A. PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA 1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-rata
a). Sampel Besar (n > 30)
Untuk pengujian satu rata-rata dengan sampel besar (n>30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut
1) Formulasi hipotesis a) Ho : = 0
H1 : > 0
b) Ho : = 0
H1 : < 0
c) Ho : = 0
H1 : = 0
2) Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Za)
Menentukan nilai sesuai soal, kemudian nilai Za atau Za/2 ditentukan dari tabel
3) Kriteria pengujian
a) Untuk Ho : = 0 dan H1 : > 0:
(1) Ho diterima jika Zo Za
(2) Ho ditolak jika Zo Za
b) Untuk Ho: = 0 dan H1 : < 0:
(1) Ho diterima jika Zo -Za
(2) Ho ditolak jika Zo < -Za
a) Untuk Ho : = 0 dan H1 : = 0
(1) Ho diterima jika -Zo -Zo Za/2
(2) Ho ditolak jika Zo > Za/2 atau Zo < -Za/2
4) Uji statistik
a) Simpangan baku populasi () diketahui
n X X X Z
0 0
0
n S X X S X
Z 0 0
0
Keterangan :
S = penduga dari
= simpangan baku sampel
0
= nilai sesuai dengan Ho 5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho sesuai dengan kriteria
pengujiannya
Contoh soal1
Seorang menger suatu pabrik susu kaleng merk SYARIAH ingin mengetahui apakah rata-rata berat bersih satu kemasan susu kaleng yang diprosuksi dan dipasarkan masih tetap 800 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 739 gram. Dari sampel 50 kaleng yang diteliti, diperoleh rata-rat berat bersih 791 gram. Dapatkah diterima bahwa berat bersih rata-rata yang dipasarkan tetap 1000 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5%
Penyelesaian :
n = 50, = 791, = 731 = 800
a. Formulai hipotesisnya:
Ho : = 800
H1 : < 800
b. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya:
= 5% = 0,05
c. Kriteria pengujian
daerah daerah
penolakan penerimaan
-1,64
Ho diterima apabila Zo -1,64
Ho ditolak apabila Zo < -1,64
d. Uji statistic
Z =
n X
0
Z = 0.34
800 739
800 791
e. Kesimpulan
Karena Zo = -0,34 -Z0,05 = -1,64 maka Ho diterima. Jadi, berat bersih rata-rata
susu kalengmerk SYARIAH per kaleng yang dipasarkan sama dengan 1000 gram.
Contoh soal 2
Seorang menger suatu pabrik susu kaleng merk SYARIAH ingin mengetahui apakah rata-rata berat bersih satu kemasan susu kaleng yang diprosuksi dan dipasarkan masih tetap 800 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 739 gram. Dari sampel 50 kaleng yang diteliti, diperoleh rata-rat berat bersih 791 gram. Dapatkah diterima bahwa berat bersih rata-rata yang dipasarkan tetap 1000 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5%
Penyelesaian :
a. Formulai hipotesisnya:
Ho : = 800
H1 : > 800
b. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya:
= 5% = 0,05
Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)
c. Kriteria pengujian
daerah daerah
penolakan penerimaan
-1,64
Ho diterima apabila Zo -1,64
Ho ditolak apabila Zo < -1,64
(3) Uji statistik
Z =
n X
0
Z = 0.34
800 739
800 791
a. Kesimpulan
Karena Zo = -0,34 -Z0,05 = -1,64 maka Ho diterima. Jadi, berat bersih rata-rata susu
bubuk merk SYARIAH per kaleng yang dipasarkan sama dengan 800 gram.
Contoh soal 3
Ditarik secara acak sampel 40 angka-angka berdigit satu dari tabel angka-angka acak dan ujilah hipotesis nol rata-rata 4,5, gunakan 0,1 dan 2,87
a. Formula Hipotesis H0 : 4,5
Ha : 4,5
b. Taraf nyata dan nilai Z tabel
1 , 0
maka 0,05 2
dengan db = 40 – 1 = 39
Sehingga Z tabel = Z(0,05,39) = 1,65
c. Kriteria Pengujian
H0 diterima jika -Zo -Zo Za/2
Ho ditolak jika Zo > Za/2 atau Zo < -Za/2
d. Uji Statistik
n X Z
0
40 87 , 2
5 , 4 975 ,
3
= – 1,16 e. Kesimpulan
Karena -Zo -Zo Za/2 yaitu – 1,65 < –1,16 < 1,65 maka H0 diterima
b. Sampel Kecil (n 30)
Untuk pengujian hipotesis satu rata-rata dengan sampel kecil (n 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. prosedur pengujian hipotesisnya sebagai berikut
1) Formulasi hipotesis a) Ho : = 0
H1 : > 0
b) Ho : = 0
H1 : < 0
c) Ho : = 0
H1 : 0
Menentukan nilai sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n-1, lalu menentukan nilai ta:n-1 atau ta/2;n-1 dari tabel
3) Kriteria pengujian
a) Untuk Ho : = dan H1 : > :
(1) Ho diterima jika to ta
(2) Ho ditolak jika to ta
b) Untuk Ho: = dan H1 : < :
(1) Ho diterima jika to -ta
(2) Ho ditolak jika to < -ta
c) Untuk Ho : = dan H1 : :
(1) Ho diterima jika –ta/2 -to Za/2
(2) Ho ditolak jika to > ta/2 atau to < -ta/2
4) Uji statistik
a) Simpangan baku populasi () diketahui
n X X X t
0 0
0
b) Simpangan baku populasi () tidak diketaui
n S X X S X
Z 0 0
0
5) Kesimpulan
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho sesuai dengan kriteria
Contoh soal 1
Data tentang isi berat kotor 15 keranjang ampel dinyatakan seperti yang diberikan berikit: (Isi berat kotor dalam kg/keranjang)
121 121 123 120 121
124 122 124 121 119
119 118 119 123 118
Jika digunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita yakini bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 120 kg/keranjang?
Penyelesaian:
n = 15, = 1% = 120
= 1813
= 219189
= = 120,867
s =
210 1813 14
219189 2
= 2.03
Formulasi hipotesis
Ho : = 120
H1 : 120
a. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
= 1% = 0,01
/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14
T0,005;14 = 2,977
-2,977 2,977
Ho diterima apabila :
to -ta atau
to ta atau
–ta/2 ≤ -to ≤ Za/2
Ho ditolak apabila:
to ≤ -ta
to ≥ ta
to > ta atau to <- ta
c. Uji statistik
to =
to =
15 03 , 2
120 867 , 120
= 1.654
d. Kesimpulan
Karena –t 0,005;14 = -2,977 to = 1,52 t0,005;14 = 2,977, maka Ho diterima. Jadi,
populasi cat dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng
Contoh soal 2
Diketahui; Angket penelitian motivasi kerja suatu kantor dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 buah. Dengan jumlah responden = 30 orang. Angket mempunyai skala pertanyaan 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = tinggi, 4 = sangat tinggi. s = 7,23 ; dan X
= 26,36 Pertanyaan
3. Apakah motivasi kerja karyawan di kantor tersebut < 60% rata-rata skor idealnya Penyelesaian
Skor ideal = 10 x 4 x 30 = 1200
Rata-rata skor ideal = 40 30 1200
60% rata-rata skor ideal = 60% x 40 = 24
1. Motivasi kerja karyawan di kantor = 60%, rata-rata skor idealnya b. Formulasi hipotesis
Ha : Motivasi kerja karyawan = 60% rata-rata skor ideal
H0 : Motivasi kerja karyawan 60% rata-rata skor ideal
Ha : 24
H0 : 24
c. Taraf nyata dan nilai t tabel
05 , 0 %
5
Dk = n – 1 = 30 – 1 = 29 Maka ttabel 2,04
d. Kriteria pengujian
Jika ttabel thitung ttabelmaka H0 diterima
Jika thitung ttabel atau thitung ttabel
e. Uji Statistik
n s x
thitung 0
30 23 , 7
24 36 , 26
= 1,78 f. Kesimpulan
Karena ttabel thitung ttabel yaitu 2,041,782,04, maka H0 diterima.
Jadi Motivasi kerja karyawan 60% rata-rata skor ideal diterima. Dan sebaliknya Ha
Motivasi kerja karyawan = 60% rata-rata skor ideal ditolak. 2. Motivasi kerja karyawan di kantor > 60%, rata-rata skor idealnya
Ha : Motivasi kerja karyawan > 60% rata-rata skor ideal
H0 : Motivasi kerja karyawan = 60% rata-rata skor ideal
Ha : 24
H0 : 24
b. Taraf nyata dan nilai t tabel
05 , 0 %
5
dk = n – 1 = 30 – 1 = 29 Maka ttabel 1,70
c. Kriteria pengujian
Jika thitung ttabelmaka H0 diterima
Jika thitung ttabel maka H0 ditolak
d. Uji Statistik
n s x
thitung 0
30 23 , 7
24 36 , 26
= 1,78 e. Kesimpulan
Karena thitung ttabel yaitu 1,781,70, maka H0 ditolak. Jadi Motivasi kerja
karyawan = 60% rata-rata skor ideal ditolak. Dan sebaliknya Ha Motivasi kerja
karyawan > 60% rata-rata skor ideal diterima.
3. Motivasi kerja karyawan di kantor > 60%, rata-rata skor idealnya a. Formulasi hipotesis
Ha : Motivasi kerja karyawan < 60% rata-rata skor ideal
H0 : Motivasi kerja karyawan = 60% rata-rata skor ideal
Ha : 24
H0 : 24
b. Taraf nyata dan nilai t tabel
05 , 0 %
5
c. Kriteria pengujian
Jika thitung ttabelmaka H0 diterima
Jika thitung ttabel maka H0 ditolak
d. Uji Statistik
n s x thitung 0
30 23 , 7
24 36 , 26
= 1,78 e. Kesimpulan
Karena thitung ttabel yaitu 1,781,70, maka H0 diterima. Jadi Motivasi kerja
karyawan = 60% rata-rata skor ideal diterima. Dan sebaliknya Ha Motivasi kerja
karyawan < 60% rata-rata skor ideal ditolak.
2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-rata a. Sampel Besar (n > 30)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n>30), uji statistiknya menggunakan distribusi Z. prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut:
1) Formulasi hipotesis
a) Ho : =
H1 : >
b) Ho : =
H1 : <
c) Ho : =
2) PenentuanPenentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t tabel
Mengambil nilai sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan Za atau Za/2 dari
tabel
3) Kriteria pengujian
a) Untuk Ho : = dan H1 : > :
(1) Ho diterima jika Zo Za
(2) Ho ditolak jika Zo > Za
b) Untuk Ho: = dan H1 : < :
(1) Ho diterima jika Zo -Za
(2) Ho ditolak jika Zo < -Za
c) Untuk Ho: = dan H1 : :
(1) Ho diterima jika –Za/2 -Zo Za/2
(2) Ho ditolak jika Zo > Za/2 atau Zo < -Za/2
4) Uji statistik
a). Simpangan baku populasi ( ) diketahui
2 1
2 1 0
X X
X X Z
dengan 2
2 2 1
2 1 2
1 X n n
X
b). Simpangan baku populasi ( ) tidak diketahui
2 1
2 1 0
X X
S X X Z
dengan
2 2 2 1
2 1 2
1 n
S n S
X
X
5) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan Ho
a) Jika Ho diterima maka H1 ditolak
Contoh soal1
Seorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih besar daripada B. untuk itu, diambil sampel di kedua daerah,masing-masing 90 dan 80 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 36 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%! (Varians/simpangan baku kedua populasi sama besar).
Penyelesaian:
n1 = 90 = 38 dan s1 = 9
n2 = 80 = 35 dan s2 = 7
1. Formulasi hipotesisnya: Ho : 1 = 2
H1 : 1 > 2
2. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya: = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64
3. Kriteria pengujian:
1,64
Ho diterima apabila Zo 1,64
Ho ditolak 333wwapabila Zo > 1,64
4. Uji statistik
80 7 90 92 2
2
1X
X
S = 1,23
Zo = 1,23 2,44
35 38
2 1
2 1
X X
S X X
5. Kesimpulan:
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64, maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata jam kerja
Contoh soal 2
Seorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh do daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih kecil daripada B. untuk itu, diambil sampel di kedua daerah,masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%! (Varians/simpangan baku kedua populasi sama besar).
Penyelesaian:
n1 = 100 = 38 dan s1 = 9
n2 = 70 = 35 dan s2 = 7
a. Formulasi hipotesisnya: Ho : 1 = 2
H1 : 1 < 2
b. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya: = 5% = 0,05
Z0,05 = 1,64
c. Kriteria pengujian:
Ho diterima apabila Zo –1,64
Ho ditolak apabila Zo < –1,64
d. Uji statistik
70 7 100
92 2
2
1X
X
S = 1,23
Zo = 1,23 2,44
35 38
2 1
2 1
X X
S X X
e. Kesimpulan:
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = –1,64, maka Ho diterima. Jadi, rata-rata jam kerja
Contoh soal 3
Seorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh do daerah A dan B sama dengan alternatif A dan B. untuk itu, diambil sampel di kedua daerah,masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%! (Varians/simpangan baku kedua populasi sama besar).
Penyelesaian:
n1 = 100 = 38 dan s1 = 9
n2 = 70 = 35 dan s2 = 7
1. Formulasi hipotesisnya: Ho : 1 = 2
H1 : 1 2
2. Taraf nyata dan nilai Z tabelnya: = 5% = 0,05
/2 = 0,05/2 = 0,025 Z0,025 = 3,18
3. Kriteria pengujian:
Ho diterima apabila 3,18Z0 3,18
Ho ditolak apabila Z0 3,18 atau Z0 3,18
4. Uji statistik
70 7 100
92 2
2
1X
X
S = 1,23
Zo = 1,23 2,44
35 38
2 1
2 1
X X
S X X
5. Kesimpulan:
Karena Z0,025 = –3,18 Zo = 2,44 Z0,025 = 3,18 maka Ho diterima. Jadi,
b. Sampel Kecil (n 30)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n 30), uji statistiknya menggunakan distribusi t. prosedur pengujian hipotesisnya sebagai berikut.
1) Formulasi hipotesis a) Ho : 1= 2
H1 : 1> 2
b) Ho : 1= 2
H1 : 1< 2
c) Ho : 1 = 2
H1 : 1 2
2) Penentuan Penentuan nilai (taraf nyata) dan nilai t tabel
Mengambil nilai sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan ta atau ta/2 dari
tabel
3) Kriteria pengujian
a) Untuk Ho : 1= 2 dan H1 : 1>2:
(1) Ho diterima jika to ta
(2) Ho ditolak jika to > ta
b) Untuk Ho: 1= 2 dan H1 : 1<2:
(1) Ho diterima jika to -ta
(2) Ho ditolak jika to < -ta
c) Untuk Ho: 1= dan H1 : 1 2:
(1) Ho diterima jika –ta/2 -to ta/2
(2) Ho ditolak jika to > ta/2 atau to < -ta/2
4) Uji statistik
a) Untuk pengamatan tidak berpasangan
2 1 2
1
2 2 2 2 1 1
2 1 0
1 1 2
1 1
n n n
n
S n S n
X X t
To memiliki distribusi dengan db = n1 + n2 -2
n S
d t
d
0
Keterangan:
d = rata-rata dari nilai d
Sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
to memiliki distribusi dengan db = n-1
5) Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan Ho
a) Jika Ho diterima maka H1 ditolak
b) Jika Ho ditolak maka H1 diterima
Contoh soal 1
1. Suatu perkuliahan matematika diberikan pada 12 orang mahsiswa dengan metode pembelajaran kooperatif. Kelas lain diikuti 10 mahasiswa dengan metoda ‘biasa’. Pada akhir semester mahsiswa dari kedua kelas diberikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 80 dengan simpangan baku 4 dan kelas kedua nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan varians yang sama!
Penyelesaian:
n1 = 12 X1 80 s1 = 4
n2 = 10 X2 75 s2 = 4,5
1. Formulasi hipotesisnya: Ho : = 2
H1 : 1 2
2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya: = 10% = 0,1
db = 12 + 10 – 2 = 20 t0,05;20 = 1,725
3. Kriteria pengujian
Ho diterima apabila -1,725 to 1,725
Ho ditolak apabila to > 1,725 atau to < 1,725
4. Uji statistik
10 1 12
1 2
10 12
5 , 4 1 10 4 1 12
75 80
2 2
0
t
= 2,76
5. Kesimpulan:
Karena to = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho ditolak . jadi, kedua metode yang
digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya
2. Untuk megetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki akibat baik dan buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama periode 5 tahun.
Tahun
1 2 3 4 5
Anggota 7,0 7,0 7,3 7,1 7,4
Bukan
anggota 7,2 6,9 7,5 7,3 7,4
Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasi normal
Penyelesaian:
1. Formulasi hipotesisnya: Ho : 1= 2
H1 : 1 < 2
2. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
3. Kriteria pengujian:
Ho diterima apabila to -3,747
Ho ditolak apabila to < -3,747
4. Uji statistik:
Anggota Bukan Anggota d d2
7,0 7,0 7,3 7,1 7,4
7,2 6,9 7,5 7,3 7,4
-0,2 0,1 -0,2 -0,2 0,0
0,04 0,01 0,04 0,04 0,00
Jumlah -0,5 0,13
1 , 0 5
5 . 0
d
0.02 20
5 , 0 4
13 ,
0 2
2
d
S
Sd = 0,14
to =
6 , 1
3 14 , 0
1 , 0
5. Kesimpulan
Karena to = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho diterima. Jadi, keanggotaan
organisasi bagi mahasiswa tidak memberika pengaruh buruk terhadap prestasi akademiknya
3. Untuk megetahui apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa memiliki akibat baik dan buruk terhadap prestasi akademik seseorang, diadakan penelitian mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini data selama periode 5 tahun.
Tahun
1 2 3 4 5
Anggota 7,0 7,0 7,3 7,1 7,4
Bukan
Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi mahasiswa berakibat baik pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa populasi normal
Penyelesaian:
a. Formulasi hipotesisnya: Ho : 1= 2
H1 : 1 > 2
b. Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
= 1% = 0,01 db = 5-1 = 4 t0,01;4 = -3,747
c. Kriteria pengujian:
Ho diterima apabila to -3,747
Ho ditolak apabila to > -3,747
d. Uji statistik:
Anggota Bukan Anggota d d2
7,0 7,0 7,3 7,1 7,4
7,2 6,9 7,5 7,3 7,4
-0,2 0,1 -0,2 -0,2 0,0
0,04 0,01 0,04 0,04 0,00
Jumlah -0,5 0,13
1 , 0 5
5 . 0
d
0.02 20
5 , 0 4
13 ,
0 2
2
d
S
Sd = 0,14
to =
6 , 1
3 14 , 0
1 , 0
e Kesimpulan
Karena to = -1,6 > t0,01;4 = -3,747, maka Ho ditolak. Jadi, keanggotaan
B. PENGUJIAN HIPOTESIS PROPORSI 1. Pengujian Hipotesis Satu Proporsi
Untuk pengujian hipotesis satu proporsi, prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut.
a. Formulasi hipotesis 1) H0 :PP0
H1:PP0
2) H0 :PP0
H1:PP0
3) H0 :PP0
H1 :PP0
a. Nilai (taraf nyata) dan nilai tabel
Mencari nilai yang disesuaikan dengan soal, kemudian menentukan nilai Za
atau Za2 dari tabel.
b. Kriteria pengujian
1) Untuk H0 :PP0 dan H1:PP0
a) H0 diterima apabila Z0 Z
b) H0 ditolak apabila Z0 Z
2) Untuk H0 :PP0 dan H1:PP0
a) H0 diterima apabila Z0 Z
b) H0 ditolak apabila Z0 Z
3) Untuk H0 :PP0 dan H1 :PP0
a) H0 diterima apabila Z 2 Z0 Z 2
b) H0 ditolak apabila Z0 Z 2 atauZ0 Z2
c. Uji Statistik
0
0 0 0
1 P nP
nP X Z
atau
n P P
P n X
Z
0 0
0 0
1
Keterangan:
X = banyaknya ukuran sampel dengan karakteristik tertentu d. Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan terhadap H0
1). Jika H0 diterima maka Ha ditolak
2). Jika H0 ditolak maka Ha diterima
Contoh soal 1
Seorang kontraktor menyatakan bahwa 60% rumah-rumah yang baru dibangun di Kota X dilengkapi dengan telepon. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut bila diantara 50 rumah baru yang diambil secara acak terdapat 33 rumah yang menggunakan telepon? Gunakan taraf nyata 10%. Dengan alternatif lebih besar dari itu!
Penyelesaian
n = 50, X = 33, P0 = 60% = 0,60
a) Formulasi Hipotesisnya: H0 : P = 0,60
H1 : P > 0,60
b) Taraf nyata dan nilai Z tabel
28 , 1
1 , 0 % 10
1 ,
0
Z
c) Kriteria penengujian
H0 diterima apabila Zhitung Ztabel 1,28,ini berarti pernyataan kontraktor bahwa
60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon dapat diterima atau disetujui.
H0 ditolak apabila Zhitung Ztabel 1,28. Ini berarti pernyataan kontraktor bahwa
60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon tidak dapat diterima atau tidak disetujui.
d) Uji Statistik
0
0 0 0
1 P nP
nP X Z
= 55330,605010,600,60
Jadi Z0 atau Zhitung = 0,87
e) Kesimpulan
Karena Z0 atau Zhitung = 0,87 < Z0,1 atau Ztabel = 1,28, maka H0 diterima, ini berarti
pernyataan kontraktor bahwa 60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon dapat diterima atau disetujui.
Contoh soal 2
Seorang kontraktor menyatakan bahwa 60% rumah-rumah yang baru dibangun di Kota X dilengkapi dengan telepon. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut bila diantara 50 rumah baru yang diambil secara acak terdapat 33 rumah yang menggunakan telepon? Gunakan taraf nyata 10%. Dengan alternatif lebih kecil dari itu!
Penyelesaian
n = 50, X = 33, P0 = 60% = 0,60
a. Formulasi Hipotesisnya: H0 : P = 0,60
H1 : P < 0,60
b. Taraf nyata dan nilai Z tabel
28 , 1
1 , 0 % 10
1 ,
0
Z
c. Kriteria penengujian
H0 diterima apabila Zhitung Ztabel 1,28,ini berarti pernyataan kontraktor bahwa
60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon dapat diterima atau disetujui.
H0 ditolak apabila Zhitung Ztabel 1,28. Ini berarti pernyataan kontraktor bahwa
60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon tidak dapat diterima atau tidak disetujui.
b. Uji Statistik
0
0 0 0
1 P nP
nP X Z
= 55330,605010,600,60
= 0,87
Jadi Z0 atau Zhitung = 0,87
e) Kesimpulan
Karena Z0 atau Zhitung = 0,87 < Z0,1 atau Ztabel = 1,28, maka H0 ditolak, ini berarti
pernyataan kontraktor bahwa 60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon dapat tidak diterima atau tidak disetujui.
Contoh soal 3
Seorang kontraktor menyatakan bahwa 60% rumah-rumah yang baru dibangun di Kota X dilengkapi dengan telepon. Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut bila diantara 50 rumah baru yang diambil secara acak terdapat 33 rumah yang menggunakan telepon? Gunakan taraf nyata 10%. Dengan alternatif tidak sama dari itu!
Penyelesaian
n = 50, X = 33, P0 = 60% = 0,60
a) Formulasi Hipotesisnya: H0 : P = 0,60
H1 : P 0,60
b) Taraf nyata dan nilai Z tabel
28 , 1
1 , 0 % 10
1 ,
0
Z
c) Kriteria penengujian
1) H0 diterima apabila Zhitung Ztabel 1,28,ini berarti pernyataan kontraktor bahwa
60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon dapat diterima atau disetujui.
2) H0 ditolak apabila Zhitung Ztabel 1,28. Ini berarti pernyataan kontraktor bahwa
60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon tidak dapat diterima atau tidak disetujui.
0
0 0 0
1 P nP
nP X Z
= 55330,605010,600,60
= 0,87
Jadi Z0 atau Zhitung = 0,87
e) Kesimpulan
Karena Z0 atau Zhitung = 0,87 < Z0,1 atau Ztabel = 1,28, maka H0 diterima, ini berarti
pernyataan kontraktor bahwa 60% rumah-rumah yang baru dibangun dikota X dilengkapi dengan telepon dapat diterima atau disetujui.
2. Pengujian Hipotesis Beda Dua proporsi
Untuk pengujian hipotesis beda dua proporsi, prosedur pengujiannya adalah: a) Formulasi hipotesis
1) H0 :PP0
H1:PP0
2) H0 :PP0
H1:PP0
3) H0 :PP0
H1 :PP0
b) Nilai (taraf nyata) dan nilai tabel
Mencari nilai yang disesuaikan dengan soal, kemudian menentukan nilai Za
atau Za2 dari tabel.
c) Kriteria pengujian
1). Untuk H0 :PP0 dan H1:PP0
a). H0 diterima apabila Z0 Z
b). H0 ditolak apabila Z0 Z
2). Untuk H0 :PP0 dan H1:PP0
a). H0 diterima apabila Z0 Z
b). H0 ditolak apabila Z0 Z
a). H0 diterima apabila Z 2 Z0 Z 2
b). H0 ditolak apabila Z0 Z2 atauZ0 Z 2
d). Uji Statistik
1 1 2 1 0
1 1 1
n n P P
P P Z
2 2 2 1
1
1 n
X P dan n X
P
2 1
2 1
n n
X X P
e). Kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penalakan terhadap H0
1). Jika H0 diterima maka Ha ditolak
2). Jika H0 ditolak maka Ha diterima
Contoh soal 1
Suatu pemungutan suara akan dilakukan di antara penduduk kota M dan sekitarnya mengenai pendapat mereka tentang rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana tersebut, diambil sebuah sampel acak yang terdiri dari 200 penduduk kota dan 500 penduduk di sekitanya. Apabila ternyata ada 120 penduduk kota dan 240 penduduk sekitarnya yang setuju, apakah anda setujju jika dikatkan bahwa proporsi penduduk kota yang setuju lebih tinggi daripada proporsi penduduk disekitarnya? Gunakan taraf nyata 1 %!
Penyelesaian
240 120
500 200
1 1
2 1
X X
n n
1) Formulasi hipotesis
0
0 :P P
H
0
1:P P
H
2) Taraf nyata dan nilai Z tabel
33 , 2
1 , 0 % 10
1 ,
0
Z
H0 diterima apabila Zhitung Ztabel 2,33,ini berarti tidak ada perbedaan
antara proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota, sehingga pernyataan tersebut tidak disetujui
H0 ditolak apabila Zhitung Ztabel 2,33. Ini berarti ada perbedaan antara
proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota, sehingga pernyatan tersebut disetujui. 4) Uji statistik
28 , 0 500 240 60 , 0 200 120 2 2 2 1 1 1 n X P n X P 51 , 0 500 200 240 120 2 1 2 1 n n X X P 9 , 2 500 1 200 1 28 , 0 1 28 , 0 48 , 0 60 , 0 1 1 1 1 1 2 1 0 n n P P P P Z
Jadi Zhitung atau Z0 2,9 5) Kesimpulan
Karena Zhitung atauZ0 2,9Ztabel atauZ0,01 2,33, maka H0 ditolak, jadi, ada perbedaan antara proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota, sehingga pernyatan tersebut disetujui.
Contoh soal 2
proporsi penduduk kota yang setuju lebih rendah daripada proporsi penduduk disekitarnya? Gunakan taraf nyata 1 %!
Penyelesaian 240 120 500 200 1 1 2 1 X X n n
a. Formulasi hipotesis
0
0 :P P
H
0
1:P P
H
a. Taraf nyata dan nilai Z tabel
33 , 2 1 , 0 % 10 1 ,
0
Z
b. Kriteria pengujian
1. H0 diterima apabila Zhitung Ztabel 2,33,ini berarti ada perbedaan antara
proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota, sehingga pernyataan tersebut tidak disetujui 2. H0 ditolak apabila Zhitung Ztabel 2,33. Ini berarti tidak ada perbedaan
antara proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota, sehingga pernyatan tersebut disetujui.
c. Uji statistik
28 , 0 500 240 60 , 0 200 120 2 2 2 1 1 1 n X P n X P 51 , 0 500 200 240 120 2 1 2 1 n n X X P 9 , 2 500 1 200 1 28 , 0 1 28 , 0 48 , 0 60 , 0 1 1 1 1 1 2 1 0 n n P P P P Z
Karena Zhitung atauZ0 2,9 Ztabel atauZ0,01 2,33, maka H0 diterima, jadi, ada perbedaan antara proporsi penduduk kota dan sekitarnya yang menyetujui rencana pendirian gedung serba guna di tengah kota, sehingga pernyatan tersebut disetujui.
Contoh soal 3
Suatu penelitian di aderah A terhadap 250 pemilih. Ternyata 150 pemilih menyatakan akan memilih calon C. Didaerah penelitian dilakukan terhadap 300 pemilih dan terdapat 162 yang akan memilih calon C. apakah perbedaan yang nyata mengenai pemilihan calon di antara kedua daerah itu?
Penyelesaian
a. Formulasi hipotesis
0
0 :P P
H
0
1 :P P
H
b. Taraf nyata dan nilai Z tabel
96 , 1 05 , 0 % 5 05 , 0 Z
c. Kriteria pengujian
1. H0 diterima apabila Zhitung Ztabel 1,96
2. H0 ditolak apabila Zhitung Ztabel 1,96
d. Uji statistik
54 , 0 300 162 6 , 0 250 150 2 2 2 1 1 1 n X P n X P 5673 , 0 300 250 162 150 2 1 2 1 n n X X P 42 , 1 300 1 250 1 5673 , 0 1 5673 , 0 54 , 0 6 , 0 Z
Karena 1,961,421,96, maka H0 diterima, jadi perbedaan yang nayata
mengenai pemilihan calon di antara kedua daerah itu
C. PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN F (RATIO VARIANCE) Distribusi F memilki beberapa ciri, yaitu
a. Apabila derajat bebas pembilang dan penyebut lebih besar daripada dua maka kurva dari distribusi F tersebut merupakan kurva yang bermodus tunggal dan condong ke kanan
b. Apabila derajat bebas pembilang dan penyebut bertambah, distribusi F cenderung berbentuk normal
c. Skala distribusi F mulai dari 0 sampai . F tidak dapat bernilai negatif
d. Untuk nilai probalitas yang sama seperti 1% (1 % dibawah kurva distrisbusi F), nilai kritis F untuk daerah yang lebih rendah (sisi kiri) adalah berbalikan dengan nilai kritis F untuk daerah yang lebih tinggi (sisi kanan).
Gambar 5.4 Distribusi F
Distribusi F dapat digunakan antara lain untuk pengujian hipotesis mengenai:
1. Persamaan tiga atau lebih rata-rata populasi yang diperkirakan dengan teknik analisis variansi (ANOVA = analisys of variase) dan meliputi:
a. Analisis variansi satu arah
b. Analisis Variansi populasi yang diperkirakan
Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan teknik ANOVA dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu pengujian klasifikasi satu arah, pengujian kalsifikasi dua arah tanpa interaksi, dan pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi.
i. Pengujian klasifikasi satu arah
Pengujian hipotesis satu arah merupakan pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan satu faktor yang berpengaruh.
Langkah-langkah pengujian kalsifikasi satu arah yaitu: 1) Menentukan formulasi hipotesis
k a
k
H H
4 3 2 1
4 3 2 1 0
: :
2) Menentukan taraf nyata berserta F tabel
Taraf nyata ditentukan dengan derajat pembilang (V1) dan dapat penyebut
(V1). V1 = k – 1 dan V2 = k – 2 . sehingga fungsi Fv1,v2
3) Menentukan kriteria pengujian H0 diterima apabila F0 Fv1,v2
H0 ditolat apabila F0 Fv1,v2
v1,v2 F
4) Membuat analisis variansinya dalam bentuk tabel ANOVA Sumber
Variansi KuadratJumlah DerajatBebas Rata-rataKuadrat F0
Rata-rata
kolam JKK K – 1 1
2 1
k JKK S
2 2 2 1
S S
Error JKE k ( n – 1 ) 2 1
1
n k
JKe S
Total JKT nk – 1
Untuk ukuran sampel yang sama besar
JKT =
k
i n
j ij
nk T X
1 1
2 2
JKK=
nk T n
T
n
j
i 2
1 2
JKE = JKT – JKK k = kolom, n = baris
Untuk ukuran sampel yang tidak sama besar
JKT =
k
i n
j
ij N
T X
1 1
2 2
JKK=
N T n
T
i n
j
i 2
1 2
JKE = JKT – JKK Derajat bebas error N = Jumlah sampel
Selain menggunakan tabel ANOVA, analisis variansi dapat juga dilakukan secara langsung dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
(1). Menentukan rata-rata sampel (rata-rata kolom) (2). Menentukan variansi sampel
(3). Menentukan rata-rata variansi sampel (4). Menentukan variansi rata-rata sampel
sampel iansi
rata rata
sampel rata
rata iansi x
n F
var var
0
5) Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak dengan membadingkan antara langkah
ke-4 dan langkah ke-3
Contoh soal 1
diberi satu jenis tablet. Penelitian dilakukan untuk melihat rata-rata lama setiap tablet dalam mengurangi rasa sakit. Datanya adalah sebagai berikut
Tabel. Pengaruh Jenis Tanlet Terhadap Lama Pengurangan Rasa Sakit
TABLET
A B C D E
5 4 8 6 3
9 7 8 6 9
3 5 2 3 7
2 3 4 1 4
7 6 9 4 7
26 39 20 14 33
Ujilah dengan menggunakan taraf nyata 5%, bahwa rata-rata lama (dalam menit) tablet mengurangi rasa sakit adalah sama.
Penyelesaian
a) Formulasi hipotesis
5 4 3 2 1
0:
H
Ha : sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama
b). Taraf nyata dan nilai F tabel:
05 , 0 %
5
Dengan
v1 = 5 – 1 = 4
v1 = 5(5 – 1) = 20
maka
F0,05(4;20) = 2,87
c). Kriteria pengujian:
a. H0 diterima jika F0 2,87, ini berarti rata-rata lamanya obat tersebut mengurangi
rasa sakit sama untuk kelima jenis tablet sakit kepala tersebut.
b. H0 ditolak jika F0 > 2,87, ini berarti rata-rata lamanya obat tersebut mengurangi
rasa sakit tidak sama untuk kelima jenis tablet sakit kepala tersebut. d). Analisis Varians:
n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = 5 sehingga N = 25
T1 = 26 T2 = 39T3 = 20T4 = 14T5 = 33
Sehingga T = 132
JKT = 137,04
25 132 7
4 5
2 2 2
2
JKK = 79,44
25 132 5
33 39
262 2 2 2
JKE = 137,04 – 79,44 = 57,6
TABEL ANOVA Sumber
Variansi
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Rata-rata
Kuadrat F0
Rata-rata
kolam 79,44 4 19,86
6,90
Error 57,6 20 2,88
Total 137,04 24
e). Kesimpulan
Karena F0 = 6,90 > F0,04(4;20) = 2,87, maka H0 ditolak, jadi rata-rata lamanya obat
tersebut mengurangi rasa sakit tidak sama untuk kelima jenis tablet sakit kepala tersebut.
Contoh Soal 2
Tiga kelas kuliah statistik dibimbing oleh tiga dosen. Nilai akhirnya tercatat sebagai berikut.
DOSEN Total
A B C
75 86 56 77 69
89 74 63 72 64 87 76 79
69 63 72 85 90 69 56
JUMLAH 363 604 504 1.471
17 3 20
2 1 3
2 1
v v
Penyelesaian:
1. Formulasi hipotesis
3 2 1
0:
H
3 2 1 1: , ,
H tidak semua sama
2. Taraf nyata dan nilai F tabel
01 , 0 %
1
dengan
11 , 6 ) 17 , 2 ( 01 ,
0
F
3. Kriteria Pengujian :
0
H diterima apabila : F0 6,11
0
H diterima apabila : F0 6,11
4. Analisis Varians : k = 3
n1 = 5 n2 = 8 n3 = 7 N = 20
T1 = 363 T2 = 604 T3 = 504 T = 1,471
JKT = 752 + 862 + ... + 562 - 2.022,95
20 471 . 1 2
JKK = 51,75
20 1471 7
504 8
604 5
3632 2 2 2
JKE = 2.022,95 – 51,75 = 1,971,2 TABEL ANOVA
Sumber
Variansi KuadratJumlah DerajatBebas Rata-rataKuadrat F0
Rata-rata
kolam 51,75 2 25,875
0,223
Error 1971,2 17 115,95
Total 2.022,95 19
e). Kesimpulan
Karena F0 = 0,233 < F0,04(2;17) = 6,11 maka H0 diterima, jadi tidak ada selisih nyata di
Pengujian klasifikasi dua arah tanpa interaksi merupakan pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut ditiadakan.
Langkah-langkah pengujian klasifikasi dua arah tanpa interaksi adalah: 1) Menentukan formulasi hipotesis
(a). H0:12 3 0 (pengaruh baris nol)
H1 : sekurang-kurangnya satu , tidak sama dengan nol
(b). H0:12 3 0 (pengaruh kolom nol)
H1 : sekurang-kurangnya satu , tidak sama dengan nol.
a. Menentukan taraf nyata dan F tabel
Taraf nyata dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang dan penyebut. (a). Untuk baris : v1 b1 dan v2 k1b1
(b). Untuk kolom : v1 k1 dan v2 k1b1
b. Menentukan kriteria pengujian
(a). H0 = diterima apabila F0 Fv1,v2
(b). H0 = ditolak apabila F0 Fv1,v2
c. Membuat analisis variansi dalam bentuk tabel ANOVA Sumber
Variansi
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Rata-rata
Kuadrat F0
Rata-rata bari JKB b – 1 S12 JKbdb 2
3 2 1 1
S S
F
Rata-ratsa
kolam JKK k – 1 db
JKK
S22 2
3 2 2 2
S S
F
Error JKE (k – 1) (b - 1) S32 JKEdb
Total JKT kb – 1
JKT =
b
i k
j
ij kb
T X
1 1
2 2
JKB =
kb T k
T
b
i 1 i 2 2
JKK =
kb T b
T
b
j
i 2
1 2
d. Membuat Kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak dengan membnadingkan antara langkah
ke-4 dengan kriteria pengujian pada langkah ke-3
Contoh soal
Berikut ini adalah hasil per hektar dari empat jenis varientas tanaman tertentu dengan penggunaan pupuk yang berbeda.
TABEL 1. HASIL EMPAT JENIS VARIENTAS TANAMAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK BERBEDA.
1
V V2 V3 V4 Total
1 P
2 P
3
P
4 9 6
6 8 7
7 10
6
8 7 5
25 34 24
19 21 23 20 83
Dengan taraf nyata 5 %, ujilah apakah rata-rata hasil per hektar sama untuk a. Jenis pupuk yang diberikan
b. Jenis varietas tanaman yang ditanam! Penyelesaian
1. Formulasi Hipotesis
(a). H0:12 3 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
(b). H0:12 3 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
2. Taraf nyata dengan nilai F
05 , 0 %
5
a. Untuk baris : v1 312dan v2 2 3 6,F0,052,6 5,14
b. Untuk kolom : v1 413dan v2 2 3 6,F0,052,6 4,76
3. Kriteria pengujian
a). H0 diterima apabila F0 5,14
H0 ditolak apabila F0 5,14
b). H0 diterima apabila F0 4,76
4. Analisis Variansi:
JKT = 30,92
12 83 5 9
4
2 2 2
2
JKB = 15,17
12 83 4
24 34
252 2 2 2
JKK = 30,92 – 15,17 – 2,92 = 12,83
Sumber Variansi
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Rata-rata
Kuadrat F0
Rata-rata baris 15,17 2 7,59 f1 3,55
Rata-rata
kolom 2,92 3 0,97 f1 0,45
Error 12,83 6 2,14
Total 30,92 11
5. Kesimpulan
a. Karena F0 3,55F0,053,6 5,14, maka H0 diterima. Jadi, rata-rata hasil
per hektar sama untuk pemberian ketiga jenis pupuk tersebut.
b. Karena F0 0,45F0,053,6 4,76, maka H0 diterima. Jadi, rata-rata hasil
per hektar sama untuk penggunakan keempat varieta tanaman tersebut.
iii. Pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi
Pengujian klasifikasi dua arah dengan interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi antara kedua faktor tersebut diperhitungkan.
Langkah-langkah pengujian klasifikasi dua arah interaksi adalah: 1). Menentukan formulasi hipotesis
a) H0:12 3 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
b). H0:12 3 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
c). H0:11 12 13 bk 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
Taraf nyata dengan nilai F tabel ditentukan dengan derajat pembilanng dan penyebut masng-masing.
(a). Untuk baris : v1 b1 dan v2 kbn1
(b). Untuk kolom : v1 k1 dan v2 kbn1
(c). Untuk interaksi : v1 k 1b1 dan v2 kbn1
3). Menentukan kriteria pengujian (a). Untuk baris
H0 = diterima apabila F0 Fv1,v2
H0 = ditolak apabila F0 Fv1,v2
(b). Untuk kolom
H0 = diterima apabila F0 Fv1,v2
H0 = ditolak apabila F0 Fv1,v2
(c). Untuk interaksi
H0 = diterima apabila F0 Fv1,v2
H0 = ditolak apabila F0 Fv1,v2
4). Membuat analisis variansi dalam bentuk tabel ANOVA Sumber
Variansi
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Rata-rata
Kuadrat F0
Rata-rata baris JKB b – 1 S12 JKbdb 2
4 2 1 1
S S
F
Rata-rata
kolom JKK k – 1 db
JKK
S22 2
4 2 2 2
S S
F
Interaksi JKI (b – 1)( k –1) S32 JKIdb 2 4 2 3 2
S S
F
Error JKE bk (n – 1) S42 JKIdb
Total JKT bkn – 1
JKT =
b
i k
j n
c ijc
n k b
T X
1 1
2
1 2
. .
JKB =
n k b
T n
k T
b
i i
. . .
2 1
2
JKK =
n k b
T n
b j T
b
j i
. . .
.
2 1
2
JKI =
n k b
T n
b j T
n k
T
n b
T k
J b
i b
i b
j ij
. . .
.
. .
2 1
2
1 2 1 1
2
JKE = JKT – JKB – JKK – JKI 5) Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak, dengan menbandingkan antara langkah
ke-4 dengan kriteria penngujian pada langkah ke-3
Contoh soal
Empat varietas padi hendak dibandingkan hasilnya dengan memberikan pupuk. Percobaan dilakukan dengan menggunakan 8 peta yang seragam. Masing-masing di 4 lokasi yang berbeda. Di setiap lokasi, dicobakan pada 2 petak yang ditentukan secara acak. Hasilnya (dalam Kg) per petak adalah sebagai berikut:
Jenis Pupuk V Varietas padi
1 V2 V3 V4
P1 6058 5962 7063 5561
P2 7571 6154 6873 7069
P3 5741 5861 5359 6253
Dengan taraf nyata 1 5, ujilah hipotesis berikut ini!
a). Tidak terdapat perbedaan hasil padi rata-rata untuk pemberian ketiga jenis pupuk tersebut
b). Tidak terdapat perbedaan hasil padi rata-rata untuk pemberian ketiga jenis pupuk tersebut
c). Tidak terdapat interaksi antara jenis pupuk yang diberikan denan varietas padi yang digunakan.
Penyelesaian
b = 3, k = 4, n = 2
1). Formulasi hipotesis
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
b). H0:12 3 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
c). H0:11 12 13 bk 0
H1 : sekurang-kurangnya satu 0
2). Taraf nyata dengan nilai F tabel
01 , 0 %
1
(a). Untuk baris : v1 2 dan v2 3.4 1 12,F0,012,12 6,93
(b). Untuk kolom : v1 3 dan v2 3.4 1 12,F0,013,12 5,95
(c). Untuk interaksi : v1 6 dan v2 3.4b 1 12,F0,016,12 4,82
3). Kriteria pengujian
(a). H0 = diterima apabila F0 6,93
H0 = ditolak apabila F0 6,93
(b). H0 = diterima apabila F0 5,95
H0 = ditolak apabila F0 5,95
(c). H0 = diterima apabila F0 4,82
H0 = ditolak apabila F0 4,82
4). Analisis Variansi
V1 V2 V3 V4 Total
P1 118 121 133 116 488
P2 146 115 141 139 541
P3 98 119 112 115 444
Total 362 355 386 370 1473
JKT =
24 473 . 1 53 58
60
2 2
2 2
= 91779 – 90.405,4 = 1.373
JKB =
24 473 . 1 8
444 541
4882 2 2 2
= 90.995,1 – 90.405,4 = 589,7
JKK =
24 473 . 1 6
370 386 355
3622 2 2 2 2
= 90.494,4 – 90.405,4 = 88,8
JKI = 90.995,1 90.494,2 90.405,4 2
115 121
1182 2 2
= 409,6
JKE = 1.373 – 589,7 – 88,8 – 409,6 = 285,5
Sumber
Variansi KuadratJumlah DerajatBebas Rata-rataKuadrat F0
Rata-rata baris 589,7 2 294,85 12,4
Rata-rata kolom 88,8 3 29,6 1,24
Interaksi 409,6 6 68,3 2,87
Error 285,5 12 23,8
Total 1.373,6 23
5). Kesimpulan
a. Karena F0 = 12,4 > F0.01(2,12) = 6,93, maka H0 ditolak. Jadi, ada perbedaan hasil
rata-rata untuk pemberian ketiga jenis pupuk.
b. Karena F0 = 1,24 < F0.01(3,12) = 5,95, maka H0 diterima. Jadi, tidak ada perbedaan
hasil rata-rata untuk keempat varietas padi yang digunakan.
c. Karena F0 = 1,24 < F0.01(6,12) = 4,82, maka H0 diterima. Jadi, tidak ada interaksi
antara jenis pupuk yang diberikan dengan varietas padi yang digunakan.
2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Varians
Pengujian hipoteisis dan variasi yang merupakan pengujian varians dua populasi adalah sama. Untuk maksud tersebut, dari masing-masing populasi diambil sampel random, kemudian dihitung variansinya.
2 2 2 1
S S
=
1
1 1 1
2 1
1 2 1
n n
X n
X
2 2 2 1
S S
=
1
1 2 2 2 2
1 2 2
n n
X n
X
2 2 2 1
S S
= variansi dari sampel 1 dengan n1individu
2 2 2 1
S S
= variansi dari sampel 2 dengan n2 individu
Langkah-langkah pengujian hipotesis tentang dua variansi adalah: a. Menentukan formulasi hipotesis
1). 2
1 2 1 0:
H
2
1 2 1
:
a
H
2). 2
1 2 1 0:
H
2
1 2 1
:
a
H
3). 2
1 2 1 0:
H
2
1 2 1
:
a
H
b. Menentukan taraf nyata dan F tabel
Taraf nyata dan F tabel ditentukan dengan derajat bebas pembilang dan penyebut masing-masing:
1 1
1 n
v dan v2 n2 1
c. Menentukan kriteria pengujian
(a). H0 = diterima apabila F0 Fv1,v2
H0 = ditolak apabila F0 Fv1,v2
(b). H0 = diterima apabila F0 Fv1,v2
H0 = ditolak apabila F0 Fv1,v2
(c). H0 = diterima apabila 1, 2 2 1
1 v v
F
< 1, 2 2 1 0
v v
F F
H0 = ditolak apabila 1, 2 2 1
1 v v
F
atau 0 21 v1,v2 F F
d. Uji sattistik
2 2 2 1 0
S S
F
e. Kesimpulan
Menyimpulkan ditolak atau diterima
Sebuah pelajaran matematika diberikan kepada 12 siswa dengan metode pengajaran biasa. Kelas lain yang terdiri atas 10 siswa diberi pelajaran yang sama dengan metode terprogram. Pada akhir semester, kedua kelas diberikan ujian yang sama. Kelas pertama mendapat nilai rata-rata 85 dengan simpangan baku 4 dan kelas kedua mendapat niali rata-rata 81 dengan simpangan baku 5.ujilah kesamaan variansi dua populasi sama dengan alternatif tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%
Penyelesaian:
1. Formulasi hipotesis 2
1 2 1 0:
H
2
1 2 1
:
a
H
2. Taraf nyata dan nilai F tabel:
05 , 0 2 1 ; 1 , 0 %
10
9 1 10 11
1
12 2
1 dan v
v
11,9 3,11 05
,
0
F
3,11 0,34
1
9 , 11 95 ,
0
F
3. Kriteria pengujian
0
H diterima apabila : 0,34 < F0 < 3,11
0
H ditolak apabila : F00,34 atau F03,11
4. Uji statistik
64 , 0 25 16
0
F
5. Kesimpulan
Karena F0,95(11,9) = 0,34 < F0 = 0,64 < F0,95(11,9) = 3,11 maka H0 diterima. Jadi,
variansi kedua populasi sama.
D. PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN 2
Diastribusi 2
merupakan satu distribusi dengan variabel random kontinu.
Bentuk 2
ditentukan oleh derajat bebasnya. Untuk distribusi 2 denga derajat bebas v,
modus dan puncak kurva akan terletak pada nilai 2= v – 2.
Nilai-nilai 2selalu bertanda positif, karena nilai tersebut merupakan
dimulai dari titik nol condong kekanan dan memiliki ekor yang sangat panjang. Apabila derajat bebasnya maka distribusi 2
akan mendekati distribusi normal.
2
Distribusi 2
dalam pengujian hipotesis biasanya digunakan untuk mengetahui
perbedaan antara frekuensi pengamatan dan frekuensi yang diharapkan (frekunsei teoritis). Pemakainnya antara lain pada pengujian hipotesis beda tiga proporsi atau lebih, pengujian hipotesis tentang independensi, pengujian hipotesis tentang sifat homogenitas, pengujian hipotesis satu variansi.
a. Pengujian hipotesis beda tiga proporsi atau lebih
Pengujian hipotesis beda tiga proporsi atau lebih dapat dibedakan atas dua jenis yaitu pengujian hipotesis dengan dua kategori dan pengujia hipotesis lebih dari dua kategori.
1. Pengujian hipotesis dengan dua kategori
Pada pengujian hipotesis dengan dua kategori, peristiwa yang terlihat hanya terdiri atas dua kategori, seperti sukses dan gagal, baik dan buruk, kepala dan ekor. Langkah-langkah adalah:
1). Menentukan formulasi hipotesis
P P
P P
H0: 1 2 3
P P
P P
H1: 1 2 3
2). Menentukan taraf nyata dan 2
tabel
Taraf tanya dan 2
tabel ditentukan dengan derajat bebas
(db) = k – 1 .
1
2
k
0
H diterima apabila 2 2 1
0 k
1
2
k
2) Menentukan nilai uji statistik
2
1 1
2 2
0
i k
J ij
ij ij
e e n
Keterangan:
nij= frekuensi pengamatan (observasi)
eij = Frekuensi harapan (teoritis)
eij = tan
.
pengama total
kolom total
x baris total n
n ni j
i =1,2
j = 1, 2, 3, 4, ... 3) Kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak, dengan membandingkan nilai dari uji
statistiknya (langkah ke-4) dengan kriteria pengujiannya (langkah ke-3)
Contoh soal
Seorang pengusaha minuman ringan berpendapat bahwa persentase barang produknya rusak selama 4 hari berturut-turut adalah sama. Datanya adalah sebagai berikut.
H1 H2 H3 H4 Jumlah
Rusak 14 17 8 2 41
Tidak rusak 90 107 76 21 294
Jumlah 104 124 84 23 335
Dengan taraf nyata 5%, ujilah pendapat tersebut! Penyelesaian
1. Formulasi hipotesis
P P
P P
H0: 1 2 3
P P
P P
H1: 1 2 3 tidak semuanya sama 2. Taraf nyata dan nilai 2
= 5% = 0,05 dengan db = 4 – 1 = 3
3 7,815 05 , 0 2
3. Kriteria pengujian
H0 diterima apabila 20,05 3 7,815
H0 ditolak apabila 20,05 3 7,815
4. Uji statistik
n1 = 41 n2 = 294 n3 = 335
n1 = 104 n2 = 124 n3 = 84 n4 = 23
i = 1,2 , j = 1, 2, 3, 4
73 , 12 335 104 41
11
x e 18 , 15 335 124 41
12
x e 28 , 10 335 84 41
13
x e 81 , 2 335 23 41
14
x e 27 , 91 335 104 294
21
x e 82 , 108 335 124 294
22
x e 72 , 73 335 84 294
23
x e 19 , 20 335 23 294
24
x e
ij
n eij nij – eij
5. Kesimpulan
Karena 2 1,25
< 20,05 3 7,815, maka H0 diterima. Jadi, persentase
Produk minuman ringan yang rusak selama 4 hari berturut-turut adalah sama
b. Pengujian hipotesis lebih dari dua kategori
Pada pengujian lenbih dari dua kategori, pertama atau keadaan yang terlihat adalah lebih dari dua kategori, seperti sangat baik, sedang, dan buruk atau setuju,, tidak setuju, dan blangko atau sangat sulit, sulit, sedang, dan mudah.
1) Menentukan formulasi hipotesis
12 13
11
0: P P P
H
22 23
21 P P
P
32 33
31 P P
P
Ha : tidak semua proporsi sama
2) Menentukan taraf nyata 2
Taraf nyata dan 2
ditentukan dengan bebas (db) = (n – 1)(k – 1)
1 1
2
k
b
Keterangan b = baris k = kolom
3) Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila 02 2b1k1
H0 diterima apabila 02 2b1k1
4) Menentukan nilai statistik uji statistik
b
i k
j ij
ij ij
e e n
1 1
2 2
0
nn n n n n
e i j
j i j
2 0
5) Membuat kesimpulan
Contoh soal
Pemilik perusahaan PT. MAJU berpendapat bahwa sikap para karyawan mengenai kondisi kerja yang diperolehnya di berbagai divisi adalah sama berikut ini data paa karyawan di berbagai devisi mengenai kondisi kerja.
TABEL PENDAPATAN KARYAWAN DARI BERBAGAI DIVISI PT MAJU Divisi A Divisi B Divisi C Divisi D Jumlah
Baik 76 85 91 75 327
Cukup 25 32 40 28 125
Buruk 12 15 10 11 48
Jumlah 113 132 141 114 500
Ujilah pendapat terseut dengan taraf nyata 1% Penyelsaian
1) Formulasi hipotesis
14 13 12 11
0 : P P P P
H
24 23 22
21 P P P
P
34 33 32
31 P P P
P
Ha : tidak semua proporsi sama
2) Taraf Nyata dan 2 tabel
01 , 0 %
1
dengan db = (3 – 1)(4 – 1) = 6
6 16,812 01
, 0 2
3) Kriteria pengujian
H0 diterima apabila 20,05 6 16,812
H0 ditolak apabila 20,05 6 16,812
4) Uji Statistik
n1 = 327 n2 = 125 n3 = 48 n = 500
n1 = 113 n2 = 132 n3 = 141 n4 = 114
i = 1,2 , j = 1, 2, 3, 4
902 , 73 500
113 327
11
x
e 86,328
500 32 327
12
x e
214 , 92 500
141 327
13
x
e 74,556
500 114 327
14
25 , 28 500 113 125
21
x
e 33
500 132 125
22
x e 25 , 35 500 141 125
23
x
e 28,5
500 114 125
23
x e 848 , 10 500 113 48
31
x
e 12,672
500 132 48
32
x e 944 , 10 500 114 48
34
x e
ij
n eij nij – eij
ij ij ij e e n 2 76 85 91 75 25 32 40 28 12 15 10 11 73.902 86,328 92,214 74,556 28,25 33 35,25 28,5 10,848 12,672 13,536 10,944 2,098 –1.328 –1,214 0,444 –3.25 –1 4,75 –0,5 1,152 2,328 –3,536 0,056 0,06 0,02 0,01 0,003 0,37 0,03 0,64 0,12