• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILIHAN AMDK DENGAN METODE AHP docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMILIHAN AMDK DENGAN METODE AHP docx"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

METODE STOKASTIK

“PEMILIHAN AMDK (AIR MINUM DALAM KEMASAN) UKURAN 240

ML DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS)”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

SALMIN YADI TUBAKA

(2013-72-067)

ASEP R. SUDRAJAT

(2013-72-001)

RIZQI D. RENUAT

(2013-72-037)

Y. A. R. LOUHANAPESSY

(2013-72-005)

ALISTYA R. TUKUBOYA

(2013-72-047)

ZULFIKAR HATAPAYO

(2013-72-051)

IRMAWATI BESAN

(2013-72-105)

WIDYA S. MADIUN

(2013-72-046)

RISGAM LATUKAU

(2013-72-099)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidyah-Nya, Project Class Metode Stokastik dapat terselesaikan. Project Class ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Metode Stokastik pada Semester V Program Studi Teknik Industri Universitas Pattimura.

Pada Project Class ini berisi tentang pemilihan air mineral dalam kemasan ukuran 240 ml yang beredar di kota Ambon yang terdiri dari tiga alternatif yaitu AQUA, AISO dan AYUDES dengan responden dari berbagai latar belakang serta menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan data dan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam proses perhitungan

Penyusunan Project Class ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari Dosen demi perbaikan Project Class ini. Akhir kata kiranya Project Class ini dapat memberikan pengetahuan tentang produk air minum dalam kemasan ukuran 240 ml yang beredar di kota Ambon. Sekian dan terima kasih.

Ambon, Desember 2015

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...ii DAFTAR ISI ...iii BAB I PENDAHULUAN

1.1...Latar Belakang ...1 1.2...Rum

usan Masalah ...1 1.3...Batas

an Masalah ...2 1.4...Tujua

n Penulisan ...2 1.5...Manf

aat Penelitian ...2 BAB II DASAR TEORI

2.1...Kepu asan Pelanggan ...3 2.2...Uji

Validitas Dan Reliabilitas ...3 2.3...Air

Mineral Dalam Kemasan (AMDK) ...4 2.4...Anal

ytical Hierarchy Process ...5 BAB III METODE PENULISAN

3.1...Wakt u dan Tempat ...10 3.2...Varia

bel yang dikaji ...10 3.3...Popul

asi dan Sampel ...10 3.4...Meto

de Pengumpulan Data ...10 3.5...Meto

(4)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1...Anali sa Validitas Dan Reliabilitas Kriteria Dan Alternatif ...11 4.2...Desk

riptif Responden ...12 4.3...Identi

fikasi Hirarki Kriteria Dan Alternatif ...13 4.4...Matri

ks Perbandingan Keputusan Amdk 240ml ...14 4.5...Perhi

tungan Jumlah Perbandingan Keputusan Amdk 240ml ...15 4.6...Hasil

Pengambilan Keputusan ...25 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1...Kesi mpulan ...27 5.2...Saran

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air bersih bila dibandingkan dengan era sebelumnya. Kebutuhan air bersih siap minum menjadi sesuatu yang begitu penting saat ini. Salah satu cara untuk mengatasi masalah perolehan air bersih, aman dan sehat terutama di kota-kota besar adalah melalui produksi minuman air mineral yang dibuat oleh perusahaan air minum. Selain untuk tujuan kesehatan, bagi sebagian masyarakat di kota-kota besar, minuman air mineral ini dirasa sangat menguntungkan. Karena disamping harganya yang terjangkau masyarakat juga merasakan kepraktisan dalam mengkonsumsinya. Sebab terdapat berbagai macam ukuran kemasan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan dalam mendapatkannya.

Tak hanya di daerah-daerah terpencil, di kota-kota besar pun ketersediaan air minum yang sehat dan terjamin masih terbatas sehingga masyarakat kota besar lambat laun mengandalkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Kebutuhan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang tinggi inilah membuat banyak bermunculan produsen yang menghasilkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Tak hanya itu, para produsen yang memiliki pabrik pun harus bersaingan dengan depot-depot air minum isi ulang. Untuk memperluas pangsa pasar, persaingan di bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin tak terelakkan. Hal itu disadari oleh pemain besar di bisnis ini yang jumlahnya mencapai puluhan perusahaan besar dan menengah. Sementara perusahaan kecil yang juga bergerak di bisnis ini juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan menganalisa tanggapan konsumen terhadap kriteria seperti harga, kualitas, kemasan, dan mudah didapatnya produk minuman air mineral dalam kemasan ukuran 240 ml. Sehingga perusahaan dapat menilai faktor-faktor mana yang belum sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Dari hasil penelitian tersebut perusahaan dapat mengembangkan dan menyempurnakan produknya agar lebih memuaskan konsumen.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun Rumusan masalah yang akan dikaji dalam laporan ini adalah :

A. Apakah pengujian dari kuesioner disebut valid dan reliable atau layak dinyatakan sebagai pengukur yang jelas

B. Bagaimana melakukan pembobotan dari setiap kriteria, untuk pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240ml

C. Bagaimana perbandingan perhitungan kriteria AMDK ukuran 240ml yang dihitung secara manual dan yang dihitung atau diolah menggunakan software Expert Choice D. Apa AMDK ukuran 240ml yang dipilih sebagai alternative terbaik secara

keseluruhan

(6)

Batasan masalah penelitian ini adalah ditujukan kepada konsumen yang menggunakan produk Air Minum Dalam Kemasan ukuran 240 ml yang berlokasi di Kota Ambon.

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

A. Mengetahui apakah pengujian dari kuisioner Pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240ml sudah valid dan reliable atau layak dinyatakan sebagai pengukur yang jelas dalam pengumpulan data

B. Mengetahui bagaimana cara pembobotan dari setiap kriteria untuk pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240ml

C. Dapat mengemukakan perbandingan perhitungan kriteria air minum dalam kemasan ukuran 240ml yang dihitung secara manual dan yang dihitung dengan software Expert Choice.

D. Dapat mengetahui air minum dalam kemasan ukuran 240ml yang dipilih sebagai alternative terbaik secara keseluruhan.

1.5. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : A. Bagi Perusahaan :

Dapat membantu perusahaan untuk digunakan sebagai bahan perbandingan, pertimbangan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya, sehingga dapat diharapkan dapat lebih meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang.

B. Bagi penulis :

Penelitian ini dapat menambah pengalaman serta dapat mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk secara lebih rinci.

C. Bagi konsumen dan pembaca :

(7)

BAB II

DASAR TEORI

2.1. KEPUASAN PELANGGAN

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin "satis" (artinya cukup baik, memadai) dan "facio" (melakukan atau membuat). Menurut Kotler (1998), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan bisa diartikan sebagai "upaya pemenuhan sesuatu" atau "membuat sesuatu memadai".

Menurut Oliver kepuasaan adalah tingkatan perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya (Supranto, 2001). Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka seseorang akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, seseorang akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan seseorang akan sangat puas.

Menurut Dedy Mulyadi (2007), tentang kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dengan kinerja atau hasil yang dirasakan. Hal tersebut juga disamakan oleh Lira Indriwinangsih dan sudaryanto (2007), bahwa pelanggan yang merasa terpuaskan akan memberikan tambahan nilai positif, yaitu kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang setia bukan hanya akan terus menggunakan pelayanan tesebut, tetapi juga akan menyakinkan orang lain untuk turut serta merasakan pelayanan yang tersedia sebagai pelanggan baru.

2.2. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

A.Uji Validitas

Yang dimaksud uji validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevaliditasan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2002 : 144). Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tolak ukurannya dari peserta yang sama.

Untuk uji validitas yang kami gunakan dengan menggunakan uji factor/ R kritis (Sugiyono). Syarat yang di gunakan adalah Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r kritis 0,3, jika kurang dari 0,3 maka poin instrumen yang r correlationnya kurang dari 0,3 di anggap gugur/ tidak dipakai.

B.Uji Reliabilitas

(8)

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus Cronbach’s Alpha yang kurang dari 0,6 mempunyai reliabilitas poor, Cronbach’s Alpha berada pada range 0,7 reliabilitas acceptable, dan lebih dari 0,8 dikatakan mempunyai reliabilitas good.

2.3. AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)

Istilah dan defenisi

 Air baku adalah air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai peraturan yang berlaku

 Air mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral

 Air dimineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis, dan proses setara

Jadi Air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral.

Menurut data Aspadin (Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), saat ini diperkirakan ada sekitar 400 perusahaan AMDK yang menjajakan tak kurang dari 600 merek.

Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3 tahap yaitu : penyaringan, desinfeksi, dan pengisian.

 Penyaringan.dimaksudkan untuk menghilangkan partikel padat dan gas-gas yang terkandung dalam air.

 Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen dalam air.

 Pengisian merupakan tahap akhir proses produksi dimana air dimasukkan melalui sebuah peralatan yang dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke dalam kemasan.

Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia nomor 705/mpp/kep/11/2003 tentang persyaratan teknis industri air minum dalam kemasan dan perdagangannya yaitu bahan baku, mesin dan peralatan, fasilitas laboratorium, dan proses produksi. Urutan proses produksi AMDK adalah sebagai berikut :

 Penampungan air baku dan syarat bak penampung

 Penyaringan

 Desinfeksi

 Pencucian kemasan

 Pengisian, penutupan dan pengepakan

(9)
(10)

2.4. ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

A. Pengertian AHP (Analitycal Hierarchy Process)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

B. Kelebihan dan Kelemahan AHP

Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya.

Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah :

 Kesatuan (Unity)

AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

 Kompleksitas (Complexity)

AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

 Saling ketergantungan (Inter Dependence)

AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

 Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

 Pengukuran (Measurement)

AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.

(11)

AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

 Sintesis (Synthesis)

AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

 Trade Off

AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.

 Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)

AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.

 Pengulangan Proses (Process Repetition)

AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:

 Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

 Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk

C. Tahapan AHP

Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998) :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.

2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.

Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).

(12)

Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.

4. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan.

Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat di bawah. Intensitas Kepentingan

1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar

3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya, Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya

5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek.

9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan.

2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan, Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i

(13)

Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.

6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan Yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.

8. Memeriksa konsistensi hirarki.

Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.

D. Prinsip Dasar dan Aksioma AHP

AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:

1. Dekomposisi

Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.

2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).

(14)

dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.

AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu : A. Aksioma Resiprokal

Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A.

B. Aksioma Homogenitas

Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi

C. Aksioma

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini bertempat di kota Ambon meliputi daerah pusat kota dan kampus Universitas Pattimura. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015. 3.2. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

NO NAMA FUNGSI

1. Printer Untuk mencetak kuesioner 2. Alat tulis (Pena) Untuk mengisi kuesioner

3. Kuesioner Alat ukur tingkat kepuasan pelanggan 4. 1 buah laptop Untuk meng-entry data kuesioner 3.3. VARIABEL YANG DIKAJI

Tingkat kepuasan konsumen terhapat 3 produk air minum dalam kemasan berupa produk AISO, AIZON dan AYUDES. Dari ketiga produk ini memiliki kesamaan pada kemasan dengan ukuran 240 ml.

3.4. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi yang di ambil adalah konsumen yang telah berpenghasilan di kota Ambon. Sedangkan sampel dari populasi yang digunakan adalah konsumen yang berdomisili di Kota Ambon dan Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon.

3.5. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang merupakan alat ukur tinggkat kepuasan konsumen. Data yang di kumpulkan di dalam Kuesioner berupa jenis kelamin, umur, pekerjaan, penghasilan, dan pemilihan AMDK.

3.6. METODE ANALISIS

(16)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS KRITERIA DAN ALTERNATIF A. Validitas dan Reliabilitas Kriteria

Tabel 4.1 Uji Validitas Kriteria AMDK ukuran 240ml

Validitas Kriteria

Variabel Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

Harga 0,641 Valid

Kemasan 0,399 Valid

Kualitas 0,584 Valid

Mudah Didapat 0,580 Valid

Pada tabel Uji Validitas Kriteria AMDK ukuran 240ml nilai Corrected Item-Total Correlation yang paling besar yaitu pada variabel harga dengan nilai 0,641, sedangkan yang paling rendah yaitu pada variabel kemasan dengan nilai 0,399 dan semua variabelnya valid

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Kriteria AMDK ukuran 240ml

Reliabilitas Kriteria

Cronbach's Alpha Keterangan

0,743 Acceptable

Pada tabel Uji Reliabilitas Kriteria nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,743 dengan keterangan Acceptable

B. Validitas dan Reliabilitas Alternatif

Tabel 4.3 Uji Validitas Alternatif AMDK ukuran 240ml

Validitas Alternatif

Variabel Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

AYUDES 0,364 Valid

AIZON 0,554 Valid

AISO 0,323 Valid

(17)

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Alternatif AMDK ukuran 240ml

Deskriptif merupakan pengelompokan responden dalam bentuk tabel yang sampelnya diambil dari konsumen yang berdomisili di Kota Ambon dan Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon. Perhitungan presentase pada tebel dibawah yaitu frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikalikan dengan 100%

Tabel 4.5 Pengelompokan Responden menurut Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN FREKUENSI PRESENTASE

1 Laki – Laki 54 54%

2 Perempuan 46 46%

TOTAL 100 100%

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pengelompokan responden menurut Janis Kelamin yaitu Laki – Laki sebesar 54% dan Perempuan sebesar 46%

Tabel 4.6 Pengelompokan Responden menurut Usia

NO USIA FREKUENSI PRESENTASE

Untuk tabel pengelompokan responden menurut Usia terdapat 4 penggolongan yaitu antara 17-26 tahun sebesar 69%, antara 27-36 tahun sebesar 14%, antara 37-46 tahun sebesar 7%, dan anatar 47-57 tahun sebesar 10%

Tabel 4.7 Pengelompokan Responden menurut Pekerjaan

NO PEKERJAAN FREKUENSI PRESENTASE

1 Mahasiswa 43 43%

2 PNS 17 17%

3 Wiraswasta 16 16%

4 Pegawai Swasta 9 9%

(18)

TOTAL 100 100%

Tabel pengelompokan responden menurut Pekerjaan terdapat 5 penggolongan yaitu Mahasiswa sebesar 43%, PNS sebesar 17% yang terdiri dari Guru dan Perawat, Wiraswasta sebesar 16%, Pegawai Swasta sebesar 9% yang terdiri dari pegawai PLN, pegawai Telkom, pegawai Bank, dan Supervisor, sedangkan Lainnya sebesar 15% yang terdiri dari TNI, Ibu rumah tangga, Pendeta, Supir angkutan, Teknisi, Petani, dll

Tabel 4.8 Pengelompokan Responden menurut Penghasilan

NO PENGHASILAN FREKUENSI PRESENTASE

1 <Rp.500.000 45 45%

2 Rp.600.000-Rp.900.000 7 7%

3 Rp.1.000.000-Rp.1.900.000 8 8%

4 Rp.2.000.000-Rp.2.900.000 16 16%

5 Rp.3.000.000-Rp.3.900.000 17 17%

6 >Rp.4.000.000 7 7%

TOTAL 100 100%

Pada tabel pengelompokan responden menurut Penghasilan terdapat 5 penggolongan yaitu kurang dari Rp.500.000 sebesar 45%, Rp.600.000-Rp.900.000 sebesar 7%, Rp.1.000.000-Rp.1.900.000 sebesar 8%, Rp.2.000.000-Rp.2.900.000 sebesar 16%, Rp.3.000.000-Rp.3.900.000 sebesar 17% dan lebih dari Rp.4.000.000 sebesar 7%

4.3. IDENTIFIKASI HIRARKI KRITERIA DAN ALTERNATIF

Berdasarkan identifikasi data yang telah dilakukan dari hasil wawancara kemudian disusun menjadi sebuah struktur hirarki AHP. Dimana level pertama merupakan tujuan dari pemecahan masalah pengambilan keputusan dalam penelitian ini yaitu pemilihan air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran 240 ml. Level kedua merupakan kriteria dari pemilihan AMDK yaitu harga, kemasan, kualitas dan mudah didapat. Level ketiga yang merupakan level terakhir dalam struktur hirarki ini adalah level alternatif yang akan dipilih, dimana terdapat tiga alternatif yaitu AIZON, AISO, dan AYUDES. Selengkapnya dapat di lihat pada gambar berikut ini.

(19)

4.4. MATRIKS PERBANDINGAN KEPUTUSAN AMDK 240 ML

Pengambilan dan pengumpulan data yang dipakai dalam AHP menggunakan kuesioner yang dibagikan untuk responden yang ada di kota Ambon meliputi mahasiswa,PNS, dan pegawai swasta yang memilih untuk membeli air kemasan dalam gelas yaitu AISO, AIZON, dan AYUDES. Skala yang dipakai dalam kuesioner yaitu skala 1-9 dan diberikan kemudahan untuk responden memberikan dan ceklist() dalam kuesioner tersebut. Berikut ini adalah data yang di buat dalam perbandingan berpasangan sesuai dengan 100 responden dan diambil rata-ratanya.

Tabel 4.9 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Berpasangan

KRITERIA Harga

Kemasa

n Kualitas Mudah Didapat

Harga 1 3/2 4/5 1

Kemasan 2/3 1 4/5 4/5

Kualitas 5/4 5/4 1 5/4

Mudah Didapat 1 5/4 4/5 1

Tabel 4.10 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Harga

HARGA AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 4/3 3/4

AISO 3/4 1 1

AYUDES 4/3 1 1

Tabel 4.11 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Kemasan

KEMASA

N AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 1 3/4

AISO 1 1 1

AYUDES 4/3 1 1

Tabel 4.12 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Kualitas

KUALITAS AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 6/5 4/5

AISO 5/6 1 4/5

(20)

Tabel 4.13 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Mudah Didapat

MUDAH DIDAPAT AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 1 3/5

AISO 1 1 4/6

AYUDES 5/3 6/4 1

JUMLAH 11/3 14/4 68/30

4.5. PERHITUNGAN JUMLAH PERBANDINGAN KEPUTUSAN AMDK 240 ML

Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan cara manual dan juga dengan menggunakan software Expert Choice.

A. Perhitungan secara Manual

Perhitungan secara manual dilakukan di mulai dari membuat struktur hirarki dan selanjutnya membuat matriks perbandingan berpasangan berdasarkan alternatif yang di tentukan yaitu harga,kualitas, kemasan dan mudah didapat. Dan dilanjutkan dengan mencari sintesa prioritas dan mencari bobot yang optimum dari alternatif yang sudah di tentukan.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria AMDK 240ml

Tabel 4.14 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria AMDK 240 ml

ALTERNATIF Harga Kemasan Kualitas Mudah Didapat

Harga 1 3/2 4/5 1

Kemasan 2/3 1 4/5 4/5

Kualitas 5/4 5/4 1 5/4

Mudah Didapat 1 5/4 4/5 1

Jumlah Kolom 47/12 20/4 17/5 81/20

Dari hasil matriks jumlah perbandingan kriteria AMDK 240 ml dapat dilihat rata-rata dari setiap alternatif dan hasil jumlah kolom akan digunakan untuk menghitung bobot kualitas dari tiap alternatif.

Tabel 4.15 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria AMDK 240 ml

Alternatif Harga Kemasan Kualitas DidapatMudah Jumlah Baris Prioritas(Bobot)

Harga 12/47 6/20 4/17 20/81 1,037526847 0,259381712

Kemasan 8/47 4/20 4/17 16/81 0,803037748 0,200759

(21)

Mudah didapat 12/47 5/20 4/17 20/81 0,987526847 0,246882

Jumlah Kolom 1 1 1 1 4 1

Dapat dilihat dari tabel diatas menunjukan bahwa prioritas (bobot) yang terbesar di mulai dari yang terbesar yaitu kualitas 0.292977, harga 0.259381712, mudah didapat 0.246882, kemasan 0.200759.

Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum

Alternatif Harga Kemasan Kualitas

Mudah

didapat Eugenvalu

e

0,259381712 0,200759 0,292977 0,246882

Harga 0,259382 0,301139 0,234382 0,246882 1,041785

Kemasan 0,172921 0,200759 0,234382 0,1975056 0,8055676

Kualitas 0,324227 0,250949 0,292977 0,3086025 1,1767555

Mudah didapat 0,259382 0,250949 0,234382 0,246882 0,991595

Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria AMDK sebagai berikut .

λ max =

Eugenvalu

e Bobot Hasil

1,041785 0,259381712 4,016416547 0,8055676 0,200759 4,012610145 1,1767555 0,292977 4,016545667 0,991595 0,246882 4,016473457

Rata-rata dari λ max = 4,015511454

perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 4 ordo maka nilai CI adalah :

CI = 0,015511454 /3 = 0,067581667

untuk n= 4 dan RI=0.90 (table Indeks Random Konsistensi), maka :

CR = CIRI=0.6758166

0.90 = 0,075091

(22)

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Harga terhadap Alternatif AMDK 240ml

Tabel 4.17 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Harga

HARGA AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 4/3 3/4

AISO ¾ 1 1

AYUDES 4/3 1 1

Jumlah Kolom 37/12 10/3 11/4

Untuk kriteria harga di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria harga.

Tabel 4.18 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Harga

Harga AIZON AISO AYUDES Jumlah Baris Prioritas(Bobot)

AIZON 12/37 4/10 3/11 0,997051597 0,332350532

AISO 9/37 3/10 4/11 0,906879607 0,302293202

AYUDES 16/37 3/10 4/11 1,096068796 0,365356265

Jumlah Kolom 1 1 1 3 1

Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.365356265, aizon 0.332350532, aiso 0.302293202.

Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum

Harga AIZON AISO AYUDES Eugenvalue

0,332350532 0,302293202 0,365356265

AIZON 0,332350532 0,403058 0,274017 1,009425333

AISO 0,249262899 0,302293 0,365356 0,916912366

AYUDES 0,443134043 0,302293 0,365356 1,11078351

Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .

λ max =

(23)

3

0,91691236

6 0,302293202 3,033188838

1,11078351 0,365356265 3,040274977

Rata-rata dari λ max = 3,036898266

perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :

CI = 0,036898266 /2 = 0,018449133

untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :

CR = CI RI=

0.018449133

0.58 = 0,031809

Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.031809 < 0.1 adalah konsisten.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kemasan terhadap Alternatif AMDK 240ml

Tabel 4.20 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Kemasan

KEMASAN AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 1 3/4

AISO 1 1 1

AYUDES 4/3 1 1

Jumlah Kolom 10/3 3 11/4

Untuk kriteria kemasan di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria kemasan.

Tabel 4.21 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Kemasan

Kemasan AIZON AISO AYUDES Jumlah Baris Prioritas

(Bobot)

AIZON 3/10 1/3 3/11 0,906060606 0,302020202

AISO 3/10 1/3 4/11 0,996969697 0,332323232

AYUDES 4/10 1/3 4/11 1,096969697 0,365656566

Jumlah Kolom 1 1 1 3 1

(24)

Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.

Tabel 4.22 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum

Kemasan AIZON AISO AYUDES Eugenvalue

0,302020202 0,332323232 0,365656566

AIZON 0,302020202 0,332323 0,274242 0,908585859

AISO 0,302020202 0,332323 0,365657 1

AYUDES 0,402693603 0,332323 0,365657 1,100673401

Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .

λ max =

Eugenvalue Bobot Hasil 0,90858585

9 0,302020202 3,008361206

1 0,332323232 3,009118544

1,10067340

1 0,365656566 3,010128912

Rata-rata dari λ max = 3,009202887

perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :

CI = 0,009202887/2 = 0,004601444

untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :

CR = CIRI=0,004601444

0.58 = 0,007934

Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.007934 < 0.1 adalah konsisten.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kualitas terhadap Alternatif AMDK 240ml

(25)

KUALITAS AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 6/5 4/5

AISO 5/6 1 4/5

AYUDES 5/4 5/4 1

JUMLAH 37/12 69/20 13/5

Untuk kriteria kualitas di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria kualitas.

Tabel 4.24 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Kualitas

Kualitas AIZON AISO AYUDES Jumlah Baris Prioritas(Bobot)

AIZON 12/37 24/69 4/13 0,979842719 0,32661424

AISO 10/37 20/69 4/13 0,86781765 0,28927255

AYUDES 15/37 25/69 5/13 1,152339631 0,38411321

Jumlah Kolom 1 1 1 3 1

Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.38411321, aizon 0.32661424, aiso 0.28927255.

Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.

Tabel 4.25 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum

Kualitas AIZON AISO AYUDES Eugenvalue

0,32661424 0,28927255 0,38411321

AIZON 0,32661424 0,347127 0,307291 0,981031868

AISO 0,272178533 0,289273 0,307291 0,868741651

AYUDES 0,4082678 0,361591 0,384113 1,153971698

Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .

λ max =

Eugenvalue Bobot Hasil 0,981031868 0,32661424 3,003640833 0,868741651 0,28927255 3,003194223 1,153971698 0,38411321 3,004248924

(26)

perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :

CI = 0,00369466/2 = 0,00184733

untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :

CR = CIRI=0,00184733

0.58 = 0,003185

Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.003185 < 0.1 adalah konsisten.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Mudah Didapat terhadap Alternatif AMDK 240ml

Tabel 4.26 Maktriks Jumlah Perbandingan Kriteria Mudah Didapat

MUDAH DIDAPAT AIZON AISO AYUDES

AIZON 1 1 3/5

AISO 1 1 4/6

AYUDES 5/3 6/4 1

JUMLAH 11/3 14/4 68/30

Untuk kriteria mudah didapat di jumlahkan tiap kolom dan tiap kolom tersebut. Hasil dari penjumlahan tersebut di pakai untuk mencari bobot prioritas dari kriteria mudah didapat.

Tabel 4.27 Maktriks Bobot Prioritas Kriteria Mudah Didapat

Mudah Didapat AIZON AISO AYUDES Jumlah Baris Prioritas(Bobot)

AIZON 3/11 4/14 18/68 0,823147441 0,27438248

AISO 3/11 4/14 20/68 0,852559206 0,284186402

AYUDES 5/11 6/14 30/68 1,324293354 0,441431118

Jumlah Kolom 1 1 1 3 1

Bobot yang didapat di urutkan dari yang paling besar hingga yang paling kecil di mulai dari ayudes 0.441431118, aiso 0.284186402, aizon 0.27438248.

Bobot yang didapat harus di uji konsistensinya jika hasil tersebut atau CR lebih kecil dari 10% (<10%). Perhitungan selanjutnya yaitu mencari λ maksimum yang di peroleh sebagai berikut.

Tabel 4.28 Hasil Perhitungan untuk mencari λ Maksimum

(27)

Didapat 0,27438248 0,284186402 0,441431118

AIZON 0,27438248 0,341023682 0,353144894 0,968551057

AISO 0,228652067 0,284186402 0,353144894 0,865983363

AYUDES 0,3429781 0,355233003 0,441431118 1,139642221

Dari tabel diatas nilai λ maksimum didapat dari nilai eugenvalue di bagi dengan prioritas kriteria harga sebagai berikut .

λ max =

Eugenvalue Bobot Hasil 0,96855105

7 0,27438248 3,529930399

0,86598336

3 0,284186402 3,047237155

1,13964222

1 0,441431118 2,581698876

Rata-rata dari λ max = 3,052955476

perhitungan di lanjutkan dengan menghitung indeks konsistensi (CI). Karena memiliki 3 ordo maka nilai CI adalah :

CI = 0,052955476/2 = 0,026477738

untuk n= 3 dan RI=0.58 (table Indeks Random Konsistensi), maka :

CR = CIRI=0,026477738

0.58 = 0,045651

Hasil perhitungan tersebut dapat diterima karena CR < 10 % = 0.045651< 0.1 adalah konsisten.

B. Perhitungan menggunakan Software Expert Choice

Pengolahan jumlah perbandingan yang dilakukan dengan bantuan software Expert Choice baik kriteria AMDK dan pengolahan jumlah perbandingan kriteria harga, kualitas, kemasan, dan mudah didapat terhadap alternative AMDK.

(28)

Gambar 4.2 Hasil perbandingan Kriteria AMDK 240ml

Hasil perbandingan alternative AMDK dengan perhitungan manual berbeda dengan pengolahan menggunkan Expert Choice, CR dari pengolahan perbandingan alternatif AMDK adalah 0,10. Hal ini membuat data pengolahan menjadi Inconsistency atau tidak konsisten.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Harga terhadap Alternatif AMDK 240ml

Gambar 4.3 Hasil perbandingan Kriteria Harga

(29)

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kemasan terhadap Alternatif AMDK 240ml

Gambar 4.4 Hasil perbandingan Kriteria Kemasan

Hasil perbandingan kriteria kemasan terhadap alternative AMDK juga mengalami hal yang sama, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, namun setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,35 yang berarti Inconsistency atau tidak konsisten.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Kualitas terhadap Alternatif AMDK 240ml

(30)

Hasil perbandingan kriteria kualitas terhadap alternative AMDK juga mengalami hal yang sama, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, namun setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,35 yang berarti Inconsistency atau tidak konsisten.

Perhitungan jumlah perbandingan Kriteria Mudah Didapat terhadap Alternatif AMDK 240 ml

Gambar 4.3 Hasil perbandingan Kriteria Mudah Didapat

Hasil perbandingan kriteria mudah didapat terhadap alternative AMDK, dimana hasil CR perhitungan manual diperoleh nilainya konsisten, dan setelah diolah menggunakan Expert Choice, hasil CR pengolahan dengan menggunakan software didapat nilai CR nya 0,00352 yang berarti sama atau konsisten.

4.6. HASIL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dari hasil perhitungan manual maupun pengolahan melalui software Expert Choice, dilakukan pada responden yang menggunakan alternative AMDK AIZON,AISO ,AYUDES, maka hasil pengambilan keputusan AMDK terbaik berdasarkan kriteria yang dirasakan dan diminati oleh responden adalah sebagai berikut :

Tabel 4.29 Kriteria AMDK yang paling penting

Kriteria Nilai Bobot

Kualitas

(31)

Harga 0,200759 Mudah

didapat 0,292977 Kemasan 0,246882

Dari table diatas, dapat dilihat bahwa kriteria yang paling penting dari AMDK baik AMDK AIZON,AISO dan AYUDES adalah Tingkat Kepuasan. Tingkat kepuasan yang dimaksud disini adalah bagaimana kuailtas AMDK dapat memberikan kepuasaan terhadap konsumen AMDK mereka dengan baik. kepuasan ini dapat berupa harga,kualitas,kemasan dan mudah didapat yang disediakan oleh perusahaan yang mengeluarkan AMDK tersebut.

Alternatif yang terbaik dari masing kriteria dengan melihat bobot masing-masing adalah sebagai berikut :

Tabel 4.30 Alternatif yang Terbaik Setiap Kriteria

(32)

Dari table diatas, dapat dipahami bahwa masing-masing AMDK memiliki keunggulan dari kriteria yang dirasakan oleh responden. Misalkan pada kriteria Harga AMDK, responden merasakan bahwa harga yang mini atau menguntungkan konsumen adalah AMDK Ayudes, yang disusul oleh aizon, dan yang terakhir oleh aiso. Hal yang sama jua pada kriteria kualitas, ayudes ,aizon dan yang terakhir adalah aiso. Selanjutnya berbeda untuk kriteria kemasan dimenangkan oleh AMDK ayudes yang dirasakan oleh responden pengguna. Yang disusul oleh aiso dan selanjutnya adalah aizon. Dan yang terakhir dalam pemberian kriteria muidah didapat yang di menguntungkan jauh adalah ayudes ,dan yang kedua adalah aiso dan yang terakhir adalah aizon

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

A. Data pengujian dari kuisioner pemilihan air minum dalam kemasan untuk ukuran 240 ml sudah valid dan reliable. Dilihat dari syarat yang di gunakan yaitu Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari r kritis 0,3, jika kurang dari 0,3 maka poin instrumen yang r correlationnya kurang dari 0,3 di anggap gugur/ tidak dipakai. B. Cara pembobotan dari setiap kriteria untuk pemilihan air minum dalam kemasan ukuran 240 ml untuk setiap elemen ditentukan dari prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.

(33)

kualitas adalah 0,003185, dan nilai kriteria mudah didapat adalah 0,045651 dinyatakan konsisten karena kurang dari 0,1. Begitupun dengan perhitungan kriteria yang diolah dengan menggunakan software Expert Choice. Hanya ada satu kriteria yang konsisten yaitu kriteria mudah didapat dimana nilainya adalah 0,00352. Dinyatakan konsisten karena nilai kriterianya kurang dari 0,1. Sedangkan untuk keempat kriteria yakni nilai alternatif adalah 0,10, nilai kriteria harga adalah 0,87, nilai kriteria kemasan adalah 0,35, dan nilai kriteria kualitas adalah 0,35 dinyatakan tidak konsisten karena nilai kriterianya lebih dari 0,1.

D. Alternative terbaik secara keseluruhan dalam memilih air minum dalam kemasan ukuran 240 ml dilihat dari kriteria. Diantaranya kriteria harga, kemasan, kualitas dan mudah didapat.

5.2. SARAN

A. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran 240 ml dimasa yang akan datang. Dengan memenuhi persyaratan kualitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka harus lebih mengetahui lagi mengenai sikap konsumen terhadap suatu produk yang dikonsumsi secara lebih rinci. Berdasarkan pada kriteria-kriteria alternatif yakni harga, kemasan, kualitas, dan mudah didapatnya produk tersebut.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Standar Nasional Indonesia. Air Minum Dalam Kemasan. Badan Standarisasi Nasional Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH, Modul Statistika : Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian, Jurusan Terapi Wicara Poltekes Kemenkes Surakarta, 2014

Syaifullah. Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Online

(35)
(36)

KUESIONER SURVEI PEMILIHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)

1. Anda diminta untuk mengisi kuesioner berikut.

2. Tujuan survei ini untuk membantu kami mengevaluasi validitas dan kepuasan Anda terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ukuran 240 ml

3. Respons Anda akan digunakan untuk melihat prioritas atribut pada pemilihan jenis AMDK ukuran 240 ml

4. Kuesioner ini bersifat anonim, Anda tidak perlu menuliskan identitas nama.

5. Beri jawaban anda dengan angka pada kolom persepsi berdasarkan pendapat anda sesuai keterangan berikut :

a) pada bagian jawaban dari PERSEPSI (Yang dirasakan) responden adalah: 1) Skala 1 = sangat tidak penting.

2) Skala 2 = tidak penting.

(37)

KUESIONER SURVEI PEMILIHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) UKURAN 240 ML

IDENTITAS RESPONDEN Jenis Kelamin :

Usia : Pekerjaan : Penghasilan :

Jenis AMDK yang dipilih :

PETUNJUK PENGISIAN Untuk Kriteria,

Berilah Tanda Ceklist ( ) Pada Kolom Skala Kriteria (A) Atau Kolom Skala (B) Yang Sesuai Dengan Pendapat Anda.

Defenisi Kode :

1 : Kedua Kriteria Sama Penting (Equal Importance)

3 : Kriteria (A) Sedikit Lebih Penting (Moderate Importance) Dibanding Dengan (B) 5 : Kriteria(A) Lebih Penting (Strong Importance) Dibanding Dengan (B)

7 : Kriteria (A) Sangat Lebih Penting (Very Strong Importance) Dibanding Dengan (B) 9 : Kriteria (A) Mutlak Lebih Penting (Extreme Importance) Dibanding Dengan (B) Dan Jika Ragu-Ragu Antara 2 Skala Maka Ambil Nilai Tengahnya Yaitu : 2, 4,6 Dan 8.

(38)

B 6 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

KUALITAS MUDAH

DIDAPAT

ALTERNATIF : AIZON, AISO DAN AYUDES PETUNJUK PENGISIAN

UNTUK ALTERNATIF

Berilah Tanda Ceklist ( ) Pada Kolom Skala Alternatif (A) Atau Kolom Skala (B) Yang Sesuai Dengan Pendapat Anda Untuk Masing-masing kriteria-kriteria sebelumnya.

Defenisi Kode :

1 : Kedua Alternatif Sama Penting (Equal Importance)

3 : Alternatif (A) Sedikit Lebih Baik (Moderate Good Dibanding Dengan (B) 5 : Alternatif (A) Lebih Baik (Strong Good) Dibanding Dengan (B)

7 : Alternatif (A) Sangat Lebih Baik (Very Strong Good) Dibanding Dengan (B) 9 : Alternatif (A) Mutlak Lebih Baik(Extreme Good) Dibanding Dengan (B) Dan Jika Ragu-Ragu Antara 2 Skala Maka Ambil Nilai Tengahnya Yaitu : 2, 4,6 Dan 8.

 UNTUK KRITERIA HARGA :

N

 UNTUK KRITERIA KEMASAN :

(39)

AISO AYUDES

 UNTUK KRITERIA KUALITAS :

N

 UNTUK KRITERIA MUDAH DIDAPAT :

(40)

Tabel Data Kuesioner Validitas Kriteria

Nomor Harga Kemasan Kualitas DidapatMudah Nomor Harga Kemasan Kualitas DidapatMudah

(41)

Tabel Lanjutan Data Kuesioner Validitas Kriteria

Nomor Harga Kemasan Kualitas DidapatMudah

81 5 5 4 5

82 4 3 3 3

83 3 2 2 3

84 4 4 4 4

85 5 5 4 5

86 2 2 2 3

87 3 3 3 3

88 4 3 5 5

89 4 5 4 5

90 3 2 3 2

91 3 2 3 4

92 5 5 5 4

93 5 5 5 5

94 3 2 4 3

95 5 2 5 5

96 5 2 3 5

97 5 2 5 5

98 4 1 5 3

99 5 3 2 4

(42)

Tabel Data Kuesioner Validitas Alternatif

Nomor AYUDES AIZON AISO Nomor AYUDES AIZON AISO

(43)

Tabel Lanjutan Data Kuesioner Validitas Alternatif

Nomor AYUDES AIZON AISO

81 5 3 3

82 3 3 4

83 5 3 3

84 3 3 3

85 5 3 4

86 5 4 3

87 5 3 4

88 5 3 3

89 5 3 4

90 5 2 2

91 4 4 3

92 5 4 2

93 4 5 5

94 5 5 4

95 5 3 3

96 4 4 3

97 5 5 3

98 5 4 2

99 5 5 3

(44)

Tabel Data Kuesioner Berpasangan Kriteria

No 1 2 3 4 5 5

Harga Kemasan Harga Kualitas Harga Mudah didapat Kemasan Kualitas Kemasan Mudah didapat Kualitas Mudah didapat

1 6 9 3 9 5 1 1

2 5 7 1 1 2 5 1 1

3 1 1 3 5 3 5 3

4 1 1 1 1 3 5 2 5

5 3 3 3 1 3 9 4 1 1

6 7 1 1 9 2 9

7 6 3 7 7 2 3

8 5 5 3 5 4 5

9 6 3 4 5 1 1 9

10 1 1 7 3 3 5 9

11 1 1 3 4 5 4 9

12 9 9 7 6 7 6

13 5 6 9 9 9 1 1

14 3 9 3 9 3 9

15 1 1 3 5 5 5 5

16 7 7 7 7 5 7

17 5 5 3 1 1 7 7

18 1 1 3 8 5 6 6

19 1 1 1 1 1 1 9 9 9

20 1 1 3 9 5 7 7

21 1 1 4 9 3 8 5

22 6 9 8 5 3 3

23 1 1 9 1 1 9 6 9

24 1 1 7 1 1 5 1 1 7

(45)

25 3 3 3 3 3 3

26 1 1 9 1 1 7 1 1 3

27 1 1 9 1 1 7 1 1 3

28 2 2 3 3 2 3

29 3 5 6 7 7 3

30 5 3 5 5 7 2

31 2 3 2 3 5 2

32 5 2 3 5 5 2

33 5 2 1 1 5 2 3

34 5 2 1 1 3 2 3

35 6 2 2 3 5 3

36 7 1 1 3 4 4 7

37 3 5 3 5 3 1 1

38 5 5 7 7 7 5

39 6 6 5 7 6 7

40 1 1 3 5 3 3 3

41 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1

42 1 1 3 3 5 1 1 3

43 1 1 9 7 1 1 3 7

44 1 1 1 1 1 1 5 6 4

45 1 1 1 1 1 1 5 6 5

46 3 1 1 1 1 5 4 2

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

48 1 1 9 9 9 9 9

49 6 7 6 3 7 7

50 6 7 7 6 3 7

51 9 9 9 9 9 9

52 2 1 1 2 2 2 2

Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Kriteria

(46)

54 2 7 9 2 5 9

55 1 1 9 7 1 1 9 9

56 3 1 1 1 1 3 2 1 1

57 3 7 7 3 9 9

58 2 9 9 8 9 7

59 3 9 9 8 9 9

60 4 9 9 4 9 9

61 1 1 9 9 1 1 9 9

62 1 1 9 9 1 1 9 9

63 7 2 4 3 6 3

64 4 5 2 6 7 7

65 7 5 7 8 7 6

66 9 6 4 6 5 6

67 3 3 3 3 5 3

68 3 3 3 7 5 2

69 5 2 2 3 3 2

70 5 7 3 7 5 1 1

71 3 5 7 9 9 7

72 7 9 1 1 5 1 1 7

73 1 1 9 3 5 7 7

74 1 1 4 3 2 1 1 6

75 3 3 3 3 3 3

76 7 6 7 6 7 9

77 1 1 3 8 6 8 1 1

78 1 1 1 1 9 9 9 9

79 1 1 9 1 1 9 1 1 1 1

80 7 2 2 7 5 2 2

Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Kriteria

81 5 2 2 5 3 3

(47)

83 6 5 8 6 8 6

84 9 5 3 2 9 7

85 2 5 3 9 5 9

86 9 7 7 8 3 9

87 3 8 6 3 8 9

88 1 1 9 5 5 5 3

89 3 3 3 3 3 3

90 2 3 3 1 3 9 4 1 1

91 7 1 1 9 2 9

92 1 1 1 1 7 7 2 3

93 5 5 3 5 4 5

94 6 3 4 5 1 1 9

95 1 1 7 3 3 5 9

96 1 1 3 4 5 4 9

97 9 9 7 6 7 6

98 5 6 9 9 9 1 1

99 3 9 3 9 3 9

(48)

Tabel Data Kuesioner Berpasangan Alternatif

Kriteria Harga Kriteria Kemasan Kriteria Kualitas Kriteria Mudah Didapat

AIZON AISO AIZON AYUDES AISO AYUDES AIZON AISO AIZON AYUDES AISO AYUDES AIZON AISO AIZON AYUDES AISO AYUDES AIZON AISO AIZON AYUDES AISO AYUDES

3 3 4 4 4 6 5 5 6 6 2 6

5 3 1 1 5 5 1 1 3 4 1 1 5 4 2

3 1 1 3 3 1 1 3 3 3 7 5 7 3

3 3 3 5 5 5 2 5 2 5 5 1 1

1 1 5 3 1 1 3 4 5 2 4 7 3 1 1

3 1 1 1 1 7 1 1 5 6 3 1 1 1 1 5 2

1 1 6 5 9 5 4 9 9 7 6 3 6

3 3 3 3 3 5 2 3 5 2 3 5

6 6 6 6 6 6 9 5 6 2 1 1 6

9 5 5 2 7 4 1 1 1 1 1 1 3 4 7

9 6 1 1 3 5 7 5 6 4 6 7 9

3 4 2 1 1 5 7 9 5 2 9 5 9

5 9 9 5 9 9 9 9 9 9 9 9

5 5 7 7 5 7 7 5 7 7 5 7

5 3 5 5 5 7 5 5 5 5 7 7

7 5 7 7 9 9 5 9 7 7 9 9

9 2 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 9 1 1 1 1

9 3 3 5 7 9 9 5 9 8 4 9

8 9 9 8 9 9 9 9 9 8 9 9

9 7 9 9 7 9 9 7 9 9 7 9

9 4 8 6 6 8 9 6 8 9 6 9

6 6 3 4 7 3 4 6 1 1 6 6 4

1 1 9 9 6 9 9 9 5 9 1 1 6 5

1 1 5 1 1 3 3 3 5 3 3 3 3 5

3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3

(49)

5 1 1 3 5 1 1 3 3 1 1 3 5 3 1 1

3 5 5 3 3 5 3 5 4 3 5 5

3 3 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 2 2

1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 3 2 3 3 2

1 1 7 3 2 2 1 1 2 4 4 1 1 2 3

1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 5 1 1 2 3

1 1 2 2 3 3 3 4 5 5 3 3 5

2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2

2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 3 5 1 1 5

6 7 7 6 3 2 5 4 3 6 4 7

7 6 1 1 5 5 5 7 7 6 5 5 7

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 6 6 7 5 6 5 7 7 6 6 8

3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3

3 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 1 1

5 5 5 3 3 5 5 3 3 3 3 1 1

1 1 1 1 1 1 7 7 7 9 1 1 2 3 1 1 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 8 1 1 8

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 5 9 1 1 9

1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2

1 1 8 3 6 1 1 8 7 2 1 1 9 3 7

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 5 5 9 1 1 9

6 8 7 8 7 6 7 9 8 7 9 8

6 8 7 8 7 6 7 9 8 7 9 8

9 5 9 9 5 9 9 9 9 9 9 9

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Alternatif

5 3 7 5 9 9 4 4 8 2 7 9

(50)

6 5 5 7 8 7 3 5 5 5 5 5

3 7 5 5 2 9 8 4 8 2 7 9

2 5 7 9 7 9 9 7 9 9 9 9

9 8 8 9 7 7 7 9 9 9 7 7

3 9 9 9 2 9 5 7 5 9 9 9

9 7 7 9 5 9 5 9 9 7 9 9

9 5 5 6 7 7 7 7 7 9 9 9

5 7 5 5 5 5 2 7 7 7 9 7

8 5 4 7 5 4 8 5 6 4 4 3

8 7 6 5 4 4 8 7 7 6 6 4

6 6 5 4 3 5 5 4 5 4 4

7 6 5 6 4 2 8 7 5 6 4 3

1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 7 3 5 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 7 5 5 3 5

1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 2 3

1 1 3 3 3 5 5 5 7 7 3 7 1 1

3 9 7 3 9 7 3 9 7 3 9 7

3 1 1 3 3 1 1 3 5 1 1 5 5 5 7

3 5 5 3 7 9 3 7 9 3 7 9

7 9 7 1 1 7 9 1 1 9 7 2 9 7

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 7 9 3 4 8 5 7 5 8 4 5

1 1 6 4 1 1 8 9 1 1 9 5 1 1 9 9

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 7 7 1 1 7

1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 1

Tabel Lanjutan Data Kuesioner Berpasangan Alternatif

2 2 1 1 2 2 1 1 3 7 5 2 2 2

1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 5 5 5 5 3

1 1 2 1 1 2 2 2 3 5 3 2 4 2

(51)

3 9 7 9 7 9 9 7 3 2 5 2

6 5 9 5 3 9 9 5 9 7 3 8

2 3 9 2 4 9 7 8 2 8 3 6

5 7 3 7 7 7 5 9 3 5 7 3

5 3 7 3 1 1 3 3 3 7 5 7 1 1

3 3 3 3 3 3 7 8 5 7 7 3

3 4 2 1 1 5 7 9 5 2 9 5 9

5 9 9 5 9 9 9 9 9 9 9 9

5 5 7 7 5 7 7 5 7 7 5 7

5 3 5 5 5 7 5 5 5 5 7 7

7 5 7 7 9 9 5 9 7 7 9 9

9 2 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 9 1 1 1 1

9 3 3 5 7 9 9 5 9 8 4 9

8 9 9 8 9 9 9 9 9 8 9 9

9 7 9 9 7 9 9 7 9 9 7 9

9 4 8 6 6 8 9 6 8 9 6 9

(52)

Pengujian Variabel Kriteria Dengan Menggunakan Software SPSS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.743 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Harga 10.94 7.491 .641 .638

Kemasan 11.94 7.188 .399 .783

Kualitas 11.29 7.036 .584 .657

(53)

Pengujian Variabel Alternatif Dengan Menggunakan Software SPSS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.598 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

AYUDES 7.06 1.996 .364 .567

AIZON 7.69 1.913 .554 .290

Gambar

Tabel 4.1 Uji Validitas Kriteria AMDK ukuran 240ml
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Alternatif AMDK ukuran 240ml
Gambar 4.1 Hirarki Kriteria dan Alternatif pemilihan AMDK
Tabel 4.12 Perbandingan berpasangan pada Kriteria Kualitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Kelebihan : Salah satu manfaat perhitungan hidrograf satuan dengan cara ITB adalah mampu nenerima semua bentuk dasar hidrograf satuan (baik hidrograf satuan sintetis/buatan atau

39 Redaksi masjidun itu nakirah (bersifat umum) dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa kata masjid sebagai bangunan suci tempat ibadah tidak hanya digunakan

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, Integritas adalah kepatuhan tanpa kompromi untuk kode nilai-nilai moral, dan menghindari penipuan, dalam hasil penelitian ini untuk

Pikiran ini mesti diperhatikan sebagai “ingin, ingin,” setelah mana tindakan penggosokan atau penggarukan masih belum boleh dilakukan, namun perhatian harus dikembalikan ke

Penggunaan sebuah aplikasi tentunya diawali dengan tampilan pertama yang pertama kali muncul pada saat seorang operator akan melakukan pengoperasian sistem. Form login

Variabel penelitian yang digunakan meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, tanda dan gejala, gambaran foto toraks, gambaran ct-scan toraks, derajat kanker paru,