• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan - Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan - Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran

dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan

dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan

kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yanng muncul kecil, kemudian terus

meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap

untuk pengeluaran janin dari rahim ibu. Persalinan normal adalah proses lahirnya

bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat

serta tidak melukai ibu dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

Persalinan normal dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan

cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Rohani,et al,

2011, hal.3)

2. Proses Terjadinya Persalinan

Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan

kumpulan teoritis yang kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses

terjadinya persalinan antara lain: (1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai

kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut

(2)

bertambah sehingga dapat mengakibatkan his. (4) Teori pengaruh prostaglandin:

Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim

sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. (5) Teori plasenta menjadi tua: dengan

bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi

corialis mengalami perubahan sehingga kadar esterogen dan progesteron turun.

Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi

rahim. (6) Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi

tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi

uteroplasenter. (7) Teori berkurangnya nutrisi: bila nutrisi pada janin berkurang,

maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah,et al, 2010, hal.3)

2.1 Persalinan Kala I

Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks

mulai membuka dan mendatar. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya

kontraksi uterus dan pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap

(10 cm). Persalinan Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif,

yaitu Fase Laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak

awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap

sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam dan Fase aktif (pembukaan

serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan dibagi dalam 3 sub fase. (a)

Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm. (b)

Periode dilatasi maksimal: berlangsung selama 2 jam, pembukaan berlangsung

cepat menjadi 9 cm. (c) Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam 2 jam

(3)

2.2 Persalinan Kala II

Gejala dan tanda kala II, telah terjadi pembukaan lengkap, tampak bagian

kepala janin melalui bukaan introitus vagina, ada rasa ingin meneran saat

kontraksi, ada dorongan pada rektum atau vagina, perineum terlihat menonjol,

vulva dan springter ani membuka, peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi baru lahir. Proses ini

biasanya berlangsung 2 jam pada primi, dan 1 jam pada multi. Pada kala

pengeluaran janin telah turun masuk ruang panggul sehingg terjadi tekanan pada

otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan,

karena tekanan pada rektum ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda

anus membuka. Dengan adanya his ibu dipimpin untuk mengedan, maka lahir

kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Komplikasi yang dapat timbul pada kala

II yaitu: eklampsi, kegawatdaryratan janin, tali pusat menumbung, penurunan

kepala terhenti, kelelahan ibu, persalinan lama, ruptur uteri, distosia karena

kelainan letak, infeksi intra partum, inersia uteri, tanda-tanda lilitan tali pusat

(Rukiyah, et. al,2009,hal.6)

3. Lamanya Persalinan

Lamanya persalinan tentu berlainan bagi primigravida dan multigravida,

untuk primigravida kala I: 12,5 jam, Kala II: 80 menit, kala III: 10 menit, kala IV:

14 jam sedangkan multigravida kala I: 7 jam 20 menit, kala II: 30 menit, kala III:

10 menit, kala IV: 8 jam. Pembukaan serviks terbagi 2 fase: fase laten: pada fase

(4)

cm – 4 cm yang dicapai dalam 2 jam, fase dilatasi maksimal : dari pembukaan 4

cm- 9 cm yang dicapai dalam 2 jam, fase deselerasi : dari pembukaan 9 cm – 10

cm selama 2 jam. (Rukiyah, et. al,2009,hal.5)

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah diantaranya

sebagai berikut:

1. Faktor Power, power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong janin

keluar. Kekuatan tersebut meliputi his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi

diafragma dan aksi dari ligamen, dengan kerjasama yang baik dan

sempurna dan tenaga mengejan.

2. Faktor Passager, yaitu faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak,

presentasi, bagian terbawah, dan posisi janin.

3. Faktor Passage (jalan lahir), dibagi menjadi: (a) Bagian keras:

tulang-tulang panggul (rangka panggul), (b) Bagian lunak: otot-otot,

jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen.

4. Faktor psikologi ibu, keadaan psikologi ibu memengaruhi proses

persalinan. Dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu,

yang berpengaruh pada kelancaran proses persalinan.

5. Faktor penolong, dengan pengetahuan dan kompetensi yang baik yang

dimiliki penolong, diharapkan kesalahan atau malpraktik dalam

memberikan asuhan tidak terjadi sehingga memperlancar proses

(5)

5. Penggunaan Partograf

Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik

ibu dalam proses persalinan serta merupakan alat utama dalam mengambil

keputusan klinik khususnya pada persalinan kala I.

a. Kegunaan partograf, yaitu: mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan

dengan memeriksa pembukaan serviks berdasarkan pemeriksaan dalam,

mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal, dengan demikian

dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama. Hal ini

merupakan bagian terpenting dari proses pengambilan keputusan klinik

persalinan kala I.

b. Bagian-bagian partograf, yaitu meliputi: Kemajuan persalinan, yang dinilai

adalah: pembukaan serviks, turunnya bagian terendah dan kepala janin, dan

kontraksi uterus, Kondisi janin, yang dinilai: denyut jantung janin, warna dan

volume air ketuban, dan moulase kepala janin, Kondisi ibu, yang dinilai:

tekanan darah, nadi dan suhu badan, volume urin, obat dan cairan.

B. Partus Lama 1. Pengertian

Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung

12 jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada

persalinan aktif (Syaifuddin AB., 2002 : hal. 184).

Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada

(6)

2. Faktor Penyebab

Menurut Saifudin AB, (2007, hlm. 185) Pada prinsipnya persalinan lama

dapat disebabkan oleh :

a. His tidak efisien (in adekuat)

b. Faktor janin (malpresenstasi, malposisi, janin besar). Malpresentasi adalah

semua presentasi janin selain vertex (presentasi bokong, dahi, wajah, atau

letak lintang). Malposisi adalah posisi kepala janin relative terhadap pelvis

dengan oksiput sebagai titik referansi. Janin yang dalam keadaan

malpresentasi dan malposisi kemungkinan menyebabkan partus lama atau

partus macet.

c. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor). Panggul

sempit atau disporporsi sefalopelvik terjadi karena bayi terlalu besar dan

pelvic kecil sehingga menyebabkan partus macet. Cara penilaian serviks yang

baik adalah dengan melakukan partus percobaan (trial of labor). Kegunaan

pelvimetre klinis terbatas. (Saifudin AB, 2007, hlm. 187)

3. Faktor lain (Predisposisi)

a. Paritas dan Interval kelahiran. Penyebab Kelainan His menurut

Wiknjosastro yang dapat menyebabkan partus lama terutama pada

primigravida khususnya primigravida tua, sedangkan pada multipara

ibu banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri.

b. Usia

c. Ketuban Pecah Dini. Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai

(7)

pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan.

KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam

sebelum waktunya melahirkan. Pada ketuban pecah dini bisa

menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dari keadaan normal.

d. Wanita yang dependen, cemas dan ketakutan

e. Respon stres, Stres psikologis memiliki efek fisik yang kuat pada

persalinan. Hormon stres, seperti adrenalin, berinteraksi dengan

reseptor-beta di dalam otot uterus dan menghambat kontraksi,

memperlambat persalinan. (Wiknjosastro, 2007, hlm. 25)

C. Hypnobirthing

1. Pengertian Hypnobirthing

Hypnobirthing berasal dari bahasa Yunani hypnos yang berarti tidur atau

pikiran tenang dan birthing yang berarti proses kehamilan sampai melahirkan.

Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk

menngahadapi persalinan dengan tenang dan sadar. Hypnobirthing merupakan

sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengusap bagian bawah

payudaranya hingga perut, terlebih saat bayinya bergerak-gerak sambil

mengucapkan kalimat-kalimat positif yanng dapat membangun kecerdasan otak

pada anak (Chandyy, 2011, hlm.76)

Hypnobirthing sering disebut juga dengan hipnosis persalinan, yaitu

uapaya penggunaan hipnosis untuk memperoleh persalinan yang lancar, aman dan

(8)

keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan

memberikan sugesti bahawa melahirkan itu nikmat (Maryunani, 2010, hlm. 110).

2. Sejarah Hypnobirthing

Hypnosis dalam bahasa Yunani berarti tidur, bukan benar-benar tidur, tapi

suatu kondisi saat seseorang berada dalam alam bawah sadar. Berawal dari Franz

Anton Mesmer (Austria, 1734-1815) dengan magnetisme-nya yang sering disebut

”animal magnetism”/ mesmerisme, mengenalkan ilmu hipnosis. Dilanjutkan pada

pertengahan abad ke-19 oleh James Braid (1795-1860), yang pertama kali

menggunakan kata hipnotisme untuk menggantikan istilah mesmerisme. Dalam

perkembangan sejarah ilmu hipnosis dunia kesehatan, sejak tahun 1890 Dr.

Grantley Dick Read mengembangkan dan menerapkan ilmu hipnosis dalam ilmu

kebidanan dengan program yang disebut ”childbirth without fear”. Penemuan ini

kemudian dilanjutkan oleh Marie F. Mongan sejak tahun 1959 dengan program

hypnobirthing.

Di Indonesia, program ini dikembangkan oleh ibu Lanny Kuswandi, seorang

perawat dan bidan yang juga menjadi clinical hypnoterapist sejak tahun 2002. Ia

menjadi pakar hypnobirthing di Indonesia bersama dr. Tb. Erwin Kusuma, SpKJ

(K), seorang psikiater anak dan pakar medical hipnoterapy, yang mempunyai visi

lets change the next generation, started from the pregnant women”. Saat ini di

Indonesia, Lanny Kuswandi mulai mengembangkan dan memperkenalkan ilmu

hipnostetri kepada para bidan dan dokter dengan mengadakan pelatihan-pelatihan

(9)

3. Manfaat Hypnobirthing

a. Untuk Ibu Hamil, adalah : mengurangi rasa sakit, mengurangi

kemungkinan adanya komplikasi kehamilan, proses persalinan akan

berjalan aman dan lancar dan relatif lebih cepat, mengurangi

kemungkinan dilakukan episiotomi, ibu akan lebih merasakan ikatan

batin dan emosi terhadap janin, ibu merasakan ketenangan dan

kenyamanan proses melahirkan, ibu akan lebih dapat mengontrol emosi

dan perasaannya, mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan

proses persalinan, bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen

sehingga menjadi lebih sehat (Chandyy. 2011. hal.81)

b. Untuk Janin. Ada dua keuntungan yang dapat dirasakan oleh janin

ketika ibu hamil mengikuti proses hypnobirthing, yaitu: getaran tenang

dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari

perkembangan jiwanya (spiritual quotient), pertumbuhan janin lebih

sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang

seimbang kejanin melalui plasenta.

c. Untuk Suami. Ada pun manfaat hypnobirthing, bagi suami adalah:

menjadi lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan, emosi

suami akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari,

memperbaiki dan memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri,

suami, serta janin yang dikandung, aura positif dan tenang yang dimiliki

suami/ pendamping persalinan akan mempengaruhi aura ibu yang

(10)

d. Untuk Bidan dan Dokter. Hypnobirthing juga mempunyai keuntugan

bagi para tenaga kesehatan terlebih bidan atau dokter, diantaranya:

dapat lebih fokus dan tenang dalam menghadapi ibu bersalin yang

emosinya labil, bidan dan dokter menjadi lebih tenang dalam membantu

pertolongan proses persalinan, emosi bidan/dokter menjadi lebih stabil

dalam kehidupan sehari-hari, aura positif dan tenang yang dimiliki oleh

bidan/dokter sangat mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang

disekitarnya, dapat menjadi program unggulan dari pelayanan

BPS/RS/RB, bidan/dokter memiliki kompetensi, serta bidan/dokter

dapat melakukan tindakan medis ringan/sedang kepada klien tanpa

mengurangi rasa nyaman klien (Aprillia. 2010, hal. 38)

4. Teknik Relaksasi Hypnobirthing

Hypnobirthing terdiri dari berbagai macam teknik relaksasi yang dapat

digunakan oleh para ibu saat bersalin. Teknik Hypnobirthing disini meliputi :

Teknik konsentrasi pikiran, teknik relaksasi dengan pernafasan, teknik relaksasi

dengan visualisasi, berkomunikasi dengan janin, teknik Hypnobirthing semasa

hamil, dan teknik pernafasan pada proses persalinan.

a. Konsentrasi Pikiran

Sebelum mulai mempraktikan Hypnobirthing, anda perlu melatih cara

pikiran anda berkonsentrasi. Karena, makin mudah anda berkonsentrasi dan

berfokus, makin lancar pula proses latihan Hypnobirthing. Berikut adalah cara –

(11)

1) Teknik Pendulum

Jika anda sudah memiliki pendulum, gunakan saja. Jika belum, anda bisa

membuatnya sendiri. Ambillah seutas benang yang agak tebal atau tali yang

tidak terlalu besar, dengan panjang 15-20 cm. Ikatkan benda seperti klip, batu

kerikil, atau cincin pada ujung benang atau tali tersebut, lalu mulailah

melatih konsentrasi anda :

- Peganglah ujung tali dengan jemari tangan anda dengan bagian yang berat

berada dibawah sehingga akan mendapatkan sebuah pendulum yang

menggelantung.

- Tariklah nafas panjang agar pikiran dapat rileks dan terfokus pada

pendulum. Tutuplah mata anda saat menarik nafas jika perlu.

- Bicaralah dan niatkan pada tataran alam bawah sadar anda bahwa anda

akan memasuki ala bawah sadar saat ini.

- Hilangkan semua hal yang ada disekeliling anda, jangan pikirkan hal lain.

- Lalu, perlahan bukalah mata anda, tetaplah dalam kondisi terfokus.

- Tariklah nafas panjang dan hembuskan dengan perlahan dan tenang.

- Dengan pikiran yang tenang, niatkan pendulum untuk bergerak perlahan –

lahan, ke kanan ke kiri, ke depan-belakang, atau berputar kekanan lalu ke

kiri, tetapi jangan lupa untuk tetap mempertahankan kondisi relaks dan

terfokus pada anda.

- Cobalah beberapa saat, niatkan pendulum untuk bergerak sesuai niat hati

anda, baik itu arah maupun kecepatannya.

(12)

- Lakukan latihan relaksasi dan focus ini untuk beberapa saat.

- Jika anda telah selesai, niatkan dengan pikiran agar pendulum bergerak

makin perlahan hingga akhirnya berhenti.

- Tunggu beberapa saat sampai pendulum berhenti sesuai dengan yang

diniatkan.

- Ketika pendulum telah berhenti, tariklah nafas panjang kedalam, lalu

kembalikan kesadaran anda ke lingkungan sekitar.

2) Teknik Bola Energi

Teknik ini digunakan untuk melatih focus dan konsentrasi dengan merasakan

adanya gelombang energi yang mengelilingi tubuh anda. Anda tidak

memerlukan alat Bantu apapun dalam melakukan latihan ini. Ikuti langkah –

langkah berikut :

- Ambillah posisi duduk yang paling nyaman untuk anda

- Niatkan bahwa anda hendak rileks

- Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungkan perut anda

(nafas perut), kemudian hembuskan perlahan – lahan.

- Mulailah memusatkan pikiran anda pada energi di tangan sebelah kanan.

- Rasakan adanya energi yang mengalir ditangan kanan anda, jadilah energi

itu sendiri, bernafaslah seiring kehadiran energi yang anda rasakan.

- Arahkan perhatian pada tangan kiri anda, dan lakukan hal yang sama

dengan apa yang anda lakukan pada tangan kanan anda. Tetaplah

memejamkan mata dan bernafaslah dalam – dalam dengan rileks dan

teratur.

(13)

- Katupkan kedua telapak tangan tepat di depan dada anda.

- Rasakan adanya energi yang mengalir dan mulai berbentuk disekeliling

tangan anda.

- Setelah beberapa saat (sesuka anda) cobalah menarik kedua tangan anda

agar menjauh, tetapi jangan terlalu lebar.

- Lalu pertemukan kembali kedua telapak tangan anda di depan dada.

- Ulanngi irama ini beberapa kali hingga anda dapat merasakan adanya

gelombanng atau energi lain yang tak terlihat berada diantara anda kedua

telapak tangan anda. Saat anda hendak mempertemukan kedua telapak

tangan, akan ada suatu energi yang menghalangi sehingga kedua telapak

tangan tidak dapat bertemu.

- Tenangkan pikiran anda agar energi ini terbentuk makin besar, dengan

menarik tangan anda dan kembali berusaha mempertemukannya.

- Ulangi gerakan ini beberapa kali hingga anda merasa cukup. Jangan lupa

untuk bernafas dalam, yakni bernafas dengan perut, dan tetap terfokus.

- Jika anda ingin meyudahi geraka ini, niatkan bahwa anda hendak berhenti.

- Perlahan – lahan kembalikan posisi tangan anda yang rileks di sisi tubuh

- Tariklah nafas panjang dan embuskan beberapa kali.

- Kembalikan pikiran anda dan kembalikan sadar pada lingkungan sekitar

anda.

- Bukalah mata anda.

3) Teknik menggerakkan lengan

(14)

latihan menggerakkan pendulum dengan pikiran, hanya saja alat Bantu yang

digunakan adalah lengan anda sendiri.

- Ambillah posisi duduk yang paling nyaman untuk anda

- Berkonsentrasilah dan niatkan bahwa anda hendak rileks.

- Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungakn perut anda

(nafas perut), kemudian embuskan nafas perlahan – lahan.

- Tunggulah beberapa saat dengan tetap bernafas dalam dan teratur.

- Mulailah latihan dengan mengatak niat pada alam bawah sadar bahwa

anda ingin lengan anda bergerak demi ketenangan dan kesehatan.

- Tetap lemaskan lengan anda sambil terus memberitahu alam bawah sadar

anda tentang hal itu.

- Berfokuslah, berkonsentrasilah, hilangkan dunia luas dan pikiran yang

biasa memenuhi kepala anda, bernafaslah secara teratur dan rileks.

- Rasakan bahwa ada suatu energi yang menggerakkan lengan anda.

- Biarkan energi tersebut bergerak sesuai dengan anda yang tenang dan

sehat. Jangan ditahan dan jangan dilawan.

- Biarkan lengan anda bergerak sekalipun tidak beraturan, lalu coba

katakana sesuai niat anda bahwa lengan anda akan bergerak keatas, ke

bawah, ke kanan, kekiri, ke dada, ke wajah, ke perut dan seterusnya.

- Kendalikan ke mana gerakan lengan liat niat anda. Ingat, ikuti saja gerakan

tersebut dan jangan keluarkan tenaga sama sekali untuk menggerakkan

lengan anda. Biarkan energi menyelaraskan diri dengan alam bawah sadar

(15)

- Setelah anda merasa latihan ini cukup, katakana dengan suara hati bahwa

anda hendak menyudahi latihan ini dan perlahan – lahan biarkan lengan

anda berhenti bergerak.

- Setelah lengan berhenti bergerak, tariklah nafas panjang beberapa kali

untuk mengakhiri latihan.

- Kembalikan pikiran anda dan kembalilah sadar akan lingkungan sekitar

anda.

- Bukalah mata anda.

4) Teknik memanjangkan jari tangan

Ini adalah bentuk latihan focus dan konsentrasi, juga latihan sugesti. Anda

tidak perlu menggunakan alat Bantu apapun, cukup jari – jari tangan anda

sendiri.

- Ambillah posisi duduk atau tidur, apa pun yang paling nyaman untuk anda.

- Berkonsentrasilah dan niatkan bahwa anda hendak rileks.

- Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungkan perut anda

(nafas perut), kemudian embuskan nafas pelahan – lahan.

- Tunggulah beberapa saat sambil tetap bernafas dalam dan teratur.

- Sejajarkan kedua lengan anda, dengan telapak tangan terbuka, dan jemari

mengarah ke depan.

- Mulailah berlatih dengan mengatakan kepada alam bawah sadar anda

bahwa jari-jari tangan kanan anda akan memanjang melebihi jari-jari

tangan kiri.

(16)

- Pertahankan kondisi rileks dengan tetap bernafas teratur

- Rasakan adanya energi yang mengaliri jari – jari tangan anda.

- Setelah lewat beberapa waktu, jika anda merasa sudah cukup, tariklah

nafas panjang dan bukalah mata anda.

- Perhatikan bahwa jari – jari pada tangan kanan anda menjadi lebih panjang

disbanding dengan tangan kiri. Atau setidaknya, afirmasi sugesti pada

alam bawah sadar anda telah menjadikannya demikian.

b. Teknik Relaksasi dengan Pernafasan

Bernafas adalah suatu keharusan dalam hidup kita. Seiring setiap tarikan

nafas, kita menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Cara bernafas

yang salah akan mengakibatkan tidak maksimalnya pembuangan karbondioksida,

yang menyebabkan seseorang jadi mudah kecemasan, panik, depresi, tegang, sakit

kepala dan cepat lelah. Karena itulah, sangat penting untuk menyadari cara kita

bernafas.

Langkah awal yang bisa anda coba adalah berlatih menjadikan pernafasan

sebagai peluang untuk rileks. Cobalah mendeteksi cara kita bernafas dengan cara:

Pejamkan mata dan baringkan tubuh anda, kemudian letakkan tangan kanan anda

pada perut, dekat pinggang, letakkan tangan kiri anda pada dada, tepat di tengah.

Selagi anda bernafas, rasakan tangan sebelah mana yang lebih terangkat. Tangan

pada dada atau tangan pada perut? Jika perut anda yang naik lebih tinggi, artinya

anda bernafas dengan perut atau diafragma. Jika perut anda tidak terangkat, atau

terangkat sedikit dibandingkan dada, artinya anda bernafas dengan dada.

Berikut adalah langkah – langkah untuk melatih pernafasan dalam :

(17)

posisi berbaring). Setelah melatih pernafasan dalam, anda bisa memulai latihan

pernafasan untuk melepaskan ketegangan tubuh. Berikut ini langkah langkahnya,

menghitung nafas, menghela nafas rileks, dan melepaskan ketegangan

c. Teknik Relaksasi dengan Visualisasi 1. Kenakan pakaian yang longgar

2. Berbaringlah disuatu tempat yang sepi, tenang dan nyaman

3. Pejamkan mata nada dengan lembut, jangan ditegangkan

4. Gunakan seluruh pancaindra anda di dalam pikiran

5. Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan dan dapat anda

nikmati.

6. Sambil terus mempertahankan visualisasi, ucapkan afirmasi yang ingin anda

masukkan dalam pikiran. Contoh ”aku tenang,...semua pergi dari

tubuhku....dan lain-lain.

7. Praktikkan teknik relaksasi dengan visualisasi ini selama 10-15 menit, 2-3

kali sehari.Lalu bukalah mata anda dan kembali kedunia nyata, tariklah

nafas panjang dan perlahan –lahan kembali ke kesadaran anda.

d. Berkomunikasi dengan janin

Teknik berkomunikasi dengan janin: memahami apa yang kira – kira bisa

janin dengar, sadar bahwa suara bisa menstimulasi janin usia 6 bulan, menyadari

apa yang dirasakan oleh janin, mengerti apa yang janin pikirkan,

mempertimangkan efek jangka panjang dari kehidupan emosi ibu dan memahami

(18)

e. Teknik Pernafasan Pada Proses Persalinan Teknik bernafas perlahan

1. Lakukan pernafasan perut yang panjang dan dalam. Rasakan oksigen yang

anda hirup mengalir ke janin anda. Terpkan nafas panjang ini saat

kontraksi mulai terasa.

2. Embuskan nafas secara perlahan untuk mengiringi kontraksi awal anda

3. Teruskan bernafas secara stabil dengan cara ini. Menarik nafas perlahan

dan embuskan pula secara perlahan. Begitu seterusnya.

4. Dapat berfokus untuk bernafas melalui hidung atau mulut saja. Dapat

mencoba kedua cara tersebut dan tentukan mana yang paling membantu

anda.

5. Jika merasa kontraksi itu mulai berakhir, menghembuskan nafas untuk

mengiringi redanya kontraksi dan mencoba kembali rileks.

Teknik bernafas campuran

1. Saat kontraksi datang, bernafaslah dengan ringan. Tariklah nafas dalam,

tetapi jangan terlalu dalam kemudian embuskan. Frekuensi pernafasan

anda menjadi lebih kurang dua kali lebih sering dari pada pernafasan

normal anda.

2. Rilekskan perut dan dada anda, tetapi biarkan nafas anda mengalir.

3. Bernafaslah seperti ini seiring berlangsungnya kontraksi.

4. Jika anda merasa kontraksi mulai berakhir, embuskan nafas panjang

(19)

Teknik pernafasan berpola:

1. Saat kontraksi datang, cobalah menarik nafas panjang dan bernafas sesuai

pernafasan normal anda. Namun, perhatian tingkat kestabilan nafas ini.

2. Gunakan pernafasan ini saat kontraksi datang dan berhitunglah dalam hati

sesuai lamanya kontraksi.

3. Saat sedang berkontraksi, tariklah nafas sambil menghitung,

”Satu...dua..tiga...empat...” dan seterusnya hingga puncak kontraksi. Jika

kontraksi terasa mulai mereda, embuskan nafas sambil mengucapkan,

”satu”. Kata ”satu” mengacu pada kondisi awal yang rileks.

4. Lakukan pola ini dengan cara anda anda sendiri agar fokus dan konsentrasi

anda terarah pada penghitungan alih – alih pada rasa sakit. Kendati

kontraksi terasa sakit, pikiran anda lebih terpusat pada angka daripada rasa

sakit.

5. Seperti biasa, pada akhir kontraksi, embuskan nafas panjang, dan dalam

pola ini, ucapkan ” satuuu” yang panjang.

6. Jarak pengucapan angka ”satu, dua, tiga ” ini tidak kaku, terserah anda.

D. Penelitian Terkait

Berdasarkan hasil penelitian Malicha (2011), yang meneliti tentang pengaruh

metode hypnobirthing terhadap tingkat kecemasan dan lama proses persalinan

pada ibu bersalin di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto, tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh metode hypnobirthing terhadap tingkat

(20)

design. Sampel sebesar 48 orang yang terbagi atas 24 orang kelompok perlakuan

dan 24 orang kelompok kontrol yang diambil secara purposive sampling. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah metode hypnobirthing, sedangkan variabel

terikatnya adalah tingkat kecemasan dan lama proses persalinan. Lembar patograf

digunakan untuk mengukur lama proses persalinan dan angket kecemasan HARS

(Hamilton Ancienty Rating Scale) yang sudah diukur validitas dan reliabilitasnya.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, data

dianalisis dengan uji t dua sampel bebas. Dan hasil penelitian menunjukkan

bahwa metode hypnobirthing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

tingkat kecemasan ibu bersalin di Puskesmas Blooto, Kota Mojokerto tahun 2011

(p = 0,032 < α 0,05). Metode hypnobirthing juga berpengaruh sangat signifikan

terhadap lama proses persalinan (p = 0,02 < α 0,05), pada ibu bersalin yang

mendapat metode hypnobirthing mempunyai waktu proses persalinan yang lebih

Referensi

Dokumen terkait