• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Aplikasi EROMO (Electronic Rotogravure Mobile Maintenance) pada PT Pura Group Unit Rotogravure Menggunakan Service Operation pada Framework ITIL (Information Technology Infrastructure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Aplikasi EROMO (Electronic Rotogravure Mobile Maintenance) pada PT Pura Group Unit Rotogravure Menggunakan Service Operation pada Framework ITIL (Information Technology Infrastructure "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Aplikasi EROMO (

Electronic Rotogravure Mobile

Maintenance)

Pada PT Pura

Group

Unit Rotogravure

Menggunakan

Service Operation

Pada

Framework ITIL

(Information Technology Infrastructure Library)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Aswindo Kristian Wibowo (682014047) Charitas fibriani, S.Kom., M.Eng. Hanna Prillysca Chernovita, S.Si,. M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Analisis Aplikasi EROMO

(

Electronic Rotogravure Mobile Maintenance)

Pada

PT Pura

Group

Unit Rotogravure Menggunakan

Service Operation

Pada

Framework ITIL (Information Technology Infrastructure Library)

Aswindo Kristian 1, Hanna P 2 , Charitas Fibriani 3

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Dr. O Notohamidjojo, Kel. Blotongan, Kec. Sidorejo, Salatiga 50714, Indonesia

Email: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrak

Aplikasi EROMO adalah aplikasi yang diterapkan di PT Pura Barutama untuk memantau maintenance dan perbaikan mesin yang ditujukan untuk teknisi dan operator sehingga proses maintenance dan perbaikan lebih efektif. Namun penggunaan EROMO menimbulkan masalah baru karena teknisi dan operator belum terbiasa memantau proses maintenance dan perbaikan melalui aplikasi sehingga EROMO belum digunakan secara maksimal. Pada penelitian ini dilakukan analisis kinerja pelayanan EROMO menggunakan service operation pada framework ITIL untuk memberikan penjelasan mengenai pengaruh adanya aplikasi tersebut, mencari faktor faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan untuk mencapai tujuan dari adanya aplikasi EROMO. Hasil dari analisis terhadap aplikasi EROMO menunjukkan bahwa strategi dari hasil analisis risiko proses service operation dan metode critical success factors, EROMO dapat digunakan secara maksimal dan memiliki nilai guna yang sesuai dengan kebutuhan user dan efektif untuk memantau maintenance dan perbaikan mesin di PT Pura Barutama.

Kata Kunci : Maintenance, Service Operation, ITIL Framework, Critical Success Factors

Abstract

EROMO is a monitoring application for maintenance and fixing machine in PT Pura Barutama intended to simplify technicians for fixing and maintenance machine. However, EROMO cause new problem since the technicians and operators are not usual controlling the process of maintenance and fixing using EROMO. So, EROMO is not being used optimally. Therefore, in this research, an analysis of EROMO service performance using service operation on ITIL framework to explain the

impact of the application, to search for EROMO’s success and failure factors, to maximize the goals of EROMO. The result of the analysis shows that the strategy from risk analysis of service operation and critical success factors method, EROMO can be used optimally, appropriate with user requirements and effective for maintenance and fixing machine monitoring in PT Pura Barutama. Keywords : Maintenance, Service Operation, ITIL Framework, Critical Success Factors

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2,3)

(7)

1. Pendahuluan

Pengembangan sistem pada perusahaan merupakan hal yang penting, hal ini

membuat perusahaan saling berlomba untuk membuat inovasi dalam pembuatan sistem

baru yang mendukung kinerja perusahaan. Beberapa perusahaan memiliki fokus pada

pembuatan sistem namun tidak memikirkan kesesuaian sistem yang dibuat dengan

kebutuhan user, bagaimana sistem dikelola setelah dilakukan implementasi di perusahaan,

dan dampak sistem baru saat dijalankan di perusahaan. Hal ini membuat perusahaan

melewatkan tahapan analisis pada sistem yang sudah dibuat untuk mengetahui apakah

dengan adanya sistem baru tersebut , aktifitas yang ada di dalam perusahaan menjadi lebih

efektif dan efisien. Analisis yang dilakukan harus sesuai dengan sistem yang dibuat.

Dalam kasus ini aplikasi EROMO adalah aplikasi baru yang ada di PT Pura Barutama Unit

Rotogravure untuk proses maintenance dan perbaikan mesin yang ada di perusahaan.

Analisis menggunakan tahap service operation pada Framework ITIL dilakukan pada

aplikasi EROMO, karena pada tahap service operation diketahui bagaimana aplikasi ini

bekerja, tidak hanya proses monitoring namun juga mengetahui pengelolaan masalah atau

insiden yang muncul ketika aplikasi ini dijalankan, dan pengelolaan penilaian terhadap

layanan TI yang dibuat sehingga user yang menggunakan dan mengelola EROMO bisa

memberikan penilaian seberapa penting EROMO.

ITIL dijelaskan sebagai sebuah konsep kebijakan mengenai pengelolaan TI agar

teknologi yang digunakan pada suatu perusahaan bisa sesuai dengan proses bisnis yang

ada[1]. ITIL versi 3 memiliki lima domain yaitu Service Strategy, Service Design, Service

Transition, Service Operation, serta Continual Service Improvement. ITIL dipilih karena

membantu organisasi atau perusahaan untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan atau

user dengan cara memaksimalkan proses layanan informasi dan meningkatkan layanan

teknologi informasi[1]. Seperti halnya ITIL membantu departemen-departemen dalam

meningkatkan kualitas layanan termasuk didalamnya adalah pengawasan terhadap suatu

sistem yang baru. Service Operation adalah salah satu siklus yang ada di framework ITIL

untuk mengawasi kegiatan operasional suatu sistem yang baru yang ada di perusahaan

yang artinya adalah mengelola layanan TI yang ada[1]. Analisis service operation pada

aplikasi perlu dilakukan sebelum sebuah sistem diterapkan secara penuh pada suatu

perusahaan. Hal ini karena sebuah sistem belum tentu diterima secara penuh oleh semua

user yang menggunakan sistem tersebut, oleh karena itu perlu adanya analisis untuk

(8)

kelangsungan proses produksi pada perusahaan. Sebagai contoh adalah sistem baru yang

dibuat untuk mempermudah proses maintenance dan perbaikan baik itu mesin, listrik, dan

AC, awal sistem tersebut diperkenalkan kepada user masih ada beberapa perbaikan karena

dirasa sistem tersebut belum sepenuhnya membantu seutuhnya untuk proses maintenance

dan perbaikan. Pura Group sebagai perusahaan manufaktur khususnya bagian EDP

(Electronic Data Processing) sebagai pengelola semua sistem yang dibuat, diberikan batas

waktu untuk memperbaiki ulang sistem tersebut yang membuat bagian IT yang

mengerjakan sistem baru ini menjadi kesulitan, karena terdapat pekerjaan lain yang harus

diselesaikan.

Aplikasi EROMO merupakan sistem yang baru dibuat dan masih perlu banyak

perbaikan dan peningkatan diberbagai layanan yang telah dibuat[2]. Oleh karena itu

analisis menggunakan salah satu modul di ITIL yaitu Service Operation sangat membantu

penulis untuk mendapatkan hasil bagaimana layanan TI yang baru diterapkan, dampak apa

saja yang timbul dengan diterapkannya EROMO. Karena pada dasarnya layanan TI yang

baru perlu dilakukan analisis sebelum benar benar diterapkan dan nantinya user yang

menggunakan harus beradaptasi dengan layanan TI yang baru tersebut.

Penelitian ini menjelaskan apakah layanan TI yang ada di perusahaan dalam hal

ini adalah EROMO sesuai dengan proses bisnis yang ada dan apakah bisa diterapkan

secara penuh agar proses maintenance pada perusahaan menjadi lebih efektif.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan sebuah penelitian

dalam proses penerapan aplikasi baru yang membantu perusahaan dalam melakukan

proses maintenance dan perbaikan mesin. Analisis menggunakan service operation pada

Framework ITIL diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai pengaruh adanya

EROMO, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan untuk

mencapai tujuan awal dibuatnya EROMO.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul

"Analisis Aplikasi EROMO (Electronic Rotogravure Mobile Maintenance) Pada PT Pura

Group Unit Rotogravure Menggunakan Service operation Pada Framework ITIL

(Information Technology Infrastructure Library)".

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul Analisis Service Operation Pada Layanan Akademik

(9)

membahas tentang permasalahan mengenai peningkatan kapabilitas layanan, aktifitas harian

layanan TI yang ada di IPDN, kemudian memastikan diperolehnya value bagi user yang

membutuhkan dalam hal ini adalah civitas akademika IPDN. Service Operation dalam hal ini

digunakan untuk mengetahui beberapa potensi risiko yang muncul seperti problem

management, incident management, dan event management[3].

Penelitian lain yang berjudul Analisis Pengelolaan TI PT.X dengan menggunakan

ITIL v3, Service Operation membahas tentang pedoman dan implementasi sistem secara baik

dan teratur, memberikan saran kepada PT.X yang berguna bagi pengembangan langkah untuk

mencapai tujuan bisnis. Dalam hal ini, Service Operation dijelaskan mulai dari bagaimana

siklus tersebut berjalan, proses yang dilakukan pada tahap tersebut untuk pengelolaan layanan

TI yang ada di PT.X, kemudian rekomendasi atau saran berdasarkan risiko yang muncul

ketika layanan TI ini diterapkan[4].

Penelitian lain yang berjudul Perancangan Service Operation pada Layanan TI

PUSAIR dengan menggunakan Framework ITIL membahas tentang layanan TI yang ada di

PUSAIR (Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air) yang belum sesuai dengan

service desk yang ada, sehingga dilakukan analisis yang bertujuan untuk memberikan

kesesuaian antara layanan TI dengan service desk yang ada di PUSAIR. ITIL digunakan

untuk memberikan kualitas pelayanan teknologi informasi yang tinggi yang sesuai dengan IT

Service Management.

Berbeda dari penelitian sebelumnya yang membahas tentang framework ITIL dan

Service Operation untuk analisis layanan TI pada berbagai studi kasus, maka penelitian yang

dilakukan saat ini menggunakan studi kasus yang berbeda yaitu aplikasi EROMO di PT Pura

Group Unit Rotogravure. Penelitian berfokus pada bagian service operation yang memiliki

tujuan untuk mendukung layanan TI yang ada untuk bisa berkembang secara efektif dan

efisien dan untuk menjaga aplikasi baru yang dibuat agar stabil. Service Operation adalah

tentang pemenuhan seluruh aktifitas atau semua kegiatan yang dibutuhkan untuk

menyediakan dan mendukung layanan TI termasuk didalamnya adalah proses manajemen

pelayanan, teknologi yang dipakai untuk mendukung layanan TI, orang-orang yang terlibat

didalamnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan penjelasan bagaimana mengelola

layanan TI yang baru dalam hal ini adalah EROMO supaya bisa memberikan dampak yang

baik bagi aktivitas perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan

penjelasan mulai dari bagaimana mengelola EROMO, dampak yang diberikan dengan adanya

(10)

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah analisis yang digunakan hanya menggunakan

salah satu modul yang ada di ITIL yaitu Service Operation.

ITIL merupakan sebuah konsep mengenai kebijakan mengelola layanan teknologi

informasi agar teknologi tersebut dapat berjalan sesuai dengan proses bisnis yang dimiliki

oleh perusahaan. ITIL dibangun sejak tahun 1980 oleh The Central Computer and

Telecommunications Agency (CCTA). Awalnya ITIL terdiri dari 40 publikasi namun pada

tahun 2001, ITIL versi 2 dikeluarkan yang terdiri dari 8 publikasi[7]. Beberapa tahun

kemudian ITIL menjadi IT Service Management best practice yang paling banyak digunakan

diseluruh dunia. ITIL versi 3 datang pada tahun 2007 dengan 5 publikasi yaitu Service

Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan Continual Service

Improvement. Versi ini menegaskan pada integrasi antara bisnis dengan teknologi informasi.

Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu modul pada ITIL yaitu Service

Operation karena dianggap sesuai dengan studi kasus yang ada yaitu menangani proses

layanan TI baru yang diterapkan pada suatu perusahaan. Service Operation adalah kegiatan

operasional harian untuk meningkatkan layanan TI yang ada. Proses yang ada di dalam

service operation adalah Event management, Incident Management, Problem Management,

Request Fullfillment, dan Access Management[3]. Perbedaan antara Incident Management

dan Problem Management adalah dari cara penyelesaian, yaitu Incident Management

menyelesaikan masalah apabila terjadi masalah, sedangkan Problem Management

menyelesaikan sebelum masalah terjadi dan hal tersebut dilakukan secara permanen.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yang merupakan proses induktif

untuk mendapatkan hasil dari proses pengamatan dan proses analisis terhadap objek

penelitian. Analisis data dilakukan secara kualitatif dimana aktifitas dalam analisis data

dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus pada setiap tahapan analisis hingga

tuntas. Dalam penelitian ini dipilih beberapa user yang menggunakan langsung program

EROMO yaitu kepala bagian mesin, teknisi maintenance, teknisi perbaikan, dan operator.

Kepala Bagian Mesin bertugas untuk mengawasi semua kegiatan operasional yang ada di

bagian mesin, untuk teknisi sendiri dibagi menjadi dua yaitu teknisi maintenance dan teknisi

perbaikan. Teknisi maintenance bertugas untuk melakukan maintenance pada mesin yang

digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Teknisi perbaikan bertugas untuk

(11)

aktifitas perusahaan. Sementara operator bertugas untuk mengelola seluruh data terkait mesin

mulai dari spare part, seluruh teknisi yang bertugas, membuat jadwal lembur, dan mengelola

aktifitas di bagian mesin.

Tahapan Penelitian pada Gambar 1 dijelaskan sebagai berikut, tahap 1 adalah

penelitian dimulai dengan mempelajari EROMO, gambaran EROMO, yang dibutuhkan untuk

menjalankan sistem EROMO, cara kerja sistem EROMO, dan manfaat saat user

menggunakan sistem EROMO untuk mendapatkan pemahaman mengenai EROMO. Tahap 2

adalah analisis proses bisnis maintenance dan perbaikan, dilakukan dengan metode

wawancara untuk mendapatkan data tentang proses bisnis maintenance dan perbaikan, data

yang diperoleh berupa alur kerja maintenance mesin mulai dari awal sampai selesai

maintenance. Seperti halnya maintenance, perbaikan mempunyai alur kerja yang hampir

sama dengan maintenance. Alur kerja maintenance adalah sebagai berikut diawali dengan

operator memasukkan data perawatan mesin kedalam web, kemudian dari web tersebut akan

dibaca oleh sistem yang nantinya akan muncul di smartphone teknisi yang bekerja pada hari

itu. Teknisi akan menerima informasi bahwa terdapat mesin yang harus dilakukan perawatan

beserta informasi detail mengenai data mesin, dan komponennya. Setelah itu proses

maintenance dimulai sampai mesin yang dilakukan perawatan selesai. Untuk alur kerja

perbaikan mesin tidak jauh berbeda dengan maintenance , diawali operator memasukkan data

1. Mempelajari program EROMO

2. Analisis Proses Bisnis Maintenance dan Fixing

3. Trial Program EROMO

4. Proses Pengumpulan Data

5. Proses Pengolahan Data dan Analisis Data

6. Membuat dan Menyusun Temuan dan Rekomendasi

(12)

perbaikan di web EROMO, kemudian teknisi akan menerima informasi di smartphone

masing – masing bahwa di hari itu terdapat mesin yang rusak dan harus diperbaiki. Jika

perbaikan tidak selesai pada hari itu maka bisa dilanjutkan di hari berikutnya. Sistem akan

membaca hari, tanggal, dan jam mulai dilakukannya perbaikan sampai selesai dilakukan

perbaikan. Tahap 3 adalah uji coba program EROMO oleh user untuk mengetahui apakah

program ini bisa dipakai pada beberapa perangkat. Tahap 4 adalah pengambilan data

mengenai tingkat layanan TI yang baru ini. Data diambil menggunakan sistem kuesioner dan

tatap muka secara langsung. Kuesioner digunakan untuk memberikan tanggapan mengenai

sistem baru yang digunakan. Tahap 5 adalah proses pengolahan dan analisis data. Data yang

sudah didapat dari beberapa responden ditulis ulang kedalam diagram batang untuk

mengetahui seberapa setuju dengan adanya sistem baru ini, setelah itu dilakukan analisis

terhadap hasil yang telah didapat menggunakan modul service operation. Tahap 6 adalah

menulis temuan yang ada menurut analisis yang sudah dilakukan sebelummya. Membuat

rekomendasi agar sistem EROMO dapat berjalan lebih baik.

4. Hasil dan Pembahasan

Perancangan sistem aplikasi EROMO yang telah dibuat, terdapat dua aplikasi

dengan basis Android yaitu EROMO Maintenance dan EROMO Perbaikan. EROMO

Maintenance merupakan aplikasi yang ditujukan untuk teknisi maintenance unit Rotogravure.

Pada dasarnya, EROMO Maintenance mengubah proses maintenance yang selama ini

dikerjakan secara manual menggunakan kertas menjadi pengerjaan digital menggunakan

smartphone dengan sistem operasi Android. Berikut adalah gambar mengenai salah satu

interface dari program EROMO.

(13)

Gambar diatas menjelaskan mulai dari teknisi atau operator yang melakukan login

kemudian melihat mesin apa saja yang dilakukan maintenance atau perbaikan selama satu

bulan tersebut, lalu komponen mesin apa saja yang perlu diperaiki. Selain dibuat berbasis

Android, EROMO juga dibuat dengan basis web application yang menggunakan database

Oracle versi 9i. Website EROMO ditujukan kepada operator yang mengawasi kegiatan

operasional maintenance dan perbaikan. Operator bertugas memberikan data mesin jika

dibutuhkan oleh teknisi maintenance dan perbaikan dengan menggunakan website EROMO.

Selain itu operator juga bertugas untuk menerima permintaan perbaikan dari teknisi

maintenance, jika mesin ada kerusakan, oleh karena itu website EROMO memudahkan

operator untuk melakukan penerimaan request perbaikan dari teknisi maintenance. Dalam

website EROMO terdapat beberapa data seperti informasi mengenai semua mesin yang ada di

Pura Rotogravure, jadwal maintenance mesin yang perlu dilakukan setiap bulannya, jenis

maintenance apa saja yang harus dilakukan, melakukan request perbaikan jika terjadi

kerusakan pada mesin, mesin apa saja yang rusak dan bagian mana saja dari mesin tersebut

yang mengalami kerusakan atau perlu dilakukan maintenance. Berikut ini adalah tampilan

dari EROMO Web.

Gambar 3 menunjukkan tampilan web dari EROMO yang digunakan untuk memasukkan data

mesin baru, memperbaharui data mesin yang ada, dan menghapus data mesin yang sudah

tidak

terpakai

.

Gambar 4 Tampilan kedua dari EROMO Web

(14)

Gambar 4 menunjukkan data semua mesin yang sudah diperbaiki, terdiri dari kode

mesin, kapan perbaikan dari mesin tersebut dilakukan, kemudian keterangan mengenai

perbaikan apa yang dilakukan. Aplikasi EROMO sendiri mempunyai beberapa syarat agar

dapat berjalan dengan lancar. Beberapa syarat untuk menjalankan aplikasi EROMO adalah

komputer yang digunakan memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut: (1) Sistem Operasi

Windows 7; (2) Processor Intel® Pentium® CPU B960 @ 2.20Ghz; (3) 2.00 GB DDR3

RAM; dan (4) 500GB harddisk. Selain itu, smartphone yang digunakan memiliki spesifikasi

minimal dengan sistem operasi Android 4.4.4 KitKat, layar minimal 5 inch, RAM minimal 1

GB. Kemudian beberapa perangkat pendukung yang harus ada lainnya adalah jaringan Wifi

dan LAN ( Local Area Network ).

Setelah dilakukan analisis terhadap program EROMO mulai dari penjelasan interface

sampai syarat penggunaan EROMO, kemudian dilakukan identifikasi faktor – faktor

keberhasilan dan kegagalan user yang terlibat dalam penggunaan EROMO menggunakan

CSF (Critical Success Factors). CSF merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan dari

perusahaan ataupun bagian yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Analisis ini berisi

tujuan yang dicapai, faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan

pencapaian tujuan. CSF pada teknisi dan operator mesin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Critical Success Factors pada Teknisi dan Operator Mesin PT Pura Barutama

Goal / Tujuan Strategi inisiatif Ukuran

Kemudahan memahami

alur maintenance dan

perbaikan

Memberi pembelajaran melalui

pertemuan rutin pada teknisi dan

Dibuatnya aplikasi untuk

membuat prose maintenance dan

perbaikan menjadi cepat untuk

(15)

Mempermudah operator

dalam hal pengawasan

proses maintenance dan

perbaikan mesin

Meningkatkan penggunaan web

yang dibuat

Menyediakan web sederhana dan

data penyimpanan virtual yang

nantinya berfungsi memasukkan

dan menyimpan seluruh

pencatatan maintenance dan

perbaikan

mesin untuk lebih efektif dan efisien. Masing–masing tujuan yang dijelaskan memiliki

strategi yang digunakan untuk pencapaian tujuan tersebut, dan juga ukuran keberhasilan pada

masing-masing tujuan jika dilaksanakan. CSF digunakan karena membantu mengetahui

faktor apa saja yang bisa mempengaruhi seorang teknisi atau operator dalam menjalankan

EROMO, setelah itu dijelaskan strategi untuk menangani hal tersebut supaya tidak terjadi

kegagalan dalam menjalankan EROMO. Keberhasilan seorang teknisi dapat diukur apabila

sesuai dengan ukuran keberhasilan yang ada di penjelasan CSF.

Selanjutnya adalah melakukan analisis risiko untuk mendapatkan temuan mengenai

risiko apa saja yang dapat muncul dengan diterapkannya sistem baru ini, pemberian nilai

terhadap risiko yang kemungkinan muncul, lalu respon atau strategi penanganan yang

digunakan untuk mengatasi risiko yang muncul.

Tabel 2 Hasil Analisis Risiko Service Operation

Proses Risiko Potensial Nilai

Risiko

Respon

Event

Mamagement

Kegagalan memelihara atau

memperbaharui sistem

EROMO setelah digunakan

secara berkala

berdampak pada proses

bisnis

M Memantau layanan agar

perbaikan dilakukan

sebelum insiden

(16)

belum terkelola dengan baik pengelolaan insiden

berdasarkan kebijakan

dan prosedur yang ada

Kegagalan menggunakan

aplikasi EROMO karena

fasilitas pendukung yang

kurang memadai

H Melakukan evaluasi

untuk memberikan nilai

mengenai dampak

penggunaan EROMO

Problem

Management

Terjadinya problem yang

berulang

H Memberi masukan

kepada teknisi tentang

problem yang terjadi

Penggunaan bahasa yang

menyulitkan operator dan

teknisi dalam melakukan

proses maintenance maupun

perbaikan

L Memberikan alternatif

lain misalnya dengan

menjelaskan dan

Sulit mengakses aplikasi

EROMO WEB dan EROMO

MOBILE karena ruangan

mesin tidak terknena jaringan

internet

H Memasang jaringan

Wi-Fi agar aplikasi bisa

saling terhubung

Baterai smartphone habis

ketika sedang dilakukan

proses maintenance atau

perbaikan

H Menyediakan

penambahan tempat

untuk mengisi daya

baterai

Pemasangan barcode pada

mesin terkendala mesin yang

terlalu banyak sehingga

(17)

maintenance atau perbaikan

L : Low M : Medium H : High

Analisis risiko yang dicantumkan terdiri dari beberapa proses service operation yang ada

yaitu Event Management, Incident Management, Problem Management, Request Fullfillment,

dan Access Management. Perbedaan antara Incident Management dan Problem Management

adalah dari cara penyelesaiannya. Incident Management akan menyelesaikan masalah apabila

sudah terjadi masalah sedangkan untuk Problem Management menyelesaikan sebelum terjadi

masalah dan hal tersebut dilakukan secara permanen. Proses dari service operation tersebut

digunakan untuk mengetahui mulai dari identifikasi semua kejadian pada proses penerapan

layanan TI yang ada, memberikan nilai pada semua risiko yang muncul yaitu high untuk nilai

risiko yang memiliki dampak terburuk jika itu terjadi, medium untuk nilai risiko yang

memiliki dampak tidak terlalu buruk namun tetap harus ada strategi penanganan yang sesuai,

low untuk nilai risiko yang memiliki dampak rendah. Dari hasil identifikasi risiko dan

pemberian nilai risiko yang ada, maka diberikan juga strategi penanganan untuk menangani

risiko – risiko tersebut jika terjadi. Strategi penanganan yang diberikan dianggap sesuai

dengan risiko – risiko yang ada. Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, mendapat temuan

sesuai dengan apa yang dicantumkan pada tabel di atas, penilaian tertinggi terhadap risiko

yang kemungkinan muncul adalah pada bagian management access dan management

incident.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait Analisis Aplikasi EROMO

(Electronic Rotogravure Mobile Maintenance) Pada PT Pura Group Unit Rotogravure

menggunakan Service Operation pada Framework ITIL (Information Technology

Infrastructure Library) , maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan EROMO untuk

merubah sistem pencatatan maintenance atau perbaikan mesin dari menggunakan kertas

menjadi tersistem dan lebih terstruktur karena operator dapat melakukan input sesuai dengan

data yang ada melalui EROMO WEB kemudian pengawasan terhadap proses maintenance

atau perbaikan menjadi lebih mudah melalui EROMO MOBILE; (2) Temuan terhadap

faktor-faktor yang menghambat keberhasilan bagian mesin dalam tujuan pengelolaan

maintenance dan perbaikan mesin; (3) Temuan risiko yang kemungkinan muncul pada saat

EROMO diterapkan kepada seluruh teknisi dan operator yang bertugas serta strategi

(18)

meminimalisir terjadinya kerusakan yang dapat menghambat proses bisnis maintenance atau

perbaikan mesin; (4) Penilaian terhadap risiko yang muncul sehingga prosedur penanganan

menjadi lebih mudah karena risiko dikategorikan menurut dampak yang terjadi; (5) Dari hasil

temuan mengenai critical success factors dan risiko yang muncul , masih ada beberapa

keperluan yang harus dibuat untuk mendukung penerapan EROMO seperti akses penggunaan

EROMO, FAQ dari EROMO, pembaharuan penggunaan bahasa yang ada di EROMO. Saran

untuk pengembangan sistem adalah dilakukan analisis sebelum sistem baru yang dibuat

benar-benar diterapkan untuk mengetahui risiko dan dampak yang muncul dengan adanya

sistem tersebut, bagaimana pengelolaan layanan TI yang seharusnya diberikan, memberikan

pengarahan kepada user yang terlibat supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan

kerusakan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan diterapkannya sistem baru tersebut.

6. Daftar Pustaka

[1] Fanning, P., 2000. ITIL Version 3 Service Operation.

[2] Babtista, R., 2017. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Inventory, Maintenance, dan

Fixing Pura Unit Rotogravure menggunakan Library Volley dan Gson Berbais Android.

Salatiga: Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen

Satya Wacana.

[3] Arifin, M. A., 2015. Analisis dan Perancangan ITSM Domain Service Operation Pada

Layanan Akademik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Dengan Menggunakan

Framework ITIL Versi 3, https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id. Diakses Tanggal 20

Oktober 2017.

[4] Yulianti, D. T., 2010. Analisis Pengelolaan TI PT.X Dengan Menggunakan ITIL v3,

Service Operation, https://repository.maranatha.edu/557/1/. Diakses Tanggal 17 Oktober

2017.

[5] Fransiska, & Karma, A., 2015. Perancangan Service Operation Pada Layanan TI

PUSAIR (Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air) dengan Menggunakan

Framework ITIL versi 3, http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/home/detail/1471/. Diakses

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2 Tampilan aplikasi EROMO Mobile
Gambar 3 Tampilan pertama dari EROMO Web
Tabel 2 Hasil Analisis Risiko Service Operation

Referensi

Dokumen terkait