• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS STASE PEDIATRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SILABUS STASE PEDIATRI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS

STASE PEDIATRI

2019

PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

PEDOMAN PERKULIAHAN

Abstrak

Fisioterapi Pediatri merupakan rangkaian pembelajaran proses asuhan fisioterapi berupa: assessment, diagnose, planning, intervensi, serta evaluasi pada kondisi kasus fisioterapi pediatri. Adapun capaian pembelajaran yang diharapkan yaitu: Menjunjung tunggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliaanya secara mandiri. (CP Sikap). Menguasai teori aplikasi pada bidang keilmuan fisioterapi dasar (fundasi), ilmu gerak manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan kesehatan manusia secara umum yang berkaitan dengan gerak dan fungsi; Menguasai teori aplikasi pelaksanaan asuhan Fisioterapi yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan Fisioterapi Pediatri;

Menguasai teori aplikasi konsep dan prinsip Clinical Reasoning dalam pemecahan masalah

fisioterapi dan masyarakat. (CP Pengetahuan). Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan ngembangan hasil kerja profesinya. (CP Ketrampilan umum). Mampu menerapkan IPTEK laboratorium Biomedik Dasar yang berhubungan dengan masalah gerak dan fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumberdaya yang tersedia; Mampu menerapkan IPTEK komunikasi, psikososial yang berhubungan dengan masalah gerak dan fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumber daya yang tersedia; Mampu menerapkan pendokumentasian, dan informasi layanan fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr) dalam menetapkan tindakan Fisioterapi lanjutan/rujukan. (CP Ketrampilan khusus)

Tujuan

Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment

menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi kasus sistem saraf pusat, sistem saraf tepid an kardiovaskular-pulmonal, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan

kardiovaskular-pulmonal: (Cerebral Palsy, Autism/ADHD, Meningitis/Enchepalitis,

Hidrochepalus/Microchepalus Down Syndrome, Retardasi Mental, Brachial Palsy, Paralysis Nerve Phrenic, Facial Palsy, Dystropia Muscular Progressive (DMP), Club Foot, Scoliosis, CTEV, Pneumonia, Asma, Bronchitis, Wellnes, dan Functional Disorder).

(3)

SILABUS BERBASIS KOMPETENSI

I. IDENTITAS MATA KULIAH

Jurusan/Program Studi : Profesi Fisioterapi

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode : PFT1005

SKS : 4 SKS

Semester : I

Prasyarat : -

II. STANDAR KOMPETENSI

Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses asuhan fisioterapi pada kasus pediatri.

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok/ Rincian Materi

1.

Mahasiswa dapat melakukan

assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke

profesi terkait apabila

dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

- Melakukan assessment

terkait patologi sistem saraf

pusat (cerebral palsy,

autism/ADHD)

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat

(cerebral palsy,

autism/ADHD)

- Menetapkan planning

terkait patologi sistem saraf

pusat (cerebral palsy,

autism/ADHD)

- Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf

pusat (cerebral palsy,

autism/ADHD)

- Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf

pusat (cerebral palsy,

autism/ADHD)

- Melakukan rujukan ke

profesi lainnya apabila

dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi

Proses asuhan fisioterapi

pada cerebral palsy,

(4)

sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

2

Mahasiswa dapat melakukan

assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke

profesi terkait apabila

dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi sistem

saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

- Melakukan assessment

terkait patologi sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait

sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

- Menetapkan planning

terkait patologi sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

- Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

- Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

- Melakukan rujukan ke

profesi lainnya apabila

dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi

sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

Proses asuhan fisioterapi pada meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus

3 Mahasiswa dapat melakukan

assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara

- Melakukan assessment

terkait patologi sistem saraf

pusat (down syndrome,

Proses asuhan fisioterapi

pada down syndrome,

(5)

ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke

profesi terkait apabila

dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

retardasi mental )

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental ))

- Menetapkan planning

terkait patologi sistem saraf

pusat (down syndrome,

retardasi mental )

- Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf

pusat (down syndrome,

retardasi mental )

- Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf

pusat (down syndrome,

retardasi mental )

- Melakukan rujukan ke

profesi lainnya apabila

dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

4

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular

progressive, dan facial palsy )

- Melakukan assessment

terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis

nerve phrenic, dystropia

muscular progressive, dan facial palsy )

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf tepi

(brachial palsy, paralysis

nerve phrenic, dystropia

muscular progressive, dan facial palsy )

- Menetapkan planning

terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis

nerve phrenic, dystropia

muscular progressive, dan

Proses asuhan fisioterapi

pada brachial palsy,

paralysis nerve phrenic,

dystropia muscular

(6)

facial palsy )

- Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis

nerve phrenic, dystropia

muscular progressive, dan facial palsy )

- Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis

nerve phrenic, dystropia

muscular progressive, dan facial palsy )

- Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular

progressive, dan facial palsy )

5

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi sistem saraf tepi (club foot,

torticollis, scoliosis, CTEV )

- Melakukan assessment

terkait patologi patologi

sistem saraf tepi (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV)

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi sistem saraf tepi (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV)

- Menetapkan planning

terkait patologi sistem saraf tepi (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV)

- Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf tepi (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV)

- Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf

Proses asuhan fisioterapi pada patologi sistem saraf tepi club foot, torticollis, scoliosis, CTEV

(7)

tepi (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV)

- Melakukan rujukan ke

profesi lainnya apabila

dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi patologi sistem saraf tepi

(club foot, torticollis,

scoliosis, CTEV) 6

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis) - Melakukan assessment

terkait patologi patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(pneumonia, asma,

bronchitis)

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait

patologi patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(pneumonia, asma,

bronchitis)

- Menetapkan planning

terkait patologi sistem

kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis) - Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis) - Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis) - Melakukan rujukan ke

profesi lainnya apabila

dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi

patologi

kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

Proses asuhan fisioterapi pada patologi pneumonia, asma, bronchitis

(8)

assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

terkait patologi patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(wellness, dan functional

disorder)

- Melakukan diagnosa

fisioterapi secara ICF terkait

patologi patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(wellness, dan functional

disorder)

- Menetapkan planning

terkait patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(wellness, dan functional

disorder)

- Melakukan intervensi

terkait patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(wellness, dan functional

disorder)

- Melakukan evaluasi

terkait patologi

kardiovaskuler-pulmonal

(wellness, dan functional

disorder)

- Melakukan rujukan ke

profesi lainnya apabila

dibutuhkan

terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi

patologi

kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan

functional disorder)

pada wellness, dan

(9)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 1

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi patologi sistem saraf pusat

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana cerebral palsy, autism/ADHD

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral

palsy, autism/ADHD)

3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (cerebral palsy, autism/ADHD)

(10)

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board

2. Board Marker

3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana (cerebral palsy,

autism/ADHD)

Mendengarkan, mencatat

Soft skill

mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report. Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

(11)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 2

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi

terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana

meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus.

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus ).

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

hidrochepalus/microchepalus )

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait sistem saraf pusat

(meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus )

3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

hidrochepalus/microchepalus )

4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

hidrochepalus/microchepalus )

5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

(12)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

penunjang terkait patologi sistem saraf pusat (meningitis/enchepalitis,

hidrochepalus/microchepalus )

C. MODEL PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board

2. Board Marker

3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi (meningitis/enchepalitis, hidrochepalus/microchepalus ). Mendengarkan, mencatat Soft skill mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report.

(13)

Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics

(14)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 3

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana down syndrome, retardasi mental.

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental )

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi

mental )

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf pusat (down

syndrome, retardasi mental ))

3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi

mental )

4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi

mental )

5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat (down syndrome, retardasi mental

)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

(15)

C. MODEL PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board 2. Board Marker 3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi pediatri(bedah thorax dan bronchiectasis).

Mendengarkan, mencatat

Soft skill

mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report. Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

(16)

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics

(17)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 4

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve

phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi sistem saraf tepi (brachial

palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

3. Menetapkan planning terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve

phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

4. Melakukan intervensi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve

phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

5. Melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve

(18)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait sistem saraf tepi (brachial palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy )

C. MODEL PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board 2. Board Marker 3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana patologi (brachial

palsy, paralysis nerve phrenic, dystropia muscular progressive, dan facial palsy ).

Mendengarkan, mencatat

Soft skill

mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report.

(19)

Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics

(20)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 5

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana club foot, torticollis, scoliosis, CTEV.

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi sistem saraf tepi (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV ).

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi pediatri(asma cardiale dan

pneumothorax)

3. Menetapkan planning terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

4. Melakukan intervensi terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

5. Melakukan evaluasi terkait patologi pediatri(asma cardiale dan pneumothorax)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

(21)

C. MODEL PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board 2. Board Marker 3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana (club foot, torticollis, scoliosis, CTEV ).

Mendengarkan, mencatat

Soft skill

mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report. Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

(22)
(23)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 6

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana pneumonia, asma, bronchitis.

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia,

asma, bronchitis)

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi

kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

3. Menetapkan planning terkait patologi sistem kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma,

bronchitis)

4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma,

(24)

5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

penunjang terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (pneumonia, asma, bronchitis)

C. MODEL PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board 2. Board Marker 3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana (pneumonia, asma,

bronchitis)

Mendengarkan, mencatat

Soft skill

mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report.

(25)

Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics

(26)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode/SKS : PFT1005 / 4 SKS

Semester : I

Minggu ke : 7

Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal

Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan

diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana wellness, dan functional disorder.

Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit

Dosen Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI

Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

B. INDIKATOR

1. Melakukan assessment terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan

functional disorder)

2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi patologi

kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

3. Menetapkan planning terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional

disorder)

4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional

(27)

5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose

penunjang terkait patologi patologi kardiovaskuler-pulmonal (wellness, dan functional disorder)

C. MODEL PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran :

- Bed side teaching

- Tugas lapangan

D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN

1. White Board 2. Board Marker 3. Laptop

4. Multi Media Projector/LCD

E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian

Pembukaan Materi tentang assessment,

menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,

melakukan intervensi, serta

evaluasi dan rujukan ke profesi terkait apabila dibutuhkan dalam

tatalaksana (wellness, dan

functional disorder)

Mendengarkan, mencatat

Soft skill

mahasiswa

Penyajian Bed side teaching Mendengarkan,

melihat, mencatat dan bertanya jika tidak jelas

Soft skill

mahasiswa

Penutup Merangkum uraian dalam bentuk

tugas lapangan. Mendengarkan dan mencatat Tugas lapangan dan morning report.

(28)

Sumber Belajar :

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004.

Age Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn

Discharge Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics

(29)

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kode Mata Kuliah : PFT1005

Pengajar : Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft., M.Fis.

Semester : 1

Hari pertemuan/Jam :

Tempat Pertemuan : RSUP Sanglah Denpasar, YPAC Jakarta.

1. Manfaat Mata Kuliah

Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment

menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat dan tepi, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi pediatri.

2. Deskripsi Perkuliahan

Mata kuliah ini membahas tentang diantaranya :

1. Cerebral Palsy 2. Autism/ADHD 3. Meningitis/Enchepalitis 4. Hidrochepalus/Microchepalus 5. Down Syndrome 6. Retardasi Mental 7. Brachial Palsy

8. Paralysis Nerve Phrenic

9. Facial Palsy

10.Dystropia Muscular Progressive (DMP)

11.Club Foot 12.Scoliosis 13.CTEV 14.Pneumonia 15.Asma 16.Bronchitis 17.Wellnes 18.Functional Disorder 3. Tujuan Instruksional

(30)

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa mampu melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan kardiovaskular-pulmonal, serta melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi sistem saraf pusat, sistem saraf tepi dan kardiovaskular-pulmonal.

4. Organisasi Materi

Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan.

5. Strategi Perkuliahan

Perkuliahan berupa kuliah tutorial morning report, bed side teaching, dan penugasan lapangan. Selain itu, mahasiswa akan dievaluasi melalui presentasi kasus, presentasi jurnal, dan ujian bagian.

6. Materi/Bacaan Perkuliahan

Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:

1. American Academy Pediatrics (AAP). Committee on Fetus and Newborn. 2004. Age

Terminology During the Perinatal Period. Pediatrics. 3: 114: 5-8.

2. Danielsen, B., Calstes, A. G., Damberg, C. L, Jeffrey, G. B. 2000. Newborn Discharge

Timing and Readmissions: California, 1992-1995. Pediatrics;106:31-39.

7. Tugas

Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut: 1. Morning Report (MR)

a. MR di lakukan bersama CE dengan sistem SGD

b. Topik MR dapat ditentukan kemudian oleh CE dan/atau Mahasiswa c. Jumlah minimal pelaksanaan MR berbeda di setiap stase

d. Mahasiswa wajib menyiapkan FORM PENILAIAN MORNING REPORT (perkelompok) di setiap pelaksanaan MR (form code : 1.FTR.MR)

e. Form Penilaian MR yang telah diisi nilai tetap dibawa oleh CE

f. Mahasiswa berhak dan wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai MR kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait

2. Tugas Lapangan (TL)

a. TL di lakukan setiap hari praktik dengan arahan atau pengawasan dari CE

b. Mahasiswa akan diberikan tanggung jawab untuk mengawasi beberapa pasien atas petunjuk CE

c. Mahasiswa wajib mencatat perkembangan pasien yg menjadi tanggung jawabnya dalam FORM TUGAS LAPANGAN tiap hari / kali (form code : 1.FTR.TL) dan melengkapi laporan pembelajaran TL yang ada pada buku log

d. Mahasiswa wajib melakukan diskusi dengan CE berkaitan dengan perkembangan pasien

(31)

e. Di minggu akhir di tempat terkait, Mahasiswa wajib mengumpulkan FORM TL dilengkapi dengan FORM PENILAIAN TUGAS LAPANGAN (perorang) untuk dilakukan penilaian oleh CE (form code : 2.FTR.TL )

f. Form TL yang telah dinilai oleh CE daoat diminta kembali untuk berikutnya dikumpulkan ke Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud

g. Mahasiswa wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai TL kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait

3. Presentasi Kasus (Presus)

a. Jumlah presentasi kasus berbeda di setiap stase

b. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait kasus yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada buku log

c. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor

d. Mahasiswa wajib mengisi FORM STATUS KLINIS untuk kasus yang akan di presentasikan (form code : 1.FTR.STAKIS)

e. Mahasiswa wajib membuat PPT untuk sarana presentasi (format disesuaikan dgn isi STAKIS)

f. Mahasiswa wajib mengirimkan/upload tugas Status Klinis (WORD dan PPT) beserta Jurnal Pendukung (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018 (max H-3 ujian)

g. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN PRESUS (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESUS)

h. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE 4. Presentasi Jurnal (Presjur)

a. Jumlah presentasi jurnal berbeda di setiap stase

b. Pemilihan jurnal dapat ditentukan oleh Mahasiswa/CE c. Mahasiswa dapat mereview 1 atau lebih jurnal

d. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait jurnal yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada buku log

e. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor

f. Mahasiswa wajib mereview jurnal sesuai FORM REVJUR (form code : 1.FTR.REVJUR

g. Mahasiswa wajib mengumpulkan hardcopy JURNAL ASLI , HASIL REVIEW, FORM PENILAIAN REVJUR (perorang) (form code : 2.FTR.REVJUR) ke CE (max H-3)

i. Mahasiswa wajib mengirimkan Hasil Review (WORD) dan Jurnal Asli (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018 (max H-3 ujian)

h. CE akan memilih 1 jurnal terbaik untuk di presentasikan perkelompok

i. Mahasiswa wajib menyiapkan 2 (Dua)/ 3 (Tiga) FORM PENILAIAN PREJUR (perkelompok) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESJUR)

(32)

5. Kuliah Kepakaran

a. Kuliah kepakaran bersifat isidental

b. Kuliah kepakaran dapat dilakukan apabila terdapat kasus baru atau kasus sulit dan lain lain

c. Mahasiswa wajib berdiskusi secara aktif dengan CE terkait kasus atau permasalahan yang akan diangkat pada kuliah kepakaran

d. Jadwal kuliah kepakaran ditentukan oleh Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud e. Kuliah kepakaran diberikan oleh dr. spesialis atau bidang ilmu lain

f. Mahasiswa wajib menyiapkan ABSENSI KULIAH KEPAKAKARAN (form code : 1.FTR.ABS.KK)

6. Ujian Bagian

a. Jumlah pelaksanaan Ujian Bagian berbeda di setiap stase b. Jadwal Ujian Bagian ditentukan CE dan/atau Preseptor

c. Preseptor akan meminta CE untuk memilihkan kasus yang akan di Ujikan kepada Mahasiswa

d. Penilaian Ujian Bagian akan dilakukan oleh CE dan Preseptor

e. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN UJIAN BAGIAN (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.UB)

f. Apabila pada Mahasiswa tidak lulus U1 di tempat terkait, maka Mahasiswa berhak mengajukan U2 kepada CE di tempat terkait dengan persetujuan Preseptor

8. Kriteria Penilaian

Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Nilai Angka Huruf Mutu Angka Mutu Gabungan Kemampuan ≥ 80 – 100 A 4,0 Istimewa ≥ 75 – 79 B+ 3,5 Sangat Baik ≥ 70 – 74 B 3,0 Baik ≥ 62 – 69 C+ 2,5 Cukup Baik ≥ 56 – 61 C 2,0 Cukup ≥ 50 – 55 D+ 1,5 Kurang Cukup ≥ 40 – 49 D 1,0 Kurang 0 – 39 E 0 Sangat Kurang

 Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:

1. Nilai Total (100%) = Morning Report (10%) +Tugas Lapangan (20%) + Presentasi

(33)

Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.

Menyetujui

Mahasiswa Dosen pengampu

Referensi

Dokumen terkait

Beliau berpendapat bahwa, sebenarnya Islam mengajarkan kita untuk lebih baik lagi dalam memilih pemimpin yang sesama agama, tapi karena penduduk Thailand bukan hanya orang

Tahap analisis sistem adalah domain masalah untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas untuk solusi. Permasalahan yang dihadapi

Adapun peneliti ingin membuktikan bahwa Workplace Stretching Exercise (WSE) dapat mengurangi tingkat keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) dan melihat perbedaan tingkat

Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait guna mensukseskan pelaksanaan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dengan memberikan motivasi terhadap

Media dan Sumber Belajar Media dan sumber pembelajaran yang terkait yaitu media cetak berupa buku siswa bahasa Indonesia SMA Kelas XII dan dapat pula digunakan novel Petir

Hamdan Zoelva, sebagai salah satu anggota PAH I Badan Pekerja MPR RI yang turut membahas dan merumuskan perubahan UUD 1945, juga mengakui bahwa perbuatan

Metode ini merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.. ini diperoleh untuk mendapatkan data tentang kegiatan

[r]