• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL Perencanaan Struktur Gedung Kampus 5 Lantai Dengan Metode Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL Perencanaan Struktur Gedung Kampus 5 Lantai Dengan Metode Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 3."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN STRUKTUR

GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

TITYO PRIATAMA

NIM : D 100 100 028

kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iii

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat

terselesaikannya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul

“PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3”.Tugas Akhir ini

disusun guna melengkapi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana

S-1 pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Bersama dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1). Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta .

2). Bapak Mochamad Solikin, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Program Studi

Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3). Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Utama, yang telah

memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi

Penulis.

4). Bapak Basuki, S.T., M.T., selaku Pembimbing Pendamping, yang telah

memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang sangat bermanfaat bagi

Penulis.

5). Bapak Ir. Zilhardi Idris, M.T., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang juga sangat bermanfaat

bagi Penulis.

6). Bapak dan ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas TeknikUniversitas

(5)

7). Bapak, ibu, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dorongan

baik material maupun spiritual.

8). Teman – teman teknik sipil angkatan 2010 seperjuangan.

9). Semua pihak– pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan

Tugas Akhir ini.Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada

penyusun, senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih

jauh dari sempurna, Oleh karena itu segala koreksi dan saran yang bersifat

membangun Penyusun harapkan guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Besar

harapan Penyusun semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi Penyusun dan

Pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta,2015

(6)

v

MOTTO

MOTTO

MOTTO

MOTTO

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah

Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q.S. Al-Mujadillah : 11)

Yang saya tahu,kebahagiaan itu melihat senyum tawa dia ketikaku

sukses membawakannya kebahagiaan.

(Tityo Priatama)

Gagal adalah caramu memberi nama pada hasil yang sesuai

keinginan-Nya,tapi tak sesuai angan-anganmu.

(Sudjiwo Tedjo)

Anda tidak bisa mengubah orang lain,anda harus menjadi perubahan yang

anda harapkan dari orang lain.

(Mahatma Gandhi)

Keberhasilan ditentukan oleh 99 % perbuatan dan hanya 1 % pemikiran.

(7)

PERSEMBAHAN

Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

Untuk keluargaku tercinta. Bapak Waluyo, Ibu Titi Woro Subekti, Della Dwi Oktaputri. Terima kasih atas segala doa, bimbingan,

pelajaran-pelajaran yang berharga, financial, serta kasih sayang yang telah

dilimpahkan kepada saya yang telah memberikan semangat untuk

terselesaikannya tugas akhir ini.

Terima kasih kepada semua teman-teman Seperantauan dari Pemalang

yang telah mendoakan dan juga memberikan dukungan, sehingga

terselesaikan tugas akhir ini.

Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2010 terutama kepada Aan Rahmat Nugroho, Aris Wibowo,Arroyan Luthfianto, Dede Agi Kusumo, Riksa

Daru, Wisnu Murti Pradana, Wahyu Purnomojati, dan semua

teman-teman seperjuangan dan seangkatan yang tidak bisa saya sebut satu

persatu. Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya, serta telah

menjadi teman yang baik selama menempuh study, saya akan sangat

merindukan kalian.

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... ii

PRAKATA ... iii

C. Tujuan Perencanaan ... 2

D. Manfaat Perencanaan ... 2

E. Lingkup Perencanaan ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Pembebanan Struktur ... 4

1. Faktor Beban ... 5

2. Faktor Reduksi Kekuatan ... 5

B. Daktilitas ... 5

C. Perencanaan Sendi plastis ... 6

D. Beban Gempa ... 7

A. Perencanaan Struktur Atap Rangka Baja ... 13

1. Perencanaan gording ... ... ...13

2. Perencanaan Sagrod ... 14

3. Perencanaan kuda-kuda ... 15

(9)

b). Batang tarik ... 15

4. Perencanaan sambungan ... 16

B. Perencanaan Struktur Plat Lantai dan Tangga ... 18

1. Perencanaan plat ... 18

a). Persyaratan untuk perencanaan ... 18

b). Perencanaan plat satu arah ... 19

c). Perencanaan plat dua arah ... 20

d). Skema hitungan plat... 20

2. Perencanaan tangga beton bertulang ... 23

a). Sudut kemiringan tangga(α) ... 23

b). Penentuan lebar tangga ... 23

c). Ukuran anak tangga ... 23

d). Berat anak tangga... 23

C. Perencanaan Balok Dengan Sistem Daktail Parsial ... 24

1. Perhitungan tulangan memanjang balok ... 24

2. Perhitungan momen rencana (Mr) balok ... 26

3. Perhitungan tulangan geser (begel) balok ... 28

D. Perencanaan Kolom Dengan Sistem Daktail Parsial ... 32

1. Perhitungan tulangan memanjang kolom ... 32

2. Perhitungan tulangan geser (begel)kolom ... 37

E. Perencanaan Sloof dan Pondasi Tiang Pancang ... 40

1. Perencanaan sloof ... 40

a). Perencanaan tulangan memanjang sloof ... 40

b). Perencanaan tulangan geser sloof ... 41

2. Perhitungan pondasi tiang pancang ... 43

a). Perhitungan kekuatan tiang tunggal ... 43

b). Perhitungan jumlah tiang dan daya dukung kelompok tiang ... 45

3. Kontrol daya dukung maksimum tiang pancang ... 46

4. Kontrol tegangan geser dan penulangan poer pondasi ... 46

a). Tegangan geser satu arah ... 46

b). Tegangan geser dua arah(geser pons) ... 47

c). Perhitungan penulangan plat poer ... 48

d). Perhitungan panjang penyaluran (Ld) poer pondasi ... 50

e). Kontrol kuat dukung pondasi ... 51

(10)

ix

pancang ... 51

b). Penulangan geser tiang pancang... 54

BAB IV. METODE PERENCANAAN ... 59

A. Materi Perencanaan ... 59

B. Alat Bantu Untuk Perencanaan ... 59

C. Tahapan Perencanaan ... 59

D. Jadwal Perencanaan ... 59

BAB V. PERENCANAAN ATAP ... 62

A. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda ... 64

B. Perencanaan Gording ... 66

1. Data-data Perencanaan ... 66

2. Analisis beban ... 67

C. Kontrol Kekuatan dan Keamanan Gording ... 70

1. Kontrol tegangan ... 70

2. Kontrol lendutan... 71

D. Perencanaan Kuda-Kuda Baja... 72

1. Data-data perencanaan ... 72

2. Analisis pembebanan ... 72

1). Akibat Beban Mati ... 72

2). Akibat Beban Hidup ... 75

3). Akibat Beban Angin ... 76

3. Analisa Mekanika... 79

1). Hitungan Gaya Batang ... 79

2). Analisa Perhitungan Metode Ritter... 81

3). Validasi Hasil Hitungan Gaya Batang ... 81

E. Perencanaan Profil dan Dimensi Kuda-Kuda ... 84

1. Perencanaan Batang Atas ... 84

2. Perencanaan Batang Bawah ... 89

3. Perencanaan Batang Diagonal... 90

4. Perencanaan Batang Vertikal ... 94

F. Perencanaan Sambungan Las ... 96

1. Data – data perencanaan... 96

2. Menentukan tebal rigi las ... 96

G. Perencanaan Plat Buhul... 99

1. Perencanaan buhul A... 99

2. Perencanaan buhul B ... 101

3. Perencanaan buhul C ... 102

(11)

5. Perencanaan buhul E ... 104

H. Perencanaan Plat Kopel... 106

1. Batang a ... 106

2. Batang v (v5) ... 108

BAB VI. PERENCANAAN PLAT DAN TANGGA ... 110

A. Perencanaan Plat Lantai ... 110

1. Analisis pembebanan plat ... 110

2. Perhitungan momen plat lantai... 111

3. Perhitungan tulangan plat lantai (daerah lapangan) ... 113

1). Lapangan pada arah x ... 113

2). Lapangan pada arah y ... 114

4. Perhitungan tulangan plat lantai (daerah tumpuan) ... 116

1). Tumpuan pada arah x ... 116

2). Tumpuan pada arah y ... 118

B. Perencanaan Plat Atap... 122

1. Analisis pembebanan ... 122

2. Perhitungan momen plat atap ... 123

3. Perhitungan tulangan plat atap (daerah lapangan) ... 124

1). Lapangan pada arah x ... 124

2). Lapangan pada arah y ... 126

4. Perhitungan tulangan plat atap (daerah tumpuan) ... 127

1). Tumpuan pada arah x ... 127

4. Perhitungan tulangan badan tangga ... 135

1). Tumpuan kiri (batang 1) ... 135

2). Lapangan (batang 1) ... 137

3). Tumpuan kanan (batang 1) ... 139

5. Perhitungan tulangan bordes tangga ... 141

1). Tumpuan kiri (batang2) ... 141

2). Lapangan (batang 2) ... 143

BAB VII. ANALISIS BEBAN PADA PORTAL ... 146

A. Analisis Beban Gravitasi Pada Struktur Gedung ... 146

1. Portal as-A dan as-B... 156

(12)

xi

b). Pembebanan Plat Lantai as-A ... 149

c). Pembebanan Plat Lantai as-B ... 149

2. Portal as-C,D,E dan F ... 151

a). Pembebanan Plat Atap as-C dan as-F ... 152

b). Pembebanan Plat Atap as-D dan as-E... 152

c). Pembebanan Plat Lantai as-C ... 153

d). Pembebanan Plat Lantai as-D ... 154

e). Pembebanan Plat Lantai as-E ... 155

3. Portal as-G ... 156

a). Pembebanan Plat Lantai as-G ... 156

4. Portal as-1 dan as-10 ... 158

a). Pembebanan Plat Atap as-1 dan as-10 ... 158

b). Pembebanan Plat Lantai as-1 dan as-10 ... 158

5. Portal as-2 dan as-9 ... 159

a). Pembebanan Plat Atap as-2 dan as-9 ... 160

b). Pembebanan Plat Lantai as-2 dan as-9 ... 160

6. Portal as-3,4,7 dan 8 ... 161

a). Pembebanan Plat Lantai as-3 dan as-8 ... 162

b). Pembebanan Plat Lantai as-4 dan as-7 ... 163

7. Portal as-5 dan as-6 ... 164

a). Pembebanan Plat Atap as-5 dan as-6 ... 165

b). Pembebanan Plat Lantai as-5 ... 165

c). Pembebanan Plat Lantai as-6 ... 167

d). Pembebanan Plat Lantai as-6a ... 169

e). Pembebanan Plat Lantai as-6b ... 171

B. Analisis Beban Gempa ... 172

1. Perhitungan Beban Gempa ... 172

2. Analisis gaya geser akibat beban gempa ... 174

BAB VIII. PERENCANAAN STRUKTUR DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL ... 176

A. Perencanaan Balok ... 176

1. Tulangan longitudinal balok ... 176

a). Tulangan balok daerah tumpuan kiri ... 177

b). Tulangan balok daerah lapangan ... 180

c). Tulangan balok daerah tumpuan kanan ... 183

2. Kontrol momen rencana ... 181

a). Balok daerah tumpuan kiri ... 186

b). Balok daerah lapangan ... 188

(13)

3. Tulangan geser balok ... 193

a). Tulangan geser balok ujung kiri ... 194

b). Tulangan geser balok ujung kanan ... 196

4. Tulangan torsi balok ... 198

B. Perencanaan Kolom ... 199

1. Tulangan longitudinal kolom (arah sumbu Y) ... 200

a). Menentukan kolom panjang atau pendek... 201

b). Faktor pembesar momen ... 201

c). Menghitung tulangan longitudinal kolom K114 ... 203

d). Pembuatan diagram perencanaan kolom ... 204

2. Perencanaan tulangan geser kolom ... 209

a). Daerah sendi plastis ... 210

b). Diluar sendi plastis ... 210

3. Tulangan longitudinal kolom (arah sumbu X) ... 211

a). Menentukan kolom panjang atau pendek... 213

b). Faktor pembesar momen ... 214

c). Menghitung tulangan longitudinal kolom K104 ... 216

4. Kolom Biaksial` ... 219

BAB IX. PERENCANAAN PONDASI ... 230

A. Perhitungan Tiang Pancang ... 230

1. Tulangan memanjang tiang pancang ... 235

2. Tulangan geser tiang pancang ... 236

3. Daya dukung terhadap kekuatan tiang pancang ... 237

4. Daya dukung terhadap kekuatan tanah ... 238

5. Penentuan jumlah tiang pancang ... 238

6. Perhitungan daya dukung kelompok tiang ... 239

7. Kontrol daya dukung maksimum tiang pancang ... 239

B. Perhitungan Poer ... 240

1. Kontrol tegangan geser ... 240

a). Tegangan geser satu arah ... 240

b). Tegangan geser dua arah... 242

2. Penulangan poer ... 243

3. Panjang penyaluram tegangan tulangan ... 247

C. Perencanaan Sloof ... 248

1. Perencanaan tulangan memanjang ... 248

2. Perencanaan tulangann geser sloof... 255

BAB X. PEMBAHASAN PERENCANAAN ... 259

(14)

xiii

B. Pembebanan Portal ... 260

C. Perencanaan Struktur Prinsip Daktail Parsial ... 261

i. Balok ... 261

ii. Kolom ... 262

D. Perencanaan Pondasi ... 263

BAB XI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 264

E. Kesimpulan ... 264

F. Saran ... 265

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1. Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan ... 10

Tabel II.2. Faktor reduksi gempa ... 11

Tabel II.3. Koefisien reduksi beban hidup ... 12

Tabel III.1. Perkiraan nilai rata-rata Kd ... 44

Tabel IV.1. jadwal Perencanaan ... 63

Tabel V.1. Hasil perhitungan panjang batang kuda - kuda ... 65

Tabel V.2. Momen kombinasi perencanaan gording ... 69

Tabel V.3. Panjang masing-masing batang kuda-kuda baja ... 73

Tabel V.4. Beban mati pada kuda-kuda baja ... 75

Tabel V.5. Hasil perhitungan gaya pada kuda – kuda baja ... 79

Tabel V.6. Hasil perhitungan gaya batang kuda – kuda baja ... 81

Tabel V.7. Gaya batang kombinasi kuda-kuda baja ... 83

Tabel V.8. Perencanaan dimensi batang kuda – kuda baja ... 96

Tabel V.9. Hitungan kebutuhan panjang las ... 97

Tabel VI.1. Momen plat lantai ... 112

Tabel VI.2. Tulangan dan momen tersedia plat lantai ... 120

Tabel VI.3. Momen plat atap ... 123

(15)

Tabel VI.5. Momen tangga ... 135

Tabel VI.6. Tulangan dan momen rencana struktur tangga ... 145

Tabel VII.1. Distribusi gaya geser gempa tiap lantai ... 175

Tabel VIII.1. Momen kombinasi balok B54 ... 176

Tabel VIII.2. Gaya geser kombinasi balok B257 ... 194

Tabel VIII.3. Momen perlu kolom lantai 5 portal As-6 ... 200

Tabel VIII.4. Gaya aksial perlu kolom lantai 5 portal As-6 . ... 200

Tabel VIII.5. Gaya geser perlu kolom lantai 5 portal As-6 . ... 200

Tabel VIII.6. Nilai Pc kolom lantai 5 portal As-6 ... 202

Tabel VIII.7. Nilai Pu kolom lantai 5 portal As-6 ... 203

Tabel VIII.8. Hasil hitungan Q da R ... 207

Tabel VIII.9. Gaya geser kombinasi kolom K8 ... 209

Tabel VIII.10.Momen perlu kolom lantai 4 portal as-5 . ... 211

Tabel VIII.11.Gaya aksial perlu kolom lantai 4 portal as-5 ... 212

Tabel VIII.12.Gaya geser perlu kolom lantai 4 portal as-5... 212

Tabel VIII.13. Nilai Pc kolom lantai 4 portal As-5... 215

Tabel VIII.14. Nilai Pu kolom lantai 4 portal As-5 ... 215

Tabel IX.1. Hasil hitungan momen dan gaya geser sloof ... 249

Tabel IX.2. Gaya geser pada sloof ... 255

Tabel X.1. Perencanaan dimensi batang kuda-kuda ... 259

Tabel X.2. Kebutuhan sambungan las ... 259

Tabel X.3. Distribusi gaya geser gempa tiap lantai ... 261

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Lokasi pemasangan sendi plastis pad balok dan kolom .... 7

Gambar II.2. Wilayah gempa Indonesia ... 8

Gambar II.3. Respons Spektrum Gempa Rencana (SNI 03-1726-2002) 9 Gambar III.1. Bagan alir perencanaan gording ... 14

Gambar III.2. Pembebanan pada sagrod ... 14

Gambar III.3. Bagan alir perencanaan kuda-kuda ... 16

Gambar III.4. Bagan alir perencanaan sambungan las... 17

Gambar III.5. Penentuan panjang bentang plat (λ) ... 18

Gambar III.6. Momen lentur pada plat satu arah ... 20

Gambar III.7. Bagan alir perhitungan penulangan plat ... 21

Gambar III.8. Bagan alir perhitungan momen rencana plat ... 22

Gambar III.9. Ukuran anak tangga... 23

Gambar III.10. Bagan alir perhitungan tulangan memanjang balok ... 26

Gambar III.11. Bagan alir perhitungan momen rencana balok ... 28

Gambar III.12. Gaya geser perlu balok ... 29

Gambar III.13. Bagan alir perhitungan tulangan geser balok ... 31

Gambar III.14. Sketsa diagram perancangan kolom ... 33

Gambar III.15. Bagan alir penulangan memanjang kolom ... 36

Gambar III.16. Bagan alir penulangan geser kolom ... 39

Gambar III.17. Tegangan geser satu arah ... 47

Gambar III.18 Tegangan geser dua arah ... 47

Gambar III.19. Diagram tegangan regangan plat poer ... 48

Gambar III.20. Gaya dalam pada pengangkatan dua titik... 51

Gambar III.21. Gaya dalam pada pengangkatan satu titik ... 52

(17)

Gambar III.23. Bagan alir gaya tiang ... 57

Gambar III.24. Perhitungan penulangan geser pancang ... 58

Gambar VI.1. Bagan alir tahapan perencanaan tugas akhir ... 60

Gambar V.1. Denah atap kuda-kuda ... 62

Gambar V.2. Bentuk kuda-kuda utama... 64

Gambar V.3. Penampang baja profil kanal C125.50.20.4 ... 67

Gambar V.4. Pembebanan beban mati ... 72

Gambar V.5. Pembebanan beban hidup ... 75

Gambar V.6. Pembebanan beban angin kanan ... 76

Gambar V.7. Pembebanan beban angin kiri ... 78

Gambar V.8. Analisa perhitungan dengan metode Ritter ... 81

Gambar V.9. Perencanaan plat buhul pada buhul A, B, C, D dan E ... 99

Gambar V.10 Detail buhul A dan potongan I-I ... 99

Gambar V.11. Detail buhul B dan potongan I-I... 101

Gambar V.12. Detail buhul C dan potongan I-I... 102

Gambar V.13. Detail buhul D dan potongan I-I ... 103

Gambar V.14. Detail buhul E dan potongan I-I ... 104

Gambar VI.1. Denah plat lantai 2 s/d 5 ... 110

Gambar VI.2. Penulangan plat atap ... 122

Gambar VI.3. Sistem peletakan pada struktur tangga ... 134

Gambar VII.1. Pola garis leleh untuk plat persegi ... 146

Gambar VII.2. Notasi As dan penyebaran beban gravitasi pada lantai atap 146 Gambar VII.3. Notasi As dan penyebaran beban gravitasi pada lantai 2 s/d 5 147 Gambar VII.4. Distribusi beban pada as-A san as-B ... 148

Gambar VII.5. Distribusi beban pada as-C,D,E dan F ... 152

Gambar VII.6. Distribusi beban pada as-G ... 156

Gambar VII.7. Distribusi beban pada as-1 dan as-10 ... 158

Gambar VII.8. Distribusi beban pada as-2 dan as-9 ... 159

Gambar VII.9. Distribusi beban pada as-3,4,7 dan 8 ... 161

Gambar VII.10. Distribusi beban pada as-5 dan as-6 ... 164

(18)

xvii

Gambar VIII.2. Tulangan terpasang balok tumpuan kiri ... 180

Gambar VIII.3. Tulangan terpasang balok lapangan ... 182

Gambar VIII.4. Tulangan terpasang balok tumpuan kanan ... 186

Gambar VIII.5. Gaya yang terjadi pada balok B257 (1,2.D+1,6.L) ... 193

Gambar VIII.6. Hasil hitungan tulangan balok B54 ... 199

Gambar VIII.7. Diagram interaksi kolom fc’ = 25 MPa & fy = 300 MPa . 208 Gambar VIII.8. Tulangan terpasang kolom K114 arah sumbu Y ... 209

Gambar VIII.9. Diagram interaksi kolom fc’= 25 MPa & fy = 300 MPa .. 217

Gambar VIII.10.Tulangan terpasang kolom K104 arah sumbu X ... 218

Gambar VIII.11.Detail penulangan kolom K114 ... 218

Gambar IX.1. Struktur pondasi ... 230

Gambar IX.2. Gaya dalam pada pengangkatan 1 titik ... 231

Gambar IX.3. SFD dan BMD pengangkatan 1 titik ... 233

Gambar IX.4. Gaya dalam pengangkatan 2 titik ... 233

Gambar IX.5. SFD dan BMD pengangkatan 2 titik ... 235

Gambar IX.6. Tulangan memanjang tiang pancang ... 236

Gambar IX.7. Penulangan tiang pancang ... 237

Gambar IX.8. Penempatan 4 tiang pancang ... 239

Gambar IX.9. Tegangan geser 1 arah ... 241

Gambar IX.10. Tegangan geser 2 arah ... 242

Gambar IX.11. Acuan momen poer pondasi... 243

Gambar IX.12. Penulangan poer dan fondasi tiang pancang ... 247

Gambar IX.13. Beban merata pada sloof ... 248

Gambar IX.14. Momen pada sloof ... 248

Gambar IX.15. Gaya geser pada sloof ... 249

Gambar IX.16. Tulangan terpasang ujung kanan pada sloof ... 252

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Lembar Konsultasi Lampiran II. Data Tanah

(20)

xix

DAFTAR NOTASI

Acp = luasan yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm2.

A0 = luasan yang dibatasi oleh garis pusat (centerline) dinding pipa, mm2.

A0h = luasanyang dibatasi garis begel terluar, mm2.

As = luas tulangan longitudinal tarik (pada balok), mm2.

= luas tulangan pokok (pada pelat), mm2.

A’s = luas tulangan longitudinal tekan (pada balok), mm2.

Asb = luas tulangan bagi (pada pelat), mm2.

Ast = As + A’s = luas total tulangan longitudinal (pada balok), mm2.

As,b = luas tulangan tarik pada kondisi seimbang (balance), mm2.

As,maks = batas maksimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm2.

As,min = batas minimal luas tulangan tarik pada beton bertulang, mm2.

As,u = luas tulangan yang diperlukan, mm2.

Av,u = luas tulangan geser/begel yang diperlukan, mm2.

a = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen, mm.

ab = tinggi blok tegangan tekan beton persegi ekuivalen kondisi balance, mm.

amaks,leleh = tinggi a maksimal agar tulangan tarik sudah leleh, mm.

amin,leleh = tinggi a minimal agar tulangan tekan sudah leleh, mm.

b = lebar penampang balok, mm.

Cc = gaya tekan beton, N.

Ci = koefisien momen pelat pada arah sumbu-i.

Clx = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek).

Cly = koefisien momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang).

Ctx = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek).

Cty = koefisien momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang).

D = beban mati (dead load), N, N/mm, atau Nmm.

= lambang batang tulangan deform (tulangan ulir).

d = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tekan, mm.

db = diameter batang tulangan, mm.

dd = jarak antara pusat berat tulangan tarik pada baris paling dalam dan tepi serat beton tekan, mm.

(21)

ds = jarak antara pusat berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik, mm.

ds1 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan tepi serat beton

tarik, mm.

ds2 = jarak antara pusat berat tulangan tarik baris pertama dan baris kedua, mm.

d’s = jarak antara pusat berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan, mm.

E = beban yang diakibatkan oleh gempa (eartquake load), N atau Nmm.

Ec = modulus elastisitas beton, MPa.

Es = modulus elastisitas baja tulangan, MPa.

fct = kuat tarik beton, MPa.

f’c = kuat tekan beton dan mutu beton yang disyaratkan pada beton umur 28

hari, MPa.

fy = kuat leleh baja tulangan longitudinal, MPa.

h = tinggi penampang struktur, mm.

I = momen inersia, mm4.

K = faktor momen pikul, MPa.

Kmaks = faktor momen pikul maksimal, MPa.

L = beban hidup (life load), N, N/mm, atau Nmm.

Mi = momen pelat pada arah sumbu-I, Nmm.

Mn = momen nominal aktual struktur, Nmm.

Mn,maks = momen nominal aktual maksimal struktur, Nmm

Mlx = momen lapangan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm.

Mly = momen lapangan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm.

Mtx = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-x (bentang pendek), Nmm.

Mty = momen tumpuan pelat pada arah sumbu-y (bentang panjang), Nmm.

MU = momen perlu atau momen terfaktor, Nmm.

Mr = momen rencana struktur, Nmm.

m = jumlah tulangan maksimal per baris selebar balok.

n = jumlah total batang tulangan pada hitungan balok.

= jumlah kaki begel pada hitungan begel.

Pcp = keliling yang dibatasi oleh tepi luar penampang (termasuk rongga), mm.

Ph = keliling yang dibatasi garis begel terluar, mm.

qD = beban mati terbagi rata, N/mm.

(22)

xxi qu = beban terfaktor terbagi rata, N/mm.

r = jari-jari inersia, mm.

S = jarak 1 meter atau 1000 mm.

s = spasi begel balok atau spasi tulangan pelat, mm.

Tn = momen puntir (torsi) nominal, Nmm.

Tu = momen puntir (torsi) perlu atau torsi terfaktor, Nmm.

U = kuat perlu atau beban terfaktor, N, N/mm, atau Nmm.

Vc = gaya geser yang dapat ditahan oleh beton, N.

Vn = gaya geser nominal pada struktur beton bertulang, N.

Vs = gaya geser yang dapat ditahan oleh tulangan sengkang/begel, N.

Vu = gaya geser perlu atau gaya geser terfaktor, N.

Vud = gaya geser terfaktor pada jarak d dari muka tumpuan, N.

α = faktor lokasi penulangan.

β = faktor pelapis tulangan.

β1 = faktor pembentuk tegangan beton persegi ekuivalen yang nilainya bergantung mutu beton.

γ = faktor ukuran batang tulangan.

γc = berat beton, kN/m3.

γt = berat tanah diatas fondasi, kN/m3.

λ = faktor beban agregat ringan.

= panjang bentang, m.

λd = panjang penyaluran tegangan tulangan tarik atau tekan, mm.

λdb = panjang penyaluran tegangan dasar, mm.

λdh = panjang penyaluran tulangan kait, mm.

λhb = panjang penyaluran kait dasar, mm.

λn = bentang bersih kolom atau balok, m.

(23)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL

DI WILAYAH GEMPA 3

ABSTRAKSI

TITYO PRIATAMA

(D100 100 028)

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Perencanaan struktur gedung harus direncanakan sesuai dengan standar pedoman perencanaan gedung yang telah ditetapkan. Agar faktor kekuatan dan keamanan gedung dapat tercapai dan tidak terjadi keruntuhan pada gedung yang direncanakan. Oleh sebab itu dilakukan perencanaan gedung kampus 5 lantai di wilayah gempa 3 ini dengan mengacu pada Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Gedung ini direncanakan dibangun di wilayah gempa 3 yang terdiri dari tanah keras dengan sistem daktail parsial dengan nilai faktor daktilitas (μ) = 5 dan faktor reduksi gempa (R) = 8,0. Perencanaan struktur gedung mencakup struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas mencakup perencanaan atap (kuda-kuda) dan beton bertulang ( plat lantai, tangga, balok dan kolom), sedangkan struktur bawah mencakup struktur pondasi.

Dalam menganalisis struktur gedung digunakan program komputer “SAP 2000 v.14” agar dapat mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan. Sedangkan penggambaran menggunakan program AutoCAD v.2014. Mutu beton dan mutu baja untuk beton bertulang adalah fc’ = 25 MPa, Tulangan utama fy = 400 MPa dan tulangan geser fy = 240 MPa. Sedangkan untuk kuda-kuda baja digunakan mutu baja Bj 37 dangan tegangan leleh = 250 MPa dan tegangan dasar 160 MPa. Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dengan kedalaman mencapai 6 meter.

Hasil yang diperoleh pada perencanaan struktur gedung adalah sebagai berikut : Stuktur rangka kuda-kuda baja menggunakan profil 2L 50.50.5,dan 2L 30.30.5, dengan alat sambung las dan pelat buhul 10 mm. Ketebalan plat atap 10 cm dengan tulangan pokok D10 dan tulangan bagi D8. Ketebalan plat lantai 12 cm dengan tulangan pokok D10 dan tulangan bagi D8. Ketebalan Plat tangga dan bordes 12 cm dengan tulangan pokok D16 dan tulangan bagi D8. Balok induk menggunakan dimensi 400/600, dan kolom rencana menggunakan dimensi 600/600. Dimensi pondasi tiang pancang 400/400 mm dengan tulangan pokok D19 dan tulangan geser 2 dp 6, plat poer (3 x 3) m2 setebal 0,8 m dengan tulangan pokok D22 dan tulangan bagi D16, sedangkan dimensi sloof 350/500 menggunakan tulangan pokok D16 dan tulangan geser 2 dp 10.

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom, dan

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom, dan perencanaan

Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-kuda baja) dan struktur beton bertulang (pelat lantai, pelat tangga, perhitungan balok, kolom dan

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom,

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom,

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom, dan

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom, dan perencanaan

Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan struktur dari gedung, yaitu struktur atap (kuda-kuda) dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, kolom, dan