Stimulus Musik pada Tumbuh Kembang Anak
Dewasa ini industri permusikan Indonesia mengalami perkembangan cukup pesat. Musik bukan lagi sekedar hiburan semata, namun sudah menjelma sebagai kebutuhan primer manusia. Sudah menjadi rahasia umum bila musik terkadang dikaitkan dengan perkembangan mental sosial anak. Bahkan tak sedikit para ibu yang memperdengarkan musik klasik sejak anaknya masih berada di kandungan. Musik juga digunakan sebagai salah satu metode terapi. Hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Aplikasi Musik di Iran mengenai fungsi terapan musik
terhadap kesehatan fisik dan mental manusia menunjukkan bahwa terapi musik bisa menjadi metode penyembuhan baru pada gangguan mental di kalangan anak-anak cacat mental. Tak hanya itu, musik juga dikatakan dapat menimbulkan perasaan relaksasi sehingga mampu menurunkan stres (Dewi, 2009). Begitu hebatnya efek musik dalam hidup manusia patut untuk dikaji lebih lanjut, terlebih lagi dalam proses tumbuh kembang anak dalam kacamata psikologi.
Dalam dunia fisika, musik merupakan serangkaian suara dengan frekuensi, amplitudo dan timbre yang dikelola dengan pola tertentu. Maka secara psikologi, musik secara kolektif menganugerahi makna bagi manusia sebagai bagian penting dari sebuah proses dan perilaku sosial budaya (Djohan, 2005). Jadi, fungsi musik secara praktis adalah untuk merefleksikan emosi melalui nada dan kata.
Menikmati musik pada dasarnya adalah perilaku keseharian dan dapat dilakukan siapa saja, dimanapun kapanpun. Musik yang sehat merupakan makanan baik untuk otak kita. Dimana ada musik yang sehat, tentulah ada musik yang kurang sehat. Jenis musik ini contohnya musik heavy metal. Jika diibaratkan makanan, musik heavy metal itu seperti makanan junkfood. Terlalu banyak mengonsumsi makanan junkfood tentulah tidak bagus, begitupula dengan musik heavy metal
menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Hal tersebut didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995), dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Bila anak mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka ketika dewasa mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya
Sternberg dan Salovery (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri. Dengan musik anak mampu mengendalikan emosinya tanpa mempengaruhi perilakunya. Bahkan lebih jauh, anak dapat meyalurkan emosinya dengan bermusik. Kemampuan mengendalikan emosi sama artinya dengan kemampuan membina hubungan. Musik membantu anak untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial mereka. Kecerdasan emosional perlu dikembangkan karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan membuat seluruh potensi anak dapat berkembang secara lebih optimal.
Orangtua memegang peran vital dalam memperkenalkan musik di tahun-tahun pertama anak. Selama masa kandungan, ibu dapat memperdengarkan musik klasik pada janin bayi. Janin mungkin belum bisa mendengar nada namun getaran yang dihasilkan musik terasa oleh janin seperti getaran berpendar yang teduh. Selain itu ibu juga disarankan sering bercakap-cakap dengan calon bayi karena janin dapat mendengar suara ibunya dengan baik lewat konduksi tulang. Suara yang dihasilkan pita suara ibu, merambat ke tulang belakang sehingga setidaknya mampu didengar oleh janin.
Walaupun pengucapannya belum terlalu jelas, biarkan anak mengeksplorasi lidahnya untuk mengucapkan kata tertentu atau mengikuti irama suatu lagu.
Pada tingkat yang lebih tinggi, ajak anak untuk mengeksplorasi pengetahuan musiknya dengan mendengarkan berbagai genre lagu. Kekayaan musik memiliki efek mendalam dan positif bagi perkembangan fisik dan mental anak. Kekayaan musik juga mengimplikasikan pengertian pada anak supaya tidak memandang sesuatu dari satu sisi saja.
Demikianlah pembahasan mengenai musik dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang anak. Begitu krusialnya musik sehingga Howard Gardner memasukan kecerdasan musikal dalam kecerdasan ganda yang dimiliki setiap manusia. Musik memiliki efek vital dalam perkembangan kognitif dan emosi anak, dimana orangtua memegang peranan penting dalam mengembangkan hal tersebut. Anak dengan kecakapan kognitif dan kecerdasan emosi merupakan investasi tak bernilai bagi orangtua dan masyrakat.
Daftar Pustaka :
Wiflihani. 2009. Musik sebagai Salah Satu Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak
Dewi, Mahargyantari. 2009. Studi Metaanalisis : Musik Untuk Menurunkan Stres
Tim Power Brain Indonesia. 2006. Kekuatan Otak dalam Aktivitas Sehari-hari.
Bandung: Penerbit Nuansa