gayon.
Unsur seni rupa yang lebih konkrit bisa disaksikan pada sebuah pertunjukan wayang kulit Purwa diatas panggung antara lain pada busana wayang: busana atau kostum yang terdapat dalam boneka wayang adalah bagaian dari seni rupa ,unsur ini yang pertunjukan wayang paling banyak dijumpai pada wayang kulit purwa dan merupakan pakaian tokoh tertentu dan kalau letak tata busananya dirubah ,maka wayang tersebut menjadi berlainan sifat dan karakternya.
72
pagelaran yang dikehendaki oleh sang dalang berdasarkan lakon dan adegan cerita.
Dekorasi Panggung
Fungsi dekorasi panggung pada prtunjukan wayang jelas merupakan unsur seni rupa yang sangat di butuhkan, dan menjadi hal utama yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan penataan-penataan tokoh-tokoh wayang. (Amir, Hasim, 1994: 91- 92).
- Tokoh Dalang :
Dalang adalah seniman utama dalam pertunjukan wayang. Ia sebagai pemimpin pertunjukan, sehingga ia dapat sebagai pusat perhatian penonton dalam memainkan wayang. Pada umumnya dalang adalah pria, karena pekerjaan sebagai dalang sangat berat. Dalang dalam wayang harus duduk bersila semalaman suntuk, melaksanakan pertunjukan wayang, dan juga memimpin seniman- seniwati yang duduk dibelakangnya dengan aba- aba tersamar, berupa wangsalan atau pertunjukan sasatra yang diselipkan dalam narasinya, berupa gerak-gerik wayang. Temasuk nyayian, dedongan, kepyakan. Secara tradisonal ada beberapa kelas dalang, yaitu (a) mereka yang baru mendalang, (b) yang sudah pandai mendalang, (c) yang sudah menguasai semua isi pedalangan, (d) yang telang menguasai teknik pendalangan, (e) dalang sejati disamping telah menguasai isi pendalangan juga dapat memberi suri teladan kepada masyarakat dalam kehidupan sehari- hari, seorang yang arif, bijaksana, patut dihormati.
Sinden:
73 Arjuna :
Arjuna seorang satria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru menuntut ilmu. Arjuna memilki sifat perwatakan: cerdik, pendiam, teliti, sopan santun, berani, dan suka melindungi yang lemah. Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia muksa (mati sempurna) bersama ke-empat saudaranya.
Ulupi (Istri tua Arjuna)
Dewi Ilupi seorang putri cantik jelita, luhur budinya, bijaksana; sabar, cinta kasih terhadap sesama, setia dan sangat berbakti baik terhadap suami maupun orang tuannya.
Babruvahana
Ksatria yang perkasa, tangguh, punya pendirian yang kuat, setia pada pendirian.
Pendekar Sakti
Pendekar sakti adalah seorang tokoh dalam wayang yang mempunyai kesaktian yang tinggi dan biasanya muncul dalam sebuah lakon pada saat goro-goro, biasanya menjadi tokoh yang kerap membantu dalam sebuah pertarungan.
Chuntranggada
Adalah seorang dewi cantik yang mempunyai watk kalem, mampu mengayomi dan memberikan ketenangan bagi siapa saja yang berada didekatnya.
Irawan
Irawan adalah putra Arjuna, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan dewi Ulupi. Irawan lahir di pertapaan Yasarata dan sejak kecil tinggal di pertapaan bersama ibu dan kakeknya. Ia berwatak tenang, jatmika, tekun, dan wingit.
Pengawal Kerajaan
74
mempunyai watak yang arif, tidak gegabah, serta sering menjadi pelindung/ penjaga bagi si empunya (Amir, Hasim, 1994: 38- 68).
- Kostum
Dalang : kain jarik, slop, keris, kendit, breskap, blankon, kalung kantil.
Sinden : jarik, kemben, slendang, kendit, konde. Arjuna : Kampuh atau Kain Limarsawo, Ikat
Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung), keris.
Ulupi (Istri tua Arjuna) : Jamang, sumping, rambutnya digelung tekuk, tidak berbusana (tidak pakai baju).
Babruvahana : jamang, sumping, kelat bahu, sabuk kamus.dodot (jarik besar)
Pendekar Sakti : Gelang, dodot(jarik besar), kelat bahu, cincin.
Chuntranggada : Gelung keling, kalung, gelang katuk, sabuk kamus, dodot( jarik besar), sampur, keroncong.
Irawan : jamang, sumping, gelung, dodot(jarik besar), sabuk kamus, kelat bahu, gelang, keris, bermata jaitan, berhidung mancung, bersanggul kadal menek, bersunting kembang kluwih, berkalung putran bentuk bulan sabit, bergelang, berpontoh dan berkeroncong. berkain katongan dan bercelana cindai.
Pengawal Kerajaan : Gelang, dodot(jarik besar), kelat bahu1. - Musik
Karawitan vokal atau lebih dikenal dalam karawitan dengan istilah Sekar ialah seni suara yang dalam substansi dasarnya mempergunakan suara manusia. Tentu saja dalam penampilannya akan berbeda dengan bicara biasa yang juga mempergunakan suara manusia. Sekar merupakan
75
pengolahan yang khusus untuk menimbulkan rasa seni yang sangat erat berhubungan langsung dengan indra pendengaran. Dia sangat erat bersentuhan dengan nada, bunyi atau alat-alat pendukung lainnya yang selalu akrab bertdampingan. Karawitan adalah musik pengiring yang digunakan saat pertunjukan wayang. Ada beberapa elemen dalam musik karawitan, seperti :
1. Alat musik
Alat musik tradisional kebanyakan adalah intrumen pukul yang terbuat dari perunggu yang berkualitas baik atau juga dari besi. Berbagai jenis gamelan yang saat ini digunakan untuk pergelaran wayang adalah kendang(besar,sedang, kecil aau ketipung), rebab (intrumen gesek atau cordophone), gender, demung(semacam gender besar), gambang (intrument pukul dari kayu) , suling (satu-satunya intrument tiup), siter, kemyang atau kemong (tergantung laras gamelannya), kethuk, kempul, saron, boning, dan gong.
2. Pesinden
Pesinden atau penyannyi wanita sudah lama dikenal dikalangan seni di pulau Jawa. Namun sebagai seniwati yang mengiringi pagelaran wayang purwa, mereka baru dikenal sekitar dasawarsa tiga puluhan abad ini, sehingga mulai masa itu setiap pergelaran wayang purwa ada pesindennya,dan dianggap tidak wajar apabila pesindennya tidak ada. Sebutan lain buat para pesinden yaitu, warangga, widuwatim atau swarawati. Nyayian para pesinden dan nagaya kebanyakan syair-syair dari zaman Majapahit, dan syair-syair yang dinyanyikan. Dua elemen ini adalah unsur terpenting dalam pementasan wayang.
b. Sayembara Drupadi - Sinopsis
76
mempersunting drupadi. Pada hari sayembara, banyak para ksatria yang tidak mampu menjawab tantang itu, sampai kemudian Karna berhasil melakukannya. Sayang, drupadi enggan bersuamikan seorang anak kusir. Maka majulah seorang brahmana yang sanggup menjawab tantangan itu, dia adalah arjuna. Namun karena Arjuna mengikuti sayembara atas nama Pandawa, akhirnya drupadi menjadi istri bagi kelima pandawa (poliandri). Dari kelima suaminya itu drupadi beroleh lima orang putra: Pratiwinda, Sutasoma, Srutakirti, Satanika, Srutakama (Ensiklopedi, 1999).
- Setting
Dalam seni pakem wayang ada beberapa unsur dan hal yang harus ada dan harus diperhatikan saat pementasan adalah sebagai berikut:
Unsur Garis
Unsur garis sebagai perangkat teraga seni rupa dapat disaksikan pada gerakan-gerakan wayang melalui tangan yang dimainkan oleh dalang. Garis juga dapat disaksikan pada keseluruhan boneka wayang yang berfungsi sebagai hiasan, termasuk garis yang digunakan dalam membentuk kontur motif-motif ragam hias yang digunakan tokoh wayang.
Unsur Warna
Warna dapat dinikmati dalam busana wayang, boneka wayang, setting serta tata cahaya, warna tersebut dipakai sebagai symbol-simbol tertentu pada tokoh-tokoh wayang.
Unsur Wanda/ karakter
Unsur wanda sebagai salah satu unsur medium rupa berperan penting untuk memantapkan “rasa” suatu tokoh. Kemantapan ini bisa dicapai kerena ada kesesuaian antara suasana adegan dengan wanda tokoh yang digunakan wanda. Wanda tersebut menggambarkan watak dasar, lahir batin wayang pada kondisi mental tertentu.
Unsur Ruang
77
pada waktu dan tenaga. Ulangan-ulangan gerak atau musik dalam pertunkjukan wayang member kesan irama sebagai perangkat tidak teraga seni rupa. Juga peralihan, kesinambungan, kontras, keselarasan, variasi yng sesuai dengan porsinya dalam membangun kllimaks sebuah komposisi wayang merupakan irama seni rupa.
Unsur Keseimbangan
Unsur keseimbangan atau simetris yang merupakan perangkat tidak teraga seni rupa, dalam pertunjukan wayang dapat ditinjau secara menyeluruh. Hal ini bisa dibuktikan karena pertinjukan wayang umumnya adalah gerakan tubuh yang dimainkan sang dalang. Dengan demikian pertunjukan wayang adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti. Keseimbangan juga menyangkut perimbangan antara unsur gerak dan musik, posisi dan posisi, karakter (wanda) dan cerita musik, piranti, control gerak dan keseimbangan komposisi secara keseluruhan.
Unsur Klimaks
Unsur klimaks dalam seni rupa merupakan pusat perhatian atau fokus yang diperoleh melalui kontras atau variasi warna dan bentuk. Sedang klimaks dalam pertunjukan wayang dapat dilihat melalui alur dramatic yang menanjak sejak awal pertunjukan hingga tancap gayon.
78
suasana pertunjukan . Selain itu rias mewujudkan ide pembuat wayang melalui penataan wajah, kepala dan menjaga efek tata lampu yang kuat. Tata cahaya: pada pertunjukan wayang peranan lampu sangat penting,karena disamping sebagai alat untuk menghadirkan baying-bayang wayang dibelakang layar,juga sebagai alat untuk menciptakan suasana pagelaran yang dikehendaki oleh sang dalang berdasarkan lakon dan adegan cerita.
Dekorasi Panggung
Fungsi dekorasi panggung pada prtunjukan wayang jelas merupakan unsur seni rupa yang sangat di butuhkan, dan menjadi hal utama yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan penataan-penataan tokoh-tokoh wayang. (Amir, Hasim, 1994: 91- 92).
- Tokoh Dalang
79 Sinden
Seorang wanita yang tugsanya sebagai vocal, membawakan gending- gending Jawa dalam karawitan. Dalam sebuah pertunjukan perwayangan biasanya terdapat lebih dari satu sinden. Dengan gaya dan ciri khasnya sendiri seorang sinden bebas mengekspresikan suaranya dipanggung. Tak jarang seorang Sinden Karawitan tak malu- malu menunjukkan kebolehan dengan karakter suaranya sendiri.
Arjuna
Arjuna adalah putra Prabu Pandudewananta, raja negara Astinapura dengan Dewi Kunti/Dewi Prita. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara satu ayah, yang dikenal dengan nama Pandawa. Arjuna seorang satria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru menuntut ilmu. Arjuna memilki sifat perwatakan: cerdik, pendiam, teliti, sopan santun, berani, dan suka melindungi yang lemah. Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia muksa (mati sempurna) bersama ke-empat saudaranya.
Bima
Bima memilki sifat dan perwatakan: gagah berani, teguh, patuh dan jujur. Ia mempunyai keistimewaan ahli bermain gadah dan memiliki berbagai senjata, antara lain: kuku pancanaka, gada rujakpala, alugala, bargawa (kapak besar), dan bagawasta. Sedangkan ajian yang dimiliki: aji bandungbandawasa, aji ketuk lindu, dan aji belabak pangantol antol.
Dewi Kunti
Sifat Dewi Kunti adalah penuh kasih sayang, setia dan wingit. Karna
Karna memilki perwatakan: pemberani, tau harga diri, setia, perajurit ulung, tekuh dalam pendirian. Selain sakti, Karna juga memiliki keahlian dalam menggunakan senjata panah.
Dewi Drupadi
Dewi Drupadi berwajah sangat cantik, luhur budinya, bijaksana, sabar, teliti dan setia.
80
Duryudana berwatak jujur, mudah terpengaruh karena dungunya, dan menyenangi sesuatu yang serba enak dan bergelimang dengan kemewahan. Selain itu, keahlian lainnya adalah pandai bermain gada dan kebal dari segala macam senjata berkat daya kesaktian minyak kala yang membasuhi/ membaluri seluruh tubuhnya. (Amir, Hasim, 1994: 38- 68)
- Musik
Karawitan vokal atau lebih dikenal dalam karawitan dengan istilah Sekar ialah seni suara yang dalam substansi dasarnya mempergunakan suara manusia. Tentu saja dalam penampilannya akan berbeda dengan bicara biasa yang juga mempergunakan suara manusia. Sekar merupakan pengolahan yang khusus untuk menimbulkan rasa seni yang sangat erat berhubungan langsung dengan indra pendengaran. Dia sangat erat bersentuhan dengan nada, bunyi atau alat-alat pendukung lainnya yang selalu akrab bertdampingan. Karawitan adalah musik pengiring yang digunakan saat pertunjukan wayang. Ada beberapa elemen dalam musik karawitan, seperti :
1. Alat musik
Alat Musik tradisional kebanyakan adalah intrumen pukul yang terbuat dari perunggu yang berkualitas baik atau juga dari besi. Berbagai jenis gamelan yang saat ini digunakan untuk pergelaran wayang adalah kendang(besar,sedang, kecil aau ketipung), rebab (intrumen gesek atau cordophone), gender, demung(semacam gender besar), gambang (intrument pukul dari kayu) , suling (satu-satunya intrument tiup), siter, kemyang atau kemong (tergantung laras gamelannya), kethuk, kempul, saron, boning, dan gong.
2. Pesinden
81
Sebutan lain buat para pesinden yaitu, warangga, widuwatim atau swarawati. Nyayian para pesinden dan nagaya kebanyakan syair-syair dari zaman Majapahit, dan syair-syair yang dinyanyikan. Dua elemen ini adalah unsur terpenting dalam pementasan wayang.
c. Episode Wahyu Cakraningrat
- Sinopsis
82
Cakaningrat memang harus kawin dengan dengan penyandang Wahyu Hidayat, yakni Dewi Utari. (Ensiklopedi, 1994)
- Setting
Dalam seni pakem wayang ada beberapa unsur dan hal yang harus ada dan harus diperhatikan saat pementasan adalah sebagai berikut:
Unsur Garis
Unsur garis sebagai perangkat teraga seni rupa dapat disaksikan pada gerakan-gerakan wayang melalui tangan yang dimainkan oleh dalang. Garis juga dapat disaksikan pada keseluruhan boneka wayang yang berfungsi sebagai hiasan, termasuk garis yang digunakan dalam membentuk kontur motif-motif ragam hias yang digunakan tokoh wayang.
Unsur Warna
Warna dapat dinikmati dalam busana wayang, boneka wayang, setting serta tata cahaya, warna tersebut dipakai sebagai symbol-simbol tertentu pada tokoh-tokoh wayang.
Unsur Wanda/ karakter
Unsur wanda sebagai salah satu unsur medium rupa berperan penting untuk memantapkan “rasa” suatu tokoh. Kemantapan ini bisa dicapai kerena ada kesesuaian antara suasana adegan dengan wanda tokoh yang digunakan wanda. Wanda tersebut menggambarkan watak dasar, lahir batin wayang pada kondisi mental tertentu.
Unsur Ruang
83 Unsur Keseimbangan
Unsur keseimbangan atau simetris yang merupakan perangkat tidak teraga seni rupa, dalam pertunjukan wayang dapat ditinjau secara menyeluruh. Hal ini bisa dibuktikan karena pertinjukan wayang umumnya adalah gerakan tubuh yang dimainkan sang dalang. Dengan demikian pertunjukan wayang adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti. Keseimbangan juga menyangkut perimbangan antara unsur gerak dan musik, posisi dan posisi, karakter (wanda) dan cerita musik, piranti, control gerak dan keseimbangan komposisi secara keseluruhan.
Unsur Klimaks
Unsur klimaks dalam seni rupa merupakan pusat perhatian atau fokus yang diperoleh melalui kontras atau variasi warna dan bentuk. Sedang klimaks dalam pertunjukan wayang dapat dilihat melalui alur dramatic yang menanjak sejak awal pertunjukan hingga tancap gayon.
84
pagelaran yang dikehendaki oleh sang dalang berdasarkan lakon dan adegan cerita.
Dekorasi Panggung
Fungsi dekorasi panggung pada prtunjukan wayang jelas merupakan unsur seni rupa yang sangat di butuhkan, dan menjadi hal utama yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan penataan-penataan tokoh-tokoh wayang. (Amir, Hasim, 1994: 91- 92).
- Tokoh
Dalang
Dalang adalah seniman utama dalam pertunjukan wayang. Ia sebagai pemimpin pertunjukan, sehingga ia dapat sebagai pusat perhatian penonton dalam memainkan wayang. Pada umumnya dalang adalah pria, karena pekerjaan sebagai dalang sangat berat. Dalang dalam wayang harus duduk bersila semalaman suntuk, melaksanakan pertunjukan wayang, dan juga memimpin seniman- seniwati yang duduk dibelakangnya dengan aba- aba tersamar, berupa wangsalan atau pertunjukan sasatra yang diselipkan dalam narasinya, berupa gerak-gerik wayang. Temasuk nyayian, dedongan, kepyakan. Secara tradisonal ada beberapa kelas dalang, yaitu (a) mereka yang baru mendalang, (b) yang sudah pandai mendalang, (c) yang sudah menguasai semua isi pedalangan, (d) yang telang menguasai teknik pendalangan, (e) dalang sejati disamping telah menguasai isi pendalangan juga dapat memberi suri teladan kepada masyarakat dalam kehidupan sehari- hari, seorang yang arif, bijaksana, patut dihormati.
Sinden
85 Abimanyu
Abimanyu memilki daya dalam segala hal, mendapat Wahyu Cakraningrat. Selain itu sifat Abimanyu yaitu, halus, baik tingkah lakunya, ucapannya tenang, hatinya keras, besar tanggung jawabnya, dan pemberani.
Somboputro
Memiliki sifat dan perwatakan ; jujur dan terpercaya, bertanggung jawab, dan cakap. Karena itu apabila ada masalah yang harus dirundingkan atau diselesaikan, Bathara Sambolah yang diminta menyelesaikannya. Ia sangat sakti, dan apabila bertiwikrama dari tubuhnya akan keluar prabawa hawa yang dapat menundukkan lawannya.
Mandrakumara/ lesmana
Seorang ksatria yang mempunyai sifat tenang, kalem, tapi mempunyai sifat madat pula (tidak menikah)
Ibunda Abimanyu( Dewi Sumbadra)
Seorang putri anggun, lembut, tenang, setia dan patuh pada suaminya. Ia merupakan sosok ideal priyayi putri Jawa.
Sri adiknya Mandrakumara
Sri yang nama lainnya adalah lesmanawati memiliki watak yang satun, lembut, cantik serta penyabar.
Penasehat Mandrakumara
Memiliki watak setia, pamomong dan juga patuh kepada mandrakumara. (Amir, Hasim, 1994: 38- 68)
- Kostum
Dalang : kain jarik, slop, keris, kendit, breskap, blankon, kalung kantil.
Sinden : jarik, kemben, slendang, kendit, konde.
86
Sombroputro : Jamang, sumping, dodot (kain besar), sabuk kamus, kelat bahu, gelang, dan keris.
Mandrakumara/ Lesmana : Jamang, sumping, rambut terurai samapi punggung, dodot (kain besar), sabuk kamus, kelat bahu, gelang, cicin, dan keris.
Ibunda Abimanyu(Dewi Sumbrada) : Jamang, sumping, dodot, cincin.
Sri adiknya Mandrakumara : Gerudo, gelang, kelat bagu, kalung, dodot (kain besar), sabuk kamus, keroncong (gelang kaki), selendang, sumping.
Penasehat Mandrakumara : Jamang, sumping, dodot (kain besar), dan keris. 2
- Musik
Karawitan vokal atau lebih dikenal dalam karawitan dengan istilah Sekar ialah seni suara yang dalam substansi dasarnya mempergunakan suara manusia. Tentu saja dalam penampilannya akan berbeda dengan bicara biasa yang juga mempergunakan suara manusia. Sekar merupakan pengolahan yang khusus untuk menimbulkan rasa seni yang sangat erat berhubungan langsung dengan indra pendengaran. Dia sangat erat bersentuhan dengan nada, bunyi atau alat-alat pendukung lainnya yang selalu akrab bertdampingan. Karawitan adalah musik pengiring yang digunakan saat pertunjukan wayang. Ada beberapa elemen dalam musik karawitan, seperti :
1. Alat musik
Alat musik tradisional kebanyakan adalah intrumen pukul yang terbuat dari perunggu yang berkualitas baik atau juga dari besi. Berbagai jenis gamelan yang saat ini digunakan untuk pergelaran wayang adalah kendang(besar,sedang, kecil aau ketipung), rebab (intrumen gesek atau
87
cordophone), gender, demung(semacam gender besar), gambang (intrument pukul dari kayu) , suling (satu-satunya intrument tiup), siter, kemyang atau kemong (tergantung laras gamelannya), kethuk, kempul, saron, boning, dan gong.
2. Pesinden