TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh :
CITRA YULIANTI NIM : 092503014
PROGRAM D III PERBANKAN SYARI’AH
iv
Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut
v
dan yang selalu memberi dorongan, perhatian, kasih dan sayangnya kepada
penulis, dan kepada orang yang selalu setia hadir dalam kehidupan penulis
khususnya buat :
♠ Apa dan Ama tercinta yang telah sabar, penuh kasih sayang serta
tulus ikhlas merawat, mendidik dan mengajarkan segala kebaikan
kepadaku, juga dengan ketulusan doanya yang selalu menyertaiku
dalam menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang berguna.
♠ Aby ku yang juga banyak membantuku dalam segala hal yang
tidak pernah kenal lelah membantuku.
♠ Uda-uda dan Uni-uni ku tersayang yang selalu memberikan
dukungan dalam tiap langkahku.
♠ Keponakan-keponakan ku Nayla, Khalila dan Shahnaz yang selalu
buat ku trsenyum meskipun kadang merepotkan.
♠ My best friends Dian dan Elida yang telah memberikan keceriaan
dan arti persahabatan dalam perjalanan hidupku.
♠ Sobat-sobatku semua seperjuangan di Prodi Perbankan Syari’ah
’09 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan semangat
dan motivasi.
♠ Buat mba Yuli, mba Desi, mba Hana, pak dayat, pak Hari, dan pak
Sugi yang tidak pernah capek menjawab semua pertanyaanku.
vi
menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi
yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun
pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 30 April 2012
Deklarator,
vii
simpanan. Dan salah satu simpanan di BMT Marhamah adalah Simpanan Masa Depan (Simpanan di mana simpanan diperuntukkan bagi perorangan maupun lembaga yang mana masa kepesertaan dari lima tahun maksimal 30 tahun. Nisbah bagi hasil simpanan untuk peserta juga tergolong tinggi, dan nisabnya disesuaikan dengan jangka waktu yang diambil di mana peserta hanya boleh mencairkan dananya ketika masa kepesertaannya berakhir. Simapan sendiri berbeda dengan
simpanan berjangka, dimana bagi hasil dari simapan ditambahkan kembali untuk menambah modal investasi, sedangkan simpanan berjangka bagi hasilnya disimpan dalam simpanan ummat tidak ditambah untuk modal investasi.
Rumusan masalah yang akan penulis teliti adalah bagaimana tata cara penghitungan bagi hasil atas simpanan masa depan yang dimilikinya beserta analisis SWOT dari produk simapan, maka dari itu penulis mencoba menganalisis tata cara penghitungan yang digunakan oleh BMT Marhamah, terutama pada
Simpanan Masa Depan. Metodologi penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu melalui studi pustaka dan lapangan di BMT Marhamah Wonosobo dalam bentuk dokumentasi dan wawancara. Sedangkan metode analisisnya menggunakan data dari Anggota.
viii Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja
manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan
shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul: STUDI ANALISIS METODE BAGI HASIL PADA PRODUK SIMPANAN MASA DEPAN (SIMAPAN) DI KJKS BMT MARHAMAH. Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Prodi
Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini
dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta
perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Dr. Imam Yahya M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo.
3. Bapak H. Wahab Zaenuri, MM, selaku ketua Program Studi Diploma III
Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
4. Bapak Nur Fatoni, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
ix
serta menjawab pertanyaan-pertanyaan ku.
7. Apa, Ama, Uda-uda dan Uni-uni ku, maupun kerabat yang telah
membantu memberikan dukunganya, baik moriil maupun materiil.
8. Sobat-sobatku semua di Prodi Perbankan Syari’ah ’09 IAIN Walisongo
Semarang yang telah memberikan semangat dan motivasi.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan kegiatan praktek kerja lapangan ini.
Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
sehingga penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan.
Semarang, 30 April 2012
Penulis,
x
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii
HALAMAN PENGESAHAN………iii
HALAMAN MOTTO...iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...v
HALAMAN DEKLARASI...vi
ABSTRAK...vii
KATA PENGANTAR...viii
DAFTAR ISI...x
DAFTAR TABEL...xiii
BAB I PENDAHULUAN...1
I.1. Latar Belakang……….1
I.2. Rumusan Masalah………4
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian………4
1. Tujuan penelitian………4
2. Manfaat penelitian………..4
I.4. Metode penelitian………5
a. Jenis Data………5
b. Metode Penguumpulan Data………...6
c. Sumber Data………7
d. Analisis Data………7
e. Study Pustaka………..8
I.5. Sistematika Penulisan….…………..………..8
xi
II.3. Struktur Organisasi………...……….…….14
II.4. Visi & Misi Perusahaan………...….……….16
II.5. Ruang Lingkup Kegiatan……….……….…...……..16
II.6. Produk Produk KJKS BMT Marhamah……….17
BAB III PEMBAHASAN...22
III.1. Pengertian Mudharabah………22
a. Rukun Mudharabah………..………..24
b. Jenis – Jenis Mudharabah………..……….24
c. Teori Bagi Hasil………..25
d. Faktor – Factor yang Mempengaruhi Bagi Hasil………26
e. Metode Bagi Hasil………...28
f. Konsep Bagi Hasil………...30
g. Sistem Pencatatan dan Pelaporan ( Akuntansi ) Keuangan…31 III.2. Pengertian SIMAPAN………..31
a. Peraturan dan Ketentuan Umum SIMAPAN……….32
b. Metode Bagi Hasil BMT Marhamah………..33
c. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil BMT Marahamah……..34
III.3. Analisis Penelitian………35
a. Analisis kesesuaian Metode Bagi Hasil BMT Marhamah….35 b. Analisis SWOT………..35
c. Analisis Perhitungan Bagi Hasil………37
xii
xiii
Tabel 2 : Manfaat Simpanan Masa Depan... 42
1
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan bagian dari Bank Syariah
atau semacam LSM yang beroperasi seperti bank koperasi dengan pengecualiannya yang kecil dan tidak mempunyai akses ke pasar uang. Baitul Maal Wat Tamwil terdiri dari dua istilah yaitu baitul maal dan baitut tamwil.1 Baitul maal adalah lembaga keuangan umat Islam yang mengelola dana umat
Islam yang bersifat sosial dan sumber dana baitul mall berasal dari zakat, infaq, sodaqoh, hibah dan lain-lain sedangkan baitut tamwil adalah lembaga keuangan yang mengelola dana umat yang sesuai dengan syariat Islam.2
BMT Marhamah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah yang berada di Kabupaten Wonosobo Propinsi Jawa tengah yang kegiatan operasionalnya dimulai pada tahun 1995. Sebagai sebuah lembaga keuangan islam yang keberadaannya diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh umat Islam untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui produk perbankan yang disediakan. Sebagaimana layaknya suatu bank, BMT Marhamah juga menyediakan fasilitas penitipan uang dan pemberian pembiayaan kepada semua sektor yang membutuhkan dana. Sesuai dengan fungsi dan jenis dana yang dapat dikelola oleh lembaga Islam yang mengembangkan konsep bebas bunga, selanjutnya melahirkan
1
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
Yogyakarta, Ekonisia, 2004, hal 96 2
berbagaimacam jenis produk pengumpulan dan penyaluran dana oleh lembaga syariah.
Barang kali timbul pertanyaan dalam pikiran kita, apakah yang di maksud dengan bagi hasil? bagi hasil menurut etimologi asing (inggris) di kenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam ekonomi di artikan sebagai laba. Namun secara istilah profit sharing merupakan distribusi beberapa bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan.3 Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.
Prinsip yang digunakan pada sistem bagi hasil di Bmt Marhamah pada umumnya menggunakan kontrak kerjasama pada akad Musyarakah dan Mudharabah. Dalam kesempatan ini penulis akan menitikberatkan sistem bagi hasil yang menggunakan akad mudharabah. Pada produk simpanan masa depan di BMT Marhamah.
Mudharabah adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian
bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar modal itu
3
Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001,
diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik modal.4 Adapun bentuk-bentuk mudharabah yang dilakukan dalam perbankan syariah dari penghimpunan dana adalah Simpanan Mudharabah dan Simpanan Masa Depan Mudharabah, simpanan mudharabah yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat atau beberapa kali sesuai perjanjian, sedangkan Simpanan masa depan mudharabah adalah merupakan investasi masa depan melalui simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo), dengan mendapat imbalan bagi hasil menurut kesepakatan bersama.
Masyarakat umum selaku pemilik dana, tentunya ingin mengetahui bagaimana tata cara penghitungan bagi hasil atas simpanan masa depan yang dimilikinya beserta manfaat dan analisis sistem bagi hasil, maka dari itu penulis mencoba menganalisis tata cara penghitungan yang digunakan Oleh BMT Marhamah, terutama pada Simpanan Masa Depan. Karena hanya dengan bermodalkan Rp50.000,- setiap bulan selama 30 tahun hasil yang dapat di peroleh bisa mencapai angka yang sangat fantastis yaitu mencapai Rp 442.718.845,- sehingga penulis dalam penelitian ini mengambil judul : STUDI ANALISIS METODE BAGI HASIL PADA PRODUK
SIMAPAN (SIMPANAN MASA DEPAN) DI KJKS BMT
MARHAMAH.
4
Antonio Syafii, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Jakarta, Gema Insani Press, 2001,
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana metode bagi hasil SIMAPAN di BMT Marhamah? 2. Bagaimana analisis SWOT pada produk SIMAPAN?
I.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian yang penulis lakukan di BMT Marhamah adalah:
a. Untuk mengetahui metode bagi hasil di Bmt Marhamah.
b. Supaya anggota atau masyarakat mengetahui bagaimana analisis SWOT mengenai produk SIMAPAN itu sendiri.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis
1) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berhubungan dengan simpanan masa depan di BMT MARHAMAH
2) Untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya dalam ilmu perbankan syari’ah.
b. Bagi lembaga keuangan
c. Bagi fakultas perbankan syariah
Penelitian diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan, yaitu sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang perbankan, khususnya mengenai distribusi bagi hasil serta manfaat SIMAPAN.
d. Bagi Masyarakat
Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan diterapkan sebagai bahan acuan, bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan produk BMT MARHAMAH khususnya SIMAPAN yang dapat bertahan sampai jangka waktu kedepan.
I.4. Metode Penelitian
a.Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah memaparkan data dan memberikan gambaran penjelasan secara teoritik yang didasarkan pada masalah yang diteliti yang ada di lapangan serta mengeksplorasikan ke dalam bentuk laporan. Penulis juga memaparkan data dalam bentuk angka-angka, kemudian angka-angka perhitungan bagi hasil tersebut akan dideskripsikan ke dalam data kualitatif, sehingga memudahkan penulis untuk mengambil kesimpulan.
b.Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan dengan topik penelitian tersebut maka digunakan beberapa metode yaitu :
1) Observasi
Metode observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung (dengan alat bantu).5 Yang terjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di BMT MARHAMAH serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan tentang SIMAPAN baik dari pihak bmt maupun dari anggotanya.
2) Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan koresponden.6 Yang terkait dengan tema yang diangkat di BMT MARHAMAH, hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan atau salah pengertian mengenai permasalahan yang diangkat. Wawancara dengan bagian Manajer serta Staf-staf nya.
3) Dokumentasi
5
Ibid, hlm. 116 6
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal- hal yang berupa catatan-catatan suatu peristiwa yang ditinggalkan baik tertulis maupun tidak tertulis.7
c. Sumber Data
1) Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.8 Dalam hal ini data yang diambil langsung dari BMT Marhamah meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi.
2) Data Sekunder, adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah ada.9 Dalam hal ini data yang diperoleh dari beberapa buku, di antaranya: Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari'ah, Manajemen Bank Syari'ah, Laporan Keuangan Bmt Marhamah, Data-data Anggota Simapan, dan lain-lain.
d. Analisis Data
Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode deskripsi, yaitu suatu metode penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang subjek penelitian berdasarkan data dan variabel yang di peroleh dari kelompok subjek yang diteliti.10 Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis. Catatan hasil observasi,
7
Sudarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002,hlm. 206
wawancara, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang
diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. e. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku yang membahas dan berhubungan dengan objek penelitian.
I.5. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari penyusunan tugas akhir ini, maka penulis memberikan sistematika penulisan yang terbagi dalam rangkaian dari beberapa bab yang pada setiap bab terdiri dari sub-sub bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II: Kondisi Umum Kjks Bmt Marhamah
Bab III : Landasan Teori
Bab ini membahas tentang akad Mudharabah pada SIMAPAN dan sistem bagi hasil yang terdiri dari; pengertian mudharabah, jenis-jenis mudharabah, landasan syari’ah mengenai mudharabah, pengertian bagi hasil, distribusi bagi hasil, faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil, metode bagi hasil, konsep bagi hasil, pengertian SIMAPAN, peraturan dan ketentuan SIMAPAN, landasan syari’ah mengenai SIMAPAN, konsep bagi hasil SIMAPAN, mekanisme perhitungan bagi hasil SIMAPAN,cara pendistribusian SIMAPAN kepada anggota individual.
Analisis Penelitian berisi tentang analisis metode-metode yang diterapkan di BMT Marhamah, analisis SWOT mengenai produk SIMAPAN, analisis laporan daftar bagi hasil kepada anggota simapan, dan menggambarkan serta menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah serta memadukan antara teori dan praktek sudah sesuai dengan syari’ah muamalah. Bab V : Penutup
I.6. Rencana Kerja
Langkah – langkah yang dilakukan untuk membuat proyek tugas ahkir ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
Dengan mencari dan mempelajari buku-buku refrensi yang berkaitan dengan BMT Marhammah dan Perbankan Syariah terutama sistim bagi hasilnya, dan refrensi lainnya di beberapa tempat di BMT Marhamah, kampus, perpustakaan, toko buku atau internet.
2. Konsultasi
Dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing dan atau pihak-pihak yang berkaitan atau berkompeten terhadap bidang yang dipelajari atau dikelola secara rutin dan berkala dalam menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang dihadapi pada saat pembuatan atau penyusunan tugas ahkir ini.
3.Peninjauan Lapangan
11
II.1. Sejarah Pendirian Kjks Bmt Marhamah
Gagasan untuk mendirikan Koperasi/BMT muncul setelah mengikuti
Pelatihan Pengembangan Lembaga Keuangan Syariah yang diselenggarakan
pada bulan April 1995 oleh Koperasi Tamzis. Gagasan ini kemudian lebih
dipertegas lagi setelah mengikuti Pelatihan Nasional Katalis BMT pada
tanggal 22-24 Juli 1997 di Pusat Pelatihan Koperasi Jakarta yang
diselenggarakan oleh P3UK dan Dep. PELMAS ICMI Pusat. Tujuan
utamanya, selain berupaya menerapkan Sistem Ekonomi Syariah adalah
membuka kesempatan usaha mandiri serta menggali dan mengembangkan
potensi daerah.
Berbekal hasil pelatihan tersebut maka dibentuklah sebuah Tim
Persiapan Pendirian BMT guna mempersiapkan segala sesuatunya. Hal utama
yang dilakukan oleh Tim ini, di samping melakukan pendekatan dan
konsultasi dengan tokoh masyarakat, pengusaha dan berbagai
organisasi/instansi terkait, adalah melakukan studi banding dan magang di
BMT yang telah beroperasi, antara lain di BMT Tamzis Kertek, BMT
Saudara Magelang, BMT Ulul Albab Solo, dan lain-lain.
Alhamdulillah, berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, pada
tanggal 1 Oktober 1995, Tim tersebut berhasil menyelenggarakan Rapat
16 Oktober 1995, sebuah Lembaga Keuangan Syariah, yang kemudian lebih
dikenal dengan nama BMT Marhamah mulai beroperasi. Walaupun modal
yang terhimpun pada waktu itu masih sangat minim, yakni hanya Rp.
875.000,- namun dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh,
modal/asset tersebut dapat terus ditingkatkan.
Atas dedikasi, komitmen dan perjuangan yang tak kenal lekang,
sekalipun pada 6 bulan awal tanpa digaji, 5 (lima) orang sarjana
pengangguran yang merintis lembaga ini dapat menunjukkan kinerja
mercusuarnya yang hingga sekarang telah menorehkan prestasi yang
membanggakan. Bermula dari jalan kaki, merangkak pakai sepeda motor
butut, Alhamdulillah sekarang sudah ada 4 buah mobil, 1 buah mobil
ambulance dan puluhan sepeda motor.
Dalam rangka pengembangan jaringan, BMT Marhamah juga telah
melakukan kerjasama dengan berbagai instansi/organisasi terkait, di
antaranya Dinas Perdagangan dan Koperasi, Unit PUKK PT. Taspen, PT.
PNM, BSM Yogyakarta, BTN Syariah Yogyakarta, BNI Syariah Yogyakarta,
DD Republika dan Asosiasi BMT Tingkat Lokal, Regional maupun Nasional.
Tanggal 1 Juli 2004 Alhamdulillah BMT Marhamah telah menempati
gedung sendiri berlantai 3 sebagai kantor pusat di Jl. T. Jogonegoro km. 0,5
Wonosobo.11
11
II.2. Data Organisasi12
1. Legalitas : Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT MARHAMAH
2. Nama Direktur : Nur Basuki,S.Ag
3. Nama Pengurus
Ketua : Ngadidjo,S.Pd
Sekretaris : Taat Sumanto
Bendahara : Fatah Yasin
Dewan Syari’ah : Drs. Ngatmin Surobudin, Mustathirin
4. Alamat : JL. Tumenggung Jogonegoro km 0,5 Wonosobo,
No. Badan Telp.(0286) 321566, Fax. (0286) 324716
5. Hukum : a. No. 13825/BH/KWK.11/III/98, tgl. 31 maret 1998
: b. No. 04/PAD/KDK.11/IV/2008, tgl. 02 april 2008
6. SIUP/TDUP : No. 503/33-84/PB/X/2008 Tgl. 18 Oktober 2008
13. Email : marhamahbmt@yahoo.com
14. Organisasi : a. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)
Induk BMT b. Koperasi FES Mitra DD Republika (KOFESMID)
c. BMT Center
d. PT. Permodalan BMT Ventura
e. Inkopsyah BMT
f. Asosisi BMT Seluruh Indonesia ( ASBINDO )
15. Alamat : a. PINBUK Dati I Jawa Tengah
Organisasi Induk Jl.. Cinde Utara Semarang
12
b. KOFESMID Kares. Kedu
Jl. Lettu Sugiarno Muntilan Magelang
c. Jl. Ir.H.Juanda No.50, Perkantoran Ciputat Indah Permai
F1 Ciputat Jakarta-15419 Telp. 021- 7425835
d. Gd. Tamzis Jakarta LT.2, Jl Buncit No.405 Jakarta 12740
Telp.021-7993346/ 79198411
e. Komplek Ruko Mutiara Faza RA-3, Jl. Raya Condet No 27,
Jakarta 13760. Telp/ Fax. 021-8408356
16. Status Kantor : a. Kantor Pusat & KCP Utama,
Jl. T. Jogonegoro Wonosobo (milik sendiri)
b. KCP Wonosobo, Jl. A.Yani 21 Wonosobo (sewa)
c. KCP Leksono, Jl. Raya Leksono Rt 1/1 Wonosobo
(pinjam milik pendiri)
d. KCP Sukoharjo, Jl. Raya Sampih Sukoharjo (sewa)
e. KCP Kertek, Jl. Raya Parakan Km.0,1 Kertek (sewa)
f. KCP Kaliwiro, Jl. Selomanik Barat Pasar Kaliwiro (sewa)
g. KCP Purworejo, Jl. Mayjend. Sutoyo No. 73 Purworejo (sewa)
h. KCP Wadaslintang, Jl. Raya Wadaslintang Kebumen,
Wadaslintang
i. KCP Watumalang, Jl. Raya Watumalang, Watumalang
j. KCP Watumalang, Jl. Raya Welahan, Watumalang
k. KCP Banjarnegara, Jl. S. Parman, Banjarnegara
l. KCP Kalibawang, JL. Raya Kalibawang, Kalibawang
m. KCP Balekambang, Jl. Raya Balekambang, Selomerto
17. Kerjasama Bank : BNI Cabang Wonosobo, BSM Yogyakarta, BTN Purwokerto,
BTN Syariah Yogyakarta, BNI Syariah Yogyakarta.
II.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pelaksanaan KJKS BMT MARHAMAH :
(Bersertifikat Kompetensi)
2. Manajer Operasional : Kus Muliyanto, SE (S-1)
(Bersertifikat Kompetensi)
3. Manajer Pemasaran : Taufiq Rujiyanto, SP (S-1)
(Bersertifikat Kompetensi)
Staff : - Tejo Muryono, SH (S-1)
- Firma Yoga, P.SE (S-1)
(Bersertifikat Kompetensi)
- Kus Dwi Edy, S.EI (S-1)
4. Manajer Internal Audit : Lilik Silowati, SH (S-1)
(Bersertifikat Kompetensi)
Staff : Tutik Setyawati, S.EI (S-1)
5. Manajer SDM & Litbang : Nur Hidayat, SE (S-1)
(Bersertifikat Kompetensi)
6. Manajer Maal : Khanif Rosyadi, S.Si (S-1)
Staff : - Jati Dwi Arisman, S.EI (S-1)
-Paryanto, S.EI (S-1)
7. Pembukuan Pusat : Sugiharto Hadi Wibowo, S.EI (S-1)
8. Programmer : Drupadi Hajar Nurrohmah (S-1)
9. Sekretaris & Umum : Nurlana Cahyandari, SP (S-1)
10. Office Boy : Banar Mujiono
11. Driver : Syukur Basuki
- Muslimin
- Purwanto
- Wachidun
- Nur Hasan
- Agus Eko Wahono
II.4. Visi Dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan :
Terbangunnya keluarga sakinah, yang maju secara ekonomi dengan pengelolaan keuangan secara syari’ah
Misi Perusahaan :
1) Memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendorong terwujudnya keluarga sakinah
2) Meningkatkan kualitas perekonomian keluarga sakinah dengan bertransaksi secara syariah
3) Memfasilitasi pengembangan ekonomi mikro berbasis keluarga sakinah melalui pembiayaan modal kerja dan investasi
4) Menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi dan sosial secara integral dan komprehensif menuju terwujudnya keluarga sakinah yang kuat secara ekonomi.13
Motto Perusahaan :
MITRA KELUARGA SAKINAH
II.5. Ruang Lingkup Kegiatan14
a. Kegiatan Bisnis (Baitul Tamwil)
1) Menghimpun dana-dana komersial berupa simpanan/tabungan maupun
sumber dana lain yang sah dan halal.
13Ibid
2) Memberikan pembiayaan kepada anggotanya sesuai dengan penilaian
kelayakan usahanya.
3) Mengelola usaha tersebut secara profesional sehingga menguntungkan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Kegiatan Sosial (Baitul Maal)
1) Menghimpun zakat, infaq/shadaqah, wakaf, hibah dan dana-dana sosial lainnya.
2) Menyalurkan dana sosial tersebut kepada yang berhak menerima
(mustahik) sesuai dengan amanah.
3) Mengelola usaha tersebut secara profesional sehingga memberi manfaat
yang optimal kepada mustahiq dan menjadi modal dakwah Islam. 4) Program- Program Sosial seperti : Paket Sembako kepada fakir miskin,
Tebar Hewan Kurban, dan Beasiswa
II.6. Produk-Produk Kjks Bmt Marhamah
1) Produk Penghimpun Dana (Funding)15
Penghimpun dana di Lembaga Keuangan Syari’ah dapat berbentuk
Giro, Simpanan dan Simpanan Berjangka. Prinsip Operasional Syari’ah yang diterpakan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip
Wadi’ah dan Mudharabah.
15
1) Simpanan Anggota
Merupakan persyaratan awal bagi masyarakat yang ingin mendapatkan
layanan dan maanfaat dari BMT Marhamah, Setoran Simpanan Pokok
Rp. 10.000,- .
2) Simpanan Ummat
Simpanan ini diperuntukkan bagi perorangan dengan persyaratan yang
mudah dan bagi hasil yang menguntungkan tanpa dipungut biaya
operasional. Setoran awal pembukaan rekening minimal Rp. 10.000,- .
Setoran dan penarikan dapat dilakukan setiap waktu pada jam kerja
3) Simpanan Ukhuwah
Simpanan ini diperuntukkan bagi lembaga/institusi/perusahaan/
organisasi dan yang sejenisnya dengan imbalan porsi bagi hasil yang
ditingkatkan. Setoran awal pembukaan rekening minimal Rp.
1.000.000,-. Setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,-
4) Simpanan Ukhuwah Pendidikan
Simpanan yang diperuntukkan khusus bagi sekolah yang merupakan
akumulasi setoran siswa dalam satu kelas/sekolahan. Setoran awal
minimal Rp. 100.000,-
5) Simpanan Ukhuwah Sinergis
Simpanan yang diperuntukan khusus lembaga keuangan lain (BMT)
dan lembaga yang mempunyai dana cukup besar, dengan
pengendapan rata-rata per bulan mencapai Rp. 50.000.000,-. Setoran
6) Simpanan Berjangka
Bagi yang ingin menginvestasikan dananya dalam jangka waktu
tertentu dengan porsi bagi hasil lebih menarik, kami sediakan produk
Simpanan Berjangka dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan. Setoran
minimal Rp. 1.000.000,-
7) Simpanan Masa Depan (Simapan)
Simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun lembaga,
yang merupakan persiapan dana jangka panjang seperti untuk
keperluan masa pensiun, biaya pendidikan, persiapan haji atau
pesangon karyawan bagi perusahaan, dengan pilihan jangka waktu 5
s/d 9 tahun, 10 s/d 19 tahun, 20 s/d 30 tahun. Setoran minimal Rp.
20.000,-
8) Penyertaan Investasi Syari’ah Marhamah (PRISMA)
Modal penyertaan merupakan investasi jangka panjang dengan jangka
waktu minimal 2 tahun dan akan diperpanjang secara otomatis selama
2 tahun berikutnya jika sewaktu jatuh tempo tidak diambil. Setoran
minimal Rp. 100.000.000,-.
2) Produk Pembiayaan (Lending)16
1) Pembiyaaan Modal Usaha/Mudharabah
a) Menggunakan prinsip Mudharabah, dimana BMT Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul maal) dan Anggota sebagai pengelola dana (mudhorib).
16
b) Diperuntukan bagi Anggota/Pengusaha yang memiliki usaha
dengan prospek hasil usaha/laba yang menguntungkan tiap
bulannya.
c) Usaha yang dikelola sudah berjalan minimal 1 tahun.
d) Hasil Usaha atau keuntungan asaha dibagikan kepada BMT
Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul maal) dan Anggota sebagai pengelola dana (mudhorib) sesuai dengan porsi masing-masing yang sudah disepakati.
2) Pembiayaan Jual Beli Barang/Murabahah
Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah,
berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual beli dimana BMT menyebutkan jumlah keuntungannya. Harga jual adalah harga
beli BMT dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua belah pihak
harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga
jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak
dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam pelaksanaannya,
3) Pembiayaan Ijaroh
Ijaroh adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu
tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama.17
4) Pembiayaan Qardul Hasan
Yakni pinjaman uang tanpa pemberian jasa/mark-up/bagi hasil saat
pengembaliannya.18 Aplikasi qardh dalam BMT biasanya dalam pembiayaan :
Sebagai pembiayaan talangan kepada anggota yang terkena
musibah (biaya pengobatan, biaya pemakaman, dll)
Sebagai pembiayaan kepada pengusaha kecil, dimana menurut
perhitungan BMT akan memberatkan si pengusaha bila
diberikan pembiayaan dengan skema jual beli ijarah atau bagi
hasil.
17Ibid
, hlm. 29 18
22
III.1. Pengertian Mudharabah
Istilah Mudharabah menurut literatur Fiqh adalah akad perjanjian
antara kedua belah pihak yang salah satu dari keduannya memberikan modal
kepada yang lain supaya dikembangkan, sedangkan keuntungannya dibagi
antara keduanya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.19
Mudharabah adalah perjanjian suatu kerjasama antara dua belah
pihak, dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana dan pihak
kedua (mudharib) bertanggung jawab sebagai pengelola usaha. Yang dimana
keuntungan dari hasil usaha dibagikan sesuai dengan porsi nisbah yang telah
disepakati bersama sejak awal didalam perjanjian.20 Sehingga apabila
mengalami kerugian pihak pertama akan kehilangan sebagian imbalan dari
hasil kerja pihak kedua, dan seandainya kerugian iu diakibatkan karena
kecurangan atau unsur kelalaian pihak kedua, maka pihak kedua harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut21. Adapun tujuan dari akad
mudharabah adalah supaya ada suatu langkah kerjasama dibidang usaha,
antara pemilik modal yang tidak mempunyai keahlian untuk memanfaatkan
hartanya dan tenaga ahli yang tidak mempunyai modal untuk menjalankan
suatu usaha dan memanfaatkan keahlian mereka.
19
Fiqhus Sunnah III : 212
20
Antonio, op. cit. Hlm. 95
21
Adapun landasan syari’ah mengenai mudharabah adalah:
1. Firman Allah QS. al-Nisa’ [4]: 29
Artinya: Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…(An-Nisa’: 29)22
2. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:
Artinya: Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)23
3. Hadis Nabi riwayat Thabrani:
22
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 07/Dsn-Mui/Iv/2000 Tentang Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh), Hlm. 1
23
Artinya: Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar,
ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membenarkannya. (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas)24
a. Rukun Mudharabah
Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad mudharabah adalah:
1. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)
2. Objek mudharabah (modal dan kerja)
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)
4. Nisbah keuntungan25
b. Jenis – Jenis Mudharabah
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan dan,
prinsip mudharabah terbagi dua yaitu26:
1. Mudharabah mutlaqah
Dalam mudharabah mutlaqah tidak ada pembatas bagi bank dalam
menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan
persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya
hendak disalurkan, atau menetapkan penggunaan akad-akad tertentu,
ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu.
2. Mudhrabah muqayyadah
Mudharabah muqayyadah ini ada dua jenis, yaitu :
1. Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Dalam skema ini aliran dana dapat terjadi dari satu nasabah ke
sekelompok pelaksana usaha dalam beberapa sector terbatas,
misalnya pertanian, pertambangan, property, dan pertanian.
2. Mudharabah Muqayyadah off balance sheet
Dalam skema ini, aliran dana berasal dari satu nasabah investor
kepada satu nasabah pembiayaan. Disini bank syariah bertindak
sebagai arranger saja.
c. Teori Bagi Hasil
Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan
profit sharing. Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian
laba. Secara definitif profit sharing diartikan distribusi beberapa bagian
dari laba para pegawai dari suatu perusahaan.27 Bagi Hasil merupakan
sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam
melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya
pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah
pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan
27
ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan
syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan
terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan
porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan
bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing
pihak tanpa adanya unsur paksaan.28
Bagi Hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) dari
kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap.
Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang
benar-benar terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil
merupakan salah satu praktik perbankan syariah.29
Adapun landasan syari’ah tentang bagi hasil mengikuti landasan
syari’ah akad mudharabah.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil30
1) Faktor langsung
Diantara faktor-faktor langsung (direct factors) yang
mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate (tingkat
dana yang didistribusikan) dan nisbah bagi hasil (profit sharing ratio)
hal ini berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk memenuhi
likuiditas.31
b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah
dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Dana tersebut dapat dihitung dengan menggunakan salah satu
metode:
a) Rata-rata saldo minimum bulanan
b) Rata-rata total saldo harian
Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk
diinvestasikan sehingga akan menghasilkan jumlah dana aktual
untuk digunakan.
c) Nisbah bagi hasil
i) Salah satu ciri bagi hasil adalah nisbah yang harus ditentukan
dan disetujui pada awal perjanjian.
ii) Nisbah antara satu BMT dengan BMT lainnya dapat berbeda
iii) Nisbah dapat juga berbeda dari waktu ke waktu dalam satu
BMT, misalnya Simapan 5 tahun, 10 tahun, 20-30 tahun.
iii) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account
lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya.32
2) Faktor tidak langsung
a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya
31Ibid.
Hlm 139
32
BMT dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya
(profit sharing). Pendapatan yang dibagikan merupakan
pendapatan yang diterima setelah dikurangi biaya-biaya. Jika
semua biaya ditanggung BMT, hal ini disebut revenue sharing
b) Kebijakan akuntansi (prinsip dan metode akuntansi)
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh perjalanan
aktifitas yang ditetapkan, terutama yang berhubungan dengan
pengakuan pendapatan.33
e. Metode Bagi Hasil
Metode bagi hasil terdiri dari dua sistem:
a. Bagi untung (Profit Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari
pendapatan setelah dikurangi biaya pengelolaan dana. Dalam sistem
syariah pola ini dapat digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha
lembaga keuangan syariah;
b. Bagi hasil (Revenue Sharing) adalah bagi hasil yang dihitung dari total
pendapatan pengelolaan dana. Dalam sistem syariah pola ini dapat
digunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan
syariah.34
Aplikasi perbankan syariah pada umumnya, bank dapat
menggunakan sistem profit sharing maupun revenue sharing tergantung
sistem yang ada. Bank-bank syariah yang ada di Indonesia saat ini
semuanya menggunakan perhitungan bagi hasil atas dasar revenue sharing
untuk mendistribusikan bagi hasil kepada para pemilik dana (deposan).35
Suatu bank menggunakan sistem profit sharing di mana bagi hasil
dihitung dari pendapatan netto setelah dikurangi biaya bank, maka
kemungkinan yang akan terjadi adalah bagi hasil yang akan diterima oleh
para shahibul maal (pemilik dana) akan semakin kecil, tentunya akan
mempunyai dampak yang cukup signifikan apabila ternyata secara umum
tingkat suku bunga pasar lebih tinggi. Kondisi ini akan mempengaruhi
keinginan masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada bank syariah
yang berdampak menurunnya jumlah dana pihak ketiga secara
keseluruhan, tetapi apabila bank tetap ingin mempertahankan sistem profit
sharing tersebut dalam perhitungan bagi hasil mereka, maka jalan
satu-satunya untuk menghindari resiko-resiko tersebut di atas, dengan cara bank
harus mengalokasikan sebagian dari porsi bagi hasil yang mereka terima
untuk subsidi terhadap bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah
pemilik dana.36
Suatu bank yang menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan
revenue sharing yaitu bagi hasil yang akan didistribusikan dihitung dari
total pendapatan bank sebelum dikurangi dengan biaya bank, maka
kemungkinan yang akan terjadi adalah tingkat bagi hasil yang diterima
bunga pasar yang berlaku. Kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik
dana untuk mengarahkan investasinya kepada bank syariah yang nyatanya
justru mampu memberikan hasil yang optimal, sehingga akan berdampak
kepada peningkatan total dana pihak ketiga pada bank syariah.
Pertumbuhan dana pihak ketiga dengan cepat harus mampu diimbangi
dengan penyalurannya dalam berbagai bentuk produk aset yang menarik,
layak dan mampu memberikan tingkat profitabilitas yang maksimal bagi
pemilik dana.37
f. Konsep Bagi Hasil
Konsep bagi hasil adalah sebagai berikut:
a. Pemilik dana akan menginvestasikan dananya melalui lembaga
keuangan syariah yang bertindak sebagai pengelola;
b. Pengelola atau lembaga keuangan syariah akan mengelola dana tersebut
dalam sistem pool of fund selanjutnya akan menginvestasikan dana
tersebut ke dalam proyek atau usaha yang layak dan menguntungkan
serta memenuhi aspek syariah;
c. Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup
kerja sama, nominal, nisbah dan jangka waktu berlakunya kesepakatan
tersebut.38
37Ibid
, hlm. 264
38
g. Sistem Pencatatan dan Pelaporan (Akuntansi) Keuangan
Sistem pencatatan dan pelaporan (akuntansi) keuangan, ada dua sistem
yaitu:
a. Accrual basis adalah sistem penentuan biaya dan pendapatan yang
mengakui seluruh pendapatan dan biaya pada tahun buku tertentu
meskipun realisasinya baru terjadi dalam buku selanjutnya.
b. Cash basis adalah pencatatan pendapatan dan pengeluaran yang
dilakukan saat penerimaan atau pengeluaran tunai tanpa memperhatikan
tanggal transaksinya.39
III.2. Pengertian Simapan (Simpanan Masa Depan)
Simpanan masa depan (SIMAPAN) di BMT Marhamah Wonosobo
sudah ada sejak 5 tahun BMT Marhamah didirikan, tepatnya pada tahun 2000.
Produk SIMAPAN diperuntukan bagi perorangan maupun lembaga, yang
merupakan persiapan dana jangka panjang seperti untuk keperluan masa
pensiun, biaya haji, atau pesangon karyawan bagi lembaga. Produk
SIMAPAN di BMT Marhamah menggunakan akad mudharabah mutlaqoh,
sehingga pihak BMT bisa mengelola dan mengalokasikan dana tanpa adanya
batasan dari peserta Simapan.40
Produk SIMAPAN BMT Marhamah ditawarkan dalam beberapa masa
kepesertaan (jangka waktu) dari 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.
39
Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono, Istilah-Istilah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 2004, Yogyakarta, UII Press, hlm. 13
40
Adapun landasan syari’ah yang di jadikan pedoman BMT Marhamah
dalam mengelola produk SIMAPAN terdapat dalam landasan syari’ah akad
mudharabah.
a. Peraturan Dan Ketentuan Umum Simpanan Masa Depan (Simapan)
1. Perorangan atau lembaga/preusahaan yang memenuhi syarat
kepersertaan.
2. Peserta harus menyerahkan fotokopi KTP/SIM/Indentitas lainnya
dan fotokopi Kartu keluarga.
3. Masa kepesertaan (jangka waktu) minimal 5 tahun.
4. Setoran SIMAPAN minimal Rp. 20.000,- / bulan.
5. Nisbah Bagi Hasil SIMAPAN ditentukan sebagai berikut :
BMT Peserta
1. 5 - 9 tahun 54 46
2. 10 - 19 tahun 47 53
3. 20 tahun atau lebih 39 61
No. Masa Kepesertaan Nisbah Bagi Hasil
6. Akumulasi setoran dan Bagi Hasil SIMAPAN dicatat dalam buku
SIMAPAN atas nama peserta.
7. Terhadap pengelolaan dana SIMAPAN, BMT Marhammah tidak
memungut biaya kecuali yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan
pemerintah.
8. Penarikan dan setelah masa kepesertaan berahkir dapat dilakukan
secara tunai dalam 3 tahap selama 3 bulan atau sesuai dengan
9. Penarikan dana sebelum masa kepesertaan berahkir, dikenakan
ketentuan sebagai berikut:*
No. Waktu Penarikan Sanksi atau Denda
1.
¾ s.d sebelum masa kepesertaan
berakhir
Bagi Hasil hangus 100%
Bagi Hasil hangus 75%
Bagi Hasil hangus 50%
Bagi Hasil hangus 25%
10. Peserta yang tidak melakukan setoran dalam 6 bulan berturut – turut
dinyatakan tidak aktif/batal/mengundurkan diri. Saldo SIMAPAN
(akumulasi setoran dan bagi hasilnya) akan dikembalikan sesuai
dengan ketentuan penarikan sebelum masa kepesrtaan berahkir.
11. Jika peserta meninggal dunia, maka saldo SIMAPAN akan di
berikan penuh kepada ahli warisnya.41
*Ket: Pada dasarnya SIMAPAN itu termasuk Simpanan Berjangka, jadi apabila ditutup sebelum jangka waktu yang telah ditetapkan berdasarkan akad akan dikenakan pinalti (SOP BMT Marhamah).
b. Metode Bagi Hasil BMT Marhamah
BMT Marhamah menerapkan sistem Bagi Hasil dengan
menggunakan metode revenue sharing (bagi pendapatan), di mana
pendapatan yang diterima BMT atas bagi hasil, margin jual beli, dan
41
margin sewa atas pembiayaan produktif yang diusahakan dibagikan secara
langsung ke anggota penyimpan / nasabah tanpa dikurangi biaya
operasional. Sedangkan dalam metode pengakuan pendapatan BMT
Marhamah menggunakan metode Cash Basis, dimana penerimaan
pendapatan atau pengeluaran biaya ketika benar-benar terjadi penerimaan
atau pengeluaran uang tunai.42
c. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil BMT Marhamah
Pada produk simpanan anggota penabung mendapatkan keuntungan
yang besarnya tergantung kepada :
1). Besar kecilnya saldo rata-rata simpanan
2). Besar kecilnya saldo rata-rata seluruh simpanan yang ada
3). Besar kecilnya pendapatan yang dicapai oleh BMT
4). Porsi bagi hasil (nisbah) yang ditetapkan BMT.43
Dalam pendistribusian bagi hasil kepada nasabah simpanan
mudharabah, BMT Marhamah menetapkan waktu pendistribusian pada
akhir bulan, alasannya adalah untuk membuat keefektifan atas
perhitungannya yang disesuaikan menurut tanggal kalender yang berlaku
di Indonesia.44
42
Wawancara dengan Bapak Nur Hariyadi, tanggal 20 Mare 2012
43
Wawancara dengan Bapak Nur Hidayat, tanggal 15 Maret 2012
44
III.3. Analisis Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di BMT Marhamah
Wonosobo mengenai studi analisis terhadap sistem bagi hasil pada produk
simpanan masa depan (simapan), maka dapat diketahui analisis pembahasan
dari tema tersebut, diantaranya tentang ;
a. Analisis Kesesuaian Metode Bagi Hasil BMT Marhamah
Seperti yang telah dijelaskan dalam bab tiga sebelumnya bahwa
metode bagi hasil yang dipakai oleh BMT Marhamah adalah metode
revenue sharing (bagi pendapatan), sehingga yang digunakan untuk
penghitungan distribusi bagi hasil adalah pendapatan kotor, dimana
pendapatan BMT berasal dari pembiayaan dan penempatan dana pada
Lembaga Keuangan Syariah Lain yang dibagikan secara langsung ke
nasabah tanpa dikurangi biaya operasional.
Hal ini dikarenakan dalam revenue sharing ke dua pihak (shahibul
maal dan mudharib) akan selalu mendapatkan bagi hasil, karena bagi
hasil dihitung dari pendapatan pengelola dana. Sepanjang pengelola dana
memperoleh pendapatan maka pemilik dana (shahibul maal) akan
mendapatkan distribusi bagi hasil.
b. Analisis SWOT
1. Strenght adalah suatu hal yang sangat baik dan sangat dikuasai oleh
daya saing perusahaan. Adapun keunggulan dari SIMAPAN BMT
Marhamah adalah :
a. Produk SIMAPAN merupakan salah satu produk dengan syarat
tingkat investasi yang tertinggi, yang dimana sangat memudahkan
semua aspek masyarakat untuk menjadi angota nasabah
didalamnya dikarenakan jumlah biaya investasi yang relatif kecil
setiap bulannya.
b. Produk SIMAPAN masih menjadi satu-satunya produk simpanan
yang baru dimiliki masyarakat wonosobo.
2. Weekness adalah suatu hal yang menjadi kekurangan dan kurang baik
ketika dikerjakan oleh perusahaan/sebuah kondisi yang tidak
menguntungkan posisi perusahaan didalam pasar. Adapun
kekurangannya adalah jangka waktu dalam produk SIMAPAN
tersebut cenderung cukup lama, yakni 5 s/d 30 thn. Tentunya hal
tersebut sangatlah kurang efisien. Apabila suatu ketika nasabah
tersebut melakukan jumlah penarikan dana dari tabungan SIMAPAN
itu sebelum jatuh tempo seperti yang sudah disepakati, maka bisa
dipastikan jumlah nominal bagi hasilnya cenderung lebih kecil.
3. Opportunity adalah faktor yang besar dan utama untuk
dipertimbangkan dalam membentuk strategi perusahaan untuk
mengevakuasi kesempatan/peluang yang ada didalam pasar dan
harus bertindak hati-hati dari pandangan yang melihat setiap
kesempatan industri sebagai kesempatan perusahaan.
Berikut peluang yang dimiliki BMT Marhamah untuk produk
SIMAPAN adalah produk SIMAPAN Tersebut masih menjadi
satu-satunya produk yang ada di area wonosobo, tentunya ketidakadaan
competitor dalam hal ini sangatlah membuat produk ini ekslusif,
terlebih tidak adanya BMT lain di wonosobo yang mencoba untuk
menyambut pasar produk tersebut.
4. Threats adalah faktor dari lingkungan eksternal perusahaan yang
dapat menganggu profitabilitas dan kesejahteraan perusahaan. Tugas
perusahaan adalah untuk mengidentifikasikan ancaman dan tindakan
yang ada kemudian mengevaluasi strategi tindakan apa yang bisa
diambil untuk mentralkan atraupun mengurangi dampak dari ancaman
tersebut.
Dengan banyaknya BMT lain yang berdiri di wonosobo menjadikan
BMT-BMT atau LKS disekitar wonosobo membuka persaingan
dengan menawarkan produk deposito/simpanan berjangka yang
profitnya cenderung lebih besar dengan jangka waktu yang relatif
lebih singkat, sehingga bisa mempengaruhi opsi masyarakat untuk
menentukan jenis investasi yang tepat.
c. Analisis Perhitungan bagi Hasil
Sebagai lembaga perantara keuangan, BMT Marhamah menyalurkan
investasi ke pembiayaan tersebut dalam perhitungan hasil usaha dilakukan
secara bulanan, karena kalau secara harian tidak memungkinkan, sebab
keuntungan itu sifatnya tidak pasti, sehingga untuk mempermudah dalam
perhitungannya maka diputuskan untuk perhitungan bagi hasil usaha atas
pembiayaan yang disalurkan dihitung secara bulanan.
Sebagai kontribusi dari dana yang telah diinvestasikan, maka BMT
Marhamah memberikan bagi hasil kepada nasabah simpanan. Perhitungan
bagi hasil kepada nasabah simpanan dilakukan pada akhir bulan.
Yang menjadi alasan dalam penetapan waktu pendistribusian bagi
hasil kepada nasabah simpanan di akhir bulan tersebut adalah untuk
membuat keefektifan maupun efisien dalam perhitungannya disesuaikan
menurut tanggal kalender yang berlaku di Indonesia.
Berkaitan dengan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian
ini, maka penulis lampirkan data perhitungan setara bagi hasil yang
diberikan BMT Marhamah kepada nasabah simpanan sebagai berikut:
TABEL.1 PERHITUNGAN SETARA NISBAH BAGI HASIL
Bulan Februari 2012
Nama Saldo Rata2 Pendapatan
Nisbah
simp ukh sinergi 3.614.177.822 79.222.778 53% 47% 41.988.072 37.234.706 1,162
simp ukh. Pendidkan 92.423 2.026 30% 70% 608 1.418 0,658
simpanan haji 80.497.280 1.764.500 22% 78% 388.190 1.376.310 0,482
simapan 5 tahun 443.970.187 9.731.826 46% 54% 4.476.640 5.255.186 1,008
simapan 20-30 tahun 129.921.341 2.847.876 61% 39% 1.737.204 1.110.672 1,337
simka 1 balan 379.577.778 8.320.345 46% 54% 3.827.359 4.492.986 1,008
simka 3 bulan 566.832.211 12.424.962 49% 51% 6.088.231 6.336.731 1,074
simka 6 bulan 341.521.111 7.486.143 53% 47% 3.967.656 3.518.487 1,162
simka 12 bulan 807.379.429 17.697.757 59% 41% 10.441.677 7.256.080 1,293
investasi syariah 100.000.000 2.192.000 66,50% 33,50% 1.457.680 734.320 1,458
dana pihak ketiga 228.618.921 5.011.327 60% 40% 3.006.796 2.004.531 1,315
jumlah 7.770.219.403 170.323.209 Jumlah 83.915.699 86.407.510
Sumber ; KJKS BMT Marhamah, Cab A.Yani
Dari data tabel diatas diketahui bahwa;
Total saldo rata-rata simpanan : Rp. 7.770.219.403,-
Total Pendapatan produktif dari pembiayaan : Rp. 170.323.209,-
Berdasarkan data tabel perhitungan diatas penulis perlu menganalisis
untuk mengetahui kebenaran dan kesesuaian antara teori dan praktek di
antaranya yaitu adalah :
1. Perhitungan Pendapatan yang dibagikan di BMT Marhammah
Disini penulis berusaha meneliti sistem perhitungan pendapatan BMT
Marhamah, yang dimana bisa ditentukan berdasarkan perhitungan dari
pendapatan SIMAPAN. Dari total pendapatan pembiayaan tersebut
dapat dihitung besarnya pendapatan untuk produk SIMAPAN adalah
sebagai berikut :
a) Pendapatan yang dibagihasilkan atas Simapan 5 tahun
Saldo rata-rata Simapan 5 tahun
--- X Total Pendapatan/hasil usaha Total saldo rata-rata Simpanan
Rp 443.970.187
b) Pendapatan yang dibagihasilkan atas Simapan 10 tahun
Saldo rata-rata Simapan 10 tahun
--- X Total Pendapatan/hasil usaha Total saldo rata-rata Simpanan
Rp 183.468.616
--- X Rp 170.323.209 = Rp 4.021.632,- Rp 7.770.219.403
c) Pendapatan yang dibagihasilkan atas Simapan 20-30 tahun
Saldo rata-rata Simapan 20-30 tahun
--- X Total Pendapatan/hasil usaha Total saldo rata-rata Simpanan
Rp 129.921.341
--- X Rp 170.323.209 = Rp 2.847.876,- Rp 7.770.219.403
Demikian juga perhitungan pendapatan yang dibagikan atas
simpanan-simpanan yang lain menggunakan rumus yang sama.
a) Nisbah bagi hasil
Untuk menentukan tingkat pembagian hasilnya, BMT akan
menghitung setiap bulan atau setiap periode tertentu sesuai dengan
periode perhitungan pendapatan usaha. Beberapa pun tingkat
pendapatan usaha, itulah yang kemudian didistribusikan kepada para
anggota atau nasabah. Oleh karenanya, nasabah perlu mengetahui
tingkat nisbah produk masing-masing nisbah merupakan proporsi
pembagian hasil yang ditetapkan dalam akad atau perjanjian.45
45
b). Porsi Pendapatan
Merupakan pendapatan dari dana yang disimpan di BMT
Marhamah yang dibagi berdasarkan nisbah masing-masing simpanan.
Dari data tersebut diatas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
= NisbahAnggota X Pendapatan dibagihasilkan
Misalnya untuk jenis Simapan 20 - 30 tahun:
61 % X Rp 2.847.876 = Rp 1.737.204,-
c). Expected Return (ER) per 1 juta atau Nilai Setara.
Merupakan pendapatan dari setiap jumlah simpanan Rp. 1 juta. Dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut:
Pendapatan Nasabah/Anggota
= ( --- X 1 juta) : Rp 10.000,-* Saldo rata-rata harian simpanan
Sebagai contoh untuk perhitungan jenis Simapan 20 - 30 tahun :
Rp 1.737.204
= (--- X 1.000.000 ) : Rp 10.000 = 1,337 Rp 129.921.341
Jadi ER per 1 juta untuk jenis simpanan ummat adalah 1,337
*Ket : Pembagian sistim bagi hasil di BMT Marhamah berlaku dengan
minimun saldo Rp. 10.000,-
Tabel.2 Manfaat Simpanan Masa Depan
Tabel Simpanan Jangka Waktu 20 sampai 30 Tahun
Rata-rata bagi hasil setara dengan 16% per tahun
Setoran Bagi hasil Saldo
1 50.000 600.000 600.000 53.411 653.441 17 50.000 600.000 10.200.000 7.711.004 52.761.737 18 50.000 600.000 10.800.000 9.142.747 62.504.484 19 50.000 600.000 11.400.000 10.821.138 73.925.622 20 50.000 600.000 12.000.000 12.788.667 87.314.289 21 50.000 600.000 12.600.000 15.095.143 103.009.432 22 50.000 600.000 13.200.000 17.778.958 121.408.390 23 50.000 600.000 13.800.000 20.968.561 142.976.951 24 50.000 600.000 14.400.000 24.684.195 168.261.146 25 50.000 600.000 15.000.000 29.039.932 197.901.069 26 50.000 600.000 15.600.000 34.146.016 232.647.085 27 50.000 600.000 16.200.000 40.131.740 273.378.825 28 50.000 600.000 16.800.000 47.148.630 321.127.455 29 50.000 600.000 17.400.000 55.374.324 377.101.779 30 50.000 600.000 18.000.000 65.017.066 442.718.845
d. Analisis perhitungan bagi hasil kepada nasabah simapan individual
Sebelum melakukan perhitungan atas bagi hasil simapan, maka perlu
dihitung terlebih dahulu saldo rata-rata harian simapan per nasabah. Untuk
lebih jelasnya berikut penulis mengambil salah satu contoh ilustrasi mutasi
tabungan Ibu Prapti Pertiwi :
Tabel. 3 Mutasi Simapan 30 tahun46
No. Tanggal Sandi Debet Kredit Saldo Setara
29 30/04/10 03 0 Rp 6.476 Rp 533.972 1,337
Cara perhitungan bagi hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Mencari pendapatan SIMAPAN yang diambil dari saldo rata-rata
pendapatan tiga bulan terakhir (untuk bulan Juli berarti yang dihitung
dari pendapatan bulan Mei-Juli) dikalikan dengan begitu pula untuk
perhitungan bulan-bulan selanjutnya.
b. Setelah pendapatan SIMAPAN diperoleh, lalu dicari porsi peserta
SIMAPAN bulan bersangkutan (dalam hal ini adalah bulan Januari).
Kemudian baru dicari setara/indikasi hasil untuk SIMAPAN untuk tiap
bulannya.
c. Setelah setara diperoleh, tinggal dikalikan dengan saldo peserta
SIMAPAN pada bulan bersangkutan, dikalikan juga dengan lamanya
dana mengendap di BMT Marhamah.
Dari tabel di atas, cara perhitungan bagi hasilnya adalah:
Saldo akhir tiap tanggal X hari masa pengendapan
= X Setara
Jumlah hari dalam bulan yang bersangkutan – 1*
• Untuk bulan Juli: Hasil setara yang diperoleh adalah 1,337%
Saldo awal 16/07/09 Rp. 50.000,- Lamanya dana mengendap 15 hari
Rp. 50.000,- x 15
x 1,337% = Rp 335,- 31-1
• Untuk bulan Agustus : Hasil setara yang di peroleh adalah 1,337%
Saldo 01/08/09 Rp. 50.335,- Lama dana mengendap 10 hari
Saldo 11/08/09 Rp. 100.335,- Lama dana mengendap 20 hari
(Rp. 50.335 x 10) + (Rp. 100.335 x 20)
x 1,337% 31 – 1
= Rp 503.350 + Rp. 2.006.700 x 1,337% 30
= Rp 1.119,-
• Untuk bulan September : Hasil setara yang di peroleh adalah 1,337%
Saldo 01/09/09 Rp 101.454,- Lama dana mengendap 27 hari
Saldo 27/09/09 Rp 151.454,- Lama dana mengendap 3 hari
(Rp 101.454 x 27) + (Rp 151.454 x 3)
x 1,337% 30 – 1
= Rp. 2.739.258 + Rp. 454.362 x 1,337% 29
= Rp. 1.472,-
Atau bisa juga menggunakan cara sebagai berikut :
Dari Tabel mutasi ilustrasi tabungan Ibu Prapti pertiwi tersebut diatas
dapat dihitung saldo rata-rata harian dengan cara sebagai berikut :
Saldo akhir tiap tanggal X jumlah hari masa pengendapan = --- Jumlah hari dalam bulan yang bersangkutan - 1
= (Rp 650.292 x 19) + (Rp 700.292 x 11)
31 - 1
= Rp 12.355.548 + Rp 7.703.212
30
= Rp 668.625,-
Setelah saldo rata-rata harian simpanan diketahui, maka dapat dijadikan
acuan dalam perhitungan bagi hasil kepada nasabah simpanan yaitu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Saldo rata2 harian simapan nasabah
x Pendapatan yg diperoleh x Nisbah Total Saldo Rata-Rata Simapan
Contoh Ilustrasi Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Masa Depan 30 tahun
Ibu Prapti Pertiwi bulan Juli 2010.
= Rp 668.625
x Rp 2.847.876 x 61 % Rp 129.921.341
= 0,00515 x Rp 2.847.876 x 61 %
47
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan penelitian diatas diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Metode perhitungan bagi hasil Simapan yang digunakan oleh BMT
Marhamah adalah metode Revenue Sharing / bagi pendapatan. Dengan
penggunaan metode tersebut nasabah simpanan lebih diuntungkan
karena hasil pendapatan riil yang dibagikan tanpa dikurangi biaya
apapun. Akan tetapi hal tersebut bisa merugikan BMT Marhamah itu
sendiri, karena Harga Pokok Penjualan (HPP) dipikul sendiri oleh
BMT. Produk SIMAPAN tersebut mempunyai nilai bagi hasil yang
besar dibanding dengan produk SIMAPAN yang lain, dan itu bisa
dilihat dari porsi nisbah yang tertera. Produk SIMAPAN sangatlah
cocok sebagai opsi pemilihan program investasi jangka panjang
karena produk tersebut bisa diahli wariskan.
b. Angka waktu dalam produk SIMAPAN tersebut cenderung cukup
lama, yakni 5 s/d 30 thn. Apabila suatu ketika nasabah tersebut
melakukan jumlah penarikan dana dari tabungan SIMAPAN itu
sebelum jatuh tempo seperti yang sudah disepakati, maka bisa
c. Peluang yang dimiliki BMT Marhamah untuk produk SIMAPAN
adalah produk SIMAPAN Tersebut masih menjadi satu-satunya
produk yang ada di area wonosobo,
d. Belum tersosialisasikannya tentang perhitungan distribusi bagi hasil
kepada anggota KJKS BMT Marhamah, sehingga belum cukup banyak
anggota yang mengetahui tentang cara perhitungan bagi hasil.
IV.2. Saran
1. Hukum, fatwa dan ketentuan yang ditetapkan dalam Undang-Undang yang
dibuat oleh DSN-MUI maupun pemerintah hendaknya selalu dijadikan
landasan sehingga dalam melakukan operasinalnya tidak keluar dari
hukum yang berlaku
2. Sebagai Lembaga Keuangan Syariah, BMT Marhamah hendaknya
melakukan sosialisai secara continue kepada masyarakat untuk
mengenalkan produk dan operasionalnya yang sesuai dengan syari’ah.
3. Masyarakat tidak perlu khawatir lagi/ ragu-ragu, karena BMT Marhamah
dalam operasionalnya terbebas dari unsur riba dan hasil keuntungan akan
dibagi bersama sehingga saling menguntungkan antara BMT Marhamah
dan anggotanya.
4. Memberikan kemudahan kepada anggota/nasabah dalam hal sistem atau
prosedur dari setiap produk yang ditawarkan, namun tetap menyertakan
Anwar , Saifiddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002, hlm. 206
Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia dan Bank Indonesia,
“Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional”. Edisi kedua. PT. Intermasa
Jakarta 2003
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 07/Dsn-Mui/Iv/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh)
Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, 2004, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
KeputusanMenteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan MenengahRepublik IndonesiaNomor : 91/Kep/M.Kukm/Ix/2004
KJKS BMT Marhamah Wonosobo, Profile KJKS BMT Marhamah, Wonosobo,
Februari 2012
Modul orientasi management trainee tahun 2012
Muhammad, “Teknik Perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah”, UII Press, 2001
---, Manajemen Bank Syariah, 2002, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Peraturan dan Ketentuan Umum SIMAPAN BMT Marhamah
Ridwan, Muhammad, ManajemenBaitulMaalWatTamwil (BMT), 2004, UIIPress,
Yogyakarta.
Rifai, Muhammad , Konsep Perbankan Syari’ah, Semarang: Wicaksana, 2002
SOP BMT Marhamah
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi danIlustrasi,
2004, Ekonisia, Yogyakarta.
Suseno, Priyonggo dan Heri Sudarsono, Istilah-Istilah Bank dan
GramediaPustakautama, 2000
Wawancara dengan Bapak Nur Hidayat, tanggal 15 Maret 2012