• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MENGKUDU DALAM RANGKA MENING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN MENGKUDU DALAM RANGKA MENING"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MENGKUDU

DALAM RANGKA MENINGKATKAN EKONOMI DAN

KESEHATAN MASYARAKAT BOJONEGORO

Oleh: SUGIYANTO

Dosen STIE Cendekia Bojonegoro

ABSTRAK

Tanaman mengkudu merupakan tanaman yang sudah populer di kalangan masyarakat, termasuk di daerah Bojonegoro. Khususnya di daerah pedesaan tanaman ini mudah dijumpai. Karena memang karakter tanaman ini sangat cocok dengan tanah dan iklim daerah setempat. Banyak dijumpai, ia tumbuh liar di hutan-hutan, tegalan, pinggir sungai, dan pekarangan penduduk.

Disamping itu pula, dari hasil penelitian medical (kesehatan) ternyata tumbuhan mengkudu termasuk jenis tumbuhan yang mempunyai banyak khasiat dan manfaat untuk obat-obatan. Hal itu telah dijelaskan sebagaimana dalam pembahasan awal.

Berangkat dari hal-hal yang telah disebutkan di atas maka dapat dikatakan bahwa tanaman

mengkudu mempunyai prospek dan

daya tawar yang baik untuk menjadi semacam bidang usaha yang

bernilai komersial. Ironisnya, selama ini tanaman mengkudu hanya tumbuh liar dan belum mendapat perhatian serius,. Maka dengan melihat sisi ekonomisnya, perlulah upaya untuk meningkatkan produktifitasnya melalui budidaya. Dalam hal ini yang lebih baik dengan cara budidaya organik, agar tanaman bisa terbebas dari factor kimia, sehingga dapat menghasilkan mengkudu yang mempunyai manfaat dan khasiat obat secara maksimal.

Untuk selanjutnya, budi daya mengkudu bisa dikembangkan menjadi tanaman komoditas, melalui penemuan dan penciptaan kretifitas sehingga dari mengkudu dapat dikembangkan menjadi barang-barang produksi yang praktis, efektif dan efesien.

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengkudu (Jawa: pace, kemudu, kudu) merupakan tanaman yang tumbuh di dataran rendah hingga

pada ketinggian 1500 m. Ukuran tinggi pohon mengkudu

mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih.

(2)

berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.

Menurut para medis (ahli kesehatan) bahwa buah mengkudu besar sekali manfaatnya untuk kesehatan. Buahnya yang ukurannya biasa mencapai 7,5 sampai 10 cm mengandung bebarapa zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Diantaranya zat nutrisi, zat terpenoid, zat-zat anti bakteri dan zat scolopetin.

Secara general dapat dijelaskan bahwa mengkudu merupakan buah yang mengandung gizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalm jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid,

arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll. Buah mengkudu juga

mengandung zat terpenoid, yakni zat yang dapat berfungsi untuk membantu proses sintesis organis dan mengembalikan pemulihan sel-sel tubuh. Sehingga dapat dibilang bahwa zat ini sangat membantu proses penyembuhan dari penyakit dan kerusakan sel dalam tubuh seseorang.

Kemudian dijelaskan dari banyak refrensi buku-buku kesehatan bahwa zat anti bakteri yang ada dalam kandungan sari buah mengkudu juga sangat bermanfaat sekali bagi tubuh manusia. Karena zat inilah yang kemudian dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii,

(3)

S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus. Selain manfaat-manfaat yang sudah dijelaskan di atas, buah mengkudu mengandung pula zat-zat yang sangat dibutuhkan manusia, khususnya untuk menjaga dan melindungi tubuh dari beberapa penyakit. Seperti kandungan mengkudu yang menyimpan zat-zat anti-kanker, zat xeronine dan proxeronine. Di daerah Bojonegoro-Jawa Timur,

tanaman mengkudu sudah merupakan jenis tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Banyak di berbagai desa yang ada di Bojonegoro kita dapat dengan mudah menjumpai jenis tanaman ini. Meskipun dari hasil pengamatan bahwa kebanyakan masyarakat menanamnya tidak dengan maksud yang khusus, seperti budi daya dan atau produksi yang bertujuan komersial.

Mengkudu merupakan jenis tanaman yang hidup di dataran rendah dan dapat hidup hingga

pada ketinggian 1500 m dari permukaan air laut. Karakteristik yang demikian itulah, kenapa di Bojonegoro tanaman ini

sejatinya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Akan tetapi potensial yang demikian rupa, seperti yang dijelaskan di atas tidak didukung oleh kesadaran dan sumber daya manusia (SDM) masyarakat setempat tentang manfaat guna mengkudu, serta potensi

komersial yang bisa didapat dari jenis tanaman ini. Bahkan menurut sejumlah masyarakat sendiri, makin lama jenis tanaman ini makin jarang atau bisa dibilang produktifitas penanamannya oleh masyarakat mulai menurun.

Berangkat dari hal itu, maka perlu upaya penyuluhan, pendidikan, pelatihan

(4)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pemanfaatan buah mengkudu untuk

peningkatan nilai ekonomi dan kesehatan masyarakat ?

C. Tujuan

Tujuan dari idea tau gagasan pemanfaatan mengkudu untuk peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan guna tanaman mengkudu bagi dunia kesehatan. 2. Menciptakan peluang komersial dari usaha budidaya mengkudu, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat. 3. Optimalisasi sumber daya lokal

(seperti tenaga kerja/masyarakat, banyaknya lahan kosong, manfaat mengkudu, dll)

sehingga dapat mengangkat taraf hidup masyarakat.

4. Pengenalan dan pemanfaatan tehnologi, manajemen (meliputi produksi dan pemasaran) dari usaha budidaya dan pengolahan buah mengkudu.

D. Manfaat

Target yang hendak dicapai dari ide atau gagasan pemanfaatan mengkudu untuk peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat adalah: 1. Terciptanya lapangan

kerja/usaha dari pemanfaatan buah mengkudu.

2. Adanya peningkatan penanaman mengkudu dan dengan tujuan komersial serta kombinasinya dengan manajemen produksi dan pemasarannya.

3. Pengembangan dunia medis (kesehatan) dengan pemanfaatan sumber daya local untuk obat herbalis yang berbahan dasar dari mengkudu.

4. Pelestarian tanaman mengkudu oleh masyarakat karena adanya pengetahuan dan kesadaran tentang manfaat-manfaat buah mengkudu bagi dunia kesehatan dan peluang potensi komersial.

BAB II. PEMBAHASAN A. Letak Geografis Wilayah

Bojonegoro

(5)

Jawa sekitar 120 KM ke arah barat dari Surabaya, Ibu Kota Propinsi Jawa Timur. Adapun batas –batas terotorial

Kabupaten Bojonegoro adalah : Di Utara Kabupatens Tuban, di Barat Kabupaten Blora, di Timur Kabupaten Lamongan dan di Selatan Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Madiun. Luas wilayah

Kabupaten Bojonegoro sekitar 2.307,06 Km2 dengan Jumlah penduduk 1.132.263 orang (data pada tahun 1995), Terdiri atas 23 Kecamatan, 11 Kelurahan dan 419 Desa.

Dari stuktur geografis berupa daratan rendah pada daerah utara dan dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 200 m diatas permukaan air laut pada wilayah disebelah selatan maka sangat memungkinkan kegiatan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro dominan pada sektor pertanian yaitu sebesar 50,4%, Industri pengolahan sebesar 3,02%, Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 13,2%, Bidang Jasa sebesar

16,87% dan kegiatan ekonomi lainya sebesar 16,51%. Dengan kekhasan daerahnya pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah berhasil memacu pertumbuhan ekonominya yaitu dari 2,62% pada tahun 1994 menjadi 4,83% pada tahun 1995.

Melihat letak geografis daerah Bojonegoro, maka dapat dikatakan bahwa Budidaya tanaman mengkudu sangat cocok dengan struktur alam yang ada di daerah tersebut. Sehingga tidak mengherankan, jika tanaman mengkudu ini dapat dengan mudah dijumpai di beberapa tempat, khususnya di pedesaan Daerah kabupaten Bojonegoro. Meskipun selama ini penanaman jenis tanaman tersebut masih sebatas penanaman alam dan belum sampai pada usaha budidaya. B. Penelitian Ilmiah Tanaman

Mengkudu

(6)

tersebut ia memaparkan sebuah data dari Dr. Ralp Heinicke yang mendata ada 7 (tujuh) zat berkhasiat yang terdapat dalam buah mengkudu, yaitu:

a. Antraquinon, yang memiliki sifat anti-bakteri.

b. Asam askorbat, yaitu sumber vitamin C yang luar biasa dalam konsentrasi tinggi dan berfungsi sebagai anti-oksidan.

c. Scopletin, bermanfaat

memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami

penyempitan dan sekaligus memperlancar peredaran darah. d. Damnachantal, zat yang dikenal

sebagi senyawa antikanker yang bermanfaat mencegah

perkembangan sel-sel kanker dalam darah.

e. Xeronine, mampu mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel, sehingga mencegah protein-protein bersifat abnormal. f. Proxeronine, sebagai zat

pembentuk xeronine yang diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang aktif struktur serta bentuk sel-sel aktif.

g. Serotonine, yang dikenal sebagai zat yang mampu mengatasi stress, depresi, memperbaiki metabolism, migraine, menenangkan perasaan dan menghilangkan ketergantungan akan obat-obatan.

C. Budidaya Mengkudu Secara Organik

Mengapa harus secara organik? Pertanyaan ini tentu akan terbesit dalam benak pembaca, mengingat dengan adanya kemajuan dalam bidang

rekayasa genetika - perpaduaan antara ilmu tegnologi dan sains – mengalami kemajuan yang sangat pesat saat ini. Bahkan banyak budidaya semacam tumbuhan yang ditawarkan melalui peranan iptek dapat memberikan penggiuran melalui hasil produksi (budidaya) yang berkali lipat dari cara-cara sebelumnya.

(7)

mengahasilkan suatu pemanfaatan produksi obat herbalis dari bahan dasar jenis tanaman ini. Pilihan ini mutlak dilakukan dengan alasan seperti tadi sehingga nantinya dari usaha budidaya organic tersebut dapat dihasilkan simplikasi bahan nabati yang berkualitas. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa budidaya organik ini berarti menghindari perlibatan unsur-unsur kimia (zat pestisida), baik pada masa pertumbuhan maupun masa pemeliharaanya. Hal itu harus benar-benar diupayakan agar hasil panen dapat steril atau tidak tercemar dari bahan-bahan yang bisa merusak kandungan manfaat buah mengkudu. Adapun tahapan (metode) pelaksanaan budidaya mengkudu secara organis ini adalah sebagai berikut:

a) Persiapan

Dalam persiapan ini, yang harus dilakukan adalah:

1. Mempersiapkan lokasi (lahan) Lokasi yang dipilih hendaknya bersih, bebas dari polusi pabrik. Meski tumbuhan ini mudah

tumbuh dimana-mana, akan tetapi untuk hasil maksimal maka harus dipilih lokasi yang tanahnya subur dan mengandung unsure hara yang cukup. Sifat perakarannya adalah lingkungan yang mempunyai konidisi lembab dan lunak.

2. Setalah lokasi sudah

didadapatkan, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah: Membuat lubang di lahan yang sudah dipersiapkan dengan menggunakan cangkul dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm, dengan jarak tanam 5 x 5 m atau 4 x 4 m.

Tanah hasil galian ditaruh di dekat lubang. Kemudian antara lapisan atas dipisahkan dengan lapisan bawah. Pada tanah lapisan atas dicampur dengan pupuk kandang sebsar 20 kg. Lubang tersebut didiamkan minimal selama 1 (satu) minggu.

b) Pembibitan

Pembibitan dapat diperoleh melalui penyemaian bibit maupun dengan cara stek batang (cangkok). Adapun cara

(8)

benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mengkudu yang akan dijadikan sumber benih, harus dipilih yang mempunyai kualitas bagus, sudah masak dengan kulit buah berwarna putih merata, berat buah sekitar 250 gram dan dari induk pohon yang mempunyai buah lebat.

2. Buah tersebut diremas dalam ember, kemudian dikeringkan (diangin-anginkan) lalu ditebar ditempat persemaian benih yang sudah disediakan sebelumnya. Proses pembibitan ini melalui 2 tahapan, yaitu:

 Persemaian pengecambahan Adalah menyiapkan keranjang untuk

persemaian, masukkan pasir halus dan pupuk kandang dengan ukuran (1:1), kemudian biji yang telah dikeringkan ditebar secara merata.

Selanjutnya keranjang ditutup dengan jerami atau ijuk dan usahakan jangan sampai kekeringan atau kelebihan air. Persemaian pembibitan (pendederan)

Adalah menyiapkan polibag (kantong plastic warna hitam), memberikan media berupa pasir

halus dan pupuk kandang (1:1). Biji yang kering ditebar merata, lalu ditutup dengan jerami atau ijuk dan harus dijaga jangan sampai kelebihan maupun kekurangan air.

Setalah bibit berukuran tinggi antara 10-20 cm atau telah tumbuh 2 daun atau lebih, pindahkan tanaman tersebut ke dalam pot (polibag) yang telah tersedia. Tunggu sampai berdaun 6-8, lalu baru dipindah ke lapangan (lahan yang sudah dilubangi sebelumnya).

c) Penanaman

Dalam taham penanaman ini, yang harus diperhatikan adalah: 1. Penanaman yang baik pada saat

pertengahan musim hujan. 2. Bila lubang tanaman sudah

dingin, tambahkan pupuk kandang, lalu aduk dengan lapisan atas (hasil penggalian lubang), lalu masukkan tanaman mengkudu dan tutup dengan lapisan bawah.

d) Pemeliharaan

(9)

memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Pengarian harus diperhatikan, terlebih pada tahap pertumbuhan tanaman usia muda. Kemudian intensitas air dikurangi bertahap dan disesuaikan kondisi tanah. Jangan dibiarkan tanah sampai mengalami kekeringan yang teramat sangat.

2. Pemupukan pada tanaman gunakan pupuk organik dan dilakukan secara kontinu. Lakukan 6-8 kali setiap tahun dengan ukuran antara 20 kg-40 kg.

3. Pembersihan gulma dan pengendalian hama (penyakit) jika timbul gejala serangan. Usaha preventif yang perlu dilakukan adalah selalu menjga areal pertanaman dari gulma, serta menjaga iklim mikro tanaman agar tidak selalu lembab.

4. Lakukan pengendalian hama melalui penyemprotan pestisida nabati, apabila serangan hama dan penyakit sudah meluas. Waktu yang baik penyemprotan adalah pada waktu pagi atau sore hari, hal ini karena pestisida

nabati mudah terurai oleh sinar matahari dan tercuci oleh air hujan.

5. Untuk penyemprotan pestisida nabati biasanya dicampur dengan bahan lain, agar dayanya lebih agresif dan efektif serta efesien (seperti ditambah daun sirrsak, daun tembakau, detergen atau sabun colek). Meskipun begitu penyesuaian dosis harus disesuaikan dengna kondisi dan lingkungan, serta pengalaman masing-masing orang berbeda. 6. Memahami jenis-jenis hama dan

penyakit yang biasa menyerang tanaman mengkudu serta tahu cara mengendalikannya (misalnya hama/penyakit belalang, ulat, kutu dompalan putih, penyakit cendawan jelaga,dll).

7. Lakukan juga pemangkasan secara kontinu pada cabang-cabang liar, dan kering. Ini dimaksudkan agar ada keseimbangan C/N ratio di dalam tubuh tanaman sehingga dapat berbuah secara produktif.

e) Pemanenan

(10)

melihat dan mengukur dengan standar yang ditetapkan oleh pabrik. Namun, secara umum ketentuan siap panen adalah sebagai berikut:

a) Warna mengkudu putih merata (tidak bengkok, dan tidak busuk).

b) Kondisi buah tidak berlubang dan tidak retak (pecah0. c) Buah masih keras (mengkal)

dengan ukuran panjangnya minimal 6 cm.

Buah mengkudu harus segera diproses, karena jika lebih dari 24 jam maka akan mengalami pembusukan. Sebaiknya waktu memanen adalah sore hari, karena factor cuaca panas juga ikut mempengaruhi percepatan pemtangan buah.

d) Pemasaran

Dikatakan bahwa pemasaran merupakan ujung tombang dari suatu usaha produksi. Oleh karenanya perencanaan dan kreatifitas dalam memasarkan hasil budidaya mengkudu ini harus matang betul. Mulai dari strategi promosi, harga,

kemasan/produk, system distribusi dan lain sebagainya

yang berkaitan dengan dunia pemasaran harus dikuasai betul. Karena ia merupakan kunci dari ujung tombak suatu usaha sehingga menentukan rugi/laba dan kelanjutan usaha.

D. Pemanfaatan Mengkudu Untuk Pengobatan Herbalis Seperti yang telah dijelaskan di awal tentang menfaat-manfat mengkudu dari sisi medis. Berikut penjelasan dari

pemanfaatan mengkudu untuk pengobatan kesehatan.

1. Tekanan darah tinggi, cacar air, beri-beri dan kegemukan Caranya dengan menyiapkan 2 buah mengkudu masak, cuci bersih lalu diparut. Peras airnya dengan sepotong kain. Air tersebut diminum dua sampai tiga kali sehari hingga sampai sembuh.

2. Hepatitis

Menyiapkan 2 buah mengkudu masak yang sudah dicuci, lanhtas diparut dan diperas airnya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu diminum 2 kali sehari.

3. Masuk angin

(11)

lengkuas, keduanya direbus denga air sebanyak dua gelas. Biarkan mendidih hingga air rebusan tinggal 1 gelas. Air tersebut diminum 2 kali sehari. 4. Kencing manis

Caranya ambil daun mengkudu secukupnya lalu cuci sampai bersih. Daud itu kemudian dikukus, lalu dimakan bersamaan nasi sebagai lalap.

5. Membersihkan darah

Dua buah mengkudu masak diparut, lalu minum airnya sekaligus satu kali sehari. 6. Sembelit

Untuk pengobatan penyakit ini, cuci bersih dua buah mengkudu masak, parut lalu tambahkan sedikit garam. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain, lalu minum airnya dua kali sehari sampai sembuh.

7. Obat kuat

Sangrai biji mengkudu, lalu haluskan seperti bubuk kopi. Minum bubuk mengkudu seperti minum kopi tiga kali sehari. 8. Disentri

Cuci bersih 5 gram batang kering mengkudu dan 5 gram akar mengkudu, lalu potong kecil-kecil. Lantas rebus dengan

3 gelas air sampai mendidih dan tinggal tersisa 1 gelas. Setelah dingin, sari rebusan itu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari hingga sembuh.

9. Radang usus

Perut 2 buah mengkudu masak, lalu peras airnya dengan

sepotong kain. Tambah 1 sendok madu, lalu aduk hingga rata. Minum air perasan tersebut 3 kali sehari.

10. Ludah berdarah

Makan buah mengkudu masak sebanya 1 buah sehari.

11. Melancarkan air kencing

Parut 2 buah mengkudu masak, lalu tambahkan sedikit kapur sirih. Peras airnya dengan sepotong kain, lalui minum air tersebut sekaligus satu kali sehari.

12. Batuk

Cuci 2 buah mengkudu masak, lalu diparut. Tambahkan 3 sendok air matang, 1 sendok teh cukak, dan sedikit garam. Aduk sampai merata. Peras campuran tersebut dengan sepotong kain, lalu minumairnya perasannya sekaligus satu kali sehari. 13. Radang amandel

(12)

kain.minum air perasan sekaligus satu kali sehari. Ramuan juga bisa ditambah 1 sendok makan madu.

Cara yang lain, parut 1 buah mengkudu masak, tambahkan 1 gelas air hangat, lalu peras. Campur air perasan dengan benalu pohon jeruk purut dan 5 helai daun adas yang sudah ditumbuk halus. Saring campuran, minum airnya satu kali sehari.

14. Limpa bengkak dan nyeri limpa Parut 2 buah mengkudu masak, tambahkan cukak secukupnya, lalu diaduk samapi merata. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain, lalu minum air perasannya setiap hari sampai sembuh.

15. Difteri

Cuci 4 buah mengkudu masak, lalu diparut. Peras parutan mengkudu dengan sepotong kain. Gunakan air perasan untuk berkumur dalam

tenggorokanselama 2-3 menit, lalu telan. Lakukan 3 kali sehari masing-masing sebanyak 3 sendok makan.

16. Lever

3 buah mengkudu masak diparut, lalu diperas dengan sepotong kain. Minum air perasannya sekaligus satu kali sehari bersama 1 sendok makan madu.

17. Sakit perut

Tumbuk halus sepotong kulit batang mengkudu, lalu aduk dengan sedikit cuka. Bungkus ramuan dengan kulit pisang, lalu panaskan sebentar di atas api atau dikukus. Oleskan ramuan tersebut pada perut bagian kanan atas saat masih hangat tiga kali sehari.

18. Sariawan

Parut 2 bauh mengkudu masak, aduk dengan 2 sendok makan air matang sampai merata, lalu diperas dengan sepotong kain. Air perasan kemudian diminum dengan dicampur 1 sendok makan madu murni. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh. 19. Luka terpukul dan eksim

(13)

20. Cacing gelang

Cuci 2 buah mengkudu masak, lalu diparut. Tambahkan 1 sendok makan air garam, aduk merata, lalu peras airnya dengan sepotong kain. Minum air perasan tiga kali sehari sampai sembuh.

21. Ketombe

Cuci bersih 2 buah mengkudu masak, lalu diparut. Tambahkan air, lalu aduk merata sampai menjadi bubur. Borehkan bubur mengkudu di kulit kepala sampai merata, biarkan kering, lalu bilas dengan air sampai bersih. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.

BAB III. METODE PELAKSANAAN

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan Metode Pelaksanaan

merupakan suatu tehnik, cara atau tahapan yang harus dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan

(rumusan masalah) agar dapat mencapai tujuan seperti halnya yang diinginkan dari suatu ide atau gagasan yang ditawarkan.

Berangkat dari itu, maka metode pelaksanaan dari ide atau gagasan tentang Pemanfaatan Mengkudu untuk Peningkatan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Desa A adalah sebagai berikut:

a. Budidaya Mengkudu

Proses budidaya mengkudu melalui beberapa tahapan, yaitu:

1) Persiapan 2) Pembibitan 3) Pemeliharaan 4) Pemanenan 5) Pemasaran

b. Pengolahan Mengkudu Menjadi Obat Herbal

Proses produksi mengkudu menjadi obat herbal meliputi beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:

1) Persiapan Bahan 2) Pembuatan 3) Cara penggunaan

Demikian metode

(14)

dalam bab berikutnya (Bab Pembahasan).

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan

Dari penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tanaman mengkudu merupakan tanaman yang sudah populer di kalangan masyarakat, termasuk di daerah Bojonegoro.

Khususnya di daerah pedesaan tanaman ini mudah dijumpai. Karena memang karakter tanaman ini sangat cocok dengan tanah dan iklim daerah setempat. Banyak dijumpai, ia tumbuh liar di hutan-hutan, tegalan, pinggir sungai, dan pekarangan penduduk.

Disamping itu pula, dari hasil penelitian medical (kesehatan) ternyata tumbuhan mengkudu termasuk jenis tumbuhan yang mempunyai banyak khasiat dan manfaat untuk obat-obatan. Hal itu telah dijelaskan sebagaimana dalam pembahasan awal.

Berangkat dari hal-hal yang telah disebutkan di atas maka dapat dikatakan bahwa tanaman mengkudu mempunyai prospek dan daya tawar yang baik untuk

menjadi semacam bidang usaha yang bernilai komersial.

Ironisnya, selama ini tanaman mengkudu hanya tumbuh liar dan belum mendapat perhatian serius,. Maka dengan melihat sisi ekonomisnya, perlulah upaya untuk meningkatkan produktifitasnya melalui budidaya. Dalam hal ini yang lebih baik dengan cara budidaya organik, agar tanaman bisa terbebas dari factor kimia, sehingga dapat menghasilkan mengkudu yang mempunyai manfaat dan khasiat obat secara maksimal.

Untuk selanjutnya, budi daya mengkudu bisa dikembangkan menjadi tanaman komoditas, melalui penemuan dan

penciptaan kretifitas sehingga dari mengkudu dapat

dikembangkan menjadi barang-barang produksi yang praktis, efektif dan efesien. Seperti pembuatan jus mengkudu, sirup, dan lain-lain.

(15)

a. Pemerintah

1) Perlu merumuskan langka-langkah yang maksimal dalam memanfaatkan potensi local, seperti pemanfaatan mengkudu melalui budidaya.

2) Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat sehingga mereka mempunyai live skill

(kecakapan/ketrampilan) melalui pengadaan pelatihan, worksoap, dan seminar tentang kesehatan maupun wirausaha

(entrepreneur).

3) Membantu dan membuat

kebijakan-kebijakan, khususnya pemasaran produk-produk local.

b. Masyarakat

1) Membuka wawasan dan pengetahuan khususnya kemajuan pengetahuan dan informasi, sehingga dapat mudah menangkap peluang dunia usaha.

2) Memanfaatkan potensi local, berupa tanaman mengkudu dalam bentuk usaha budidaya dan pemanfaatannya sebagai obat herbalis.

c. Lembaga Pendidikan

1) Membantu masyarakat dengan melakukan penelitian, riset dan

penciptaan inovasi dan kreatifitas, khususnya yang kaitannya dengan pemanfaatan potensi local. Semisal budidaya dan pengolahan mengkudu. 2) Memberikan penyuluhan tentang

potensi budidaya mengkudu dan pemanfaatannya untuk obat-obat herbalis.

Demikianlah pemaparan tentang pemanfaatan mengkudu untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesehatan masyarakat. Tentunya masih banyak kekurangan yang masih perlu penyempurnaan lagi, namun kiranya hanya ini yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin..

DAFTAR PUSTAKA

Hendri Toni, 2003, Mengkudu; Khasiat dan Peluang Usahanya, Semarang, CV. Aneka Ilmu.

J. Rio Purbaya, 2002, Mengenal dan Memanfaatkan Buah Mengkudu, Bandung, CV. Pionir jaya

(16)

Hieronymus Budi Santoso, 2008, Ragam dan Khasiat Tanaman Obat, Jakarta Selatan, PT. Agromedia Pustaka

H. Rahmat Rukmana, 2002,

Mengkudu; Budidaya dan Prospek Agribisnis, Yogyakarta, Penerbit Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan lapang menggunakan Rancangan Acak I<elompok (RAK) dengan faktor tunggal rasio campuran benih dengan tujuh taraf Pengamatan dilakukan terhadap daya

semakin sering, kemuadian peserta didik juga mengalami keenganan untuk membuka buku, dan yang menjadi perhatian guru PPKn adalah peserta didik melihat apa yang

Permasalahan perlindungan hidupan liar untuk suatu negara berkembang (dunia ketiga) juga merupakan suatu polemik yang sangat dalam, tetapi walau bagaimanapun keadaannya,