• Tidak ada hasil yang ditemukan

P emrograman PASCAL : Review Pascal 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "P emrograman PASCAL : Review Pascal 1"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR KONTROL Struktur WHILE-DO

Mempunyai struktur sebagai berikut :

Bentuk Umum : WHILE condition Do statement Bentuk Proses (flow chart) :

C statement

false

true

Statement WHILE-DO digunakan untuk melakukan proses perulangan suatu statement atau blok statement terus-menerus selama kondisi ungkapan-logika pada WHILE masih bernilai logika benar.

Contoh : program untuk mencetak bilangan bulat positif yang lebih kecil dari 20.

digit := 1;

WHILE digit <= 20 DO Begin

Write(digit); digit := digit + 1; End.

Contoh :

Var

I : integer; Begin

I := 0;

While I < 5 Do Begin

WriteLn(I); I := I + 1; End;

End.

(2)

Hasilnya :

0 1 2 3 4

Penjelasan :

Perulangan dari While akan terus dikerjakan bila kondisinya masih benar. Dalam hal ini kondisinya adalah I dan bila nilai I masih kurang dari 5, berarti kondisi di dalam While masih terpenuhi dan perulangan akan selesai setelah nilai I lebih besar atau sama dengan 5.

Struktur REPEAT-UNTIL

Digunakan untuk mengulang (repeat) statement-statement atau blok statement sampai (until) kondisi yang diseleksi di Until tidak terpenuhi. Sintaks dari statement ini bila digambarkan dalam bentuk diagram akan berbentuk :

Bentuk Umum : REPEAT sequence statement UNTIL condition Bentuk Proses (flow chart) :

Contoh : (dari persoalan di atas) digit := 1;

REPEAT

write (digit); digit := digit + 1 UNTIL digit > 5 ;

Contoh :

Var

I : integer; Begin

I := 0; Repeat

I := I + 1;

Repeat

statement

Until

Ungkapan

(3)

Hasilnya: adalah sebagai berikut :

1. Paling sedikit statement-statement di dalam perulangan REPEAT-UNTIL diproses sekali, karena seleksi kondisi ada pada statement Until yang terletak dibawah. Sedang pada struktur WHILE-DO paling sedikit dikerjakan nol kali, karena seleksi kondisi ada apada statement While yang terletak diatas, sehingga kalau kondisi sudah tidak terpenuhi, maka tidak akan masuk ke dalam lingkungan perulangan.

2. Pada REPEAT-UNTIL dapat tidak dipergunakan blok statement (tidak diperlukan Begin dan End untuk menunjukkan batas perulangannya), karena batas perulangannya sudah ditunjukkan oleh Repeat sampai dengan Until (Repeat dan Until sebagai pengganti Begin dan End).

Struktur FOR

Digunakan untuk mengulang statement atau satu blok statement berulang kali sejumlah yang ditentukan.

Sintaks dari statement For dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :

Bentuk Umum :

a. FOR id := v1 TO v2 DO statement

b. FOR id := v1 DOWNTO v2 DO statement Bentuk Proses :

Halaman : 28

FOR - downto

statement For FOR variabel kontrol := nilai awal

To

DownTo

(4)

Contoh : (dari persoalan diatas) FOR i := 1 to 20 DO write(i);

FOR I := 20 DOWNTO 20 DO write(i);

Contoh :

Var I : integer; Begin

For I := 1 to 5 Do Writeln(‘Pascal’); End.

Hasilnya : Pascal Pascal Pascal Pascal Pascal

Penjelasan :

Berarti statement WriteLn(‘Pascal’) akan diulang sebanyak 5 kali, yaitu dengan penghitung I dari nilai awal 1 sampai dengan nilai akhir 5.

Contoh :

Penulisan statement yang akan diproses berulang kali tersebut dapat juga ditulis dalam bentuk blok statement (diawali dengan Begin dan diakhiri dengan And), walaupun hanya berisi sebuah statement saja, sebagai berikut :

Var

I : integer; Begin

For I := 1 to 5 Do Begin

WriteLn(‘Pascal’); End;

(5)

Contoh :

Var Celcius : integer; Fahrenheit : REAL;

Begin

WriteLn(‘---‘); WriteLn(‘Celcius Fahrenheit’); WriteLn(‘---‘); Celcius := 0;

For Celcius := 5 DownTo 0 Do Begin

Fahrenheit := 1.8 * Celcius + 32; WriteLn(Celcius:8,Fahrenheit:14:2); End;

WriteLn(‘---‘); End.

Hasilnya :

---Celcius Fahrenheit 5 41.00 4 39.00 3 37.40 2 35.60 1 33.80

0 32.00

Struktur IF

Bentuk Umum :

A. IF kondisi THEN statement

B. IF kondisi THEN statement_1 ELSE statement_2 C. IF kondisi_1 THEN

IF kondisi_2 THEN statement_1

ELSE statement_2 D. IF kondisi_1 THEN

BEGIN

IF kondisi_2 THEN statement_1 ELSE statement_2

END

(6)

Bentuk Flowchart :

IF – THEN IF – THEN - ELSE

IF TERSARANG

Contoh : If - Then

Var

NilaiUjian : real;

Ket : string[11]; Begin

Ket := ‘Tidak Lulus’;

Write(‘Nilai yang didapat ? ‘); Readln(NilaiUjian);

If NilaiUjian > 60 Then Ket :=’Lulus’; Writeln(Ket);

End.

R

Statement

False

True

R

Statement_1 Statement_2 False True

R

False True

R

Statement_1 Statement_2

(7)

Hasilnya :

Nilai yang didapat ? 70 Lulus

FlowChart :

Contoh : If - Then - else

Var

NilaiUjian : real;

Ket : string[11]; Begin

Write(‘Nilai yang didapat ? ‘); Readln(NilaiUjian);

If NilaiUjian > 60 Then Writeln(‘Lulus’); Else

Writeln(‘Tidak Lulus’); End.

Hasilnya :

Nilai yang didapat ? 70 Lulus

Halaman : 32

Begin

Ket := 'Tidak Lulus'

Write ('Nilai yang didapat ? ')

Readln(NilaiUjian)

NilaiUjian > 60;

Ket := 'Lulus'

WriteLn(Ket)

End.

yes

(8)

FlowChartnya :

Struktur CASE

Bentuk Umum : Case – Of

CASE ekspresi OF

Case label list 1 : statement_1; Case label list 2 : statement_2;

Case label list n : statement_n;

END;

Bentuk Umum : Case - Of…Else

CASE ekspresi OF

Case label list 1 : statement_1; Case label list 2 : statement_2;

Case label list n : statement_n;

ELSE statement;

END;

Begin

Write ('Nilai yang didapat ? ') Readln(NilaiUjian)

NilaiUjian > 60;

Writeln('Lulus'); Writeln('Tidak Lulus');

End.

(9)

Bentuk proses (flow chart) : selanjutnya statement-statement yang lainnya dalam lingkungan CASE tidak akan diseleksi lagi.

Daftar case label dapat berupa sebuah konstanta, atau range dari konstanta yang bukan bertipe real.

Contoh :

Var Nilai :char; Begin

Write(‘Nilai huruf yang didapat’);readln(Nilai); CASE Nilai OF

‘A’ : writeln (‘T-shirt’); ‘B’ : writeln (‘Sepatu’); ‘C’: writeln (‘Topi’); End;

End.

Contoh :

Var Nilai :char; Begin

Write(‘Nilai huruf yang didapat’);readln(Nilai); CASE Nilai OF

‘A’ : writeln (‘T-shirt’); ‘B’ : writeln (‘Sepatu’); ‘C’: writeln (‘Topi’);

(10)

Struktur GOTO

Bentuk Umum : GOTO label statement; Contoh :

Label 10,selesai; Begin

Writeln(‘Bahasa’); Goto 100;

Writeln(‘Basic’); 100;

Writeln(‘Pascal’); Goto selesai; Writeln(‘Cobol’); Selesai;

(11)

ARRAY

Array didefinisikan sebagai suatu kumpulan dimana elemen-elemennya berjenis data sama. (homogen)

Suatu array dapat dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu : a. Array berdimensi satu.

Array berdimensi satu dapat dikatakan sebagai suatu daftar yang linier atau sebuah kolom.

Bentuk deklarasi dari array jenis ini dalam bahasa Pascal adalah : VAR nama_array : ARRAY [index] OF jenis_elemen;

Contoh :

VAR x : ARRAY [1..10] OF integer;

b. Array Multi Dimensi

Contoh untuk array jenis ini adalah array dimensi dua.

Array dimensi dua ini dapat dianggap sebagai sebuah matriks yang jumlah kolomnya lebih dari satu.

Bentuk deklarasi :

VAR nama_array : ARRAY [indeks_baris,indeks_kolom] OF jenis; Contoh :

VAR A : ARRAY [1..3,1..4] OF integer; Array A di atas terdiri atas 12 elemen, yaitu :

A[1,1] A[1,2] A[1,3] A[1,4]

A[2,1] A[2,2] A[2,3] A[2,4]

A[3,1] A[3,2] A[3,3] A[3,4]

Masing-masing A[i,j] adalah diatas adalah integer (i = 1,2,3 ; j = 1,2,3,4)

Selanjutnya untuk array berdimensi tiga, empat dst, cara pendeklarasiannya hanya berbeda pada indeksnya saja.

MEMPROSES ARRAY

Misal diberikan deklarasi suatu array sebagai berikut :

VAR X : ARRAY [1..10] OF integer;

Untuk keperluan membaca variabel X (input) kita tidak bisa melakukan seperti sebuah data bernilai tunggal, yaitu READ (X).

Sebab jika kita membaca/input suatu variabel berjenis array berarti kita membaca elemen-elemen array tersebut.

Untuk itu diperlukan suatu bentuk perulangan seperti berikut :

FOR I := 1 TO 10 DO READ ( X[1] );

Demikian pula halnya untuk keperluan memproses elemen-elemennya, harus ditunjukkan elemen yang akan diproses.

Contoh :

(12)

Misal terdapat 10 bilangan integer positif yang berbeda disimpan di dalam suatu array B.

Tentukan integer yang terbesar diantara 10 integer tersebut dengan suatu program Pascal.

Penyelesaiannya :

PROGRAM MAKS ;

VAR B : ARRAY [1..10] OF integer; I,J,MAX : integer;

Begin

FOR I := 1 TO 10 DO READ(B[I}); MAX := B[1];

FOR J := 2 TO 10 DO

IF MAX <= B[J] THEN MAX := B[I}; WRITE (MAX);

End.

Contoh 2 :

Dari soal contoh 1 di atas, buat program yang menghitung rata-rata dari 10 bilangan tersebut.

Penyelesaiannya :

PROGRAM RATA_RATA; TYPE INDEKS = 1..10;

VAR A : ARRAY [INDEKS] OF INTEGER; I : INTEGER;

TOTAL : INTEGER; RATA2 : REAL; BEGIN

Total := 0;

FOR I := 1 TO 10 DO BEGIN

READ (A[I]);

TOTAL := TOTAL + A[I]; END;

(13)

CARA MENDEKLARASIKAN RECORD

Bentuk umum deklarasi suatu variabel berjenis record adalah sbb :

VAR nama_record : RECORD

Nama_field_1 : jenis ;

TYPE identifier = RECORD

Nama_field_1 : jenis; Nama_field_2 : jenis; ……….. ……….. nama_field_n : jenis; END;

Contoh :

1. VAR nilai : RECORD

Nilai_1 : integer; Nilai_2 : integer; END;

2. TYPE date = RECORD

Tanggal : 1..31; Bulan : 1…12; cust_balance : real; END;

VAR customer : account;

MEMPROSES VARIABEL BERJENIS RECORD

Perhatikan deklarasi variabel berikut : TYPE nilai : RECORD menyebutkan field designatornya, yg terdiri dari atas :

(14)

Nama_record.nama_field

Pada deklarasi diatas yang dimaksud dengan field designator-nya adalah :

x.nilai1 x.nilai2 y.nilai1 y.nilai2

Jadi jika ingin membaca variabel x atau y atau keduanya, maka bentuk statement-nya adalah :

READ (x.nilai1, x.nilai2, y.nilai1, y.nilai2);

Selanjutnya, misal ingin dibuat program sederhana untuk menjumlahkan dua bilangan kompleks a dan b yang hasilnya disimpan di c.

Secara aljabar penjumlahan dua bilangan kompleks adalah sebagai berikut :

a = x1 + iy1 b = x2 + iy2 +

c = (x1 + x2 ) + I(y1 + y2)

Maka bentuk garis besar programnya adalah sebagai berikut :

Program contoh ; Type bk = record

Bag_nyata : integer;

Bag_imajiner : integer; End;

Var a,b,c : bk; Begin

Read (a.bag_nyata, a.bag_imajiner, b.bag_nyata, b.bag_imajiner); c.bag_nyata := a.bag_nyata + b.bag_imajiner;

c.bag_imajiner := a.bag_imajiner + b.bag_imajiner; writeln(c.bag_nyata,’ +’,’i’,c.bag_imajiner);

End.

STATEMENT “WITH”

Selain cara yang telah disebutkan diatas, untuk memproses suatu record dapat digunakan statement WITH.

(15)

Harga : real; END;

VAR p,q : x;

Untuk membaca variabel p dan q di atas dengan memanfaatkan statement WITH bentuknya menjadi :

WITH p,q DO read (no, kode, juml, harga); Bandingkan jika digunakan cara sebelumnya :

Read(p.no, p.kode, p.juml,p.harga,q.no,q.kode,q.juml,q.harga);

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh data dan fakta yang dimunculkan dalam TeSCA 2012, diharapkan akan menjadi rujukan bagi Dikti, Kemdikbud dalam melakukan pemetaan pelaksanaan TIK di perguruan

Mengingat bahwa penggunaan pakaian impor bekas sangat berpotensi membahayakan kesehatan manusia sehingga tidak aman untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,

Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekresi susu dan lemak susu mengalami pengurangan dengan memperlama interval pemerahan dengan jumlah yang lebih

Tujuan penelitian adalah menguji dan menganalisis kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, profiitabilitas yang diproksikan dengan return on asset, dan

Dra.Nurmaini MKM, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I serta Ketua Penguji I yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam

Otto turned back to Seth and shook his head unhappily. “More of

Kemudian mengenai Paradigma Industri Hijau, kedudukan “paradigma” terletak dalam Pasal 1 (3) UUPLH , Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan

Bank Muamalat telah menerapkan prinsip ini pada pembiayaan mudharabah dengan memberikan laporan keuangan yang merupakan amanah bagi BMI kepada semua pihak yang