Tugas Mata Kuliah MPS Kualitatif Wicaksana Yoga Pratama
170210120088
Hubungan Internasional (B)
KAJIAN ILMU NOETIK DALAM KAITANNYA DENGAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
Pernahkah anda mendengar mengenai penemuan mengenai kristal-kristal air Dr. Masaru Emoto?. Hasil penemuan yang diberi nama “The True Power of Water” tersebut menjelaskan perilaku air yang apabila diberi perkataan yang baik akan membentuk kristal air yang indah. sementara sebaliknya, apabila diberi perkataan yang buruk akan membentuk kristal yang tak beraturan. Penelitian lanjutan dari lulusan Yokohama Municipal University jurusan Hubungan Internasional ini, yang kemudian dibukukan dalam “The Hidden Message in Water” ternyata juga menunjukkan bukti bahwa air layaknya pita magnetik atau compact disk, dapat menerima dan menyimpan pesan. Kebanyakan dari kita pasti pernah mengenai penemuan ini. Namun, apakah kita juga mengetahui bahwa penemuan ini termasuk kajian ilmu noetik?
Dalam bidang studi ilmu noetik ini, beberapa unsur yang penting diantaranya adalah kesadaran. Kesadaran mendasari terbentuknya pandangan dan tafsiran terhadap lingkungan, yang kemudian dapat merangsang sikap, niat, keyakinan, dan semua aspek pengalaman yang sifatnya subjektif. Selanjutnya, terdapat aspek kesadaran kolektif yang merupakan tafsiran dari sekelompok masyarakat atau spesies terhadap lingkungan atau alam sekitar. Kesadaran kolektif tersebut dapat merangsang timbulnya transformasi kesadaran, sebuah perspektif penafsiran yang lebih luas dari penafsiran individual dan menyangkut realitas alam. Dari kesadaran kolektif ini kemudian dapat menghasilkan pandangan dunia (World view) yang merupakan sebuah persepsi, keyakinan, asumsi, dan penunjukan sikap terhadap pemahaman kita mengenai tempat kita tinggal.
Para ilmuwan noetic menyatakan, ada beberapa cara dari kita untuk mengetahui dunia di sekitar kita. Yang pertama adalah lewat ilmu yang berfokus terhadap pemahaman eksternal (berada diluar diri manusia). Pengamatan terhadap objek eksternal dapat dilakukan dengan pengukuran, eksperimen, dan evaluasi objektif sehingga dapat menghasilkan penafsiran yang terhindar dari ketidaktepatan dan pemahaman yang bias. Sementara disisi lain, juga terdapat ilmu yang berusaha memahami hal-hal yang sifatnya internal (berada dalam diri manusia). Seperti pengamatan terhadap insting, intuisi, dan frasat. Pengamatan seperti ini, seperti misalnya mengamati bagaimana kamu bisa tahu bahwa kamu mencintai keluargamu atau mengamati pengalaman yang kamu alami, tidak dapat dibuktikan secara rasional sebab objek pengamatannya subjektif. Namun meskipun begitu, objek pengamatannya tetaplah terasa nyata. Disinilah, para ilmuwan noetic menjelaskan sebagai ruang lingkup studi ilmu noetic. Berusaha menjelaskan fenomena-fenomena internal dengan tetap menggunakan kerangka ilmiah. Sebab, bagi para ilmuwan noetic ada perspektif lain yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan proses kerja antara hal-hal yang bersifat fsik dan non-fsik.
Penemuan-Penemuan dan Pembuktian Ilmu Noetic
Brown disebabkan karena adanya kesamaan dasar kepercayaan bahwa kita semua di dalam alam semesta merupakan satu medan energi.
Namun, terlepas dari deskripsi yang semacam itu. Beberapa penemuan ataupun pembuktian dari para ilmuwan noetic memang dapat dibilang menarik. Salah satu diantaranya adalah pembuktian bahwa pemikiran manusia memiliki massa. Artinya, para ilmuwan noetik percaya bahwa pemikiran manusia dapat memberikan dampak terhadap dunia secara fsik. Hal ini tentu saja, membuat kalimat-kalimat sederhana seperti mulailah hari dengan berpikir positif atau janganlah kamu berburuk sangka menjadi bermakna lebih dalam dan lebih jauh juga dapat menjadi objek penelitian yang ilmiah.
Selain penemuan tersebut, para ahli noetik juga banyak mengembangkan berbagai penelitian di berbagai bidang. Di bidang kekerabatan dan keluarga misalnya, Tom Janisse yang merupakan seorang Direktur Asosiasi Medik di Northwest Permanente Medical Group berusaha meneliti keterkaitan antara kekuatan kekerabatan dan hubungannya dalam pengobatan. Ia mengatakan dalam teleconference-nya dengan presiden IONS bahwa koneksi antara pasien dengan dokter atau perawat sangatlah penting dan menentukan dalam proses pengobatan. Selain itu, ada juga Cassandra Vieten yang bekerjasama dengan Levar Vurton dan Olivia Barham yang meniliti mengenai The Science of Peace. Salman paparannya, tim ini menjelaskan bahwa manusia memiliki kecenderungan alami untuk bersifat egois (self-centered) dan mementingkan diri sendiri (self-interested). Di sisi lain, dalam pandangan neuroplastisitas dan ilmu emosi proposal juga menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan terhadap kasih sayang, pengampunan, dan kebajikan. Kedua kencederungan yang bertentangan yang kemudian dijadikan dasar oleh Cassandra beserta timnya hingga kemudian menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai ilmu perdamaian.
Gagasannya, ilmu noetik sangat konsen terhadap kesadaran manusia. Seperti bagaimana kesadaran manusia ketika sedang berinteraksi dengan orang lain, dan banyak lainnya. Dalam beberapa waktu ke depan, sangat mungkin apabila isu-isu yang kita pelajari di dalam studi hubungan internasional seperti globalisasi ataupun Civil World mempunyai teori yang bersifat ilmiah. Ke depan, pembahasan mengenai masyarakat akan lebih berkembang menambah wawasan yang anak disumbang oleh disiplin ilmu lain seperti sosiologi maupun antropologi.
Ilmu Noetik dan Hubungan Internasional
Seperti juga ruang lingkup studi hubungan internasional, ruang lingkup studi ilmu noetikpun juga sangat luas. Maka dengan mudah kita dapat menemukan kajian-kajian atau pembahasan yang saling berkaitan diantara keduanya. Dalam ilmu noetik sendiri, ilmuwan seperti Byron Belitsos meneliti ketertaitan kesadaran manusia dengan bidang ilmu yang sangat berkaitan dengan studi hubungan internasional. Penelitiannya yang diberi tajuk "World Democracy, Deep Politics, and the 2008 Election" menjelaskan mengenai rute-rute yang mungkin menjadi jalan untuk menciptakan pemerintahan dunia. Sein itu, ada juga Georgia Kelly yang membahas mengenai Peace-Building dalam kajian disiplin ilmu noetik.
Dalam studi hubungan internasional sendiri, sudah semenjak masa perang dingin, perkembangan ilmu noetik telah dimanfaatkan oleh pihak Amerika untuk membantu melakukan spionase terhadap Uni-Soviet. Seperti misalnya saja salah satu proyek kontroversial miliki CIA yang diberi nama Stargate Project. Stargate Project ini merupakan codename untuk proyek pengembangan ExtraSensory Perception (ESP) bagi para agennya sehingga mereka memiliki kemampuan lebih layaknya indera keenam untuk melakukan remote viewing atau pengamatan jarak jauh terhadap instalasi-instalasi strategis yang berada di Uni-Soviet. Proyek ESP ini diklaim dapat memberikan kemampuan cenayang untuk melihat peristiwa, lokasi, maupun informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan dari jarak yang sangat jauh.
