POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Nuzulul Ibnu Wibowo1), Farindika Metandi2), Irwansyah3) 1,2,3)Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda
Email: ibnuwibowo.ibn@gmail.com1), farindika@gmail.com2), irwan_it_polnes@yahoo.co.id3)
Abstrak - Aplikasi Helpdesk telah digunakan oleh banyak perusahaan dan instansi. Aplikasi ini dinilai dapat memudahkan pekerjaan teknisi secara teknis. Selain itu aplikasi Helpdesk dapat memudahkan user dalam melaporkan fasilitas yang rusak, sehingga teknisi dapat langsung mengidentifikasi kerusakan fasilitas secara tepat. Fasilitas Pembelajaran di Jurusan Teknologi Informasi dikelola oleh teknisi Store Room. Kekurangan dari sistem pengelolaan fasilitas rusak saat ini adalah tidak adanya tempat mahasiswa melaporkan kerusakan dengan mudah dan terdata, setiap fasilitas rusak masih didata secara manual dan tidak memiliki rekam jejak kerusakan sehingga teknisi menjadi kesulitan dalam melakukan perbaikan fasilitas rusak. Hal ini menyebabkan kegiatan belajar menjadi terganggu oleh fasilitas yang rusak. Tujuan penelitian ini adalah dapat merancang serta membangun Aplikasi Helpdesk berbasis web.
Aplikasi Helpdesk ini akan memudahkan mahasiswa dalam melaporkan kerusakan serta memudahkan teknisi dalam mengelola fasilitas rusak, serta dengan adanya aplikasi ini memudahkan kepala lab dalam memantau kerusakan fasilitas. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan menggunakan databaseMySQL. Aplikasi Helpdeskini telah di uji menggunakan metode
black box testingdan telah di uji secara manual oleh teknisi dan kepala lab.
Kata kunci :Aplikasi Helpdesk, Store Room, Fasilitas Rusak.
1.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Aplikasi Helpdesk adalah aplikasi yang dapat
memudahkan user dengan pihak teknisi dalam
menangani suatu problem secara cepat dan akurat.
Aplikasi Helpdesk sendiri telah digunakan oleh banyak
perusahaan dan instansi. Aplikasi ini dinilai dapat memudahkan pekerjaan teknisi secara teknis karena dapat membagi perkerjaan antar teknisi secara merata.
Aplikasi Helpdesk juga sangat berguna dalam rekam
jejak kerusakan barang yang digunakan oleh user.
Selain itu aplikasi Helpdesk dapat memudahkan user
dalam melaporkanbarang yang rusak sehingga para teknisi dapat langsung mengidentifikasi kerusakan barang secara tepat.
Jurusan Teknologi Informasi di Politeknik Negeri Samarinda memiliki fasilitas penunjang pembelajaran yang dapat digunakan mahasiswa dan dosen setiap harinya. Fasilitas ini di kelola oleh teknisi Store Room
yang bertugas untuk meminjamkan segala kebutuhan pembelajaran kepada mahasiswa atau dosen yang berada di lingkup Jurusaan Teknologi Informasi. Apabila ada kerusakan barang dalam hal ini fasilitas
penunjang pembelajaran, diharapkan mahasiswa
melaporkan kerusakan tersebut kepada teknisi dengan
cara dating langsung ke ruangan Store Roomatau
menghubungi teknisi Store Room, namun
faktanya,fasilitas yang rusak terkadang tidak dilaporkan oleh mahasiswakarena tidak adanya teknisi di ruangan
Store Room, sedangkan mahasiswa memiliki jam kuliah yang padat sehingga mahasiswa menjadi tidak peduli
pada kerusakan fasilitas tersebut. Hal ini menyebabkan teknisi tidak tahu bahwa ada fasilitas yang rusak atau bermasalah. Jika fasilitas yang digunakan dalam
keadaan rusak akan berimbas pada kegiatan
pembelajaran yang akan terganggu karena fasilitas yang rusak atau bermasalah. Faktor lainnya adalah pendataan kerusakan fasilitas masih dilakukan secara manual sehingga rekam jejak kerusakan fasilitas tidak terdata dengan baik, sedangkan rekam jejak kerusakan akan dibutuhkan oleh teknisi dalam menangani kerusakan fasilitas di kemudian hari.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan mengkaji permasalahan yang ada dan merancang bangun aplikasi
Helpdesk yang di terapkanpada teknologi berbasis
websehingga dapat menjadi suatu aplikasi yang dapat
dengan mudah di akses oleh mahasiswa dan stafStore
Room. Aplikasi Helpdesk ini juga akan memudahkan mahasiswa dalam melakukan pelaporan kerusakan fasilitas agar dapat langsung di respon oleh teknisi secara cepat. Teknisi juga akan dengan mudah mengetahui kerusakan-kerusakan fasilitas yang ada di Jurusan Teknologi Informasi Polnes serta teknisi dapat melihat rekam jejak kerusakan dari fasilitas yang dilaporkan tersebut. Sehingga kegiatan pembelajaran tidak terganggu karena menggunakan fasilitas yang rusak.
1.2 Rumusan Masalah
Helpdesk berbasis web di Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada tugas akhir adalah :
1. Data fasilitas adalah data yang dikelola Store
Room Jurusan Teknologi Informasi.
2. Aplikasi dapat diakses portal internet
Jurusan Teknologi Informasi.
3. Aplikasi yang dibangun tidak memiliki
deadline laporan kerusakan dan
per-order.
4. Tidak adanya prioritas order dan prioritas
laporan.
5. Penentuan jenis fasilitas dilakukan secara
manual oleh admin saat membuat order.
6. Laporan yang dicetak adalah laporan
perbaikan fasilitas.
7. Aplikasi dibangun berbasis website dan
menggunakan bahasa pemograman berbasis php, html 5 dan java script.
8. Database yang digunakan adalah MySql.
9. Pengujian aplikasi menggunakan Black box
testing.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari perancangan aplikasi Helpdesk berbasis
web ini adalah dapat merancang serta membangun
aplikasi helpesk berbasis web.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penanganan pada pelayanan kerusakan
fasilitas yang dilaporkan mahasiswa dapat di
kerjakan lebih cepat sehingga tidak
menggangu proses pembelajaran selanjutnya.
2. Mempermudah teknisi dalam melakukan
perbaikan fasilitas dengan adanya rekam jejak kerusakan fasilitas.
3. Mempermudah mahasiswa dalam melaporkan
kerusakan.
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Kajian Ilmiah
Beberapa literatur yag gunakan sebagai pedoman
dan acuan untuk merancang aplikasi Helpdesk antara
lain:
[1] melakukan perancangan aplikasi Helpdesk
ticketing sistem berbasis web untuk Wilmar Grub. Penelitian yang dilakukan oleh [1] bertujuan agar seluruh karyawan yang telah melaporkan kerusakan dapat ditindaklanjuti secara tepat dan cepat. Agar
seluruh aktivitas anggota IT Helpdesk support tercatat
secara sistematis dan dapat di-review kembali untuk
keperluan tertentu. Serta untuk merancang sistem
informasi berbasis web yang sesuai untuk bagian
Management Information Sistem melalui tampilan
interface sistem navigasi yang user friendly. Hasil penelitian yang dilakukan tersebut dapat memudahakan karyawan Wilmar Group dalam melaporkan kerusakan, serta membuat pembagian pekerjaan teknisi menjadi seimbang.
[9] juga melakukan penelitian sejenis. Pengembangan
Aplikasi Helpdesk pada PT. Jakarta International
Container Terminal yang dilakukan oleh [9] bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pengolahan dataHelpdesk, mengurangi masalah human error
pengelolaan Helpdesk, membuat laporan yang
sistematis kepada manager operational dari
permasalahan yang terjadi, serta menghasilkan
laporan-laporan Helpdesksecara cepat dan akurat. Aplikasi
Helpdesk yang dibangun menggunakan bahasa
pemograman PHP, database MySQL serta berjalan di
jaringan lokal (LAN). Penelitian tersebut menggunakan
Rapid Application Developmen (RAD) sebagai metode
pengembangan sistem dari tahap scope definition
sampai tahapan construction and testing. Hasil dari
penelitian tersebut adalah mempersingkat waktu
penanganan problem kerusakan dari pegawai.
Mengurangi human error dalam proses pencatatan data
Helpdesk, serta menghasilkan laporan-laporan
Helpdesk dengan cepat akurat sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan perusahaan. [10] melakukan penelitian di SMK sandaran. Penelitian [10] bertujuan untuk mempermudah staf karyawan di SMK sandaran dalam melaporkan masalah seputar
komputer ke divisi IT Helpdesk. Penelitian tersebut
menggunakan Rapid Application Develompmen (RAD)
dalam mengembangkan aplikasi Helpdesk, serta
menggunakan Django Framework dengan bahasa Phyton dalam membangun aplikasi, sedangkan untuk basis datanya menggunakan MySQL. Hasil dari
penelitian tersebut adalah penggunaan Helpdesk
ticketing sistem akan mempermudah staf dan karyawan untuk meyampaikan serta dapat meminimalisir resiko terjadinya permasalahan yang sama terulang kembali oleh staf karyawan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu
adalah pada penelitian ini aplikasi Helpdesk yang
dibangun berbasis web native, dibangun dengan
menggunakan bahasa pemograman php dan database
MySql. Data fasilitas yang ada dalam aplikasi Helpdesk
memiliki 2 jenis yaitu fasilitas Negara dan fasilitas
Jurti. Pengguna aplikasi Helpdesk ini adalah
mahasiswa, teknisi dan admin. Mahasiswa sebagai
pelapor kerusakan, teknisi sebagai pengguna yang
menyelesaikan masalah serta mengubah status
kerusakan dan admin adalah pengguna yang mengelola
data fasilitas serta memproses perbaikan kerusakan fasilitas yang ada. Seluruh proses penanganan fasilitas
yang rusak dilakukan melalui aplikasi Helpdesk ini,
2.2 Landasan Teori - Data
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model agar menghasilkan informasi[17]
- Pengertian Basis Data (database)
Basis data dapat di definisikan sebagai himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah [15]
- Aplikasi
Aplikasi adalah sekumpulan perintah program yang di buat untuk mempermudah pengguna dalam melakukan
tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan
pengelolaan informasi-informasi sehingga
menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna[6]
- Helpdesk
Dikutip dari www.help-desk-world.com, Helpdesk
adalah titik pusat pelaporan masalah dan selanjutnya dikelola atau dikoordinasi. Dari sudut pandang yang lebih luas, juga dilihatsebagai bagian utama dari fungsi layanan, bertanggung jawab menjembatani sumber
daya untuk menyelesaikan masalah. Pengguna
Helpdesk bisa internal atau eksternal, sehingga menjadikannya sangat penting dalam hal kelancaran jalannya organisasi dan kualitas bantuan yang ditawarkan kepada pelanggan[3]
Helpdesk adalah nama yang umum digunakan untuk
pusat bantuan terhadap end-user. Saat ini Helpdesk
makin dilihat sebagai satu kesatuan dengan fungsi layanan dan bertanggung jawab untuk menjembatani sumber daya untuk menyelesaikan masalah dan
memenuhi kepuasan user (annonim,
www.philverghis.com).
-Website
Website merupakan kumpulan halaman web yang saling
terhubung dan fileyang ada didalamnya saling terkait.
Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan
halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada
pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah
homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke
halaman lain dalam web[1,2]
- Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi (simbol-simbol) untuk menggambarkan arus dari
data sistem. DFD sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dirancang ataupun
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir[1]. Simbol DFD ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1 Simbol Data Flow Diagram
Nama Simbol Keterangan
Terminator Merupakan entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan system
Proses Merupakan kegiatan yang sedang dilakukan dan menggambarkantransformasi
input menjadi output
Alur Data Untuk menerangkan
perpindahan data atau paket data dari satu bagian ke bagian lainnya.
Data Store Merupakan simpanan data yang dapat berupa file/database yang tersimpan dalam hardisk atau bersifat manual seperti arsip/catatan
Sumber : [1]
- Entity Relationship Diagram (ERD)
Model Entity Relationship diperkenalkan pertama
kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entitas dan
hubungan antar entitas-entitas tersebut yang
disebut relasi. Entity Relationship Diagram adalah
suatu model jaringan (network) yang menggunakan
susunan data yang disimpan dari sistem secara baik atau merupakan konseptual yang mendeskripsikan
hubungan antara data store[1]. Simbol yang digunakan
pada ERD ditujukan pada tabel 2.
Tabel 2 Simbol Entity Relationship Diagram
Diagram Keterangan
Persegi panjang, menyatakan himpunana entitas
Lingkaran, menyatakan atribut (Atribut berfungsi sebagai key digarisbawahi)
Belah Ketupat, menyatakan himpunan relasi
Garis, sebagai penghubung antara himpinan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
Sumber : [1]
- Use Case Diagram
Diagram use case adalah diagram dinamis atau
perilaku dalam UML. Use case diagram memodelkan
fungsionalitas suatu sistem dengan menggunakan aktor dan use case. Use case adalah seperangkat tindakan, layanan, dan fungsi yang perlu dilakukan sistem. Dalam konteks ini, "sistem" adalah sesuatu yang sedang dikembangkan atau dioperasikan, seperti situs
web. "Aktor" adalah orang atau entitas yang beroperasi dalam peran yang didefinisikan di dalam sistem [16]
Simbol Use case Diagram ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3 Simbol Use case Diagram
Simbol Keterangan
Menyatakan Sistem,
menggunakan persegi panjang yang berisi kasus penggunaan. Tempatkan aktor di luar batas sistem.
Menyatakan Aktor, Aktor adalah pengguna sebuah sistem. Bila satu sistem adalah aktor dari sistem lain, beri label sistem aktor dengan stereotip aktor.
Menyatakan Hubungan, Ilustrasikan hubungan antara aktor dan use case dengan garis sederhana.
Sumber: [16]
- Black Box Testing
Tester menggunakan behavioral test (disebut juga
Black-Box Tests), sering digunakan untuk menemukan bug dalam high level operations, pada tingkatan fitur,
profil operasional dan skenario customer. Pengujian
black box ini hanya mengevaluasi sistem dari tampilan
luarnya saja. Tester melakukan pengujian lebih
ditujukan pada desain software sesuai standar dan
reaksi apabila terdapat celah-celah bug pada program
aplikasi yang dilakukan pengujian [4].
Black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang
test case berdasarkan informasi dari spesifikasi [12].
3. Metodologi Penelitian 3.1 3.1 Metode Penelitian
Analisis Sistem
JOB ORDER ACTION : ON PROGRESS
KERUSAKAN &
Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa alur aplikasi
Helpdeskdimulai dari admin melakukan input data fasilitas, lalu data fasilitas yang telah diinputoleh admin
kedalam aplikasi Helpdeskdapat diinput mahasiswa
untuk dijadikan laporan kerusakan. Admin akan
melakukan pengecekan data kerusakan fasilitas tersebut, jika fasilitas yang dilaporkan adalah fasilitas
milik Jurti maka admin akan membuat Joborder lalu
teknisi akan melakukan perbaikan pada fasilitas
tersebut dan status kerusakan fasilitas menjadi on
progress, namun jika fasilitas yang dilaporkan adalah
milik Negara, maka admin akan membuat
Deliveryorder lalu teknisi akan mengantarkan fasilitas yang rusak tersebut kebagian fasilitas dan perlengkapan
Polnes, status laporan kerusakan menjadi on progress.
Apabila fasilitas telah selesai diperbaiki, admin akan
melakukan input kerusakan dan solusi perbaikannya,
3.3 Use Case Diagram
Aktor yang terlibat dalam aplikasi Helpdeskini ada
3 aktor, yaitu Mahasiswa, Teknisi dan Admin. Adapun
deskripsi dari masing masing aktor dijelaskan pada Tabel 4.
Tabel 4 Identifikasi Aktor
Aktor Deskripsi
Mahasiswa Sebagai aktor dalam pelaporan kerusakan fasilitas.
Teknisi Aktor dalam penanganan fasilitas rusak. Teknisi akan memproses kerusakan fasilitas setelah diberikan
Order oleh admin.
Admin Aktor yang bertugas mengelola
jalannya penanganan fasilitas rusak.
Admin adalah aktor yang bertugas
untuk menginput data fasilitas dan membuat Order untuk Teknisi.
Untuk menggambarkan kegiatan aktor terhadap
sistem, maka di rancang use case diagram seperti pada
Gambar 3
Use case diagram aplikasi Helpdeskpada penelitian
ini memiliki 8 case dan 3 aktor. Aktor mahasiswa dapat
mengakses case input kerusakan dan view data fasilitas
rusak. Aktor admin dapat mengakses case view data
fasilitas rusak, case cetak laporan perbaikan, case data
master fasilitas, case input jo/do dan case login. Aktor
teknisi dapat mengakses case proses jo/do, case history
fasilitas dan case login. Aktor admin dan teknisi harus
melakukan caselogin terlebih dahulu sebelum
mengakses case yang lainnya.
INPUT KERUSAKAN
Gambar 3 Use case Diagram
3.4 DFD Level 0 JOB ORDER, DATA DELIVERY
ORDER, DATA PENGGUNA menjadi 3, yaitu hak akses tinggi, hak akses sedang dan
hak akses rendah. Hak akses tinggi di miliki oleh user
dengan level admin, hak akses rendah dimiliki oleh
user dengan level teknisi sedangkan hak akses rendah
dimiliki oleh mahasiswa.
Berikut adalah penjabaran hak akses dari setiap entitas :
1. Entitas Mahasiswa
2. Entitas Admin
Admin merupakan user yang memiliki hak akses
tertinggi dalam aplikasi Helpdesk, dengan hak akses ini
admin dapat mengakses menu management data master, management data maintenance, report dan
managementuser, dengan dimilikinya hak akses ini
admin dapat melakukan segala proses yang terjadi di
aplikasi Helpdesk. Admin dapat melakukan input
fasilitas baru, input kerusakan, inputjoborder,
inputDeliveryorder dan inputuser baru. Admin dapat melihat list data fasilitas, list kerusakan, list joborder, list jobdelivery dan history fasilitas. Admin juga dapat
melakukan edit dan hapus pada data fasilitas,
menghapus order, edit dan hapus data kerusakan dan
menambah serta mereset data pengguna.
3.Entitas Teknisi
Teknisi adalah user yang memiliki hak akses
sedang, hak akses ini digunakan untuk melihat
joborder, jobdelivery dan history. Teknisi juga dapat
melakukan input pesan kerusakan dan pesan perbaikan
dari order yang diterima saat melakukan perubahan
status kerusakan menjadi selesai.
3.5 Entity Relationship Diagram
Perancangan data pada penelitian ini menggunakan
Entity Relationship Diagram atau ERD sebagai diagram yang menjelaskan perancangan data yang ada
pada Aplikasi Helpdesk pada Jurusan Teknologi
Informasi,adapun ERD yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 5
laporan_kerusakan data_fasilitas
history
nomor_kode
no_kerusakan tahun
nama_barang
nomor_kode
NUP
no_job kepemilikan
nama_teknisi dilaporkan
JO_DO
no_job
no_kerusakan
merk/type
tgl_rusak
ruangan_terakhir
pesan_kerusakan
NIM
status
1 M
dibuatkan
1
1
jenis_order pesan_admin tanggal_order
dibuatkan
1 1
tanggal_perbaikan
kerusakan perbaikan
Gambar 5Entity Relationship Diagram
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Tampilan Hasil 4.1.1 Tampilan Awal
Gambar 6 Tampilan Awal
4.1.2 Tampilan Buat Laporan Kerusakan
Gambar 7 Tampilan Buat Laporan
4.1.3 Tampilan Login
Gambar 8 Tampilan Login
4.1.4 Tampilan Admin Master Fasilitas
4.1.5 Tampilan Admin Input Fasilitas
Gambar 10 Tampilan AdminInput Fasilitas
4.1.6 Tampilan Admin List Kerusakan
Gambar 11 Tampilan Admin List Kerusakan
4.1.7 Tampilan Admin Input Kerusakan
Gambar 12 Tampilan AdminInput Kerusakan
4.1.8 Tampilan Admin JO dan DO
Gambar 13 Tampilan Admin Jo dan Do
4.1.9 Tampilan Admin History
Gambar 14 Tampilan AdminHistory
4.1.10 Tampilan Admin Management User
Gambar 15 Tampilan AdminManagementUser
4.1.11 Tampilan Admin Report
Gambar 16 Tampilan AdminReport
4.1.12 Tampilan Teknisi JO dan DO
4.1.13 Tampilan Teknisi History
Gambar 18 Tampilan Teknisi History
4.2 Pengujian Program
Berdasarkan pengamatan dari tahapan pengujian
dengan menggunakan metode black box testing maka
dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian Aplikasi
Helpdesk secara keseluruhan adalah berhasil dan sesuai
untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Aplikasi
Helpdesk ini juga telah diuji secara manual oleh teknisi dan kepala lab.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil implementasi dari Rancang Bangun
Aplikasi Helpdesk Berbasis Web, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Aplikasi Helpdesk memudahkan mahasiswa dan
stafStore Room dalam mengelola fasilitas
pembelajaran Jurusan Teknologi Informasi
utamanya fasilitas rusak.
2. Rekam jejak kerusakan fasilitas sangat membantu
teknisi dalam perbaikan kerusakan fasilitas
sehingga memudahkan teknisi jika ada
permasalahan yang sama terulang kembali dikemudian hari.
3. Kerusakan fasilitas yang secara otomatis terdata
memudahkan admin dan Kepala Lab untuk
memantau kerusakan fasilitas pembelajaran
Jurusan Teknologi Informasi.
4. Aplikasi Helpdesk yang dibangun dapat berjalan
sesuai dengan fungsi dan rancangannya
berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode black box testing dan pengujian secara manual yang dilakukan oleh teknisi dan kepala lab.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dalam
pengembangan aplikasi Helpdesk berbasis web pada
Jurusan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1. Masih belum adanya deadline per order, maka
akan lebih efisien jika aplikasi ini dirancang
dengan deadlineorder sehingga teknisi tidak dapat
bermalas-malasasn sampai order menumpuk.
2. Aplikasi Helpdesk yang dibangun tidak memiliki
prioritas laporan dan prioritas order, maka lebih
baik diberikan sebuat prioritas agar teknisi dapat
mengerjakan order prioritas terlebih dahulu.
REFERENSI
[1] Agung, G. (2001). Belajar sendiri desain web interaktif dan dinamis dengan frontpage 2000 dan dream weaver 4. Jakarta: Gramedia
[2] Agung, G. (2001). Belajar sendiri desain web interaktif dan dinamis dengan frontpage 2000 dan dream weaver 4. Jakarta: Gramedia
[5] Chintalois, S. (2015). Perancangan Aplikasi Helpdesk Berbasis Web pada Wilmar Group. Medan: Jurnal Skripsi Stimik Time.
[6] Hendrayuadi. (2008). VB 2008 Untuk Keperluan Berbagai Programing. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
[7] Indarti, Y. (2012). Rancang Bangun Helpdesk pada PT.Palyja.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
[8] Jimmy, G. C. (2008). Sistem Informasi Management Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.
[9] Kurniawan, T. (2012). Pengembangan Aplikasi Helpdesk pada PT.JICT (Jakarta International Container Terminal). Jakarta: UIN Hidayatullah Jakarta.
[10] Mudhar, R. (2015). Pembangunan sistem informasi helpdesk ticketing system menggunakan django framework (studi kasus: SMK Saradan). Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
[11] Mustaqbal M.S., Firdaus R.F. & Rahmadi H. (2015). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Aanalysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 31-36.
[12] Nidhra S. & Dondeti J. (2012). Black Box and White Box Testing Techniques. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2,, 29-50. [13] Nugroho, B. (2004). Aplikasi Pemograman Web Dinamis
dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.
[14] Peranginangin, K. (2006). Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yokyakarta: Andi.
[15] Priyanto H. dan Khairul J. (2014). Pemograman Web.
Bandung: Informatika.
[16] SmartDraw. (2017). SmartDraw. Diambil kembali dari SmartDraw Web site: https://www.smartdraw.com
[17] Tata, S. (2010). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. [18] Trimawangsari, M. B. (2010). Pengembangan Aplikasi
Webtools Helpdesk Support dengan online Attendace dan Real-Time Report pada PT. Dexa Medixa. Depok: Universitas Gunadarma.
[19] Whitten. (2004). Metode Desain & Analisis Sistem.