PROYEK MENTENG
PARK APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN
KEBUTUHAN MATERIAL
SHEAR WALL
1 PADA
LANTAI 3
1
Sri Oktaviani
2
Diyanti, ST., MT.
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (oktavianiokta17@gmail.com)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (diyanti@staff.gunadarma.ac.id)
ABSTRACT
The Menteng Park Apartement project is one of the development projects by PT. Totalindo Eka Persada, with owner of PT. Cempaka Wenang Jaya. The Menteng Park Apartement project is located at Jalan Cikini Raya no. 79, Central Jakarta. This building has a land area of 1 tower is 2410 m2 with a total building area of 8737 m2, consisting of 32 floors and 4 basement. The next building will be functioned as an apartment. The shear wall is a wall that acts as a continuous stiffener to the foundation and is also the core wall for rigging entire buildings designed to withstand shear forces, lateral forces caused by earthquakes. Shear wall used in this project amounted to 7 kinds with different forms. This shear wall implementation method uses wall climbing system. Wall climbing is a method of development that continues to be implemented without having to wait for casting floor plate and beams to disputes two to three floors below the walls of shear wall and core wall itself. The advantages that can be used when using this climbing method is to remove the head of the column that should exist when the construction of shear wall and core wall. The need for material must be taken into account to find out how much material is needed in accordance with the size of the building to be built, so that we can plan the cost budget according to what is needed.
ABSTRAK
Proyek Menteng Park Apartement merupakan salah satu proyek pembangunan oleh PT. Totalindo Eka Persada, dengan owner PT. Cempaka Wenang Jaya. Proyek Menteng Park Apartement berada di jalan Cikini Raya No. 79, Jakarta Pusat. Gedung ini memiliki luas tanah tower 1 yaitu 2410 m2 dengan luas bangunan keseluruhan yaitu 8737 m2, yang terdiri dari 32 lantai dan 4 basement. Gedung ini selanjutnya akan difungsikan sebagai apartement. Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang dirancang untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Shear wall yang digunakan pada proyek ini berjumlah 7 macam dengan bentuk yang berbeda-beda. Metode pelaksanaan shear wall ini menggunakan sistem wall climbing. Wall climbing merupakan metoda pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall dan core wall itu sendiri. Keuntungan yang di dapat ketika memakai metoda climbing ini adalah menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada ketika pembangunan shear wall dan core wall. Kebutuhan akan material harus diperhitungkan untuk mengetahui berapa jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan luasan bangunan yang akan dibangun, sehingga kita dapat merencanakan anggaran biaya yang sesuai dengan yang diperlukan.
Kata Kunci : Shear Wall, Metode Wall Climbing, Kebutuhan Material PENDAHULUAN
Latar Belakang Kerja Praktek
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat menghadapi persaingan di dunia kerja. Kerja praktek merupakan sarana untuk menambah wawasan dari orang-orang yang telah berpengalaman di bidangnya dan mampu berkomunikasi dengan sesama masyarakat konstruksi. Kerja praktek dilakukan oleh mahasiswa dengan cara mengamati, mempelajari, mendokumentasikan dan ikut terlibat pada seluruh kegiatan di proyek konstruksi. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan data dan pengamatan langsung selama 30 hari kerja di proyek Menteng Park Apartement milik PT. Cempaka Wenang Jaya.
Tujuan Kerja Praktek
Tujuan kerja praktek pada proyek pembangunan Menteng Park Apartement, antara lain meliputi :
bidang ilmu Rekayasa Sipil yang telah dipelajari sebelumnya pada kegiatan perkuliahan
2. Mengetahui tahapan kegiatan, metode pelaksanaan maupun management pelaksanaan kerja di suatu proyek teknik sipil
3. Mengenal dan mengetahui berbagai jenis alat kerja, beserta alat kerja dan fungsi tiap-tiap alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek
4. Membuat dokumentasi proyek sebagai bahan acuan belajar masa sekarang dan yang akan datang
5. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa secara optimal dalam menyampaikan dan membahas kegiatan selama kerja praktek dalam bentuk tulisan berupa laporan
Adapun tujuan dari masalah khusus yang dibahas dalam jurnal ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati dan mempelajari metode pelaksanaan shear wall 1 pada lantai 3, Tower 1.
2. Melakukan perhitungan kebutuhan terhadap material shear wall 1 pada lantai 3, Tower 1.
Batasan Masalah
Banyaknya pekerjaan yang terdapat pada proyek Menteng Park Apartement maka jurnal ini membatasi masalah yang akan dibahas agar didapatkan hasil pembahasan yang optimal sebagai berikut : 1. Pengecoran beton untuk balok, kolom, slab, dan checklist
sebelum pengecoran agar sesuai dengan spesifikasi
2. Pemasangan bekisting dengan menggunakan metode Alumma
3. Pekerjaan pembesian mulai dari pemotongan (bar cutting), pembengkokan (bar bending), hingga merangkai pembesian tulangan
4. Masalah khusus metode pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan material tulangan shear wall 1 pada lantai 3, Tower 1
Lokasi Kerja Praktek
Lokasi kerja praktek proyek pembangunan Menteng Park
Apartement berada di jalan Cikini Raya No. 79, Menteng, Jakarta Pusat. Proyek ini berbatasan dengan Taman Ismail Marzuki (TIM) pada sisi utara, Rumah Sakit PGI Cikini pada sisi selatan, Hotel Green Alia Cikini pada sisi timur, Sungai Ciliwung pada sisi barat.
TINJAUAN UMUM PROYEK Data Umum Proyek
1. Data Proyek
Data proyek pembangunan Menteng Park Apartement berisikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Nama Proyek : Menteng Park Apartement
b. Fungsi Bangunan : Apartement
c. Jumlah Tower : 3 tower
d. Jumlah Lantai : 33 lantai
e. Tower 1 : 4 basement 32 lantai
f. Schedule Pelaksanaan : 2014 - 2018
g. Lokasi : Jalan Cikini Raya No. 79, Jakarta Pusat
2. Data Pelanggan dan Konsultan
Data pelanggan dan konsultan dalam proyek pembangunan Menteng Park Apartement ialah sebagai berikut :
a. Owner : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Architect Consultant : PT. Airmas Asri
c. Structural Consultant : PT. Haerte (HRT) Widya Kons.
Structural
Consultans
d. ME Consultant : PT. Arnan Pratama Consultant
3. Data Kontraktor dan Subkontraktor
Data kontraktor dan sub kontraktor proyek pembangunan Menteng Park Apartement ialah sebagai berikut :
a. Main Contractor : PT. Totalindo Eka Persada
b. Suplier by owner (SBO)
Suplier Besi : PT. Pionir, PT. Adhimix, PT.
Holcim
Suplier Besi : PT. Cakra Tunggal Steel Mils
c. Nominated Sub Contractor (NSC)
Tabel 2.1 NominatedSub Contractor (NSC)
Jenis Pekerjaan Sub Kontraktor
D-Wall & Bored Pile PT. Indonesia Pondasi Raya
Ground Anchor & Struting PT. Dinamik Struktural Sistem
(DSS)
Standard Test Penetration PT. Dwijaya Selaras
Lift PT. Citas Otis Elevator
Genset PT. Berkat Manunggal Energi
Pekerjaan Alumunium Façade PT. Surya Rasa Loka Jaya
Pengadaan Kaca PT. Sinar Rasa Kencana
Supplier Pintu PT. Mitra Graha Selaras
Jenis Pekerjaan Sub Kontraktor
Sejahtera
Supplier Marmer PT. Citatah
Aplikator Marmer PT. Aljo Karya Asri
Sistem Plumbing PT. Daya Cipta Anugerah
Mandiri
Sistem Kolam Renang PT. Global Fantastic Pools
Kitchen Cabinet and Wardrobe PT. Laminathech Kreasi
Sarana
Glass Shower Screen PT. Saniasri Primalestari
Pekerjaan Pemasangan Pintu Besi
PT. Spectrum Unicipta
Pengadaan Pintu Besi PT. Saniastri Unitec
Gondola PT. Pola Gondola Adiperkasa
Pengadaan Homogeneus Tile
dan Pengadaaan Sanitary ex
Hansgrohe
PT. Sehati Abadi
Pengadaan Floor Drain PT. Antasan Bersama
Pengadaan Sanitary Wares ex Kohier
PT. Panca Wisesa Adhika
Pengadaan Microwave, Kulkas dan Mesin Cuci (Wadher Dryer)
PT. Mega Sakti Mandiri
Pengadaan Kitchen Sink PT. Tranindo Sejahtera
Pengadaan Telescopic Hood
dan Ceramic Hob Merk SMEG
PT. Moelia Mahardika
Kencana
Pengadaan Top Table Vanity
dan Kitchen
CV. Jaya Lestari
Pengecatan Façade Interior PT. Satria Gesit Perkasa
Pengadaan Ironmongeries Pintu Besi
PT. Sarana Artha
Grahawisesa
Pekerjaan Sistem Elektronik I PT. Sapta Kencana Kharisma
Jaya
Pengadaan Unit AC PT. Sumber Karya Sentosa
Pekerjaan Sistem Elektronik II PT. Telekomunikasi
Indonesia
Pekerjaan Interior PT. Kang
Pekerjaan Batu Andhesit PT. Pamindo
Pekerjaan Signage PT. Sistanda Comsitura
Pekerjaan Landscape PT. Bougainvillea Citta
Pekerjaan Pemasangan Marmer Ruang Publik & Pemasangan Marmer Kolam Lt. 5 & FG
PT. Fajar Gelora Inti
4. Data Kontrak Proyek
a. Nilai Kontrak : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Jenis Kontrak : Lump Sum
c. Down Payment (DP) : 30% dari nilai kontrak
d. Cara Pembayaran : Monthly Progres
e. Lama Pekerjaan : 4 Tahun
Data Teknis Proyek
Data-data teknis proyek pembangunan Menteng Park
Apartement ialah sebagai berikut :
a. Pemilik Tanah : PT. Cempaka Wenang Jaya
b. Luas Tanah
1) Tower 1 : 2410 m2
2) Tower 2 : 3230 m2
3) Tower 3 : 3097 m2
c. Tinggi Bangunan : 135 m
d. Jumlah Lantai : 4 Basement dan 32 Lantai
e. Jenis Pondasi : Raft Pile Foundation
f. Mutu Baja Tulangan : U-40 dan U-50
g. Mutu Beton
1) Kolom dan Shearwall : F‟c 50 Mpa
2) Balok dan Plat : F‟c 40 Mpa
h. Elevasi, Luas dan Fungsi Bangunan Tiap Lantai
Tabel 2.2 Data Elevasi, Luas, dan Fungsi Bangunan
No Nama Lantai Elevasi (mm1)
Luas
(m2) Fungsi
1 Lantai Basement 4 -12900 2709 Car Park
2 Lantai Basement 3 -9700 2709 Car Park
3 Lantai Basement 2 -5500 2709 Car Park
4 Lantai Basement 1 -3300 2709 Car Park
5 Lantai Ground 0 1344 Sitting Area, F&B, Outdor
AC, dan Car Park
6 Lantai Mezanine 5500 1344 Sitting Area, F&B, Outdor
AC, dan Car Park
7 Lantai 2 10000 1656 Hunian dan Car Park
8 Lantai 3 15000 1656 Hunian dan Car Park
9 Lantai 4 20000 1656 Hunian dan Car Park
10 Lantai 5 25000 1656 Hunian dan F&B
11 Lantai 6 30000 1080 Hunian
No Nama Lantai Elevasi (mm1)
Luas
(m2) Fungsi
13 Lantai 8 37000 1080 Hunian
14 Lantai 9 40500 1080 Hunian
15 Lantai 10 44000 1080 Hunian
16 Lantai 11 47500 1080 Hunian
17 Lantai 12 51000 1080 Hunian
18 Lantai 13 54500 1080 Hunian
19 Lantai 14 58000 1080 Hunian
20 Lantai 15 61500 1080 Hunian
21 Lantai 16 65000 1080 Hunian
22 Lantai 17 68500 1080 Hunian
23 Lantai 18 72000 1080 Hunian
24 Lantai 19 75500 1080 Hunian
25 Lantai 20 79000 1080 Hunian
26 Lantai 21 82500 1080 Hunian
27 Lantai 22 86000 1080 Hunian
28 Lantai 23 89500 1080 Hunian
29 Lantai 24 93000 1080 Hunian
30 Lantai 25 96500 1080 Hunian
31 Lantai 26 100000 1080 Hunian
32 Lantai 27 103500 1080 Hunian
33 Lantai 28 107000 1080 Hunian
34 Lantai 29 110500 1080 Hunian
35 Lantai Atap 125000 1080 Lift Machine
36 Top 135000 1080 -
Sumber : Data Proyek PT. Totalindo Eka Persada, 2017 TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK Manajemen Proyek
Suatu proyek dibuat dalam suatu kelompok yang saling berhubungan dengan aktifitas kerja yang dibatasi oleh ruang lingkup tertentu, biaya, dan jadwal untuk memberikan aset modal yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan pada suatu kegiatan konstruksi.
Perencanaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan awal apabila dilakukan pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan biaya (cost control), dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control).
Pelaksanaan proyek direncanakan dan diawasi oleh seorang proyek manager yang telah ditugaskan oleh owner. Seorang proyek
manager memiliki wewenang untuk bertanggung jawab dalam
membentuk dan mengatur suatu tim untuk mendukung pelaksanaan konstruksi. Seorang proyek manager haruslah seseorang yang telah memiliki pengalaman pada suatu proyek. Seorang proyek manager mungkin ditugaskan untuk mengatur beberapa proyek yang mungkin memerlukan penugasan pada suatu proyek tambahan untuk menunjangnya.
Manajemen Pelaksanaan Proyek
1. Laporan Mingguan
Pelaksana Proyek (QA) setiap harinya membuat laporan harian tentang pekerjaan apa saja yang telah dilakukan dalam satu hari tersebut. Laporan harian tersebut disusun dan direkap sehingga terbentuklah laporan mingguan yang mana laporan mingguan itu adalah progres pekerjaan selama satu minggu atau tujuh hari jam kerja (senin-minggu).
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini dibuat berdasarkan laporan mingguan. Laporan ini berisikan hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan, keterlambatan karena faktor cuaca atau masalah lainnya. Laporan bulanan biasanya dilengkapai dengan foto-foto yang berfungsi sebagai dokumentasi.
Pengendalian Mutu, Waktu dan Biaya
1. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu bahan adalah suatu bentuk pengendalian terhadap mutu dari bahan yang akan digunakan. Bahan yang akan digunakan dalam proyek harus sesuai dengan persyaratan yang terdapat di spesifikasi kontrak. Pihak pelaksana harus menyediakan dan mengajukan rincian bahan untuk disetujui oleh pimpinan proyek atau konsultan. Pengendalian bahan tersebut merupakan tangggung jawab pihak pelaksana sepenuhnya, selain tes awal harus diadakan pemeriksaan berkala oleh pelaksana yang disaksikan oleh pengawas.
2. Pengendalian Waktu
mengalami keterlambatan, jika terjadi keterlambatan harus dilakukan beberapa upaya agar keterlambatan tersebut dapat diminimalisir. Time schedule menyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis pekerjaan, mulai dari permulaan sampai akhir pekerjaan sehingga kumulatif persentase bobot pekerjaan ini akan membentuk kurva S.
3. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan proyek tersebut sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah disetujui. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan dengan perhitungan dari analisa harga satuan, dari perhitungan dan pengontrolan setiap saat, maka akan terlihat jika ada penyimpangan yang tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan.
Kendala dan Solusi dalam Manajemen Proyek
Kendala yang terjadi dalam bidang manajemen serta solusi yang dilakukan pada proyek Menteng Park Apartement antara lain adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan
Potensi masalah lingkungan yaitu mengenai sempitnya
ketersediaan lahan, hal ini mengakibatkan penyimpanan material bangunan yang tidak rapih. Kondisi seperti ini tentu saja akan mengganggu kenyamanan para pekerja. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi potensi masalah tersebut adalah harus ada penataan kembali terkait tempat penyimpanan bahan material sehingga tidak material yang tidak tersimpan ditempatnya yang dapat mengganggu kenyamanan para pekerja.
2. Safety
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) belum terlaksana seluruhnya sesuai pekerjaan dan area yang dikerjakan, padahal peraturan sudah tertulis tentang penggunaan APD pada saat sedang berada di lapangan. Solusi yang dapat dilakukan antara lain pemberlakuan sanksi tegas bagi pelaksana bila lalai dalam penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan pemberian pengarahan oleh pihak safety mengenai resiko yang ditanggung akibat tidak menggunakan APD pada saat di lapangan.
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
mengatasi potensi masalah tersebut adalah diperlukan adanya kualifikasi bagi para pekerja yang harus dipenuhi sebelum seseorang tersebut dinyatakan diterima bekerja dalam suatu proyek, selain itu perlu juga diadakan pelatihan ataupun pembekalan bagi para pekerja.
PELAKSANAAN PEKERJAAN Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang telah diujicobakan. Setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas. Hal tersebut bertujuan agar anggaran kebutuhan baik material, waktu dan tenaga dapat terkontrol tidak melebihi apa yang telah direncanakan.
Kondisi Eksisting di Lapangan
Kondisi eksisting di lapangan adalah suatu kondisi nyata dari suatu pekerjaan yang ada di lapangan. Pekerjaan struktur atas yang diamati selama melakukan kerja praktek di antaranya yaitu pekerjaan kolom, balok, dan pelat.
Kendala dan Solusi dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Kendala teknis yang terjadi di lapangan serta solusi yang
dilakukan pada proyek pembangunan Menteng Park Apartement
antara lain adalah sebagai berikut: 1. Lapangan
Potensi masalah yang dapat terjadi di lapangan yaitu material besi tulangan yang mengalami korosi. Hal ini akan mengurangi mutu dan kekuatan tulangan. Solusi yang dapat terapkan adalah penjadwalan pembesian harus efektif dan efisien sehingga besi tidak terlalu lama didiamkan bahkan terendam oleh air, sehingga korosi dapat diminimalisir.
2. Engineering
Potensi masalah dalam hal engineering, yaitu terkait missed komunikasi yang sering terjadi antara engineering dengan pelaksana di lapangan terkait masalah gambar kerja yang sudah tidak berlaku tetapi tidak ditarik oleh pihak engineering, akibatnya sering terjadi kesalahan pemasangan dilapangan. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi potensi masalah tersebut adalah harus terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara
pihak engineer dan pelaksana. Sebelum gambar kerja
untuk memastikan gambar kerja yang akan dilaksanakan adalah benar.
MASALAH KHUSUS
Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang dirancang untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi (lendutan) horisontal menjadi kecil (Agus, 2002). Pengaplikasian shear wall di lapangan sering di tempatkan di bagian ujung dalam fungsi suatu ruangan, ataupun di tempatkan memanjang di tengah searah tinggi bangunan berfungsi untuk menahan beban angin ataupun beban gempa yang ditransfer melalui struktur portal ataupun struktur lantai.
Metode Pelaksanaan
Tahapan pekerjaan shear wall dan core wall dengan
menggunakan metoda climbing adalah sebagai berikut :
1. Pemasangan Climbing Form
Metode climbing ini adalah metode yang dipakai hanya untuk struktur jenis shear wall dan core wall, yang istimewa dari metoda ini adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall dan core wall itu sendiri.
2. Marking Shear wall dan Core Wall
3. Pekerjaan Pembesian Shear wall dan Core Wall
Fabrikasi tulangan shear wall dan core lift dikerjakan pada pekerjaan pembesian yang dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam pemasangan dan penyambungan pada shear wall dan core lift agar benar-benar tegak lurus seperti shear wall dan core lift yang berada dilantai bawahnya. Pemasangan block out dilakukan setelah melakukan pemasangan tulangan pada shear wall dan core wall.
4. Pekerjaan Bekisting Shear wall dan Core wall
Bekisting yang digunakan dalam pemasangan shear wall dan core wall pada proyek Menteng Park Apartement menggunakan metoda Aluma System. Aluma System kita sebut sebagai table form, sistem ini mempercepat pekerjaan kolom, balok dan plat lantai sehingga saat
ini Aluma System menjadi salah satu plateform yang sangat
revolusioner dan menjadikan segalanya mudah daripada cara konvensional/tradisional dan 30% lebih ringan dari pendahulunya.
5. Pengecoran Shear wall dan Core Wall
Hal yang terpenting yang harus diperhatikan sebelum pengecoran dimulai adalah memastikan bahwa bekisting telah terpasang dengan baik. Hal ini dilakukan agar tidak ada beton yang bocor keluar dari bekisting. Pengujian slump beton memenuhi persyaratan apabila memiliki nilai slump 12 ± 2, maka beton ready mix dari concrete mixer truck dituang ke dalam concrete buck. Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan yang telah ditentukan (≤ 1,50 m).
6. Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting shear wall dan core wall dilakukan sekitar 8 jam setelah pengecoran. Pertama tarot diambil dengan menggunakan palu dan kemudian pin juga dilepas. Tata Cara Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung telah dijelaskan bahwa cetakan harus dibongkar dengan cara-cara yang tidak mengurangi keamanan dan kemampuan layan struktur.
7. Perawatan
Perhitungan Kebutuhan Material pada Ramp Basement 2
1. Perhitungan Kebutuhan Tulangan Utama (Main Bar) Shear wall 1
a) Panjang Tulangan : tinggi + tebal pelat
: 2,45 + 0,12 : 2,57 m
b) Berat : panjang x jumlah x berat jenis
: 2,57 x 44 x 4,58 : 517,91 kg
Marking posisi core wall
Checklist markingan
Pembesian
Yes No
Checklist pembesian
Yes No
Pengelasan sepatu core wall pada sengkang (± 10 cm dari lantai)
Tempat yang akan ditutup oleh bekisting dibersihkan dengan menggunakan kompressor
Bekisting dipasang pada salah satu sisi dahulu mengikuti marking
Setiap sudut dan sambungan dicek agar tidak terjadi kebocoran
Check verticality oleh surveyor bersama quality control
2. Perhitungan Kebutuhan Sengkang Shear wall 1
Dia. Distance Length Jumlah B. Nominal Weight
3. Perhitungan Kebutuhan Ties Shear wall 1
Dia. Distance Length Jumlah B. NominalWeight
b h mm mm m Tulangan Kg/m kg
2.45 13 100 2.096 25 1.04 54.62 2.45 13 100
65.04
2.45 13 100 2.096 25 1.04 54.62 13 100 2.496 25 1.04
2.45 13 100 4.896 50 1.04 255.17
4. Perhitungan Kebutuhan Beton, Bekisting, dan Berat Shear wall 1
Jumlah Dia. Distance Length Jumlah B. NominalWeight
b h Sengkang mm mm m Tulangan Kg/m kg
A1
25 13 100 0.416 10 1.04 108.41
86.73
0.698 6.125 173.45 0 158.51 1.580 12.005 732.16 517.91 0
0.551 5.145 141.35 0 138.70 0.698 6.125 173.45 0 158.51
0.551 5.145 141.35 0 138.70
Beton bekisting Weight
1.580 12.005 732.16 517.91 0
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan selama proses kerja praktek, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penulis dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan proyek yang berhubungan dengan bidang ilmu Rekayasa Sipil seperti kegiatan pelaksanaan konstruksi dan management yang telah dipelajari sebelumnya pada kegiatan perkuliahan.
2. Penulis dapat mengetahui tahapan kegiatan, metode pelaksanaan meliputi metode pelaksanaan pelat lantai, balok, dan kolom. Penulis juga dapat mengetahui management pelaksanaan kerja di suatu proyek teknik sipil seperti laporan mingguan dan laporan bulanan.
3. Penulis dapat mengenal dan mengetahui berbagai jenis alat kerja dan fungsi tiap-tiap alat yang digunakan dalam pelaksanaan proyek seperti tower crane, dump truck, mixer truck, concrete pump truck, theodolite, waterpass, bar cutter, bar bender, alat las, scaffolding, bekisting, dan lain-lain.
4. Penulis dapat membuat dokumentasi proyek berupa video pelaksanaan pekerjaan shear wall sebagai bahan acuan belajar masa sekarang dan yang akan datang.
5. Penulis dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara optimal dalam menyampaikan dan membahas kegiatan selama kerja praktek dalam bentuk tulisan berupa laporan kerja praktek.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari metode pelaksanaan dan perhitungan kebutuhan material shear wall 1 pada lantai 3 tower 1, yaitu:
1. Penulis dapat menghitung kebutuhan material dalam pelaksanaan pekerjaan shear wall, sebagai berikut :
a. Menghitung jumlah kebutuhan tulangan utama shear wall 1, lantai 3, tower 1. Hasil perhitungan jumlah tulangan utama yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 1630,24 kg. b. Menghitung jumlah kebutuhan sengkang shear wall 1, lantai 3,
tower 1. Hasil perhitungan jumlah sengkang yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 749,671 kg.
c. Menghitung jumlah kebutuhan ties shear wall 1, lantai 3, tower 1. Hasil perhitungan jumlah ties yang dibutuhkan untuk pekerjaan shear wall 1 ialah 1344,24 kg.
2. Jumlah kebutuhan tulangan keseluruhan shear wall 1, lantai 3, tower 1. Hasil diperoleh berdasarkan hasil perhitungan adalah 3724,15 kg.
Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kerja praktek di proyek Menteng Park Apartement telah didapatkan beberapa saran sebagai masukan untuk berbagai pihak terkait, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Padatnya jadwal kuliah serta waktu singkat yang diberikan membuat penulis kesulitan meluangkan waktu untuk datang ke proyek, maka kedepan sebaiknya mahasiswa membuat jadwal kerja praktek yang teratur dan target kegiatan yang ingin dilakukan setiap kedatangan ke proyek agar apa yang ingin dicapai terpenuhi dan waktu kerja praktek yang singkat tidak terbuang sia-sia.
2. Kegiatan penulis di lapangan/proyek terdapat banyak mengalami kesulitan dalam memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaannya, sehingga pengetahuan aplikasi di lapangan (pengetahuan mengenai pekerjaan riil di lapangan), harus diperbanyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
FTA Report No. 0015, 2012, Construction Project Management
Handbook, Federal Transit Administration, Washington DC
IS 13920, (1993), “Indian Standard Code of Practice for Ductile Detailing of Reinforced Concrete Structures Subjected to Seismic Forces,” Bureauof Indian Standards, New Delhi
Moroni Ofelia, 2002, “Concrete Shear Wall Construction”, University of Chile, Santiago.
Nainggolan Beny, 2011. Pelaksanaan Pekerjaan Apartemen
Pakubuwono View – Jakarta.
http://magnesiumkarbonat.wordpress.com/2011/11/24/metode-pelaksanaan-gedung-tinggi. [Diunduh 29 Februari 2017].
Paulay,T., and Priestley,M.J.N., (1992), “Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Buildings,” John Wiley & Sons, USA
SK SNI 03-2847-2002, 2002, Tata Cara Perhitungan Beton untuk
Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
SNI 07-2052-2002, 2002, Baja Tulang Beton, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta
Syaukany Muhammad Hasbiallah, 2013, Analisis Perbandingan
Perhitungan Kebutuhan Material Besi Beton untuk Shear Wall
Lantai 1 Menggunakan Bar Bending Schedule dan Manual,